Anda di halaman 1dari 24

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

Bahan
Menteri ESDM

pada Rapat Kerja dengan


Komisi VII DPR RI
Kamis, 17 Februari 2022
Penyampaian Laporan Hasil Kegiatan Panja Peningkatan Pendapatan
01 Negara Sektor ESDM (Panja PPN) Komisi VII DPR Sub Sektor Batubara
3

02 Update Pelaksanaan DMO 7

03 Program Prioritas Transisi Energi Tahun 2022 13

04 Persiapan Forum Transisi Energi G-20 19


Satuan: Triliun Rp

PNBP ESDM 218

tahun 2021 23.1


181
189.2
2.3
melebihi target
8.6
13.3 1.9
50 1.9 145.7
Realisasi 2021 mencapai 131 45 121.2 75.5
8.0 15.9
Rp189,2 triliun atau 156% 109 1.5
0.5 5.7
dari target Rp121,2 triliun. 3.1 1.4 42.4
41 2.0
39.1
35
143
121
103.2
82 85.9
69 75.0

2017 2018 2019 2020 2021 2021 2022


Target Realisasi Target
Migas Minerba EBTKE Lainnya
Status: s.d. 31 Desember 2021 (dalam miliar rupiah)
JENIS TARGET REALISASI CAPAIAN
MINERBA 39.149,6 75.512,7 193% Royalti + Penjualan Hasil
A. PNBP SDA 39.104,6 75.444,5 193% Tambang (PHT) Batubara
1. Iuran Tetap 442,1 583,6 132%
- Eksplorasi 46,4 41,6 90%
- Operasi Produksi 395,8 542,0 137%
- IPR 0 0,04 0% dari total Penerimaan
2. Royalti 21.658,4 43.757,1 202% Sub Sektor Minerba
- Batubara 16.769,7 28.859,6 172% Kontribusi Batubara
- Mineral 4.888,7 14.897,5 305%
3. PHT (Batubara) 17.004,0 30.608,7 180%
Rp59.468,3 miliar
4. Bag Pemerintah dari IUPK 0 495,0 0%
B. PNBP Lainnya 45,0 68,2 151%
1.Pencadangan Wilayah 7,0 27,3 390%
dan Pencetakan Peta
2. Lumpsum Payment 38,0 40,0 105%
3. Lainnya 0 0,9 0%
IPR: Izin Pertambangan Rakyat, PHT: Penjualan Hasil Tambang
Point 1: “Panja PPN Komisi VII DPR RI mendesak Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI dan Dirut PLN
(Persero) untuk membuat skema gotong royong bisnis batubara untuk kebutuhan domestik dan ekspor
secara komprehensif agar persoalan pasokan batubara tidak terjadi lagi sehingga bisa memberikan
kontribusi penerimaan negara secara optimal”
Tindak Lanjut:
• PLN dan Ditjen Minerba telah menyiapkan sistem enforcement real time;
• PLN telah mengubah kontrak pembelian menjadi jangka panjang dengan perusahaan, sehingga Kepmen
ESDM 139/2021 dapat diterapkan;
• Volume pasokan batubara ke PLTU PLN dari perusahaan tambang termuat dalam persetujuan RKAB yang
wajib dipatuhi oleh perusahaan.

