4
Capaian Nilai Kinerja Anggaran Kemenkeu
TA 2020
NKA
Nilai Nilai Total
Peringk SMAR
Kementerian/Lembaga IKPA Kinerja
at T
(40%) Anggaran
(60%)
Kategori Pagu Besar
(Rp 10 triliun ke atas) 1 Kementerian Keuangan 98,33 98,06 98,22
2 Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI 96,75 94,79 95,97
KMK 118/KMK.02/2021 3 Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 97,52 90,98 94,90
4 Kementerian Agama 94,19 94,27 94,22
5 Kementerian Kesehatan 93,48 94,11 93,73
6 Kementerian Ketenagakerjaan 94,93 91,28 93,47
7 Kementerian Pertanian 92,88 93,52 93,14
8 Kepolisian Negara Republik Indonesia 91,22 94,86 92,68
9 Kementerian Sosial 95,08 88,53 92,46
10 Kementerian Perhubungan 91,81 93,30 92,41
11 Kementerian Pertahanan 90,84 94,05 92,12
Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan
12 89,42 95,81 91,98
Menengah
13 Badan Nasional Penanggulangan Bencana 91,47 90,75 91,18
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan
14 88,88 92,20 90,21
Rakyat
15 Komisi Pemilihan Umum 80,27 82,33 81,09
5
1b-CP Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Kementerian Keuangan
Tabel Rekap Realisasi Kualitas Pelaksanaan Anggaran Per Unit Eselon I TA 2020 (SE-8/MK.1/2020) s.d. Triwulan IV
IKPA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (16)
1 SETJEN 100,0 99,3 100,00 99,00 99,00 100,00 100,00 100,00 99,90 99,20 99,73 100,00 95,00 99,17 96,47 97,55
2 ITJEN 100,0 99,3 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 97,51 100,00 98,61 100,00 100,00 100,00 99,43 96,12 97,44
3 DJA 100,0 99,2 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 98,96 99,60 100,00 95,00 98,96 96,38 97,41
4 DJP 100,0 94,4 100,00 98,00 98,00 99,70 100,00 100,00 99,29 98,10 99,82 100,00 95,00 98,88 92,54 95,08
5 DJBC 100,0 99,3 100,00 99,00 99,00 99,75 100,00 96,60 99,35 98,35 99,74 100,00 95,00 98,51 98,55 98,53
6 DJPK 100,0 99,8 100,00 96,00 96,00 100,00 100,00 94,81 98,15 100,00 100,00 100,00 95,00 97,94 95,83 96,67
7 DJPPR 100,0 96,8 99,25 98,00 98,00 100,00 100,00 100,00 97,94 100,00 99,26 100,00 95,00 99,03 97,37 98,03
8 DJPB 100,0 98,4 99,99 96,00 96,00 100,00 100,00 100,00 97,19 99,02 99,88 100,00 95,00 98,48 95,56 96,73
9 DJKN 100,0 97,7 100,00 97,00 97,00 99,63 100,00 100,00 99,34 98,33 99,71 100,00 95,00 98,82 97,91 98,27
10 BPPK 100,0 96,9 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 90,78 100,00 100,00 99,87 100,00 90,00 97,90 98,47 98,24
11 BKF 100,0 94,9 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 81,34 100,00 100,00 99,42 100,00 95,00 96,58 98,05 97,46
12 LNSW 100,0 92,8 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 87,51 100,00 97,62 100,00 100,00 100,00 97,65 94,89 95,99
KEMENKEU 100,0 98,4 100,00 98,30 98,30 99,79 100,00 100,00 99,15 98,56 99,78 100,00 95,00 98,99 98,26 98,55
1. Mengacu pada SE-8/MK.1/2020, capaian IKU Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran pada triwulan s.d. IV adalah capaian 60% SMART dan 40% IKPA
2. Nilai masing-masing indikator untuk eselon I merupakan raw data atas capaian IKPA Reaktivasi OM-SPAN DJPB dan SMART-DJA
3. Data diambil dari OM-SPAN dan SMART sampai dengan 31 Desember 2020 dan diakses pada tanggal 19 Januari 2020
Capaian IKU PKPA Satker Lingkup DJKN TA 2021
7
Kinerja Anggaran TA 2021
8
Penyerapan Anggaran DJKN TA 2021
9
IKU Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran DJKN Triwulan I TA 2021
10
IKU Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran DJKN Per 24 Mei TA 2021
11
Outline
13
Sejarah Perhitungan IKU PKPA
14
Ketentuan yang diatur dalam SE-8/2020
1. Indikator dan tata cara pengukuran setiap indikator dalam IKU PKPA mengacu peraturan
perundangan-undangan terkait :
Pengukuran dan evaluasi Kinerja Anggaran K/L yang mengatur Sistem Monitoring dan Evaluasi
Kinerja Terpadu (SMART)
(PMK-214/PMK.02/2017 PMK-22/PMK.02/2021)
Monev Pelaksanaan Anggaran Belanja K/L yang mengatur tentang IKPA
(Per-4/PB/2020 Per-4/PB/2021)
2. Indikator dan tata cara pengukuran setiap indikator dalam IKU PKPA mengacu peraturan
perundangan-undangan terkait :
Capaian IKU PKPA Triwulan I, II, dan III mengacu pada capaian IKPA Triwulan berkenaan pada
periode pelaporan.
