Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KEGIATAN

PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN (P5P2RA)
TEMA “KEWIRAUSAHAAN”

SUB TEMA
DIGITAL ENTERPRENEURSHIP BIDANG KULINER
UNTUK MEWUJUDKAN GEN-Z BERJIWA WIRAUSAHA

KELAS X 2

MAN 1 SOPPENG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan kewirausahaan ini dengan
baik. Laporan ini disusun sebagai bentuk dokumentasi dan evaluasi atas berbagai kegiatan yang
telah kami laksanakan selama proses pelaksanaan proyek P5P2RA dengan tema kewirausahaan.
Proyek ini tidak hanya menguji kemampuan kami peserta didik dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan kewirausahaan, tetapi juga menghadirkan berbagai tantangan yang
memicu kami untuk berinovasi, berkolaborasi, dan terus belajar. Kami percaya bahwa setiap
hambatan adalah peluang untuk pertumbuhan, dan laporan ini mencerminkan semangat serta
kesungguhan kami dalam menghadapi setiap rintangan.
Kewirausahaan adalah suatu upaya yang memerlukan tekad, kerja keras, dan komitmen
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui laporan ini, kami berupaya untuk
memberikan gambaran menyeluruh tentang pencapaian, kendala, serta langkah-langkah
perbaikan yang telah kami lakukan dalam satu pekan ini. Selain itu, kami juga akan membahas
secara rinci kegiatan-kegiatan yang telah kami lakukan, pencapaian yang kami raih, tantangan
yang kami hadapi, serta strategi yang telah kami terapkan untuk mengatasi berbagai hambatan
tersebut.
Kami menyadari bahwa keberhasilan kami dalam menjalankan usaha ini tidak lepas dari
dukungan, kerjasama, dan kontribusi berbagai pihak, maka kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua yang telah terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini:
1. Kepala Madrasah MAN 1 Soppeng, Bapak Musmuliadi, S.Ag, MA,
2. Wali Kelas X2, Ibu Nurhidayah, S.Pd serta bapak/ibu guru pendamping proyek di kelas X2,
Ibu Matahari, S.Pd.I dan bapak Muhammad Rahman Nur, S.Pd.I,
3. Guru Pembina Proyek, Ibu Sitti Urwah Shaleh, S.Pd.I., Bapak Fachruddin, S.Pd, dan Bapak
Sumardi, S.Kom,
4. Seluruh guru-guru kami di MAN 1 Soppeng yang senantiasa memberikan support dan
dukungannya,
5. Senior-senior kami kakak kelas XI dan kelas XII yang selalu memberikan saran dan
masukannya, serta
6. Teman-teman kami tercinta di kelas X2 yang tak kenal kata lelah dan selalu berbagi
semangat dalam menjalankan proyek kewirausahaan ini.
Semoga dengan adanya laporan ini, dapat memberikan gambaran yang jelas dan informatif
tentang kegiatan-kegiatan yang telah kami laksanakan selama pelaksanaan proyek P5P2RA yang
bertemakan “kewirausahaan” ini. Laporan ini bukanlah akhir dari perjalanan kami, melainkan
awal dari upaya-upaya berkelanjutan untuk terus berkembang, memperbaiki, dan mencapai
mimpi-mimpi dan harapan yang lebih besar. Kami berharap agar laporan ini dapat memberikan
wawasan yang berharga dan inspirasi kepada semua yang membacanya.

1
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun serta dapat
menjadikan laporan ini lebih baik lagi kedepannya. Kami juga memohon maaf setulus-tulusnya
atas segala kesalahan dan kekurangan selama kegiatan berlangsung serta penyusunan laporan ini.

Watansoppeng, 12 November 2023


Penyusun

Kelas X.2

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................1


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................5
C. Tujuan ...........................................................................................................................5
BAB II DESKRIPSI KEGIATAN
A. Jenis Kegiatan ................................................................................................................6
B. Pelaksanaan Kegiatan .....................................................................................................9
C. Anggaran Dana ..............................................................................................................9
BAB III HASIL DAN EVALUASI
A. Logo dan Detail Produk ................................................................................................11
B. Pemasaran dan Kemasan ...............................................................................................19
C. Laporan Keuangan .........................................................................................................19
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................................20
B. Saran ...............................................................................................................................20
LAMPIRAN