Point 3: “Panja PPN Komisi VII DPR RI mendesak Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI untuk melakukan
monitoring secara digital agar upaya untuk peningkatan pendapatan negara terpantau secara baik serta
melakukan kerjasama dengan instansi terkait”
Tindak Lanjut: Saat ini Lembaga Nasional Single Windows (LNSW)/Sistem Informasi Pengelolaan Batubara
(Simbara) telah terhubung dan dapat menarik data dari aplikasi E-PNBP minerba
No Substansi Pengaturan Regulasi
1 Kewajiban dan Sanksi
• Kewajiban DMO dikenakan terhadap semua perusahaan
• Persentase kewajiban DMO sebesar 25% dari produksi Kepmen ESDM 139.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang
• Perusahaan yang tidak dapat memenuhi DMO atau Kontrak Pemenuhan Kebutuhan Batubara dalam Negeri
Penjualan, dikenakan pelarangan ekspor dan kewajiban
pembayaran denda atau kompensasi DMO
2 Harga Khusus Batubara
• Pembangkit Listrik ditetapkan Pemerintah (HBA USD 70/Ton) Kepmen ESDM 139.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang
Pemenuhan Kebutuhan Batubara dalam Negeri
• Industri Semen dan Pupuk ditetapkan Pemerintah (HBA Kepmen ESDM 206.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang
USD90/Ton) Harga Jual Batubara Untuk Pemenuhan Kebutuhan
Bahan Baku/Bahan Bakar Industri Semen dan Pupuk
di Dalam Negeri
3 Pedoman Pelarangan Ekspor, Denda, Dana Kompensasi dan Sanksi
Kepmen ESDM 13.K/HK.021/MEM.B/2022 tentang
• Pedoman pengenaan pelarangan ekspor dan kewajiban
Pedoman Pengenaan Sanksi Administratif,
pembayaran denda atau kompensasi DMO
Pelarangan Penjualan Batubara Ke Luar Negeri dan
• Pemberian sanksi berupa penghentian sementara kegiatan
Pengenaan Denda Serta Dana Kompensasi
sampai dengan pencabutan izin bagi perusahaan yang tidak
Pemenuhan Kebutuhan Batubara Dalam Negeri
melakukan pembayaran denda dan/atau dana kompensasi
700 180
159
160
600
Rencana 2022
140
PRODUKSI : 663 juta ton
500 121
DMO : 166 juta ton
120
99
400 Realisasi s.d Januari 2022
Juat ton

100

USD/ton
86
78 PRODUKSI : 34 juta ton
616 614 80
300
557 564 (5% dari target)
58
461 455 60 EKSPOR
429 405 435
200 389 Volume : 12 juta ton
40 (2,4% dari target)
100 Nilai : USD1,1 miliar
138 20
115 132 133
97 DMO : 13 juta ton
34 13 12
0 - (8% dari target)
2017 2018 2019 2020 2021 Jan-22

Produksi (ton) DMO (ton) Ekspor (ton) HBA Rata-rata (USD/ton)


PENGGUNA
NO 2021 2022 2023 2024 2025
AKHIR
1 PLN 113 127 128 135 129
2 Pengolahan dan
13 23,4 35,36 46,18 46,18
Pemurnian
3 Pupuk 1,3 1,46 1,46 1,46 1,46
4 Semen 7 9 15,02 16,07 16,07
5 Tekstil 0,9 1 1 1 1
6 Kertas 1,2 1,4 1,4 1,4 1,4
7 Industria Kimia
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2021 0,5 1,63 1,63 1,63 1,63
lainnya
rencana Realisasi
8 Hilirisasi Batubara 0,6 0,7 1,15 1,15 11,8
Total (Juta Ton) 137,5 165,75 185,02 203,89 208,54
Total Rencana Kebutuhan Batubara Tahun 2022 sebesar 127,1 Juta MT
PLTU PLN sebesar 64,2 Juta MT
PLTU IPP sebesar 62,9 juta MT
1. Kementerian ESDM melalui Ditjen Minerba dan PT PLN (Persero) telah menyiapkan sistem enforcement
real time, yaitu menggabungkan sistem pengawasan di lapangan dan sistem digital yang langsung
terintegrasi dengan sistem informasi manajemen di Ditjen Minerba. Apabila terjadi kegagalan loading di
lokasi tertentu akan muncul notifikasi ke sistem Ditjen Minerba dan Surat Peringatan terkirim secara
otomatis. Dengan demikian dapat dilakukan corrective action secara cepat, tepat dan terukur.
2. PT PLN (Persero) telah mengubah kontrak menjadi jangka panjang dengan perusahaan, sehingga
Kepmen ESDM 139/2021 dapat diterapkan. Kontrak yang sebelumnya berfokus pada fleksibilitas sudah
disempurnakan menjadi kontrak fixed jangka panjang.
3. PT PLN (Persero) sudah melakukan upaya extra ordinary di sisi unloading dalam rangka menambah
kapasitas dan kecepatan pembongkaran.
4. PT PLN (Persero) telah menyelesaikan masalah volume, logistik, kontrak, pengawasan dan enforcement,
sehingga PLN memastikan pasokan batu bara dalam kondisi aman.
5. Volume pasokan batubara ke PLTU PT PLN (Persero) dari perusahaan tambang termuat dalam
persetujuan RKAB yang wajib dipatuhi oleh perusahaan.
Program Prioritas
Transisi Energi Tahun
2022
%
23% 500
% 19,5%
% 17.9% 400
% 15.7%
% 14.5%
13.4% 300
% 11.6% 12.2%
%
% 11.2% 11.7%*) 200
%
% 8.6% 9.2% 175.8 *)
%
163.2 100
126.0 143.2
%
% 0

