Anda di halaman 1dari 101

Rapat Pembahasan IKU Persentase

Kualitas Pelaksanaan Anggaran


Tahun 2021
Kementerian Keuangan
Kamis, 27 Mei 2021 Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara

Bagian Keuangan , Subbagian Perbendaharaan


Outline

1. Review Kinerja Pelaksanaan Anggaran


TA 2020 & 2021
2. SE-8/MK.1/2020
3. IKPA
4. Sekilas Info (Hal-hal baru dalam
SMART DJA dan Emonev Bappenas)

Bagian Keuangan , Subbagian Perbendaharaan


2
Outline

1. Review Kinerja Pelaksanaan Ang-


garan TA 2020 & 2021
2. SE-8/MK.1/2020
3. IKPA
4. Sekilas Info (Hal-hal baru dalam
SMART DJA dan Emonev Bappenas)

Bagian Keuangan , Subbagian Perbendaharaan


3
Kinerja Anggaran TA 2020

4
Capaian Nilai Kinerja Anggaran Kemenkeu
TA 2020
NKA
Nilai Nilai Total
Peringk SMAR
Kementerian/Lembaga IKPA Kinerja
at T
(40%) Anggaran
(60%)
Kategori Pagu Besar
(Rp 10 triliun ke atas) 1 Kementerian Keuangan 98,33 98,06 98,22
2 Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI 96,75 94,79 95,97
KMK 118/KMK.02/2021 3 Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 97,52 90,98 94,90
4 Kementerian Agama 94,19 94,27 94,22
5 Kementerian Kesehatan 93,48 94,11 93,73
6 Kementerian Ketenagakerjaan 94,93 91,28 93,47
7 Kementerian Pertanian 92,88 93,52 93,14
8 Kepolisian Negara Republik Indonesia 91,22 94,86 92,68
9 Kementerian Sosial 95,08 88,53 92,46
10 Kementerian Perhubungan 91,81 93,30 92,41
11 Kementerian Pertahanan 90,84 94,05 92,12
Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan
12 89,42 95,81 91,98
Menengah
13 Badan Nasional Penanggulangan Bencana 91,47 90,75 91,18
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan
14 88,88 92,20 90,21
Rakyat
15 Komisi Pemilihan Umum 80,27 82,33 81,09
5
1b-CP Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Kementerian Keuangan

Tabel Rekap Realisasi Kualitas Pelaksanaan Anggaran Per Unit Eselon I TA 2020 (SE-8/MK.1/2020) s.d. Triwulan IV
IKPA

Konfirmasi NILAI AKHIR NILAI NILAI


NO UNIT Deviasi Hal Pengelolaan LPJ Dispensasi Penyerapan Penyelesaian Kesalahan
Revisi DIPA Pagu Minus Data Kontrak Capaian Retur SP2D Renkas IKPA SMART PKPA
III DIPA Up & Tup Bendahara SPM Anggaran Tagihan SPM
Output

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (16)

1 SETJEN 100,0 99,3 100,00 99,00 99,00 100,00 100,00 100,00 99,90 99,20 99,73 100,00 95,00 99,17 96,47 97,55
2 ITJEN 100,0 99,3 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 97,51 100,00 98,61 100,00 100,00 100,00 99,43 96,12 97,44
3 DJA 100,0 99,2 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 98,96 99,60 100,00 95,00 98,96 96,38 97,41
4 DJP 100,0 94,4 100,00 98,00 98,00 99,70 100,00 100,00 99,29 98,10 99,82 100,00 95,00 98,88 92,54 95,08
5 DJBC 100,0 99,3 100,00 99,00 99,00 99,75 100,00 96,60 99,35 98,35 99,74 100,00 95,00 98,51 98,55 98,53
6 DJPK 100,0 99,8 100,00 96,00 96,00 100,00 100,00 94,81 98,15 100,00 100,00 100,00 95,00 97,94 95,83 96,67
7 DJPPR 100,0 96,8 99,25 98,00 98,00 100,00 100,00 100,00 97,94 100,00 99,26 100,00 95,00 99,03 97,37 98,03
8 DJPB 100,0 98,4 99,99 96,00 96,00 100,00 100,00 100,00 97,19 99,02 99,88 100,00 95,00 98,48 95,56 96,73
9 DJKN 100,0 97,7 100,00 97,00 97,00 99,63 100,00 100,00 99,34 98,33 99,71 100,00 95,00 98,82 97,91 98,27
10 BPPK 100,0 96,9 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 90,78 100,00 100,00 99,87 100,00 90,00 97,90 98,47 98,24
11 BKF 100,0 94,9 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 81,34 100,00 100,00 99,42 100,00 95,00 96,58 98,05 97,46
12 LNSW 100,0 92,8 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 87,51 100,00 97,62 100,00 100,00 100,00 97,65 94,89 95,99
KEMENKEU 100,0 98,4 100,00 98,30 98,30 99,79 100,00 100,00 99,15 98,56 99,78 100,00 95,00 98,99 98,26 98,55

1. Mengacu pada SE-8/MK.1/2020, capaian IKU Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran pada triwulan s.d. IV adalah capaian 60% SMART dan 40% IKPA
2. Nilai masing-masing indikator untuk eselon I merupakan raw data atas capaian IKPA Reaktivasi OM-SPAN DJPB dan SMART-DJA
3. Data diambil dari OM-SPAN dan SMART sampai dengan 31 Desember 2020 dan diakses pada tanggal 19 Januari 2020
Capaian IKU PKPA Satker Lingkup DJKN TA 2021

7
Kinerja Anggaran TA 2021

8
Penyerapan Anggaran DJKN TA 2021

Realisasi Anggaran TA 2021


Monitoring
Per Jenis Belanja
Realisasi Satker Unit Eselon I DJKN
No Jenis Belanja Pagu Realisasi Persentase (%)
4 Satker 1. Belanja Pegawai 268.379.321.000 112.990.229.028 42,10%
> 40% 2. Belanja Barang
366.979.233.000 93.988.223.307 25,61%
3. Belanja Modal
81 Satker 73.466.835.000 9.415.121.472 12,82%
15% - 40% Total 708.825.389.000 216.393.573.807 30,53%
Sumber : Data realisasi Pada OM SPAN Per 24 Mei 2021

5 Satker Trajectory Penyerapan Anggaran Pada IKPA


< 15%
Triwulan I 15% Triwulan III 60%

Triwulan II 40% Triwulan IV 90%

9
IKU Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran DJKN Triwulan I TA 2021

No Indikator Bobot Nilai Monitoring Capaian


1. Revisi DIPA 5 100 IKU PKPA Satker
Keterangan
2. Hal III DIPA 5 0
Indikator Belum Maksimal
3. Pagu Minus 5 100
54 Satker 1. Penyampaian Data Kontrak
4. Data Kontrak 10 96 2. Pengelolaan UP dan TUP
> 95,5
5. Pengelolaan UP 8 99 3. Penyelesaian Tagihan
6. Rekon LPJ 5 100 4. Retur SP2D
33 Satker 5. Kesalahan SPM
7. Dispensasi SPM 5 100
8. Realisasi 15 100 76 - 95,5
Indikator Relaksasi
9. Penyelesaian Tagihan 10 98,11
1. Deviasi halaman III DIPA
10. Kinerja Capaian Output 17 0 2 Satker 2. Kinerja Capaian Output
11. Retur SP2D 5 99,85 < 76
12. Perencanaan Kas 5 100
13. Kesalahan SPM 5 95
Nilai Akhir 98,81

10
IKU Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran DJKN Per 24 Mei TA 2021

No Indikator Bobot Nilai Monitoring Capaian


1. Revisi DIPA 5 100 IKU PKPA Satker
Keterangan
2. Hal III DIPA 5 77,43
Indikator Belum Maksimal
3. Pagu Minus 5 100
2 Satker 1. Deviasi Halaman III DIPA
4. Data Kontrak 10 98 2. Penyampaian Data Kontrak
> 95,5
5. Pengelolaan UP 8 99 3. Pengelolaan UP dan TUP
6. Rekon LPJ 5 100 4. Realisasi
84 Satker 5. Penyelesaian Tagihan
7. Dispensasi SPM 5 100
6. Kinerja Capaian Output
8. Realisasi 15 94,53 76 - 95,5 7. Retur SP2D
9. Penyelesaian Tagihan 10 95,88 8. Renkas
10. Kinerja Capaian Output 17 65,21 9. Kesalahan SPM
3 Satker
11. Retur SP2D 5 99,74 < 76 * Terdapat dua indikator yang tata cara
12. Perencanaan Kas 5 75 perhitungan membandingkan dengan target
13. Kesalahan SPM 5 95 triwulanan (Capaian Output dan Realisasi
Nilai Akhir 89,94
Anggaran) sehingga capaian per 24 Mei masih
belum maksimal.

11
Outline

1. Review Kinerja Pelaksanaan Ang-


garan TA 2021
2. SE-8/MK.1/2020
3. IKPA
4. Sekilas Info (Hal-hal baru dalam
SMART DJA dan Emonev Bap-
penas)

Bagian Keuangan , Subbagian Perbendaharaan


12
SE-8/MK.1/2020
tentang Tata Cara Penghitungan IKU
Persentase Kualitas Pelaksanaan
Anggaran di Lingkungan Kemenkeu

13
Sejarah Perhitungan IKU PKPA

SE- SE- SE- SE- SE-


7/2014 32/2015 35/2017 2/2019 8/2020
Unsur Unsur Perhitungan Unsur Perhitungan Unsur Perhitungan Unsur Perhitungan
Perhitungan 1. Penyerapan Anggaran 1. Penyerapan 1. Penyerapan 1. IKPA (13
1. Penyerapan 2. Capaian Output Anggaran Anggaran Indikator)
Anggaran 3. Efisiensi 2. Capaian 2. Capaian Output 2. SMART (4
2. Capaian Output 3. Efisiensi indikator)
Output 3. Efisiensi (SMART)
4. Konsistensi 4. Konsistensi
5. 10 Indikator
IKPA

14
Ketentuan yang diatur dalam SE-8/2020

1. Indikator dan tata cara pengukuran setiap indikator dalam IKU PKPA mengacu peraturan
perundangan-undangan terkait :
 Pengukuran dan evaluasi Kinerja Anggaran K/L yang mengatur Sistem Monitoring dan Evaluasi
Kinerja Terpadu (SMART)
(PMK-214/PMK.02/2017  PMK-22/PMK.02/2021)
 Monev Pelaksanaan Anggaran Belanja K/L yang mengatur tentang IKPA
(Per-4/PB/2020  Per-4/PB/2021)

2. Indikator dan tata cara pengukuran setiap indikator dalam IKU PKPA mengacu peraturan
perundangan-undangan terkait :
 Capaian IKU PKPA Triwulan I, II, dan III mengacu pada capaian IKPA Triwulan berkenaan pada
periode pelaporan.
 Capaian tahunan merupakan komposit capaian SMART dan IKPA dengan bobot sesuai
perhitungan IKU unsur kualitas anggaran Pemerintah Pusat pada IKU Kemenkeu Wide.

15
Perhitungan Capaian IKU PKPA TA 2020

Triwulan I, II, dan III Triwulan IV

IKPA
CAPAIAN IKPA 40%

SMART 60%

16
Tugas Satuan Kerja

Melakukan perekaman data Evaluasi Kinerja Anggaran dalam


aplikasi SMART setiap bulan.

