Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“MANAJEMEN EDUPRENEUR TAHAP PERENCANAAN”

Dosen Pengampu: Nur Hayati Mufida, M. Pd.

Disusun oleh Kelompok 1:


1. FADILA ARTA UTAMI 2201060182
2. HAERATUN UMI 2201060150
3. MAULANA IRVAN KARIYADI 2201060178
4. SUNIATI 2201060176
5. ZURIYA MUSTIKA RINI 2201060180

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Tuhan semesta alam dan
shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Juga kepada
keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Amin.
Penyusun menyadari bahwa proses penyelesaian makalah ini tidakakan sukses tanpa
bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun memberikan penghargaan
setinggi-tingginya kepada Ibu dosen Nur Hayati Mufida, M. Pd. dan saya berharap semoga
makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami
bahwa ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Mataram, 13 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... ........ ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

a....Latar Belakang .................................................................................................1


b....Rumusan Masalah ............................................................................................1
c....Manfaat ............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN

A. Perencanaan.........................................................................................................2

B. Visi dan Misi dalam Bisnis Pendidikan...............................................................2

C. Pengembangan Bisnis yang berkelanjutan.................................................... ......4

D. Penilaian Resiko dalam Edupreneursip...............................................................6

E. Manajemen Keuangan dalam Edupreneursip................................................ ......7

BAB III PENUTUP

A...Kesimpulan ............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu pilar utama pembangunan suatu bangsa, dan dalam era
yang terus berkembang ini, pendidikan tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah dan lembaga pendidikan formal. Semakin banyak individu dan kelompok
masyarakat yang terlibat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai
inovasi dan solusi kreatif. Salah satu konsep yang telah muncul dan menjadi perbincangan
hangat adalah "edupreneurship" atau kewirausahaan dalam dunia pendidikan.
Edupreneurship, atau lebih tepatnya "manajemen edupreneur," adalah paradigma baru
yang mengejar tujuan bukan hanya untuk memperbaiki proses pembelajaran, tetapi juga
untuk menciptakan nilai tambah dalam dunia pendidikan. Ini adalah konsep yang
mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan kurikulum yang inovatif hingga
penerapan teknologi canggih dalam pembelajaran, serta strategi pemasaran yang kreatif
untuk menjangkau lebih banyak siswa.
Tahap perencanaan adalah salah satu komponen kunci dalam manajemen edupreneur,
yang memberikan landasan kuat bagi kesuksesan dalam menggabungkan elemen
wirausaha dengan dunia pendidikan. Perencanaan yang baik memungkinkan para
edupreneur untuk merumuskan visi, tujuan, dan strategi yang jelas untuk mencapai hasil
yang diinginkan. Dalam tahap ini, penting bagi mereka untuk mempertimbangkan
berbagai faktor, termasuk kebutuhan pendidikan masyarakat, pasar potensial, serta
sumber daya yang tersedia.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
b. Bagaimana cara merumuskan visi dan Misi Eduprener ?
c. Apa yang dimaksud dengan rencana bisnis berkelanjutan?
d. Bagaimana penilaian resiko dan menjamen Keungan Eduprener?
C. Manfaat
a. Dapat mengetahui ap aitu perencanaan
b. Dapat mengetahui apa itu bisnis berkelanjutan dan bagaimana cara pengembangannya
c. Dapat mengetahui resiko dalam edupreener dana bagaimana menjamen keuangan
dalam eduprener

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang tentang hal – hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang
1
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu perencanaa adalah
langkah awal yang harus kita lakukan sebelum membangun usaha. Di dalam perencanaan
ini ada beberapa hal yang harus kita perhatikan yaitu visi dan misi serta tujuan kita
membangun usaha tersebut kemudian pengembangan bisnis yang berkelanjutan dan
menejmen keuangan serta memperhatika resiko resiko yang akan dihadapi.
B. Visi dan Misi dalam Bisnis Pendidikan
Visi adalah sekumpulan kata atau kalimat yang menggambarkan mimpi atau
aspirasi rencana harapan untuk masa depan perusahaan atau organisasi. Dengan kata lain
visi adalah sesuatu yang “ diinginkan” oleh lembaga. Saat akan merumuskan visi ada
beberapa hal yang harus diperhatikan; a. Menjelaskan tujuan Lembaga dimasa depan, b.
Membutuhkan waktu yang lama dengan batas waktu yang jelas, c. Menekankan kepada
pada kualitas yang akan didapatkan anggota, d. Melibatkan semua anggota, e. Pernyataan
yang mudah dipahami. Menurut akdon ada bebrapa kriteria untuk merumuskan visi
antara:
1. Visi adalah gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan bukan
fakta.
2. Visi dapat memberikan arahan kepada anggota organisasi Mencapai kinerja yang baik.
3. Bisa menginspirasi dan siap hadapi tantangan.
4. Sebuah jembatan antara masa kini dan masa depan akan datang.
5. Gambaran yang realistis dan andal masa depan yang menyenangkan.
6. Sifatnya tidak statis, abadi .2