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan telah menjadi poros transformasi di bidang sosial, ekonomi dan politik di tengah
masyarakat, dan bertindak sebagai kekuatan integratif. Karena melalui pendidikan, maka proses
penanaman nilai-nilai dapat mendorong keunggulan individu di tengah pembangunan nasional.
Salah satu hal penting adalah penanaman nilai-nilai kemandirian bagi generasi muda dalam
proses pendidikan sehingga tidak bergantung kepada lingkungan, terutama ketika mereka
seharusnya kembali ke tengah masyarakat setelah menyelesaikan tahapan pendidikan dan lebih
siap untuk terlibat dalam proses pembangunan (Hasan, 2020).
Bentuk nilai-nilai kemandirian yang ditanamkan oleh banyak negara adalah
mengembangkan sektor kewirausahaan bagi masyarakatnya. Kewirausahaan dianggap sebagai
salah satu jalan keluar dalam mengatasi masalah pengangguran dan keterbatasan lapangan kerja,
serta kemiskinan yang dihadapi oleh hampir semua negara, terutama negara berkembang. Untuk
mencapai kemakmuran tersebut, tidak datang dengan sendirinya. Bahkan Allah swt
memerintahkan umat manusia untuk bekerja keras, antara lain dijelaskan dalam QS At-Taubah
(9): 105.
Proses mencapai wirausaha yang sukses bukan hal yang mudah, karena diperlukan niat yang
kuat dari individu, keterampilan, kreativitas dan inovasi, serta keberanian mengambil risiko.
Sehingga diperlukan dukungan dari pihak lain untuk membantu individu yang ingin terlibat
dalam kegiatan wirausaha agar mereka berani memulakan tindakan nyata, melalui pendidikan
kewirausahaan.
Kewirausahaan adalah padanan kata dari ‘entrepreneurship’ dalam bahasa Inggris,
‘unternehmer’ dalam bahasa Jerman, dan ‘ondernemen’ dalam bahasa Belanda. Sedangkan di
Indonesia diberi nama “kewirausahaan”. Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari
bahasa Prancis yaitu „entreprende‟ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha.
Secara sederhana arti wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil
risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko
artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas
sekalipun dalam kondisi tidak pasti (Arisena, 2017).
Definisi di atas, mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan,
bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.
Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi
peluang. Berdasarkan hal tersebut, maka definisi kewirausahaan adalah tanggapan terhadap
peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa
organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.” ( Pekerti, 1997).
Latar belakang dilaksanakannya kegiatan kewirausahaan dalam P5P2RA ini adalah untuk
menanamkan semangat dan jiwa wirausaha ke dalam diri siswa khususnya dalam bidang kuliner.
4
Kewirausahaan dalam bidang kuliner juga merupakan peluang nyata untuk membantu siswa
memahami konsep-konsep bisnis dan keberlanjutan, yang menjadi bagian penting dari
perekonomian modern. Dengan mengembangkan proyek profil pelajar Pancasila yang berfokus
pada kewirausahaan kuliner, siswa akan mendapatkan pengalaman dalam memahami dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila, sambil mempelajari keterampilan bisnis yang berguna untuk
masa depan.
Berdasarkan latar belakang di atas, proyek penguatan profil pelajar Pancasila dalam
kewirausahaan bidang kuliner akan memberikan kesempatan berharga bagi siswa untuk
menggali lebih dalam nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan berwirausaha seperti tolong menolong,
gotong royong, maupun kerjasama.
Adapun laporan kegiatan ini disusun untuk memberikan gambaran dan informasi terkait
berbagai kegiatan yang telah kami laksanakan selama kegiatan proyek P5P2RA berlangsung
selama kurang lebih 1 pekan yakni 1 November – 10 November 2023.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, berikut rumusan masalah yang akan kami bahas :
1. Mengapa jiwa wirausaha penting untuk ditanamkan dalam diri siswa MAN 1 Soppeng?
2. Apa langkah-langkah awal yang perlu dipersiapkan dalam memulai suatu usaha?
3. Bagaimana cara memanfaatkan setiap peluang dalam menentukan produk yang akan
dipasarkan serta strategi pemasarannya?

C. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini ialah :
1. Untuk mengetahui mengapa jiwa wirausaha penting untuk ditanamkan dalam diri siswa
MAN 1 Soppeng.
2. Untuk mengetahui apa saja langkah-langkah awal yang perlu dipersiapkan dalam
memulai suatu usaha.
3. Untuk mengetahui Bagaimana cara memanfaatkan setiap peluang dalam menentukan produk
yang akan dipasarkan serta strategi pemasarannya.

5
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN

A. Jenis Kegiatan
Kegiatan kewirausahaan ini terbagi ke dalam 5 taahapan yakni tahap
pengenalan, tahap kontekstualisasi, tahapan aksi, tahapan refleksi, dan tahap tindak
lanjut yang dideskripsikan kedalam bentuk laporan seperti berikut :
1. Tahap Pengenalan
Pada tahap ini peserta didik mulai membagi diri kedalam beberapa tim.
Pembagian tim didasarkan atas kelebihan/kemampuan dan minat setiap anggota.
Adapaun tim yang terbentuk diataranya:
- Tim Keuangan/Pembukuan,
- Tim Pengantaran dan pemasaran
- Tim Produksi
- Tim Dokumentasi
Tim keuangan/pembukuan bertugas untuk mengelola dan mencatat semua
hasil keuntungan maupun pengeluaran setiap harinya. Tim pengantaran dan
pemasaran bertugas untuk mendistribusikan setiap barang jualan yang telah selesai
diproduksi oleh tim produksi. Tim produksi bertugas untuk memproduksi semua
produk yang akan dipasarkan. Adapaun untuk tim produksi kami bagi kedalam
beberapa kelompok sesuai produk yang akan kami jual seperti tim terang bulan
mini yang akan memproduksi terang bulan mini, tim es lemon tea yang bertugas
memproduksi es lemon tea dan produk-produk lainnya. Adapun untuk tim
dokumentasi, mereka bertugas untuk mendokumentasikan semua kegiataan dan
mengupdate semua informasi di social media untuk menunjang proses promosi
jualan.
Masing-masing tim di tahap pengenalan ini, akan diberikan beberapa
pemaparan, ilmu terkait kewirausahaan serta kiat-kiat menjadi seorang wirausaha
pemula melalui penerimaan materi, seminar wirausaha, dan diskusi kelompok.
2. Tahap Kontekstualisasi
Pada tahap kontekstualisasi, peserta didik berdiskusi untuk merencakan usaha
yang ingin dijalankan. Berdasarkan hasil diskusi masing-masing kelompok, kami
sepakat untuk memilih usaha bidang kuliner yakni cemilan:
a. Es Lemon tea
Cuaca panas akhir-akhir ini menjadi dasar kenapa kami memilih 1
produk minuman dingin yakni es lemon tea sebagai produk usaha kami. Selain

6
karena rasanya yang segar dan dapat menghilangkan dahaga seketika, es lemon
tea juga tidak membutuhkan terlalu banyak modal dalam proses produksinya
(rincian dana terlampir). Namun, cuaca yang tak menentu juga membuat kami
harus tetap wasapada untuk menekan proses produksi ketika cuaca sedang
tidak mendukung (hujan) agar tidak rugi.
Kami yakin bahwa pasti akan ada banyak pesaing untuk produk
minuman dingin. Namun untuk tetap bisa bersaing, kami sepakat dan
mengatur strategi untuk mempertahankan kualitas rasa dan pengemasan
dari produk kami.
b. Terang bulan mini
Kedai usaha kami (stoftentwo) akan mulai dibuka dari pukul 8 pagi
sampai selesai. Maka dari itu kami sepakat untuk memilih satu produk yang
cocok untuk dikonsumsi sebagai menu sarapan di pagi hari yakni terang
bulan mini. Selain rasanya yang enak, terang bulan mini juga tidak
membutuhkan terlalu banyak modal dalam pembuatannya (rincian dana
terlampir). Agar lebih menarik, terang bulan mini yang kami produksi
diberi pewarna menarik seperti daun pandan, merah muda, dan kuning
muda. Begitupun variasi topingnya, seperti seres coklat, seres warna warni,
tiramisu, dan strawberry.
c. Telur gulung
Berdasarkan hasil analisis dan diskusi kelompok, kami mematok
target pasar kami kebanyakan adalah anak muda baik siswa di lingkungan
MAN 1 Soppeng maupun siswa di luar lingkungan madrasah. Maka dari
itu, kami memilih menu telur gulung dengan pertimbangan menu tersebut
banyak digemari oleh kalangan anak muda. Walaupun dari segi kesehatan
sebenarnya tidak begitu sehat karena menghabiskan banyak minyak namun
kami yakin permintaan pasar untuk telur gulung akan banyak.
d. Potato stick
Sama dengan telur gulung, potato stick kami pilih sebagai menu
cemilan kedua karena menyesuiakan dengan target pasar kami yakni anak
muda (siswa MAN 1 Soppeng) dan siswa di luar madrasah.
3. Tahapan Aksi
Pada tahap ini peserta didik menjalankan rencana pelaksanaan usaha,
seperti merancang nama toko/brand, merancang logo dan kemasan, membuat
bahan promosi, dan melakukan uji coba produk.

