Anda di halaman 1dari 90

Edisi Agustus 2022

APBN KITA
K I N E R JA DA N FA K TA

Edisi Agustus 2022

APBN Berkinerja Nyata Dalam


Mengakselerasi Pemulihan
Ekonomi Nasional
1
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Scan dan Unduh


APBN KITA

foto: istock

2
Edisi Agustus 2022

“APBN merupakan
instrumen strategis
dan penting bagi
bangsa Indonesia.
APBN sebagai simbol
kehadiran negara, harus
terus dijaga kesehatan
dan kesinambungannya.”

Menteri Keuangan,
Sri Mulyani Indrawati

3
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Daftar Isi

Ringkasan Eksekutif 7
Postur APBN 17
Perkembangan Ekonomi Makro 21
Laporan Khusus 24
Penerimaan Pajak 45
Penerimaan Bea dan Cukai 55
Penerimaan Negara Bukan
61
Pajak
Belanja Pemerintah Pusat 69

Transfer ke Daerah dan Dana 77


Desa
Pembiayaan Utang 83

4
Edisi Agustus 2022

Diterbitkan oleh: Kementerian


Keuangan Republik Indonesia.
Pelindung: Menteri Keuangan
dan Wakil Menteri Keuangan.
Pengarah: Pimpinan Unit
Eselon I Kementerian Keuangan
Penanggung Jawab: Direktur
Jenderal Pengelolaan
Pembiayaan dan Risiko selaku
Sekretaris Komite Asset-
Liability Committee Kementerian
Keuangan. Pemimpin Redaksi:
Kepala Biro Komunikasi dan
Layanan Informasi, Direktur
Strategi dan Portofolio
Pembiayaan, Kepala Pusat
Kebijakan Ekonomi Makro. Dewan
Redaksi: Tim Deputies Asset-
Liability Committee Kementerian
Keuangan. Tim Redaksi: Tim
Teknis Asset-Liability Committee
Kementerian Keuangan Desain
Grafis, Layout dan Foto: Biro KLI
Kementerian Keuangan. Alamat
Redaksi: Gedung Frans Seda
Lantai 8, Jl. Dr. Wahidin Raya No.
1, Jakarta.

www.kemenkeu.go.id/apbnkita

5
Ringkasan Eksekutif
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Pendapatan Negara Penerimaan Negara Belanja Pemerintah Pusat Transfer ke Daerah


dan Hibah sebesar Bukan Pajak telah sebesar Rp1.031,24 triliun dan Dana Desa (TKDD)
Rp1.550,97 triliun atau mencapai Rp337,10 atau 44,80 persen pagu sebesar Rp413,60 triliun
68,44 persen terhadap triliun (69,99 persen APBN Perpres 98 Tahun atau 51,39 persen dari
target APBN Perpres 98 dari target) dan tumbuh 2022 dan meningkat 8,23 alokasi APBN Perpres
Tahun 2022, yang terdiri 39,13 persen (yoy). persen (yoy). Realisasi 98 Tahun 2022, lebih
dari Penerimaan Pajak tersebut terdiri atas rendah dari realisasi
sebesarRp1.028,46 triliun Penerimaan Hibah realisasi Belanja K/L pada periode yang
(69,26 persen dari target) sebesar Rp338,49 sebesar Rp490,65 triliun sama tahun 2021 yang
dan tumbuh 58,79 persen miliar, lebih rendah atau 51,88 persen mencapai Rp415,53
(yoy), serta Penerimaan dari realisasi periode pagu, lebih rendah dari triliun.
Kepabeanan dan Cukai yang sama tahun 2021 realisasi pada periode
sebesar Rp185,07 triliun sebesar Rp469,28 yang sama tahun 2021
(61,89 persen terhadap miliar. yang mencapai Rp549,18
target) dan tumbuh 31,06 triliun dan realisasi
persen (yoy). Belanja Non-K/L yang
mencapai Rp540,59
triliun atau meningkat
33,93 persen (yoy).

6
Edisi Agustus 2022

Ringkasan
Eksekutif

P
erkembangan tekanan inflasi global. Di sisi
kasus Covid-19 lain, kenaikan suku bunga di
global cenderung beberapa negara mendorong
meningkat didorong pengetatan likuiditas global
oleh munculnya varian baru dan memberikan tekanan
namun secara umum tidak terhadap stabilitas pasar
memberikan tekanan terhadap keuangan di beberapa
sistem kesehatan. Upaya negara. Aktivitas manufaktur
peningkatan vaksinasi secara global masih dalam level
global terus dilakukan untuk ekspansi namun sedikit
memperkuat penanganan melambat dibandingkan
pandemi Covid-19. Konflik bulan sebelumnya. Pemulihan
geopolitik masih terus ekonomi nasional terus
berlangsung dan telah berlangsung hingga Kuartal
menyebabkan disrupsi supply II 2022. Tekanan terhadap
sehingga meningkatkan stabilitas ekonomi nasional

7
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

sedikit meningkat namun tahun 2022 berturut-turut


masih tetap terkendali. sebesar 68,02 persen, 69,99
Kedepan, pemerintah persen, dan 58,37 persen.
akan tetap waspada
dan memperhitungkan Capaian penerimaan
perkembangan atas berbagai Perpajakan sampai dengan
risiko, mengoptimalkan akhir Juli 2022 bersumber
peran APBN untuk menjaga dari penerimaan Pajak
momentum pemulihan, dan sebesar Rp1.028,46 triliun
juga memperkuat koordinasi (69,26 persen dari pagu
global. APBN Perpres No. 98 tahun
2022), atau tumbuh 58,79
Realisasi Pendapatan persen (yoy), dan penerimaan
Negara dan Hibah hingga Kepabeanan dan Cukai
akhir Juli 2022 tercatat sebesar Rp185,07 triliun
mencapai Rp1.550,97 (61,89 persen dari pagu APBN
triliun atau 68,44 persen Perpres No. 98 tahun 2022),
terhadap target pada APBN atau tumbuh 31,06 persen
Perpres No. 98 tahun 2022. (yoy). Lebih detilnya, capaian
Capaian tersebut lebih tinggi penerimaan Pajak terutama
Rp519,30 triliun dibandingkan berasal dari penerimaan Pajak
capaian periode yang sama Penghasilan (PPh) Nonmigas,
tahun lalu. Kinerja positif Pajak Pertambahan Nilai,
Pendapatan Negara masih dan Pajak Penjualan atas
terus berlanjut yang tercermin Barang Mewah (PPN/
dari pertumbuhannya sebesar PPnBM), dimana masing-
50,34 persen (yoy). Secara masing terealisasi Rp595,02
nominal, realisasi komponen triliun (79,44 persen dari
pendapatan yang bersumber pagu Perpres No. 98 tahun
dari penerimaan Perpajakan 2022) dan Rp377,57 triliun
mencapai Rp1.213,53 triliun, (59,09 persen dari pagu APBN
Penerimaan Negara Bukan Perpres No. 98 tahun 2022),
Pajak (PNBP) Rp337,10 serta berturut-turut tumbuh
triliun, dan Hibah Rp0,34 71,23 persen dan 46,53
triliun. Berdasarkan kinerja persen. Hingga akhir Juli 2022,
pertumbuhannya, realisasi realisasi PPh Nonmigas masih
penerimaan Perpajakan dan ditopang oleh capaian dari
PNBP tumbuh berturut-turut empat komponen penerimaan
sebesar 53,82 persen (yoy) terbesar yaitu PPh 25/29
dan 39,13 persen (yoy). Lebih Badan, PPh Final, PPh 21, dan
lanjut, capaian masing-masing PPh 22 Impor dengan realisasi
penerimaan Perpajakan, PNBP, masing-masing sebesar
dan Hibah terhadap target Rp232,10 triliun, Rp118,97
pada APBN Perpres No. 98 triliun, Rp105,57 triliun, dan

8
Edisi Agustus 2022

Rp43,81 triliun. Realisasi dengan realisasi mencapai


empat komponen tersebut Rp148,05 triliun seiring
tumbuh berturut-turut 132,44 tingginya kegiatan impor.
persen (yoy), 86,64 persen
(yoy), 20,63 persen (yoy), dan Hingga akhir Juli 2022,
186,10 persen (yoy). Kinerja capaian penerimaan
penerimaan PPh Nonmigas Kepabeanan dan Cukai yang
secara umum didukung oleh terdiri dari penerimaan
tren kenaikan harga komoditas Cukai, Bea Masuk (BM), dan
yang masih terjadi hingga akhir Bea Keluar (BK) seluruhnya
Juli 2022 dan merupakan hasil tumbuh double digits, masing-
dari semakin membaiknya masing sebesar 20,82 persen
pertumbuhan ekonomi (yoy), 31,54 persen (yoy),
domestik. Selain itu, kinerja dan 97,84 persen (yoy).
PPh Nonmigas juga didorong Kinerja penerimaan Cukai
oleh faktor meningkatnya didukung utamanya oleh
profitabilitas perusahaan di penerimaan komponen Cukai
tahun 2021. Kinerja positif PPh Hasil Tembakau (CHT) yang
Nonmigas juga didukung oleh tumbuh 20,63 persen (yoy)
dampak kebijakan diantaranya dengan kontribusi sebesar
keberhasilan Program 66,00 persen terhadap total
Pengungkapan Sukarela penerimaan Kepabeanan dan
(PPS), serta tapering relaksasi Cukai. Lebih lanjut, kinerja
angsuran PPh 25. Selanjutnya, CHT dipengaruhi oleh dampak
capaian penerimaan pajak kebijakan penyesuaian tarif
dari komponen penerimaan cukai CHT serta limpahan
PPN/PPnBM masih ditopang penerimaan dari tahun 2021.
oleh PPN Dalam Negeri (PPN Selain itu, capaian penerimaan
DN) dan PPN Impor. Hingga Cukai juga didukung oleh
akhir Juli 2022, penerimaan penerimaan Cukai Minuman
PPN DN tumbuh 44,27 Mengandung Etil Alkohol
persen (yoy) dengan realisasi (MMEA) yang semakin
mencapai Rp215,93 triliun meningkat didorong oleh faktor
yang didorong oleh kenaikan membaiknya ekonomi nasional
aktivitas ekonomi yang tumbuh terutama sektor pariwisata.
sejalan dengan perkembangan Pada komponen Perdagangan
perekonomian. Selain itu, Internasional, realisasi BM
kenaikan tarif PPN 11 persen terus tumbuh positif didorong
yang dimulai pada 1 April oleh semakin membaiknya
2022 mulai berdampak pada perekonomian nasional karena
bertambahnya penerimaan produksi dan konsumsi yang
PPN DN. Lebih lanjut, kinerja meningkat, serta aktivitas
PPN Impor tumbuh signifikan impor yang mulai pulih.
sebesar 46,53 persen (yoy) Sementara itu, BK didukung

9
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

oleh faktor peningkatan harga Juli 2022 mencapai Rp106,59


komoditas, meskipun tidak triliun atau tumbuh positif
lagi setinggi tahun 2021, serta sebesar 34,00 persen (yoy) jika
masih tingginya volume ekspor dibandingkan dengan periode
komoditas utama Indonesia yang sama tahun sebelumnya.
seperti CPO dan turunannya, Meningkatnya capaian
serta mineral tembaga. PNBP Lainnya antara lain
disebabkan oleh meningkatnya
Realisasi PNBP sampai pendapatan dari Penjualan
dengan akhir Juli 2022 Hasil Tambang (PHT)
mencapai Rp337,10 triliun Batubara, pendapatan dari
(69,99 persen dari pagu APBN pelayanan dan administrasi
Perpres No. 98 tahun 2022), hukum, pendapatan dari sektor
atau tumbuh positif 39,13 kesehatan dan pendapatan
persen dibandingkan periode yang berasal dari layanan
yang sama tahun sebelumnya Kepolisian. Sementara itu,
(yoy). Peningkatan capaian PNBP dari pendapatan Badan
realisasi tersebut didorong Layanan Umum (BLU) masih
oleh pertumbuhan positif mengalami pertumbuhan
PNBP Sumber Daya Alam negatif, tercatat hingga akhir
(SDA), PNBP Kekayaan Negara Juli 2022 capaian realisasinya
Dipisahkan (KND), dan PNBP sebesar Rp 52,32 triliun atau
Lainnya. Secara lebih rinci, tumbuh negatif sebesar 18,61
realisasi PNBP SDA mencapai persen (yoy). Pertumbuhan
Rp140,28 triliun atau tumbuh negatif pada pendapatan BLU
positif sebesar 96,63 persen disebabkan oleh penurunan
(yoy). Tumbuh positifnya pendapatan BLU perkebunan
PNBP SDA utamanya didorong kelapa sawit, pendapatan jasa
oleh kenaikan Indonesian layanan pendidikan nasional,
Crude Price (ICP) dan harga dan pendapatan pengelolaan
komoditas minerba, terutama kawasan otorita.
batubara. Sejalan dengan
PNBP SDA, PNBP yang berasal Realisasi Belanja Negara
dari KND juga mengalami sampai dengan akhir Juli
tren positif dengan capaian 2022 mencapai Rp1.444,84
sebesar Rp37,91 triliun atau triliun (46,51 persen dari
tumbuh positif 39,79 persen pagu Perpres No. 98 tahun
dibandingkan dengan periode 2022), dan mencatatkan
yang sama tahun sebelumnya pertumbuhan sebesar 5,59
utamanya dikontribusikan persen dari tahun sebelumnya
dari setoran dividen BUMN (yoy). Realisasi Belanja
perbankan dan Nonperbankan. Negara tersebut meliputi
Selanjutnya dari sisi PNBP realisasi Belanja Pemerintah
Lainnya, realisasi hingga akhir Pusat sebesar Rp1.031,24

10
Edisi Agustus 2022

triliun dan Transfer ke Realisasi belanja subsidi


Daerah dan Dana Desa energi utamanya bersumber
(TKDD) sebesar Rp413,60 dari subsidi BBM dan subsidi
triliun. Secara rinci, realisasi LPG Tabung 3 Kg yang
Belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp62,70 triliun atau
sampai dengan 31 Juli 2022 41,98 persen dari pagu APBN
mengalami pertumbuhan Perpres No. 98 tahun 2022,
sebesar 8,23 persen (yoy), atau meningkat 58,29 persen
utamanya karena realisasi (yoy). Peningkatan realisasi
realisasi Belanja Subsidi subsidi BBM dan subsidi
sebesar 16,73 persen (yoy) LPG Tabung 3 Kg utamanya
dan Belanja Pembayaran dipengaruhi kenaikan ICP yang
Kewajiban Utang sebesar 8,69 rata-rata naik sebesar 63,71
persen (yoy). Sementara itu, persen (yoy) selama periode
Belanja Barang dan Belanja Januari-Juli 2022. Di samping
Modal masih mengalami itu, hingga Juni 2022, terjadi
kontraksi masing-masing 20,75 kenaikan volume LPG sebesar
persen dan 19,84 persen (yoy) 4,29 persen (yoy). Pada tahun
antara lain akibat percepatan 2021, realisasi volume LPG
pembayaran realisasi proyek Tabung 3 Kg periode Januari-
infrastruktur tahun 2020 serta Juni sebesar 3,65 juta MT,
menurunnya kebutuhan belanja sedangkan pada tahun 2022
barang terkait penanganan periode yang sama mencapai
pandemi Covid-19 pada tahun 3,81 juta MT. Sementara
2022. Pemerintah berkomitmen itu, realisasi subsidi listrik
untuk meningkatkan kinerja mencapai Rp26,02 triliun atau
penyerapan belanja negara 43,69 persen dari pagu APBN
pada bulan-bulan berikutnya. Perpres No. 98 tahun 2022.
Jika dibandingkan dengan
Realisasi belanja subsidi tahun lalu, terjadi penurunan
sampai dengan akhir Juli sebesar 13,01 persen.
2022 mencapai Rp116,21
triliun atau 40,97 persen dari Sementara itu, realisasi
pagu Perpres No. 98 Tahun belanja subsidi nonenergi
2022, atau meningkat 16,73 pada Januari-Juli 2022
persen (yoy). Realisasi belanja adalah sebesar Rp27,49
subsidi tersebut meliputi triliun, atau sebesar 36,78
subsidi energi sebesar Rp88,72 persen dari APBN Perpres
triliun naik 27,61 persen (yoy) No. 98 Tahun 2022. Realisasi
dan subsidi nonenergi sebesar tersebut didominasi oleh
Rp27,49 triliun turun 8,46 subsidi kredit program sebesar
persen (yoy). Rp15,93 triliun atau 57,95
persen dari total realisasi
subsidi nonenergi, sedangkan