1
Syamsudin, Penerapan Fungsi Fungsi Menajmen Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan , Jurnal Idaarah, Vol 1,
No 1,
( 2017), hlm 66
2
Hafizin dan Herman , Merumuskan Visi dan Misi Lembaga Pendidikan , Jurnal menajmen Pendidikan islam, Vol 1
( 2017), hlm 101-102
2
Salah satu contoh rumusan visi yaitu: Menjadi lembaga Pendidikan yang terdepan dalam
menciptakan generasi masa depan yang berpengetahuan luas, berintegrasi dan siap
menghadapai tantangan.
Misi adalah kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai visi yang telah
dirumuskan atau langkah langkah yang harus dilakukan untuk mencapai visi tersebut.
Dalam Membuat misi ada beberapa kriteria yang meliputi:
1. Deskripsi produk atau layanan yang diberikan adalah sangat dibutuhkan masyarakat.
2. Target audiens yang jelas dapat dicapai.
3. Kualitas dan layanan produk yang sangat baik dengan kompetitif membujuk orang-
orang.
4. Penjelasan tujuan bisnis yang ingin dicapai di masa depan nyaman dan bermanfaat
untuk produk dan komunitas layanan yang tersedia
Misi biasanya mencerminkan nilai dan prioritas keputusan startegis dan
menguraikan visi dan arah organisasi di masa depan. Pernyataan misi tujuanya adalah
memastikan prilaku yang direncanakan dengan mengikuti pedoman misi serta
menjelaskan tujuan keberadaan dan bisnis secara keseluruhan kepada pemangku
kepentingan internal dan eksternal. Contoh kalimat misi “ Misi kami adalah menyediakan
pendidikan yang relevan inovatif dan berbasis nilai dengan focus pada pengembangan
karakteristik siswa dan persiapan mereka untuk menjadi pemimpin masa depan”. Jansen
menyatakan 12 kriteria visi dan misi yang efektif dan 7 hal terpenting yang dapat
diterapkan dan efektif:
1. Visi dan misi harus sesuai dengan semangat zaman dan semangat perjuangan
organisasi.
2. Visi dan misi harus mampu merepresentasikan organisasi ideal yang mampu memikat
hati masyarakat.
3. Visi dan misi menjelaskan arah dan tujuan organisasi.
4. Visi dan misi harus mudah dipahami karena dinyatakan secara elegan sebagai
panduan taktis dan strategis.
5. Visi dan misi harus cukup persuasif untuk mengungkapkan harapan, aspirasi, perasaan,
dan penderitaan para pemangku kepentingan dalam organisasi.
6. Visi dan misi harus mampu mengungkap keunikan organisasi dan melepaskan
kemampuan uniknya untuk menentukan siapa dan apa yang dapat dilakukannya.

3
7. Mereka harus mampu mewujudkan keindahan, cita-cita kemajuan, dan gambaran
organisasi masa depan yang diinginkan sehingga setiap orang yang terlibat dalam
perusahaan dapat menuntut pengorbanan dan investasi emosional.3
C. Pengembangan Rencana Bisnis Yang Berkelanjutan

Bisnis yang berkelanjutkan adalah bisnis yang memiliki manfaat baik untuk
manfaat jangka pendek maupun manfaat untuk jangka Panjang dan sifat berkelanjutan,
bukan hanya sewaktu-waktu saja. Pengembangan rencana bisnis yang berkelanjutan
adalah suatau proses merancang strategi dan taktik untuk memastika bahwa bisnis yang
kita bangun tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga mempertimbangkan
dampak nya terhadap lingkungan dan masyarakat.
Bisnis berkelanjutan mampu mengelola bisnisnya dengan berdasarkan kepada tiga
unsur yaitu:
1. Profit (keuntungan)
Setiap pendirian sebuah bisnis pasti memiliki tujuan utama untuk
mendapatkan profit usaha atau keuntungan yang diproleh dari usaha tersebut.
2. People (masyarakat)
Sebuah bisnis juga memiliki keterkaitan dengan masyarakat sekitar dan bisnis
yang berkelanjutan yang memberikan manfaat tidak hanya bagi para pemilik bisnis
dan pegawainya, namun juga masyarakat.
3. Planet (lingkungan)
Masyarakat dan lingkungan tidak bisa dipisahkan karna keduanya merupakan
aspek yang sangat penting bagi keberlangsungan bisnis. Lingkungan memiliki
keterkaitan dengan berlangsunganya aktivitas manusia, termasuk menjalankan roda
bisnis.4
Perencanaan bisnis yang berkelanjutan merupakan langkah penting bagi
perusahaan yang ingin mencapai kesuksesan jangka panjang sambil memperhatikan
dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi. Berikut adalah langkah- langkah dalam
perencanaan bisnis yang berkelanjutan:

