Anda di halaman 1dari 16

DASAR EKONOMI BISNIS PENDIDIKAN

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Dasar-Dasar Pendidikan
Yang Diampu oleh :
Saiful Bahri, S. Ag. M.Pd.I

Disusun oleh :
Kelompok 8
1. Chaterine Mirella (126210202053)
2. Willda Eka Berliana (126210201007)
3. Binti Nur Fitria (126210202052)
4. Lintang Aulia Suksesi (126210203111)

JURUSAN TADRIS BAHASA INDONESIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
MEI 2021
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas selesainya makalah
berjudul Dasar Ekonomi dan Bisnis Pendidikan ini tepat waktu. Selawat dan salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga, para sahabat, dan
umatnya hingga akhir zaman.
Beberapa pihak telah membantu dan mendukung dalam menyusun makalah ini. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Rasa terima kasih disampaikan pada pihak-pihak berikut
ini:
1. Bapak Prof. Dr. Hj. Maftukhin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Tulungagung,
2. Ibu Dr.Hj. Binti Maunah, selaku Dekan FTIK IAIN Tulungagung,
3. Saiful Bahri, S. Ag. M.Pd.I, selaku dosen pengampu Dasar-Dasar Pendidikan, dan
4. Rekan kelompok kami yang sudah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk mendeskripsikan Dasar Ekonomi dan Bisnis Pendidikan.
Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
isi makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran dari sejawat atau para pembaca mengenai isi makalah ini.

Tulungagung, 17 Mei 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2

BAB I..................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ................................................................................................................. 4

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 4

BAB II ................................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN.................................................................................................................... 6

A. Pengertian Ekonomi Bisnis Pendidikan ..................................................................... 6

B. Peran Dan Fungsi Ekonomi Bisnis Dalam Pendidikan .............................................. 7

C. Fungsi Ekonomi Bisnis Dalam Pendidikan ................................................................ 7

D. Fungsi Produksi Dalam Pendidikan ........................................................................... 8

E. Sumber-Sumber Dana .............................................................................................. 11

F. Efisiensi dan Efektivitas Dana dalam Pendidikan .................................................... 13

BAB III ................................................................................................................................ 15

PENUTUP ........................................................................................................................... 15