Melakukan pengambilan data mulai tgl 10 hari kalender


(triwulan I sd III) dan mulai 10 jan pada tahun anggaran
berikutnya.

Melakukan perhitungan hasil capaian per triwulan dan


menatausahakan dokumen pendukung

Melaporkan perhitungan IKU PKPA ke Kantor Pusat Unit


Eselon I paling lambat tanggal 10 hari kalender (Triwulan I sd
III) dan tanggal 12 Januari untuk periode tahunan
Mengidentifikasi isu utama, akar masalah, tindakan yang
telah dilaksanakan dan rencana aksi atas indikator yang
mempengaruhi kualitas pelaksanaan anggaran agar tercapai
target 95%
17
Batas waktu Pengambilan data Penyampaian
Laporan
Pengambilan Data

triwulan IKPA SMART LAPORAN

Satker 10 hari kalender setelah


triwulan berakhir
-
10 hari kalender setelah
triwulan berakhir

UE I 10 hari kalender setelah


triwulan berakhir
-
10 hari kalender setelah
triwulan berakhir

tahunan IKPA SMART LAPORAN


Satker 10 Januari
TA berikutnya
10 januari
TA berikutnya
12 Januari
TA berikutnya

UE I
11 januari 11 januari 12 januari
TA berikutnya TA berikutnya TA berikutnya

18
Ketentuan Lain-Lain

 Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2020.


 Saat Surat Edaran ini berlaku, SE No-2/MK.1/2019 dinyatakan tidak
berlaku.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis perhitungan IKU Kualitas
Pelaksanaan Anggaran di lingkungan Kementerian Keuangan diatur
dengan surat Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro Perencanaan dan
Keuangan.
 Format pelaporan capaian diatur dalam surat edaran.

19
Format Laporan

20
Identifikasi Isu Utama, akar masalah, tindakan,
rencana aksi

Isu Utama Akar Masalah Tindakan yang dilaksanakan Rencana Aksi


• Menjelaskan isu utama yang • Menjelaskan tentang akar • Menjelaskan Inisiatif • Menjelaskan usulan
bersifat kritis dan prioritas masalah atau hambatan Strategis (IS), mitigasi risiko tindakan, IS, atau mitigasi
baik positif maupun negatif. yang menjadi penyebab dan/ atau tindakan lain yang risiko untuk memastikan
• Isu negatif merupakan hal munculnya isu utama yang telah dilakukan dalam proses organisasi mencapai kinerja
yang harus segera bersifat negatif. pencapaian target. yang diinginkan.
diselesaikan karena • Akar masalah yang • Komponen ini juga dapat • Tindakan diutamakan
berdampak langsung disampaikan diprioritaskan diisi dengan kemajuan bersifat non rutin atau
terhadap pencapaian pada permasalahan yang rencana aksi pada laporan kegiatan rutin yang lebih
sasaran bersifat internal capaian triwulan dipertajam kualitasnya untuk
• Isu Utama yang disampaikan Kementerian Keuangan, sebelumnya. mendongkrak kinerja. Setiap
diprioritaskan pada isu yang misalnya terkait rencana aksi ditetapkan
bersifat internal permasalahan SDM, penanggung jawab serta
Kementerian Keuangan. organisasi, IT, proses bisnis, periode pelaksanaannya.
• Selain itu, komponen ini regulasi internal, dan lain
menjelaskan efek positif atau lain.
negatif (implikasi) dari isu
utama terhadap kemampuan
mencapai sasaran

21
Outline

1. Review Kinerja Pelaksanaan Ang-


garan TA 2020 (PKPA, IKPA dan
SMART)
2. SE-8/MK.1/2020
3. IKPA
4. Sekilas Info (Hal-hal baru dalam
SMART DJA dan Emonev Bap-
penas)

Bagian Keuangan , Subbagian Perbendaharaan


22
Pokok-Pokok Perubahan Pengaturan Penilaian IKPA

PER-4/PB/2020 -> PER-4/PB/2021 No. Indikator


Bobot
Pelaporan data capaian output
2020 2021
oleh Satker pada level Rincian Perubahan pembobotan
Output (RO) melalui sistem pada 3 indikator kinerja 1. Peny. Anggaran 15% 15%
yang disediakan oleh DJPb
4 2. Data Kontrak 15% 10%
3
(OM-SPAN) 3. Peny. Tagihan 12% 10%
4. Capaian Output 10% 17%
Pengaturan akibat adanya
Pengelolaan UP
Reformulasi indikator POKOK- kebijakan di bidang 5.
dan TUP
8% 8%
kinerja capaian output 5 penganggaran dan
yang menitikberatkan 2 POKOK pelaksanaan anggaran 6. Revisi DIPA 5% 5%
penilaian kinerja terhadap KEBIJAKAN yang akan berdampak pada 7.
Deviasi Halaman III
5% 5%
capaian output terhadap penilaian IKPA DIPA
targetnya
IKPA
8. LPJ Bendahara 5% 5%
Pengaturan penilaian IKPA 9. Renkas 5% 5%
Penegasan dasar tahun 2021 pada masa
10. Kesalahan SPM 5% 5%
pengaturan pada 1 peralihan, yaitu: untuk
penilaian setiap 6 penilaian indikator kinerja 11. Retur SP2D 5% 5%
indikator kinerja Deviasi Halaman III DIPA 12. Pagu Minus 5% 5%
dan capaian output berlaku
13. Dispensasi SPM 5% 5%
mulai triwulan II
TOTAL 100% 100%
PER-4/PB/2021
23
Perbandingan Pengaturan Per Indikator…(1)
Dalam PER-4/PB/2020 dengan PER-4/PB/2021

No Indikator 2020 2021 Sifat

1 Revisi DIPA - Mengecualikan Revisi dalam rangka penghematan atau Penambahan


refocusing anggaran yang menjadi kebijakan pemerintah.
Batas akhir pemutakhiran
revisi Hal III DIPA: Batas akhir pemutakhiran revisi Hal III DIPA:
- Tw I: 13 Februari - Tw I: 10 hari kerja pertama bulan Februari
2 Hal. III DIPA - Tw II: 16 April - Tw II: Perubahan
- Tw III: 16 Juli - Tw III:
- Tw IV: 10 hari kerja pertama setiap
- Tw IV: 15 Oktober triwulan.
Kontrak yang diperhitungkan Kontrak yang diperhitungkan adalah data perjanjian/kontrak
3 Data Kontrak adalah kontrak dengan nilai dengan nilai di atas Rp50 juta dan data perjanjian/kontrak Perubahan
Rp50 juta ke atas tahun jamak yang didaftarkan pada tahun pertama kontrak.
Ketepatan waktu
pertanggungjawaban UP dan Ketepatan waktu pertanggungjawaban UP dan TUP dapat
4 UP TUP dapat dipantau pada dipantau pada pada Karwas UP dan TUP OMSPAN, yang Penegasan
pada Karwas UP dan TUP dihitung berdasarkan selisih tanggal SP2D UP/GUP/TUP ke
OMSPAN SP2D GUP/PTUP berikutnya.

5 Penyerapan - Pagu DIPA yang menjadi basis perhitungan adalah pagu DIPA Penambahan
Anggaran yang berlaku pada akhir triwulan berkenaan.

24
Perbandingan Pengaturan Per Indikator…(2)
Dalam PER-4/PB/2020 dengan PER-4/PB/2021

No Indikator 2020 2021 Sifat


- Penyampaian SPM LS Kontraktual yang tepat waktu adalah
paling lambat 17 (tujuh belas) hari kerja dari:
• tanggal Berita Acara Serah Terima (BAST) atau Berita Acara
Pembayaran Pekerjaan (BAPP) sampai dengan tanggal SPM
6 Penyelesaian - LS Kontraktual diterima oleh KPPN pada saat proses Penegasan
Tagihan konversi.
• Tanggal BAPP berlaku apabila pekerjaan (barang/jasa)
dilakukan secara bertahap atau pembayaran berdasarkan
termin.

Dinilai dari sisi validitas


7 Capaian data (Terkonfirmasi/Tidak Dinilai dari sisi substansi capaian (Progres Capaian dan Realisasi Perubahan
Output Terkonfirmasi). Volume).

25
Aspek Pengukuran dan Indikator Kinerja….(1)

Kesesuaian antara perencanaan dengan Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di


pelaksanaan anggaran bidang pelaksanaan anggaran
merupakan penilaian kesesuaian antara pelaksanaan
merupakan penilaian terhadap kepatuhan Satker terhadap
anggaran dengan yang direncanakan dan ditetapkan
peraturan perundang-undangan di bidang pelaksanaan anggaran.
dalam DIPA.

Deviasi Halaman III Data


Revisi DIPA Pagu Pengelolaan UP LPJ Dispensasi
DIPA Kontrak
Minus dan TUP Bendahara SPM

Efektivitas pelaksanaan anggaran Efisiensi pelaksanaan anggaran

penilaian terhadap pencapaian output dan merupakan penilaian terhadap ketepatan Satker dalam
penyelesaian pelaksanaan pembayaran melakukan pembayaran atas beban DIPA.

Penyerapan Penyelesaia Capaia Retur Kesalahan SPM Perencanaan Kas


Anggaran n Tagihan n SP2D
Output

26
Aspek Pengukuran dan Indikator Kinerja….(2)

Kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan anggaran.

dihitung berdasarkan frekuensi revisi DIPA dalam hal kewenangan pagu tetap
1Revisi DIPA yang dilakukan oleh Satker dalam satu triwulan.

dihitung berdasarkan rata-rata kesesuaian antara realisasi anggaran terhadap


Deviasi Hal
2 Rencana Penarikan Dana (RPD) bulanan.
III DIPA pemutakhiran RPD pada Halaman III DIPA yang disampaikan oleh Satker paling
lambat pada hari kerja kesepuluh awal triwulan:

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Tw I Tw II Tw III Tw IV

dihitung berdasarkan rasio antara total nilai pagu minus terhadap pagu DIPA.
3 Pagu Minus Pagu minus merupakan realisasi anggaran yang melebihi pagu DIPA pada level
akun
27
Aspek Pengukuran dan Indikator Kinerja….(3)
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pelaksanaan
anggaran
dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu penyampaian data perjanjian/kontrak
4 Data terhadap seluruh data kontrak yang didaftarkan ke KPPN.
Kontrak Objek: data kontrak tahun tunggal dengan nilai di atas Rp50 juta, dan data kontrak tahun
jamak yang didaftarkan pada tahun pertama masa kontrak.
dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu pertanggungjawaban UP Tunai dan TUP Tunai

5 Pengelolaa
terhadap seluruh pertanggungjawaban UP Tunai dan TUP Tunai
n UP dan pada akhir tahun anggaran, memperhitungkan sisa UP Tunai dan TUP Tunai yang belum
TUP disetor ke Rekening Kas Negara sebagai pengurang nilai kinerja.

dihitung berdasarkan rasio penyampaian LPJ Bendahara Pengeluaran yang dilakukan


6 LPJ Bend. secara tepat waktu terhadap seluruh kewajiban penyampaian LPJ.

Dispensasi dihitung berdasarkan jumlah SPM yang mendapatkan dispensasi keterlambatan


7 SPM penyampaian SPM melebihi batas waktu penyampaian SPM yang ditentukan pada akhir
tahun anggaran.

28
Aspek Pengukuran dan Indikator Kinerja….(4)

Efektivitas pelaksanaan anggaran 10 Capaian Output


dihitung berdasarkan rasio antara total nilai kinerja Rincian Output
8 Penyerapan Anggaran (RO) terhadap jumlah RO yang dikelola oleh Satker.

