Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“Prinsip –prinsip Kewirausahaan”

OLEH :

KELOMPOK I

NI GUSTI AYU YOGI ANTARI (P07120019043)

IDA AYU MADE NAMAYANTI (P07120019046)

NI KADEK AYU GITA PRADNYA DEWI (P07120019047)

NI LUH PUTU PUSPITA DEWI (P07120019048)

I WAYAN YAMA ADI PUTRA (P07120019049)

ADELIA MANDAYANI (P07120019050)

MUTIA ISMI SEPTINA (P07120019051)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

PRODI D3 KEPERAWATAN KELAS 2.2

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah Kewirausahaan. Dalam penyusunan
makalah ini penulis berusaha untuk menyajikan secara ringkas dan mudah mengenai
Kewirausahaan untuk dapat membantu mahasiswa dalam memahami Prinsip-Prinsip
Kewirausahaan. Sumber informasi penyajian uraian menyeluruh mengenai materi ini
yang penulis dapatkan diperoleh dari hasil pencarian di beberapa buku pembelajaran
dan jurnal resmi dari situs internet sehingga sangat mendukung penyelesaian makalah
ini. Berkat bantuan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-
persatu, yang telah bekerjasama dalam memberikan informasi serta kepercayaan dosen
pembimbing sehingga makalah ini dapat terselesaikan pada waktunya. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
konstruktif sangat diharapkan oleh penulis. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten

Denpasar, 18 September 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................. 2
D. Metode Penulisan............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN

A. Visi dan misi.................................................................................... 4


B. Semangat dan gairah ....................................................................... 5
C. Manajerial dalam melaksanakan usaha............................................5
D. Kontrol dan kendali keuangan dalam wirausaha ............................ 7
E. Kreativitas dan inovasi.................................................................... 7
F. Pola pikir dan prospektif................................................................. 11
G. Komitmen terhadap tujuan awal..................................................... 11
H. Improvisasi tujuan awal.................................................................. 14
I. Perencanaan konsep, strategi, taktik, program................................ 14
BAB III PENUTUP

A. Simpulan......................................................................................... 17
B. Saran................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju suskses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barng dan
jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang. Jadi
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di
pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda.
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa
negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada
tahun 1980-an hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada
beberapa sekolah. Krisis yang melanda bangsa Indonesia sejak tahun 1996 tidak
hanya berpengaruh terhadap dunia usaha, tetapi juga berpengaruh terhadap
kesejahteraan masyarakat luas. Dunia kerja semakin sempit, sementara
masyarakat yang membutuhkan lapangan kerja semakin meningkat. Dengan
melihat situasi tersebut maka sektor informal merupakan alternatif yang dapat
membantu menyerap pengangguran. Berwirausaha merupakan jalan alternatif
yang terbaik. Wirausaha adalaha seseorang yang berkemauan keras melakukan
tindakan yang bermanfaat serta memiliki gagasan yang dapat dikelola sehingga
berjalan sesuai gagasan tersebut.
Berdasarkan situasi diatas, kehadiran dan peranan wirausaha tentu saja
akan memberikan pengaruh terhadap kemajuan perekonomian dan perbaikan
pada keadaan ekonomi di Indonesia. Menjadi wirausaha berarti memiliki
kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang, mengumpulkan
sumber daya yang diperlukan. Dengan meningkatnya kewirausahaan,
diharapkan perekonomian di Indonesia juga meningkat.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan diatas maka, rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa sajakah visi misi dari kewirausahaan?
2. Bagaimanakah semangat dan gairah di dalam prinsip-prinsip kewirausahaan?
3. Bagaimanakah manajerial dalam melaksanakan usaha?
4. Bagaimana cara mengontrol dan mengendalikan keuangan dalam wirausaha?
5. Apa sajakah kreativitas dan inovasi dalam wirausaha?
6. Apa yang dimaksud dengan pola pikir prospektif?
7. Bagaimana cara agar tetap berkomitmen pada tujuan awal?
8. Bagaimana cara mengimprovisasi tujuan awal?
9. Apa sajakah perencanaan, konsep, strategi, taktik beserta program dalam
kewirausahaan?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul Prinsip- prinsip
Kewirausahaan ini, penulis berharap bisa memberikan manfaat bagi para
pembaca dan masyarakat lainnya.
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami bagaimana Prinsip-prinsip Kewirausahaan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan visi-misi dari
kewirausahaan
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami semangat dan gairah di
dalam prinsip-prinsip kewirausahaan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan manajerial dalam melaksanakan usaha
d. Mahasiswa dapat menyebutkan dan memahami cara mengontrol dan
mengendalikan keuangan dalam wirausaha
e. Mahasiswa mampu memahami kreativitas dan inovasi dalam wirausaha
f. Mahasiswa mampu menjelaskan pola pikir prospektif
g. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan cara agar tetap
berkomitmen pada tujuan awal