7
Setelah menentukan produk-produk yang akan kami jual, langkah
selanjutnya yakni membuat desain pamflet yang akan dijadikan sebagai media
promosi baik untuk di stand/toko maupun di media sosial. Desain sticker untuk
kemasan, serta desain spanduk. Untuk nama toko/brand, kami sepakat
menggunakan nama “Kedai Stoftentwo” (Kedai Story of X.2).
 Desain Pamflet

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3

Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6

 Desain Spanduk

Desain Stiker

8
4. Tahapan Refleksi
Pada tahap refleksi, setelah semua omset dihitung, setiap tim/kelompok akan
melakukan rapat evaluasi setiap hari di akhir penjualan terkait kendala-kendala
yang dialami, keuntungan yang diperoleh, maupun kerugian (jika ada) selama satu
hari proses penjualan. Terkait hal-hal yang perlu untuk diperbaiki akan dicari jalan
keluarnya dan dilakukan perbaikan di hari berikutnya.
Sebagai contoh, ketika ada menu (makanan/minuman) yang tidak
menghasilkan banyak keuntungan maka kami ganti dengan menu baru yang
kemasan ataupun bahan yang digunakan masih sesuai dengan kemasan dan bahan
yang tersedia sebelumnya, agar menekan keluarnya modal baru yang lebih banyak.
Kasus lain, ketika kami rasa permintaan pasar sudah mulai berkurang, maka menu
yang kami jual kami ganti atau selang seling agar pembeli tidak bosan dengan
menu yang sama setiap harinya.
Pada tahap ini juga kami menyusun rincian bahan-bahan dan kemasan apa
yang kurang dan perlu untuk ditambah agar disiapkan sebelum produksi keesokan
harinya.
5. Tahap Tindak Lanjut
Pada tahap ini, kami mulai memasarkan produk yang telah kami produksi.
Adapun untuk teknik pemasarannya, produk-produk yang telah selesai diproduksi
akan mulai dipasarkan oleh tim produksi baik itu di stand/kedai, keliling madrasah,
ataupun pengantaran di luar madrasah. Untuk biaya pengantarannya, kami
mematok biaya sesuai jarak, Rp.2000 untuk SMA 1 dan sekitarnya, Rp.5000 untuk
wilayah yasrib dan sekitarnya.

B. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan proyek P5P2RA dengan tema “Kewirausahaan” ini berlangsung
selama kurang lebih 10 hari dimulai dari tanggal 01 November 2023 – 10 November
2023 di lingkup Madrasah Aliyah Negeri 1 Soppeng . Dengan mengusung subtema
“Digital Enterpreneurship Bidang Kuliner Untuk Mewujudkan Gen-Z Berjiwa Wirausaha”,
kegiatan ini diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang mandiri, kuat mental,kreatif,
inovatif, serta berjiwa Pancasila dalam berwirausaha.

9
Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa kelas X sebanyak 9 kelas, dan turut meramaikan
semua siswa di MAN 1 Soppeng sebagai salah satu target pasar.

C. Anggaran Dana
Anggaran merupakan rencana tertulis menegenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam
satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang maupun jasa. Menurut Nirmala
(2018), anggaran merupakan suatu pendekatan yang sistematis dan formal untuk tercapainya
pelaksanaan fungsi perencanaan sebagai alat membantu pelaksanaan tanggung jawab
manajemen.
Sumber dana dalam kegitaan kewirausahaan kami sepenuhnya merupakan dana yang
bersumber dari siswa baik itu uang kas kelas maupun uang dari hasil patungan tiap-tiap siswa
kelas X.2.