dihitung berdasarkan rata-rata nilai Nilai kinerja RO dihitung berdasarkan rasio antara capaian atau
kinerja penyerapan anggaran pada realisasi RO terhadap target RO.
setiap triwulan. Satker menyampaikan data capaian output paling lambat 10 hari kerja
60%
90% pada bulan berikutnya, a.l. Realisasi Volume Rincian Output
40
15%
% (RVRO), Progres Capaian Rincian Output (PCRO).
Tw I Tw II Tw III Tw IV

Target
Penyerapan
9 Penyelesaian Tagihan 11 Retur SP2D
dihitung berdasarkan rasio antara jumlah SP2D yang mengalami
dihitung berdasarkan rasio ketepatan retur terhadap jumlah SP2D yang telah diterbitkan.
waktu penyelesaian tagihan dengan
mekanisme SPM-LS Kontraktual
terhadap seluruh SPM-LS 29
Kontraktual yang diajukan ke KPPN

29
Aspek Pengukuran dan Indikator Kinerja….(5)

Efisiensi pelaksanaan anggaran

12 Pengembalian/Kesalahan SPM
dihitung berdasarkan rasio antara pengembalian/kesalahan SPM
oleh KPPN terhadap seluruh SPM yang diajukan oleh Satker ke
KPPN.
merupakan SPM yang ditolak atau dikembalikan berdasarkan:
data PMRT atau kesalahan formal; dan
validasi tagihan oleh KPPN atau kesalahan substantif

13 Renkas
Merupakan rasio antara Renkas/Rencana Penarikan Dana (RPD)
Harian yang disampaikan secara tepat waktu terhadap kewajiban
Renkas/RPD Harian yang diajukan ke KPPN

30
Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran

IKPA
hasil perhitungan
K/L
berdasarkan data transaksi
IKPA pada seluruh Unit Kategori Nilai
Eselon I dalam lingkup K/L
nilai IKPA≥ 95 Sangat Baik

IKPA Eselon I 89 ≤ nilai IKPA < 95 Baik


hasil perhitungan
berdasarkan data transaksi
IKPA pada seluruh Satker 70 ≤ nilai IKPA < 89 Cukup
dalam lingkup Eselon I.
nilai IKPA < 70 Kurang
IKPA Satker
hasil perhitungan
berdasarkan data transaksi
IKPA pada Satker.

31
Penyesuaian Perhitungan dan Data IKPA

Kronologis

Bukti Dukung Reviu dan Penelitian

1 KANWIL DJPb Dit. PA


• Gangguan sistem
informasi; Penetapan
• Force majeur.

Dit. SITP
Satker KPPN

Kronologis Kronologis

Bukti Dukung Bukti Dukung


OM-SPAN

Perubahan kebijakan di bidang


2 penganggaran dan pelaksanaan anggaran

32
Ketentuan Peralihan

Khusus penilaian IKPA Tahun Anggaran 2021, penilaian


indikator kinerja:

Deviasi Halaman III Capaian Output


DIPA
dimulai pada periode triwulan
II.
Dalam rangka penilaian indikator kinerja Deviasi Dalam rangka penilaian indikator kinerja capaian
Halaman III DIPA, didasarkan pada pemutakhiran RPD output, Satker menyampaikan data capaian output
pada Revisi Halaman III DIPA yang disampaikan oleh paling lambat 10 hari kerja pada bulan berikutnya
Satker paling lambat pada hari kerja kesepuluh: melalui Aplikasi OM-SPAN, meliputi::
a. bulan Februari untuk triwulan I; a. Realisasi Volume Rincian Output (RVRO)
b. bulan April untuk triwulan II; b. Progres Capaian Rincian Output (PCRO)
c. bulan Juli untuk triwulan III; dan c. Keterangan
d. bulan Oktober untuk triwulan IV

33
SUPLEMEN

PANDUAN PERHITUNGAN
CAPAIAN RINCIAN OUTPUT
KESEKRETARIATAN YANG BERSIFAT
GENERIK
STRUKTUR ANGGARAN 3 OUTPUT GENERIK TA 2020 & TA 2021

TA 2020
Output Komponen Detail Volume
Layanan Perkantoran 1 Layanan
Gaji dan Tunjangan 1 Layanan
Operasional dan Pemeliharaan Pemeliharaan 12 Bulan layanan
Kantor Kantor

TA 2021
Rincian Output Volume
Gaji dan Tunjangan Pegawai
Pemeliharaan Gedung & Bangunan M2
Pemeliharaan Peralatan & Mesin Unit

35
PENGUKURAN CAPAIAN RVRO DAN PCRO OUTPUT GENERIK

Satuan
No RO Volume Pengukuran RVRO Pengukuran PCRO Keterangan

1 Gaji dan Pegawai 1. Bulan Januari diisi jumlah pegawai Diisi 8,33% (1/12
Tunjangan sesuai target RO pada DIPA bulan layanan)
2. Bulan Februari s.d. Desember diisi 0 setiap bulan.

2 Pemeliharaan M2 1. Bulan Januari s.d. Nopember diisi Diisi 8,33% (1/12 Penjelasan capaian bulan
Gedung & realisasi sesuai riil bulan layanan) Desember pada aplikasi SMART
Bangunan (swakelola+kontraktual) output yang setiap bulan. agar diinfokan realisasi riil
diselesaikan. pemeliharaan Gedung dan
2. Bulan Desember diisi selisih antara Bangunan yang dilakukan pada
RVRO kumulatif Januari s.d. November bulan Desember dan kumulatif
dengan target RVRO pada DIPA. RVRO riil bulan Januari s.d.
Desember

3 Pemeliharaan Unit 1. Bulan Januari s.d. Nopember diisi Diisi 8,33% (1/12 Penjelasan capaian bulan
Peralatan & realisasi sesuai riil output yang bulan layanan) Desember pada aplikasi SMART
Mesin diselesaikan setiap bulan. agar diinfokan realisasi riil
2. Bulan Desember diisi selisih antara pemeliharaan Peralatan dan
RVRO kumulatif Januari s.d. November Mesin yang dilakukan pada
dengan target RVRO pada DIPA. bulan Desember dan kumulatif
RVRO riil bulan Januari s.d.
Desember
36
CONTOH ILUSTRASI PENGUKURAN (1)

Ilustrasi:
Gaji dan Tunjangan
Target RO 234 pegawai

Deskripsi :
Satker A mempunyai RO Gaji dan Tunjangan dengan target 234 Pegawai.
Maka ilustrasi perhitungan RVRO dan PCRO sebagai berikut :

RVRO
Februari April Juni Agustus Oktober Desember
Realisasi : 0 Realisasi : 0 Realisasi : 0 Realisasi : 0 Realisasi : 0 Realisasi : 0

Januari Maret Mei Juli September Nopember


Realisasi : 234 Realisasi : 0 Realisasi : 0 Realisasi : 0 Realisasi : 0 Realisasi : 0

PCRO
Februari April Juni Agustus Oktober
Desember
Realisasi : 8,37 %
Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 %

Januari Maret Mei Juli September Nopember


Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 %

37
CONTOH ILUSTRASI PENGUKURAN (2)

Ilustrasi:
Pemeliharaan Gedung Bangunan
Target RO 1500 M2
Deskripsi :
Satker A mempunyai RO Pemeliharan Gedung dan Bangunan dengan target RO 1500 M2. Selama tahun 2021 realisasi riil
pemeliharaan Gedung dan bangunan sebagai berikut :
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
100 0 250 100 0 300 0 0 400 0 250 100
Maka ilustrasi perhitungan RVRO dan PCRO sebagai berikut :

RVRO Desember
Februari April Juni Agustus Oktober
Realisasi : 0 Realisasi : 100
Realisasi : 0 Realisasi : 100 Realisasi : 300 Realisasi : 0

Januari Maret Mei Juli September Nopember


Realisasi : 100 Realisasi : 250 Realisasi : 0 Realisasi : 0 Realisasi : 400 Realisasi : 250

PCRO
Februari April Juni Agustus Oktober
Desember
Realisasi : 8,37 %
Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 %

Januari Maret Mei Juli September Nopember


Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 %

38
CONTOH ILUSTRASI PENGUKURAN (2)

Ilustrasi:
Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Target RO 750 unit
Deskripsi :
Satker A mempunyai RO Pemeliharan Peralatan dan Mesin dengan target RO 750 Unit. Selama tahun 2021 realisasi riil
pemeliharaan Peralatan dan Mesin sebagai berikut :
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Capaian RVRO diisi selisih
- - - 50 - 150 100 35 100 250 15 - kumulatif RVRO Jan sd Des
dan Target RVRO
Maka ilustrasi perhitungan RVRO dan PCRO sebagai berikut : (750-700)

RVRO
Februari April Juni Agustus Oktober Desember
Realisasi : 0 Realisasi : 50 Realisasi : 150 Realisasi : 35 Realisasi : 250 Realisasi : 50

Januari Maret Mei Juli September Nopember


Realisasi : 0 Realisasi : 0 Realisasi : 0 Realisasi : 100 Realisasi : 100 Realisasi : 15

PCRO
Februari April Juni Agustus Oktober Desember
Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,37

Januari Maret Mei Juli September Nopember


Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,33
39
RUMUSAN PERHITUNGAN CAPAIAN RVRO DAN PCRO OUTPUT
GENERIK
Target
Uraian RO Uraian Kinerja Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Ket:
Tahunan
Target Capaian Triwulanan PCRO: 15% PCRO: 40% PCRO: 60% PCRO:100%, RVK: 1 Layanan 1
Real PCRO (%, kumulatif) 8,33 16,67 25,00 33,33 41,67 50,00 58,33 66,67 75,00 83,33 91,67 100,00
RO 1
Real VRO (per bulan) 234 - - - - - - - - - - -
Uraian RO: Gaji Tunjangan
Real VRO (kumulatif) 234 234 234 234 234 234 234 234 234 234 234 234
Target RO: 234 Pegawai
Status Tahapan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
Nilai Kinerja Capaian RO 1 55,6 100,0 100,0 83,3 100,0 100,0 97,2 100,0 100,0 83,3 91,7 100,0

Des: 234/234*100=100

40
CONTOH PERHITUNGAN CAPAIAN RVRO DAN PCRO OUTPUT
GENERIK

Target
Uraian RO Uraian Kinerja Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Ket:
Tahunan
Target Capaian Triwulanan PCRO: 15% PCRO: 40% PCRO: 60% PCRO:100%, RVK: 234 234
Real PCRO (%, kumulatif) 8,33 16,67 25,00 33,33 41,67 50,00 58,33 66,67 75,00 83,33 91,67 100,00
RO 1
Real VRO (per bulan) 234 - - - - - - - - - - -
Uraian RO: Gaji Tunjangan
Real VRO (kumulatif) 234 234 234 234 234 234 234 234 234 234 234 234
Target RO: 234 Pegawai
Status Tahapan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
Nilai Kinerja Capaian RO 1 55,6 100,0 100,0 83,3 100,0 100,0 97,2 100,0 100,0 83,3 91,7 100,0

