Anda di halaman 1dari 15

INDIKATOR-INDIKATOR PROVINSI ACEH

TAHUN 2020

Disusun Oleh:
Muhammad Yusuf (212011264) 2ST5

Dosen Pengampu:
Sugiarto, S.ST, M. M.

PRODI DIV STATISTIKA POLSTAT STIS


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
PROVINSI ACEH

Provinsi Aceh adalah salah satu provinsi yang berada di pulau sumatera. luas
daerah Provinsi Aceh adalah 5.795.600 hektar. Luas wilayah Provinsi Aceh hanya
sekitar 3,02 persen dari luas Indonesia. Sementara itu, jumlah pulau di Provinsi Aceh
sebanyak 331 pulau. Jumlah daerah administratif di Provinsi Aceh pada Tahun 2020
masih tetap, terdiri dari 289 kecamatan dan 6.516 desa/gampong, bertambah 3
desa/gampong dibandingkan dengan tahun 2018 tercatat sebanyak 6.513 gampong.
Jumlah penduduk Aceh pada Tahun 2020 adalah sekitar 5,28 juta jiwa dengan
komposisi 647.563 jiwa laki-laki dan 2.627.308 jiwa perempuan.

INDIKATOR KEMISKINAN

Gambar 1 : Persentase Kemiskinan Aceh dan Indonesia 2017-2021


Sumber : Publikasi Statistik Daerah Provinsi Aceh Tahun 2021

Selama tahun 2017-2021, persentase kemiskinan Aceh dan Nasional


mengalami fluktuatif. Pada September tahun 2020, Aceh mencatat sebanyak 15,43
persen dari total populasinya merupakan penduduk miskin, naik 0,44 persen dari
kondisi Maret 2020 yang tercatat sebesar 14,99 persen, angka ini cukup jauh dari
angka nasional pada September 2020 yaitu sebesar 10,19 persen, artinya persentase
penduduk miskin provinsi Aceh tergolong tinggi.
INDIKATOR KETENAGAKERJAAN

Tabel 1
Indikator Ketenagakerjaan 2020

Sumber : BPS 2020

Pada periode Agustus 2020, jumlah angkatan kerja di Provinsi Aceh tercatat
mencapai 2,527 juta orang, angka ini turun sekitar 22 ribu orang dari periode Februari
2020 . Dari jumlah tersebut, penduduk dengan status bekerja pada Agustus 2020
sekitar 93,39 persen (2,360 juta jiwa), sisanya sebanyak 167 ribu orang adalah
pengangguran. Jumlah penduduk bekerja pada Agustus 2020 menurun terhadap
Februari 2020, sedangkan jumlah penggurannya meningkat. Pada Agustus 2020
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Aceh tercatat sebesar 6,59 persen
yaitu meningkat dari 5.40% pada Februari 2020, sedangkan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) pada Agustus adalah sebesar 65,10 persen yaitu menurun
dari 66,32% pada periode Februari.
Tabel 2
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pekerjaan Utama

Sumber : Publikasi Indikator Ketenagakerjaan Aceh 2020


Pada Agustus 2020, menurut status pekerjaan utama, struktur pekerja di
Provinsi Aceh yang terbanyak adalah pekerja dengan status buruh/karyawan (34,28
persen), kemudian berusaha sendiri dan pekerja bebas jumlahnya yaitu masing-
masing mencapai 21,60 dan 20,00 persen.

Tabel 3
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha

Sumber : Indikator Ketenagakerjaan Aceh 2020

Lapangan usaha di Provinsi Aceh yang menyerap tenaga kerja paling dominan
pada periode Agustus 2020 adalah sektor pertanian, kehutanan, perikanan dan sector
perdagangan besar, dan eceran yaitu total di kedua sektor tersebut mencapai 52,98%.
Sedangkan sektor lainnya (jasa pendidikan, penyediaan akomodasi,, administrasi
pemerintahan, konstruksi, dan lain-lain) menyerap tenaga kerja sebesar 47,47%.

INDIKATOR PENDIDIKAN

Gambar 2 : Harapan dan Rata Lama Sekolah Aceh dan Nasional 2017-2020
Sumber : Publikasi IPM Aceh 2021
HLS penduduk Aceh terus mengalami peningkatan selama periode tahun
2017-2020. Pada tahun 2020, penduduk Aceh diharapkan bersekolah selama 14,31
tahun. Angka ini berarti kondisi penduduk Aceh lebih baik dari segi harapan lama
sekolah nasional (12,98 tahun).Sedangkan rata-rata lama sekolah (RLS) baik di
Provinsi Aceh maupun secara nasional, angka ini terus menunjukkan tren kenaikan.
Pada tahun 2020 penduduk Aceh bersekolah rata-rata selama 9,33 tahun, berada di
atas RLS nasional sebesar 8,48 tahun.

