Anda di halaman 1dari 15

Makalah

TUJUAN DAN SASARAN MANAJEMEN STRATEGI PENDIDIKAN


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

MANAJEMEN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM


Dosen Pengampu:
M. Mustafid Hamdi, S.Pd.I., M.Pd.

Oleh:
M. Irfan Sahal Mudzakir
Moh. Zaki Romadhon

JURUSAN TARBIYAH
PROGAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM
KREMPYANG TANJUNGANOM NGANJUK

2022

I
KATA PENGANTAR

Bismillahirromanirrohim

Puji syukur kami ucapkan atas segala limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Tujuan dan Sasaran
Manajemen Strategi Pendidikan Islam.

Dalam menyelesaikan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, pada kesempatan
ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. M. Mustafid Hamdi, S.Pd.I., M.Pd. selaku dosen pengampu.


2. Kedua orang tua kami
3. Semua pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Olehkarena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Akhirnya dengan sedikit harapan, mudah-mudahan makalah ini dapat
memberikan kepada penulis khususnya dan kepada pembaca umumnya. Amin…

Krempyang, 21 Juni 2022

II
Penulis

III
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Tujuan Lembaga Pendidikan Islam ..................................................... 3
B. Sasaran Lembaga Pendidikan Islam .................................................... 6
C. Perbedaan Tujuan dan Sasaran ........................................................... 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran yang strategis
bagi bangsa dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Salah satu tujuan
itu tertuang dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat yaitu
"mencerdaskan kehidupan bangsa". Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan
usaha yang terencana dan terprogram dengan jelas dalam agenda pemerintahan
yang berupa penyelenggaraan pendidikan.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional harus menjalankan perannya
dengan baik. Dalam menjalankan peran sebagai lembaga pendidikan ini, sekolah
harus dikelola dengan baik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah
dirumuskan dengan optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak professional dapat
menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat menghambat
langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan
formal.
Agar pengelolaan sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik,
dibutuhkan rencana strategis sebagai suatu upaya untuk mengendalikan sekolah
secara efektif dan efisien, sampai kepada implementasi program kegiatan belajar
mengajar dalam visi dan misi. Sedemikian rupa tujuan dan sasarannya dapat
tercapai. Perencanaan strategis merupakan landasan bagi sekolah dalam
menjalankan proses pendidikan. Komponen dalam perencanaan strategis paling
tidak terdiri dari visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi tersebut harus dilakukan
pengelola sekolah, agar sekolah memiliki arah kebijakan yang dapat menunjang
tercapainya tujuan yang diharapkan.
Dengan adanya visi, misi, tujuan dan sasaran yang jelas dan
terprogram sekolah akan jelas dan nampak akan akan dibawa kemana tujuan
sekolah tersebut, seperti apa sistem sekolah, proses belajar mengajarnya serta hasil
output yang dinginkan. Perkuliahan pada paket ini difokuskan pada Tujuan dan
Sasaran Lembaga pendidikan. Kajian dalam paket ini meliputi tujuan dan sasaran

1
lembaga pendidikan, perbedaan tujuan dan sasaran lembaga pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diperoleh rumusan masalahnya yaitu
sebagai berikut.
1. Apa tujuan lembaga pendidikan islam?
2. Apa sasaran lembaga pendidikan islam?
3. Apa perbedaan tujuan dan sasaran?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tujuan lembaga pendidikan islam.
2. Untuk mengetahui sasaran lembaga pendidikan islam.
3. Untuk mengetahui perbedaan tujuan dan sasaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Lembaga Pendidikan Islam

Penentuan tujuan merupakan langkah pertama dalam membuat


perencanaan sehingga dalam pelaksanaannya nanti terarah sesuai dengan tujuan
dan hasil yang ingin dicapai.namun demikian, banyak individu / organisasi yang
salalı kaparah dalam menentukan tujuan dengan cara membuat beberapa tujuan
dalam sebuah perencanaan. Hal ini tentu akan membingungkan dan berakibat
kurang maksimalnya hasil yang bisa dicapai.