11
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

realisasi subsidi pupuk tercatat 2022, yang meliputi Transfer


sebesar Rp9,94 triliun atau ke Daerah (TKD) sebesar
berkontribusi kedua terbesar Rp371,94 triliun (50,48 persen
terhadap realisasi subsidi dari pagu APBN Perpres No.
nonenergi yaitu sebesar 36,16 98 tahun 2022) dan Dana Desa
persen. Realisasi subsidi kredit Rp41,66 triliun (61,26 persen
program sebagai kontributor dari dari pagu Perpres No. 98
utama realisasi subsidi tahun 2022). Realisasi TKDD
nonenergi tumbuh positif sampai akhir Juli 2022 lebih
sebesar 33,45 persen (yoy), rendah Rp1,93 triliun atau
sedangkan subsidi pupuk sedikit terkontraksi sebesar
menjadi kontributor terbesar 0,46 persen dibandingkan
kedua antara lain dikarenakan realisasi pada periode yang
tetap terjaganya pertumbuhan sama tahun 2021.
realisasi yang positif selama
periode Januari-Juli 2022 yaitu Realisasi TKD sampai dengan
sebesar Rp9,94 triliun. Namun akhir Juli 2022 lebih rendah
jika dibandingkan realisasi Rp8,35 triliun atau terkontraksi
periode yang sama pada tahun 2,20 persen dibandingkan
lalu sebesar Rp11,06 triliun, realisasi TKD pada periode
maka realisasi subsidi pupuk yang sama tahun 2021. Lebih
mengalami penurunan sebesar rendahnya realisasi TKD
10,09 persen (yoy). Bila dilihat disebabkan oleh: (i) realisasi
secara keseluruhan, realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) yang
subsidi nonenergi mengalami lebih rendah Rp12,35 triliun
penurunan sebesar 8,46 persen (minus 27,54 persen yoy)
bila dibandingkan dengan disebabkan adanya percepatan
periode yang sama pada penyaluran Kurang Bayar di
tahun lalu (yoy). Penurunan ini periode yang sama tahun
diantaranya dipengaruhi oleh lalu sebesar Rp19,47 triliun.
belum adanya realisasi subsidi Meskipun demikian, realisasi
pajak dan adanya penurunan DBH reguler tahun 2022
realisasi subsidi pupuk. sebesar Rp32,50 triliun lebih
tinggi dari realisasi tahun lalu
Realisasi Transfer ke Daerah yang sebesar Rp25,39 triliun.
dan Dana Desa (TKDD) sampai (ii) Realisasi Dana Alokasi
dengan akhir Juli 2022 Khusus (DAK) Nonfisik lebih
mencapai Rp413,60 triliun rendah Rp3,28 triliun (minus
atau 51,39 persen dari pagu 4,21 persen yoy) dipacu oleh
APBN Perpres No. 98 tahun penurunan kinerja penyaluran

12
Edisi Agustus 2022

Dana Bantuan Operasional triliun atau tumbuh 18,23


Sekolah (BOS) sebesar Rp1,41 persen (yoy) seiring dengan
triliun (minus 3,86 persen yoy), meningkatnya kepatuhan
(iii) realisasi DID lebih rendah pemerintah desa dalam
Rp4,84 triliun (minus 69,32 memenuhi syarat salur Dana
persen yoy) karena pagu total Desa dan Bantuan Langsung
yang lebih rendah di tahun Tunai (BLT) Desa.
2022 dan adanya perubahan
mekanisme pengalokasian. Defisit APBN 2022 ditargetkan
sebesar 4,50 persen dalam
Sementara itu, Dana Alokasi APBN Perpres No. 98 tahun
Umum (DAU), DAK Fisik, Dana 2022, lebih rendah daripada
Otonomi Khusus (Otsus), dan target tahun 2020 dan 2021.
Dana Keistimewaan (Dais) Target besaran defisit ini
DIY berhasil tumbuh positif sejalan dengan komitmen
dibandingkan tahun 2021. Pemerintah untuk mencapai
Realisasi DAU mencapai soft landing kebijakan fiskal,
Rp237,54 triliun atau lebih di mana pada tahun 2023
tinggi Rp2,63 triliun (1,12 defisit fiskal kembali di bawah
persen yoy) yang didorong 3 persen terhadap PDB.
oleh peningkatan kepatuhan Kebutuhan pembiayaan untuk
pemerintah daerah (pemda) menutup defisit tersebut
dalam memenuhi syarat ditargetkan sebesar Rp840,23
penyaluran. Realisasi DAK triliun, terutama diperoleh dari
Fisik mencapai Rp14,74 pembiayaan utang sebesar
triliun (69,02 persen yoy) Rp943,69 triliun sesuai pagu
karena proses lelang dan APBN Perpres No. 98 tahun
penyampaian syarat salur DAK 2022. Berdasarkan realisasi
Fisik dilakukan lebih cepat Pendapatan dan Belanja
dibandingkan tahun 2021. Negara pada akhir Juli 2022,
Realisasi Dana Otsus dan Dais terdapat surplus anggaran
DIY lebih tinggi Rp3,47 triliun sebesar Rp106,12 triliun atau
(50,35 persen yoy) sejalan sekitar 0,57 persen dari PDB
dengan peningkatan kepatuhan dalam APBN Perpres No.
Pemda Aceh, Papua, Papua 98 tahun 2022. Sementara
Barat, dan Yogyakarta dalam itu, realisasi Pembiayaan
memenuhi syarat salur. Anggaran hingga akhir Juli
2022 ini mencapai Rp196,69
Sementara itu, realisasi Dana triliun (23,40 persen dari
Desa lebih tinggi Rp6,42 Pagu Perpres No. 98 tahun

13
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

2022). Realisasi Pembiayaan Investasi kepada BLU sebesar


Utang sampai akhir Juli 2022 negatif Rp41,00 triliun, dan
mencapai Rp236,91 triliun Penerimaan Kembali Investasi
(25,10 persen dari Pagu APBN sebesar Rp7,66 triliun dan
Perpres No. 98 Tahun 2022). Investasi Pemerintah sebesar
Realisasi tersebut berasal negatif Rp9 triliun. Sementara
dari Surat Berharga Negara itu, Pemberian Pinjaman
(Neto) sebesar Rp223,90 sampai dengan akhir Juli 2022
triliun dan Pinjaman (Neto) terealisasi sebesar Rp1,63
sebesar Rp13,01 triliun yang triliun dan Pemerintah juga
berasal dari Pinjaman Dalam menggelontorkan dana untuk
Negeri sebesar Rp2,18 triliun Pembiayaan Lainnya sebesar
dan Pinjaman Luar Negeri Rp0,50 triliun hingga akhir Juli
sebesar Rp10,83 triliun. Hingga 2022.
akhir Juli 2022, Pemerintah
melakukan penarikan Pinjaman
Dalam Negeri (Bruto) sebesar
Rp3,11 triliun dan juga
melakukan pembayaran Cicilan
Pokok Pinjaman Dalam Negeri
sebesar negatif Rp931,30
miliar. Pada sisi lain, Pinjaman
Luar Negeri (Bruto) ditarik
sebesar Rp54,26 triliun dan
pembayaran Cicilan Pokok
Pinjaman Luar Negeri sebesar
negatif Rp43,43 triliun. Selain
Pembiayaan Utang, Pemerintah
juga merealisasikan
Pembiayaan Investasi sebesar
negatif Rp42,34 triliun untuk

14
Edisi Agustus 2022

Halaman Ini Dikosongkan

15
Postur APBN
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

16
Edisi Agustus 2022

Postur APBN

R
ealisasi APBN sampai Perpres 98 Tahun 2022 dan
dengan 31 Juli 2022 tumbuh 53,82 persen (yoy),
mencatatkan surplus terdiri atas Penerimaan Pajak
sebesar 0,57 persen sebesar Rp1.028,46 triliun
terhadap PDB (periode yang atau 69,26 persen target dan
sama pada tahun 2021, APBN tumbuh 58,79 persen (yoy)
mencatatkan defisit sebesar serta Penerimaan Kepabeanan
1,98 persen terhadap PDB). dan Cukai sebesar Rp185,07
Realisasi Pendapatan Negara triliun atau 61,89 persen target
mencapai Rp1.550,97 triliun, dan tumbuh 31,06 persen (yoy).
meningkat 50,34 persen (yoy).
Di sisi lain, realisasi belanja Realisasi PNBP yang telah
negara mencapai Rp1.444,84 mencapai Rp337,10 triliun
triliun atau 46,51 persen atau 69,99 persen target dan
terhadap pagu APBN Perpres tumbuh 39,13 persen (yoy).
Nomor 98 Tahun 2022 dan
Realisasi Penerimaan Hibah
tumbuh 5,59 persen (yoy).
telah terealisasi sebesar
Realisasi Pendapatan Negara Rp338,49 miliar, lebih rendah
sampai dengan 31 Juli 2022 dari realisasi pada periode
tersebut terdiri atas: yang sama tahun 2021 sebesar
Rp469,28 miliar.
Realisasi Penerimaan
Perpajakan yang telah Belanja Negara sampai
mencapai Rp1.213,53 triliun dengan 31 Juli 2022 yang
atau 68,02 persen dari target telah terealisasi sebesar 46,51
persen dari pagu APBN Perpres

17
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi APBN s.d 31 Juli 2022

Realisasi APBN s.d 31 Juli 2022

dalam Triliun Rupiah

18
Edisi Agustus 2022

No.98 Tahun 2022, terdiri atas: mencapai Rp415,53 triliun.

Belanja Pemerintah Pusat Berdasarkan realisasi


sebesar Rp1.031,24 triliun atau pendapatan negara dan
44,80 persen pagu Perpres belanja negara tersebut, APBN
98/2022 dan meningkat 8,23 tahun 2022 sampai dengan
persen (yoy), yang terdiri atas 31 Juli 2022 mengalami
realisasi Belanja K/L sebesar surplus sebesar Rp106,12
Rp490,65 triliun atau 51,88 triliun (0,57 persen PDB) dan
persen pagu (lebih rendah Keseimbangan primer juga
dari realisasi pada periode surplus sebesar Rp316,15
yang sama tahun 2021 yang triliun. Sementara itu, realisasi
mencapai Rp549,18 triliun) pembiayaan anggaran sampai
dan realisasi Belanja Non- dengan 31 Juli 2022 sebesar
K/L sebesar Rp540,59 triliun Rp196,69 triliun, sehingga
atau 39,87 persen pagu dan sampai dengan 31 Juli 2022
meningkat 33,93 persen (yoy). terdapat kelebihan pembiayaan
anggaran sebesar Rp302,82
Transfer ke Daerah dan Dana triliun.
Desa (TKDD) sebesar Rp413,60
triliun atau 51,39 persen
dari alokasi, lebih rendah
dari realisasi pada periode
yang sama tahun 2021 yang

19
Perkembangan Keseimbangan Ekonomi Makro
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

20
Edisi Agustus 2022

Perkembangan
Ekonomi Makro

P
erekonomian nasional mendorong peningkatan
terus menunjukan konsumsi masyarakat,
keberlanjutan terutama di masa Ramadhan
proses penguatan dan Lebaran. Kinerja ekspor
pemulihan yang ditunjukkan berbasis komoditas unggulan
oleh pertumbuhan PDB di juga tumbuh kuat dan
kuartal II 2022 yang tinggi. menjadi faktor utama dalam
Pertumbuhan PDB pada kuartal mendorong pertumbuhan
II tahun 2022 tercatat sebesar PDB di kuartal II 2022. Secara
5,44 persen (yoy), sehingga sektoral, pertumbuhan PDB di
sampai dengan semester kuartal II 2022 juga didorong
I tahun 2022 PDB tumbuh oleh sektor-sektor utama
sebesar 5,23 persen (yoy). seperti manufaktur dan
Kebijakan relaksasi aturan perdagangan. Selanjutnya,
perjalanan seiring penanganan leading indicator yang
Covid-19 yang efektif telah menggambarkan aktivitas

21
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

produksi dan konsumsi terus Rp14.688 per USD pada


memberikan prospek ekonomi 12 Agustus 2022, bahkan
nasional kedepan yang positif. sebelumnya sempat melewati
Purchasing Managers’ Index level Rp15.000 per USD. Nilai
(PMI) Manufaktur nasional tukar Rupiah yang mengacu
tetap berada pada level pada JISDOR ini mengalami
ekspansi dan menguat di bulan depresiasi sebesar 2,9 persen
Juli 2022. Tingkat belanja dibandingkan awal tahun
masyarakat juga masih tetap 2022. Rata-rata nilai tukar
stabil pada tingkat yang masih Rupiah hingga 12 Agustus
relatif tinggi. Namun demikian, 2022 adalah sebesar Rp14.555
tekanan yang bersumber dari per USD. Tekanan terhadap
gejolak perekonomian dunia inflasi terus berlanjut, namun
perlu tetap diwaspadai dan masih moderat karena tekanan
penanganan penyebaran kasus akibat harga global sebagian
Covid-19. diserap oleh APBN. Tekanan
inflasi pada Juli 2022 didorong
Pasar keuangan nasional peningkatan demand dan
relatif masih stabil, meskipun kenaikan harga pangan. Inflasi
sedikit mengalami tekanan pada bulan Juli 2022 tercatat
akibat pengetatan likuiditas sebesar 4,94 persen (yoy)
keuangan global. Pasar saham atau 3,85 persen (ytd). Posisi
domestik kembali meningkat cadangan devisa Indonesia
dan IHSG tercatat 7.129 pada per akhir Juli 2022 tetap
12 Agustus 2022. Nilai tukar berada level yang kuat, tercatat
Rupiah masih mengalami sebesar USD132,2 miliar.
tekanan dan tercatat sebesar

22
Edisi Agustus 2022

Aktivitas pariwisata 2021. Sementara itu, aktivitas


nasional terus menunjukkan industri perhotelan juga
peningkatan yang ditandai memperlihatkan peningkatan
dengan peningkatan jumlah dibandingkan kondisi tahun
kunjungan wisatawan lalu. Tingkat Penghunian
mancanegara (wisman) ke Kamar (TPK) hotel klasifikasi
dalam negeri. Kondisi ini bintang di Indonesia mencapai
juga mendorong aktivitas 50,28 persen pada Juni 2022
sektor pendukung seperti, naik sebesar 11,73 poin
hotel, transportasi, dan dibandingkan kondisi Juni
restoran. Kunjungan 2021.
wisman ke Indonesia pada
Juni 2022 meningkat
tajam mencapai 345,4 ribu
kunjungan, meningkat 10 kali
lipat dibandingkan dengan
kunjungan Juni 2021. Jumlah
kunjungan wisman tersebut
juga meningkat sebesar
62,29 persen dibandingkan
Mei 2022. Hingga Juni 2022,
jumlah kunjungan wisman ke
Indonesia melalui pintu masuk
utama mencapai 743,21 ribu
kunjungan, meningkat 9 kali
lipat dibandingkan kunjungan
wisman periode yang sama di