Target
Uraian RO Uraian Kinerja Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Ket:
Tahunan
Target Capaian Triwulanan PCRO: 15% PCRO: 40% PCRO: 60% PCRO: 100%, RVK: 1500 M2 1.500 RVRO Des
RO 2 Real PCRO (%, kumulatif) 8,33 16,67 25,00 33,33 41,67 50,00 58,33 66,67 75,00 83,33 91,67 100,00 merupakan
selisih Target RO
Uraian RO: Pemeliharaan Real VRO (per bulan) 100 0 250 100 0 300 0 0 400 0 250 100
dengan RVRO
Gedung dan Bangunan Real VRO (kumulatif) 100 100 350 450 450 750 750 750 1.150 1.150 1.400 1.500 Kumulatif sd Nov
Target RO: 1500 M2 Status Tahapan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
Nilai Kinerja Capaian RO 2 55,6 100,0 100,0 83,3 100,0 100,0 97,2 100,0 100,0 83,3 91,7 100,0

Target
Uraian RO Uraian Kinerja Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Ket:
Tahunan
Target Capaian Triwulanan PCRO: 15% PCRO: 40% PCRO: 60% PCRO: 100%, RVK: 750 unit 750 RVRO Des
RO 3 Real PCRO (%, kumulatif) 8,33 16,67 25,00 33,33 41,67 50,00 58,33 66,67 75,00 83,33 91,67 100,00 merupakan
selisih Target RO
Uraian RO: Pemeliharaan Real VRO (per bulan) 50 - 150 100 35 100 250 15 50
dengan RVRO
Peralatan dan Mesin Real VRO (kumulatif) - - - 50 50 200 300 335 435 685 700 750 Kumulatif sd Nov
Target RO: 750 unit Status Tahapan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
Nilai Kinerja Capaian RO 3 55,6 100,0 100,0 83,3 100,0 100,0 97,2 100,0 100,0 83,3 91,7 100,0

41
Outline

1. Review Kinerja Pelaksanaan Anggaran TA


2020 (PKPA, IKPA dan SMART)
2. SE-8/MK.1/2020
3. IKPA
4. Sekilas Info (Hal-hal baru dalam
SMART DJA dan Emonev Bappenas)

Bagian Keuangan , Subbagian Perbendaharaan


42
Hal-hal Baru dalam
SMART DJA

43
Bagian Keuangan , Subbagian Perbendaharaan
Substansi Perubahan (1/5)

Substansi perubahan PMK 214/PMK.02/2017 melalui PMK 22/PMK.02/2021


meliputi:
• Penambahan dan Penyesuaian definisi:
Indikator
Sasaran Kinerja Sasaran
DIPA
Strategis Sasaran Program
Strategis

Penghapusan Indikator
Klasifikasi
Sasaran Output Rincian Output
Rincian Output
Kegiatan Program

44
Substansi Perubahan (2/5)

Penyesuaian istilah:

Level PMK 214/PMK.02/2017 PMK 22/PMK.02/2021


K/L Indikator Sasaran Strategis (ISS) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
UE I  Indikator Sasaran Program (ISP)  Indikator Kinerja Program (IKP)
 Keluaran (Output) Program (KP)  Output Program (OP)
 Indikator Keluaran (Output) Program (IKP)  Indikator Output Program (IOP)

Satker Keluaran (Output) Kegiatan (KK)  Klasifikasi Rincian Output (KRO)


 Rincian Output (RO)

45
Substansi Perubahan (3/5)

 Penyesuaian istilah Realisasi Volume Keluaran (RVK) menjadi Realisasi Volume Rincian Output (RVRO)
dan penghapusan istilah Indikator Keluaran Kegiatan (IKK) sebagai konsekuensi dari kebijakan RSPP

 Penyesuaian pengukuran NKA

Level Pengukuran PMK 214/PMK.02/2017 Pengukuran PMK 22/PMK.02/2021

K/L Tetap Tetap

UE I Tetap Tetap

Satker Capaian Keluaran Kegiatan (CKK) Capaian Rincian Output (CRO)


CKK = RVK x IKK Tidak lagi memperhitungkan Indikator Keluaran
Kegiatan

46
Substansi Perubahan (4/5)

Penyesuaian Pengukuran Efisiensi

Level Pengukuran PMK Pengukuran PMK 22/PMK.02/2021


214/PMK.02/2017
UE I Tetap Tetap
Pengisian RIOP sesuai dengan realisasinya (dapat tercapai >100%),
namun untuk perhitungan nilai efisiensi OP untuk masing-masing OP
secara otomatis dibatasi pengakuannya paling tinggi sebesar 120%

Satker Dilakukan di level Output  Dilakukan di level RO, dengan menggunakan:


(memperhitungkan RVK dan  realisasi anggaran KRO apabila belum ada realisasi
IKK) anggaran per RO, atau
 realisasi anggaran RO apabila sudah terdapat realisasi
anggaran per RO
 Pengisian RVRO sesuai dengan realisasi (dapat tercapai >100%),
namun untuk perhitungan nilai efisiensi RO untuk masing-masing
RO secara otomatis dibatasi pengakuannya paling tinggi
sebesar 120%

47
Substansi Perubahan (5/5)

 Pembatasan Nilai tertinggi:


Setiap variabel di dashboard (CSS, CSP, COP, CRO, Konsistensi dan Penyerapan) menjadi 100%
 Pembatasan Nilai terendah:
 setiap realisasi indikator (CSS, CSP, COP) nilai terendah 1% dan RVRO untuk RO terendah 1%
 nilai Konsistensi terendah 0% berdasarkan RPD revisi
 Penyesuaian istilah dan penambahan struktur KRO/RO
Penyesuaian pengaturan mengenai pelaksanaan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek Konteks.

48
Proporsi Nilai Kinerja Anggaran

Tingkat K/L
NK K/L
100%
Tingkat Eselon I

Aspek Manfaat (Sasaran Strategis) Rata-Rata NK Es.I Tingkat Satker


50% 50%

NK Manfaat dan Implementasi Es I Rata-Rata NK Satker


50% 50%

Aspek Manfaat (Sasaran Program) Aspek Implementasi Es. I


66,7% 33,3%

Capaian RO Efisiensi Konsistensi Penyerapan Anggaran thd Perencanaan Penyerapan Anggaran


43,5% 28,6% 18,2% 9,7%
Aspek Implementasi

49
Hal-hal Baru dalam
E-monev 2021

50
Bagian Keuangan , Subbagian Perbendaharaan
Hal-hal yang Baru dalam e-Monev 2021

1 2 3 4 5 6
Obyek Satker tidak e-Monev Perubahan data Terdapat Penginputan
pelaporan dan hanya mengisi menggunakan PN dilakukan pemisahan progres
struktur user komponen, sistem buka pada aplikasi antara status pelaksanaan
dalam namun juga tutup. KRISNA capaian (%) dilakukan
e-Monev rincian output sedangkan Non “dimanfaatkan” pada level
E-Monev
mengikuti (RO satker) Prioritas dengan status komponen, dan
dibuka setiap
struktur 4 bulan perubahannya capaian lainnya akan
program dan terakhir dapat diakumulasi ke
kegiatan dilakukan pada level RO satker.
setelah RSPP RKA-KL Dan menjadi
bahan
penginputan di
level RO

51
Hal-hal yang Baru dalam e-Monev 2021

7 8
Penginputan Penonaktifan
data Satker komponen yang
dimulai dari tidak
komponen dilaksanakan,
kemudian RO dilakukan pada
satker. menu management
data (user K8)
Jika
komponen Komponen yang
belum diinput nonaktif dapat
maka tidak diaktifkan kembali
dapat mengisi namun data
RO satker realisasi yang
sudah diinput
akan terhapus.

52
Hal-hal yang Baru dalam e-Monev 2021
No Kantor Wilayah User_id Password
1. Kantor Wilayah DJKN Aceh K7_DJKN01 5ump4hp3mud4
2. Kantor Wilayah DJKN Sumatera Utara K7_DJKN02 5ump4hp3mud4
3. Kantor Wilayah DJKN Riau, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau K7_DJKN03 5ump4hp3mud4
9
7 4. Kantor Wilayah DJKN Sumatera Selatan, Jambi dan Bangka Belitung K7_DJKN04 5ump4hp3mud4
5. Kantor Wilayah DJKN Lampung dan Bengkulu K7_DJKN05 5ump4hp3mud4
Telah 6. Kantor Wilayah DJKN Banten K7_DJKN06 5ump4hp3mud4
disediakan 7. Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta K7_DJKN07 5ump4hp3mud4
user K7
8. Kantor Wilayah DJKN Jawa Barat K7_DJKN08 5ump4hp3mud4
sebagai User
9. Kantor Wilayah DJKN Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta K7_DJKN09 5ump4hp3mud4
Kantor
Wilayah untuk 10. Kantor Wilayah DJKN Jawa Timur K7_DJKN10 5ump4hp3mud4

memonitoring 11. Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Barat K7_DJKN11 5ump4hp3mud4


pengisian 12. Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah K7_DJKN12 5ump4hp3mud4
Emonev 13. Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Timur dan Utara K7_DJKN13 5ump4hp3mud4
Bappenas 14. Kantor Wilayah DJKN Bali dan Nusa Tenggara K7_DJKN14 5ump4hp3mud4
Satket di 15. Kantor Wilayah DJKN Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat K7_DJKN15 5ump4hp3mud4
Lingkungan
16. Kantor Wilayah DJKN Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara K7_DJKN16 5ump4hp3mud4
Kanwil.
17. Kantor Wilayah DJKN Papua dan Maluku K7_DJKN17 5ump4hp3mud4
18. Lembaga Manajemen Aset Negara K7_DJKN18 5ump4hp3mud4
19. Kantor Pusat K7_DJKN19 5ump4hp3mud4

53
Terima Kasih
Thank You !
Bagian Keuangan
Subbagian Perbendaharaan
SUPLEMEN
Indikator Bobot : 5
Revisi DIPA
Dihitung berdasarkan frekuensi revisi dipa dalam satu triwulan
Frekuensi revisi untuk nilai IKPA optimal, 1 kali dalam satu triwulan (tidak Rasio Revisi DIPA Triwulanan (RRev) :
kumulatif)
RRev
Revisi yang diperhitungkan revisi pagu tetap yang disahkan oleh Kementerian
Keuangan
Revisi kewenangan KPA, revisi pengehematan atau refocusing yang menjadi Nilai IKPA :
kebijakan pemerintah dikecualikan dalam perhitungan 𝑛

∑ 𝑅𝑅𝑒𝑣 𝑛
Nilai IKPA Unit Eselon I dan K/L (agregasinya) = nilai rata-rata dari Nilai IKPA Satker 𝐼𝐾𝑃𝐴 𝑅𝑒𝑣=
𝑖=1

yang ada di bawah kewenangannya (konsolidasi lokasi: average) 𝑛

Ilustrasi
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Revisi DIPA Satker A*) 1x 0x (tidak revisi) 1x 1x
Revisi DIPA Satker B**) 1x 2x 1x 0x (tidak revisi)
Nilai Kinerja A (triwulanan) (1/1)*100 = 100 (1/0)*100 = 100 (1/1)*100 = 100 (1/1)*100 = 100
Nilai Kinerja B (triwulanan) (1/1)*100 = 100 (1/2)*100 = 50 (1/1)*100 = 100 (1/0)*100 = 100

Nilai IKPA A (rata2 kumulatif) 100 (100+100)/2 = 100 (100+100+100)/3 = 100 (100+100+100+100)/4 = 100
Nilai IKPA B (rata2 kumulatif) 100 (100+50)/2 = 75 (100+50+100)/3 = 83,33 (100+50+100+100)/4 = 87,5
Nilai IKPA K/L AB***) (100+100)/2 = 100 (100+75)/2 = 87,5 (100+83,33)/2 = 91,66 (100+87,5)/2 = 93,75

56
Indikator Bobot : 5
Deviasi Hal III DIPA

Indikator kinerja Deviasi Halaman III DIPA, dihitung berdasarkan rata-rata


kesesuaian antara realisasi anggaran terhadap rencana penarikan dana (RPD)
bulanan.
Deviasi Halaman III DIPA bulanan :
Nilai IKPA Deviasi Halaman III DIPA memperhitungkan rata-rata deviasi antara
realisasi anggaran dengan RPD setiap bulan. ‖ 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑛− 𝑅𝑃𝐷𝑛‖
𝐷𝑒𝑣𝐷𝐼𝑃𝐴 𝑛= 𝑥 100
Nilai RPD dikunci setiap awal triwulanan dengan batas pemutakhiran RPD Halaman 𝑅𝑃𝐷𝑛
III DIPA sampai dengan 10 hari kerja pertama setiap triwulan. Khusus untuk
Triwulan I batas akhir pemutakhiran sampai dengan 10 hari kerja pertama bulan Nilai IKPA :
Februari, 𝑛

∑ 𝐷𝑒𝑣𝐷𝐼𝑃𝐴𝑛
𝑖=1
Penguncian dilakukan berdasarkan tanggal posting DIPA hasil revisi pada sistem. IKPA DevDIPAn = 100 −
𝑛

Nilai deviasi dihitung mulai periode Januari sampai dengan November.