UPAYA PENCAPAIAN TARGET BAURAN EBT: SUMBER EMISI TAHUN 2060:


• Pelaksanaan PLTS Atap sebesar 3,6 GW potensi peningkatan 0,8%. • Emisi sektor energi pada tahun 2021 sebesar 530 juta ton CO2e.
• Pembangunan Pembangkit EBT sebesar 10,6 GW (termasuk penggantian • Peak emisi terjadi sekitar tahun 2039 sebesar 706 juta ton CO2e. Emisi
PLTD ke pembangkit EBT) potensi peningkatan 11,7%. berkurang secara signifikan setelah tahun 2040 mengikuti selesainya kontrak
• Penerapan Biofuel sebesar 11,6 juta KL potensi peningkatan 4,0%. pembangkit fosil. Pada tahun 2060, emisi pada pembangkit adalah nol.
• Potensi lain untuk meningkatkan bauran EBT 6,5%, antara lain melalui: • Tingkat Emisi 2060 pada skenario NZE masih sebesar 401 juta ton CO2e yang
o Kewajiban pembangunan pembangkit EBT di Non-Wilus PLN; berasal dari emisi di sisi demand (utamanya dari sektor industri dan
o Peningkatan BBN; dan transportasi).
o Perluasan program Co-firing PLTU milik PLN dan swasta UPAYA YANG TENGAH DILAKUKAN:
SYARAT PENCAPAIAN TARGET: • Tim NZE KESDM masih melakukan pendalaman roadmap melalui pendetailan
1. Penetapan RPerpres Pembelian Listrik Energi Terbarukan. dari sisi supply dan demand serta melakukan exercise untuk menentukan
2. Penerapan Permen ESDM PLTS Atap. target penurunan emisi optimal dari sektor energi pada 2060.
3. Mandatori Bahan Bakar Nabati • Beberapa isu dalam exercise, a.l.: rencana phase-out batubara; akselerasi
4. Kemudahan perizinan berusaha pembangunan EBT dan Interkoneksi melalui super-grid serta investasi;
5. Pemberian insentif Fiskal dan Non-Fiskal untuk EBT penggunaan CCS/CCUS; proyeksi energi, rencana produksi migas, minerba,
6. Mendorong demand ke energi listrik (a.l. kendaraan listrik, kompor listrik). dan ketenagalistrikan; dan peluang konservasi energi dan efisiensi energi.
PETA JALAN TRANSISI ENERGI MENUJU KARBON NETRAL
1) Timeline pencapaian strategis mencapai net zero emission di sektor energi
2) Peta Jalan ini akan menjadi bentuk komitmen bersama antara pemerintah dan para pemangku kepentingan mencapai NZE 2060