23
Laporan Khusus
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Cara Mudah
Lakukan
Pemutakhiran
Data Mandiri

T
erhitung sejak 14 Juli tinggal di Indonesia.
2022, Wajib Pajak
Orang Pribadi (WP Penggunaan NIK atau
OP) yang merupakan NPWP dengan format 16
Penduduk menggunakan digit tersebut digunakan
Nomor Induk Kependudukan pada layanan administrasi
(NIK); serta WP OP bukan perpajakan secara
Penduduk, WP Badan, dan terbatas sampai dengan
WP Instansi Pemerintah 31 Desember 2023. Selain
menggunakan Nomor Pokok untuk melaksanakan hak
Wajib Pajak (NPWP) dengan dan memenuhi kewajiban
format 16 digit sebagai NPWP. perpajakannya, Wajib Pajak
Dalam hal ini, yang dimaksud juga dapat menggunakan
Penduduk adalah Warga NIK atau NPWP dengan
Negara Indonesia (WNI) dan format 16 digit tersebut untuk
orang asing yang bertempat keperluan administrasi yang
diselenggarakan oleh pihak lain
24
Edisi Agustus 2022

selain Direktorat Jenderal Pajak NPWP sehubungan dengan


(DJP) yang mensyaratkan ketentuan penggunaan NIK
penggunaan NPWP. Hal ini sebagai NPWP bagi WP OP;
diatur dalam Peraturan Menteri memberikan kesetaraan serta
Keuangan (PMK) Nomor-112/ mewujudkan administrasi
PMK.03/2022 tentang Nomor perpajakan yang efektif
Pokok Wajib Pajak Bagi Wajib dan efisien bagi WP OP
Pajak Orang Pribadi, Wajib yang merupakan penduduk
Pajak Badan, dan Wajib Pajak Indonesia yang menggunakan
Instansi Pemerintah. NIK sebagai NPWP; serta
mendukung kebijakan Satu
Terdapat beberapa hal yang Data Indonesia dengan
melatarbelakangi terbitnya mengatur pencantuman
peraturan tersebut. Pertama, nomor identitas tunggal yang
untuk melaksanakan terstandarisasi dan terintegrasi
ketentuan Pasal 44E ayat dalam pelayanan administrasi
(2) huruf a Undang-Undang perpajakan.
Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Dalam Penggunaan NIK
Cara Perpajakan sebagaimana sebagai NPWP bagi WP
telah beberapa kali diubah OP Penduduk, dilakukan
terakhir dengan Undang- pemadanan data wajib pajak
Undang Nomor 7 Tahun 2021 dengan data kependudukan
tentang Harmonisasi Peraturan Kementerian Dalam Negeri
Perpajakan (UU HPP). Kedua, melalui Ditjen Dukcapil. Hasil
terbitnya Peraturan Presiden pemadanan ini dikelompokkan
(Perpres) Nomor 83 Tahun menjadi data valid, yaitu
2021 tentang Pencantuman data identitas WP OP yang
dan Pemanfaatan Nomor telah padan dengan data
Induk Kependudukan dan/ kependudukan; dan data tidak
atau Nomor Pokok Wajib Pajak valid, yaitu data identitas WP
Dalam Pelayanan Publik yang OP yang belum padan dengan
mengatur bahwa NIK wajib data kependudukan.
digunakan untuk pelayanan
publik. Selanjutnya, DJP
menyampaikan permintaan
Kebijakan ini bertujuan antara klarifikasi atas data tidak valid
lain untuk memberikan tersebut berupa data alamat
keadilan dan kepastian pos elektronik dan nomor
hukum dalam penggunaan telepon seluler, data alamat

25
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

tempat tinggal WP berdasarkan Maka, proses perubahan/


keadaan yang sebenarnya, pemutakhiran data menjadi hal
data Klasifikasi Lapangan penting yang harus dilakukan
Usaha (KLU), dan data oleh WP. Berikut ini adalah tata
unit keluarga. Berdasarkan cara melakukan pemutakhiran
permintaan klarifikasi tersebut, mandiri data WP melalui laman
WP melakukan perubahan/ DJP. Pertama, login pada situs
pemutakhiran data. Perubahan web pajak melalui www.pajak.
data tersebut dapat dilakukan go.id menggunakan NPWP
melalui laman DJP; contact dan kata sandi yang telah
center DJP; Kantor Pelayanan dibuat. Kedua, setelah berhasil
Pajak (KPP) tempat WP login, masuk pada menu
terdaftar; dan/atau saluran “Profil”. Pada menu ini, lakukan
lainnya yang ditentukan DJP. pemutakhiran data secara
mandiri. Pastikan data lengkap
Bagaimana jika WP belum dan sesuai kondisi terkini.
melakukan perubahan atau
pemutakhiran data? Maka Setiap kali selesai melakukan
NPWP dengan format lama pembaruan data pada masing-
hanya dapat digunakan masing kategori (Data Utama,
sampai dengan tanggal 31 Data Lainnya, Data KLU, dan
Desember 2023. Nantinya, Data Anggota Keluarga),
per 1 Januari 2024, pihak pastikan untuk menyimpannya
lain yang menyelenggarakan dengan menekan tombol “Ubah
layanan administrasi yang Data”. Khusus di menu Data
mencantumkan NPWP harus Utama, apabila terdapat status
menggunakan NIK sebagai validitas “Perlu dimutakhirkan”,
NPWP. Layanan administrasi dapat langsung dilakukan
tersebut terdiri atas layanan validasi dengan cara mengisi
pencairan dana pemerintah; NIK pada kolom yang telah
layanan ekspor dan impor; disediakan.
layanan perbankan dan sektor
keuangan lainnya; layanan Apabila ternyata data valid
pendirian badan usaha dan dan sesuai dengan nama yang
perizinan berusaha; layanan tercantum pada sistem, maka
administrasi pemerintahan akan muncul tanda centang
selain yang diselenggarakan di samping tombol “Cek”
DJP; serta layanan lain yang dan tulisan menjadi “Valid”.
mensyaratkan penggunaan Langkah terakhir adalah klik
NPWP. pada tombol “Ubah Profil” dan

26
Edisi Agustus 2022

ikuti instruksi selanjutnya di


layar.

Adapun bagi WP yang


terkendala atau belum
mempunyai akses
melalui laman DJP, dapat
menghubungi contact center
DJP melalui saluran telepon
1500200 atau melalui menu
Live Chat yang ada pada
laman DJP. Layanan ini dapat
diberikan selama hari kerja
mulai pukul 08.00 WIB sampai
dengan 16.00 WIB. Mari
lakukan pemutakhiran data
mandiri sebelum 1 Januari
2024 untuk menghindari
kesulitan dalam mengakses
layanan administrasi yang
menggunakan NPWP.

27
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Untuk Indonesia
Pulih Lebih
Cepat, Bangkit
Lebih Kuat

W
abah Corona membutuhkan sehingga dapat
Virus Diseases mempercepat pemulihan
2019 (Covid-19) ekonomi nasional. Kebijakan
masih belum usai. itu dituangkan salah satunya
Untuk itu penanganannya terus dalam bentuk Peraturan
berlanjut terutama di bidang Menteri Keuangan (PMK)
kesehatan dan ekonomi. Nomor 114/PMK.03/2022
tanggal 11 Juli 2022.
Pada aspek perpajakan,
pemerintah dalam hal ini PMK tersebut mengubah PMK
Kementerian Keuangan sebelumnya yaitu PMK Nomor
mengeluarkan kebijakan 3/PMK.03/2022 tentang
untuk meneruskan pemberian Insentif Pajak Terdampak
insentif yang selama ini telah Pandemi Covid 2019.
diberikan dengan tujuan
dapat memberikan dukungan Penerbitan PMK baru itu
kepada sektor tertentu yang dilatarbelakangi tiga kondisi.

28
Edisi Agustus 2022

Pertama, belum berakhirnya pengurangan besarnya angsuran


pandemi Covid-19 sebagai PPh Pasal 25 berdasarkan
bencana nasional yang PMK Nomor 3/PMK.03/2022,
mempunyai dampak pada harus menyampaikan kembali
berbagai aspek termasuk aspek permohonan SKB dan/atau
ekonomi dan produktivitas pemberitahuan berdasarkan
masyarakat sebagai pekerja PMK terbaru ini untuk dapat
maupun pelaku usaha. Kedua, memanfaatkan insentif
untuk penanganan dampak pembebasan dari pemungutan
pandemi Covid-19, dan ketiga, PPh Pasal 22 Impor dan/atau
untuk mendukung percepatan pengurangan besarnya angsuran
pemulihan ekonomi nasional. PPh Pasal 25.

Pokok-Pokok Perubahan PMK inipun mengubah pihak


yang bertanggung jawab untuk
Seperti telah disebutkan di awal menyampaikan laporan realisasi
bahwa PMK ini memperpanjang insentif PPh final jasa konstruksi
jangka waktu pemberian insentif DTP. Sebelumnya, laporan itu
Pajak Penghasilan (PPh). Untuk disampaikan oleh Pemotong
insentif pembebasan dari Pajak melalui laman web www.
pemungutan PPh Pasal 22 Impor pajak.go.id milik Direktorat
berlaku sejak Surat Keterangan Jenderal Pajak, Kementerian
Bebas (SKB) PPh Pasal 22 Impor Keuangan. Dengan PMK baru
terbit sampai dengan tanggal itu, laporan insentif disampaikan
31 Desember 2022. Sedangkan oleh Penanggung Jawab yaitu
untuk insentif pengurangan Direktur Jenderal Sumber Daya
besarnya angsuran PPh Pasal Air, Kementerian Pekerjaan Umum
25 dan PPh final jasa konstruksi dan Perumahan Rakyat melalui
ditanggung pemerintah (DTP) laman web yang sama.
diberikan perpanjangan jangka
waktu mulai Masa Pajak Juli Laporan realisasi PPh final jasa
2022 sampai dengan Masa Pajak konstruksi DTP Masa Pajak
Desember 2022. Januari 2022 sampai dengan
Masa Pajak Juni 2022 yang belum
Pokok perubahan lainnya adalah atau telah disampaikan oleh
soal permohonan SKB. Wajib Pemotong Pajak berdasarkan
pajak yang telah mengajukan PMK Nomor 3/PMK.03/2022,
permohonan SKB pemungutan harus disampaikan kembali
PPh Pasal 22 Impor dan/atau oleh Penanggung Jawab untuk
menyampaikan pemberitahuan dapat memanfaatkan insentif
pemanfaatan insentif

29
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

PPh final jasa konstruksi DTP Nomor 226/PMK.03/2021


berdasarkan ketentuan PMK tentang Pemberian Insentif
baru ini. Pajak terhadap Barang yang
Diperlukan dalam Rangka
Pemotong Pajak yang belum Penanganan Pandemi Corona
atau telah menyampaikan Virus Disease 2019 dan
laporan realisasi dan/atau Perpanjangan Pemberlakuan
laporan realisasi pembetulan Fasilitas Pajak Penghasilan
insentif PPh final jasa bagi Sumber Daya Manusia di
konstruksi ditanggung Bidang Kesehatan Berdasarkan
pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
PMK Nomor 9/PMK.03/2021, 29 Tahun 2020 tentang
harus menyampaikan laporan Fasilitas Pajak Penghasilan
realisasi paling lambat tanggal dalam Rangka Penanganan
31 Desember 2022 untuk Covid-19.
memanfaatkan insentif PPh
Tahun Pajak 2021. Dua PMK ini merupakan bentuk
dukungan konkret pemerintah
Dukungan Pemerintah terhadap upaya penanganan
dampak pandemi Covid-19,
Selain PMK Nomor 114/
supaya Indonesia bisa pulih
PMK.03/2022 ini, di tanggal
lebih cepat, bangkit lebih kuat.
yang sama Menteri Keuangan
Sri Mulyani Indrawati
menandatangani PMK
Nomor 113/PMK.03/2022
tentang perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan
30
Edisi Agustus 2022

KONSOLIDASI
LKPP DAN LKPD

A
PBN Kita Uang Wajar Tanpa Pengecualian
Rakyat. APBN (WTP). Namun Pemerintah
berasal dari tidak berpuas diri, dan
rakyat yang perlu melangkah lebih jauh
dibayarkan melalui pajak, untuk mengkonsolidasikan
pengeluarannya digunakan LKPP dan LKPD agar
sebesar-besarnya untuk aktivitas pemerintah secara
kemakmuran rakyat, maka keseluruhan dapat dipotret
harus dipertanggungjawabkan lebih utuh dan analisis
dengan transparan terhadap kebijakan fiskal
dan akuntabel. Terkait dapat dilakukan dengan
pertanggungjawaban, komprehensif.
Sebagian besar entitas
pelaporan Pemerintah Pusat Upaya konkret mewujudkan
dan Pemerintah Daerah transparansi dan akuntabilitas
sudah mendapatkan opini ditandai dengan penyusunan
laporan keuangan baik di

31
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

level Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.


maupun Pemerintah Daerah. Penyusunan LKPK ini tidak
Masing-masing tingkatan hanya mengkonsolidasikan
pemerintahan menyusun angka-angka Pemerintah Pusat
laporan keuangan sesuai dan Pemerintah Daerah, namun
dengan yang diamanatkan sebagai jembatan dalam
dalam Undang-undang, dengan menyusun statistik keuangan
berpijak pada empat unsur pemerintah. Penyusunan
penting yaitu kesesuaian statistik ini merupakan
dengan SAP, efektivitas international best practices
Sistem Pengendalian Internal, terutama bagi negara-
kecukupan pengungkapan, negara yang pengelolaan
dan kepatuhan terhadap keuangannya sudah maju.
Perundang-undangan. Dengan adanya LKPK, data
sektor Pemerintahan Umum
Untuk dapat melihat fungsi akan diolah menjadi Laporan
pemerintahan secara Government Finance Statistics
utuh, laporan keuangan (GFS). Kelebihan dari Laporan
antar entitas tersebut GFS dibanding laporan
perlu dikonsolidasikan. keuangan yang dihasilkan dari
Konsolidasi laporan keuangan akuntansi adalah informasi
antar entitas pelaporan yang disajikan sinkron
(antar unit pemerintahan) dengan statistik ekonomi
tentu saja bukan untuk makro lainnya yang disusun
memenuhi kebutuhan berdasarkan SNA 2008. Para
pertanggungjawaban, namun pelaku statistik dan ekonom
lebih ke arah kebutuhan pun dapat memanfaatkan
manajerial. Dalam rangka informasi ini dengan lebih
penyajian informasi keuangan mudah.
dimaksud, Kementerian
Keuangan c.q. Direktorat Proses penyusunan LKPK
Jenderal Perbendaharaan dilaksanakan melalui tahap
menjadi otoritas yang konsolidasi akuntansi antara
bertanggungjawab untuk Laporan Keuangan Pemerintah
mengkonsolidasikan LKPP Pusat (LKPP) dan Laporan
dan LKPD seluruh Indonesia Keuangan Pemerintah
menjadi Laporan Keuangan Daerah Konsolidasian
Pemerintah Konsolidasian (LKPDK). LKPP disusun oleh
(LKPK). Menteri Keuangan selaku
Pengelola Fiskal berdasarkan
LKPK disusun dalam rangka konsolidasi Laporan Keuangan
menyajikan posisi dan Kementerian Negara/
arus fiskal konsolidasian Lembaga (LKKL) dan Laporan
antara Pemerintah Pusat Keuangan Bendahara Umum

32
Edisi Agustus 2022

Negara (LKBUN). Sedangkan Rp1.213,42 triliun.