Hampir semua model manajemen rational menggunakan asumsi bahwa


perilaku manusia akan menjadi fungsional dan kinerja organisasi akan dapat
meningkat jika tujuan (goal) konsisten dan jelas. kineria Menurut Mulyadi (2005:
120) tujuan adalah pernyataan luas tentang apa yang akan diwujudkan organisasi.
Tujuan diturunkan dari misi organisasi, namun sifatnya masih cukup luas dan
umum.1

Tujuan strategik adalah kunci dari arah perubahan masa depan. Tujuan
strategik mengarahkan pada apa yang hendak dikejar di waktu yang akan datang
dalam kurun waktu cukup lama. Oleh sebab itu, sering juga dikatakan bahwa
tujuan strategik merupakan planning umbrella dalam mengintegrasikan usaha
dari senna unit kerja dan anggota ke dalam suatu kegiatan menyeluruh dan
menyatu dari suatu organisasi. Untuk itu tujuan strategik harus lebih tajam dari
misi, tetapi cukup luas untuk dapat mendorong lahimya kreativitas dan inovasi
bagi semua unit kerja.

Sedangkan menurut Salusu (1996) tujuan dapat diartikan sebagai kondisi


jangka panjang yang diinginkan, yang dinyatakan dalam istilah yang umum dan
kualitatif, dan yang mungkin hanya sebagian yang dapat dicapai.

1
Nur Kholis, Manajemen Strategi Pendidikan, (Surabaya: UINSA PRESS, 2014), 33-34.

3
Berdasarkan pemikiran di atas, tujuan organisasi pada dasarnya untuk
jangka panjang yang harus diselesaikan selama waktu itu, dan akan mengarahkan
kinerja harian organisasi. Beberapa kriteria perumusan tujuan sebagai berikut:

1. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasi visi, misi dan nilai-nilai


organisasi.

2. Pecapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi


misi, program dan subt program organisasi. 33 Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran Lembaga Pendidikan.

3. Tujuan akan menjangkau hasil-hasil penilaian lingkungan


internal/eksternal dan diprioritaskan. serta mungkin dikembangkan
dalam merespon isu-isu strategik.

4. Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah kecuali terjadi


pergeseran lingkungan, atau dalam hal isu strategik hasil yang
diinginkan telah dicapai.

5. Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang, yaitu sekurang-


kurangnya tiga tahun atau lebih. Namun demikian, pada umumnya
jangka waktu tujuan disesuaikan dengan tingkat organisasi, kondisi,
posisi dan lokasi.

6. Tujuan harus dapat mengatasi kesenjangan antara tingkat pelayanan saat


ini dengan yang diinginkan.

7. Tujuan menggambarkan hasil program/sub program yang diinginkan.

8. Tujuan menggambarkan arah yang jelas dari organisasi, program dan sub
program, tetapi belum menetapkan ukuran-ukuran spesifik atau strategi.

9. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pada


dasamya merupakan penjabaran dari misi organisasi, yang berjangka
lama, mata tujuan dapat menjadi benchmark untuk pengukuran kinerja
organisasi.

Jadi, tujuan merupakan pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di


mana organisasi atau perusahaan bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai

4
pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi
sebagai kolektivitas mencoba untuk menimbulkannya.

Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu


yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci
keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak harus
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan
kondisi yang ingin dicapaidi masa mendatang." Tujuan akan mengarahkan
perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka
merealisasikan misi, oleh karena itu tujuan harus dapat menyediakan dasar yang
kuat untuk menetapkan indikator.

Penetapan "Tujuan" bagi lembaga (institusi) khususnya lembaga


pendidikan merupakan hal yang sangat urgen. Tujuan adalah arah yang akan
dijadikan pegangan dalam melaksanakan berbagai pekerjaan.

Dibawah ini penulis mencoba menjelaskan apa yang dimaksud dengan


tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang:

1. Tujuan Jangka Pendek

Pidarta (2005) menjelaskan tujuan jangka pendek adalah


sebuah rencana capaian tujuan yang skala waktunya 1 tahun. Tujuan
jangka pendek ini merupakan penjabaran lanjutan dari visi dan misi
sebagaimana telah dijelaskan dimuka.

Tujuan jangka pendek merupakan turunan dari visi-misi yang


isinya lebih spesifik. Dengan tujuan yang terjabarkan secara rinci ini
tentu akan nampak jelas tujuan-tujuan yang menjadi sasaran utamanya.

Dari misi dijabarkan dan menjadi tujuan-tujuan, hal tersebut


akan membantu didalam menggambarkan tugas-tugas pokok yang
harus dilaksanakan, yang mana keseluruhan tugas pokok dimaksud
nantinya akan terpilah lebih spesifik lagi menjadi kerangka kerja
berjangka pendek (setiap tahun), kerangka kerja berjangka menengah
(1-5), dan panjang (6-10).