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 15

B. Saran ......................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki posisi yang strategis untuk mengangkat kualitas, harkat,
dan martabat setiap warga negara sebagai bangsa yang berharkat dan bermartabat.
Pendidikan akan melahirkan orang-orang terdidik yang akan menjadi kekuatan untuk
membentuk suatu organisasi besar sebuah negara. Salah satu pilar untuk menopang
suatu negara adalah pendidikan. Pendidikan memegang peran penting atas
keberlangsungan suatu negara. Oleh karena itu, kualitas pendidikan di suatu negara
bisa menjadi salah satu indikator kemajuan bangsa.
Pada dasarnya, pengertian ekonomi bisnis merupakan suatu bidang ilmu
ekonomi terapan yang mana bertujuan untuk menganalisa usaha bisnis berdasarkan
teori ekonomi dan metode kuantitatif. Ekonomi bisnis juga memiliki faktor-faktor
yang berkontribusi terhadap struktur organisasional dan hubungan antara perusahaan
dengan pasar tenaga kerja, modal serta produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang
bersangkutan.
Bidang ekonomi dalam bisnis membahas prinsip-prinsip ekonomi, strategi
praktik bisnis standar, perolehan modal, perolehan laba, efisiensi produksi, dan
strategi manajemen secara keseluruhan. Ekonomi dalam bisnis juga mencakup studi
tentang faktor-faktor ekonomi eksternal dan pengaruhnya terhadap keputusan bisnis
seperti perubahan dalam peraturan industri atau perubahan harga bahan baku secara
tiba-tiba.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Dasar Ekonomi Bisnis Pendidikan?
2. Apa Peran Ekonomi Bisnis dalam Pendidikan?
3. Apa Fungsi Ekonomi Bisnis dalam Pendidikan?
4. Apa Fungsi Produksi dalam Pendidikan?
5. Apa saja Sumber – Sumber Dana?
6. Apa saja Efisiensi dan Efektivitas Dana dalam Pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui pengertian Dasar Ekonomi Bisnis Pendidikan.
2. Agar dapat mengetahui Peran Ekonomi Bisnis dalam Pendidikan.
3. Agar dapat mengetahui Fungsi Ekonomi Bisnis dalam Pendidikan.
4
4. Agar dapat mengetahui Fungsi Produksi dalam Pendidikan.
5. Agar dapat mengetahui Sumber – Sumber Dana.
6. Agar dapat mengetahui Efisiensi dan Efektivitas Dana dalam Pendidikan.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekonomi Bisnis Pendidikan
Istilah ekonomi dan pendidikan masing-masing memiliki pengertian yang
berbeda cukup tajam, keduanya merupakan disiplin ilmu pengetahuan. Ekonomi
merupakan usaha memanfaatkan segala sumber daya untuk memproduksi komoditas
tertentu,sedangkan pendidikan sebagai upaya untuk mencerdaskan manusia melalui
pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan supaya berdaya. Ekonomi
pendidikan adalah aktivitas pemenuhan tuntutan permintaan kebutuhanmanusia
terdidik melalui belajar yang harus dibiayai. Penyelenggaraannya dilakukanoleh
pemerintah, kelompok masyarakat maupun perorangan. Pendidikan
yangdiselenggarakan oleh pemerintah disebut pendidikan negeri, yang
diselenggarakanmasyarakat dinamakan swasta.
Pengertian Ekonomi Bisnis
Pada dasarnya, pengertian ekonomi bisnis merupakan suatu bidang ilmu
ekonomi terapan yang mana bertujuan untuk menganalisa usaha bisnis berdasarkan
teori ekonomi dan metode kuantitatif. Ekonomi bisnis juga memiliki faktor-faktor
yang berkontribusi terhadap struktur organisasional dan hubungan antara perusahaan
dengan pasar tenaga kerja, modal serta produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang
bersangkutan.
Berbeda dengan ekonomi pembangunan ataupun manajemen bisnis yang lebih
membahas dan mempelajari ilmu ekonomi yang berkaitan dengan pembuatan
kebijakan publik serta perencanaan bisnis. Ekonomi bisnis ini lebih fokus untuk
memadukan antara teori ekonomi dan juga pendekatan kuantitatif, sehingga
analisanya nanti digunakan untuk proses pengambilan keputusan saat akan
menjalankan usaha bisnis. Ekonomi, secara luas, mengacu pada studi tentang
komponen dan fungsi pasar atau ekonomi tertentu, seperti penawaran dan
permintaan, dan efek dari konsep kelangkaan. Sedangkan untuk ekonomi dalam
bisnis akan lebih berfokus pada elemen dan faktor dalam operasi bisnis itu sendiri
serta bagaimana cara sebuah perusahaan untuk berhubungan dengan ekonomi secara
keseluruhan.
Perlu diketahui, bahwa ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum
menjalankan bisnis, diantaranya seperti organisasi bisnis, strategi dan manajemen

