Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH EDUPRENEUR

MEMBANGUN RENCANA BISNIS PENDIDIKAN


Dosen Pengampu: Dr. Ahmad Sulhan, S. Ag M. Pd. I

Kelompok 2
1. Nia Amelia (220106038)
2. Karmila (220106052)
3. Tera Kurnia Asrianti (220106053)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023

KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wa Barokatuh.
Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kami ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah.
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal.
Berkat rahmat dan karunia-Nya pula, kami dapat menyelesaikan tugas makala ini,
yang bejudul "MEMBANGUN RENCANA BISNIS PENDIDIKAN" yang insya
Allah tepat pada waktunya.
Terima kasih kami ucapkan kepada bapak dosen mata kuliah EDUPRENEUR
yang telah memberi arahan terkait makalah ini. Tanpa bimbingan dari bapak dosen
mungkin kami tidak akan dapat menyelesaikan sesuai dengan format yang telah di
tentukan.
Kami berharap makalah ini bisa membantu menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi para pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami meminta maaf apabila ada informasi yang keliru dan
kurang lengkap. Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari bapak dosen dan
pembaca mengenai makalah ini agar kedepannya kami dapat membuat makalah yang
lebih baik lagi.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mataram, 11 September 2023

Kelompok 2

1
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pentingnya Eduprescundip dalam Konteks Pendidikan
B. mengidentifikasi Peluang di Madrasah Ibudaiyah

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rencana bisnis adalah pernyataan formal atas tujuan berdirinya sebuah bisnis,
serta alasan mengapa pendirinya yakin bahwa tujuan tersebut dapat dicapai, serta
strategi atau rencana-rencana apa yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan
tersebut. Rencana bisnis juga dapat mengandung informasi tentang latar belakang
organisasi atau tim yang bertanggung jawab memenuhi tujuan itu. Rencana dan
pengembangan bisnis dapat disimulasikan menggunakan komputer untuk
mendapatkan gambaran yang jelas dan matang dalam jangka waktu pendek maupun
untuk strategi jangka panjang. Isi dari rencana usaha ialah rincian kegiatan bisnis dan
keuangan beserta dengan peluang dan strategi pemasaran. Rencana bisnis juga harus
memuat kemampuan manajemen tenaga kerja. Pembuatan rencana bisnis merupakan
bentuk pencegahan atas kebangkrutan bisnis dan mempermudah pengelolaan bisnis.
Rencana bisnis memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai kajian dan aspek
yang akan dilakukan oleh pelaku bisnis dalam bentuk model bisnis.
Pendidikan merupakan wadah atau media untuk mendapatkan pengetahuan
yang belum dikuasai. Pendidikan tidak hanya berada dalam ruang lingkup sekolah
atau instansi formal tetapi pendidikan berawal dari keluarga kemudian mengarah pada
lingkungan dan dilanjutkan ke sekolah. Seperti diungkapkan oleh Salam (1997) dalam
buku karangan Dariyo (2013; 5) kegiatan pendidikan berlangsung dalam lingkungan
rumah (keluarga), sekolah, maupun masyarakat. Ada bermacam-macam pendidikan
yang harus dirasakan setiap anak bangsa di Indonesia seperti pendidikan agams,
budaya, bahasa, kewarganegaraan, dan lain sebagainya.
Pendidikan tidak membatasi setiap pesertanya untuk mengembangkan minat dan
bakat yang ada dalam diri mereka. Faktor usia juga seharusnya tidak menjadi
penghalang untuk mengenyam pendidikan karena pendidikan berlangsung seumur
hidup. Tujuan pendidikan sendiri mempersiapkan setiap individu agar mampu
bersaing dengan kompetitor lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH

3
1. Apa yang dimaksud dengan rencana bisnis pendidikan?
2. Bagaimana Pentingnya Eduprescundip dalam Konteks Pendidikan?
3. Bagaimana Peluangnya di Madrasah Ibtidaiyah?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian rencana bisnis pendidikan
2. Untuk mengetahui berapa pentingnya Edupreneurship dalam konteks
pendidikan
3. Untuk mengetahui peluang edupreneurship di madrasah Ibtidaiyah

BAB II

4
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rencana Bisnis Pendidikan
Rencana bisnis merupakan dokumen tertulis yang berisi ringkasan yang
menggambarkan elemen internal dan eksternal yang relevan serta strategi dalam
memulai bisnis baru. Rencana bisnis itu memuat rincian kegiatan operasi dan rencana
keuangan, peluang dan strategi pemasaran serta keterampilan dan kemampuan
manajer. Perannya adalah sebagai peta yang menunjukkan bahwa entrepreneur telah
melakukan berbagai kajian dari berbagai aspek sehingga telah siap untuk
melaksanakannya dengan sebuah model bisnis. Rencana bisnis merupakan asuransi,
yang sedini mungkin mencegah entrepreneur salah langkah dalam mengembangkan
bisnis yang berujung pada kegagalan dan juga mencegah salah pengelolaan pada
bisnis yang sangat berpotensi sukses.
Rencana bisnis bermanfaat bagi entrepreneur dan pemilik dana/investor. Bagi
entrepreneur rencana bisnis memiliki memberi panduan operasi perusahaan dengan
membuat rencana untuk masa yang akan datang dan menyusun strategi untuk
mencapai kesuksesannya Rencana ini membantu entrepreneur agar dapat memimpin
perusahaan dengan sukses. Di samping itu, rencana bisnis juga memberikan benefit
sebagai berikut:
1. Waktu, usaha, riset dan disiplin yang dibutuhkan meletakkan rencana bisnis
sebagai pendorong bagi entrepreneur untuk melihat usahanya secara kritis dan
objektif.
2. Analisis persaingan, ekonomi dan keuangan yang terdapat dalam rencana
bisnis, menempatkan entrepreneur untuk teliti dan berhati-hati mengenai
asumsi kesuksesan usahanya.
3. Seluruh aspek harus dimuat di dalam rencana bisnis, hal ini mengharuskan
entrepreneur mengembangkan dan menentukan strategi operasi dan hasil yang
diharapkan untuk penilai (evaluator) luar.
4. Rencana bisnis mengkuantifikasikan sasaran, menyediakanbenchmark yang
dapat diukur untuk membandingkan hasil forecast dengan hasil aktual.
5. Rencana bisnis yang lengkap menyediakan entrepreneur alat komunikasi
untuk sumber dana dari luar.

5
Bagi pemilik dana, rencana bisnis memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Menyediakan secara rinci potensi pasar dan rencana untuk mengamankan
bagian pasar,
2. Mengilustrasikan kemampuan usaha untuk memenuhi kewajiban utang dan
pengembalian atas ekuitas (ROE/Return on Equity) yang cukup,
3. Mengidentifikasi risiko kritis dan peristiwa krusial dengan diskusi mengenai
rencana kontingensi yang menyediakan kesempatan untuk keberhasilan usaha,
4. dengan menyediakan uraian yang lengkap, rencana bisnis memberikan kepada
pemilik dana dokumen yang jelas dan lengkap, yang memuat informasi yang
dibutuhkan untuk evaluasi bisnis dan keuangan, dan
5. bagi pemilik dana yang tidak memiliki pengetahuan terhadap entrepreneur,
rencana bisnis menyediakan panduan yang berguna untuk menilai kemampuan
perencanaan dan manajerial sang entrepreneur.1