2021 2026 2031 2036 2041 2051


– – – – – –
2025 2030 2035 2040 2050 2060

2025: Penurunan emisi 2035: Penurunan emisi


2040: Penurunan emisi 2060: Penurunan emisi
2030: Penurunan emisi 2050: Penurunan emisi
198 Juta ton CO2 314 Juta ton CO2 475 Juta ton CO2 796 Juta ton CO2 1.526 Juta ton CO2
Supply:
956 Juta ton CO2
Supply: Supply: Supply: Supply:
Supply:
➢ Implementasi PLTS Atap 3,6 GW Pembangunan PLT EBT 10,3 ➢ Tidak ada penambahan ➢ Retirement PLTU 3 GW*)
➢ Retirement PLTU 31 GW*) ➢ Retirement PLTU 8 GW*)
➢ Pembangunan PLT EBT kapasitas GW pengganti PLTU pembangkit fosil ➢ Pembangunan Pembangkit
➢ Pembangunan Pembangkit ➢ Retirement PLTGU 8 GW
10,6 GW Demand: ➢ Tidak ada PLTD lagi EBT: PLTS 68,5 GW, PLTB
➢ Gasifikasi pembangkit gas 1,7 GW EBT: PLTS 180,2 GW, PLTB ➢ Pembangunan Pembangkit
▪ Penurunan impor LPG ➢ Retirement PLTU 6 GW *) 9,4 GW, Hydro 3,7 GW, EBT: 8,2 GW, PLTB 11,6 GW,
➢ Take out PLTU 8,8 GW pada 17,5 GW, Hydro 13,7 GW,
dengan kompor Induksi ➢ Pembangunan Pembangkit Bioenergi 7,8 GW, dan PLTP Hydro 37,9 GW, Bioenergi 2,1
RUPTL Bioenergi 23 GW, PLTP 3
untuk 18,2 juta RT. EBT: PLTS 99 GW, Hydro 3,1 1 GW
➢ Konversi PLTD ke Pembangkit GW, PLTAL 1,3 GW dan GW, PLTP 3 GW, PLTAL 12,1
GW, Bioenergi 3,1 GW dan ➢ Pemanfaatan Hidrogen 332
EBT ▪ Kendaraan Listrik 2 jt Nuklir 5 GW GW dan Nuklir 30 GW
PLTP 5,6 GW MW ➢ Pemanfaatan Hidrogen 9
➢ PLTGU 0,8 GW sebagai pengganti mobil dan 13 juta motor ➢ Pemanfaatan Hidrogen 52
➢ Pemanfaatan Hidrogen 328 ➢ Penggunaan Baterai 46 GW GW
PLTU ▪ Jargas untuk 10 juta GW
MW Demand: ➢ Penggunaan Baterai 151 GW
Demand: rumah, ➢ Penggunaan Baterai 140 GW
➢ Penggunaan Baterai 7 GW ▪ Penggunaan kompor Demand:
▪ Penurunan impor LPG dengan ▪ Mobil BBG 300 rb Induksi untuk 38,2 juta RT. Demand:
Demand: ▪ Penggunaan kompor Induksi ▪ Penggunaan kompor Induksi
kompor Induksi untuk 8,2 juta RT. ▪ Pemanfatan DME ▪ Kendaraan listrik 12,3 juta
▪ Penggunaan kompor Induksi untuk 48,2 juta RT. untuk 58 juta RT.
▪ Kendaraan listrik 400 ribu mobil substitusi LPG untuk 20,4 mobil dan 105 juta motor
untuk 28,2 juta RT. ▪ Kendaraan listrik 38,2 juta
dan 1,7 juta motor juta RT ▪ Jargas untuk 20,3 juta ▪ Kendaraan listrik 69,6 juta
▪ Kendaraan listrik 5,7 juta mobil mobil dan 205 juta motor
▪ Jargas untuk 8,2 juta rumah. ▪ Penerapan Manajemen rumah. mobil dan 229 juta motor
dan 46,3 juta motor ▪ Jargas untuk 23,4 juta
▪ Mobil BBG 100 rb ▪ Mobil BBG 2 juta ▪ Jargas untuk 23,9 juta
Energi dan SKEM ▪ Jargas untuk 15,3 juta rumah. rumah.
▪ Penerapan Manajemen Energi ▪ Mobil BBG 2,8 juta rumah.
dan SKEM ▪ Mobil BBG 800 ribu
Teknologi rendah emisi yang inovatif seperti CCS/CCUS dapat diterapkan dalam kondisi tertentu pada pembangkit listrik *) Usia PLTU PLN & Power Private Utility (PPU)
fosil yang ada untuk mempercepat pengurangan emisi dalam masa transisi ke energi yang lebih bersih dan lebih hijau maksimal 30 tahun dan IPP 25-30 tahun (sesuai PPA)
ASEAN PLN Smart Grid Pilot
Warna garis: Tipe garis:
Malaysia Power
Grid 70 kV Existing
Project
150 kV
2 Rencana
275 kV NZE 1. Two-ways Communication
5 Singapura 500 kV (Supergrid)
(Jakarta)
7 4 2. Smart Community (Karawang,
Bintan Jawa Barat)
3. Smart Microgrid (Sumba, NTT)
1 4. Two-ways Communication
(Denpasar, Bali)
8 5. Two-ways Communication
(Tangerang, Banten
9
3 10
6. Two-ways Communication (Nusa
6 Lembongan, Bali)
8 1 2 7. Advanced Metering Infrastructure
5 (Batam)
7
4 8. Advanced Metering Infrastructure
(Cengkareng-Jakarta)
6 9. Smart Microgrid-Automatic
9 3
Dispatch System (Sumba, NTT)