Gambar 3 : Angka Partisipasi Sekolah 2019-2020


Sumber : Publikasi IPM Aceh 2021

Pada tahun 2020, pada kelompok usia sekolah dasar (7-12 tahun), APS telah
mencapai 99,82%, angka ini meningkat dari 99,75% pada 2019, usia 13-15 tahun
telah berpartisipasi di SMP/sederajat sebesar 98,49%, angka ini menurun dari 98,52%
pada 2019, sedangkan pada tingkat SMA/sederajat (usia 16-18 tahun) sebesar 82,45%,
angka ini menurun dari 83,26% pada 2019. Untuk APS usia 7-12 tahun sebesar
99,82% artinya sebanyak 99,82% penduduk usia 7-12 tahun yang telah menikmati
fasilitas pendidikan.

Tabel 4
Persentase Penduduk 15+ Menurut Ijazah Tertinggi
Sumber : Publikasi Statistik Kesejahteraan Aceh 2021

Secara umum, proporsi masyarakat Aceh yang memiliki ijazah dengan tingkat
pendidikan SD/sederajat sebesar 20,12 persen. Selanjutnya persentase penduduk yang
memiliki ijazah SMP/sederajat dan SMA/sederajat yaitu masing-masing sebesar 24,46
persen dan 34,7 persen. Sementara itu, penduduk Aceh yang sudah memiliki ijazah
perguruan tinggi yaitu DI-DIV dan S1 sebesar 10,50 persen, dan yang sudah memiliki
ijazah S2 dan S3 sebesar 0,48 persen. Di sisi lain, persentase penduduk Aceh usia 15
tahun ke atas yang tidak/belum menamatkan pendidikan masih ada, yaitu sebanyak
9,70 persen.

INDIKATOR GIZI
Tabel 5
Jumlah Fasilitas Kesehatan

Sumber : Aceh Dalam Angka 2021

Jumlah puskesmas pada 2020 ada sebanyak 359, jumlah ini tidak berubah dari
dari tahun 2019. Jumlah Posyandu pada 2020 ada sebanyak 7.529, jumlah ini
meningkat sebesar 116 buah terhadap 2019. Sedangkan jumlah Polindes pada 2020
ada sebanyak 2.468, jumlah ini menurun sebesar 333 buah terhadap 2019
Dari publikasi Kemenkes RI pada laporan hasil kinerja 2020, angka prevalensi
anak balita yang stunting (tinggi badan pendek) di provinsi Aceh adalah sebesar
17,4%, artinya persentase balita yang tinggi badannya berada di bawah rata-rata tinggi
badan balita di provinsi Aceh pada 2020 ada sebanyak 17,4%. Angka ini tergolong
tinggi dan provinsi Aceh merupakan provinsi tertinggi ke - 8.

Dari publikasi Kemenkes RI pada laporan hasil kinerja 2020, angka cakupan
persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan provinsi Aceh adalah sebesar 82,4%,
artinya persentase ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai standar adalah sebesar 82,4%
Dari publikasi Kemenkes RI pada laporan hasil kinerja 2020 persentase bayi
kurang dari 6 bulan mendapat asi eksklusif di provinsi aceh adalah sebesar 59,2%,
artinya persentase bayi yang kurang dari 6 bulan yang masih mendapatkan ASI
ekslusif adalah sekitar 59,2%

INDIKATOR PERUMAHAN

Tabel 6
Persentase Ruta Menurut Penguasaan Tempat Tinggal

Sumber : Statistik Perumahan Provinsi Aceh 2020


Status kepemilikan rumah milik sendiri di Aceh pada tahun 2020 telah
mencapai 80,96 persen angka ini naik dari tahun 2019 yaitu sebesar 80,32%.
Sedangkan persentase rumah tangga di Aceh yang tinggal pada rumah kontrak/sewa
naik dari 6.69% pada 2019 menjadi 6,98% pada 2020. Sedangkan status kepemilikan
rumah lainnya menurun dari 12,99% pada 2019 menjadi 12,06 persen pada 2020.
Gambar 4 : Persentase Ruta Menurut Jenis Dinding, Atap, dan Lantai Terluas
Sumber : Statistik Perumahan Provinsi Aceh 2020

Secara umum persentase ruta dengan kondisi fisik rumah meningkat dengan
baik dari 2019 ke 2020. Pada 2020 persentase rumah tangga dengan atap terluas dari
ijuk/rumbia sekitar 2,21 persen, angka ini menurun dari 3,38 persen pada 2019. Pada
2020 persentase ruta dengan lantai terluas dari tanah hanya sekitar 2,86 persen, angka
ini menurun dari 3,88 persen pada 2019.