LKPDK merupakan laporan
Pendapatan Konsolidasian
keuangan yang dihasilkan
tersebut terdiri dari
dari konsolidasi seluruh 542
Pendapatan Perpajakan,
Pemerintahan Daerah yang ada
Pendapatan Negara Bukan
di Indonesia. Dengan penyajian
Pajak, dan Pendapatan Hibah
dimaksud, laporan konsolidasi
secara konsolidasi Pemerintah
dapat menunjukkan aliran dana
Pusat dan Pemerintah Daerah,
yang masuk dan keluar dari
sedangkan pendapatan
sektor pemerintahan beserta
transfer Pemerintah Daerah
posisi keuangan secara
dieliminasi dengan Belanja
nasional.
transfer Pemerintah Pusat.
LKPK menyediakan data Pendapatan dan Hibah
fiskal yang terintegrasi Konsolidasian tahun 2021
antara Pemerintah Pusat dan didominasi oleh Pendapatan
Pemerintah Daerah sekaligus Perpajakan Konsolidasian
sebagai bentuk pelaksanaan sebesar 75,03 persen, yang
transparansi fiskal diikuti dengan Pendapatan
Pemerintah. Guna mencapai Bukan Pajak Konsolidasian
tujuan tersebut, penyusunan sebesar 24,82 persen
LKPK ini dibuat dengan dan Pendapatan Hibah
menyajikan pendapatan, Konsolidasian sebesar 0,15
belanja, transfer, pembiayaan, persen dari total Pendapatan
aset, kewajiban dan ekuitas dan Hibah Konsolidasian.
pada Pemerintah Pusat dan
Pendapatan perpajakan
Pemerintah Daerah, yang
yang dominan menunjukkan
merupakan komponen utama
pentingnya peran serta
untuk mencerminkan kondisi
masyarakat dalam mendukung
fiscal secara komprehensif.
sumber pendanaan APBN
Gambaran umum kondisi fiskal
dan APBD. Perpajakan
Indonesia pada tahun 2021
Konsolidasian TA 2021
sebagai berikut:
meningkat sebesar 24,70
Pendapatan dan Hibah persen dibandingkan TA 2020.
Konsolidasian tahun 2021 Adanya peningkatan terhadap
mencapai Rp2.431,94 triliun Pendapatan Perpajakan
(setelah eliminasi) yang disebabkan karena pemulihan
merupakan konsolidasi kondisi perekonomian yang
pendapatan negara dan merupakan basis pemajakan
hibah Pemerintah Pusat (tax base), yang pada tahun-
sebesar Rp2.011,35 triliun tahun sebelumnya terpengaruh
dan pendapatan Pemerintah dampak pandemi Covid-19.
Daerah Konsolidasian sebesar

33
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Belanja dan Transfer Pembiayaan Konsolidasian


Konsolidasian tahun 2021 tahun 2021 adalah Rp989,04
sebesar Rp3.176,18 triliun triliun terdiri dari Pembiayaan
terdiri dari konsolidasi Belanja Dalam Negeri Konsolidasian
dan Transfer Pemerintah Pusat sebesar Rp998,52 triliun dan
sebesar Rp2.786,41, ttriliun Pembiayaan Luar Negeri
dan Belanja dan Transfer Konsolidasian sebesar minus
Pemerintah Daerah sebesar Rp9,47 triliun. Meskipun
Rp1.182,60 triliun setelah cukup besar, pembiayaan
dikurangi dengan eliminasian tahun 2021 menurun
sebesar Rp792,82 triliun. jika dibandingkan tahun
2020 sebesar Rp 1.287,40
Belanja dan Transfer Triliun. Pembiayaan yang
Pemerintah Pusat cukup besar merupakan
berkontribusi 70,20 persen konsekuensi atas kebijakan
dari total Belanja dan Transfer pemerintah untuk
Pemerintah Konsolidasian, melebarkan defisit agar
sedangkan Belanja dan anggaran belanja pemerintah
Transfer Pemerintah Daerah untuk penanganan Covid-19
berkontribusi 29,80 persen. menjadi lebih besar.
Belanja dan Transfer Meskipun terjadi pelebaran
Konsolidasian tahun 2021 defisit, pemerintah mengelola
mengalami peningkatan pembiayaan secara prudent
dibandingkan tahun dan terukur. Cara yang
sebelumnya. Peningkatan ditempuh antara lain:
ini sejalan dengan kebijakan mengutamakan pembiayaan
penanganan pandemi Covid-19 yang bersumber dari dalam
serta pemulihan ekonomi negeri (pembiayaan luar
nasional yang membutuhkan negeri sebagai pelengkap),
pendanaan besar. Pemerintah mengoptimalkan pinjaman
juga terus berkomitmen untuk program berbiaya rendah,
meningkatkan kuantitas dan dan skema burden sharing
kualitas pengelolaan transfer Pemerintah dan Bank
ke daerah dan dana desa untuk Indonesia.
memperkuat desentralisasi
fiskal dan responsif terhadap Aset Konsolidasian per 31
penanganan dampak pandemi Desember 2021 adalah
di daerah. sebesar Rp14.346,69
triliun meningkat jika
dibandingkan dengan total

34
Edisi Agustus 2022

Aset Konsolidasian per 31 Kewajiban Jangka Panjang


Desember 2020 sebesar Konsolidasian sebesar
Rp13.918,83 triliun. Di Rp6.871,72 triliun. Lebih
lihat dari sisi kepemilikan, besarnya nilai kewajiban
sebagian besar komponen jangka panjang diharapkan
aset konsolidasian dimiliki tidak mengganggu cash flow
oleh Pemerintah Pusat jangka pendek sehingga
dibandingkan dengan masih ada ruang fiskal
Pemerintah Daerah. Aset bagi pemerintah untuk
Konsolidasian terdiri atas menganggarkan kegiatan-
berbagai macam jenis aset, kegiatan produktif.
namun komposisi terbesar
didominasi oleh Aset Tetap Ekuitas Konsolidasian
yaitu sebesar Rp8.392,87 per 31 Desember 2021
triliun atau 58,50 persen dari adalah sebesar Rp6.782,07
Total Aset Konsolidasian. triliun terdiri dari Ekuitas
Aset Konsolidasian terbesar Pemerintah Pusat sebesar
selanjutnya adalah Investasi Rp3.916,35 triliun dan
Jangka Panjang Konsolidasian Ekuitas Pemerintah Daerah
sebesar Rp3.687,47 triliun sebesar Rp2.865,73 triliun.
atau 25,70 persen. Dominasi Pada tahun 2021, ekuitas
atas kepemilikan kedua jenis konsolidasian mengalami
aset ini, diharapkan dapat penurunan sebesar Rp502,35
meningkatkan pelayanan triliun atau minus 6,90 persen
kepada masyarakat. dibandingkan dengan Ekuitas
per 31 Desember 2020. Hal ini
Kewajiban Konsolidasian disebabkan defisit operasional
per 31 Desember 2021 dimana kenaikan beban lebih
adalah sebesar Rp7.564,62 tinggi dibandingkan dengan
triliun meningkat jika pendapatan.
dibandingkan dengan
Kewajiban Konsolidasian per Gambaran arus dan posisi
31 Desember 2020 sebesar konsolidasian di atas,
Rp6.634,41 triliun. Sebagian mencerminkan kondisi
besar Kewajiban Konsolidasian fiskal secara komprehensif.
didominasi oleh Kewajiban Aktivitas pemerintah
pada Pemerintah Pusat. secara keseluruhan tersaji
Kewajiban ini terdiri dari lebih utuh dan analisis
Kewajiban Jangka Pendek terhadap kebijakan fiskal
sebesar Rp692,91 triliun dan dapat dilakukan dengan

35
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

komprehensif.

Selain gambaran arus dan


posisi, kondisi surplus/
defisit juga merupakan hal
penting yang perlu dijaga
dan diperhatikan. Selama
tahun 2021 Pemerintah
Konsolidasian mengalami
defisit sebesar Rp744,24
triliun. Defisit tersebut terdiri
dari defisit Pemerintah Pusat
sebesar Rp775,06 triliun dan
Pemerintah Daerah sebesar
Rp30,83 triliun. Jika melihat
rasio defisit terhadap PDB
selama 3 tahun terakhir sangat
berfluktuatif dari terendah
sebesar 1,84 persen pada
tahun 2019 hingga tertinggi
sebesar 6,13 persen pada
tahun 2020 dan membaik
pada tahun 2021 sebesar
4,39 persen yang didorong
peningkatan penerimaan
negara serta perbaikan harga
komoditas sebagai imbas
pulihnya kondisi perekonomian
pasca pandemi Covid-19.
Semakin besarnya defisit tentu
akan berdampak pada risiko
fiskal pemerintah. Namun,
pemerintah selalu mengawal
defisit ini agar terus dapat
terkendali dan dapat kembali
ke level di bawah tiga persen di
tahun 2023.

36
Edisi Agustus 2022

Membahas
Pengarusutamaan
Gender dari
Kacamata Bea Cukai

S
alah satu isu utama berbagai bidang, pemerintah
dalam pembangunan pun menyusun strategi
nasional, khususnya pengarusutamaan gender
yang berkaitan dengan (PUG) yang dimasukkan ke
sumber daya manusia, ialah dalam proses perencanaan,
isu gender yang muncul pelaksanaan, dan evaluasi di
karena adanya ketimpangan seluruh aspek kehidupan dan
gender yang mengakibatkan pembangunan nasional.
diskriminasi terhadap pihak
tertentu dalam hal akses dan PUG sendiri merupakan
kontrol atas sumber daya, strategi untuk mencapai
kesempatan, status, hak, peran, keadilan dan kesetaraan lewat
dan penghargaan. Isu ini telah kebijakan dan program yang
menjadi perhatian pemerintah memperhatikan pengalaman,
dan demi mendukung aspirasi, kebutuhan, dan
kesuksesan pembangunan di permasalahan masyarakat
berdasarkan latar belakang,

37
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

seperti jenis kelamin, usia, Di Bea Cukai, PUG pun


kondisi, fisik, sosial-ekonomi, mendapat perhatian khusus.
suku bangsa, agama, dan Kepala Subdirektorat Humas
kepercayaan. Implementasi dan Penyuluhan Bea Cukai,
PUG telah tercantum dalam Hatta Wardhana mengatakan
Instruksi Presiden Nomor pihaknya terus meningkatkan
9 Tahun 2000 tentang komitmen dan menerjemahkan
Pengarusutamaan Gender (PUG) PUG dalam setiap kebijakan
dalam Pembangunan Nasional, yang dikeluarkan. Selain itu,
yang mengamanatkan semua instansi ini juga berupaya
pimpinan kementerian/lembaga, meluruskan konsep yang kerap
baik pusat maupun daerah, untuk disalahartikan masyarakat, yang
mengintegrasikan aspek gender menyatakan bahwa gender sama
dalam menyusun kebijakan, dengan jenis kelamin. Padahal
program, dan kegiatan yang gender tidak didasarkan pada
menjadi tugas dan fungsinya. perbedaan biologis, melainkan
Atas hal ini, PUG menjadi berkaitan dengan perbedaan
bagian yang tak terpisahkan peran dan tanggung jawab
dari kegiatan fungsional utama antara laki-laki dan perempuan
semua instansi dan lembaga yang perlu dikelola agar tak
pemerintah di tingkat pusat dan menjadi penghalang untuk dapat
daerah dan diperlukan sebagai memperoleh kesempatan yang
alat yang dapat mewujudkan sama dalam pembangunan
pembangunan yang adil, efektif, nasional. Strategi PUG yang
dan akuntabel untuk seluruh diadopsi Bea Cukai pun tidak
penduduk. hanya fokus pada kesetaraan

38
Edisi Agustus 2022

laki-laki dan perempuan melalui pengisian SIPEGIKU


saja, tetapi juga termasuk dan dievaluasi menggunakan
memperhatikan kelompok sosial GEOAT (Gender Equality
lainnya, seperti lansia, anak, Organizational Assessment
kaum disabilitas, dan mereka Tools) yang disusun oleh WCO
yang berkebutuhan/kesulitan (World Customs Organization),
khusus (social inclusion). PUG yaitu alat evaluasi terhadap
ditujukan agar semua program implementasi PUG yang
pembangunan dapat dilaksanakan sudah berjalan dan disusun
dengan mempertimbangkan berdasarkan karakteristik
kesempatan dan akses tiap tugas dan fungsi administrasi
penduduk. kepabeanan. Instansi ini juga
telah melakukan analisis
“Kami berupaya mengeluarkan kesenjangan gender melalui
kebijakan yang memenuhi kriteria pelaksanaan tugas dan
responsif gender yaitu yang fungsinya, baik kepada pihak
mengakomodasi kebutuhan, eksternal maupun internal,
permasalahan, pengalaman, dan yang kemudian dibuatkan
apirasi laki-laki dan perempuan, Gender Analysis Pathway (GAP)
termasuk kaum yang rentan dan direncanakan kebijakan
seperti lansia, disabilitas, solusinya.
anak-anak, dan mereka yang
berkebutuhan/kesulitan khusus Salah satu program yang
(social inclusion), menghasilkan menjadi implementasi PUG di
kebijakan yang bersifat layanan/ Bea Cukai ialah pengembangan
customer’s perspective, dan sistem National Logistic
mengurangi kesenjangan peran Ecosystem (NLE) yang
antara laki-laki dan perempuan. berhasil memperlancar
Melalui kebijakan responsif akses arus lalu lintas barang,
gender, Bea Cukai berkomitmen informasi, dan dokumen dalam
untuk mewujudkan kesetaraan ekosistem logistik. “Dengan
agar tercipta keadilan untuk adanya sistem logistik yang
semua pihak” terintegrasi dari hulu hingga
hilir akan mempermudah
Implementasi PUG di Bea Cukai para pelaku usaha dari
sudah dimulai sejak tahun 2015 seluruh latar belakang untuk
melalui kegiatan pembinaan oleh melakukan ekspor dan impor,
Kantor Pusat Bea Cukai kepada karena semua pekerjaan
seluruh satuan kerja vertikalnya. bisa dilakukan dari mana
Seluruh kegiatan PUG dimonitor saja, bahkan melalui gawai

39
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

masing-masing, jadi tidak perlu


datang ke pelabuhan. Kita pun
bisa menghilangkan stigma di
dunia usaha, bahwa hanya laki-
laki yang bisa keluar masuk
pelabuhan untuk mengurus
logistik. Saat ini, semua pelaku
usaha, termasuk perempuan
dan yang berkebutuhan khusus,
bisa mendapatkan akses yang
sama dan berpartisipasi di dalam
kegiatan ekspor dan impor,”
tutupnya.

40
Edisi Agustus 2022

Penjaminan
Pemerintah
Sebagai Dukungan
Pembangunan
Infrastruktur
Pada Proyek
Makassar Sewerage

P
andemi Covid-19 infrastruktur di Indonesia juga
merupakan “Game mengalami kendala akibat
Changer” bagi semua terbatasnya kapasitas fiskal
sektor baik dari sisi Pemerintah dan kemudian
kemanusiaan, kesehatan diperberat dengan adanya
bahkan pembangunan pandemi.
infrastruktur. Seluruh sektor
tersebut mengalami gangguan Salah satu proyek infrastruktur
sehingga komitmen dan peran yang terkendala akibat pengaruh
Pemerintah dibutuhkan agar pandemi adalah pembangunan
seluruh sektor yang terdampak proyek Sewerage paket B2 dan C2,
pandemi dapat tetap berjalan bagian dari program penanganan
atau tertangani dengan baik. air limbah domestik di wilayah
kota Makassar, Sulawesi Selatan,
Sebagai salah satu fokus Proyek ini merupakan bagian
pembangunan agar menjadi dari Sistem Pengelolaan Air
Negara maju, pembangunan Limbah Domestik Terpusat di

41
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

kota Makassar atau dikenal monitoring untuk memastikan


sebagai Metropolitan Sanitation penyelesaian underlying
Management Investment Project project sesuai dengan rencana.
(MSMIP) Kementerian PUPR. Pemerintah yang diwakili oleh
Program MSMIP bertujuan untuk DJPPR Kementerian Keuangan
menjaga kualitas air tanah dan melakukan pemantauan proyek
air baku, menciptakan lingkungan Makassar Sewerage sebagai
yang bersih, sehingga limbah salah satu underlying project.
rumah tangga dapat diproses
menjadi air layak minum. Hal ini merupakan bagian dari
Program MSMIP merupakan salah upaya mitigasi risiko atas
satu pengejewantahan komitmen penjaminan yang diberikan,
Indonesia dalam komitmen termasuk untuk memastikan
menjalankan Sustainable pemenuhan kewajiban kepada
Development Goals (SDG). kreditur serta diskusi terkait
permasalahan atau tantangan
Terkendalanya proyek ini terjadi yang dihadapi PT Waskita Karya.
akibat adanya kesulitan likuiditas
dari BUMN yang mendapat Progres konstruksi per Juni
penugasan Pemerintah untuk 2022 pada paket B2 dengan
menangani proyek ini yaitu nilai proyek sebesar Rp237,86
PT Waskita Karya. Untuk miliar dilaporkan telah mencapai
memastikan proyek ini tetap 48,32 persen. Sedangkan paket
berlanjut maka Pemerintah C2 memiliki nilai proyek sebesar
memberikan dukungan Rp167,24 miliar dilaporkan telah
penjaminan untuk BUMN terealisir konstruksi per Juni
dimaksud dalam memperoleh 2022 mencapai 59,26 persen.
fasilitas modal kerja dari Terdapat salah satu tantangan
perbankan untuk pembiayaan 148 dari sisi teknis terkait dengan
proyek penugasan Pemerintah, penyesuaian alat jacking PVC
diantaranya proyek Makassar yang cukup menghambat
Sewerage paket B2 dan paket C2. pekerjaan proyek. Oleh karena
Fasilitas penjaminan tersebut itu PT Waskita Karya selaku
telah berperan dalam kelanjutan kontraktor akan memastikan
pembangunan proyek Makassar penyelesaian konstruksi sesuai
Sewerage. dengan target, yaitu Desember
2022 untuk paket C2 dan
Penjaminan dilakukan Pemerintah Januari 2023 untuk paket B2
untuk Waskita Karya untuk
proyek Makassar diiringi dengan

