TAHUN 2020
Disusun Oleh:
Muhammad Yusuf (212011264) 2ST5
Dosen Pengampu:
Sugiarto, S.ST, M. M.
Provinsi Aceh adalah salah satu provinsi yang berada di pulau sumatera. luas
daerah Provinsi Aceh adalah 5.795.600 hektar. Luas wilayah Provinsi Aceh hanya
sekitar 3,02 persen dari luas Indonesia. Sementara itu, jumlah pulau di Provinsi Aceh
sebanyak 331 pulau. Jumlah daerah administratif di Provinsi Aceh pada Tahun 2020
masih tetap, terdiri dari 289 kecamatan dan 6.516 desa/gampong, bertambah 3
desa/gampong dibandingkan dengan tahun 2018 tercatat sebanyak 6.513 gampong.
Jumlah penduduk Aceh pada Tahun 2020 adalah sekitar 5,28 juta jiwa dengan
komposisi 647.563 jiwa laki-laki dan 2.627.308 jiwa perempuan.
INDIKATOR KEMISKINAN
Tabel 1
Indikator Ketenagakerjaan 2020
Pada periode Agustus 2020, jumlah angkatan kerja di Provinsi Aceh tercatat
mencapai 2,527 juta orang, angka ini turun sekitar 22 ribu orang dari periode Februari
2020 . Dari jumlah tersebut, penduduk dengan status bekerja pada Agustus 2020
sekitar 93,39 persen (2,360 juta jiwa), sisanya sebanyak 167 ribu orang adalah
pengangguran. Jumlah penduduk bekerja pada Agustus 2020 menurun terhadap
Februari 2020, sedangkan jumlah penggurannya meningkat. Pada Agustus 2020
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Aceh tercatat sebesar 6,59 persen
yaitu meningkat dari 5.40% pada Februari 2020, sedangkan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) pada Agustus adalah sebesar 65,10 persen yaitu menurun
dari 66,32% pada periode Februari.
Tabel 2
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pekerjaan Utama
Tabel 3
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha
Lapangan usaha di Provinsi Aceh yang menyerap tenaga kerja paling dominan
pada periode Agustus 2020 adalah sektor pertanian, kehutanan, perikanan dan sector
perdagangan besar, dan eceran yaitu total di kedua sektor tersebut mencapai 52,98%.
Sedangkan sektor lainnya (jasa pendidikan, penyediaan akomodasi,, administrasi
pemerintahan, konstruksi, dan lain-lain) menyerap tenaga kerja sebesar 47,47%.
INDIKATOR PENDIDIKAN
Gambar 2 : Harapan dan Rata Lama Sekolah Aceh dan Nasional 2017-2020
Sumber : Publikasi IPM Aceh 2021
HLS penduduk Aceh terus mengalami peningkatan selama periode tahun
2017-2020. Pada tahun 2020, penduduk Aceh diharapkan bersekolah selama 14,31
tahun. Angka ini berarti kondisi penduduk Aceh lebih baik dari segi harapan lama
sekolah nasional (12,98 tahun).Sedangkan rata-rata lama sekolah (RLS) baik di
Provinsi Aceh maupun secara nasional, angka ini terus menunjukkan tren kenaikan.
Pada tahun 2020 penduduk Aceh bersekolah rata-rata selama 9,33 tahun, berada di
atas RLS nasional sebesar 8,48 tahun.
Pada tahun 2020, pada kelompok usia sekolah dasar (7-12 tahun), APS telah
mencapai 99,82%, angka ini meningkat dari 99,75% pada 2019, usia 13-15 tahun
telah berpartisipasi di SMP/sederajat sebesar 98,49%, angka ini menurun dari 98,52%
pada 2019, sedangkan pada tingkat SMA/sederajat (usia 16-18 tahun) sebesar 82,45%,
angka ini menurun dari 83,26% pada 2019. Untuk APS usia 7-12 tahun sebesar
99,82% artinya sebanyak 99,82% penduduk usia 7-12 tahun yang telah menikmati
fasilitas pendidikan.
Tabel 4
Persentase Penduduk 15+ Menurut Ijazah Tertinggi
Sumber : Publikasi Statistik Kesejahteraan Aceh 2021
Secara umum, proporsi masyarakat Aceh yang memiliki ijazah dengan tingkat
pendidikan SD/sederajat sebesar 20,12 persen. Selanjutnya persentase penduduk yang
memiliki ijazah SMP/sederajat dan SMA/sederajat yaitu masing-masing sebesar 24,46
persen dan 34,7 persen. Sementara itu, penduduk Aceh yang sudah memiliki ijazah
perguruan tinggi yaitu DI-DIV dan S1 sebesar 10,50 persen, dan yang sudah memiliki
ijazah S2 dan S3 sebesar 0,48 persen. Di sisi lain, persentase penduduk Aceh usia 15
tahun ke atas yang tidak/belum menamatkan pendidikan masih ada, yaitu sebanyak
9,70 persen.
INDIKATOR GIZI
Tabel 5
Jumlah Fasilitas Kesehatan
Jumlah puskesmas pada 2020 ada sebanyak 359, jumlah ini tidak berubah dari
dari tahun 2019. Jumlah Posyandu pada 2020 ada sebanyak 7.529, jumlah ini
meningkat sebesar 116 buah terhadap 2019. Sedangkan jumlah Polindes pada 2020
ada sebanyak 2.468, jumlah ini menurun sebesar 333 buah terhadap 2019
Dari publikasi Kemenkes RI pada laporan hasil kinerja 2020, angka prevalensi
anak balita yang stunting (tinggi badan pendek) di provinsi Aceh adalah sebesar
17,4%, artinya persentase balita yang tinggi badannya berada di bawah rata-rata tinggi
badan balita di provinsi Aceh pada 2020 ada sebanyak 17,4%. Angka ini tergolong
tinggi dan provinsi Aceh merupakan provinsi tertinggi ke - 8.