5
Dengan demikian tujuan jangka pendek akan terjelaskan secara
jelas dan realistik, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat diukur
tingkat keberhasilannya, dan juga akan jelas pula kontribusi kerja atau
kegiatan yang harus dilakukan bagi organisasi/lembaga pendidikan
didalam tanggung jawabnya mewujudkan tujuan-tujuannya.

2. Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang berkaitan erat dengan perencanaan


makro, sifatnya lebih umum, dan berorientasi waktu yang sangat
panjang. Adapun rentang waktunya dari tujuan jangka panjang ini,
menurut Pidarta yaitu minimal 10 tahun.

Secara rinci Pidarta mengemukakan apabila dilihat dari ruang


lingkupnya bahwa rencana atau tujuan jangka panjang mencakup
tujuan pendidikan secara nasional, sedangkan tujuan jangkah
menengah meliputi wilayah tertentu, dan adapun tujuan jangka pendek
hanya mencakup satuan atau jenis pendidikan.

Sebagaimana yang dijelaskan Nawawi (2003) bahwa tujuan


jangka panjang (tujuan strategik) ini tertuang dan menjadi tujuan
sistem pendidikan nasional. Tujuan jangka panjang ini merupakan
terjemahan dari visi dan misi untuk dilakukan dalam satu periode
tertentu." Contoh "Pendidikakan Nasional menyongsong globalisasi
mempersiapkan warga negara dan sumber daya manusia yang
berkualitas dan kompetitif.2

B. Sasaran Lembaga Pendidikan Islam

Sasaran adalah penjabaran tujuan, yaitu suatu yang dihasilakan/ dicapai


oleh sekolah dalam jangka waktu lebih singkat dibanding tujuan sekolah. Agar
sasaran dapat dicapai dengan efektif, maka sasaran harus dibuat spesifik, terukur,
jelas kriterianya dan disertai indikator-indikator yang rincian dan mengacu pada
visi, misi dan tujuan sekolah.

2
Ibid., 35.

6
Sasaran yang akan dicapai berdasarkan visi, misi, dan tujuan di atas
adalah meningkatkan mutu sekolah meliputi aspek-aspek kurikulum, sumber
daya manusia (guru dan tenaga kependidikan), murid, proses pembelajaran,
prasarana dan sarana, suasana akademik, keuangan, penelitian dan publikasi,
pengabdian kepada masyarakat, tata pamong (governance), manajemen lembaga,
sistem informasi dan kerjasama. Contoh konkrit dan terukur dalam mutu yang
ingin dicapai:

1. Persentase kelulusan tepat waktu minimal 75%, yang sudah harus dicapai
pada tahun 2019

2. Persentase siswa yang lulus dengan nilai rata-rata 8, minimal 6, yang sudah
harus dicapai pada tahun 2015

3. Persentase kehadiran guru tepat waktu minimal 95%, yang sudah harus
tercapai pada tahun akademik 2015/2016

4. Rasio guru: siswa, sebesar 1: 25, harus dapat dicapai pada tahun 2015/2016.

5. Meningkatkan kualitas dan pendidikan guru. 100 % berpendidikan St dan


diantara mereka 40% S2 pada tahun 2015/2016

6. Kerjasama dengan lembaga pendidikan, pemerintah, swasta, industri baik


dalam maupun luar negeri untuk peningkatan-kegiatan penelitian dan
pengembangan bakat peserta didik.

Sesuai kebutuhan pasar tenaga kerja/ stakeholders Strategi yang


digunakan untuk mencapai sasaran dimaksud sebagai berikut:3

1. Menyusun programm dan mengadakan kegiatan sekolah untuk menciptakan


proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, yang
dirumuskan melalui kegiatan:

a) Workshop pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang


disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan,

b) Pelatihan menyusun SAP dan silabus,

3
Ibid., 36.

7
c) Memperbanyak pengadaan buku yang berhubungan dengan mata
pelajaran di perpustakaan,

d) Mengadakan pembinaan dan pengembangan laboratorium yang


diaplikasikan langsung pada bagian-bagian tempat praktikum siswa, dan

e) Mengadakan kegiatan observasi (studi banding), penelitian, dan


pengembangan bakat peserta didik.

2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, baik pimpinan, guru, staf


administrasi, serta siswa melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan.

3. Meningkatkan kuantitas rekruitmen dan kualitas siswa baru dengan


mendalami bakat-bakat mereka.