Gambar 5 : Persentase Ruta Menurut Sumber Air Minum Utama


Sumber : Statistik Perumahan Provinsi Aceh 2020

Sumber air utama terbanyak yang digunakan oleh rumah tangga untuk minum
di Aceh pada tahun 2020 adalah air kemasan/air isi ulang, sumur terlindung, dan
lainnya. Persentase rumah tangga yang menggunakan air kemasan bermerek/air isi
ulang untuk minum sebesar 42,59 persen, angka ini meningkat dari 41,02 persen pada
2019. Persentase ruta dengan sumur terlindung sebagai sumber air minum sebesar
25,64 persen, angka ini naik dari 24,16 persen pada 2020. Sementara itu pada 2020,
8,86 persen rumah tangga mengonsumsi sumber air lainnya yaitu air permukaan/air
hujan/lainnya, angka ini menurun dari 10,88 persen pada 2019

Gambar 6 : Persentase Ruta Menurut Tempat BAB Sendiri, Kloset Angsa, dan TPA Tinja
Tangki Septi

Sumber : Statistik Perumahan Provinsi Aceh 2020

Pada tahun 2020, persentase rumah tangga yang mempunyai tempat buang air
besar sendiri meningkat dari 75,05 persen pada 2019 menjadi 76,46 persen.
Persentase rumah tangga yang menggunakan kloset angsa meningkat dari 94,65 pada
2019 persen menjadi 95,21 persen. Selain itu, persentase ruta yang memiliki tempat
pembuangan akhir tinja berjenis tangki septik meningkat dari 88,13 persen pada 2019
menjadi 89,68 persen pada tahun 2020.

INDIKATOR HARGA DAN MARGIN PERDAGANGAN

IHK dan Inflasi


Tabel 7
Perkembangan IHK dan Inflasi Umum Aceh 2020, (2018=100)
Sumber : Publikasi IHK Aceh 2020

Pada tahun 2020, provinsi Aceh mengalami inflasi selama 8 bulan dan deflasi
selama 4 bulan. Inflasi tertinggi berada pada bulan Desember yaitu sebesar 0.99%,
sedangkan inflasi terendah adalah bulan Nopember yaitu sebesar 0.19%. Adapun
deflasi tertinggi terletak pada bulan Juli sebesar 0.31% dan terendah pada bulan
September sebesar 0.1%.

IHPB untuk Gabah


Rata-rata harga gabah ditingkat petani pada Januari 2020 naik sebesar 1.27%
dari harga Rp4.962,24 pada Desember 2019 menjadi Rp5.025,45 pada Januari 2020.

IKK
IKK provinsi Aceh pada 2020 adalah sebesar 96.38, artinya secara rata rata
tingkat kemahalan konstruksi seluruh kab/kota di provinsi Aceh 3.62% lebih rendah
dari pada kota acuan yaitu kota semarang. Adapun kota sabang adalah IKK nya paling
tinggi di provinsi aceh yaitu sebesar 111.13 dan terendah adalah kota subulussala
sebesar 85.82.

NTP
Secara keseluruhan rata-rata NTP (Gabungan) Provinsi Aceh tahun 2020
adalah 98,74, artinya NTP Provinsi Aceh turun sebesar 1.26% terhadap tahun dasar
2018. Angka ini berada dibawah angka 100, yang berarti bahwa rata-rata NTP pada
tahun 2020 tidak lebih baik dibandingkan dengan tahun 2018. Apabila dibandingkan
terhadap tahun 2019, maka NTP 2020 naik sebesar 0.35% dari angka NTP 98.4 pada
2019.
Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) Minyak Goreng
Pada 2020, MPP total provinsi Aceh untuk komoditas minyak goreng adalah
sebesar 18%, artinya kenaikan harga minyak goreng dari produsen hingga konsumen
akhir adalah sebesar 18%, kenaikan ini lebih rendah dibandinkan pada tahun 2018
yang naik sebesar 22.7%. (Data 2019 tidak ada).

INDIKATOR PRODUKSI, KTI, & PARIWISATA


Produksi Padi

Tabel 8
Perkembangan IHK dan Inflasi Umum Aceh 2020, (2018=100)

Sumber : Publikasi Aceh Dalam Angka 2021

Pada tahun 2020, produksi padi Provinsi Aceh mengalami peningkatan dari
1,71 juta ton pada 2019 menjadi 1,75 juta ton atau meningkat sebesar 2,19 persen.
Sddangka produksi beras juga meningkat dari 0,98 juta ton menjadi 1,00 juta ton atau
meningkat sebesar 2,19 persen.