6
ekspansi bisnis serta interaksi antara perusahaan dengan pemerintah seputar regulasi
bisnis.
Bidang ekonomi dalam bisnis membahas prinsip-prinsip ekonomi, strategi
praktik bisnis standar, perolehan modal, perolehan laba, efisiensi produksi, dan
strategi manajemen secara keseluruhan. Ekonomi dalam bisnis juga mencakup studi
tentang faktor-faktor ekonomi eksternal dan pengaruhnya terhadap keputusan bisnis
seperti perubahan dalam peraturan industri atau perubahan harga bahan baku secara
tiba-tiba.
B. Peran Dan Fungsi Ekonomi Bisnis Dalam Pendidikan
Peranan ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menentukan tetapi bukan
pemegang peranan utama. Dunia pendidikan adalah lembaga yang berkewajiban
mengembangkan individu manusia, sudah tentu pendidikan itu tidak akan membawa
peserta didik kearah hidup yang membingungkan, menyusahkan, dan sengsara
walaupun bisa mencari uang banyak.
C. Fungsi Ekonomi Bisnis Dalam Pendidikan
Fungsi ekonomi binis dalam pendidikan adalah menunjang kelancaran proses
pendidikan, disini peran ekonomi bisnis dalam sekolah juga merupakan salah satu
bagian dari sumber pendidikan yang membuat anak mampu mengembangkan
kognisi, afeksi, psikomotor untuk menjadi tenaga kerja yang handal dan mampu
menciptakn lapangan kerja sendiri, memiliki etos kerja dan bisa hidup hemat. Selain
sebagai penunjang proses pendidikan ekonomi pendidikan juga berfungsi sebagai
materi pelajaran dalam masalah ekonomi dalam kehidupan manusia. Kegunaan
ekonomi dalam pendidikan terbatas pada :
1. Untuk membeli keperluan pendidikan yang tidak dapat dibuat sendiri atau
bersama siswa.
2. Membiayai segala perlengkapan gedung.
3. Membayar jasa semua kegiatan pendidikan.
4. Untuk mengembangkan individu yang berprilaku ekonomi.
5. Untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keamanan para personalia pendidikan
6. Meningkatkan motivasi kerja.
7. Membuat para personalia pendidikan lebih bergairah bekerja
Dana pendidikan di Indonesia sangat terbatas, oleh karena itu ada kewajiaban
lembaga pendidikan untuk memperbanyak Sumber-sumber dana pendidikan yang
mungkin bisa diperoleh di antaranya: a). Dari pemerintah dalam bentuk proyek

7
pembangunan, penelitian dan sebagainya; b). Kerjasama dengan instansi lain, baik
pemerintah, swasta maupun dunia usaha. Kerja samanya dalam bidang penelitian,
pengabdian pada masyarakat; c). Membentuk pajak pendidikan. Program ini bisa
dirancang bersama antara lembaga pemerintah setempat dan masyarakat, dengan
cara ini bukan saja orang tua siswa yang membayar dana pendidikan tetapi semua
masyarakat; f). Usaha-usaha lainya.
Menurut jenisnya biaya pendidikan terdiri dari :
1. Dana Rutin, adalah dana yang dipakai membiayai kegiatan rutin seperti gaji.
Dan dipertanggungjawabkan dengan SPJ (surat Pertanggungjawaban) yang disertai
dengan bukti-bukti pembayaran yang sah.
2. Dana Pembangunan, adalah dana yang dipakai membiayai pembangunan-
pembangunan dalam berbagai bidang juga dipertanggungjawabkan dengan SPJ
(Surat Pertanggungjawaban) yang disertai dengan bukti-bukti pembayaran yang sah.
3. Dana Bantuan Masyarakat, adalah dana yang digunakan untuk membiayai
hal-hal yang belum dibiayai oleh dana rutin dan dana pembangunan. Dan
dipertanggungjawabkan dalam laporan yang disertai bukti-bukti pembayaran yang
sah pada wakil-wakil masyarakat.
Tiga macam perencanaan biaya pendidikan adalah :
1. Perencanaan secara tradisional
2. SP4 (Sistem Perencanaan Penyususnan Program dan Penganggaran). Alokasi
dana diatur atas dasar realita.
3. ZBB (Zero Base Badgeting) hanya direncanakan satu tahun anggaran dan
tiap-tiap kegiatan ditentukan biaya minimum.
D. Fungsi Produksi Dalam Pendidikan
Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menggambarkan jumlah output
maksimum yang dapat dicapai dengan sekelompok input tertentu dan teknologi yang
dianggap tetap. Fungsi produksi juga didefinisikan sebagai hubungan teknis antara
input dengan output, yang mana hubungan ini menunjukkan output sebagai fungsi
dari input.
Thomas (dalam Pidarta, 2007) menyatakan Fungsi produksi adalah hubungan
antara output dengan input. Jadi, suatu organisasi pendidikan dikatakan produktif
kalau paling sedikit memiliki keseimbangan antara output dengan input. Fungsi
produksi dalam pendidikan bersumber dari buku Thomas (tt.), yang membagi fungsi