Rasio Nilai IKPA
Ilustrasi
Jan  ||1 – 1,5 ||) x 100 = 33,3 100 – 33,3= 66,7
Jan Feb Mar 1,5 1
Realisasi 1 2 2 Feb ||2 – 2 || ) x 100 = 0 100 – (33,3+0)= 83,3
2
RPD 1,5 2 2,5 2
Deviasi 0,5 0 0,5 100 – (33,3+0+20)= 832,2
Mar ||2 – 2,5 || ) x 100 = 20
3
NilaiYour
IKPADate Here 66,7 83,3 82,2 2,5 57
Indikator Bobot : 5
Pagu Minus

Dihitung berdasarkan rasio antara total nilai pagu minus (realisasi yang melebihi
Rasio Pagu Minus :
pagunya) terhadap pagu DIPA.
𝑃𝑎𝑔𝑢 𝑀𝑖𝑛𝑢𝑠
Mengacu pada nilai pagu minus pada level akun (6 digit).
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑎𝑔𝑢 𝑀𝑖𝑛𝑢𝑠= 𝑥 100
𝑃𝑎𝑔𝑢 𝐷𝐼𝑃𝐴
Penilaian akhir indikator Pagu Minus berdasarkan pada nominal pagu minus DIPA Nilai IKPA :
per tanggal 31 Desember yang belum diselesaikan.
100 - Rasio Pagu Minus

Ilustrasi

Satker A memiliki alokasi pagu DIPA sebesar


Rp1,5 miliar.
120 juta X 100 = 99,92
Berdasarkan data s.d. 31 Desember 2020,
terdapat pagu minus sebesar Rp 120 juta yang
belum diselesaikan/ditindaklanjuti Satker A
100 - ( 1,5 milyar )
58
Indikator Penyampaian Bobot : 10
Data Kontrak

Rasio Ketepatan Waktu Penyampaian Data


Kontrak :
Dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu penyampaian data
perjanjian/kontrak terhadap seluruh data perjanjian/kontrak yang didaftarkan ke
KPPN.
Kontrak yang dihitung adalah perjanjian/kontrak dengan nilai di atas Nilai IKPA :
Rp50.000.000 dan data/perjanjian kontrak tahun jamak yang didaftarkan pada Sesuai dengan nilai Rasio Ketepatan Waktu
tahun pertama masa kontrak.
Penyampaian Data Kontrak (RKDK)

Ilustrasi

Satker A sepanjang tahun 2020 mendaftarkan 12


kontrak ke KPPN dengan rincian 10 kontrak
8
( ) X 100 = 80
dengan nilai 50 juta rupiah dan 2 kontrak di bawh
50 juta rupiah . 2 kontrak di antaranya terlambat
disampaikan ke KPPN.
10

59
Indikator Pengelolaan UP Bobot : 8
dan TUP
Rasio Ketepatan Waktu Penyampaian Data
Kontrak :
Dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu pertanggungjawaban UP Tunai dan
TUP Tunai terhadap seluruh pertanggungjawaban UP Tunai dan TUP Tunai

Sisa dana UP dan TUP yang belum disetor pada (akhir tahun 31 Desember) akan Nilai IKPA :
dihitung sebagai pinalti nilai kinerja dengan mengubah status Sesuai dengan Rasio Ketepatan Waktu
pertanggungjawaban dari tepat waktu menjadi terlambat.
Pertanggungjawaban UP dan TUP
Jenis UP dan TUP yang diperhitungkan adalah UP dan TUP tunai dengan sumber
dana RM.
Basis Perhitungan :
Ilustrasi
1 Tanggal SP2D UP ke SP2D GUP Isi dan SP2D GUP Nihil Satker A Tepat Waktu Terlambat Total
2 Tanggal SP2D TUP ke SP2D TUP Nihil
3 Tanggal SP2D GUP Isi ke tanggal SP2D GUP Isi berikutnya GUP 25 (26-1)* 1 26
PTUP 3 1 4
Total 28 2 30
Monitoring dapat dilakukan melalui Kartu Pengawasan (Karwas) UP dan TUP IKPA Pengelolaan (28/30)*100 = 93,3
pada OMSPAN. UP dan TUP
(awal) *Terdapat sisa dana UP yang belum disetor di akhir tahun
anggaran sehingga dikenakan pinalti

60
Indikator Penyampaian Bobot : 5
LPJ Bendahara

Rasio Ketepatan Waktu LPJ Bendahara:


Dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu penyampaian LPJ oleh Bendahara
Pengeluaraan terhadap seluruh kewajiban penyampaian LPJ

Batas waktu penyampaian LPJ Bendahara Pengeluaran ke KPPN (paling lambat Nilai IKPA :
tanggal 10 bulan berikutnya). Apabila tanggal 10 libur, LPJ disampaikan pada Sesuai dengan Rasio Ketepatan Waktu LPJ
hari kerja sebelumnya. Bendahara Pengeluaran

Ilustrasi

Satker A sepanjang tahun 2020 menyampaikan


10
LPJ Bendahara ke KPPN sebanyak 12 kali.
Dua di antaranya terlambat disampaikan ke
KPPN.
( 12
) X 100 = 83,3

61
Indikator Dispensasi Bobot : 5
Penyampaian SPM

Dispensasi Penyampaian SPM

Dihitung berdasarkan jumlah SPM yang


Dihitung berdasarkan jumlah SPM yang mendapat dispensasi karena melewati mendapat dispensasi.
batas waktu penyampaian SPM.
Nilai IKPA :
Nilai IKPA diberikan secara bertingkat sesuai jumlah kumulatif atas SPM yang
telah diberikan dispensasi. Subkriteria Nilai
0 SPM 100
1-5 SPM 95
Ilustrasi
6 – 10 SPM 90
11 – 20 SPM 85
Menjelang akhir tahun 2020, Satker A > 20 SPM 80
mengajukan permohonan dispensasi SPM ke
Dirjen Perbendaharaan sebanyak 4 SPM.
Maka, nilai IKPA Dispensasi SPM sesuai
layering tahun 2021 adalah 95.

62
Indikator Bobot : 15
Penyerapan Anggaran

Dihitung berdasarkan rata-rata rasio antara persentase penyerapan anggaran atas Nilai Kinerja Penyerapan Anggaran Triwulanan
pagu DIPA terhadap target penyerapan anggaran setiap triwulan.

Basis Perhitungan : Pagu DIPA yang berlaku pada akhir triwulan berkenaan
𝑁𝐾𝑃𝐴𝑛= ( ) 𝑃𝐴𝑛
𝑇𝐴𝑛
𝑥 100

Nilai IKPA :
Target penyerapan anggaran K/L masing-masing triwulan : 𝑛

∑ 𝑁𝐾𝑃𝐴𝑛
𝑖 =1
Triwulan Target 𝐼𝐾𝑃𝐴 − 𝑃𝐴𝑛=
𝑛

Triwulan I 15%
Triwulan II 40%
Triwulan III 60%
Triwulan IV 90% Ilustrasi

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV


Target Penyerapan 15% 40% 60% 90%
PA Satker A 12% 32% 50% 80%
(12/15)*100 (32/40)*100 (50/60)*100 (80/90)*100
NKPA Satker A
= 80 = 80 = 83,33 = 94,44
(80+80)/2 (80+80+83,33)/3 (80+80+83,33+94,44)/4
IKPA-PA Satker A 80
= 80 = 81,11 = 83,89
63
Indikator Bobot : 10
Penyelesaian Tagihan

Ketepatan Waktu Penyelesaian Tagihan


Dihitung berdasarkan rasio antara penyampaian SPM LS Kontraktual Non Belanja
Pegawai yang tepat waktu (17 hari kerja) terhadap seluruh SPM LS Kontraktual
Non Belanja Pegawai.

17 hari kerja dihitung dari tanggal Berita Acara Serah Terima (BAST) atau Nilai IKPA :
Berita Acara Pembayaran Pekerjaan (BAPP) sampai dengan tanggal Sesuai dengan rasio ketepatan waktu
penyampaian SPM LS Kontraktual. penyelesaian tagihan

Ilustrasi

Jumlah SPM LS Kontraktual tahun 2020 pada


14
) X 100 = 93,8
Satker A sebanyak 16 SPM. Dari 16 SPM
tersebut, satu di antaranya baru disampaikan
setelah 20 hari kerja, sementara SPM lainnya
selalu disampaikan tepat waktu
( 15

64
Indikator Bobot : 17
Capaian Output

Dihitung berdasarkan rata-rata Nilai Kinerja atas capaian pada Rincian Output
(RO) terhadap jumlah RO yang dikelola Satker.