Capaian tahunan merupakan komposit capaian SMART dan IKPA dengan bobot sesuai
perhitungan IKU unsur kualitas anggaran Pemerintah Pusat pada IKU Kemenkeu Wide.
15
Perhitungan Capaian IKU PKPA TA 2020
IKPA
CAPAIAN IKPA 40%
SMART 60%
16
Tugas Satuan Kerja
UE I
11 januari 11 januari 12 januari
TA berikutnya TA berikutnya TA berikutnya
18
Ketentuan Lain-Lain
19
Format Laporan
20
Identifikasi Isu Utama, akar masalah, tindakan,
rencana aksi
21
Outline
5 Penyerapan - Pagu DIPA yang menjadi basis perhitungan adalah pagu DIPA Penambahan
Anggaran yang berlaku pada akhir triwulan berkenaan.
24
Perbandingan Pengaturan Per Indikator…(2)
Dalam PER-4/PB/2020 dengan PER-4/PB/2021
25
Aspek Pengukuran dan Indikator Kinerja….(1)
penilaian terhadap pencapaian output dan merupakan penilaian terhadap ketepatan Satker dalam
penyelesaian pelaksanaan pembayaran melakukan pembayaran atas beban DIPA.
26
Aspek Pengukuran dan Indikator Kinerja….(2)
dihitung berdasarkan frekuensi revisi DIPA dalam hal kewenangan pagu tetap
1Revisi DIPA yang dilakukan oleh Satker dalam satu triwulan.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Tw I Tw II Tw III Tw IV
dihitung berdasarkan rasio antara total nilai pagu minus terhadap pagu DIPA.
3 Pagu Minus Pagu minus merupakan realisasi anggaran yang melebihi pagu DIPA pada level
akun
27
Aspek Pengukuran dan Indikator Kinerja….(3)
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pelaksanaan
anggaran
dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu penyampaian data perjanjian/kontrak
4 Data terhadap seluruh data kontrak yang didaftarkan ke KPPN.
Kontrak Objek: data kontrak tahun tunggal dengan nilai di atas Rp50 juta, dan data kontrak tahun
jamak yang didaftarkan pada tahun pertama masa kontrak.
dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu pertanggungjawaban UP Tunai dan TUP Tunai
5 Pengelolaa
terhadap seluruh pertanggungjawaban UP Tunai dan TUP Tunai
n UP dan pada akhir tahun anggaran, memperhitungkan sisa UP Tunai dan TUP Tunai yang belum
TUP disetor ke Rekening Kas Negara sebagai pengurang nilai kinerja.
28
Aspek Pengukuran dan Indikator Kinerja….(4)
dihitung berdasarkan rata-rata nilai Nilai kinerja RO dihitung berdasarkan rasio antara capaian atau
kinerja penyerapan anggaran pada realisasi RO terhadap target RO.
setiap triwulan. Satker menyampaikan data capaian output paling lambat 10 hari kerja
60%
90% pada bulan berikutnya, a.l. Realisasi Volume Rincian Output
40
15%
% (RVRO), Progres Capaian Rincian Output (PCRO).
Tw I Tw II Tw III Tw IV
Target
Penyerapan
9 Penyelesaian Tagihan 11 Retur SP2D
dihitung berdasarkan rasio antara jumlah SP2D yang mengalami
dihitung berdasarkan rasio ketepatan retur terhadap jumlah SP2D yang telah diterbitkan.
waktu penyelesaian tagihan dengan
mekanisme SPM-LS Kontraktual
terhadap seluruh SPM-LS 29
Kontraktual yang diajukan ke KPPN
29
Aspek Pengukuran dan Indikator Kinerja….(5)
12 Pengembalian/Kesalahan SPM
dihitung berdasarkan rasio antara pengembalian/kesalahan SPM
oleh KPPN terhadap seluruh SPM yang diajukan oleh Satker ke
KPPN.