8
produksi menjadi tiga macam, yaitu (1) fungsi produksi administrator, (2) fungsi
produksi psikologi, dan (3) fungsi produksi ekonomi, diantaranya:
a. Fungsi Produksi Administator
Fungsi produksi administrator adalah pengaturan biaya agar tidak merugikan.
Lembaga ini adalah wewenang administrator, baik administrator terdepan, madya,
maupun tertinggi.
Fungsi produksi administrator yang dipandang input adalah segala sesuatu yang
menjadi wahana dan proses pendidikan. Input yang dimaksud adalah:
1) Prasarana dan sarana belajar, termasuk ruangan kelas. Penilaian untuk
dapat diuangkan adalah atas dasar luas dan kualitas bangunan.
2) Perlengkapan belajar di sekolah seperti media, alat peraga baik didalam
kelas maupun di laboratorium, yang juga dihitung harganya dalam
bentuk uang.
3) Buku-buku pelajaran dan bentuk material lainnya seperti film, disket dan
sebagainya, juga dapat diuangkan.
4) Barang-barang habis dipakai seperti zat-zat kimia di laboratorium,
kapur, kertas, alat tulis, dan sebagainya dihitung dalam wujud uang.
5) Waktu guru bekerja dan perangkat pegawai administrasi dalam
memproses peserta didik, yang juga dinilai dengan uang.
Kelima jenis input di atas sesudah dinilai dalam bentuk uang kemudian
dijumlahkan. Sementara itu yang dipandang sebagai output adalah berbagai bentuk
layanan dalam memproses peserta didik seperti menghitung SKS dan lamanya
peserta didik dalam belajar.
b. Fungsi Produksi Dalam Psikologi
Fungsi Produksi Dalam Psikologi adalah sama dengan input fungsi produksi
administrator akan tetapi outputnya berbeda. Hasil output yang ada pada fungsi ini
adalah hasil belajar siswa yang mencakup:
1) Peningkatan kepribadian,
2) Pengarahan dan pembentukan sikap,
3) Penguatan kemauan,
4) Penambahan pengetahuan,
5) Ilmu dan teknologi,
6) Penajaman pikiran,
7) Peningkatan estetika (keindahan), dan