Indeks Produks Industri Maufaktur Besar Sedang


Gambar 7 : Indeks Produksi Provinsi Aceh 2020
Sumber : aceh.bps.go.id
Pada tahun 2020, indeks produksi indutri manufatur besar sedang provinsi
Aceh secara umum terus meningkat sepanjang 2020 walaupun terdapat fluktuatif.
Indeks produksi terendah ada pada bulan Februari yaitu sebesar 115.49, artinya
produksi manufaktur secara umum mengalami peningkatan sebesar 15.49% terhadap
produksi manufaktur pada tahun 2010. Sedangkan indeks produksi tertinggi ada pada
bulan September yaitu sebesar 246.02, artinya produksi manufaktur secara umum
mengalami peningkatan sebesar 146.02% terhadap produksi manufaktur pada tahun
2010.

Indeks Masalah Bisnis Usaha Konstruksi Menurut Kegiatan Utama

Gambar 8 : Indeks Masalah Bisnis


Sumber : Publikasi Profil Usaha Konstruksi Perorangan Provinsi Aceh 2020

IMB yang besar menunjukan kondisi perusahaan yang semakin bermasalah.


Pada Tahun 2020, IMB usaha konstruksi mengalami peningkatan akibat adanya
pandemi covid-19. Pada 2020 usaha konstruksi sipil memiliki IMB paling tinggi dari
konstruksi yang lain yaitu sebesar 23,52, artinya usaha kontruksi sipil memiliki
masalah lebih besar dibanding usaha kontruksi yang lain. Adapun konstruksi gedung
memiliki IMB paling kecil yaitu sebesar 19,81, artinya konstruksi gedung memiliki
masalah paling kecil diantara usaha konstruksi lainnya.
IP-TIK Provinsi Aceh Tahun 2020
IP-TIK Aceh pada 2020 dengan skala 0-10 adalah sebesar 5,27, nilai ini
meningkat dibanding IP-TIK tahun 2019 sebesar 4,91. Selain itu IP-TIK Aceh pada
2020 berubah menjadi kategori sedang yang pada 2019 masih kategori rendah.
Menurut subindeks penyusun IP-TIK, pola di tahun 2020 serupa dengan tahuntahun
sebelumnya. Nilai subindeks tertinggi adalah subindeks keahlian sebesar 6,76, diikuti
subindeks akses dan infrastruktur sebesar 5,54, dan subindeks penggunaan sebesar
4,25.

Statistik Pariwisata

Gambar 9 : Tingkat Penghunian Kamar Hotel Bintang dan Non-Bintang 2020


Sumber : Publikasi Aceh Dalam Angka 2021

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang dan hotel nonbintang di


Aceh pada tahun 2020 dari bulan Januari sampai Desember cukup berfluktuatif. TPK
hotel berbintang tertinggi terjadi pada bulan Februari (39,33%) artinya perbandingan
antara banyaknya malam kamar yang terpakai dengan banyaknya malam kamar yang
tersedia adalah sebesar 39,33 persen, sedangkan untuk TPK hotel nonbintang tertinggi
terjadi pada bulan Januari (32,87%) artinya perbandingan antara banyaknya malam
kamar yang terpakai dengan banyaknya malam kamar yang tersedia adalah sebesar
32,87 persen. Secara umum, dari Januari ke Mei nilai TPK hotel mengalami
penurunan, sedangkan dari mei ke Desember secara umum mengalami peningkatan
Tabel 8
Jumlah Tamu Nusantara dan Mancanegara (orang) Tahun 2016-2020

Sumber : Publikasi Aceh Dalam Angka 2021

Pada tahun 2020, tercatat jumlah tamu mancanegara yang datang ke Provinsi
Aceh sebanyak 29.199 orang jauh menurun jika dibandingkan dengan tamu
mancaegara pada tahun 2019 yaitu sebesar 107.037 orang. Penurunan juga terjadi
pada jumlah tamu nusantara yang datang ke Provinsi Aceh. Penurunan ini disebabkan
karena melonjaknya kasus covid-19 pada tahun 2020.

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

Gambar 9 : IPM Provinsi Aceh dan Nasional 2013-2020


Sumber : Publikasi Indeks Pembangunan Manusia 2013-2020
IPM terbentuk dari komponen Umur Harapan Hidup (UHH), Harapan Lama
Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Pengeluaran Perkapita
Disesuaikan (PPD). Selama 2013-2020, IPM Provinsi Aceh terus mengalami
peningkatan, IPM Provinsi Aceh tahun 2020 adalah sebesar 71,99 yaitu di atas nilai
IPM nasional dan tergolong tinggi. Dua komponen IPM Aceh, yaitu HLS dan RLS
masing-masing sebesar 14,31 dan 9,33 lebih tinggi dari angka nasional sebesar 12,98
dan 8,48. Sementara komponen UHH dan PPD, Aceh berada di bawah level nasional.

Anda mungkin juga menyukai