merupakan SPM yang ditolak atau dikembalikan berdasarkan:
data PMRT atau kesalahan formal; dan
validasi tagihan oleh KPPN atau kesalahan substantif
13 Renkas
Merupakan rasio antara Renkas/Rencana Penarikan Dana (RPD)
Harian yang disampaikan secara tepat waktu terhadap kewajiban
Renkas/RPD Harian yang diajukan ke KPPN
30
Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran
IKPA
hasil perhitungan
K/L
berdasarkan data transaksi
IKPA pada seluruh Unit Kategori Nilai
Eselon I dalam lingkup K/L
nilai IKPA≥ 95 Sangat Baik
31
Penyesuaian Perhitungan dan Data IKPA
Kronologis
Dit. SITP
Satker KPPN
Kronologis Kronologis
32
Ketentuan Peralihan
33
SUPLEMEN
PANDUAN PERHITUNGAN
CAPAIAN RINCIAN OUTPUT
KESEKRETARIATAN YANG BERSIFAT
GENERIK
STRUKTUR ANGGARAN 3 OUTPUT GENERIK TA 2020 & TA 2021
TA 2020
Output Komponen Detail Volume
Layanan Perkantoran 1 Layanan
Gaji dan Tunjangan 1 Layanan
Operasional dan Pemeliharaan Pemeliharaan 12 Bulan layanan
Kantor Kantor
TA 2021
Rincian Output Volume
Gaji dan Tunjangan Pegawai
Pemeliharaan Gedung & Bangunan M2
Pemeliharaan Peralatan & Mesin Unit
35
PENGUKURAN CAPAIAN RVRO DAN PCRO OUTPUT GENERIK
Satuan
No RO Volume Pengukuran RVRO Pengukuran PCRO Keterangan
1 Gaji dan Pegawai 1. Bulan Januari diisi jumlah pegawai Diisi 8,33% (1/12
Tunjangan sesuai target RO pada DIPA bulan layanan)
2. Bulan Februari s.d. Desember diisi 0 setiap bulan.
2 Pemeliharaan M2 1. Bulan Januari s.d. Nopember diisi Diisi 8,33% (1/12 Penjelasan capaian bulan
Gedung & realisasi sesuai riil bulan layanan) Desember pada aplikasi SMART
Bangunan (swakelola+kontraktual) output yang setiap bulan. agar diinfokan realisasi riil
diselesaikan. pemeliharaan Gedung dan
2. Bulan Desember diisi selisih antara Bangunan yang dilakukan pada
RVRO kumulatif Januari s.d. November bulan Desember dan kumulatif
dengan target RVRO pada DIPA. RVRO riil bulan Januari s.d.
Desember
3 Pemeliharaan Unit 1. Bulan Januari s.d. Nopember diisi Diisi 8,33% (1/12 Penjelasan capaian bulan
Peralatan & realisasi sesuai riil output yang bulan layanan) Desember pada aplikasi SMART
Mesin diselesaikan setiap bulan. agar diinfokan realisasi riil
2. Bulan Desember diisi selisih antara pemeliharaan Peralatan dan
RVRO kumulatif Januari s.d. November Mesin yang dilakukan pada
dengan target RVRO pada DIPA. bulan Desember dan kumulatif
RVRO riil bulan Januari s.d.
Desember
36
CONTOH ILUSTRASI PENGUKURAN (1)
Ilustrasi:
Gaji dan Tunjangan
Target RO 234 pegawai
Deskripsi :
Satker A mempunyai RO Gaji dan Tunjangan dengan target 234 Pegawai.
Maka ilustrasi perhitungan RVRO dan PCRO sebagai berikut :
RVRO
Februari April Juni Agustus Oktober Desember
Realisasi : 0 Realisasi : 0 Realisasi : 0 Realisasi : 0 Realisasi : 0 Realisasi : 0
PCRO
Februari April Juni Agustus Oktober
Desember
Realisasi : 8,37 %
Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 %
37
CONTOH ILUSTRASI PENGUKURAN (2)
Ilustrasi:
Pemeliharaan Gedung Bangunan
Target RO 1500 M2
Deskripsi :
Satker A mempunyai RO Pemeliharan Gedung dan Bangunan dengan target RO 1500 M2. Selama tahun 2021 realisasi riil
pemeliharaan Gedung dan bangunan sebagai berikut :
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
100 0 250 100 0 300 0 0 400 0 250 100
Maka ilustrasi perhitungan RVRO dan PCRO sebagai berikut :
RVRO Desember
Februari April Juni Agustus Oktober
Realisasi : 0 Realisasi : 100
Realisasi : 0 Realisasi : 100 Realisasi : 300 Realisasi : 0
PCRO
Februari April Juni Agustus Oktober
Desember
Realisasi : 8,37 %
Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 % Realisasi : 8,33 %
38
CONTOH ILUSTRASI PENGUKURAN (2)
Ilustrasi:
Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Target RO 750 unit
Deskripsi :
Satker A mempunyai RO Pemeliharan Peralatan dan Mesin dengan target RO 750 Unit. Selama tahun 2021 realisasi riil
pemeliharaan Peralatan dan Mesin sebagai berikut :
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Capaian RVRO diisi selisih
- - - 50 - 150 100 35 100 250 15 - kumulatif RVRO Jan sd Des
dan Target RVRO
Maka ilustrasi perhitungan RVRO dan PCRO sebagai berikut : (750-700)