4. Meningkatkan proses pembelajaran yang bermakna dan bermutu yang


disesuaikan dengan Kurikulum 2013.

5. Meningkatkan secara kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana serta


pemeliharaan, pemanfaatan, dan kelengkapan yang telah ada untuk
menunjang keberhasilan pendidikan dan pembelajaran.

6. Mengupayakan peningkatan suasana akademik melalui:

a) Proses pembelajaran yang kondusif,

b) Siswa diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya sesuai


dengan materi pelajaran, dan

c) Interaksi antar guru dan murid dibangun berdasarkan rasa kekeluargaan,


baik di sekolah maupun di luar sekolah sehingga antara guru dan siswa
tidak ada jarak pemisah.

7. Mengupayakan penggalangan sumber dama dan anggaran pendidikan secara


persuasif dari siswa, serta pihak lain yang berkepentingan dengan
pendidikan.

8. Melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat secara terstruktur dan


terprogram.

8
9. Meningkatkan pelayanan sekolah yang baik dengan sistem informasi
berbasis computer.

Strategi pencapaian sasaran sudah memilki tahapan waktu yang jelas dan
sangat realistik serta didukung dokumen yang sangat lengkap.Tahapan-tahapan
pencapaian visi dan misi tertuang dalam Rencana Strategis dan Rencana
Operasional, dan seterusnya.

C. Perbedaan Tujuan dan Sasaran.

Tujuan sekolah merupakan penjabaran dari misi, oleh karena itu tujuan
harus selaras dengan visi dan misi. Yang mana tujuan sekolah harus memberikan
ukuran yang spesifik dan akuntabel (dapat diukur). Jadi, tujuan sekolah itu harus
dapat diukur dengan terlaksananya program yang telah direncanakan oleh
sekolah tertentu.

Sasaran adalah penjabaran tujuan, yaitu suatu yang dihasilakan/ dicapai


oleh sekolah dalam jangka waktu lebih singkat dibanding tujuan sekolah. Agar
sasaran dapat dicapai dengan efektif, maka sasaran harus dibuat spesifik, terukur,
jelas kriterianya dan disertai indikator-indikator yang rincian dan mengacu pada
visi, misi dan tujuan sekolah.

Dalam penyusunan tujuan dan sasaran yang juga penting untuk


diperhatikan adalah penyusunan prioritas. Penyusunan prioritas yang salah akan
dapat menghambat pencapaian visi dan pemborosan dalam sumber daya. Jika
kesalahan prioritas tersebut merupakan hal yang fatal dan kemudian menjadikan
pemborosan yang sangat sehingga menghabiskan sumber daya yang ada, maka
visi sekolah/ madrasah yang telah direncanakan kemudian tidak tercapai.4

4
Ibid., 37.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan strategik adalah kunci dari arah perubahan masa depan. Tujuan
strategik mengarahkan pada apa yang hendak dikejar di waktu yang akan datang
dalam kurun waktu cukup lama. Oleh sebab itu, sering juga dikatakan bahwa
tujuan strategik merupakan planning umbrella dalam mengintegrasikan usaha
dari senna unit kerja dan anggota ke dalam suatu kegiatan menyeluruh dan
menyatu dari suatu organisasi. Untuk itu tujuan strategik harus lebih tajam dari
misi, tetapi cukup luas untuk dapat mendorong lahimya kreativitas dan inovasi
bagi semua unit kerja.

Sasaran adalah penjabaran tujuan, yaitu suatu yang dihasilakan/ dicapai


oleh sekolah dalam jangka waktu lebih singkat dibanding tujuan sekolah. Agar
sasaran dapat dicapai dengan efektif, maka sasaran harus dibuat spesifik, terukur,
jelas kriterianya dan disertai indikator-indikator yang rincian dan mengacu pada
visi, misi dan tujuan sekolah.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa pembahasan dari makalah kami masih jauh dari
sempurna, sehingga penulis berharap apabila ada kesalahan pembuatan makalah
ini, baik dari tendensi makalah maupun pengetikan, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Kami sangat berharap bapak atau ibu dosen dan teman-teman
semua bersedia memberikan kritikan yang bersifat membangun guna menjadikan
kami lebih lebik.

10
DAFTAR PUSTAKA

 Kholis, Nur. Manajemen Strategi Pendidikan. Surabaya: UINSA PRESS, 2014.

11

Anda mungkin juga menyukai