9
8) Peningkatan keterampilan.
Suatu lembaga pendidikan dipandang berhasil dari segi fungsi produksi
psikologi, kalau harga inputnya sama atau lebih kecil daripada harga outputnya.
Indikator harga hanya dapat dicari dalam bentuk manfaatnya lulusan dimasyarakat
serta kecocokannya dengan norma dan kondisi masyarakat.
c. Fungsi Produksi Ekonomi
Fungsi Produksi Ekonomi sebagai inputnya adalah semua biaya pendidikan
seperti pada input fungsi produksi admnistrator, semua uang yang dikeluarkan untuk
keperluan pendidikan yaitu uang saku, membeli buku dan sebagainya selama masa
belajar dan uang yang mungkin diperoleh lewat bekerja selama belajar atau kuliah,
tetapi tidak didapat sebab waktu tersebut dipakai untuk belajar atau kuliah.
Sementara yang menjadi outputnya adalah tambahan penghasilan peserta didik kalau
sudah tamat dan bekerja, manakala orang ini sudah bekerja sebelum belajar atau
kuliah. Dan apabila ia belum pernah bekerja yang menjadi outputnya adalah gaji
yang diterima setelah tamat dan bekerja.
Dalam menghitung harga-harga produksi ekonomi ada berbagai kesulitan yang
menghadang yaitu:
a) Jika peserta didik tamat, belum tentu ia segera bekerja,
b) Selama menunggu untuk mendapatkan pekerjaannya maka ia
memutuskan untuk bekerja seadanya dengan penghasilan yang tidak
tetap.
c) Kalaupun lulusan membuat usaha sendiri dengan modal seadanya,
penghasilan tiap bulan tidak mungkin tertatur.
d) Kalaupun lulusan bisa bekerja dengan penghasilan tetap tiap bulan
sangat mungkin dia mencari tambahan penghasilan diluar untuk
meningkatkan nafkahnya.
e) Bila bekerja disektor swasta, penghasilannya sulit dihitung sebab upah
atau gaji perusahaan bervariasi.
Menurut Mutrofin (1996) menyatakan bahwa negara-negara maju hubungannya
antara pendidikan dengan pembangunan ekonomi sangatlah jelas, dimana sistem
pendidikan diorientasikan kepada kebutuhan ekonomi yang didasari pada teknologi
tinggi, fleksibilitas dan mobilitas angkatan kerja. Dalam masa pembangunan
dinegara kita sekarang ini pengembangan ekonomi mendapat tempat strategis,
dengan munculnya Link and Match, kebijaksanaan ini meminta dunia pendidikan

10
menyiapkan tenaga-tenaga kerja yang sesuai dengan pasaran kerja, mencakup mutu,
dan jumlah serta jenisnya.
E. Sumber-Sumber Dana
Dalam Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa dana
pendidikan adalah seluruh pengeluaran yang berupa sumber daya (input) baik berupa
barang maupun berupa uang yang ditujukan untuk menunjang kegiatan proses
belajar mengajar. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara
Pemerintah,pemerintah daerah, dan masyarakat
Dana pendidikan diperoleh beberapa sumber sumber yang dapat di alokasi pada
pembiyaan pendidikan, yaitu sumber dana yang dikeluarkan oleh pemerintah baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, sumber dana yang dikeluarkan oleh
masyarakat orang tua / wali siswa, sumber dana yang dikeluarkan oleh masyarakat
bukan orang tua / wali siswa, dan sumber dana dari lembaga pendidikan itu sendiri.
a. Sumber Dana dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Sumber dana dari pemerintah pusat adalah berasal dari Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN) baik untuk membiayai kegiatan rutin yang tercantum dalam
Daftar Isian Kegiatan (DIK) maupun untuk membiayai kegiatan pembangunan yang
tercantum dalam Daftar Isian Proyek (DIP). Sedangkan sumber dana dari pemerintah
daerah berasal dari APBD tingkat kabuapaten /kota. Dana dari APBD digunakan
untuk mendukung kegiatan- kegiatan bidang pendidikan yang ada didaerah yang
bersangkutan baik untuk kegiatan rutin maupun untuk kegiatan pembangunan.
1) Dana BOS
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah dana yang dikeluarkan
pemerintah untuk kepentingan pendidikan yang bertujuan untuk mengurangi beban
masyarakat, khususnya masyarakat miskin yaitu yang dalam membiayai pendidikan
kurang memenuhi. Dana BOS merupakan program pemerintah berupa pemberian
dana langsung ke lembaga pendidikan baik Negeri maupun Swasta dimana besaran
dana bantuan yang diterima sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-
masing sekolah dan satuan biaya (unit cost) bantuan. Dana BOS memberi manfaat
dan tujuan untuk membantu peserta didik.
2) Dana BSM
Dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) merupakan wujud kepedulian pemerintah
terhadap siswa miskin. Tujuan pemberian dana ini adalah untuk mencegah siswa
miskin dari kemungkinan putus sekolah akibat kesulitan biaya pendidikan di sekolah