RVRO
Februari April Juni Agustus Oktober Desember
Realisasi : 0 Realisasi : 50 Realisasi : 150 Realisasi : 35 Realisasi : 250 Realisasi : 50
PCRO
Februari April Juni Agustus Oktober Desember
Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,33 Realisasi : 8,37
Des: 234/234*100=100
40
CONTOH PERHITUNGAN CAPAIAN RVRO DAN PCRO OUTPUT
GENERIK
Target
Uraian RO Uraian Kinerja Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Ket:
Tahunan
Target Capaian Triwulanan PCRO: 15% PCRO: 40% PCRO: 60% PCRO:100%, RVK: 234 234
Real PCRO (%, kumulatif) 8,33 16,67 25,00 33,33 41,67 50,00 58,33 66,67 75,00 83,33 91,67 100,00
RO 1
Real VRO (per bulan) 234 - - - - - - - - - - -
Uraian RO: Gaji Tunjangan
Real VRO (kumulatif) 234 234 234 234 234 234 234 234 234 234 234 234
Target RO: 234 Pegawai
Status Tahapan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
Nilai Kinerja Capaian RO 1 55,6 100,0 100,0 83,3 100,0 100,0 97,2 100,0 100,0 83,3 91,7 100,0
Target
Uraian RO Uraian Kinerja Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Ket:
Tahunan
Target Capaian Triwulanan PCRO: 15% PCRO: 40% PCRO: 60% PCRO: 100%, RVK: 1500 M2 1.500 RVRO Des
RO 2 Real PCRO (%, kumulatif) 8,33 16,67 25,00 33,33 41,67 50,00 58,33 66,67 75,00 83,33 91,67 100,00 merupakan
selisih Target RO
Uraian RO: Pemeliharaan Real VRO (per bulan) 100 0 250 100 0 300 0 0 400 0 250 100
dengan RVRO
Gedung dan Bangunan Real VRO (kumulatif) 100 100 350 450 450 750 750 750 1.150 1.150 1.400 1.500 Kumulatif sd Nov
Target RO: 1500 M2 Status Tahapan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
Nilai Kinerja Capaian RO 2 55,6 100,0 100,0 83,3 100,0 100,0 97,2 100,0 100,0 83,3 91,7 100,0
Target
Uraian RO Uraian Kinerja Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Ket:
Tahunan
Target Capaian Triwulanan PCRO: 15% PCRO: 40% PCRO: 60% PCRO: 100%, RVK: 750 unit 750 RVRO Des
RO 3 Real PCRO (%, kumulatif) 8,33 16,67 25,00 33,33 41,67 50,00 58,33 66,67 75,00 83,33 91,67 100,00 merupakan
selisih Target RO
Uraian RO: Pemeliharaan Real VRO (per bulan) 50 - 150 100 35 100 250 15 50
dengan RVRO
Peralatan dan Mesin Real VRO (kumulatif) - - - 50 50 200 300 335 435 685 700 750 Kumulatif sd Nov
Target RO: 750 unit Status Tahapan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
Nilai Kinerja Capaian RO 3 55,6 100,0 100,0 83,3 100,0 100,0 97,2 100,0 100,0 83,3 91,7 100,0
41
Outline
43
Bagian Keuangan , Subbagian Perbendaharaan
Substansi Perubahan (1/5)
Penghapusan Indikator
Klasifikasi
Sasaran Output Rincian Output
Rincian Output
Kegiatan Program
44
Substansi Perubahan (2/5)
Penyesuaian istilah:
45
Substansi Perubahan (3/5)
Penyesuaian istilah Realisasi Volume Keluaran (RVK) menjadi Realisasi Volume Rincian Output (RVRO)
dan penghapusan istilah Indikator Keluaran Kegiatan (IKK) sebagai konsekuensi dari kebijakan RSPP
UE I Tetap Tetap
46
Substansi Perubahan (4/5)
47
Substansi Perubahan (5/5)
48
Proporsi Nilai Kinerja Anggaran
Tingkat K/L
NK K/L
100%
Tingkat Eselon I
49
Hal-hal Baru dalam
E-monev 2021
50
Bagian Keuangan , Subbagian Perbendaharaan
Hal-hal yang Baru dalam e-Monev 2021
1 2 3 4 5 6
Obyek Satker tidak e-Monev Perubahan data Terdapat Penginputan
pelaporan dan hanya mengisi menggunakan PN dilakukan pemisahan progres
struktur user komponen, sistem buka pada aplikasi antara status pelaksanaan
dalam namun juga tutup. KRISNA capaian (%) dilakukan
e-Monev rincian output sedangkan Non “dimanfaatkan” pada level
E-Monev
mengikuti (RO satker) Prioritas dengan status komponen, dan
dibuka setiap
struktur 4 bulan perubahannya capaian lainnya akan
program dan terakhir dapat diakumulasi ke
kegiatan dilakukan pada level RO satker.
setelah RSPP RKA-KL Dan menjadi
bahan
penginputan di
level RO
51
Hal-hal yang Baru dalam e-Monev 2021
7 8
Penginputan Penonaktifan
data Satker komponen yang
dimulai dari tidak
komponen dilaksanakan,
kemudian RO dilakukan pada
satker. menu management
data (user K8)
Jika
komponen Komponen yang
belum diinput nonaktif dapat
maka tidak diaktifkan kembali
dapat mengisi namun data
RO satker realisasi yang
sudah diinput
akan terhapus.