42
Edisi Agustus 2022

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

43
Penerimaan Negara
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Akselerasi
Pertumbuhan Ekonomi
Triwulan II, Akhir Juli
2022 Penerimaan
Pajak Tembus Rp1.000
triliun
44
Edisi Agustus 2022

Penerimaan
Pajak

A
kselerasi 2022). Capaian yang luar biasa
Pertumbuhan tersebut menggambarkan
Ekonomi Triwulan tingginya optimisme bahwa
II, Akhir Juli 2022 pemulihan ekonomi Indonesia
Penerimaan Pajak Tembus akan tetap terjaga seiring
Rp1.000 triliun dengan penanganan pandemi
Covid-19 yang semakin
Juli 2022 ditutup dengan baik. Selain itu, realisasi
capaian penerimaan pajak penerimaan pajak yang
yang menembus angka memuaskan tersebut juga
Rp1.000 triliun. Secara lebih merupakan wujud usaha bahu-
presisi, realisasi penerimaan membahu antara pemerintah
pajak pada periode Januari dan masyarakat yang oleh
sampai dengan Juli 2022 karenanya kerja sama tersebut
mencapai Rp1.028,46 triliun perlu diapresiasi. Selanjutnya
(69,26 persen dari target pada Semester-II 2022 ini,
APBN Perpres No.98 Tahun

45
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2022

Tabel 1: Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2022

Pertumbuhan yoy kumulatif tahun 2021 dan 2022


[1] Berita Resmi Statistik No. 14/02/Th. XXV, 7 Februari 2022

46
Edisi Agustus 2022

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dampak insentif, serta dampak


tetap fokus dalam mencapai kebijakan yang meliputi
target penerimaan sebesar Program Pengungkapan
Rp1.484,96 triliun yang telah Sukarela (PPS), penyesuaian
ditetapkan melalui Peraturan tarif Pajak Pertambahan
Presiden Nomor 98 Tahun Nilai (PPN), dan pembayaran
2022. kompensasi Bahan Bakar
Minyak (BBM). Selain itu,
Selaras dengan capaiannya, pemulihan ekonomi yang
pertumbuhan penerimaan semakin baik juga terlihat
pajak pada periode ini juga dari pertumbuhan ekonomi
sangat memuaskan. Pada Indonesia Triwulan II Tahun
periode ini, pertumbuhan 2022. Produk Domestik Bruto
penerimaan pajak kembali (PDB) Indonesia Triwulan
mencatatkan double digits. mengalami pertumbuhan
Capaian laju pertumbuhan sebesar 5,44 persen (yoy)
tersebut meneruskan tren dibanding dengan realisasi
laju pertumbuhan yang PDB pada periode yang sama
tinggi pada bulan-bulan tahun sebelumnya dan 3,72
sebelumnya. Secara lebih persen (qtq) dibandingkan PDB
detail, penerimaan pajak pada pada triwulan sebelumnya.[1]
periode Januari sampai dengan
Juli 2022 berhasil tumbuh Bila dicermati lebih dalam,
58,79 persen (yoy). Angka kinerja pertumbuhan
laju pertumbuhan tersebut penerimaan pajak yang
naik tipis jika dibandingkan impresif pada periode ini
dengan laju pertumbuhan juga didukung oleh kinerja
pada periode sebelumnya yang sangat baik dari seluruh
dan kembali berada pada kelompok penerimaan pajak.
zona pertumbuhan yang Kelompok Pajak Penghasilan
sangat tinggi. Pertumbuhan (PPh) Migas menjadi top
penerimaan pajak yang performer pada periode ini
baik ini merupakan dampak dengan capaian pertumbuhan
dari berbagai faktor utama. kumulatif mendekati seratus
Secara umum, faktor penentu persen atau tepatnya mencapai
penerimaan pajak pada periode 92,08 persen (yoy). Mengikuti
ini antara lain peningkatan akselerasi dari PPh Migas
harga komoditas sejak tahun yang menggembirakan,
2021, pemulihan ekonomi, PPh Non Migas mengalami

[1] Berita Resmi Statistik (BRS) No. 60/08/Th. XXV, 5 Agustus 2022 47
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

pertumbuhan yang sangat jenis pajak dengan performa


tinggi hingga 72,23 persen terbaik sekaligus menjadi jenis
(yoy) sampai dengan akhir pajak dengan realisasi tertinggi
Juli 2022. Selanjutnya, pajak pada periode ini. Bahkan,
yang dikenakan atas konsumsi pertumbuhan kumulatif dari
yaitu PPN dan Pajak Penjualan PPh Badan melebihi seratus
atas Barang Mewah (PPnBM) persen atau mencapai 132,44
terealisasi sebesar Rp377,57 persen (yoy). Selanjutnya,
triliun atau tumbuh 46,53 selaras dengan kinerja PPh
persen (yoy). Namun demikian, Badan, kinerja pajak atas
Pajak Bumi dan Bangunan konsumsi dan pajak atas impor
(PBB) dan Pajak Lainnya masih juga menunjukkan kinerja
mengalami perlambatan pada yang sangat baik. Sebagai
periode ini. pajak yang dikenakan atas
konsumsi, realisasi penerimaan
Penerimaan Neto Kumulatif PPN DN tumbuh mencapai
Seluruh Jenis Pajak Tumbuh 44,27 persen (yoy) seiring
Positif dengan pemulihan ekonomi
dan peningkatan konsumsi
Secara umum, kinerja
masyarakat. Berikutnya, kinerja
penerimaan pajak sampai
pajak-pajak atas kegiatan
dengan Juli 2022 ditopang oleh
impor yang meliputi PPh Pasal
kenaikan harga komoditas,
22 Impor, PPN Impor, dan
pemulihan ekonomi, serta
PPnBM Impor juga mengalami
dampak kebijakan yang
pertumbuhan yang baik
meliputi phasing-out insentif
dengan laju pertumbuhan
fiskal, penerapan UU HPP, dan
masing-masing mencapai
kompensasi BBM. Dampak dari
186,10 persen (yoy), 46,53
faktor-faktor tersebut dapat
persen (yoy), dan 30,17 persen
terlihat dari perkembangan
(yoy), didorong oleh kinerja
kinerja beberapa jenis pajak
impor yang sangat baik pada
seperti PPh Badan, PPN Dalam
Juni 2022 dengan realisasi
Negeri (DN), dan pajak-pajak
mencapai USD21,00 miliar.
impor. PPh Badan menjadi

48
Edisi Agustus 2022

Selain jenis pajak dengan ke-13. Selanjutnya, senada


kontribusi terbesar yang dengan kinerja PPh Pasal 21,
telah disebutkan sebelumnya, kinerja PPh OP juga sangat
kinerja PPh Pasal 21, PPh baik mencapai 12,26 persen
OP, PPh Pasal 26, dan PPh (yoy) untuk periode Januari
Final juga membukukan sampai dengan Juli 2022
capaian yang baik. PPh Pasal atau 31,92 persen (yoy) untuk
21 tumbuh 20,63 persen bulan Juli 2022. Di sisi lain,
(yoy) secara kumulatif atau kinerja penerimaan kumulatif
tumbuh 29,41 persen (yoy) PPh Pasal 26 mengalami
secara bulanan, sebagai perlambatan laju pertumbuhan
dampak dari penyetoran jika dibandingkan dengan
pajak atas pembayaran gaji periode yang sama pada tahun

Penerimaan Jenis-Jenis Pajak Utama

49
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

sebelumnya. Namun demikian, Pertambangan misalnya,


pertumbuhan penerimaan sektor tersebut menjadi
PPh Pasal 26 pada bulan Juli salah satu sektor yang
2022 tercatat sangat tinggi memperoleh keuntungan
hingga mencapai 51,91 persen utama dari momentum
(yoy). Hal tersebut utamanya kenaikan harga komoditas.
disebabkan oleh peningkatan Sampai dengan periode ini,
penyetoran pajak atas Sektor Pertambangan selalu
transaksi pembayaran dividen membukukan pertumbuhan
kepada subjek pajak luar penerimaan kumulatif dengan
negeri. Terakhir, penerimaan laju pertumbuhan extraordinary
kumulatif PPh Final mengalami dibandingkan penerimaannya
pertumbuhan yang sangat pada tahun lalu.
tinggi hingga mendekati
angka 90 persen. Namun Selanjutnya, untuk periode
demikian, jika dilihat secara Januari sampai dengan
bulanan, PPh Final mengalami Juli 2022, pertumbuhan
perlambatan laju pertumbuhan. penerimaan kumulatif Sektor
Perlambatan laju pertumbuhan Pertambangan mencapai
tersebut utamanya karena 262,09 persen (yoy). Capaian
dampak dari berakhirnya masa yang memuaskan tersebut
pemanfaatan kebijakan PPS. merupakan dampak dari
kenaikan harga komoditas
Dampak Pemulihan Ekonomi, yang juga terlihat dari capaian
Kenaikan Harga Komoditas, PPh Pasal 25/29 Badan pada
dan Bauran Kebijakan, periode ini. Sebagai pengingat,
Penerimaan Neto Seluruh bahwa angsuran PPh Pasal
Sektor Utama Tumbuh Positif 25 dapat disesuaikan
apabila dalam tahun berjalan
Kinerja kumulatif penerimaan Wajib Pajak mengalami
pajak sampai dengan 31 Juli kenaikan penghasilan yang
2022 mengalami pertumbuhan sangat signifikan ataupun
pada seluruh sektor utama. sebaliknya. Pada Sektor
Capaian yang memuaskan Pertambangan, penerimaan
tersebut merupakan PPh Pasal 25/29 Badan
dampak dari momentum mengalami pertumbuhan
pemulihan ekonomi, kenaikan hingga 441,24 persen (yoy)
harga komoditas, dan dan berkontribusi mencapai
bauran kebijakan. Sektor

50
Edisi Agustus 2022

61,31 persen terhadap total sebagai sektor yang


penerimaan pajak pada sektor mendapatkan keuntungan
tersebut. Meskipun demikian, dari momentum pemulihan
pertumbuhan penerimaan ekonomi dan kenaikan harga
pajak Sektor Pertambangan komoditas. Membaiknya
secara bulanan tidak setinggi kondisi ekonomi terutama
pertumbuhan kumulatifnya. yang berasal dari peningkatan
Pada Juli 2022, pertumbuhan konsumsi atas barang,
Sektor Pertambangan mendorong peningkatan
mencapai 119,53 persen (yoy). produksi pada Sektor
Industri Pengolahan sebagai
Lebih lanjut, Sektor Industri produsen barang dan Sektor
Pengolahan dan Sektor Perdagangan sebagai sektor
Perdagangan juga termasuk yang menyalurkan barang

Penerimaan Pajak Sektoral

51
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

sampai ke tangan konsumen. persen (yoy). Namun demikian,


Kinerja pertumbuhan dari pada bulan Juli 2022 Sektor
kedua sektor tersebut melebihi Konstruksi dan Real Estate
50 persen. Dalam bilangan mengalami tekanan karena
yang lebih presisi, penerimaan perubahan model pemungutan
Sektor Industri Pengolahan PPN atas transaksi dengan
tumbuh mencapai 52,20 Pemerintah yang semula
persen (yoy) sedangkan dipungut oleh Bendahara atas
Sektor Perdagangan tumbuh nama Wajib Pajak Rekanan
mencapai 66,30 persen (yoy). menjadi atas nama Bendahara/
Senada dengan pertumbuhan Platform (Penerapan PMK-58
kumulatifnya, pertumbuhan dan PMK-59 tahun 2022).
bulanan dari kedua sektor
tersebut juga melebihi 50 Penerimaan PPN Perdagangan
persen. Melalui Sistem Elektronik
(PMSE) mencapai Rp7,65
Di sisi lain, terdapat beberapa triliun
sektor lainnya yang juga dapat
menjadi perhatian seperti Sejak diundangkannya
Sektor Jasa Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan
Asuransi, Sektor Konstruksi Republik Indonesia Nomor
dan Real Estate, Sektor 48/PMK.03/2020 (PMK-
Informasi dan Komunikasi, 48), produk digital yang
Sektor Transportasi dan berasal dari luar negeri atau
Pergudangan, dan Sektor perdagangan barang atau jasa
Jasa Perusahaan. Penerimaan yang dilakukan melalui sistem
kumulatif pada seluruh sektor elektronik dikenakan PPN.
yang disebutkan tersebut Peraturan tersebut disahkan
mencatatkan pertumbuhan oleh Menteri Keuangan pada
positif. Pertumbuhan kumulatif tanggal 5 Mei 2020 dan mulai
dari sektor yang telah berlaku Sejak 1 Juli 2020.
disebutkan sebelumnya secara Sejak mulai berlakunya beleid
berturut-turut mencapai 15,13 tersebut sampai dengan akhir
persen (yoy), 12,24 persen Juli 2022, DJP telah melakukan
(yoy), 12,57 persen (yoy), penunjukan terhadap 121
18,57 persen (yoy), dan 22,41 PMSE sebagai pemungut

52
Edisi Agustus 2022

PPN. Jumlah tersebut akan tersebut, sebesar Rp3,02


terus bertambah seiring triliun di antaranya merupakan
dengan pengawasan dan penerimaan yang diperoleh
optimalisasi penerimaan pada periode Januari sampai
PPN PMSE yang dilakukan dengan Juli 2022. Capaian
oleh DJP. Pengawasan ini penerimaan yang luar biasa
menjadi sangat penting dari PPN PMSE diharapkan
karena penerimaan PPN terus meningkat dan menjadi
yang dihimpun dari PMSE salah satu primadona dari
ini jumlahnya tidak sedikit. penerimaan jenis pajak PPN
Dalam angka yang lebih seiring dengan perkembangan
detail, penerimaan PPN dari yang masif dari produk dan
PMSE yang berhasil dihimpun jasa digital di Indonesia.
sampai dengan publikasi
ini ditulis mencapai Rp7,65
triliun. Dari besaran realisasi

Jumlah PMSE dan Penerimaan PPN dari PMSE sampai


dengan Juli 2022

53
Penerimaan Negara
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi penerimaan
Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai (DJBC) hingga
Juli 2022 tumbuh 31,1
persen, didorong tren positif
Bea Masuk, resiliensinya
performa Cukai, serta kinerja
meyakinkan Bea Keluar
54
Edisi Agustus 2022

Kepabeanan
dan Cukai

H
ingga tanggal 31 penerimaan Cukai, kemudian
Juli 2022, realisasi BM dan BK.
penerimaan
kepabeanan dan Realisasi atas penerimaan
cukai mencapai Rp185,07 Pajak Dalam Rangka
triliun atau 61,89 persen dari Impor (PDRI) lainnya, yang
target APBN Perpres 98 Tahun pemungutannya dilakukan
2022. Apabila dibandingkan bersamaan dengan
dengan tahun lalu pada periode penerimaan BM, hingga 31
yang sama, penerimaan Juli 2022 mencapai Rp194,40
tumbuh 31,06 persen (yoy). triliun atau tumbuh 64,33
Capaian tersebut didorong persen (yoy). Alhasil, total
oleh kinerja seluruh komponen penerimaan negara yang telah
penerimaan yang mengalami dikumpulkan dari kepabeanan
pertumbuhan, terutama dan cukai serta PDRI lainnya
mencapai Rp379,46 triliun atau