11
dan juga memberi peluang/kesempatan yang lebih besar kepada siswa miskin untuk
terus bersekolah hingga menyelesaikan pendidikannya. Sasaran pemberian bantuan
dana BSM ini dikhususkan bagi siswa yang kurang mampu/miskin saja.
b. Sumber Dana dari Orang Tua/ Wali Siswa
Pembiayaan pendidikan dari orang tua / wali siswa atau yang biasa disebut
dengan pengeluaran keluarga atau bisa di sebut dengan infak dan SPP bulanan.
Pengeluaran keluarga untuk pendidikan dasar dan menengah itu banyak sekali
jenisnya. Berikut ini ditunjukkan komponen-komponen biaya yang ditanggung oleh
orang tua/wali siswa, meskipun tidak semua komponen berlaku untuk semua
sekolah, namun data ini mampu memberikan gambaran tentang banyaknya
pengeluaran orang tua siswa, bahkan untuk hal-hal yang menurut aturan “tidak lagi
dibenarkan” dipungut di sekolah.
Peran serta orang tua / wali siswa dalam pendidikan bertujuan untuk ikut serta
memelihara, menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan pendidikan.
Dengan demikian terjalinya kerja sama yang baik antara orang tua murid/siswa
dengan guru agar terlaksananya pendidikan sesuai yang di harapkan.
c. Sumber Dana dari Masyarakat
Dana pendidikan dapat pula diperoleh dari sumbangan masyarakat secara
perorangan maupun sumbangan yang melalui organisasi. Dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2008 maka masyarakat dapat bersama-sama
dengan pemerintah dan pemerintah daerah dalam menanggung pendanaan
pendidikan. Yang dimaksud masyarakat sebagai salah satu sumber pendanaan
pendidikan tidak berarti semata-mata berupa dana atau uang. Hal itu juga berarti
partisipasi masyarakat dalam bentuk lain yang pada akhirnya dapat dinilai dengan
uang.
Dana masyarakat ini berarti dana yang berasal dari komite sekolah/madrasah
atau orang tua siswa dan dari sponsor dan donatur. Sumbangan biaya pendidikan dari
masyarakat biasanya dalam bentuk barang peralatan dan jasa yang sifatnya tidak
mengikat. Sumber dana ini sangat efektif untuk menunjang pelaksanaan program
pembangunan pendidikan, Salah satu bentuk sumbangan dari masyarakat seperti
CSR, hibah, dan wakaf.
d. Sumber Dana dari Lembaga Pendidikan itu Sendiri.
Lembaga pendidikan dapat mencari dan menggali dana secara mandiri. Ada
berbagai jenis dan bentuk sumber dana yang dapat digali. Tentu saja dalam hal ini