2
h. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan cara mengimprovisasi
tujuan awal
i. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui perencanaan, konsep,
strategi, taktik beserta program dalam kewirausahaan

D. Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan metode penulisan
deskriptif yaitu dengan mencari sumber-sumber materi dari buku-buku dan
internet.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Visi dan misi


Visi merupakan pernyataan tentang pandangan jauh kedepan mengenai
usaha atau bisnis yang akan dimulai. Visi tidak ditulis secara detail, hal ini
dikarenakan adanya kemungkinan perubahan ilmu dan situasi yang sulit
diprediksi dimasa jauh kedepan. Visi hendaknya :
1. Menarik
Sebuah visi haruslah menarik, menantang dan sesuai jiwa kita maka dalam
mewujudkan visi tersebut kita lalui dengan semangat dan senang.
2. Realistik
Selain menarik visi juga harus sesuatu yang mungkin dicapai atau realistis.
Realistis diperlukan agar tercipta optimisme untuk meraih visi tersebut.

Wirausaha yang baik haruslah memiliki gambaran ke depan tentang


usahanya tersebut. Dengan memiliki visi yang jelas, menarik dan realistis
seorang wirausaha akan memiliki daya juang yang lebih tinggi dan lebih
konsisten dalam meraih harapan atau cita-citanya. Visi tersebut akan membantu
wirausaha untuk menentukan langkah untuk mewujudkan mimpinya, apa saja
yang dibutuhkan, dan siapa yang bisa diajak bekerjasama. Berbeda dengan
wirausaha yang bergerka tanpa visi , langkahnya tidak terarah, karena tidak
punya bayangan keberhasilan seperti paa yang dicapai. Wirausaha tanpa visi,
cenderung mudah patah semangat, dan mudah berbelok sebelum benra-benar
menguasai bidang yang digarap, akibatnya keberhasilan semakin susah tercapai.

Manfaat visi yang benar dalam usaha meraih kesuksesan :

a. Menarik dan menumbuhkan komitmen pribadi


b. Menumbuhkan kebermaknaan hidup
c. Memacu dan memfokuskan pengembangan diri
d. Memotivasi untuk bekerja dan berkualitas prima

Pencapaian visi didukung oleh statement yang jelas dan efektif. Dimana
statement tersebut adalah :

4
a. Terfokus, jelas dan mudah dibayangkan perwujudannya dalam kenyataan
b. Mengundang sesuatu yang bermakna “mulai”
c. Peluang suksesnya dapat diperkirakan
d. Realistis dan mungkin dicapai

Misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam


usaha untuk mewujudkan misi. Misi usaha adalah cara mencapai tujuan dan
alasan mengapa usaha itu diciptakan. Selain itu juga misi juga memberikan arah
sekaligus batasan dalam mencapai tujuan dalam merumuskan misi.