3
Hafizin dan Herman , Merumuskan Visi dan Misi Lembaga Pendidikan , Jurnal menajmen Pendidikan islam, Vol 1
( 2017), hlm
4
Abdillah Ulil Albab, dkk, Sustainable Busniss Exelance , Junal Ilmiah dan Karya Mahasiswa, Vol 1, No 4 ( 2023), hlm
120-121
4
1. Analisis Situasi: Langkah pertama dalam perencanaan bisnis yang berkelanjutan
adalah melakukan analisis menyeluruh terhadap situasi internal dan eksternal
perusahaan. Identifikasi faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
bisnis Anda, seperti peraturan lingkungan, tren pasar, dan kebutuhan sosial.
Tinjau juga aset dan sumber daya internal perusahaan yang dapat digunakan
untuk mendukung tujuan berkelanjutan.
2. Misi, Visi, dan Nilai Berkelanjutan: Tentukan misi, visi, dan nilai-nilai
perusahaan yang terkait dengan keberlanjutan. Misalnya, apakah Anda ingin
menciptakan produk ramah lingkungan, berkontribusi pada komunitas lokal, atau
mengurangi jejak karbon komitmen perusahaan berkelanjutan ini akan tindakan
selanjutnya
3. Tujuan dan Indikator Kinerja: Tetapkan Tetapkan tujuan berkelanjutan yang
spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatasan waktu. Misalnya, target
untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 20% dalam waktu lima tahun
atau meningkatkan porsi energi terbarukan yang digunakan oleh perusahaan.
4. Identifikasi Risiko dan Peluang: Identifikasi risiko-risiko yang terkait dengan
keberlanjutan bisnis Anda, seperti perubahan regulasi, risiko reputasi, atau
ketergantungan pada sumber daya terbatas. identifikasi risiko dan peluang terkait
dengan keberlanjutan bisnis, seperti perubahan regulasi, risiko reputasi, atau
ketergantungan pada sumber daya terbatas, penting dalam mengelola risiko dan
memanfaatkan peluang untuk mencapai keberlanjutan.
5. Strategi Berkelanjutan: Sisipkan komponen berkelanjutan ke dalam strategi bisnis
Anda. Ini dapat mencakup diversifikasi produk dan layanan, pengurangan limbah,
efisiensi energi, pengembangan rantai pasokan yang berkelanjutan, atau
peningkatan tanggung jawab sosial perusahaan. Pastikan strategi ini sesuai
dengan tujuan berkelanjutan yang telah ditetapkan sebelumnya.
6. Implementasi dan Pengukuran: Implementasikan rencana aksi berkelanjutan Anda
dengan melibatkan semua tingkatan dalam organisasi. Tetapkan tanggung jawab
dan target yang jelas bagi setiap departemen atau individu yang terlibat.
7. Komunikasi dan Transparansi: Komunikasikan komitmen perusahaan terhadap
keberlanjutan kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal.