10
BAB III
HASIL DAN EVAUASI

A. Logo dan Detail Produk


1. Logo

2. Detail Produk
a. Lemon Tea

Lemon tea merupakan minuman dingin yang terbuat dari teh rasa lemon
yang dipadukan dengan buah lemon asli serta biji selasih untuk mempercantik
tampilan. Teh yang kami gunakan dalam pembuatan es lemon tea merupakan
teh serbuk instan (Tea Jus rasa lemon) yang dikemas dalam pouch plastic
khusus minuman. Satu pouch es lemon tea kami jual seharga Rp.5000.
1) Koordinator : Muh. Dzaki
Anggota : Alifa, Suci, Isra, Husnul,
2) Alat dan Bahan
Alat: galon, pengaduk, gelas, pisau, sendok, gunting, pouch minuman,
sedotan.
Bahan: Tea jus kemasan saset, buah lemon, biji selasih, air galon, es batu,.
3) Cara Pembuatan
- Mencampurkan tea jus bubuk ke dalam air yang telah dituangkan ke
dalam galon sedang.
- Mengaduk larutan tea jus bubuk dan air hingga merata.
- Mengiris tipis buah lemon.
- Mencampurkan biji selasih dengan air hangat secukupnya, tunggu
hingga biji selasih mengembang.

11
- Memasukkan larutan tea jus ke dalam pouch plastic minuman.
- Memasukkan irisan buah lemon ke dalam pouch minuman yang telah
berisi larutan tea jus.
- Memasukkan sedikit biji selasih yang telah dikembangkan sebelumnya
ke dalam pouch minuman.
- Memasukkan es batu secukupnya.
- Es tea jus lemon siap disajikan.
4) Analis SWOT
Cuaca panas akhir-akhir ini menjadi dasar kenapa kami memilih 1
produk minuman dingin yakni es lemon tea sebagai produk usaha kami.
Selain karena rasanya yang segar dan dapat menghilangkan dahaga
seketika, es lemon tea juga tidak membutuhkan terlalu banyak modal dalam
proses produksinya (rincian dana terlampir). Namun, cuaca yang tak
menentu juga membuat kami harus tetap wasapada untuk menekan proses
produksi ketika cuaca sedang tidak mendukung (hujan) agar tidak rugi.
Kami yakin bahwa pasti akan ada banyak pesaing untuk produk
minuman dingin. Namun untuk tetap bisa bersaing, kami sepakat dan
mengatur strategi untuk mempertahankan kualitas rasa dan pengemasan
dari produk kami.
b. Terang Bulan Mini

Terang bulan mini merupakan sejenis makanan ringan namun cukup


mengenyangkan untuk dikonsumsi sebagai menu sarapan di pagi hari. Terang
bulan mini yang kami jual terbuat dari tepung terigu yang diberi pengembang
dan dipanggang dengan sedikit margarin serta diberikan aneka toping di
atasnya. Untuk satu porsi terang bulan mini yang kami jual berisi 2 pcs terang
bulan mini dengan harga Rp.5000.
1) Koordinator : Azizah Dwi Azzahra
Anggota : Nila, Asrianti, Wildan, Awal

12
2) Alat dan Bahan
Alat: Teflon terang bulan, kompor, wadah mangkok, parut keju, mika
plastic.
Bahan : Terigu 1 (kg), pewarna makanan, tepung hang (4 sendok makan),
toping (seres, keju, tiramisu), air secukupnya, margarin, keju.
3) Cara Pembuatan
- Mencampurkan 1 kg tepung terigu dengan 4 sendok tepung hang ke
dalam wadah.
- Menambahkan air secukupnya hingga adonan tepung larut merata
dengan tepung hang.
- Menambahkan pewarna makanan sesuai selera agar warna adonan lebih
menarik (kami menggunakan pewarna makanan hijau pandan dan
merah).
- Menutup wadah dan diamkan selama 30 menit hingga mengembang dan
muncul sedikit busa/gelembung-gelembung udara pada adonan.
- Menyiapkan teflon terang bulan lalu nyalakan kompor.
- Mengoles teflon menggunakan sedikit margarin, lalu masukkan 1
centong nasi adonan terang bulan.
- Setelah matang, angkat terang bulan dan tambahkan toping sesuai
selera. Tunggu hingga dingin.
- Setelah dingin, terang bulan mini siap dikemas dan dipasrkan.
4) Analisis SWOT
Terang bulan mini merupakan cemilan cocok untuk dikonsumsi
sebagai menu sarapan di pagi hari yakni terang bulan mini. Selain rasanya
yang enak, terang bulan mini juga tidak membutuhkan terlalu banyak
modal dalam pembuatannya (rincian dana terlampir). Agar lebih menarik,
terang bulan mini yang kami produksi diberi pewarna menarik seperti daun
pandan, merah muda, dan kuning muda. Begitupun variasi topingnya,
seperti seres coklat, seres warna warni, tiramisu, dan strawberry.
c. Telur Gulung