B. Semangat dan gairah


Semangat dan gairah merupakan suatu hal yang menarik untuk
dijelaskan secara lebih detail. Semangat dan Gairah secara kasat mata terlihat
sama namun memiliki inti yang berbeda. Semangat adalah energi untuk
mengerjakan suatu pekerjaan karena ada keinginan dan hasrat untuk
mencapainya, yaitu adanya unsur manfaat. Sedangkan Gairah adalah energi
untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada unsur kecintaan, kesukaan, dan
hobi di dalamnya.

C. Manajerial dalam melaksanakan usaha


1. Kecerdasan Emosi
Seorang pengusaha akan menghadapi berbagai sifat manusia, baik sebagai
rekan bisnis maupun konsumen bisnisnya. Oleh karena itu, seorang
pengusaha yang baik, dituntut untuk memiliki manajemen emosi yang baik
dan selalu berkepala dingin, ketika menghadapi karakter manusia yang unik,
agar tidak merusak reputasi bisnis mereka.
2. Mampu Mengelola SDM
SDM yang baik adalah aset bagi bisnis. Dengan keterampilan manajerial
yang baik dalam pengelolaan SDM, maka bisnis akan berjalan secara
sistematis, terorganisir, dan rapi sehingga proses bekerja akan berjalan lebih
terarah dan sesuai dengan target tujuan.
3. Memiliki Strategi Manajemen
Seorang pengusaha yang baik harus dapat menuangkan impiannya ke dalam
ide-ide yang dapat diimplementasikan melalui perencanaan strategi

5
manajemen yang efisien dan efektif. Dengan strategi manajemen yang baik,
seorang pengusaha dapat lebih mudah mengelola manajemen perusahaannya.
4. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Pemimpin yang baik harus bisa menginspirasi dan memberikan dorongan
positif pada team worknya. Bersedia untuk terlibat dan bertanggung jawab
dalam pemecahan masalah serta berani mengambil risiko.
5. Mengelola Waktu dengan Baik
Seorang pemimpin bisnis pasti memiliki berbagai macam tugas dan
kesibukan yang cukup banyak. Untuk itu, seorang pengusaha harus bisa
mengelola waktu dengan baik, mulai dari mengerjakan tugas berdasarkan
prioritas, ataupun disiplin dengan jadwal yang telah ditetapkan baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang.
6. Komunikatif
Komunikasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa yang
secara sosial dapat diterima dan memadai. Seorang pimpinan usaha yang
mampu berkomunikasi dengan baik, kepada staff maupun rekan kerjanya,
akan memiliki kemungkinan besar untuk dapat memberi arahan yang baik
dan melakukan negosiasi secara efektif.
7. Inovatif
Sebuah inovasi akan menegaskan bahwa sebuah bisnis tidak akan bersifat
pasif dan stagnan. Dengan memiliki kreativitas dalam membuat inovasi
terhadap produk atau jasa, maka seorang pimpinan bisnis akan membuat
produknya lebih kompetitif dan unik . Ini adalah salah satu keterampilan
manajerial yang wajib dimiliki jika sebuah usaha ingin bertahan lebih lama
dalam menghadapi kerasnya sebuah persaingan bisnis.
8. Strategi Pemasaran yang Jitu
Karena sebuah usaha akan terkait penjualan, maka memiliki strategi
pemasaran yang jitu merupakan salah satu keterampilan manajerial yang
wajib dimiliki oleh seorang pengusaha. Menyusun konsep strategi
pemasaran yang handal, cermat dalam menentukan target pasar, dan
menerapkan bauran pemasaran wajib dipahami dengan baik oleh seorang
calon pengusaha sukses.

6
9. Reputasi yang baik
Merupakan modal terbesar dalam pemasaran. Dengan adanya image
perusahaan yang positif akan meningkatkan reputasi perusahaan dan
kepercayaan konsumen terhadap produk yang mereka gunakan. Karena
itulah, seorang pengusaha harus memiliki reputasi yang baik. Di mana,
pengusaha yang baik akan berpengaruh terhadap reputasi brand itu sendiri.
10. Pengelolaan Keuangan
Keterampilan yang satu ini sangat penting dimiliki pengusaha agar dapat
membuat perencanaan keuangan yang baik untuk mengelola modal usaha
serta pencapaian laba. Tidak hanya menggunakan keuangan secara tepat,
kemampuan dalam penyusunan laporan keuangan juga menjadi salah satu
indikator kemampuan manajerial dalam pengelolaan keuangan yang baik.

