Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Efektif LPI


Dosen pengampu Bpk. Hasan Basri, M.Pd.I.

Disusun oleh :
Muktafi

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF SAMPANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat serta Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Manajemen
Keuangan Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak karena
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga dapat selesai dengan
semestinya..
Dengan tersusunnya makalah ini, saya berharap agar makalah ini dapat berguna
dan dijadikan sebagai salah satu referensi penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan.
Selain itu saya mengharapkan makalah ini tidak hanya menjadi pelengkap tugas tetapi
dapat juga menjadi hasil karya yang bermanfaat untuk penambah wawasan bagi
pembaca.
Akhirnya saya sadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu
demi kesempurnaan makalah yang akan di buat berikutnya, saya mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun dari pembaca sehingga dengan semua itu
kesempurnaan dapat tercapai.

Kembang Jeruk, 09 Desember 2022


Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................................I
DAFTAR ISI................................................................................................................................................................II
BAB I.............................................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................................................3
BAB II............................................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................................................................4
A. Manajemen Keuangan...........................................................................................................................................4
1. Pengertian Manajemen..........................................................................................................................................4
2. Manajemen keuangan............................................................................................................................................4
B. PENGANGGARAN (Budgeting).........................................................................................................................6
C. FUNGSI PENGANGGARAN..............................................................................................................................6
D. PRINSIP-PRINSIP DAN PROSEDUR ANGGARAN........................................................................................7
E. BENTUK- BENTUK ANGGARAN....................................................................................................................8
1. Anggaran butir-per butir (line item budget)..........................................................................................................8
2. Anggaran program (program budget system).......................................................................................................8
3. Anggaran berdasarkan kinerja (performance – based budget).............................................................................8
BAB III..........................................................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................................10

II
BAB I
PENDAHULUAN.
 

A. Latar Belakang

Masalah Sekolah merupakan salah satu organisasi sektor publik di bidang pendidikan
yang mempunyai peran penting dalam menghasilkan generasi yang
berkualitas.Kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Sumber
daya manusia sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan, karakter, dan keterampilan.Ketiga
faktor tersebut dapat dibentuk melalui proses pendidikan. Tujuan pendidikan nasional adalah
membentuk generasi muda yang berkepribadian, cerdas, dan mempunyai keterampilan (UU
no. 20 tahun 2003). Mengingat pentingnya
peran pendidikan mendorong pihak sekolah untuk terus meningkatkan kualitas atau mutu pendid
ikan bagi siswa (Hapenciuc, Burciu, dan Cioba 2007; Sihono dan Yusof 2012).
 
Peningkatan kualitas pendidikan harus didukung dengan adanya dana, sumber
daya manusia, dan material (Hapenciuc et al.2007). Sumber dana sekolah berasal dari
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat (Peraturan
Pemerintah Nomer 48 tahun 2008). Pengelolaan dan pertanggung
jawaban dana keuangan sekolah mengacu pada pengelolaan keuangan Negara. UU 17 Tahun
2003 tentang
Keuangan Negara, Pasal 3 ayat (1) mengenai ketentuan pengelolaan keuangan negara menyataka
n bahwa pada prinsipnya pengelolaan keuangan negara oleh pemerintah (pusat dan/daerah)
harus dikelola secara tertib dan taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,ekonomis,
efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
 

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Manajemen Keuangan di Pendidikan?


2. Apa saja sumber pendanaan pendidikan?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian Manajemen.

Manajemen berasal dari bahasa latin dari kata “manus” yang artinya “tangan” dan
“agere” yang berarti “melakukan”. Kata-kata ini digabung menjadi “managere” yang
bermakna menangani sesuatu, mengatur, membuat sesuatu menjadi seperti apa yang
diinginkan dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada.
Manajemen menurut para ahli.
Manajemen menurut Terry (1986) adalah kemampuan mengarahkan dan
mencapai hasil yang diinginkan dengan tujuan dari usaha-usaha manusia dan sumber
lainnya.
Menurut Harsey dan Blanchard (1988: 4) manajemen adalah proses bekerja
sama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan
organisasi adalah sebagai aktivitas manajerial. Sulfemi (2018:61-62)

2. Manajemen keuangan.

Manajemen keuangan merupakan salah satu kegiatan yang sangat setrategis bagi
keberlangsungan sekola. Depdiknas (2000) menyatakan bahwa manajemen keuangan
merupakan tindakan dalam kepengurusan atau ketatausahaan keuangan yang meliputi
pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggung jawaban, dan pelaporan. Dengan
demikian, manajemen keuangan sekolah dapat di pahami sebagaiu rangkaian aktivitas
mengatur keungan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan,
pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sekolah.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sisitem pendidikan nasional pasal
48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan,
efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas public. Di samping itu, juga prinsip efektivitas
perlu di perhatikan.