B. Pentingnya Eduprescundip Dalam Konteks Pendidikan


Pendidikan kewirausahaan atau edupreneurship merupakan semangat, sikap
dan prilaku yang menjadi kemampuan dalam menangani sebuah kegiatan usaha yang
mengarah kepada upaya untuk menciptakan, mencari, menerapkan cara kerja dan
teknologi serta perencanaan produk baru dengan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar. Urgensi dalam
edupreneurship diharapkan memberikan kemajuan dan solusi bagi para pengangguran
sehingga bisa menciptakan peluang kerja, mengentaskan masyarakat dari kemiskinan
dan keterpurukan ekonomi serta meningkatkan harkat martabat sebagai bangsa
mandiri dan berdaulat.
Kesadaran akan pentingnya edupreneurship didorong oleh pernyataan
sosiologi David Mc. Clelland 57 sangat diperlukan 2% wirausahawan dari populasi
masyarakat tersebut supaya suatu negara mampu menjadi sebuah bangsa maju.
Penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan diberbagai bidang harus dipandang perlu
dengan upaya memberikan pelatihan dan pembekalan kepada Masyarakat.2
Pentingnya edupreneurship juga dibutuhkan sebuah kerangka kerja
pendidikan dan program pelatihan kewirausahaan yang efektif. Studi menunjukkan
bahwa program pendidikan kewirausahaan memberikan dampak yang positif pada
1
Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship, Grasindo,2020, hal 65-66
2
Adi Mansah, Pendidikan kewirausahaan berbasis Al-Qur’an, Sumatera Barat: CV AZKA PUSTAKA, 2022,
hal 24

6
peserta didik dalam hal pengembangan pengetahuan, mentalitas, keterampilan dan
kompetensi, serta sikap kewirausahaan. Seperti penelitian yang dilaksanaka oleh
Mardiah, Yuniarsih and Wibowo, (2023); Muliadi, Mirawati and Armansyah, (2022);
Rahayu and Kurniawan, (2022) dan Asna, Alfiana and Asiyah, (2023) menunjukkan
bahwa edupreneurship memiliki beberapa pengaruh terhadap perubahan peserta didik,
seperti minat, niat dan motivasi berwirausaha.
Hal ini menunjukkan bahwa edupreneurship memberikan panduan tentang
bagaimana peserta didik dapat mengelola sumber daya mereka. Individu yang
menerima pendidikan kewirausahaan cenderung memiliki keinginan dan keyakinan
kewirausahaan yang lebih besar, yang kemudian dapat mempengaruhi kemampuan
mereka untuk menyelesaikan tugas- tugas kewirausahaan. Oleh karena itu, ada
hubungan antara efektivitas edupreneurship dan keberhasilan bisnis, seperti yang
disebutkan dalam penelitian oleh (Grivokostopoulou, Kovas and Perikos, 2019).
Edupreneurship dapat diajarkan di semua jenis institusi pendidikan, mulai dari
sekolah anak usia dini hingga pendidikan tinggi, baik itu melalui kurikulum di
sekolah, mata kuliah di perguruan tinggi, maupun program pendidikan non-formal.
Contohnya, di tingkat perguruan tinggi, mahasiswa harus memiliki kompetensi untuk
menyesuaikan perkembangan industri dan dunia bisnis dengan bidang pendidikan.
Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya mengembangkan etos kerja melalui
kewirausahaan untuk mengurangi angka pengangguran pada lulusan perguruan tinggi.
Dorongan untuk mempromosikan pengusaha muda telah menjadi fokus utama
bagi banyak negara di seluruh dunia. Pemerintah dan lembaga pendidikan telah
mengambil langkah untuk meningkatkan kesadaran tentang kewirausahaan dan
memberikan pelatihan serta dukungan kepada para calon pengusaha muda. Lulusan
perguruan tinggi sering dianggap sebagai sumber daya yang sangat penting dalam
menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, banyak
program pendidikan yang menekankan pada pengembangan keterampilan
kewirausahaan telah dirancang untuk membantu para lulusan untuk menjadi
pengusaha yang sukses.
Banyaknya penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa keterampilan
kewirausahaan yang diperoleh selama masa kuliah dapat membantu meningkatkan
peluang kesuksesan dalam memulai bisnis. Selain itu, pengalaman dalam membangun
jaringan bisnis, melakukan riset pasar, dan mengelola keuangan dapat menjadi aset
berharga dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh para pengusaha muda