D. Kontrol dan kendali keuangan dalam wirausaha


Wirausahawan harus mampu mengontrol dan mengendalikan keuangan
(balance) dan mengontrol kualitas produk serta distribusi produk yang
dipasarkan. Kontrol kualitas (quality control) adalah suatu kegiatan meneliti,
mengembangkan, merancang dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi
pelayanan yang baik dimana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam
perusahaan mulai dari pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana.

E. Kreativitas dan inovasi


Kreativitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut
pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Menurut Sulaiman
Sahlan dan Maswan, kreativitas adalah ide atau gagasan dan kemampuan
berpikir kreatif. Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang
dimaksud dengan kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta dayacipta.
Pendapat lain menyebutkan kreativitas itu adalah kemampuan untuk
menciptakan suatu produk baru ini :
1. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi
ataumelihat hubungan-hubungan baru antara unsure, data, variabel, yang
sudah ada sebelumnya.

7
2. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu
yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda
dengan apa yang telah ada sebelumnya. Conny Semiawan (1984).

Dari definisi dan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas
merupakan kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui
proses berpikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan,
perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan

Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka


pemecahanmasalah dan menemukan peluang (doing new thing) inovasi
merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter Drucker
mengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan
inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun
pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk
menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Meskipun demikian, terdapat
perbedaan yang signifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi
dan ide yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang
sempurna hal yang lebih penting, Wirausahawan yang prospektif harus
mempunyai keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan
pengembangan.

Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan


suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan serta dedikasi untuk
mempertahankan konsep melalui implementasi. Proses inovasi dimulai dengan
analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi obyek.

8
Implementasi Kreativitas dan Inovasi

Kreativitas Inovasi

Memikirkan sesuatu hal yang baru Membuat pemikiran yang baru tersebut
menjadi nyata
Menghasilkan gagasan Membawa gagasan ini ke kehidupan

Berhubungan dengan pengalaman Berhubungan dengan Sebuah


pengamatan
Jika telah menciptakan sesuatu Jika telah memperbaiki sesuatu yang
yang barumaka, dapat dikatakan sudahada, seseorang bisa dikatakan telah
seseorang telah menciptakan. melakukan inovasi

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas


pribadi yang dikemukakan oleh James L.Adams(1986) sebagai berikut.

1. Mengenali hubungan
Penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu hubungan
yang barudan berbeda antar obyek, proses, bahan, teknologi dan orang.
Seperti mencampurkan
aroma bunga melati dengan air the kemudian dibotolkan menjadi the botol y
ang harum dan segarrasanya. Untuk membantu meningkatkan kreativitas,
kita dapat melakukan cara pandang kita yang statisterhadap hubungan orang
dan lingkungan yang telah ada.
2. Mengembangkan perspektif fungsional
Jika dikembangkan lebih lanjut, kita dapat melihat adanya suatu perspektif
yang fungsionaldari benda dan orang.Seorang yang kreatif akan dapat
melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannyadan membantu
menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya sering secara tidak sadar kita
menggunakan pisau dapur untuk memasang baut gara-gara palu yang kita
cari tidak ditemukan. Cara lain kita harus memulainya dari cara pandang