12
dibutuhkan kreatifitas untuk menemukan berbagai sumber dana tersebut. Dalam
konteks inilah seorang kepala sekolah/madrasah dibutuhkan mempunyai kompetensi
kewirausahaan. Dengan mempunyai kompetensi ini maka seorang kepala
sekolah/madrasah mampu menciptakan berbagai inovasi yang berguna bagi
pengembangan Lembaga Pendidikan yang dipimpinnya, senantiasa bekerja keras,
mempunyai motivasi yang kuat untuk sukses menjalankan tupoksinya, pantang
menyerah dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi, serta mempunyai naluri
kewirausahaan. Dengan melaksanakan beberapa kegiatan itulah yang merupakan
usaha mandiri mencari dana yang bisa menghasilkan pendapatan bagi lembaga
pendidikan.
F. Efisiensi dan Efektivitas Dana dalam Pendidikan
Konsep efisiensi selalu dikaitkan dengan efektivitas. Karena dari sudut pandang
ekonomi, efektivitas merupakan bagian dari konsep efisiensi sebab tingkat
efektivitas berkaitan erat dengan pencapaian tujuan relatif terhadap harga yang
dimunculkan. Dalam dunia pendidikan, efisien dan efektif cenderung ditandai
dengan pola penyebaran dan pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang sudah
ditata secara efisien dengan pengelolaan yang efektif. Program pendidikan yang
efektif dan efisien seharusnya mampu menciptakan keseirnbangan antara penyediaan
dan kebutuhan akan sumber-sumber pendidikan dan dapat mencapai tujuan tanpa
mengalami hambatan yang berarti. Efektif adalah terkait dengan pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan.
Manajemen pembiayaan dikatakan memenuhi prinsip efektif apabila kegiatan
yang dilakukan dapat mengatur biaya aktivitas dalam rangka memcapai tujuan
kualitatif outcomes sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa efektivitas biaya adalah kemampuan pembiayaan mencapai sasaran dan target
sesuai dengan yang direncanakan. Ada beberapa prinsip dalam menilai efektivitas
pembiayaan pendidikan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menilai efektivitas yang berkaitan dengan problem tujuan dm alat untuk
memproses input menjadi output.
2. Sistem yang dibandingkan hams samd honlogen, misalnya tingkat
pendidikan, kecakapan, social ekonomi dll.
3. Mempertimbangkan semua output, seperti jumlah siswa lulus dan kualitas
kelulusan.

13
4. Korelasi diharapkan bersifat kualitas, hubungan antara alat proses dan output
harus berkualitas.
Sementara itu, nilai efisiensi dikaji dari sudut kemampuan menggunakan biaya
dengan baik dan tepat. Pembiayaan dikatakan efisien ketika pencapaian sasaran atau
target diperoleh dengan pengorbanan yang lebih kecil atau dengan biaya yang
minimum. Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah
perbandingan terbaik antara masukan (input) dan kuadran (out put) atau antara daya
dan hasil. Efisiensi pendidikan artinya memiliki kaitan antara pendayagunaan
sumber-sumber pendidikan yang terbatas sehingga mencapai optimalisasi yang
tinggi. Dalam biaya pendidikan yang efisien hanya akan ditentukan oleh ketepatan
dalam mendayagunakan anggaran pendidikan dengan memberikan prioritas pada
faktor-faktor input pendidikan yang dapat memacu prestasi belajar siswa.
Upaya efisiensi dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu efisiensi
internal dan efisiensi eksternal. Suatu sistem pendidikan inilah memiliki efisiensi
internal jika dapat menghasilkan output yang diharapkan dengan biaya yang
minimum. Sementara efisiensi eksternal sering dihubungkan dengan metode cost
benefit analysis, dan biasanya dihubungkan dengan situasi makro.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi pembiayaan pendidikan menurut Fattah
(2013) perlu diarahkan pada hal-hal pokok seperti: 1) pemerataan kesempatan
memasuki sekolah (equality of access), 2) pemerataan untuk bertahan di sekolah
(equality of survival), 3) pemerataan kesempatan untuk memperoleh keberhasilan
dalam belajar (equality of output) dan 4) pemerataan kesempatan menikmati manfaat
pendidikan dalam kehidupan masyarakat (equality of outcome).
Efisiensi internal dan efisiensi eksternal mempunyai kaitan yang sangat erat.
Efisiensi eksternal pendidikan meliputi tingkat balik ekonomi dan investasi
pendidikan pada umumnya, alokasi pembiayaan bagi jenis dan jenjang pendidikan.
Jika output menunjuk pada tujuan-tujuan internal system pendidikan, maka fokus
analisisnya pada efisiensi internal sistem pendidikan itu sendiri. Kedua aspek
tersebut saling melengkapi satu sama lain dalam menentukan efisiensi pendidikan
secara keseluruhan.