13
Telur gulung merupakan cemilan yang terbuat dari telur yang dicampur
dengan sedikit air dan bumbu-bumbu kemudia digoreng dan dililit dalam
minyak panas. Satu porsi telur gulung dijual dengan harga Rp.5000/kemasan isi
4 tusuk. Menu telur gulung hanya kami jual sampai hari kedua dengan alasan
banyak banyak memakan modal seperti minyak goreng sehingga kami
menggantinya dengan onde-onde pelangi.
1) Koordinator : Andi Kayla
Anggota : Syasya, Keisha, Ainul
2) Alat dan Bahan
Alat : Tusuk sate, wajan, plastic.
Bahan: Telur, saos, minyak goreng, penyedap rasa, lada, air secukupnya.
3) Cara Pembuatan
- Memecahkan beberapa butir telur ke dalam wadah.
- Menambahkan 3 sendok makan air tiap 1 butir telur.
- Memasukkan penyedap rasa dan lada ke dalam telur yang telah
dipecahkan, kocok hingga berbusa.
- Menyiapkan wajan lalu menyalakan kompor.
- Memasukkan minyak ke dalam wajan, tunggu hingga minyak panas.
- Memasukkan 1 centong sayur larutan telur ke dalam minyak yang telah
panas sambal disebar ke dalam minyak panas.
- Lilit menggunakan tusuk sate kemudian tiriskan.
- Memasukkan telur gulung ke dalam wadah plastic dan tambahkan saos.
- Telur gulung siap dipasarkan.
4) Analisis SWOT
Telur gulung merupakan cemilan yang banyak digemari oleh kalangan
anak muda, itu yang menjadi pertimbangan kenapa kami memilih menu
telur gulung sebagai salah satu produk jualan. Walaupun dari segi kesehatan
sebenarnya tidak begitu sehat karena menghabiskan banyak minyak namun
kami yakin permintaan pasar untuk telur gulung akan banyak.
d. Potato Stick

14
Potato stick merupakan cemilan yang terbuat dari kentang yang dicampur
dengan tepung maizena dan berbagai macam bumbu kemudian dibentuk seperti
stick dan digoreng. Satu porsi potato stick dijual dengan harga Rp.5000/pcs isi 7
stick. Namun pada hari kedua penjualan, menu ini kami ganti karena kurang
peminat dan menggantinya dengan banana roll.
1) Koordinator: Fatimah Azzahra
Anggota: Hesti, Alda, Fauziah, Asrul, A. Qadri.
2) Alat dan Bahan
Alat: wajan, spatula, mangkok, plasti semprot, kertas nasi.
Bahan: Kentang (1 kg), maizena 5 (sendok makan), merica, penyedap,
minyak goreng, daun seledri.
3) Cara Pembuatan
- Mengupas kentang lalu mencuci bersih.
- Mengukus/merebus kentang hingga lunak.
- Menghaluskan kentang menggunakan sendok makan, kemudian
mencampurkan dengan 5 sendok makan maizena.
- Menambahkan irisan daun seledri secukupnya.
- Memasukkan penyedap dan sedikit merica, uleni hingga tercampu
merata.
- Memasukkan adonan kentang ke dalam plastic semprot.
- Menyiapkan wajan, lalu panaskan minyak ke dalam wajan.
- Setelah minyak panas, semprotkan sedikit demi sedikit adonan kentang
ke dalam minyak, aduk hingga matang lalu tiriskan.
- Setelah potato stick dingin, kemas dalam kemasan dan siap dipasarkan.
4) Analisis SWOT
Potato stick kami pilih sebagai menu cemilan kedua karena
menyesuiakan dengan target pasar kami yakni anak muda (siswa MAN 1
Soppeng) dan siswa di luar madrasah.
e. Banroll (Banana Roll)