9
yang non konvensional dan dari perspektif. Jika telah menciptakan sesuatu
yang barumaka, dapat dikatakan seseorang telah menciptakan. jika telah
memperbaiki sesuatu yang sudahada, seseorang bisa dikatakan telah
melakukan inovasi yang berbeda. Sebagai contoh: cobalah sebutkan fungsi
lain dari sebuah kursi, buku yang kita pegang dan lain-lain.
3. Gunakan akal
Penelitian terhadap penggunaan fungsi otak pada bagian yang terpisah antara
kiri dan kanantelah dilakukan sejak tahun 1950-an dan tahun 1960-an.Otak
bagian kanan dipakai untuk hal seperti analogi, imajinasi dan lain-lain.
Sedangkan otak bagian kiri dipakai untuk kerja seperti analisis, melakukan
pendekatan yang rasional terhadap pemecahan masalah dan lain-lain.
Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam pekerjaannyaia harus saling
berhubungan. Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analitian
terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap implementasi. Jadi bila kita ingin l
ebih kreatif, kita harusmelatih dan mengembangkan kemampuan kedua otak
kita tersebut. Contoh latihan dapat kita buat sesuai dengan fungsi belahan
otak.
4. Hapus perasaan ragu-ragu
Banyak kebiaaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran
kreatif. Sebuah studimenemukan bahwa orang dewasa hanya menggunakan
2-10 persen potensi kreativitas yangdimilikinya. Contoh : banyak orang
memiliki kecenderungan membuat penilaian yang cepatterhadap sesuatu
orang ataupun ide-ide.

Dalam berwirausaha dibutuhkan duet atau kombinasi utama dari


Kreativitas dan Inovasi gunamenjadi pihak yang berbeda serta berciri khas demi
bersaing dengan para kompetitor. Hasildari hal tersebut ialah sebuah pemikiran
“One Step Ahead” atau satu langkah didepan dari para pesaing. Hal ini tentu
menjadi sebuah pedoman dan keseharusan bagi para wirausahawan agarusaha
yang dijalankan menjadi sukses dan terbranding dimata masyarakat

10
F. Pola pikir prospektif

Pola pikir (mindset) adalah cara memandang terhadap sesuatu yang


tertangkap oleh indra dan menghasilkan sikap yang terungkap dalam perilaku
dan menghasilkan ‘nasib’ atau bisa juga diartikan semacam filter diri sendiri
untuk menafsirkan apa yang kita lihat dan kita alami. pola pikir manusia bisa
diubah, dari pola pikir yang negatif ke positif, pecundang ke pemenang, pekerja
menjadi wirausaha.

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan akan membantu kita menguasai


seluruh kemampuan berwirausaha, mulai dari pola pikir, kemampuan, karakter,
serta pengetahuan wirausaha itu sendiri. Pendidikan dan pengajaran dianggap
kunei untuk meningkatkan pola pikir dan cara pandang kewirausahaan sebagai
kunei untuk menumbuhkan kompetensi, pekerjaan dan kepuasan pribadi.
Kewirausahaan merujuk pada sebuah kemampuan perorangan yang dapat
mengubah ide menjadi kegiatan nyata. Pola pikir kewirausahaan dididik melalui
penciptaan iklim sosial kewirausahaan yang lebih menyenangkan. adanya
kebijakan yang terpadu dengan tinjauan untuk tidak hanya menguabah pola pikir
tetapi juga meningkatkan keterampilan-keterampilan, menyingkirkan hambatan-
hambatan untuk mengembangkan usaha atau bisnis

G. Komitmen terhadap tujuan awal

Komitmen adalah fokus pikiran yang diarahkan ada tugas dan uahanya
dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal dan
membangun, memajukan, serta mempertahankan usahanya dalam situasi
apapun. Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh
seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam
melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen
yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan).
Komitmen berarti bertindak, tidak hanya ketika itu nyaman atau tidak nyaman,
tapi setiap kali itu diperlukan. Komitmen berarti menetapkan prioritas dan
mengikuti mereka tanpa gagal.