55
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi Penerimaan Kepabeanan dan Cukai

(dalam Triliun Rupiah)

56
Edisi Agustus 2022

tumbuh sebesar 46,22 persen kontributor terbesar


(yoy). penerimaan kepabeanan dan
cukai.
Realisasi penerimaan BM
hingga bulan Juli 2022 Kinerja penerimaan Cukai
sebesar Rp27,35 triliun atau HT hingga akhir Juli 2022
64,60 persen dari target tumbuh 20,63 persen (yoy),
Perpres 98/2022. Kinerja BM mencapai Rp122,14 triliun
mengalami pertumbuhan atau 58,19 persen dari
31,54 persen (yoy) bila targetnya. Kinerja ini didukung
dibandingkan tahun lalu, oleh efektifitas kebijakan
didorong kinerja impor peningkatan tarif HT tahun
nasional yang masih membaik. 2022. Pertumbuhan Cukai HT
Kinerja positif penerimaan BM juga dipengaruhi limpahan
ini meneruskan pertumbuhan penerimaan dari tahun 2021
yang sudah terjadi sejak bulan sebagai efek PMK Nomor
Mei 2021. 57/PMK.04/2017 tentang
Penundaan Pembayaran Cukai
Penerimaan Cukai per Untuk Pengusaha Pabrik atau
31 Juli 2022 mencapai Importir Barang Kena Cukai
Rp126,30 triliun atau 57,41 yang Melaksanakan Pelunasan
persen dari target Perpres dengan Cara Pelekatan Pita
98 Tahun 2022, sehingga Cukai.
apabila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya Cukai Realisasi penerimaan Cukai
tumbuh 20,82 persen (yoy). MMEA per 31 Juli 2022 masih
Pertumbuhan penerimaan tumbuh double digits, seperti
Cukai didorong efektivitas bulan-bulan sebelumnya
kebijakan penyesuaian yaitu 27,97 persen (yoy) atau
tarif yang sejalan dengan mencapai Rp4,05 triliun.
membaiknya perekonomian Kinerja ini juga dipengaruhi
nasional (daya beli meningkat), oleh peningkatan produksi
relaksasi daerah tujuan wisata, MMEA, terutama produksi
dan penguatan pengawasan dalam negeri. Produksi MMEA
Barang Kena Cukai (BKC) yang berasal dari perusahaan
ilegal. Penerimaan Cukai, yang dalam negeri memberikan
terdiri atas Hasil Tembakau kontribusi yang dominan
(HT), Minuman Mengandung yaitu sebesar 98,69 persen.
Etil Alkohol (MMEA), dan Peningkatan produksi ini
Etil Alkohol (EA), merupakan juga merupakan dampak

57
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

membaiknya ekonomi volume ekspor dan tingginya


nasional, terutama dari Sektor harga tembaga. Penerimaan
Perhotelan dan Pariwisata. BK komoditas CPO dan
turunannya tumbuh 97,53
Dari sisi penerimaan Cukai persen (yoy), BK kembali
atas EA hingga akhir Juli meningkat dipengaruhi masih
2022 masih mengalami tingginya tarif BK CPO dan
pertumbuhan 27,97 persen turunannya, dan kebijakan
(yoy), atau sebesar Rp73,23 percepatan ekspor.
miliar. Kinerja ini membawa
penerimaan Cukai EA kembali .
ke pola normal. Sebelum terjadi
pandemi Covid-19 atau kisaran
tahun 2017-2019, rata-rata
penerimaan EA sebesar Rp11,4
miliar per bulan.

Kinerja penerimaan BK sampai


dengan 31 Juli 2022 tumbuh
signifikan 97,84 persen (yoy).
Tingginya harga CPO di awal
tahun hingga bulan Mei 2022
serta kebijakan flush out yang
meningkatan volume ekspor
CPO dan turunannya di bulan
Juni dan Juli. Penerimaan
BK mencapai Rp31,41 triliun
atau 85,61 persen dari target
Perpres 98 Tahun 2022.
Penerimaan BK tembaga
tumbuh 107,24 persen
(yoy) didukung peningkatan

58
Edisi Agustus 2022

Halaman Ini Dikosongkan

59
Penerimaan Negara
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Halaman Ini Dikosongkan

Geliat Sektor
Perikanan
Menyumbang
PNBP

60
Edisi Agustus 2022

Penerimaan Negara
Bukan Pajak

K
inerja pendapatan tahun 2021 yang tumbuh 15,9
negara masih terus persen. Kontribusi dari SDA
meningkat hingga (baik SDA Migas maupun
akhir Juli 2022 SDA Nonmigas) yang tumbuh
di tengah harga sebagian signifikan sampai dengan
komoditas mulai menurun bulan Juli 2022 mendorong
dan inflasi global merangkak pertumbuhan PNBP jauh lebih
naik. Realisasi PNBP sampai tinggi dibandingkan dengan
dengan 31 Juli 2022 sebesar periode yang sama tahun 2021.
Rp337,10 triliun atau mencapai
70,0 persen dari target yang Realisasi Pendapatan SDA
ditetapkan dalam APBN sampai dengan 31 Juli 2022
Perpres 98 Tahun 2022. sebesar Rp140,3 triliun atau
Capaian ini tumbuh 39,1 persen 61,9 persen dari target APBN
lebih tinggi dibandingkan Perpres 98 Tahun 2022.
dengan periode yang sama Realisasi tersebut berasal
dari Pendapatan SDA Minyak

61
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi Pendapatan SDA Sektor Perikanan

62
Edisi Agustus 2022

Bumi dan Gas Bumi (Migas) 2021 sampai dengan Juni


sebesar Rp92,1 triliun, 2022 sebesar USD99,7 per
serta Pendapatan SDA Non barel atau naik 65,1 persen
Minyak Bumi dan Gas Bumi dibanding periode yang sama
(Nonmigas) sebesar Rp48,2 tahun sebelumnya. Kenaikan
triliun. Realisasi Pendapatan ICP tersebut mampu menutupi
SDA sampai dengan 31 Juli penurunan lifting minyak bumi.
2022 tumbuh sebesar 96,6 Rata-rata lifting minyak bumi
persen (yoy) jauh lebih tinggi bulan Desember 2021 sampai
dibandingkan dengan tahun dengan Juni 2022 sebesar
2021 yang hanya tumbuh 21,7 626,6 ribu barel per hari atau
persen (yoy). Kinerja positif turun 7,5 persen dibandingkan
ini utamanya dipengaruhi dengan periode yang sama
kenaikan harga komoditas tahun sebelumnya. Demikian
terutama harga minyak mentah pula, rata-rata lifting gas bumi
Indonesia (ICP), mineral, dan bulan Desember 2021 sampai
batubara. Harga komoditas dengan Juni 2022 sebesar
global cenderung meningkat 956,8 ribu barel setara minyak
(khususnya pada komoditas per hari atau turun 4,9 persen
energi) sebagai dampak konflik dibandingkan dengan periode
Rusia-Ukrania yang belum ada yang sama tahun sebelumnya.
tanda-tanda akan berakhir.
Realisasi Pendapatan SDA
Realisasi Pendapatan SDA Nonmigas hingga 31 Juli 2022
Migas hingga 31 Juli 2022 mencapai Rp48,2 triliun atau
sebesar Rp92,1 triliun atau 55,1 persen dari APBN Perpres
mencapai 66,2 persen dari 98 Tahun 2022. Capaian ini
target APBN Perpres 98 Tahun tumbuh sebesar 102,6 persen
2022. Realisasi ini tumbuh (yoy), lebih tinggi dibandingkan
sebesar 93,6 persen (yoy) periode yang sama tahun 2021
dibandingkan dengan periode yang tumbuh 62,9 persen.
yang sama tahun 2021 yang Pendapatan SDA Nonmigas
tumbuh 8,1 persen. Kenaikan sektor Pertambangan Minerba
realisasi penerimaan SDA tumbuh sebesar 118,8 persen,
Migas pada bulan Juli 2022 lebih besar dibandingkan
dipengaruhi oleh realisasi dengan periode bulan Juli 2021
ICP bulan Juni 2022 sebesar yang juga tumbuh sebesar
USD117,6 yang penerimaannya 72,6 persen. Peningkatan
diterima pada bulan Juli 2022. Pendapatan SDA Nonmigas
Rata-rata ICP bulan Desember sektor Pertambangan

63
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Minerba tersebut disebabkan Adapun realisasi Pendapatan


meningkatnya Harga Batubara SDA Nonmigas sektor
Acuan (HBA) rata-rata bulan Perikanan hingga 31 Juli
Januari 2022 sampai dengan 2022 mencapai Rp687,9
Juli 2022 sebesar USD251,1 miliar atau 40,8 persen dari
per ton yang mengalami target APBN Perpres 98
kenaikan 174,5 persen Tahun 2022. Dibandingkan
dibandingkan periode yang dengan realisasi tahun 2021,
sama tahun sebelumnya realisasi Pendapatan SDA
(USD91,5 per ton). Selain itu, Nonmigas sektor Perikanan
pendapatan di luar batubara tahun 2022 mengalami
pada bulan Juli 2022 juga peningkatan sebesar 111,8
menunjukkan peningkatan. persen (yoy). Kenaikan
Royalti nikel, timah, dan pertumbuhan signifikan
tembaga meningkat signifikan utamanya disebabkan adanya
dampak kenaikan Harga penyesuaian Harga Patokan
Mineral Acuan (HMA) ketiga Ikan (HPI) yang ditetapkan
mineral tersebut di pasaran. melalui Keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan (KKP)
Realisasi Pendapatan SDA No. 97 Tahun 2021 tentang
Nonmigas sektor Kehutanan Harga Patokan Ikan (HPI) untuk
hingga 31 Juli 2022 mencapai Penghitungan Pungutan Hasil
Rp2,7 triliun atau 52,0 persen Perikanan sebagai amanah
dari target APBN Perpres 98 dari PP No.85 Tahun 2021
Tahun 2022. Realisasi tersebut tentang Jenis dan Tarif atas
mengalami pertumbuhan Jenis PNBP yang Berlaku pada
sebesar 4,8 persen (yoy). Kementerian Kelautan dan
Meskipun produksi kayu Perikanan. HPI tidak berubah
mengalami penurunan dari selama 10 tahun lamanya
sebesar 30.884.382 m3 per sehingga perlu diterbitkan
31 Juli 2021 menjadi sebesar harga patokan terbaru yang
29.042.390 m3 per 31 Juli diperbarui menyesuaikan harga
2022, realisasi PNBP SDA komoditas saat ini. Selain itu,
Kehutanan tetap mengalami pendapatan SDA Nonmigas
kenaikan. Kenaikan ini sektor Perikanan ini meningkat
dipengaruhi oleh pembayaran seiring dengan kemudahan
piutang PNBP Penggunaan mengurus perizinan dan aksi
Kawasan Hutan (PKH) yang jemput bola pengurusan
hingga 31 Juli 2022 terealisasi perizinan yang dilakukan oleh
sebesar Rp387,3 miliar. Kementerian KKP di beberapa

64
Edisi Agustus 2022

tempat. Penerbitan Surat Izin 2022. Realisasi ini mengalami


Usaha Perikanan/Surat Izin pertumbuhan sebesar 39,8
Kapal Pengangkutan Ikan persen bila dibandingkan
(SIUP/SIKPI) hingga bulan Juli periode yang sama tahun
2022 meningkat menjadi 1.664 2021. Tingginya kinerja
izin (tahun 2021 sebesar 836 Pendapatan KND hingga
izin). Sedangkan Surat Izin bulan Juli 2022 utamanya
Penangkapan Ikan (SIPI) juga berasal dari kenaikan setoran
meningkat menjadi 3.709 izin dividen BUMN Perbankan.
(tahun 2021 sebesar 2.942 Setoran dividen BUMN
izin). Perbankan (Himbara) hingga
Juli 2022 mencapai Rp24,6
Selanjutnya, Pendapatan SDA triliun. Capaian ini mengalami
Nonmigas sektor Panas Bumi kenaikan hingga Rp10,9 triliun
sampai dengan 31 Juli 2022 dibandingkan dengan periode
mencapai Rp859,1 miliar atau yang sama tahun 2021 atau
53,0 persen dari target APBN tumbuh 80,9 persen (yoy).
Perpres 98/2022. Capaian
ini tumbuh 9,0 persen (yoy) Realisasi Pendapatan PNBP
karena adanya peningkatan Lainnya hingga 31 Juli 2022
iuran tetap dan iuran produksi mencapai Rp106,6 triliun
panas bumi yang berasal dari atau 95,0 persen dari target
setoran Wilayah Kerja Panas APBN Perpres No.98 Tahun
Bumi (WKP) Sorik Merapi 2022. Dibandingkan dengan
Rantau Dedap yang COD pada periode yang sama tahun
tanggal 26 Desember 2021, 2021, capaian ini mengalami
dan penambahan kapasitas pertumbuhan sebesar 34,0
WKP Sorik Merapi Geothermal persen (yoy). Peningkatan
Power semula 45 MW realisasi PNBP Lainnya
menjadi 90 MW, serta adanya disumbang utamanya dari
pembayaran atas tindak lanjut Pendapatan Penjualan Hasil
Laporan Hasil Audit (LHA) Tambang sebesar Rp41,4
BPKP. triliun atau tumbuh 206,8
persen (yoy). Hal ini sejalan
Realisasi Pendapatan dengan diberlakukannya PP
Kekayaan Negara Dipisahkan No.15 Tahun 2022 (berlaku
(KND) sampai dengan 31 Juli per 18 April 2022), maka
2022 sebesar Rp37,9 triliun para Wajib Bayar melakukan
atau 102,2 persen dari target setoran kurang bayar PHT
APBN Perpres No.98 Tahun bagi Izin Usaha Pertambangan

65
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Khusus (IUPK) sejak 1 Januari pelarangan ekspor (yang


sampai dengan 17 April 2022. diberlakukan sejak tanggal
Selanjutnya, juga terdapat 28 April 2022 hingga 22 Mei
kenaikan pendapatan dari 2022), adanya pengenaan
pelayanan beberapa K/L tarif USD0 (berdasarkan
antara lain dari Pendapatan PMK No 115/2022) yang
Layanan administrasi Hukum mulai diberlakukan sejak 15
(seperti pembuatan visa, Juli 2022, dan penurunan
paspor) sebesar Rp2,9 triliun volume ekspor. Di samping
atau tumbuh 68,7 persen (yoy) itu, kontraksi juga diakibatkan
dan Pendapatan Layanan oleh penurunan pendapatan
Kesehatan Rp1,6 triliun atau jasa pelayanan pendidikan
tumbuh 22,4 persen (yoy), dan pendapatan pengelolaan
dan Pendapatan Layanan kawasan otorita.
Kepolisian sebesar Rp4,7 triliun
atau meningkat 6,8 persen
(yoy).