52
Hal-hal yang Baru dalam e-Monev 2021
No Kantor Wilayah User_id Password
1. Kantor Wilayah DJKN Aceh K7_DJKN01 5ump4hp3mud4
2. Kantor Wilayah DJKN Sumatera Utara K7_DJKN02 5ump4hp3mud4
3. Kantor Wilayah DJKN Riau, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau K7_DJKN03 5ump4hp3mud4
9
7 4. Kantor Wilayah DJKN Sumatera Selatan, Jambi dan Bangka Belitung K7_DJKN04 5ump4hp3mud4
5. Kantor Wilayah DJKN Lampung dan Bengkulu K7_DJKN05 5ump4hp3mud4
Telah 6. Kantor Wilayah DJKN Banten K7_DJKN06 5ump4hp3mud4
disediakan 7. Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta K7_DJKN07 5ump4hp3mud4
user K7
8. Kantor Wilayah DJKN Jawa Barat K7_DJKN08 5ump4hp3mud4
sebagai User
9. Kantor Wilayah DJKN Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta K7_DJKN09 5ump4hp3mud4
Kantor
Wilayah untuk 10. Kantor Wilayah DJKN Jawa Timur K7_DJKN10 5ump4hp3mud4
53
Terima Kasih
Thank You !
Bagian Keuangan
Subbagian Perbendaharaan
SUPLEMEN
Indikator Bobot : 5
Revisi DIPA
Dihitung berdasarkan frekuensi revisi dipa dalam satu triwulan
Frekuensi revisi untuk nilai IKPA optimal, 1 kali dalam satu triwulan (tidak Rasio Revisi DIPA Triwulanan (RRev) :
kumulatif)
RRev
Revisi yang diperhitungkan revisi pagu tetap yang disahkan oleh Kementerian
Keuangan
Revisi kewenangan KPA, revisi pengehematan atau refocusing yang menjadi Nilai IKPA :
kebijakan pemerintah dikecualikan dalam perhitungan 𝑛
∑ 𝑅𝑅𝑒𝑣 𝑛
Nilai IKPA Unit Eselon I dan K/L (agregasinya) = nilai rata-rata dari Nilai IKPA Satker 𝐼𝐾𝑃𝐴 𝑅𝑒𝑣=
𝑖=1
Ilustrasi
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Revisi DIPA Satker A*) 1x 0x (tidak revisi) 1x 1x
Revisi DIPA Satker B**) 1x 2x 1x 0x (tidak revisi)
Nilai Kinerja A (triwulanan) (1/1)*100 = 100 (1/0)*100 = 100 (1/1)*100 = 100 (1/1)*100 = 100
Nilai Kinerja B (triwulanan) (1/1)*100 = 100 (1/2)*100 = 50 (1/1)*100 = 100 (1/0)*100 = 100
Nilai IKPA A (rata2 kumulatif) 100 (100+100)/2 = 100 (100+100+100)/3 = 100 (100+100+100+100)/4 = 100
Nilai IKPA B (rata2 kumulatif) 100 (100+50)/2 = 75 (100+50+100)/3 = 83,33 (100+50+100+100)/4 = 87,5
Nilai IKPA K/L AB***) (100+100)/2 = 100 (100+75)/2 = 87,5 (100+83,33)/2 = 91,66 (100+87,5)/2 = 93,75
56
Indikator Bobot : 5
Deviasi Hal III DIPA
∑ 𝐷𝑒𝑣𝐷𝐼𝑃𝐴𝑛
𝑖=1
Penguncian dilakukan berdasarkan tanggal posting DIPA hasil revisi pada sistem. IKPA DevDIPAn = 100 −
𝑛
Dihitung berdasarkan rasio antara total nilai pagu minus (realisasi yang melebihi
Rasio Pagu Minus :
pagunya) terhadap pagu DIPA.
𝑃𝑎𝑔𝑢 𝑀𝑖𝑛𝑢𝑠
Mengacu pada nilai pagu minus pada level akun (6 digit).
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑎𝑔𝑢 𝑀𝑖𝑛𝑢𝑠= 𝑥 100
𝑃𝑎𝑔𝑢 𝐷𝐼𝑃𝐴
Penilaian akhir indikator Pagu Minus berdasarkan pada nominal pagu minus DIPA Nilai IKPA :
per tanggal 31 Desember yang belum diselesaikan.
100 - Rasio Pagu Minus
Ilustrasi
Ilustrasi
59
Indikator Pengelolaan UP Bobot : 8
dan TUP
Rasio Ketepatan Waktu Penyampaian Data
Kontrak :
Dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu pertanggungjawaban UP Tunai dan
TUP Tunai terhadap seluruh pertanggungjawaban UP Tunai dan TUP Tunai
Sisa dana UP dan TUP yang belum disetor pada (akhir tahun 31 Desember) akan Nilai IKPA :
dihitung sebagai pinalti nilai kinerja dengan mengubah status Sesuai dengan Rasio Ketepatan Waktu
pertanggungjawaban dari tepat waktu menjadi terlambat.
Pertanggungjawaban UP dan TUP
Jenis UP dan TUP yang diperhitungkan adalah UP dan TUP tunai dengan sumber
dana RM.