11
Komitmen pribadi merupakan hal yang kritis terhadap keberhasilan
rencana. Komitmen memberikan motivasi diri untuk penyelesaian suatu rencana.
Komitmen merupakan sesuatu hal yang sulit diperoleh, memerlukan berbagai
upaya melibatkan tim dalam proses pengembangan gol. Melibatkan subordinat,
mitra akan membangkitkan ketertarikan, masukan, dan lebih penting lagi
kepemilikan dari suatu rencana diskusi yang melibatkan negosiasi, kompromi,
dan saling menukar data akan membantu dalam mencapai gol yang secara
bersama-sam ditetapkan. Apabila suatu rencana gagal, akan dengan mudah
untuk mengatakan “saya bilang apa, ini bukan rencana saya, ini dari bos”. Ini
merupakan indicator tidak adanya komitmen. Disisi lain, komitmen berlebihan
pun akan memberikan masalah yaitu mengabaikan realita karena adanya
hambatan dalam umpan balik, distorsi realitas, dan presepsi yang
membingungkan antara kawan atau lawan.

Komitmen terhadap usaha dan kemauan yang keras untuk mencapai


sasaran merupakan aspek yang paling pokok dari seorang wirausaha. Dengan
memiliki karakteristik tersebut seorang wirausaha akan mengabdikan dirinya
secara total terhadap usaha yang ditanganinya. Oleh karena 2 sifat ini jugalah,
seorang wirausaha bisa mengatasi berbagai kesulitan dan tantangan yang
dihadapi yang dalam pandangan umum hampir tidak mungkin bisa dilakukan.
Seorang wirausaha harus siap mengorbankan waktu istirahatnya, menyita waktu
untuk keluarganya, bahkan dia juga harus menurunkan standard of living-nya.

Russell Knight (dalam Kent et al. 1982) mengemukakan bahwa kemauan


yang keras dan keteguhan hati merupakan kunci keberhasilan dari seorang
wirausaha. Soemanto (1982, h.50) juga berargumentasi bahwa “kekuatan untuk
mencapai tujuan adalah kekuatan”. Jika seseorang memiliki kemauan yang keras
maka jalan akan terbuka sehingga dia dapat mencapai tujuannya. Hanya
seseorang yang memiliki kemauan yang keras yang akan berhasil dalam
hidupnya. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki kemauan yang keras, ia akan
mudah menyerah bila dihadapkan pada kesulitan dan tantangan. Pentingnya
komitmen tinggi bagi seorang wirausaha adalah setiap saat pikirannya tidak
lepas dari perusahaan dan selalu berusaha untuk memajukannya. Memiliki
komitmen dalam pekerjaan memberikan makna bahwa setiap wirausaha

12
hendaknya komit dalam mengelola usahanya yang dilakukan dengan cara
bersungguh-sungguh dan memberikan curahan perhatian sepenuhnya. Oleh
sebab itu seorang wirausaha yang komit atas pekerjaannya tidak akan
membiarkan usahanya berjalan di tempat, tetapi selalu berfikir dan berusaha
agar usahanya itu dapat berkembang dan mempunyai keunggulan kompetisi
dengan yang lainnya. Untuk maksud tersebut, maka seorang wirausahawan
harus sepenuh hati dalam menjalankan usahanya dan berani mengambil resiko
usaha yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Wirausahawan yang komit
terhadap pekerjaannya harus berani bangkit dari kegagalannya dan menjadikan
masalah yang dihadapi sebagai peluang. Tidak setengah-setengah dalam
mengelola usaha dapat diartikan bahwa seorang wirausahawan harus memiliki
semangat kewirausahaan. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1995 memberikan
petunjuk tentang semangat kewirausahaan yang meliputi :

1. Mempunyai kemauan kuat untuk berusaha dengan semangat mandiri;


2. Mampu membuat keputusan yang tepat dan berani mengambil resiko;
3. Kreatif dan innovatif;
4. Tekun, teliti dan produktif;
5. Berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.