Pendapatan Badan Layanan


Umum (BLU) sampai dengan
31 Juli 2022 mencapai Rp52,3
triliun atau 49,4 persen dari
target APBN Perpres No.98
Tahun 2022. Realisasi PNBP
BLU mengalami kontraksi
sebesar 18,6 persen (yoy).
Penurunan ini utamanya
disebabkan penurunan
Pendapatan Pengelolaan Dana
Perkebunan Kelapa Sawit s.d
31 Juli 2022 sebesar Rp27,5
triliun atau turun 31,8 persen
dibanding periode yang
sama tahun 2021 (terealisasi
Rp 39,1 triliun). Beberapa
faktor yang menyebabkan
penurunan Pendapatan
Pengelolaan Dana Perkebunan
Kelapa Sawit antara lain
sebagai dampak kebijakan

66
Edisi Agustus 2022

Halaman Ini Dikosongkan

67
Belanja Negara
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi Belanja
Pemerintah Pusat
(BPP) hingga
bulan Juli tahun
2022 utamanya
dimanfaatkan untuk
berbagai kewajiban
pemerintah dan
bantuan pemerintah
68
Edisi Agustus 2022

Belanja
Pemerintah
Pusat

R
ealisasi Belanja Belanja K/L
Pemerintah Pusat
sampai dengan Juli Realisasi Belanja K/L mencapai
2022 mencapai Rp490,65 triliun atau 51,88
Rp1.031,24 triliun atau 44,80 persen dari pagu APBN
persen dari pagu APBN Perpres Nomor 98 Tahun
Perpres Nomor 98 Tahun 2022. 2022. Realisasi Belanja K/L
Realisasi tersebut utamanya ini utamanya dimanfaatkan
untuk pembayaran kewajiban untuk pembayaran gaji dan
Pemerintah seperti gaji dan tunjangan termasuk THR
tunjangan, manfaat pensiun, dan gaji ke-13, pendanaan
pembayaran subsidi dan atas kegiatan operasional
kompensasi, serta penyaluran K/L, program kegiatan K/L
bansos. untuk pengadaan peralatan/

69
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2022

(dalam Triliun Rupiah)

70
Edisi Agustus 2022

mesin, jalan, jaringan, irigasi, lebih rendah di tahun 2022.


pembayaran bantuan iuran Selain itu, realisasi belanja
jaminan kesehatan nasional, barang yang lebih rendah
bansos, serta penyaluran di tahun 2022 tersebut juga
berbagai program PEN. dikarenakan adanya program
BPUM pada tahun 2021 telah
Belanja pegawai terealisasi disalurkan di awal tahun,
sebesar Rp151,98 triliun sedangkan pada tahun 2022
atau 57,10 persen dari pagu hingga bulan Juli alokasi
APBN Perpres Nomor 98 untuk program tersebut belum
Tahun 2022. Realisasi belanja ditetapkan. Sementara itu,
pegawai tersebut digunakan realisasi anggaran belanja
untuk pembayaran Gaji dan barang hingga Juli tahun 2022
Tunjangan ASN/TNI/Polri utamanya digunakan untuk
termasuk Gaji ke-13 dan THR. berbagai program reguler
Realisasi tersebut meningkat serta program-program yang
sebesar 5,32 persen dari mendukung penanganan
periode yang sama tahun dampak pandemi Covid-19 dan
lalu. Hal ini didorong oleh pemulihan ekonomi nasional
adanya komponen Tunjangan melalui beberapa K/L seperti
Kinerja sebesar 50 persen Kementerian Pertahanan,
pada pembayaran Gaji ke-13 POLRI, Kementerian Agama,
dan THR sesuai Peraturan Kementerian Kesehatan,
Pemerintah Nomor 16 Tahun dan Kementerian Keuangan.
2022. Adapun program yang
dilaksanakan tersebut antara
Realisasi Belanja Barang
lain Bantuan Operasional Siswa
sampai dengan Juli tahun 2022
(BOS), bantuan tunai untuk
mencapai Rp192,45 triliun
PKL Warung dan Nelayan,
atau 56,95 persen dari pagu
penanganan pasien Covid-19,
APBN Perpres Nomor 98 Tahun
pelaksanaan vaksinasi,
2022. Apabila dibandingkan
pemberian insentif tenaga
dengan periode yang sama
kesehatan, penugasan pada
tahun 2021, realisasi belanja
BLU Badan Pengelola Dana
barang tersebut mengalami
Perkebunan Kelapa Sawit
penurunan sebesar 11,34
(BPDPKS), pemberian beasiswa
persen. Penurunan tersebut
LPDP, kegiatan layanan
memberikan indikasi bahwa
operasional perkantoran,
dampak pandemi Covid-19
pengadaan/pemeliharaan
sudah mulai membaik, salah
sarana dan prasarana, kegiatan
satunya ditunjukkan dengan
operasi keamanan, kegiatan
realisasi anggaran untuk
pelayanan publik lainnya,
penanganan kesehatan yang
serta pelaksanaan program
tinggi di tahun 2021 menjadi
Teknologi Informasi dan
71
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi Belanja 15 Kementerian/Lembaga Dengan Pagu


Terbesar s.d. 31 Juli 2022

TA 2021-2022 (Triliun Rupiah)

72
Edisi Agustus 2022

Komunikasi (TIK) dalam rangka untuk pembangunan


penyediaan BTS sewa jaringan. infrastruktur dasar dan
konektivitas (antara lain Jalan,
Selanjutnya, realisasi Belanja Jembatan, Rel Kereta Api dan
Modal sampai dengan Juli Bendungan) pada Kementerian
2022 mencapai Rp70,20 triliun PUPR dan Kemenhub, (3)
atau 35,24 persen dari pagu belanja modal gedung dan
APBN Perpres Nomor 98 bangunan yang dimanfaatkan
Tahun 2022. Bila dibandingkan untuk pembangunan Gedung
dengan periode yang sama pada Kementerian Pertahanan,
tahun 2021, realisasi belanja Kementerian Perhubungan,
modal tersebut mengalami Kementerian PUPR, dan
penurunan dikarenakan pada Kementerian Agama.
tahun 2020 terdapat relaksasi
pembayaran proyek pada Realisasi Belanja Bantuan
Kementerian Pekerjaan Umum Sosial (Bansos) sampai dengan
dan Perumahan Rakyat (PUPR) 31 Juli 2022 mencapai Rp76,01
dan Kementerian Perhubungan triliun atau 53,37 persen dari
(Kemenhub) serta pengadaan pagu APBN Perpres Nomor 98
peralatan pada Kementerian Tahun 2022. Realisasi Bansos
Pertahanan (Kemhan) dan tersebut meningkat Rp4,83
Polri yang selesai di tahun triliun dari bulan sebelumnya
2020 dibayarkan pada awal terutama digunakan untuk
tahun 2021. Apabila tidak penyaluran bantuan iuran bagi
memperhitungkan relaksasi peserta segmen PBI Program
tersebut, realisasi belanja JKN sebanyak 92,2 juta
modal tahun 2022 lebih peserta. Adapun pemanfaatan
tinggi dibanding tahun 2021. bansos sampai dengan bulan
Realisasi belanja modal Juli 2022 digunakan untuk:
sampai dengan Juli 2022 (1) penyaluran bantuan PKH
utamanya masih ditopang dari tahap I dan II kepada 10
: (1) belanja modal peralatan juta keluarga; (2) penyaluran
dan mesin yang dimanfaatkan bantuan Kartu Sembako
antara lain untuk pengadaan/ kepada 18,8 juta keluarga;
modernisasi peralatan pada (3) pelaksanaan bantuan
POLRI dan Kemhan, (2) belanja langsung tunai (BLT) untuk
modal jalan, jaringan, dan menjaga daya beli masyarakat
irigasi yang dimanfaatkan dampak kenaikan harga

73
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

komoditas kepada 20,3 juta itu, Kemendikbudristek dan


penerima yang disalurkan oleh Kemenag turut menyumbang
Kementerian Sosial; (4) iuran penyerapan melalui penyaluran
JKN bulan Januari hingga Juli Program Indonesia Pintar dan
dengan rata-rata penerima pencairan BOS.
mencapai 87,4 juta jiwa;
serta (5) penyaluran bantuan Belanja Non-K/L
pendidikan oleh Kemendikbud
Realisasi Belanja Non-K/L
dan Kemenag melalui Program
hingga 31 Juli 2022 mencapai
Indonesia Pintar Pendidikan
Rp540,59 triliun atau 39,87
Dasar dan Menengah bagi
persen dari pagu APBN Perpres
12,1 juta siswa dan KIP
Nomor 98 Tahun 2022, tumbuh
Kuliah kepada 609,65 ribu
33,93 persen dibandingkan
mahasiswa.
realisasinya pada periode
Dari perspektif organisasi, yang sama tahun 2021,
realisasi belanja K/L sampai yang digunakan antara lain
dengan 31 Juli 2022 utamanya untuk pembayaran pensiun,
disumbang oleh 15 K/L dengan kompensasi BBM dan listrik,
pagu terbesar yang mewakili serta subsidi. Belanja Pegawai
89,38 persen dari total Non-K/L tahun 2022 terealisasi
realisasi belanja K/L. Serapan sebesar Rp98,75 triliun atau
tersebut utamanya didorong 61,58 persen terhadap pagu
oleh realisasi Kementerian Perpres Nomor 98 Tahun
Pertahanan, Polri, Kementerian 2022, antara lain digunakan
Kesehatan, dan Kementerian untuk pemenuhan kewajiban
Keuangan. Anggaran tersebut Pemerintah terhadap para
antara lain dimanfaatkan untuk pensiunan ASN/TNI/Polri
pengadaan peralatan dan (termasuk pembayaran THR
persenjataan pada Kemenhan dan pensiun ke-13), serta
dan Polri, pembayaran klaim pembayaran iuran Jaminan
pasien Covid-19 dan program Kesehatan aparatur negara.
pelaksanaan vaksinasi
Sementara itu, realisasi belanja
pada Kemenkes, serta
Subsidi sampai dengan 31
pembayaran selisih harga
Juli 2022 mencapai Rp116,21
biodiesel yang dilakukan
triliun, sebesar 40,97 persen
oleh Kementerian Keuangan
dari pagu APBN Perpres
melalui BLU BPDPKS. Selain
98 Tahun 2022 atau naik

74
Edisi Agustus 2022

sebesar 16,73 persen (yoy). Subsidi Bantuan Uang Muka


Realisasi tersebut terdiri dari: Perumahan untuk 75,60 ribu
(a) Subsidi Energi sebesar unit rumah.
Rp88,72 triliun, mencakup
Subsidi BBM dan LPG 3 Kg Realisasi Belanja Lain-Lain
serta subsidi listrik; dan (b) sampai dengan 31 Juli
Subsidi NonEnergi sebesar 2022 mencapai Rp113,84
Rp27,49 triliun, mencakup triliun. Realisasi tersebut
Subsidi Pupuk, Subsidi utamanya digunakan untuk
PSO, dan Subsidi Bunga pembayaran kompensasi
Kredit Program. Realisasi BBM dan listrik mencapai
belanja Subsidi tahun 2022 Rp104,78 triliun dalam rangka
diantaranya dimanfaatkan memastikan ketersediaan
untuk pembayaran kurang energi dalam negeri yang
bayar Subsidi BBM dan LPG terjangkau masyarakat.
pada tahun sebelumnya. Selain itu, realisasi Belanja
Belanja Subsidi digunakan Lain-Lain juga dimanfaatkan
untuk menjaga daya beli untuk pelaksanaan Program
masyarakat dan mendukung Kartu Prakerja, meliputi biaya
UMKM melalui program PEN. pelatihan, insentif mencari
Sampai dengan 30 Juni 2022, kerja, dan insentif survei
penyaluran BBM bersubsidi evaluasi mencapai Rp7,6 triliun
mencapai 8,56 juta Kl, LPG 3 kepada 2,1 juta peserta. Dalam
Kg mencapai 3,81 juta MT, dan rangka perbaikan kualitas
pelanggan listrik bersubsidi program Kartu Prakerja, pada
mencapai 38,52 juta pelanggan tahun 2022 dilakukan upaya
dengan volume konsumsi peningkatan ketepatan sasaran
listrik bersubsidi mencapai penyaluran dan percepatan
30,83 TWh. Selanjutnya, verifikasi peserta melalui
realisasi penyaluran Subsidi pemanfaatan teknologi
NonEnergi sampai dengan 31 informasi.
Juli 2022 meliputi penyaluran
pupuk bersubsidi mencapai
4,61 juta ton, Subsidi Bunga
KUR diberikan kepada 4,38
juta debitur dengan total
penyaluran KUR mencapai
Rp207,36 triliun, dan

75
Belanja Negara
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD)
per 31 Juli 2022 telah
terealisasi sebesar
Rp413,60 triliun

76
Edisi Agustus 2022

Transfer ke Daerah
dan Dana Desa

T
ransfer ke Daerah dan A. DANA PERIMBANGAN
Dana Desa (TKDD)
per 31 Juli 2022 telah Hingga 31 Juli 2022, realisasi
terealisasi sebesar Dana Bagi Hasil (DBH) telah
Rp413,60 triliun atau 51,39 mencapai Rp32,50 triliun atau
persen dari pagu APBN Perpres 23,14 persen dari pagu APBN
N0.98 Tahun 2022, yang meliputi Perpres N0.98 Tahun 2022.
Transfer ke Daerah sebesar Jumlah tersebut menunjukkan
Rp371,94 triliun atau 50,48 persen penurunan sebesar 27,54
dari pagu APBN Perpres N0.98 persen (yoy) yang dipengaruhi
Tahun 2022 dan Dana Desa adanya percepatan penyaluran
Rp41,66 triliun atau 61,26 persen Kurang Bayar DBH sebesar
dari pagu APBN Perpres N0.98 Rp19,47 triliun. Untuk DBH
Tahun 2022. Jumlah tersebut Reguler, penyaluran TA 2022
menunjukkan adanya penurunan Rp7,12 triliun lebih tinggi
sebesar 0,46 persen (yoy). dibandingkan TA 2021 yang
sebesar Rp25,38 triliun.

77
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Selanjutnya sesuai ketentuan 31 Juli 2022, Dana Alokasi


perundangan, DBH merupakan Khusus (DAK) Fisik yang telah
penerimaan negara yang disalurkan mencapai Rp14,74
dialokasikan kepada daerah triliun atau 24,22 persen dari
dengan persentase tertentu pagu APBN Perpres No.98
untuk mendanai kebutuhan dan Tahun 2022. Jumlah tersebut
prioritas daerah. Hal ini berarti menunjukkan peningkatan
bahwa besaran DBH sangat sebesar 69,02 persen
tergantung dari Penerimaan dibandingkan tahun lalu. Hal
Negara pada tahun anggaran ini dikarenakan adanya surat
berjalan. Sebagai respon percepatan pelaksanaan
Pemerintah atas kenaikan kegiatan DAK Fisik TA 2022
penerimaan negara karena oleh Dirjen Perimbangan
kenaikan harga komoditas Keuangan yang membuat
serta perubahan kondisi dampak adanya peningkatan
makro ekonomi pada tahun kepatuhan daerah dalam
anggaran 2022, Pemerintah menyampaikan syarat salur
telah melakukan penyesuaian dibandingkan periode yang
pagu DBH per daerah. Adapun sama tahun lalu. Selain itu,
rincian pagu alokasi DBH per hal lain yang menyebabkan
daerah terdapat pada Lampiran peningkatan penyaluran
V Peraturan Presiden Nomor dibandingkan tahun lalu
98 Tahun 2022 tentang Rincian yaitu adanya perpanjangan
APBN TA 2022, alokasi ini batas waktu penyampaian
menjadi dasar penyaluran syarat salur DAK Fisik, yang
sejak bulan Juli TA 2022. seharusnya tanggal 21 Juli
2022 diperpanjang sampai
Realisasi Dana Alokasi Umum dengan tanggal 31 Juli
(DAU) per akhir Juli 2022 2022 khusus untuk bidang
adalah sebesar Rp237,54 triliun Pendidikan dan Kesehatan
atau 62,84 persen dari pagu dan KB sesuai dengan
APBN Perpres N0.98 Tahun KMK nomor 22/KM.7/2022
2022. Jumlah ini menunjukkan tentang Perpanjangan Batas
adanya peningkatan sebesar Waktu Penerimaan Dokumen
1,12 persen (yoy) yang Persyaratan Penyaluran DAK
disebabkan kepatuhan daerah Fisik Bidang Pendidikan dan
dalam menyampaikan syarat Kesehatan dan KB TA 2022.
salur yang lebih baik. Sementara pada tahun 2021
lalu, perpanjangan waktu
Selanjutnya, sampai dengan
penyampaian syarat salur

78
Edisi Agustus 2022

sampai dengan 31 Agustus untuk pagu DID sebesar Rp3,00


2021 untuk seluruh bidang Triliun yang belum dialokasikan,
sehingga masih terdapat berdasarkan UU Nomor 6 Tahun
daerah yang belum lengkap 2021 tentang Anggaran dan
menyampaikan syarat salur Pendapatan Belanja Tahun 2022
hingga akhir Bulan Juli 2021. akan dialokasikan pada tahun
Sedangkan DAK Nonfisik berjalan.
terdapat realisasi sebesar
Rp74,64 triliun atau 57,99 DANA OTONOMI KHUSUS DAN
persen dari pagu APBN Perpres DANA KEISTIMEWAAN D.I.
N0.98 Tahun 2022, mengalami YOGYAKARTA
penurunan sebesar 4,21
Sampai dengan akhir Bulan Juli
persen (yoy). Penyaluran DAK
2022, Dana Otonomi Khusus yang
Nonfisik lebih rendah terutama
telah disalurkan adalah sebesar
disebabkan oleh penurunan
Rp9,35 triliun atau 45,79 persen
kinerja penyaluran Dana
dari pagu APBN Perpres No.98
BOS, karena keterlambatan
Tahun 2022, naik 60,10 persen
rekomendasi penyaluran Dana
dibanding tahun sebelumnya,
BOS yang menunggu proses
kenaikan ini dipengaruhi oleh
verifikasi atas nilai sisa TA
adanya perubahan kebijakan
2020 dan 2021.
tata kelola baru Dana Otonomi
DANA INSENTIF DAERAH Khusus melalui PMK nomor 76/
(DID) PMK.07/2022 dimana waktu
penyaluran Dana Otsus lebih
Per akhir Juli 2022, DID atas cepat dibanding sebelumnya.
kinerja tahun sebelumnya Penyaluran tahap III Dana
sebesar Rp4,00 Triliun telah Otsus mulai dilakukan di Bulan
disalurkan sebanyak Rp2,16 September, diharapkan daerah
triliun atau 54,08 persen dapat memenuhi dokumen
dari pagu DID dalam APBN yang disyaratkan. Sedangkan
Perpres No.98 Tahun 2022 untuk Dana Keistimewaan D.I.
yang telah dialokasikan kepada Yogyakarta telah disalurkan
383 Pemda. Persentase sebesar Rp1,06 triliun atau 80,00
realisasi tersebut lebih persen dari pagu APBN Perpres
tinggi dibandingkan dengan No.98 Tahun 2022, capaian ini
penyaluran pada tahun 2021 sama dengan capaian tahun
yaitu sebesar 51,68 persen dari sebelumnya, untuk penyaluran
pagu alokasi APBN Perpres tahap III estimasi di triwulan ke-4
No.98 Tahun 2022. Selanjutnya TA 2022.