A. Sudah masuk dalam daftar proyek RUPTL: B. Masih dalam narasi dan perlu kajian lebih lanjut: 8. 150 kV Interkoneksi Bangka-Belitung (diperlukan kajian lebih
1. 150 kV Interkoneksi Sumatera-Bangka (2022); 5. Interkoneksi Sumatera-Singapura (termasuk interkoneksi lanjut untuk mendukung rencana Interkoneksi Sumatera-
2. 500 kV Interkoneksi Sumatera-Malaysia (2030), mendukung Sumatera-Bintan), mendukung kerangka kerjasama ASEAN Kalimantan);
kerangka kerjasama ASEAN Power Grid; Power Grid, diperlukan kajian lebih lanjut; 9. Interkoneksi Belitung-Kalimantan (diperlukan kajian lebih lanjut
3. 150 kV Interkoneksi Kalimantan (2023); 6. 500 kV Interkoneksi Sumatera-Jawa (diperlukan kajian lebih sebagai bagian dari program Supergrid Nusantara);
4. 150 kV Interkoneksi Sulbagut-Sulbagsel (Tambu-Bangkir COD lanjut mempertimbangkan suplai dan demand); 10. 150 kV Interkoneksi Baubau-Sulbagsel (diperlukan kajian lebih
2024). 7. 150 kV Interkoneksi Bali-Lombok (diperlukan kajian lebih lanjut untuk mendukung keandalan Bau-Bau).
lanjut untuk mendukung rencana interkoneksi Jawa-Nusa
Keterangan: Supergrid dimulai setelah 2025 Tenggara);
2060:
600
Kapasitas Pembangkit EBT 587 GW, mencakup:
PLTS 361 GW, PLTA 83 GW, PLTB 39 GW, PLTN 35
GW, PLTBio 37 GW, PLTP 18 GW, PLT arus laut
13,4 GW. Pumped Storage 4,2 GW, BESS 140 GW,
500 Hidrogen 52 GW.
TIDAL NUCLEAR
SOLAR WIND
HYDRO BIOENERGY
400 GEOTHERMAL OIL
GAS COAL
HYDROGEN BESS
PUMPED STORAGE