Jenis-jenis komitmen dalam berwirausaha antara lain :

1. Komitmen untuk mewujudkan cita-cita


2. Komitmen untuk keluar dari kemiskinan
3. Komitmen untuk hidup lebih baik
4. Komitmen untuk maju, hidup makmur, dan kaya
5. Komitmen pada keluarga (family commitment)
6. Komitmen pada visi bisnis (bussiness commitment)
7. Komitmen kepada orang yang mempercayai (trust bulding commitment)
8. Komitmen kepada konsumen (commitment to costumers)
9. Komitmen terhadap lingkungan (environment commitment)
10. Komitmen terhadap aspek sosial (social commitment)
11. Komitmen terhadap etika bisnis (bussiness ethic commitment)

13
H. Improvisasi tujuan awal
Improvisasi adalah melakukan sesuatu tanpa persiapan, biasanya terjadi
secara serta merta karena didukung oleh kondisi dan keadaan. Dari perspektif
dunia usaha, improvisasi bisa juga dimaknai sebagai kemampuan untuk
melakukan trial and error dalam upaya bertahan ditengah ketatnya persaingan.
Improvisasi dalam wirausaha dilakukan ketika terjadi kegagalan dalam
usahanya yakni membuat sesuatu yang baru (kreasi) tanpa merubah bentuk awal
dari usaha. Dengan kata lain mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu
yang baru dan diharapkan memiliki daya tarik baru. Improvisasi menjadi
strategi perilaku yang efektif untuk menangani perubahan khususnya dalam
kondisi dinamis, misalnya usaha-usaha baru yang beroperasi di industri yang
secara umum pertumbuhannya tinggi.

I. Perencanaan konsep, Strategi, Taktik, Program


Sebelum memulai suatu usaha diperlukan perencanaan yang matang
karena perencanaan merupakan hal yang penting. Perencanaan adalah fungsi
manajemen yang berhubungan dengan pemilihan visi, misi, dan tujuan, strategi,
kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran. Rencana bisnis merupakan
suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis
untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang
memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Terdapat enam komponen
perencanaan usaha yang penting untuk perusahaan diantaranya :
1. Membuat deskripsi bisnis
Deskripsi bisnis bertujuan untuk menjelaskan secara singkat apa bidang
usaha yang akan dilaksanakan, beserta potensi produk dan kemungkinannya
untuk bertahan dan berkembang di masa depan. Dalam deskripsi bisnis ini,
diharapkan semua orang yang nantinya terlibat dalam bisnis, akan
mengetahui potensi dan arah pengembangan dari bisnis tersebut.
2. Melakukan strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan salah satu komponen bisnis yang penting.
Strategi pemasaran yang akan dijalankan haruslah merupakan hasil analisa
pasar yang telah dilakukan dengan cermat. Analisa pasar adalah kekuatan

14
yang harus digunakan untuk menciptakan target pembeli. Dalam menuliskan
strategi ini, wirausahawan membutuhkan suatu analisa yang tepat sehingga
dpaat memanfaatkan kesempatan yang ada. Jenis analisa yang dapat
digunakan adalah analisa SWOT. Dengan analisa ini, wirausahawan dapat
mengetahui keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi suatu
produk sehingga dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat tanpa
membuang waktu, tenaga, dan biaya.
3. Membuat analisa pesaing
Analisa pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
pesaing dalam satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatan dan
kelemahan dari produk pesaing, kemudian perusahaan dapat mencari strategi
untuk memasarkan produk dengan cara yang berbeda dengan pesaing.
4. Desain pengembangan
Rencana desain dan pengembangan diperlukan untuk menunjukkan tahap
perencanaan produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan
penjualan. Selain berguna untuk mengetahui rencana usaha kedepan, desain
pengembangan juga akan memengaruhi perencanaan pembiayaan usaha.
5. Rencana operasional dan manajemen
Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana
usaha kana berjalan dan berkelanjutan. Rencana operasional akan berfokus
pada kebutuhan logistic perusahaan, misalnya bermacam tugas dan tanggung
jawab tim manajemen, bagaimana prosedur penugasan antar divisi dalam
perusahaan, serta kebutuhan anggaran dan pengeluaran yang berkaitan
dengan operasional perusahaan.
6. Menghitung pembiayaan
Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana bisnis. Dari
mana sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien dan
usaha dapat berjalan lancar adalah tugas penting yang harus direncanakan
dalam komponen pembiayaan. Beberapa dokumen keuangan yang
dibutuhkan untuk menyusun faktor pembiayaan antara lain laporan keuangan
perencanaan, laporan arus kas perencanaan, laporan nerasa perencanaan, dan
analisis pengembalian modal.