15
Banana roll merupakan cemilan manis yang terbuat dari pisang nangka
yang dililit dengan kulit lumpia kemudian digoreng dan diberikan berbagai
macam varian topping seperti krim coklat, tiramisu, dan strawberry. Untuk satu
porsi banana roll, dijual dengan harga Rp.5000/ pcs isi 4.
1) Koordinator: Fatimah Azzahra
Anggota: Hesti, Alda, Fauziah, Asrul, A. Qadri
2) Alat dan Bahan
Alat : Kompor, waja, spatula, piring, pisau, mika plastic.
Bahan : Pisang Nangka, kulit lumpia, minyak goreng, toping (coklat,
tiramisu, strawberry).
3) Cara Pembuatan
- Mengupas pisang lalu membaginya menjadi 4 secara memanjang.
- Menyiapkan kulit lumpia, lalu gulung pisang yang telah dipotong ke
dalam kulit lupia secara memanjang.
- Menyiapkan wajan lalu panaskan minyak goreng.
- Memasukkan banana roll lalu goreng hingga kuning keemasan, angkat
dan tiriskan.
- Masukkan ke dalam mika, lalu beri toping sesuai selera.
- Banana roll siap dipasarkan.
4) Analisis SWOT
Banana roll merupakan cemilan yang banyak digemari oleh semua
kalangan, bahan dasar yang merupakan pisang nangka memiliki rasa manis
dan legit sehingga sangat pas jika dipadukan dengan krispi dari kulit
lumpia. Toping yang bervariasi (coklat, tiramisu, dan strawberry juga
menambah daya tarik pembeli dan memperkaya cita rasa.
f. Onde-onde Pelangi

Onde-onde pelangi merupakan cemilan yang mengenyangkan karena


terbuat dari tepung beras ketan yang diisi dengan potongan gula merah dan
dibalut dengan kelapa parut. Agar lebih menarik, adonan onde-onde kami

16
berikan berbagai macam warna seperti merah, kuning, hijau, dan putih. Satu
porsi onde-onde pelangi, kami jual dengan harga Rp.5000/pcs isi 8 butir.
1) Koordinator : Andi Kayla
Anggota : Syasya, Keisha, Ainul
2) Alat dan Bahan
Alat : Baskom, kompor, panci, kaos tangan plastik, saringan, mika plastic.
Bahan : Tepung beras ketan, kelapa parut, gula merah, pewarna makanan.
3) Cara Pembuatan
- Mencampurkan tepung beras ketan dengan air secukupnya lalu diuleni
hingga kalis.
- Membagi adonan menjadi 4 bagian, lalu tambahkan dengan pewarna
makanan (merah, hiaju, dan kuning) dan putih.
- Uleni kembali hingga pewarna tercampur rata dengan adonan.
- Memototong dadu gula merah (sesuaikan besar yang diinginkan)
- Mengambil sedikit adonan onde-onde, lalu pipihkan dan isi dengan
potongan gula merah dan bulatkan kembali.
- Menyiapkan panci yang telah diisi dengan air
- Setelah air mendidih, masukkan adonan onde-onde.
- Setelah onde-onde mengambang angkat lalu tiriskan dan masukkan ke
dalam kelapa yang telah diparut, aduk rata.
- Setelah dingin, kemas onde-onde ke dalam mika dan siap dipasarkan.
4) Analis SWOT
Onde-onde merupakan cemilan yang cukup mengenyangkan karena
terbuat dari tepung beras ketan. Onde-onde sebenarnya lebih banyak diminati
oleh kalangan orang dewasa, sehingga untuk menarik target pasar dari semua
kalangan baik anak-anak maupun remaja, kami membuat onde-onde dengan
berbagai warna sehingga kami berikan nama onde-onde pelangi.
g. Sodding (Sosis Dingin)

Sosis dingin yang merupakan cemilan yang terbuat dari sosis yang
diselimuti dengan kulit lumpia. Itu yang menjadi dasar kenapa kami memberi
nama sosis dingin. Cemilan ini merupakan pengganti dari produk kami