14
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi bisnis merupakan suatu bidang ilmu ekonomi terapan yang mana
bertujuan untuk menganalisa usaha bisnis berdasarkan teori ekonomi dan metode
kuantitatif. Ekonomi bisnis juga memiliki faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
struktur organisasional dan hubungan antara perusahaan dengan pasar tenaga kerja,
modal serta produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan
Peranan ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menentukan tetapi bukan
pemegang peranan utama. Fungsi ekonomi binis dalam pendidikan adalah
menunjang kelancaran proses pendidikan, disini peran ekonomi bisnis dalam sekolah
juga merupakan salah satu bagian dari sumber pendidikan yang membuat anak
mampu mengembangkan kognisi, afeksi, psikomotor untuk menjadi tenaga kerja
yang handal dan mampu menciptakn lapangan kerja sendiri, memiliki etos kerja dan
bisa hidup hemat.
Dalam Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa dana
pendidikan adalah seluruh pengeluaran yang berupa sumber daya (input) baik berupa
barang maupun berupa uang yang ditujukan untuk menunjang kegiatan proses
belajar mengajar. Dalam dunia pendidikan, efisien dan efektif cenderung ditandai
dengan pola penyebaran dan pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang sudah
ditata secara efisien dengan pengelolaan yang efektif.
B. Saran
Penulis menyarankan beberapa hal terkait pembahasan diatas yang
dikhususkan kepada :
• Diharapkan pembaca bisa mengerti dan memahami tentang Dasar Ekonomi
dan Bisnis Pendidikan agar pembaca bisa menambah wawasan sehingga
mampu menjadikan acuan dalam melaksanakan pendidikan.
▪ Diharapkan para mahasiswa setelah membaca makalah ini mendapatkan
sebuah pengetahuian baru mengenai Dasar Ekonomi dan Bisnis Pendidikan
dengan cara mempelajari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
kelak jika sudah menjadi tenaga pendidik.

15
DAFTAR PUSTAKA
• Abdulrohman. 2016. Sumber Pendanaan Pendidikan. dalam
https://www.slideshare.net/Abdulr0hman/sumber-pendanaan-pendidikan-
69314758, diakses 30 April 2021.
• Afmansyah, Tiara Hanifia. 2019. Efektifitas dan Efisiensi Pembiayaan Pendidikan.
dalam https://osf.io/5ysw4/download/?format=pdf, diakses pada tanggal 30 April
2021.
• Ardiansyah. Ahari. 2019. “Produksi dan Fungsi Biaya dalam Pendidikan”.
http://ahariardiansyah.blogspot.com/2019/10/produksi-dan-fungsi-biaya-
dalam.html. diakses pada 8 Mei 2021.
• Joseph Stiglitz, 2004. Economy Growth and Education Policy, Jakarta. Kompas 15-
12-2004. dalam http://makalahmanajemenpendidikan.blogspot.com/2013/11/peran-
ekonomi-dalam-pendidikan.html?m=1 -
:~:text=Fungsi%20ekonomi%20dalam%20pendidikan%20adalah,mampu%20menc
iptakn%20lapangan%20kerja%20sendiri%2C, diakses pada 17 Mei 2021.
• Masrukin, Sodikin. 2019. Sumber-Sumber Pendapatan Sekolah/Madrasah. dalam
https://www.sodikin.id/2019/06/sumber-sumber-pendapatan-sekolah-
madrasah.html, diakses pada tanggal 30 April 2021.
• Rahman, Ansar. 2017. Efisiensi Dalam Pembiayaan Pendidikan Untuk
Meningkatkan Kualitas Pendidikan. dalam 6552-15485-1-SM.pdf, diakses pada
tanggal 30 April 2021.
• Safitri, Nur. 2020. Sumber dan Pengeluaran Pembiayaan Pendidikan di Indonesia.
dalam
https://www.researchgate.net/publication/339433187_Sumber_dan_Pengeluaran_P
embiayaan_Pendidikan_di_Indonesia, diakses pada tanggal 30 April 2021.

16

Anda mungkin juga menyukai