Basis Perhitungan :
Ilustrasi
1 Tanggal SP2D UP ke SP2D GUP Isi dan SP2D GUP Nihil Satker A Tepat Waktu Terlambat Total
2 Tanggal SP2D TUP ke SP2D TUP Nihil
3 Tanggal SP2D GUP Isi ke tanggal SP2D GUP Isi berikutnya GUP 25 (26-1)* 1 26
PTUP 3 1 4
Total 28 2 30
Monitoring dapat dilakukan melalui Kartu Pengawasan (Karwas) UP dan TUP IKPA Pengelolaan (28/30)*100 = 93,3
pada OMSPAN. UP dan TUP
(awal) *Terdapat sisa dana UP yang belum disetor di akhir tahun
anggaran sehingga dikenakan pinalti
60
Indikator Penyampaian Bobot : 5
LPJ Bendahara
Batas waktu penyampaian LPJ Bendahara Pengeluaran ke KPPN (paling lambat Nilai IKPA :
tanggal 10 bulan berikutnya). Apabila tanggal 10 libur, LPJ disampaikan pada Sesuai dengan Rasio Ketepatan Waktu LPJ
hari kerja sebelumnya. Bendahara Pengeluaran
Ilustrasi
61
Indikator Dispensasi Bobot : 5
Penyampaian SPM
62
Indikator Bobot : 15
Penyerapan Anggaran
Dihitung berdasarkan rata-rata rasio antara persentase penyerapan anggaran atas Nilai Kinerja Penyerapan Anggaran Triwulanan
pagu DIPA terhadap target penyerapan anggaran setiap triwulan.
Basis Perhitungan : Pagu DIPA yang berlaku pada akhir triwulan berkenaan
𝑁𝐾𝑃𝐴𝑛= ( ) 𝑃𝐴𝑛
𝑇𝐴𝑛
𝑥 100
Nilai IKPA :
Target penyerapan anggaran K/L masing-masing triwulan : 𝑛
∑ 𝑁𝐾𝑃𝐴𝑛
𝑖 =1
Triwulan Target 𝐼𝐾𝑃𝐴 − 𝑃𝐴𝑛=
𝑛
Triwulan I 15%
Triwulan II 40%
Triwulan III 60%
Triwulan IV 90% Ilustrasi
17 hari kerja dihitung dari tanggal Berita Acara Serah Terima (BAST) atau Nilai IKPA :
Berita Acara Pembayaran Pekerjaan (BAPP) sampai dengan tanggal Sesuai dengan rasio ketepatan waktu
penyampaian SPM LS Kontraktual. penyelesaian tagihan
Ilustrasi
64
Indikator Bobot : 17
Capaian Output
Dihitung berdasarkan rata-rata Nilai Kinerja atas capaian pada Rincian Output
(RO) terhadap jumlah RO yang dikelola Satker.
65
Ilustrasi Perhitungan Nilai IKPA Capaian Output
Uraian RO Uraian Kinerja Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 3,3 km
RO 1
Real PCRO (% Kumulatif) 0,00 0,00 12,12 27,27 42,42 60,61 72,73 90,91 100,00 100,00 100,00 100,00
Uraian RO : Pembangunan Jalan Real VRO (kumulatif) - - 0,4 0,9 1,4 2 2,4 3 3,3 3,3 3,3 3,3
Target RO : 3,3 Km
Status Tahapan (1) (1) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 1 0,0 0,0 80,8 68,2 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 1 Dokumen
RO 2
Uraian RO : Layanan Penyiapan dan Pengendalian
Real PCRO (% Kumulatif) 8,33 16,67 25,00 33,33 + 41,67 50,00 58,33 66,67 75,00 83,33 91,67 100,00
Pelaksanaan
Real VRO (kumulatif) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Target RO : 1 Dokumen Status Tahapan (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 2 55,6 100,0 100,0 83,3 100,0 100,0 97,2 100,0 100,0 83,3 91,7 100,0
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 397,16 km
RO 3
Real PCRO (% Kumulatif) 0,00 4,32 12,93 22,69 + 40,32 50,72 70,72 80,88 88,36 100,00 100,00 100,00 RVRO melebihi
Uraian RO : Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan Real VRO (kumulatif) - 17,16 51,36 90,12 160,15 201,43 280,88 321,22 350,92 399 399 399 target, nilai
Target RO : 397,16 km
Status Tahapan (1) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) kinerja maks.