Penentuan perhitungan nilai kinerja atas capaian RO berdasarkan pada status


tahapan pelaksanaan RO.
Kode Status Tahapan Nilai Kinerja
Ketepatan Waktu Penyelesaian Tagihan
Status
(1) Persiapan/ Proses PBJ 0
(2) Proses Pelaksanaan Sesuai rasio PCRO dengan
Target PCRO Nilai IKPA :
(3) Selesai Sesuai RVRO dengan Target
RO
Khusus pada bulan Desember, Nilai Kinerja Capaian Output akan dihitung
berdasarkan rasio antara capaian RO terhadap target RO.
Target PCRO Triwulanan
Triwulan Target
Triwulan I 15%
Triwulan II 40%
Triwulan III 60%
Triwulan IV 100%

65
Ilustrasi Perhitungan Nilai IKPA Capaian Output
Uraian RO Uraian Kinerja Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 3,3 km

RO 1
Real PCRO (% Kumulatif) 0,00 0,00 12,12 27,27 42,42 60,61 72,73 90,91 100,00 100,00 100,00 100,00
Uraian RO : Pembangunan Jalan Real VRO (kumulatif) - - 0,4 0,9 1,4 2 2,4 3 3,3 3,3 3,3 3,3
Target RO : 3,3 Km
Status Tahapan (1) (1) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 1 0,0 0,0 80,8 68,2 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 1 Dokumen

RO 2
Uraian RO : Layanan Penyiapan dan Pengendalian
Real PCRO (% Kumulatif) 8,33 16,67 25,00 33,33 + 41,67 50,00 58,33 66,67 75,00 83,33 91,67 100,00
Pelaksanaan
Real VRO (kumulatif) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Target RO : 1 Dokumen Status Tahapan (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 2 55,6 100,0 100,0 83,3 100,0 100,0 97,2 100,0 100,0 83,3 91,7 100,0
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 397,16 km

RO 3
Real PCRO (% Kumulatif) 0,00 4,32 12,93 22,69 + 40,32 50,72 70,72 80,88 88,36 100,00 100,00 100,00 RVRO melebihi
Uraian RO : Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan Real VRO (kumulatif) - 17,16 51,36 90,12 160,15 201,43 280,88 321,22 350,92 399 399 399 target, nilai
Target RO : 397,16 km
Status Tahapan (1) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) kinerja maks.
Nilai Kinerja Capaian RO 3 - 28,80 86,21 56,73 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 47,56 km

RO 4
Uraian RO : Preservasi Rekonstruksi, Rehabilitasi
Real PCRO (% Kumulatif) 0,00 0,00 0,00 26,62 + 33,16 53,41 73,97 85,83 100,00 100,00 100,00 100,00
Jalan
Real VRO (kumulatif) - - - 12,66 15,77 25,4 35,18 40,82 47,56 47,56 47,56 47,56
Target RO : 47,56 km Status Tahapan (1) (1) (1) (2) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 4 - - 0,0 66,55 82,90 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 117,41 km

RO 5
Uraian RO : Penanganan Drainase, Trotoar, dan
Real PCRO (% Kumulatif) 10,57 26,35 42,99 51,11 + 57,56 68,38 85,01 98,51 100,00 100,00 100,00 100,00
Fasilitas Keselamatan Jalan
Real VRO (kumulatif) 12,41 30,94 50,47 60,01 67,58 80,29 99,81 115,66 117,41 117,41 117,41 117,41
Target RO : 117,41 km Status Tahapan (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 4 70,5 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 5.800,15 m

RO 6
Real PCRO (% Kumulatif) 0,00 0,00 0,00 0,00 + 0,00 31,03 50,08 70,91 86,20 100,00 100,00 100,00
Uraian RO : Preservasi Rutin Jembatan Real VRO (kumulatif) - - - - - 1.800 2.905 4.113 5.000 5.800,15 5.800,15 5.800,15
Target RO : 5.800,15 m
Status Tahapan (1) (1) (1) (1) (1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 4 - - 0,0 - - 77,6 83,5 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

66
Ilustrasi Perhitungan Nilai IKPA Capaian Output

Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 736,35 m
Real PCRO (% Kumulatif) 2,74 7,04 23,15 47,53 54,88 72,46 81,48 94,94 100,00 100,00 100,00 100,00
RO 7 Real VRO (kumulatif) 20,2 51,86 170,46 350 404,14 533,53 600 699,12 736,35 736,35 736,35 736,35
Uraian RO : Preservasi Jembatan
Target RO : 736,35 m Status Tahapan (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 4
18,29 46,95 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 110,80 m

RO 8
Real PCRO (% Kumulatif) 0,00 0,00 0,00 0,00 + 0,00 0,00 19,61 45,55 86,62 100,00 100,00 100,00
Uraian RO : Penggantian Jembatan Real VRO (kumulatif) - - - - - - 21,73 50,47 95,98 110,8 110,8 110,8
Target RO : 110,80 m
Status Tahapan (1) (1) (1) (1) (1) (1) (2) (2) (2) (3) (3) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 4 - - 0,0 - - 0,0 32,69 75,92 100,0 100,0 100,0 100,0
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 1 Layanan

RO 9
Real PCRO (% Kumulatif) 8,33 16,67 25,00 33,33 + 41,67 50,00 58,33 66,67 75,00 83,33 91,67 100,00
Layanan Perkantoran Real VRO (kumulatif) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Target RO : 12 Layanan
Status Tahapan (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 4 55,6 100,0 100,0 83,3 100,0 100,0 97,2 100,0 100,0 83,3 91,7 100,0
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% +
PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 1 Layanan
RO 10 Real PCRO (% Kumulatif) 8,33 16,67 25,00 33,33 41,67 50,00 58,33 66,67 75,00 83,33 91,67 100,00
Uraian RO : Layanan Dukungan
Manajemen Satker
Real VRO (kumulatif) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Target RO : 1 Layanan Status Tahapan (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 4 55,6
:100,0 100,0 83,3 = 100,0 100,0 97,2 100,0 100,0 83,3 91,7 100,0
Kinerja Kumulatif 667,01 877,58 1000,00 1000,00
Jumlah RO Aktif = 10 10 10 10
NILAI IKPA CAPAIAN OUTPUT 66,70121 87,758 100 100

67
Indikator Bobot : 5
Retur SP2D

Nilai Kinerja Penyerapan Anggaran Triwulanan

Dihitung berdasarkan rasio antara jumlah SP2D yang diretur terhadap jumlah
SP2D yang telah diterbitkan KPPN.

Nilai IKPA :
Semakin rendah rasio retur SP2D, semakin baik dan efektif kinerja pelaksanaan
kegiatan pada Satker atau K/L. 100 - Rasio Retur SP2D

Ilustrasi

Sepanjang tahun 2020, KPPN menerbitkan


1.021 SP2D dari tagihan yang disampaikan
oleh Satker A, di mana 11 SP2D di antaranya
sempat dikembalikan oleh bank karena
permasalahan data rekening penerima
100 - ( 11
1.021 )
X 100 = 99,92

68
Indikator Bobot : 5
Pengembalian/Kesalahan SPM

Rasio Kesalahan SPM :

Dihitung berdasarkan rasio antara pengembalian SPM oleh KPPN karena ditolak
oleh sistem pada saat konversi oleh front office di KPPN (kesalahan formal)
dan pada saat verifikasi middle office (kesalahan substantif).
Nilai IKPA :

Kesalahan SPM umumnya disebabkan oleh kesalahan data supplier, kesalahan Subkriteria Nilai
pencantuman nama supplier, nama rekening tidak ditemukan, NIP pegawai
tidak ditemukan, dsb. 0% 100
>0,00% - 1,50% 95
Ilustrasi
> 1,50% - 3,00% 90
> 3,00% - 5,00% 85
> 5,00% 80
Sepanjang tahun 2020, Satker A menerbitkan
412 SPM yang disampaikan ke KPPN. 5 SPM
di antaranya sempat dikembalikan oleh KPPN Rasio Nilai IKPA
karena adanya kesalahan pencantuman nama
supplier. 5 95
Rasio Berada
X 100 % = 1,21% pada rentang
412 >0,00% - 1,50%
69
Indikator Bobot : 5
Perencanaan Kas

Dihitung berdasarkan rasio antara jumlah Renkas/RPD Harian yang disampaikan Rasio Ketepatan Waktu Renkas :
tepat waktu (sesuai dengan nilai dan jenis transaksinya) terhadap seluruh Renkas
yang disampaikan ke KPPN.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 197/PMK.05/2017 tentang


Rencana Penarikan Dana, Rencana Penerimaan Dana, dan Perencanaan Kas, Nilai IKPA :
satker berkewajiban untuk menyampaikan Rencana Penarikan Dana harian ke Sesuai dengan Rasio Ketepatan
KPPN untuk perkiraan transaksi signifikan dengan minimal nilai tertentu serta Waktu Renkas
jadwal penyampaian tertentu sesuai ketentuan yang berlaku

Transaksi Nilai SPM Penyampaian RPD Periode Ilustrasi


Harian Pemutakhiran
Transaksi A > 1 triliun rupiah 15 hari kerja 10 hari kerja
sebelum pengajuan sebelum pengajuan
SPM SPM
Transaksi B 500 m < n 10 hari kerja 5 hari kerja sebelum Satker A mengajukan 2x renkas untuk SPM 1
<= 1 triliun rupiah sebelum pengajuan pengajuan SPM ( 499 m rupiah) dan SPM 2 (612 m rupiah).
SPM Renkas SPM 1 disampaikan 4 hari kerja dan
Transaksi C 1m<n 5 hari kerja sebelum renkas SPM 2 10 hari kerja sebelum pengajuan
<= 500 m rupiah pengajuan SPM SPM. Maka nilai IKPA Renkas Satker A  ½
x 100 = 50
70
Langkah-Langkah Strategis
Untuk Mendorong Pencapaian Ikpa Yang Optimal

Kesesuaian Antara Perencanaan dengan Pelaksanaan Anggaran

Revisi DIPA
• Meneliti kembali DIPA dan RKA-K/L 2021. Dalam hal terdapat catatan atau blokir agar segera menyiapkan langkah-langkah penyelesaiannya.
• Mereviu kembali rencana kegiatan dan keselarasannya dengan kebijakan program/kegiatan pada K/L.
• Mengelola dan menghimpun kebutuhan revisi anggaran (revisi dalam hal pagu tetap) untuk kemudian dapat dijadwalkan dengan frekuensi revisi
yang akan diajukan baik kepada DJA maupun DJPb sebanyak 1 kali dalam 1 triwulan.
Deviasi Halaman III DIPA
• Menyusun Rencana Penarikan Dana bulanan dengan 1) mengacu pada rencana kegiatan dalam satu tahun, dan 2) memperhatikan target
penyerapan anggaran triwulanan.
• Mengevaluasi dan melakukan penyesuaian rencana kegiatan, RPD, dan prognosis realisasi anggaran secara triwulanan serta mengajukan revisi
administratif penyesuaian Halaman III DIPA ke Kanwil DJPb.
• Mempercepat penyampaian usulan revisi administrasi penyesuaian Hal III DIPA sebelum batas akhir pemutakhiran data triwulanan untuk
memitigasi risiko load kerja sistem yang besar akibat tingginya volume usulan revisi administrasi.
Pagu Minus
• Melakukan pemantauan terhadap pagu dan realisasi belanja, mengidentifikasi potensi pagu minus, serta menyiapkan langkah-langkah
penyelesaian pagu minus melalui:
• Revisi anggaran;
• Pemulihan pagu;
• Memastikan kesesuaian pencantuman kode (segmen), khususnya kode lokasi belanja pada saat terjadi pengembalian belanja.
71
Langkah-langkah Strategis
Untuk Mendorong Pencapaian Ikpa Yang Optimal