300

200

100

0
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
2043
2044
2045
2046
2047
2048
2049
2050
2051
2052
2053
2054
2055
2056
2057
2058
2059
2060
Peran Minyak dan Gas Bumi Peran Batubara dan Mineral
1. Minyak sebagai energi utama saat ini di sektor transportasi 1. Pemenuhan kebutuhan domestik (a.l. bahan bakar di pembangkit,
2. Gas bumi dimanfaatkan sebagai energi transisi sebelum EBT bahan bakar di industri serta bahan bakar di rumah tangga)
100% di pembangkit sebelum adanya energi pengganti yang lebih bersih.
3. Gas bumi menjadi bahan bakar pembangkit untuk EBT yang 2. Bahan mineral a.l. nikel, cobalt, menjadi sumber bahan utama
intermiten untuk pembuatan baterai.
4. Pemenuhan kebutuhan domestik (a.l. bahan bakar di
transportasi, bahan baku dan bahan bakar di industri serta Isu Batubara dan Mineral
bahan bakar di rumah tangga) 1. Penyumbang emisi karbon
Isu Minyak dan Gas Bumi 2. Isu lingkungan – Apabila tidak dikelola dengan kaidah
pertambangan yang baik.
1. Peningkatan produksi minyak bumi 1 juta bopd dan gas bumi
3. Kesiapan industri cell battery
12 bscfd tahun 2030.
2. Menghasilkan emisi karbon Strategi Pemanfaatan
Strategi Pemanfaatan Migas 1. Pengurangan penggunaan batubara sebagai sumber energi
pembangkit atau penggunaan batubara pada PLTU dengan
1. Peningkatan cadangan melalui:
menggunakan CCS/CCUS
• Optimalisasi produksi lapangan existing
2. Pemanfaatan batubara di rumah tangga melalui pengembangan
• Transformasi Resources to Production
Dimethyl Ether (DME).
• Mempercepat Chemical EOR
3. Peningkatan nilai tambah mineral melalui pengolahan dan
• Eksplorasi secara massif untuk penemuan besar
pemurnian untuk komoditas tambang mineral logam di dalam
2. Gas bumi sebagai energi transisi sebelum EBT 100%
negeri.
dipembangkit
4. Pengembangan industri baterai yang terintegrasi
3. Penerapan CCS/CCUS
Persiapan Forum
Transisi Energi G-20
• Dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2022.
• Sambutan oleh Menteri ESDM.
• Sambutan dan pengarahan oleh Menteri Kordinator
Bidang Kemaritiman dan Investasi mewakili Presiden RI.
• Video Relay – Keynote Speeches dari 3 Organisasi
Internasional, yaitu:
1. International Energy Agency (IEA);
2. International Renewable Energy Agency (IRENA);
dan
3. United Nations Economic and Social Commission of
Asia and the Pacific (UN ESCAP).
• Panel Webinar dengan tema “Mencapai Kesepakatan
Global Percepatan Transisi Energi” (Pembicara: Chair
ETWG, Kaukus Ekonomi Hijau DPR RI, Deputi Chair
Taskforce Energy, Climate, Sustainability – B20)
• Dihadiri ± 700 peserta (400 via webex dan 300 via
Youtube).
20
DELIVERABLES / DOKUMEN
TEMA PRESIDENSI: RECOVER TOGETHER, RECOVER STRONGER HASIL
(1) Kesehatan Global; (2) Transformasi Ekonomi Digital; (3)Transisi Energi
Komunike Tingkat Menteri Transisi
TEMA UTAMA TRANSISI ENERGI: “Transisi Energi menuju Pemulihan dan Produktivitas Energi
Berkelanjutan: Penguatan Sistem Energi Bersih Global dan Transisi yang Berkeadilan”, (Energy Transitions Ministerial
melalui: Communique)

#1 Securing Energy Accessibility (Menjamin Aksesibilitas Energi) Lighthouse Deliverable (Dokumen hasil
Mengejar kemajuan aksesibilitas (“leaving no one behind”) menuju energi yang terjangkau, utama): Achieving global deal to
andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua, khususnya untuk “clean cooking” & accelerate energy transitions
elektrifikasi. Express bold commitment to achieve
Isu Tematik Regional: Energi akses dan transisi di negara-negara kepulauan global target on energy access, escalate
viable clean technologies, and intensify
#2 Smart & Clean Energy Technologies Scaling Up (Peningkatan Teknologi Bersih dan Cerdas) energy transitions’ financing
Memperluas berbagai teknologi dengan cepat; sambil mengantisipasi tantangan transisi
(Mencapai Kesepakatan Global untuk
energi masa depan termasuk transisi energi yang berpusat pada manusia, peningkatan
Akselerasi Transisi Energi, melalui
permintaan untuk penyimpanan energi, sistem energi rendah emisi, pengembangan industri
komitmen yang kuat untuk mencapai
bersih, transfer teknologi, integrasi energi terbarukan, dan efisiensi energi.
target akses energi global, meningkatkan
teknologi bersih yang memadai, serta
#3 Advancing Energy Financing (Peningkatan Pendanaan Energi) intensifikasi pembiayaan transisi energi)
Memastikan ekosistem green financing dalam transisi energi melalui eksplorasi mekanisme
terbaik, menilai tantangan yang berkembang, dan mengurangi disparitas pembiayaan