Nilai Kinerja Capaian RO 3 - 28,80 86,21 56,73 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 47,56 km
RO 4
Uraian RO : Preservasi Rekonstruksi, Rehabilitasi
Real PCRO (% Kumulatif) 0,00 0,00 0,00 26,62 + 33,16 53,41 73,97 85,83 100,00 100,00 100,00 100,00
Jalan
Real VRO (kumulatif) - - - 12,66 15,77 25,4 35,18 40,82 47,56 47,56 47,56 47,56
Target RO : 47,56 km Status Tahapan (1) (1) (1) (2) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 4 - - 0,0 66,55 82,90 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 117,41 km
RO 5
Uraian RO : Penanganan Drainase, Trotoar, dan
Real PCRO (% Kumulatif) 10,57 26,35 42,99 51,11 + 57,56 68,38 85,01 98,51 100,00 100,00 100,00 100,00
Fasilitas Keselamatan Jalan
Real VRO (kumulatif) 12,41 30,94 50,47 60,01 67,58 80,29 99,81 115,66 117,41 117,41 117,41 117,41
Target RO : 117,41 km Status Tahapan (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 4 70,5 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 5.800,15 m
RO 6
Real PCRO (% Kumulatif) 0,00 0,00 0,00 0,00 + 0,00 31,03 50,08 70,91 86,20 100,00 100,00 100,00
Uraian RO : Preservasi Rutin Jembatan Real VRO (kumulatif) - - - - - 1.800 2.905 4.113 5.000 5.800,15 5.800,15 5.800,15
Target RO : 5.800,15 m
Status Tahapan (1) (1) (1) (1) (1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 4 - - 0,0 - - 77,6 83,5 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
66
Ilustrasi Perhitungan Nilai IKPA Capaian Output
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 736,35 m
Real PCRO (% Kumulatif) 2,74 7,04 23,15 47,53 54,88 72,46 81,48 94,94 100,00 100,00 100,00 100,00
RO 7 Real VRO (kumulatif) 20,2 51,86 170,46 350 404,14 533,53 600 699,12 736,35 736,35 736,35 736,35
Uraian RO : Preservasi Jembatan
Target RO : 736,35 m Status Tahapan (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 4
18,29 46,95 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 110,80 m
RO 8
Real PCRO (% Kumulatif) 0,00 0,00 0,00 0,00 + 0,00 0,00 19,61 45,55 86,62 100,00 100,00 100,00
Uraian RO : Penggantian Jembatan Real VRO (kumulatif) - - - - - - 21,73 50,47 95,98 110,8 110,8 110,8
Target RO : 110,80 m
Status Tahapan (1) (1) (1) (1) (1) (1) (2) (2) (2) (3) (3) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 4 - - 0,0 - - 0,0 32,69 75,92 100,0 100,0 100,0 100,0
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 1 Layanan
RO 9
Real PCRO (% Kumulatif) 8,33 16,67 25,00 33,33 + 41,67 50,00 58,33 66,67 75,00 83,33 91,67 100,00
Layanan Perkantoran Real VRO (kumulatif) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Target RO : 12 Layanan
Status Tahapan (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 4 55,6 100,0 100,0 83,3 100,0 100,0 97,2 100,0 100,0 83,3 91,7 100,0
Target Capaian Triwulaann PCRO : 15% +
PCRO : 40% PCRO : 60% PCRO : 100%, RVRO : 1 Layanan
RO 10 Real PCRO (% Kumulatif) 8,33 16,67 25,00 33,33 41,67 50,00 58,33 66,67 75,00 83,33 91,67 100,00
Uraian RO : Layanan Dukungan
Manajemen Satker
Real VRO (kumulatif) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Target RO : 1 Layanan Status Tahapan (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3)
Nilai Kinerja Capaian RO 4 55,6
:100,0 100,0 83,3 = 100,0 100,0 97,2 100,0 100,0 83,3 91,7 100,0
Kinerja Kumulatif 667,01 877,58 1000,00 1000,00
Jumlah RO Aktif = 10 10 10 10
NILAI IKPA CAPAIAN OUTPUT 66,70121 87,758 100 100
67
Indikator Bobot : 5
Retur SP2D
Dihitung berdasarkan rasio antara jumlah SP2D yang diretur terhadap jumlah
SP2D yang telah diterbitkan KPPN.
Nilai IKPA :
Semakin rendah rasio retur SP2D, semakin baik dan efektif kinerja pelaksanaan
kegiatan pada Satker atau K/L. 100 - Rasio Retur SP2D
Ilustrasi
68
Indikator Bobot : 5
Pengembalian/Kesalahan SPM
Dihitung berdasarkan rasio antara pengembalian SPM oleh KPPN karena ditolak
oleh sistem pada saat konversi oleh front office di KPPN (kesalahan formal)
dan pada saat verifikasi middle office (kesalahan substantif).
Nilai IKPA :
Kesalahan SPM umumnya disebabkan oleh kesalahan data supplier, kesalahan Subkriteria Nilai
pencantuman nama supplier, nama rekening tidak ditemukan, NIP pegawai
tidak ditemukan, dsb. 0% 100
>0,00% - 1,50% 95
Ilustrasi
> 1,50% - 3,00% 90
> 3,00% - 5,00% 85
> 5,00% 80
Sepanjang tahun 2020, Satker A menerbitkan
412 SPM yang disampaikan ke KPPN. 5 SPM
di antaranya sempat dikembalikan oleh KPPN Rasio Nilai IKPA
karena adanya kesalahan pencantuman nama
supplier. 5 95
Rasio Berada
X 100 % = 1,21% pada rentang
412 >0,00% - 1,50%
69
Indikator Bobot : 5
Perencanaan Kas
Dihitung berdasarkan rasio antara jumlah Renkas/RPD Harian yang disampaikan Rasio Ketepatan Waktu Renkas :
tepat waktu (sesuai dengan nilai dan jenis transaksinya) terhadap seluruh Renkas
yang disampaikan ke KPPN.