15
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran antara lain :

1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing, dan masyarakat


2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik, dan
sosial/budaya
3. Kiat pemasaran dari sudut pandang penjual adalah tempat yang strategis,
produk yang bermutu, harga yang kompetitif, dan promosi yang gencar
4. Sudut pandang pelanggan adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan, biaya
pelanggan, kenyamanan dan komunikasi

16
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam
usaha atau perbaikan hidup. Wirausaha yang baik haruslah memiliki gambaran
ke depan tentang usahanya tersebut yakni memiliki visi dan misi yang kuat,
semangat dan gairah, dan manajerial yang mendukung jalannya bisnis yang
dimiliki. Hakikat dasar dari kewirausahaan adalah kreativitas dan keinovasian.
Kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru dan keinovasian adalah berbuat
sesuatu yang baru. Dalam berwirausaha diperlukan komitmen yang kuat akan
tujuan awal yang telah ditetapkan oleh seorang wirausahawan. Dalam perjalanan
bisnisnya, diperlukan improvisasi ketika mengalami suatu kendala dan dimaknai
juga sebagai kemampuan untuk melakukan trial and error dalam upaya bertahan
ditengah ketatnya persaingan. Tak lupa juga hal terpenting yang perlu
diperhatikan sebelum memulai usaha adalah perencanaan yang matang.
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan
visi, misi, dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan
anggaran dan termasuk didalamnya terdapat strategi pemasaran yang
dipengaruhi beberapa faktor yang harus direncanakan.

B. Saran
Kunci sukses memulai berwirausaha, tidak hanya produk bagus, strategi
pemasaran brilian dan business model, tetapi lebih dari itu, butuh kekuatan dan
keuletan untuk terus bertahan. Bisnis itu penuh tantangan dan rintangan. Karena
ketika seorang wirausahawan mundur sebelum sampai tujuan, segala strategi dan
rencana yang jitu serta produk yang mumpuni menjadi sia-sia semuanya.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6886950/Visi_dan_Misi_wiausaha

https://www.academia.edu/36259319/MAKALAH_KREATIVITAS_DAN_INOVASI_
DALAM_KEWIRAUSAHAAN

https://www.academia.edu/31840196/PERSPEKTIF_WIRAUSAHA_SIKAP_DAN_M
ENTAL_WIRAUSAHA

Kusumawati, Siti dan Agus Subagiyo. 2017. Bahan Ajar Kesehatan Lingkungan:
Kewirausahaan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Darojat, Ojat dan Sri Sumiyati. Konsep-konsep Dasar Kewirausahaan/Entrepreneurship

diakses di http://repository.ut.ac.id/4015/1/PKOP4206-M1.pdf

Suharyono. Sikap dan Perilaku Wirusahawan. Jurnal Ilmu dan Budaya, Vol. 40,
No.56,Mei 2017. Jakarta

diakses di http://journal.unas.ac.id/ilmu-budaya/article/download/422/323

Pamungkas, Ary Satria. 2011. Studi Kajian Mengenai Faktor-Faktor yang berhubungan
dengan Intensi Kewirausahaan. ISSN No. 2089-1040. Jakarta: Universitas
Tarumanagara diakses di http://repository.untar.ac.id/272/1/2308-4988-1-
SM.pdf

Utami, Novia Widya. 2019. Jurnal Entrepreneur 6 Komponen Perencanaan Bisnis


Penting untuk Perusahaan diakses di https://www.jurnal.id/id/blog/2017-6-
komponen-perencanaan-bisnis-penting-untuk-perusahaan/

https://id.scribd.com/presentation/430688546/Kelompok-1-Prinsip-prinsip-
Kewirausahaan

18

Anda mungkin juga menyukai