Kepatuhan Terhadap Regulasi


Pengelolaan UP dan TUP
• Menghitung kebutuhan operasional bulanan Satker dan mengajukan UP secara rasional sesuai kebutuhan bulanan Satker.
• Menggunakan UP secara efektif dan efisien dengan mempercepat revolving UP minimal 1 kali dalam 1 bulan.
• Dalam mengajukan TUP, agar menyusun rencana penggunaan dan pengeluaran dalam satu bulan secara efektif.
• Menyetor sisa dana UP dan TUP yang berada di Bendahara Pengeluaran/BPP sebelum akhir tahun anggaran berakhir.
• Memonitor status penggunaan UP/TUP pada Karwas OMSPAN.
LPJ Bendahara
• Meningkatkan kedisiplinan dan keakuratan Bendahara dalam menyampaikan LPJ Bendahara ke KPPN.
• Dalam penyampaian LPJ Bendahara, agar tidak menunggu batas akhir penyampaian, karena dikhawatirkan terdapat kendala dalam penyusunan LPJ
tersebut. Selain itu, satker agar berkoordinasi dengan KPPN setempat apabila menghadapi kendala/permasalahan.
Data Kontrak
• Meningkatkan kedisiplinan, ketertiban, dan ketepatan waktu dalam penyampaian data kontrak sebelum 5 hari kerja setelah ditandatangani dan
dipastikan verifikasi kebenaran data kontraknya (approval) oleh KPPN.
• Menandatangani kontrak pengadaan apabila telah ditetapkan pemenang lelang.
• Menyusun ceklist penyelesaian dokumen kontrak.
Dispensasi SPM
• Memantau progres penyelesaian kegiatan sesuai rencana.
• Menetapkan mitigasi risiko penyelesaian pekerjaan dan pembayaran.
• Menghitung prognosis belanja agar dapat dieksekusi tepat waktu untuk menghindari penumpukkan pencairan anggaran pada akhir tahun.
72
Langkah-langkah Strategis
Untuk Mendorong Pencapaian Ikpa Yang Optimal
Efektivitas Pelaksanaan Anggaran

Penyerapan Anggaran
• Memperbaiki perencanaan dan eksekusi kegiatan secara relevan dan terjadwal, tidak menumpuk pencairan anggaran pada akhir tahun.
• Melakukan percepatan belanja, khususnya untuk belanja barang dan modal yang proses pengadaan barang dan jasanya dimulai sejak awal
tahun anggaran.
• Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan memperhatikan progres penyerapan anggaran secara proporsional dari pagu DIPA
Penyelesaian Tagihan
• Segera menyelesaikan pembayaran dan tidak menunda proses penyelesaian tagihan yang pekerjaannya telah selesai (termasuk pekerjaan
termin).
• Memperhatikan ketentuan penyelesaian tagihan dalam 17 hari kerja sejak timbulnya hak tagih kepada negara.
• Lebih teliti, lengkap, dan akurat dalam pengisian uraian pada SPM terutama untuk tanggal dan nomor BAST/BAPP.
Retur SP2D
• Meningkatkan ketelitian dalam memproses dokumen pembayaran dalam SPM terutama kebenaran dan keakuratan nama dan nomor
rekening bank Pihak Ketiga/ penerima pembayaran.
• Mengkonfirmasi status aktif rekening penerima. Apabila terjadi retur SP2D, satker agar berkoordinasi dengan KPPN untuk penyelesaiannya
tidak lebih dari 7 hari kerja.

73
Langkah-langkah Strategis
Untuk Mendorong Pencapaian Ikpa Yang Optimal

Efektivitas Pelaksanaan Anggaran

Capaian Output
• Menetapkan metode perhitungan capaian output untuk setiap RO yang dikelola.
• Secara periodik menghitung tingkat kemajuan aktivitas (progres/PCRO) dan capaian (Realisasi Volume RO), memperhatikan gap progres
capaian output dengan penyerapan anggaran tidak melebihi ambang batas anomali (5% untuk RO strategis, 20% untuk RO lainnya).
• Melakukan pengisian data capaian output bulanan secara akurat dan disiplin sebelum batas akhir open period reguler (10 hari kerja
setelah bulan berakhir).
• Memonitor status data pada aplikasi OMSPAN dan memastikan status data telah Terkonfirmasi.

Efisiensi Pelaksanaan Anggaran

Renkas
• meningkatkan kedisiplinan, ketertiban, dan ketepatan waktu dalam penyampaian Renkas (RPD Harian) untuk transaksi pencairan
dana yang memerlukan penyampaian Renkas.
Kesalahan SPM
• Meningkatkan ketelitian dalam memproses dokumen pembayaran dalam SPM terutama kebenaran dan keakuratan data supplier
yang telah dicocokkan dengan data yang ada pada OM SPAN maupun data identitas supplier yang terkonfirmasi dengan pihak bank
agar SPM yang diajukan tidak tertolak oleh KPPN.

74
SUPLEMEN
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART

1. Capaian Output Program

76
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART

Capaian Output Satker

77
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR
SMART
2. Penyerapan Anggaran

78
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART

3. Efisiensi Level Program

 Capaian Output yang diperhitungkan


maksimal 120
 Nilai Efisiensi -20 sd 20

79
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART

3. Efisiensi RO Level Satker


(data realiasi anggaran RO tidak tersedia)

 Capaian Output
yang
diperhitungkan
maksimal 120
 Nilai Efisiensi -20
sd 20

80
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART

3. Efisiensi RO Level Satker


(data realiasi anggaran RO tersedia)

 Capaian Output yang


diperhitungkan maksimal 120
 Nilai Efisiensi -20 sd 20

81
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART

Perhitungan Nilai Efisiensi

 Jika Efisiensi
>20% maka NE
pada nilai
Kinerja
maksimal 100%
 Jika efisiensi < -
20%, maka NE
dalam nilai
Kinerja min 0%

82
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART

4. Konsistensi anggaran

 Apabila RPD dan Realiasi


Anggaran 0 maka
konsistensi 100%

83
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART

Penilaian Kinerja Aspek Implementasi

84
SUPLEMEN
Dasar Hukum Pelaksanaan PEPP
UU No. 25/2004: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

1. Pasal 8 : Tahapan Perencanaan Pembangunan (Penyusunan Rencana → Penetapan Rencana → Pengendalian Pelaksanaan Rencana → Evaluasi
Pelaksanaan Rencana).
2. Pasal 28 : Pengendalian dan Evaluasi memerlukan data pelaksanaan/realisasi yang didapatkan melalui proses pemantauan

PP No. 39/2006: Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

1. Pasal 3: Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang
tertuang dalam rencana dilakukan melalui kegiatan pemantauan dan pengawasan.
2. Pasal 4: Pimpinan Kementerian/Lembaga/Daerah/SKPD-OPD/Satker melakukan pemantauan pelaksanaan Renja-KL yang meliputi pelaksanaan
program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya. (dirangkum)
3. Pasal 10: Menteri menghimpun dan menganalisis laporan pemantauan triwulanan Kementerian/Lembaga laporan triwulanan Bappeda Provinsi
untuk menilai kemajuan pelaksanaan rencana serta mengidentifikasi permasalahan yang memerlukan tindak lanjut. (dirangkum)

PP No. 17/2017: Sinkronisasi Proses Perencanaan & Penganggaran Pembangunan Nasional

1. Pasal 33(1): Menteri Koordinator sesuai dengan bidangnya, bersama-sama dengan Menteri PPN, Menkeu dan menteri/pimpinan lembaga serta
instansi terkait melakukan koordinasi pengendalian dan pemantauan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan.
2. Pasal 33(2): Menteri PPN melakukan pengendalian dan pemantauan pelaksanaan program tahun berjalan bersama Menkeu.
3. Penjelasan pasal 5(2) : Menteri PPN melakukan evaluasi kinerja pembangunan dan tahun berjalan yang akan dilanjutkan

86
Pemantauan dan
Pelaporan

87
Bagian Keuangan , Subbagian Perbendaharaan
Perubahan Struktur Kebijakan
Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran (RSPP)

Sebelum RSPP Sesudah RSPP 1. Objek Pelaporan pada aplikasi


e-Monev tahun 2021 mengikuti
Program struktur program dan kegiatan
Program
(non lintas dan Lintas setelah RSPP.
2. Struktur User/pengguna aplikasi
Kegiatan
Kegiatan e-Monev mengikuti struktur
(non lintas dan lintas) organisasi hasil RSPP (PJ Program
dan kegiatan lintas)
Output dan Suboutput KRO dan RO
3. Pada tahun 2021 tidak ada
perubahan signifikan terkait
mekanisme/bisnis proses entri
data realisasi hasil pemantauan,
Komponen Komponen
yaitu di level komponen,
rincian output/RO dan
indikator kinerja
88
Objek Pemantauan (Pelaporan)

Rincian Output (RO)


Klasifikasi Rincian Output (KRO)
”Keluaran (output) riil yang sangat spesifik yang dihasilkan
”kumpulan atas keluaran (output) K/L (Rincian Output
oleh unit kerja Kementerian/Lembaga yang berfokus pada
– RO) yang disusun dengan mengelompokkan atau
isu dan/atau lokasi tertentu serta berkaitan langsung
mengklasifikasikan muatan keluaran (output) yang
dengan tugas dan fungsi unit kerja tersebut dalam
sejenis/serumpun berdasarkan sektor/ bidang/ jenis
mendukung pencapaian sasaran kegiatan yang telah
tertentu secara sistematis”
ditetapkan”

KRO RO Komponen (input)

Barang/jasa Barang/jasa Barang/jasa

Bukan Output Riil Output Riil Unit Kerja Aktivitas riil unit kerja

Data Realisasi yang dilaporkan dalam aplikasi e-Monev adalah data realisasi pelaksanaan komponen dan
capaian rincian output (RO) serta indikator kinerja di level program dan kegiatan

89
RO dan KRO

Contoh Output Non Fisik (General) Contoh Output Non Fisik

Jenis KRO Peraturan Jenis KRO Bantuan Pendidikan


(atribut) (atribut)

KRO Peraturan Peraturan KRO


(struktur) (struktur) Bantuan Pendidikan Tinggi
Menteri Pemerintah

Beasiswa yang Beasiswa yang Beasiswa yang Beasiswa yang


RO Permenhub Permen PP RO diberikan kepada diberikan kepada diberikan diberikan
mahasiswa baru mahasiswa kepada kepada
(struktur) ttg XX PUPR ttg YY Disabilitas (struktur) Papua dan Papua below poverty mahasiswa mahasiswa baru
Barat line baru difable di daerah 3T

90
Alur Pelaporan (Berjenjang)

Mekanisme pelaporan dalam aplikasi e-Monev dilakukan secara berjenjang, sebagaimana diatur dalam
PP No. 39/2006, pasal 4, 5,6,7 dan 8, sebagai berikut:
Indikator Indikator
Rincian Output Rincian kinerja
Komponen kinerja
(RO) satker Output (RO) Kegiatan Program

Pelaporan Data Pelaporan Pelaporan


Pelaporan realisasi RO capaian capaian
data realisasi satker (data RO Pelaporan indikator indikator
pelaksanaan berdasarkan data realisasi kinerja di level kinerja di level
komponen
dokumen RKA-KL) RO kegiatan (IKK) program (IKP)

Pelaksana dan Pelaksana dan Pelaksana dan Pelaksana dan Pelaksana dan
penanggung penanggung penanggung jawab RO penanggung jawab penanggung jawab
jawab jawab RO di (UKE 2) melaporkan Kegiatan (UKE 2) Program (UKE 1)
komponen masing- masing realisasi RO berdasarkan melaporkan realisasi melaporkan realisasi
melaporkan satker data sebaran RO (satker) IKK berdasarkan data IKP berdasarkan data
pelaksanaan melaporkan dan realisasi komponen realisasi komponen, RO realisasi komponen, RO
komponen realisasi RO (satker) dan RO satker, RO dan IKK

Your Date Here


Pelaporan dibuka setiap 4 bulan terakhir 91
Verifikasi Laporan

• Data realisasi yang telah diinput oleh Satker/UKE-2/UKE-1 akan diverifikasi oleh Biro Perencanaan mewakili
kementerian/Lembaga.
• Model verifikasi ini merujuk pada mekanisme pelaporan sebagaimana diatur dalam PP 39/2006, pasal 9 ayat 4,
dimana pimpinan kementerian /Lembaga menyampaikan laporan triwulanan kepada Bappenas paling lambat 14
hari kerja setelah triwulan berakhir.
• Penyusunan laporan triwulanan akan menggunakan data yang telah diverifikasi tersebut.