7
(Asna, Alfiana and Asiyah, 2023). Namun, meskipun ada banyak dorongan untuk
mempromosikan kewirausahaan, tantangan masih ada dalam menciptakan lingkungan
yang kondusif untuk pertumbuhan bisnisbaru. Hal ini meliputi masalah seperti akses
ke modal, regulasi yang berlebihan, dan kurangnya infrastruktur yang mendukung
bisnis. Oleh karena itu, sementara lulusan perguruan tinggi dapat menjadi sumber
daya yang penting dalam mempromosikan kewirausahaan, penting bagi pemerintah
dan lembaga lainnya untuk terus menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
pertumbuhan bisnis baru dan pengusaha, dengan kata lain lulusan yang menciptkan
peluang kerja.3
C. Mengidentifikasi Peluang Di Madrasah Ibudaiyah
Edupreneurship yang disebut juga dengan istilah Pendidikan kewirausahaan
berperan penting dalam membentuk peserta didik yang utuh, artinya peserta didik
yang berkarakter dan memiliki ketrampilan sebagai wirausaha. Di tengah era milenial
ini, sudah seharusnya di tingkat sekolah diajarkan untuk memiliki jiwa entrepreneur
sejak kecil agar dapat menghadapi persaingan ekonomi yang sangat ketat. Oleh
karena itu, diperlukan penerapan edupreneurship sejak di sekolah dasar, salah satunya
sejak di tingkat Madrasah Ibtidaiyah. Adanya perpaduan pendidikan pesantren dan
sekolah umum dapat menjadi peluang peserta didik di tingkat Madrasah Ibtidaiyah
untuk lebih kreatif dan memiliki jiwa wirausaha. Penelitian ini menggunakan
pendekatan studi literatur tentang konsep Edupreneurship di tingkat MI di Indonesia.
Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
1. Penerapan Edupreneurship dapat melalui pembelajaran sehari-hari
secara terintegrasi dalam pelajaran tematik yang disertai dengan
metode modelling, yaitu guru bercerita tentang orang-orang yang
sukses dalam bisnisnya,
2. Pada saat kegiatan literasi diberikan bacaan tentang entrepreneurship,
3. Pemberian tugas membuat produk maupun karya, hasilnya ditunjukkan
di kelas dan dipasarkan, dan
4. Mengadakan event Market Day setiap satu bulan sekali untuk
mewadahi kegiatan marketing di lingkungan sekolah.

Mengingat pentingnya edupreneurship, muncul kebutuhan untuk merumuskan


kerangka pendidikan dan program pelatihan kewirausahaan yang efisien. Beberapa
penelitian menunjukkan dampak positif dari program pendidikan kewirausahaan bagi
peserta didik dalam hal pengembangan pengetahuan, mentalitas, keterampilan dan
kompetensi serta sikap kewirausahaan. Seperti penelitian Mardiah et al., (2023),
Mirawati (2022) dan Rahayu & Kumiawan (2022) menunjukkan bahwa
edupreneurship memiliki beberapa pengaruh terhadap perubahan peserta didik, seperti
3
Mohammad Wasil, Dkk Memulai Kewirausahaan, Global Eksekutif Teknologi, 2023, hal 7-9