a. Transparasi
Transparasi dapat dipahami sebagai keterbukaan, artinya dalam pengelolaaan
keuangan sekolah di perlukan adanya keterbukaan. Keterbukaan tersebut berkaitan
keterbukan sumber-sumber penerimaan sekolah, jumlah dana yang dikelola sekolah,
serta penganggungjawaban penggunaan dana sekolah. Melalui keterbukaan akan
menimbukan kepercayaan dari stakeholders sekolah, antara lain pemerintah,
masyarakat luas, orang tua peserta didik, tokoh masyarakat, alumni,dan unsur-unsur
lainnya.
b. Akuntabilitasi.
Akuntabilitasi dalam perspetif manajemen keuangan dapat di pahami sebagai
penggunaan dana sekolah yang dapat di pertanggungjawabkan dengan baik sesuai
denan ketentuan yang berlaku, pertanggung jawaban dana sekolah dapat ditunjukan
bagi stakeholders sekolah.
c. Efektivitas.
Efektivitas dapat dipahami sebagai kesesuaian antara hasil yang di capai dan
hasil yang di harapkan. Kepala sekolah harus mampu mendorong seluruh personal
sekolah untuk memanfaatkan dana sekolah sesuai dengan peruntukannya.
d. Efisiensi.

4
Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara usaha dan hasil yang di capai.
Efisiensi memiliki kriteria yang meliputi pelaksanaan cara-cara tertentu tanpa
mengurangi tujuannya, merupakan cara termudah untuk mengerjakannya, termurah
biayanya, tersingkay waktunya, teringan bebannya, terpendek jaraknya.
Melalui implementasi manajemen keuangan sekolah yang profesional
diharapkan dapat:
a. Meningkatkan efektivitas penggunaan dana keuangan sekolah;
b. Meningkatkan efisiensi penggunaan dana keuangan sekolah;
c. Meningkatkan akuntabilitas penggunaan dana keuangan sekolah;
d. Meingkatkan trasparasi penggunaan dana keuangan sekolah;

e. Meminimalkan tingkat penyelewengan dana yang tidak sesuai dengan


peruntukannya.
f. Menjamin ketersediaan dana sekolah jika sekolah membutuhkannya.

CONTOH KEGIATAN MANAJEMEN SEKOLAH; MANAJEMEN


PEMBIAYAAN.

PERENCANAA PENGORGANISASIA PENGARAHAN PENGAWASAN


N N
PPENYUSUNAN PENGADAAN DAN PELAKSANAA PEMANTAWA
RAPBS PENGALOKASIAN N ANGGARAN N KEUANGAN
ANGGARAN SEKOLAH SEKOLAH
BERDASARKAN
RAPBS
PEMBUKAAN PENILAI
KEUANGAN KINERJA
SEKOLAH MANAJEMEN
KEUANGAN
SEKOLAH
PERTANGGUG
JAWABAN
KEUANGAN
SEKOLAH
(tabel 1, Wahyu Bagja Sulfemi, S.S., M.Pd.)

5
B. PENGANGGARAN (Budgeting).

Penganggaran merupakan peroses kegiatan atau proses penyusunan anggaran


(budget). Budget ini merupakan rencana oprasional yang di nyatakan secara kuantitatif
dalam bentuk satuan uang yang di gunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu. (nanang Fattah, 2000).

C. FUNGSI PENGANGGARAN.

Anggaran di samping sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian


manajemen, juga merupakan alat bantu bagi manajemen dalam pengarahan suatu
organisasi dalam posisi yang kuat atau lemah, (nanang Fattah, 2000:49). Sementara
beberapa pungsi anggaran dalam manajemen organisasi sector public menurut deddy
nordiawan (2006: 48-49) adalah sebagai berikut:
1. Anggaran sebagai alat perencanaan
Dengan fungsi ini organisasi tahu apa yang harus di lakukan dan kearah
mana kebijakan di buat.
2. Anggaran sebagai alat pengendalian
Dengan adanya anggaran organisasi sector public dapat menghindari adanya
pengeluaran yang terlalu besar (overspending) atau adanya penggunaan dana yang
tidak semestinya (misspending).
3. Anggaran sebagai alat kebijakan.
Dengan adanya anggaran organisasi sector bublik dapat menentukan kebijakan
tertentu.
4. Anggaran sebagai alat politik.
Dengan adanya anggaran dapat di lihat komitmen pengelolaan dalam
pelaksanaan program-program yang telah dijanjikan.
5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
Dengan dokumen yang komprehensif sebuah bagian atau unit kerja atau
depatemen dapat mengetahui apa yang harus di lakukan dan apa yang akan di
lakukan oleh masing-masing bagian atau unit keja lainnya.
6. Anggaran sebagai penilai kerja.
Anggaran adalah suatu ukuran yang bisa menjadi patokan apakah suatu
bagian/unit kerja telah memenuhi target baik berupa terlaksananya ktivitas maupun
terpenuhi efisiensi biayanya.

7. Anggaran sebagai alat motivasi


Anggaran dapat di gunakan sebagai alat komunikasi dengan menjadikan nilai-
nilai nominal yang tercantum sebagai target pencapaian.