5
8. Evaluasi dan Penyesuaian: Lakukan evaluasi berkala terhadap rencana bisnis
berkelanjutan Anda. Tinjau kembali tujuan, indikator kinerja, dan strategi yang
telah ditetapkan. Identifikasi keberhasilan dan hambatan yang dihadapi selama
implementasi, dan lakukan penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan
kinerja berkelanjutan perusahaan.5
D. Penilaian Resiko dalam Eduprenership
Dalam kehidupan sehari – hari tanpa disadari manusia telah menerapkan
menajmen resiko. Menajmen resiko adalah suatu proses untuk mengidentifikasi, menilai
dan mengendalikan ancaman yang yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang
pada perusahaan. Resiko perusahaan bersumber dari segala arah dan dapat mempengaruhi
pencapaian tujuan perusahaan. 6Menajmen resiko merupakan sebuah metode yang
terorganisasi secara sistematik dan logis yang dilakukan untuk mengarahkan
mengidentifikasi , memonitor , menetapkan solusi, melaporkan resikodan mengelola
organisasi dalam rangka untuk menangani resiko. Resiko terbagi menjadi empat yaitu ;
Risiko terbagi menjadi beberapa yaitu risiko produk, risiko pasar, risiko keuangan, dan
risiko operasional.
1. Resiko Keuangan
Risiko keuangan (Leverage) timbul akibat adanya suatu bentuk
ketidakpastian dari target keuangan dalam sebuah usaha atau perusahaan. Risiko
manajemen pada keuangan merupakan manajemen yang sangat penting untuk
mengatur keuangan, karena keuangan dalam perusahaan menjadi satu sumber daya
utama dalam menjalankan suatu usaha. Hal ini terkait dengan manajemen laba yang
merupakan sumber modal baik berupa modal eksternal maupun internal Dengan
adanya manajemen risiko keuangan. dapat berupaya untuk memantau risiko dan
melindungi aset pada entitas bisnis, hak properti, aset, hingga laba perusahaan.
2. Risiko Operasional
Kondisi terjadinya risiko operasional sangat dipengaruhi dari bagus atau
rendahnya kualitas manajemen yang dimiliki oleh perusahaan. Setiap mengambil
keputusan perlu merencanakan dampak yang akan timbul, baik dampak jangka
pendek maupun jangka Panjang. Definisi dari risiko operasional adalah risiko

5
Yongker Baali , dkk “ Menejmen Bisnis Kreatif dan UMKM” , Getpress Indonesia ( 2023), hlm 197-198
6
Soni Santana, dkk, Analisis Implementasi Manajemen Risiko Pada Umkm Tasikmalaya (Studi Kasus Umkm Mie
Baso Sarirasa , Jurnal Bina Manejmen, Vol 11, No 2, 2023, hlm 64
6
ketidakcukupan atau kerugian dari proses internal, kegagalan dari sistem eksternal,
dan sumber daya manusia. Adapun kegiatan operasional sehari-hari pada
perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung muncul termasuk faktor
bencana alam.
3. Risiko Pemasaran
Risiko pemasaran merupakan kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan
yang disebabkan oleh perubahan situasi dan kondisi pasar diluar kendali perusahaan.
Selain itu, risiko pemasaran memiliki sifat menyeluruh dan dialami oleh seluruh
perusahaan. terdapat konsep 4P dalam pemasaran yaitu: Price (harga), Placement
(penempatan). Product, dan Promotion. Risiko pasar pada dasarnya bergantung
terhadap lingkungan operasi perusahaan, jumlah pesaing, harga bahan baku serta
promosi melalui sosial media tergantung bagaimana cara perusahaan berinovatif
menghadapi risiko pemasaran tersebut, sehingga menciptakan nilai tinggi untuk
perusahaan.7
4. Risiko Produk
Risiko produk merupakan Risiko yang meyatu dengan dengan Risiko
Operasional, namun letak perbedaan nya pada Output Produk (Barang Jadi) yang
telah dihasilkan oleh suatu perusahaan. Yang memiliki hubungan erat langsung
dengan konsumen. Tentunya Dalam sebuah bisnis dari sektor apapun pasti
memiliki sebuah risiko yang perlu diantisipasi dan perlu dikelola kembali dan
dievaluasi agar risiko tersebut dapat diminimalisir dampaknya dan tidak merugikan
perusahaan, bahkan mempengaruhi reputasi perusahaan tersebut.8
E. Menajmen Keuangan Dalam Eduprener
Menajmen Diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk mengadakan
perencanaan, mengadakan pengorganisasian, mengadakan pengkoordinasian serta
melakukan pengawasan terhadap barang-barang, orang-orang untuk mencapi tujuan
tertentu yang telah dicapai. Menajmen keuangaan adalah aktivitas pemilik menajmen
perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah murahnya dan mengunakan
sumber modal tersebut dengan efektif dan efisien dan produktif sehingga menghasilkan

7
Soni Santana, dkk, Analisis Implementasi Manajemen Risiko Pada Umkm Tasikmalaya (Studi Kasus Umkm Mie
Baso Sarirasa , Jurnal Bina Manejmen, Vol 11, No 2, 2023, hlm
8
Mudrika Berlian As Sajadd, Analisisn Menajmen Resiko Bisnis, Jurnal Akuntansi Universitas Jember, Vol 18, No 1,
( 2020), hlm54