ETWG: Energy Transitions Working Group


Output Plan
Yogyakarta, Labuan Bajo, Bali, Bali, Bali,
24-25 March 2022 23-24 Juni 2022 31 Ags-1 Sep 2022 2 Sep 2022 30-31 Okt 2022

ETWG 1 ETWG 2 ETWG 3 ETMM KTT G20

1. Profil G20 2022 dan Pilar 1. Draft Komunike Bali 1. Draft Final, 1. Negosiasi akhir dan Komunike/
Transisi Energi 2. Presentasi laporan dari Komunike Bali pengesahan Komunike Deklarasi
2. Pemahaman Materi Tiga Virtual Side Events 2. Update Akhir, Menteri Transisi Tingkat Kepala
Prioritas Transisi Energi and hasil-hasil yang Dokumen Lampiran Energi: Kesepakatan Pemerintahan
(Akses-Teknologi- dibawa untuk Komunike (Energy Global untuk G20, bertajuk
Pendanaan) penyusunan Komunike Transitions’ Mengakselerasi G20
3. Presentasi-presentasi 3. Update awal, Deliverables) Transisi Energi Comprehensive
utama dari Organisasi Dokumen-dokumen 3. Presentasi laporan 2. Pengesahan, Exit Strategy
Internasional mitra utama Lampiran Komunike final Virtual Side Dokumen Lampiran Actions Plan
4. Rencana & Desain Utama, (Energy Transitions’ Events and hasil- Komunike (Energy
tahapan menuju Komunike Deliverables) hasil dalam Transitions’
Bali (Bali Communique) Komunike Deliverables)

Back-to-back dengan EDM CSWG 1: Back-to-back dengan Back-to-back dengan Back-to-back dengan
21-23 Maret EDM CSWG 2: 19-21 Juni EDM CSWG 3: 29-30 Agustust EDM CSWG Ministerial:
31 Agustus

Paralel dengan
EDM CSWG: Environment Deputies’ Meeting & Climate Sustainability Working Group (KLHK) G20 Energy Transitions Investment Forum
& The 11th EBTKE Conex
No Webinar Co-organiser Narasumber (Tentatif) No Webinar Co-organiser Narasumber (Tentatif)

1 Ensuring Just Transitions for IEA* ILO, SEforAll, S20, etc. 7 Boosting IGA* PT SMI, PGE
All - 6 April Geothermal Power - (International
25 Mei Geothermal
2 Making CCS/CCUS Affordable ERIA* IEA, CEM, ITB Association)
- 13 April
8 Highlighting Nuclear IAEA* IEA, BATAN, DJEBTKE
3 Maintaining Energy Security IEA* IRENA, IEF, OPEC Potentials in Energy
during Transitions - 20 April Transitions - 1 Juni
4 Achieving Global Energy SEforAll* UN ESCAP, GEA, etc. 9 Expanding Solar, IRENA ACE, ISA, etc.
Access Goals in the Decade of Wind, and Ocean
Actions - 27 April Energy Solutions –
8 Juni
5 Assuring Energy Access and UN ESCAP* SEforAll, PIF, CARICOM,
Transitions in Archipelagic ACE, etc. 10 Accelerating IRENA* Green Hydrogen
States - 4 Mei Hydrogen Organization (GHO), IRENA
Development – HDF, GIZ, Pertamina, BRIN
6 Escalating Gas Role in Energy ERIA* IEA, GECF, IGU, Pertamina 15 Juni
Transitions - 11 Mei Energy Institute, etc.
11 Biofuels for Green CEM BPDPKS/Palm Oil Fund, ITB,
Economy - 16 Juni Lemigas, Pertamina, NESTE
12 Energy Efficiency: UNIDO IEA, APERC
No Acara Paralel Tanggal Co-organiser
Scaling-up
1 IRENA Investment TBD (Paralel IRENA Strategies
Forum dengan ETMM) 29 Juni
2 EBTKE 29 Agustus – 2 Masyarakat Energi Terbarukan 13 Joint Webinar on TBD World Bank, ADB, GEA, IEA,
Conference and September 2022 Indonesia/METI Energy and Climate etc.
Expo 2022 Financing
13 Juli
*Co-organiser yang sudah disepakati

23

Anda mungkin juga menyukai