Dari publikasi Kemenkes RI pada laporan hasil kinerja 2020, angka cakupan
persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan provinsi Aceh adalah sebesar 82,4%,
artinya persentase ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai standar adalah sebesar 82,4%
Dari publikasi Kemenkes RI pada laporan hasil kinerja 2020 persentase bayi
kurang dari 6 bulan mendapat asi eksklusif di provinsi aceh adalah sebesar 59,2%,
artinya persentase bayi yang kurang dari 6 bulan yang masih mendapatkan ASI
ekslusif adalah sekitar 59,2%
INDIKATOR PERUMAHAN
Tabel 6
Persentase Ruta Menurut Penguasaan Tempat Tinggal
Secara umum persentase ruta dengan kondisi fisik rumah meningkat dengan
baik dari 2019 ke 2020. Pada 2020 persentase rumah tangga dengan atap terluas dari
ijuk/rumbia sekitar 2,21 persen, angka ini menurun dari 3,38 persen pada 2019. Pada
2020 persentase ruta dengan lantai terluas dari tanah hanya sekitar 2,86 persen, angka
ini menurun dari 3,88 persen pada 2019.
Sumber air utama terbanyak yang digunakan oleh rumah tangga untuk minum
di Aceh pada tahun 2020 adalah air kemasan/air isi ulang, sumur terlindung, dan
lainnya. Persentase rumah tangga yang menggunakan air kemasan bermerek/air isi
ulang untuk minum sebesar 42,59 persen, angka ini meningkat dari 41,02 persen pada
2019. Persentase ruta dengan sumur terlindung sebagai sumber air minum sebesar
25,64 persen, angka ini naik dari 24,16 persen pada 2020. Sementara itu pada 2020,
8,86 persen rumah tangga mengonsumsi sumber air lainnya yaitu air permukaan/air
hujan/lainnya, angka ini menurun dari 10,88 persen pada 2019
Gambar 6 : Persentase Ruta Menurut Tempat BAB Sendiri, Kloset Angsa, dan TPA Tinja
Tangki Septi
Pada tahun 2020, persentase rumah tangga yang mempunyai tempat buang air
besar sendiri meningkat dari 75,05 persen pada 2019 menjadi 76,46 persen.
Persentase rumah tangga yang menggunakan kloset angsa meningkat dari 94,65 pada
2019 persen menjadi 95,21 persen. Selain itu, persentase ruta yang memiliki tempat
pembuangan akhir tinja berjenis tangki septik meningkat dari 88,13 persen pada 2019
menjadi 89,68 persen pada tahun 2020.
Pada tahun 2020, provinsi Aceh mengalami inflasi selama 8 bulan dan deflasi
selama 4 bulan. Inflasi tertinggi berada pada bulan Desember yaitu sebesar 0.99%,
sedangkan inflasi terendah adalah bulan Nopember yaitu sebesar 0.19%. Adapun
deflasi tertinggi terletak pada bulan Juli sebesar 0.31% dan terendah pada bulan
September sebesar 0.1%.
IKK
IKK provinsi Aceh pada 2020 adalah sebesar 96.38, artinya secara rata rata
tingkat kemahalan konstruksi seluruh kab/kota di provinsi Aceh 3.62% lebih rendah
dari pada kota acuan yaitu kota semarang. Adapun kota sabang adalah IKK nya paling
tinggi di provinsi aceh yaitu sebesar 111.13 dan terendah adalah kota subulussala
sebesar 85.82.
NTP
Secara keseluruhan rata-rata NTP (Gabungan) Provinsi Aceh tahun 2020
adalah 98,74, artinya NTP Provinsi Aceh turun sebesar 1.26% terhadap tahun dasar
2018. Angka ini berada dibawah angka 100, yang berarti bahwa rata-rata NTP pada
tahun 2020 tidak lebih baik dibandingkan dengan tahun 2018. Apabila dibandingkan
terhadap tahun 2019, maka NTP 2020 naik sebesar 0.35% dari angka NTP 98.4 pada
2019.
Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) Minyak Goreng
Pada 2020, MPP total provinsi Aceh untuk komoditas minyak goreng adalah
sebesar 18%, artinya kenaikan harga minyak goreng dari produsen hingga konsumen
akhir adalah sebesar 18%, kenaikan ini lebih rendah dibandinkan pada tahun 2018
yang naik sebesar 22.7%. (Data 2019 tidak ada).
Tabel 8
Perkembangan IHK dan Inflasi Umum Aceh 2020, (2018=100)
Pada tahun 2020, produksi padi Provinsi Aceh mengalami peningkatan dari
1,71 juta ton pada 2019 menjadi 1,75 juta ton atau meningkat sebesar 2,19 persen.
Sddangka produksi beras juga meningkat dari 0,98 juta ton menjadi 1,00 juta ton atau
meningkat sebesar 2,19 persen.
Statistik Pariwisata
Pada tahun 2020, tercatat jumlah tamu mancanegara yang datang ke Provinsi
Aceh sebanyak 29.199 orang jauh menurun jika dibandingkan dengan tamu
mancaegara pada tahun 2019 yaitu sebesar 107.037 orang. Penurunan juga terjadi
pada jumlah tamu nusantara yang datang ke Provinsi Aceh. Penurunan ini disebabkan
karena melonjaknya kasus covid-19 pada tahun 2020.