Pelaporan TW1 Pelaporan TW3


Verifikasi akan Verifikasi akan
dibuka tanggal 1 dibuka tanggal 1
April dan akan Oktober dan akan
ditutup 14 hari ditutup 14 hari
setelahnya setelahnya
Des
jan Pelaporan TW4
Pelaporan TW2
Verifikasi akan dibuka Verifikasi akan dibuka
tanggal 1 Juli dan akan tanggal 1 Januari T+1
ditutup 14 hari dan akan ditutup 14
setelahnya hari setelahnya

92
Pengguna (User) aplikasi e-Monev
Sesuai dengan struktur kebijakan (program dan kegiatan Renja K/L), struktur pengguna (user) aplikasi e-
Monev adalah sebagai berikut:

Kelompok User Penginput Data

K8 K5 K8 K5 K4 K3
(Input) (Output) (Outcome)
Komponen Rincian Output Indikator Kinerja
User User User User User User
User User User User User User
K8 K5 K8 K5 K5 K2
K7 K6 K7 K6 K4 K3
User User
User User User User
K4 K4
K3 K2 K3 K2

Kelompok User Pemanfaat Data


93
Peran Pengguna (User) e-Monev
User Organisasi Tugas
Admin, Tim Pengelola aplikasi e-Monev
K1 Direktorat SPPEPP Bappenas Pengelolaan aplikasi e-Monev

Pemantauan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Renja K/L (termasuk dalam


K2 Direktorat Mitra K/L di Bappenas pelaksanaan RKP – Prioritas Nasional)
• Verifikasi data laporan satker dan unit kerja
K3 Biro Perencanaan
• Entri data capaian sasaran strategis K/L
• Pengendalian pelaksanaan Renja K/L (program dan kegiatan
Unit Kerja Eselon 1 (termasuk koordinator dilingkupnya)
K4 program lintas) • Entri data realisasi indikator kinerja program
• Pengendalian pelaksanaan Renja-KL (level kegiatan, RO, RO (satker) dan
Unit Kerja Eselon 2 (termasuk koordinator komponen)
K5 program lintas) • Entri data realisasi komponen, rincian output (RO) dan RO (satker)
• Entri data realisasi indikator kinerja kegiatan

K6 Bappeda Provinsi dan Kabupaten/Kota • Pengendalian pelaksanaan Renja K/L di wilayah administrasinya
OPD dan instansi vertikal untuk beberapa KL • Pengendalian pelaksanaan Renja K/L atas satker-satker dalam OPD tersebut
K7 atau dalam kendali instansi vertikal tertentu

• Pemantauan pelaksanaan Renja K/L level komponen dan RO (satker)


K8 Satuan Kerja • Entri data realisasi komponen dan RO (satker)

94
Pendekatan Entry
Data

95
Bagian Keuangan , Subbagian Perbendaharaan
Pendekatan Kerangka Logika
• Satuan Kerja (komponen dan RO
• Satuan Kerja
satker) • UKE-2 (IKK)
• Unit Kerja Eselon 2 (PJ
• UKE-2 (komponen dan RO • UKE-1 (IKP)
Kegiatan/RO)
satker)

Komponen Rincian Output (RO) Indikator Kinerja

Proses Output Outcome


• proksi dari aktivitas atau proses • Rincian Output (RO) dilaporkan • Outcome dalam bentuk indikator
• Data realisasi dilaporkan setiap bulan dilevel Satker dan UKE-2 kinerja dilaporkan pada bulan
ke dalam aplikasi e-Monev • Data realisasi dilaporkan tercapainya
setiap bulan ke dalam aplikasi • Indikator kinerja yang dilaporkan
e-Monev adalah indikator kinerja Program
(IKP) dan Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK)

Input
Anggaran dan sumber daya

96
Pendekatan Entri Data : Nilai Mutlak/absolut

• Nilai mutlak atau absolut yang dimaksud dalam aplikasi e-Monev merujuk untuk entri data realisasi komponen
dan rincian output yang produknya merujuk pada barang/jasa
• Untuk entri data realisasi indikator kinerja, dimana produknya beberapa berupa kondisi/perubahan kondisi,
maka entri data realisasinya disesuaikan dengan kareteristik indikator kinerja tersebut.
Ilustrasi:
Komunikasi Publikasi: Target 12 publikasi
September
Realisasi : 7 Publikasi

Januari Mei November Desember


Realisasi : 3 Publikasi Realisasi : 2 Publikasi

Pendekatan pencatatan data realisasi :


1. Data dientrikan sesuai dengan nilai mutlaknya, target 12 publikasi, realisasi 3, 7 dan 2
2. Pencatatan secara parsial dimasing-masing bulan, bukan kumulatif. Mei 3 publikasi; September 7 publikasi;
November 2 publikasi
3. Pencatatan realisasi setelah target tercapai/akhir pekerjaan atau pada awal pekerjaan tahun. Mohon dapat
memahami bisnis proses program/kegiatan/rincian output/komponen

97
Pendekatan Entri Data : Status Pelaksanaan (1)

• Pendekatan status pelaksanaan dimaksudkan untuk melihat perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan
secara lebih baik.
• Entri data progres dalam persentase disesuaikan dengan koridor status pelaksanaan.
• Nilai progres yang dientrikan disesuaikan dengan pelaksanaan masing-masing program dan kegiatan sesuai dengan bisnis
proses, lingkungan strategis, tupoksi, wewenang dan lainnya.
• Pendekatan status pelaksanaan digunakan untuk semua tipe pelaksanaan (kontraktual, swakelola dan campuran)
• Status pelaksanaan dapat digunakan sesuai kebutuhan, tidak selalu harus dimulai dari tahap perencanaan.
• Status pemanfaatan merupakan indikasi atas kemanfaatan atas komponen dan rincian output. Status pemanfaatan dapat
dinilai dengan pendekatan proksi. Demikian juga dengan pemahaman beneficiaries/penerima manfaat yang lebih utuh
dan kontekstual
2020 2021 • Pencatatan progres pelaksanaan
(%) hanya dilakukan pada
Status pelaksanaan : pelaporan di level komponen.
Status pelaksanaan : 1. Perencanaan (1-10%) Nilai progres dalam persen akan
1. Perencanaan (1-10%) 2. Persiapan (11-25%) diakumulasikan menjadi nilai
2. Persiapan (11-25%) 3. Pelaksanaan (26-99%) progres di level rincian output
3. Pelaksanaan (26-99%) 4. Selesai (100%) (RO).
4. Selesai (100%) • Pencatatan progres dalam
5. dimanfaatkan (100%) persentase (%) secara kumulatif
Informasi : Status
pemanfaatan :

98
Pendekatan Entri Data : Status Pelaksanaan (2)

Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Selesai Dimanfaatkan

• Menyusun rencana pemilihan • Menilai kualifikasi Penyedia • Pekerjaan sesuai • Fisik 100% telah • Produk (barang/jasa) dari
Penyedia Barang/jasa. Barang/Jasa melalui Kontrak sudah selesai. pelaksanaan pekerjaan
• Menetapkan Dokumen prakualifikasi atau diterapkan/ diproksikan dapat
Pengadaan. pascakualifikasi. dilaksanakan. memberikan manfaat bagi
Pengadaan • Menetapkan besaran nominal • Melakukan evaluasi pihak lain.
Barang/Jasa
Jaminan penawaran. administrasi, teknis dan
• Mengumumkan pelaksanaan harga terhadap penawaran
Pengadaan Barang/Jasa di yang masuk.
website K/L/D/I atau papan • kontrak telah
pengumuman resmi. ditandatangani/
• Menyusun jadwal ditetapkan.
pelaksanaan pekerjaan.
• Menyusun jadwal rencana • Penyusunan rencana • Pelaksanaan • Pekerjaan sudah • Produk (barang/jasa) dari
pelaksanaan/ implementation plan tindak berdasarkan pekerjaan. selesai 100 persen, pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan tahun berjalan berdasarkan rencana pelaksanaan • Kunjungan sesuai dengan volume diproksikan dapat
Swakelola TOR/Juknis/juklak • Pelaksanaan rapat-rapat lapangan. komponen/ rincian memberikan manfaat bagi
• Verifikasi data penerima • Pengambilan pihak lain.
• Menyusun rincian bantuan data. output yang
pelaksanaan kegiatan • Penulisan ditetapkan.
laporan.
• Penyaluaran
bantuan.

Rincian status pelaksanaan ini merupakan indikasi, User dapat menyesuaikan dengan pelaksanaan pekerjaan dan kondisi di
lapangan. Status pelaksanaan dapat digunakan secara fleksibel, tidak selalu harus berurutan dari perencanaan, persiapan,
pelaksanaan.
99
Pendekatan Entri Data : Permasalahan

• Entri data permasalahan menjadi bagian penting dalam aplikasi e-Monev


Permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan dapat menjadi pintu masuk (entry point) untuk melakukan
pendalaman dalam kerangka pengendalian dan evaluasi
• Entri data permasalahan dilakukan dengan memilih salah satu kategori permasalahan dan
kemudian menuliskan rincian permasalahan tersebut di kolom keterangan
• Permasalahan dapat dipilih lebih dari satu kategori

Kategori Permasalahan :
• Entri data permasalahan dilakukan hanya untuk
1. Anggaran
2. Barang/Material. pelaporan komponen dan RO.
3. Penerima manfaat. • Entri data permasalahan dilakukan setiap bulannya
4. Waktu. • Apabila tidak ada permasalahan dalam pelaksanaan
5. Lokasi. pekerjaan di setiap bulannya, User dapat memilih “tidak
6. Desain Perencanaan/ ada masalah”
konsep. • Permasalahan di pelaksanaan pekerjaan di level komponen
7. Cara/Metode Pelaksanaan akan menjadi informasi bagi user penanggung jawab RO
8. Aparatur Pemerintahan. untuk menelusuri lebih lanjut dalam kerangka pengendalian
9. Stakeholder Terkait
10. Persepsi/ Pengendalian.
dan evaluasi
11. Force Majeure

100
Pendekatan Entri Data : Bukti Dukung
Sehubungan dengan keterbatasan pelaporan yakni hanya berdasarkan koridor entri data, aplikasi e-Monev membuka ruang
apabila kementerian/Lembaga sesuai dengan kebutuhannya memerlukan informasi pendukung dari data yang dilaporkan.
Saat ini pendekatan bukti dukung ini bersifat opsional, namun kementerian/Lembaga dapat memanfaatkan fitur ini sesuai
kebutuhan masing-masing kementerian/Lembaga.

Dokumen, upload
 Fitur Bukti Pendukung hanya untuk entri realisasi di level
(Maksimal 5 MB)
komponen dan rincian output (RO).
 Bukti pendukung berupa dokumen (format word dan Pdf)
dapat langsung diunggah (upload) di aplikasi
e-Monev.
Foto, tautan (url)  Sementara untuk bukti pendukung berupa foto dan video,
user diminta menyimpannya di penyimpanan online dan
menuliskan tautan atau URL (Uniform resource locator)
atau Lokator Sumber Seragam (LSS) di kolom entri data
realisasi.

Video, tautan (url)

101

Anda mungkin juga menyukai