17
sebelumnya yaitu banana roll. Alasan kami mengganti menu banana roll dengan
sosis dingin agar menu lebih bervariasi.
1) Koordinator: Fatimah Azzahra
Anggota: Hesti, Alda, Fauziah, Asrul, A. Qadri
2) Alat dan Bahan
Alat : Piring, kompor, wajan, spatula, mika plastic..
Bahan : sosis, kulit lumpia, minyak goreng.
3) Cara Pembuatan
- Mengupas sosis lalu membaginya menjadi 8 secara memanjang.
- Menyiapkan kulit lumpia, lalu gulung sosis yang telah dipotong ke
dalam kulit lupia secara memanjang.
- Menyiapkan wajan lalu panaskan minyak goreng.
- Memasukkan sosis yang telah dibungkus kulit lumpia lalu goreng
hingga kuning keemasan, angkat dan tiriskan.
- Masukkan ke dalam plastik, lalu tambahkan dengan saos dan mayonais
- Sosis dingin (selimut) siap dipasarkan.
4) Analisis SWOT
Sosis dingin kami pilih sebagai pengganti menu kami sebelumnya yaitu
banana roll, hal ini dikarenakan atas pertimbangan agar pembeli tidak merasa
bosan dengan menu yg sama sehingga kami hanya mengganti isi yang
sebelumnya isi pisang, menjadi sosis yang dibungkus kulit lumpia dengan
memanfaatkan sisa saos yg masih ada.
h. Martabak Mini

Martabak mini merupakan cemilan yang terbuat dari telur yang dicampur
dengan tahu yang dihancurkan secara halus dan dibungkus dengan kulit
lumpia. Menu ini merupakan pengganti terang bulan mini. Alasan kami
mengganti menu terang bulan mini agar menu lebih bervariasi. Satu porsi
martabak mini, kami jual dengan harga Rp.5000/pack isi 2 pcs dilengkapi
dengan saos dan mayonais.
1) Koordinator : Azizah Dwi Azzahra
Anggota : Nila, Asrianti, Wildan, Awal.
2) Alat dan Bahan
18
Alat : Kompor, wajan, spatula, wadah piring, saringan. mika plastic.
Bahan : Telur, tahu, daun bawang, penyedap, merica, minyak goreng, saos,
mayonais.
3) Analisis SWOT
Martabak mini merupakan menu pengganti menu kami sebelumnya
yaitu martabak manis. Martabak mini kami pilih karena
mempertimbangkan sisa bahan yang masih ada yaitu telur dan minyak
goreng. Pembungkusnya juga merupakan kulit lumpia yang bahannya
masih ada.

B. Pemasaran & Kemasan


1. Pemasaran
Startegi pemasaran produk kami yaitu melalui media social, dan pemasaran
secara langsung dengan berkunjung ke setiap kelas dan ruang guru.
2. Produk Best Seller
Berdasarkan hasil perhitungan keuntungan setiap harinya, roduk best seller dari
usaha kami yaitu lemeon tea dan martabak manis,
3. Kemasan
Kemasan yang kami gunakan pada produk kami yaitu mika plastik, kertas nasi,
dan pouch minuman.

C. Laporan Keuangan
(TERLAMPIR)

19
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil kegiatan kewirausahaan ini adalah sebelum memulai suatu
usaha, kita harus menentukan target pasar, menganalisis produk yang akan dijual baik
dari segi modal yang harus diminimalisir serta perkiraan keuntungan, mengatur strategi
pemasaran, menganalisis peluang-peluang dan kemungkinan yang bisa terjadi.
Dalam berwirausaha, kita harus mengutamakan kerja sama tim, kekompakan,
inovasi, kreatifitas, melihat berbagai peluang dan harus siap menerima berbagai resiko
yang mungkin terjadi.

B. SARAN
Dalam setiap kegiatan,selain kelebihan-kelibihan tentunya akan ditemukan
beberapa kekurangan. Sehingga saran untuk tim kami secara pribadi harus lebih
memaksimalkan kekompakan dan rasa tanggung jawab akan tugas masing-masing.

20
LAMPIRAN
Foto-Foto Kegiatan

21
Salam Pelajar Pancasila
Semangat !!!
22

Anda mungkin juga menyukai