79
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi TKDD Tahun Anggaran 2021-2022

Uraian 2021 2022

Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi % thd


APBN
Transfer ke Daerah dan Dana 795.479,48* 415.528,64 804.780,47 413.599,85 51,39
Desa

Transfer ke Daerah 723.479,48 380.294,82 736.780,47 371.944,08 50,48

A. Dana Perimbangan 688.676,56 366.416,99 708.024,21 359.428,14 50,76

1. Dana Transfer Umum 492.253,01 279.771,63 518.430,37 270.043,72 52,09

a. Dana Bagi Hasil 101.961,62 44.856,38 140.430,37 32.501,77 23,14

b. Dana Alokasi Umum 390.291,39 234.915,25 378.000,00 237.541,96 62,84

2. Dana Transfer Khusus 196.423,55 86.645,35 189.593,84 89.384,42 47,15

a. Dana Alokasi Khusus Fisik 65.248,20 8.721,52 60.874,00 14.740,83 24,22

b. Dana Alokasi Khusus Non Fisik 131.175,35 77.923,83 128.719,84 74.643,59 57,99

B. Dana Insentif Daerah 13.500,00 6.976,95 7,000,00 2.140,51 30,58

C. Dana Otsus dan Dana 21.302,92 6.900,88 21.756,26 10.375,43 47,69


Keistimewaan DIY

1. Dana Otsus 19.982,92 5.844,88 20.436,26 9.319,43 45,60

a. Provinsi Papua dan Papua 7.805,83 2.266,75 8.505,00 3.347,18 39,36


Barat
b. Provinsi Aceh 7.805,83 2.266,75 7.560,00 4.606,42 60,93

c. Dana Tambahan Infrastruktur 4.371,26 1.311,38 4.371,26 1.365,83 31,25

TA 2021-2022 (dalam Triliun Rupiah)


2. Dana Keistimewaan D.I.Y 1.320,00 1.056,00 1.320,00 1.056,00 80,00

Dana Desa 72.000,00 35.233,83 68.000,00 41.655,77 61,26

Tanggal 1-31 Maret 2022 (dalam miliar Rupiah)

80
Edisi Agustus 2022

B. DANA DESA
Realisasi penyaluran Dana Desa
per 31 Juli 2022 adalah sebesar
Rp41,66 triliun atau 61,26 persen
dari pagu APBN Perpres No.98
Tahun 2022, menunjukkan adanya
kenaikan sebesar 18,23 persen
(yoy). Hal tersebut disebabkan
telah banyaknya pemerintah
daerah yang menyampaikan
pengajuan persyaratan penyaluran
Dana Desa dibandingkan dengan
tahun 2021.

Selanjutnya, penggunaan Dana


Desa masih diarahkan untuk
mendukung pemulihan ekonomi
di desa berupa pemberian BLT
Desa yang telah disalurkan
ke rekening kas desa sebesar
Rp15,43 triliun kepada 7,48 juta
Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) di 74.928 desa. Realisasi
tersebut meningkat signifikan
sebesar Rp6,35 triliun atau 69,88
persen (yoy). Hal ini dikarenakan,
Pemerintah menerapkan kebijakan
penyaluran BLT Desa dilakukan
secara 3 bulanan sekaligus.

81
Pembiayaan Negara
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Rasio Utang Terhadap PDB


dalam Batas Aman, Wajar,
serta Terkendali Diiringi
dengan Diversifikasi
Portofolio yang Optimal

82
U
Edisi Agustus 2022

Pembiayaan
Utang

P
endapatan Negara anggaran, pembiayaan anggaran
mengalami kenaikan dijaga untuk lebih rendah dengan
yang signifikan demikian penerbitan utang jauh
karena adanya lebih rendah. Pembiayaan utang
pemulihan ekonomi serta dikelola dengan prudent, fleksibel dan
ditunjang adanya kenaikan terukur dalam mendukung kelanjutan
pada harga komoditas. penanganan Covid-19 dan program
Kenaikan pendapatan Negara PEN, serta dalam menangani dampak
menghasilkan surplus dan risiko global lainnya. Realisasi
anggaran sebesar Rp106,1 pembiayaan utang hingga Juli 2022
triliun sampai akhir Juli 2022. mencapai Rp236,9 triliun atau 25,1
persen dari target APBN Perpres No.
Dengan tidak menentunya 98 Tahun 2022 dan jauh lebih rendah
keadaan sektor keuangan dibandingkan realisasi pembiayaan
serta tingginya cost of utang tahun sebelumnya yang sebesar
fund disamping semakin 468,8 triliun atau turun 49,5 persen.
menyempitnya defisit

83
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Pembiayaan Utang
per 31 Juli 2022

Pembiayaan Utang dijaga tetap rendah ditunjang kenaikan harga


komoditas serta pemulihan ekonomi

Surat Berharga Negara Rp


(Neto) 223,9

Pinjaman Rp
(Neto) 13,0
Realisasi
Pembiayaan Utang
*dalam triliun rupiah
Pinjaman Dalam Negeri Pinjaman Luar Negeri
(Neto) (Neto)
Rp
236,9
Rp Rp
2,2 10,8
Penarikan Pinjaman Penarikan Pinjaman
Dalam Negeri (Bruto) Luar Negeri (Bruto)
Rp Rp
3,1 54,3
Pembayaran Cicilan Pembayaran Cicilan
(dalam Triliun Rupiah) Pokok Pinjaman DN Pokok Pinjaman LN
Rp Rp
(0,9) (43,4)

84
Edisi Agustus 2022

Realisasi utang terdiri dari Pada bulan Juli 2022, Pemerintah


realisasi SBN (Neto) sebesar juga melakukan setelmen atas
Rp223,9 triliun dan realisasi penerbitan Sukuk Wakaf Ritel seri
Pinjaman (Neto) sebesar SWR003. SWR003 diterbitkan
Rp13,0 triliun. Realisasi menggunakan akad Wakalah, dan
pinjaman terdiri dari realisasi menggunakan underlying assets
penarikan pinjaman dalam berupa Barang Milik Negara
negeri sebesar Rp3,1 triliun, (BMN) dan Proyek APBN tahun
realisasi pembayaran cicilan 2022. Hasil penerbitan SWR003
pokok pinjaman dalam negeri telah menjangkau 688 wakif di 26
sebesar Rp0,9 triliun, realisasi provinsi di Indonesia dengan total
penarikan pinjaman luar negeri pemesanan sebesar Rp38,25 miliar,
sebesar Rp54,3 triliun dan yang merupakan penjualan terbesar
realisasi pembayaran cicilan sepanjang penerbitan Sukuk Wakaf
pokok pinjaman luar negeri Ritel.
sebesar Rp43,4 triliun.
Pada tahun 2022, Pemerintah
Selama bulan Juli, Pemerintah melanjutkan sinergi dengan
melanjutkan lelang reguler Bank Indonesia melalui SKB
Surat Berharga Negara di pasar I (standby buyer) dan SKB III
perdana setiap minggunya (kontribusi di bidang kesehatan
yaitu pada tanggal 5, 12, 19, dan kemanusiaan), secara prudent
dan 26 Juli 2022. Lelang dengan tetap memperhatikan
regular dilakukan secara kredibilitas dan independensi
bergantian Surat Utang Negara Bank Indonesia. Sampai dengan
(SUN) dan Surat Berharga 4 Agustus 2022, realisasi SKB I
Syariah Negara (SBSN). Selain untuk tahun 2022 telah mencapai
itu, pada tanggal 27 Juli 2022 Rp35,94 triliun, sedangkan realisasi
Pemerintah melaksanakan SKB III untuk tahun 2022 telah
lelang Surat Berharga Syariah mencapai Rp21,87 triliun yang
Negara tambahan greenshoe diterbitkan pada akhir Juni lalu.
option. Pemerintah juga telah Menjadi catatan penting dalam
menerbitkan SBSN dengan pelaksanaan SKB, bahwa tahun
cara Private Placement dalam 2022 merupakan tahun terakhir
rangka Program Pengungkapan proses implementasi sebagaimana
Sukarela (PPS) pada bulan Juli tertuang dalam UU 2/2020. Atau
2022 sebesar Rp393,9 miliar. dengan kata lain, seluruh proses
implementasi SKB I, II dan III pada
tahun 2023 telah berakhir atau tidak
lagi dilaksanakan.

85
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Komposisi Utang
per 31 Juli 2022

Rasio utang terhadap PDB dalam batas aman, wajar, serta terkendali
diiringi dengan diversifikasi portofolio yang optimal

Posisi Utang
Surat Berharga Negara
Per 31 Juli 2022

Rp
88,50%
7.163,12 Pinjaman
*dalam triliun rupiah
11,50%
Debt to GDP : 37,91%

Surat Berharga Negara Pinjaman


Rp Rp
6.339,64 823,48
*dalam triliun rupiah *dalam triliun rupiah

Rp
Domestik 5.033,99 Pinjaman DN* Rp
15,65
Surat Utang Negara Rp Rp
4.121,43 Pinjaman LN* 807,82
Rp
Surat Berharga Syariah Negara 912,56 Bilateral Rp
271,72

Rp
Rp Multirateral 493,02
Valas 1.305,65
Comercial Banks Rp
Surat Utang Negara Rp 43,08
978,73
Rp
Rp Suppliers -
Surat Berharga Syariah Negara 326,92

86
Edisi Agustus 2022

Sampai dengan akhir Juli Berdasarkan jenisnya, utang


2022, posisi utang Pemerintah Pemerintah didominasi oleh
berada di angka Rp7.163,12 instrumen SBN yang mencapai
triliun dengan rasio utang 88,50 persen dari seluruh
terhadap PDB sebesar 37,91 komposisi utang akhir Juli
persen. 2022. Sementara berdasarkan
mata uang, utang Pemerintah
Rasio utang terhadap PDB didominasi oleh mata uang
dalam batas aman, wajar, domestik (Rupiah), yaitu 70,49
serta terkendali diiringi dengan persen. Selain itu, saat ini
diversifikasi portofolio yang kepemilikan oleh investor asing
optimal. Kinerja Pemerintah terus menurun sejak tahun 2019
dalam menjaga rasio utang yang mencapai 38,57 persen,
agar tetap aman terlihat pada hingga akhir tahun 2021 tercatat
semakin menurunnya rasio 19,05 persen, dan per 11 Agustus
utang terhadap PDB yang jauh 2022 mencapai 15,58 persen.
menurun dibandingkan bulan Namun demikian, kepemilikan
Juni lalu yang di angka 39,61 perbankan dan Bank Indonesia
persen sementara bulan ini meningkat menjadi masing-
mencapai 37,91 persen. masing 25,02 persen dan 25,45
persen per 11 Agustus 2022.
Dalam usaha menyehatkan
APBN, Pemeritah mengelola Pengadaan utang pemerintah
portofolio utang agar optimal, ditetapkan atas persetujuan
sehingga peningkatan utang DPR dalam UU APBN dan
pun telah diperhitungkan diawasi pelaksanaannya oleh
secara matang demi BPK. Berdasarkan beberapa
mendapatkan risiko dan indikator risiko utang tersebut,
biaya yang paling efisien. Dari dapat dikatakan bahwa utang
segi jatuh tempo, komposisi Pemerintah Indonesia masih
utang Pemerintah dikelola berada pada level yang aman
dengan mempertimbangkan dengan risiko yang terkendali.
kemampuan bayar dan Pengelolaan utang yang prudent,
kapasitas fiskal. Hal ini didukung dengan peningkatan
dapat dilihat dari rata-rata pendapatan negara yang
jatuh tempo (average time to signifikan dan kualitas belanja
maturity) sepanjang tahun yang lebih baik adalah bentuk
2022 ini masih terjaga di komitmen dan tanggung jawab
kisaran 8,7 tahun. pemerintah dalam menyehatkan
APBN.

87
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Kerja keras APBN dan Indonesia menunjukkan


perkembangan ekonomi prospek pertumbuhan
Indonesia yang cukup ekonomi yang kuat seiring
resilient diakui oleh berbagai permintaan domestik yang
lembaga pemeringkat kredit membaik. Pertumbuhan
yang mengafirmasi level ekonomi Indonesia yang kuat
peringkat kredit Indonesia, juga dilihat dari daya tahan
sementara pada saat yang eksternal yang didukung oleh
sama banyak negara lain akumulasi cadangan devisa.
yang mengalami penurunan Selain itu, utang pemerintah
peringkat. Pada bulan Juli, dinilai cukup terkendali,
Lembaga Pemeringkat Kredit bahkan JCR memperkirakan
Rating and Investment (R&I) utang pemerintah akan
dan Japan Credit Rating menurun secara gradual
Agency (JCR) mengafirmasi seiring perbaikan postur fiskal.
peringkat kredit Indonesia Hasil penilaian R&I dan JCR
pada posisi BBB+ dengan kembali menguatkan posisi
outlook stable di tengah Indonesia di Investment Grade,
peningkatan risiko global. sebagaimana yang telah
Hasil penilaian R&I tersebut diafirmasi oleh Moodys, S&P,
didasarkan pada pertumbuhan dan Fitch Ratings sebelumnya.
ekonomi Indonesia yang
solid dan tidak lepas dari
kebijakan yang tepat. Kebijakan
pelonggaran pembatasan
mobilitas masyarakat seiring
kondisi pandemi Covid-19
yang semakin membaik, serta
adanya dukungan stimulus
dari Pemerintah dan pulihnya
permintaan eksternal, menjadi
pertimbangan R&I yang
memperkirakan ekonomi
Indonesia akan tetap kokoh
pada tahun 2022. Sementara
itu, JCR menilai bahwa

88
Edisi Agustus 2022

Halaman Ini Dikosongkan

89
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

www.kemenkeu.go.id/apbnkita

90

Anda mungkin juga menyukai