6
D. PRINSIP-PRINSIP DAN PROSEDUR ANGGARAN.

prinsip-prinsip penyusunan anggaran apabila di kaitkan dengan anggaran sebagai


alat perencanaan dan pengendalian menurut nanang Fattah (2000: 49) adalah sbagai
berikut;

a. Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam sisitem
manajemen organisasi.
b. Adanya system akuntansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran.
c. Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi.
d. Adanya dukungan dari pelaksana dari tingkat atas hingga yang paling bawah.
Sedangkan apabila prinsip-prinsip anggaran di kaitkan degan peran dan fungsi
anggaran sebagai pedoman bagi organisasi public dan pemerintah adalah seperti yang
di kemukakan oleh deddy nurdiawan (2006: 49-50), yaitu;
a. Otorisasi oleh legislative.
b. Komprehensif atau menyeluruh.
c. Kebutuhan.
d. Nondiscretionary aropriasi, jumlah yang di setujui legislative harus termanfaatkan
secara ekonomis.
e. Periodik.
f. Akurat.
g. Jela.
h. Transparasi.

Sedangkan prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut;

a. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama priodi anggaran.


b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang di nyatakan dalam uang, jasa dan
barang.
d. Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang, sebab anggaran pada dasarnya
merupakan pernyataan finansial.
e. Memformulasikan annagaran dalam bentuk format yang telah di setujuidan di
pergunakan instansi tertentu.
f. Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan pihak yang berwenang.
g. Melakukan revisi ulang anggaran.
h. Persetujuan revisi ulang anggaran
i. Pengesahan anggaran.

7
E. BENTUK- BENTUK ANGGARAN.

1. Anggaran butir-per butir (line item budget).

Anggaran ini adalah bentuk anggaran koversional, namun paling simple dan
banyak di gunakan. Dalm Bentuk ini setiap pengeluaran di kelompokan
berdasarkan kategori-kategori atau jenis butir, misalnya gaji, honor, menjadi
satu kategori atau satu honor/ butir sedangkan perlengkapan, sarana, material
dalam butir tersendiri.

Kelebihan.
a. Lebih simple.
b. Mudah dalam pengawasan pengeluaran biaya.

Kelemahan.

a. tidak membantu dalam pengambilan keputusan seperti mengevaluasi


harga (unit cost) dalam hubungannya dengan mencapai suatu
program.
b. Tidak dapat menunjukan hubunganantara masukan program
dengan keluar.
c. Tidak menganalisis untung rugi (cost benefit analisis).
d. Lebih mengarahkan pada pembukuan dan tidak terhadap tujuan suatu
program.

2. Anggaran program (program budget system)

Bentuk bentuk anggaran program.


a. Mengorganisasikan sejumlah besar pengeluaran menjadi rencana yang
logis dan konkrit.
b. Merangsang rencana tahunan dan reevaluasi periodic dan
pelaksanaan rencana.
c. Menghindari sentralisasi berlebihan, di mana keputusan menumpuk di
tingkat atasan

3. Anggaran berdasarkan kinerja (performance – based budget).

Bentuk ini menuntuk untuk akuntansi yang teliti dan memperoses data
yang akurat. Hal ini mengakibatkan sisitem system ini menjadi mahal.
Terutama bagi lembaga kecil atau belum berkembang.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen keuangan merupakan salah satu kegiatan yang sangat setrategis


bagi keberlangsungan sekola. Depdiknas (2000) menyatakan bahwa manajemen
keuangan merupakan tindakan dalam kepengurusan atau ketatausahaan keuangan yang
meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggung jawaban, dan pelaporan.
Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat di pahami sebagaiu rangkaian
aktivitas mengatur keungan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan,
pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sekolah.

a. Transparasi
Transparasi dapat dipahami sebagai keterbukaan, artinya dalam pengelolaaan
keuangan sekolah di perlukan adanya keterbukaan.
b. Akuntabilitasi.
Akuntabilitasi dalam perspetif manajemen keuangan dapat di pahami sebagai
penggunaan dana sekolah yang dapat di pertanggungjawabkan dengan baik sesuai
denan ketentuan yang berlaku, pertanggung jawaban dana sekolah dapat ditunjukan
bagi stakeholders sekolah.
c. Efektivitas.
Efektivitas dapat dipahami sebagai kesesuaian antara hasil yang di capai dan
hasil yang di harapkan. Kepala sekolah harus mampu mendorong seluruh personal
sekolah untuk memanfaatkan dana sekolah sesuai dengan peruntukannya.
d. Efisiensi.
Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara usaha dan hasil yang di capai.
Efisiensi memiliki kriteria yang meliputi pelaksanaan cara-cara tertentu tanpa
mengurangi tujuannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018). Modul Manajemen Pendidikan Non Formal. Bogor:
STKIP Muhammadiyah Bogor.

Fattah, nanang, (2000). Ekonomi dan pembiayaan pendidikan, Rosda, bandung.


Nordiawan deddi, (2006). akuntansi sector public, salemba empat, Jakarta.
Priansyah juni doni dan setiana suntan sonny.(2018), manajemen dan supervise
pendidikan, cv pustaka setia, bandung.

Sulfemi wahyu bagja, (2019). Manajemen sekolah.

Sulfemi w. b, yusfitriadi(2012). Penyelewengan dana dalam dunia pendidikan.

10
11

Anda mungkin juga menyukai