8
minat, niat dan motivasi berwirausaha. Hal ini mengindikasikan bahwa
edupreneurship memberikan arahan bagaimana mengembangkan cara peserta didik
dalam memahami bagaimana mereka menangani sumber daya mereka. Seseorang
yang mendapatkan pendidikan kewirausahaan cenderung memiliki niat dan keyakinan
kewirausahaan yang lebih besar. Sehingga berpengaruh terhadap kemampuan mereka
dalam menyelesaikan tugas kewirausahaan. Sehingga terdapat keterkaitan antara
efektivitas edupreneurship dan keberhasilan usaha.
Edupreneur dapat diberikan kepada semua lembaga pendidikan, misalnya pada
tingkat anak usia dini bahkan sampai pendidikan tinggi melalui pelajaran di sekolah,
mata kuliah di kampus maupun dalam pendidikan non formal. Misalnya dalam tingkat
perguruan tinggi, kompetensi keahlian mahasiswa yang harus dicapai salah satunya
adalah mampu mengimbangi kemajuan dunia usaha dan industri dengan bidang
pendidikan. Hal tersebut menunjukkan pentingnya mengembangkan etos kerja tinggi
melalui kewirausahaan guna mengurangi pengangguran di tingkat lulusan perguruan
tinggi.
Dorongan untuk menghasilkan pengusaha muda telah difokuskan lulusan
perguruan tinggi yang dibekali dengan keterampilan wirausaha yang diharapkan
mampu menciptakan peluang kerja (Marques et al. 2018). Namun permasalahan yang
ada saat ini adalah minat generasi muda yang masih relative rendah untuk membuka
usaha atau menjadi wirausahawan. Berdasarkan hasil penelitian Asnadi (2005)
menunjukkan bahwa dari lima perguruan tinggi negeri di Indonesia disimpulkan 75%
mahasiswa setelah lulus belum memiliki perencanaan karir yang matang. Selain itu,
tingkat pengangguran akan semakin tinggi, jika jumlah lulusan perguruan tinggi lebih
besar dibandingkan dengan terbukanya lapangan pekerjaan serta tanpa dikuti pola
pikir untuk berwirausaha.4

BAB III
PENUTUP

4
Miswar Saputra,dkk, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam,Yayasan Penerbit Muhammad
Zaini,2021, hal 29-31

9
A. KESIMPULAN
Edupreneurship merupakan pendidikan yang mencetak peserta didik yang
kreatif dan inovatif, selalu membaca peluang, dan berani melangkah dengan
tantangan yang dihadapi. Adanya peran edupreneurship di perguruan tinggi
memberikan peluang agar mahasiwa mempunyai jiwa entrepreneur yang berani,
mandiri, tidak lagi berfokus mencari pekerjaan tetapi mereka bisa membuka atau
menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Adanya edupreneurship di
perguruan tinggi tentunya menjadikan sejumlah enterpreneur semakin meningkat di
negara indonesia. Agar edupreneurship lebih baik penerapannya, saat semua pihak
khususnya pemerintah dan perguruan tinggi tentunya akan berkolaborasi dengan
memberikan dukungan melaui program-program yang membangun sumber daya
manusia yang unggul dan berkualitas di era smart society 5.0. Tentunya dengan
meningkatkan soft skill mahasiswa dengan memberikan berbagai macam pelatihan
untuk mahasiwa dalam meningkatkan jiwa enterpreneur. Dengan adanya peran
edupreneurship di perguruan tinggi guna meningkatkan kompetensi mahasiwa di
era smart society 5.0 pada akhirnya dapat memberikan dukungan dan membantu
pemerintah dalam menekan angka pengangguran dan angka kemiskinan rakyatnya.
Dengan demikian cita-cita bangsa Indonesia menjadi negara maju akan segera
terwujud.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam penyusunan makalah ini. Kami
juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan
kesalahan dalam penulisan makalah.

DAFTAR PUSTAKA

10
Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship, Grasindo,2020, hal 65-66
Adi Mansah, Pendidikan kewirausahaan berbasis Al-Qur’an, Sumatera Barat: CV
AZKA PUSTAKA, 2022, hal 24
Mohammad Wasil, Dkk Memulai Kewirausahaan, Global Eksekutif Teknologi,
2023, hal 7-9
Miswar Saputra,dkk, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama
Islam,Yayasan Penerbit Muhammad Zaini,2021, hal 29-31

11

Anda mungkin juga menyukai