7
laba. Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pandanaan kegiatan sekolah
dapat direncanakan diupayakan pengadaanya, dibukukan secara transparan, dan
digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien.
Dengan tujuan manajemen keuangan adalah:
1. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah
4. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah
Menurut Muchdarsyah Sinungan menekankan pada penyusunan rencana (planning) di
dalam setiap penggunaan anggaran. Langkah pertama dalam penentuan rencana
pengeluaran keuangan adalah menganalisa berbagai aspek yang berhubungan erat dengan
pola perencanaan anggaran yang didasarkan pertimbangan kondisi keuangan, line of
business, keadaan para nasabah/konsumen, organisasi pengelola, dan skill para pejabat
pengelola.
Proses pengelolaan keuangan dalam bisnis Pendidikan meliputi:
1. Perencanaan anggaran
Membuat rencana anggaran yang jelas untuk mengidentifikasi sumber pendapatan,
biaya operasional, investasi, dan alokasi dana untuk pengembangan kurikulum atau
teknologi pendidikan.
2. Strategi mencari sumber dana
Mencari sumber pendanaan yang sesuai, seperti pinjaman, investasi, atau pendanaan
pribadi, untuk mendukung pertumbuhan bisnis edupreneurship
Ada tiga sumber dana yang bis akita dapatkan yaitu;
a. Pemerintah, baik pemerintah pusat atau daerah, maupun kedua-duanya yang bersifat
umum atau khusus yang diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan:
b. Orang tua peserta didik :
c. Masyarakat, baik yang mengikat maupun tidak mengikat
3. Penggunaan keuangan sekolah
4. Pengawasan dan evaluasi anggaran
Rutin memantau kinerja keuangan, mengevaluasi hasil, dan mengadaptasi strategi jika
diperlukan.
5. Pertanggungjawaban 9

9
Syafullah Mz, Menajmen Keuangan Pendidikan, Jurnal pedagogic Vol, 4 No 1 2021, ( 2021), hlm 12
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen edupreneur merupakan pendekatan yang menggabungkan
kewirausahaan dengan dunia pendidikan, dan salah satu tahap yang sangat penting dalam
manajemen edupreneur adalah perencanaan. Perencanaan mencakup pemikiran dan
penentuan matang terhadap langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Visi dan misi menjadi pondasi yang kuat dalam perencanaan,
membantu mengarahkan langkah-langkah yang diambil. Kemudian, pengembangan
rencana bisnis yang berkelanjutan menjadi kunci untuk menciptakan usaha yang tidak
hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga peduli terhadap dampak sosial dan
lingkungan.
Selain itu, dalam konteks edupreneurship, penting untuk melakukan penilaian
risiko yang cermat. Risiko keuangan, operasional, pemasaran, dan produk dapat
memengaruhi kinerja bisnis pendidikan. Manajemen keuangan juga memiliki peran
sentral dalam memastikan sumber daya keuangan dikelola secara efisien untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
Dengan perencanaan yang matang, pengembangan visi dan misi yang jelas,
pengelolaan risiko yang bijaksana, dan manajemen keuangan yang efektif, manajemen
edupreneur dapat menjadi motor perubahan positif dalam dunia pendidikan. Itu semua
membantu menciptakan lingkungan di mana inovasi dan peningkatan kualitas pendidikan
dapat terwujud, memberikan dampak positif bagi masyarakat dan generasi mendatang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Syamsudin, (2017). Penerapan Fungsi Fungsi Menajmen Dalam Meningkatkan Mutu


Pendidikan , Jurnal Idaarah, Vol 1, No 1.
Hafizin dan Herman, (2017). Merumuskan Visi dan Misi Lembaga Pendidikan , Jurnal
menajmen Pendidikan islam, Vol 1.
Hafizin dan Herman , (2017). Merumuskan Visi dan Misi Lembaga Pendidikan , Jurnal
menajmen Pendidikan islam, Vol 1.
Abdillah Ulil Albab, dkk, (2023). Sustainable Busniss Exelance , Junal Ilmiah dan Karya
Mahasiswa, Vol 1, No 4.
Yongker Baali , dkk . (2023).“ Menejmen Bisnis Kreatif dan UMKM” , Getpress Indonesia.
Soni Santana, dkk,(2023). Analisis Implementasi Manajemen Risiko Pada Umkm
Tasikmalaya (Studi Kasus Umkm Mie Baso Sarirasa , Jurnal Bina Manejmen, Vol 11, No 2.
Soni Santana, dkk, (2023). Analisis Implementasi Manajemen Risiko Pada Umkm Tasikmalaya
(Studi Kasus Umkm Mie Baso Sarirasa , Jurnal Bina Manejmen, Vol 11, No 2.
Mudrika Berlian As Sajadd, (2020). Analisisn Menajmen Resiko Bisnis, Jurnal Akuntansi
Universitas Jember, Vol 18, No 1.
Syafullah Mz, (2021). Menajmen Keuangan Pendidikan, Jurnal pedagogic Vol.

10

Anda mungkin juga menyukai