Revisi DIPA
• Meneliti kembali DIPA dan RKA-K/L 2021. Dalam hal terdapat catatan atau blokir agar segera menyiapkan langkah-langkah penyelesaiannya.
• Mereviu kembali rencana kegiatan dan keselarasannya dengan kebijakan program/kegiatan pada K/L.
• Mengelola dan menghimpun kebutuhan revisi anggaran (revisi dalam hal pagu tetap) untuk kemudian dapat dijadwalkan dengan frekuensi revisi
yang akan diajukan baik kepada DJA maupun DJPb sebanyak 1 kali dalam 1 triwulan.
Deviasi Halaman III DIPA
• Menyusun Rencana Penarikan Dana bulanan dengan 1) mengacu pada rencana kegiatan dalam satu tahun, dan 2) memperhatikan target
penyerapan anggaran triwulanan.
• Mengevaluasi dan melakukan penyesuaian rencana kegiatan, RPD, dan prognosis realisasi anggaran secara triwulanan serta mengajukan revisi
administratif penyesuaian Halaman III DIPA ke Kanwil DJPb.
• Mempercepat penyampaian usulan revisi administrasi penyesuaian Hal III DIPA sebelum batas akhir pemutakhiran data triwulanan untuk
memitigasi risiko load kerja sistem yang besar akibat tingginya volume usulan revisi administrasi.
Pagu Minus
• Melakukan pemantauan terhadap pagu dan realisasi belanja, mengidentifikasi potensi pagu minus, serta menyiapkan langkah-langkah
penyelesaian pagu minus melalui:
• Revisi anggaran;
• Pemulihan pagu;
• Memastikan kesesuaian pencantuman kode (segmen), khususnya kode lokasi belanja pada saat terjadi pengembalian belanja.
71
Langkah-langkah Strategis
Untuk Mendorong Pencapaian Ikpa Yang Optimal
Penyerapan Anggaran
• Memperbaiki perencanaan dan eksekusi kegiatan secara relevan dan terjadwal, tidak menumpuk pencairan anggaran pada akhir tahun.
• Melakukan percepatan belanja, khususnya untuk belanja barang dan modal yang proses pengadaan barang dan jasanya dimulai sejak awal
tahun anggaran.
• Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan memperhatikan progres penyerapan anggaran secara proporsional dari pagu DIPA
Penyelesaian Tagihan
• Segera menyelesaikan pembayaran dan tidak menunda proses penyelesaian tagihan yang pekerjaannya telah selesai (termasuk pekerjaan
termin).
• Memperhatikan ketentuan penyelesaian tagihan dalam 17 hari kerja sejak timbulnya hak tagih kepada negara.
• Lebih teliti, lengkap, dan akurat dalam pengisian uraian pada SPM terutama untuk tanggal dan nomor BAST/BAPP.
Retur SP2D
• Meningkatkan ketelitian dalam memproses dokumen pembayaran dalam SPM terutama kebenaran dan keakuratan nama dan nomor
rekening bank Pihak Ketiga/ penerima pembayaran.
• Mengkonfirmasi status aktif rekening penerima. Apabila terjadi retur SP2D, satker agar berkoordinasi dengan KPPN untuk penyelesaiannya
tidak lebih dari 7 hari kerja.
73
Langkah-langkah Strategis
Untuk Mendorong Pencapaian Ikpa Yang Optimal
Capaian Output
• Menetapkan metode perhitungan capaian output untuk setiap RO yang dikelola.
• Secara periodik menghitung tingkat kemajuan aktivitas (progres/PCRO) dan capaian (Realisasi Volume RO), memperhatikan gap progres
capaian output dengan penyerapan anggaran tidak melebihi ambang batas anomali (5% untuk RO strategis, 20% untuk RO lainnya).
• Melakukan pengisian data capaian output bulanan secara akurat dan disiplin sebelum batas akhir open period reguler (10 hari kerja
setelah bulan berakhir).
• Memonitor status data pada aplikasi OMSPAN dan memastikan status data telah Terkonfirmasi.
Renkas
• meningkatkan kedisiplinan, ketertiban, dan ketepatan waktu dalam penyampaian Renkas (RPD Harian) untuk transaksi pencairan
dana yang memerlukan penyampaian Renkas.
Kesalahan SPM
• Meningkatkan ketelitian dalam memproses dokumen pembayaran dalam SPM terutama kebenaran dan keakuratan data supplier
yang telah dicocokkan dengan data yang ada pada OM SPAN maupun data identitas supplier yang terkonfirmasi dengan pihak bank
agar SPM yang diajukan tidak tertolak oleh KPPN.
74
SUPLEMEN
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART
76
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART
77
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR
SMART
2. Penyerapan Anggaran
78
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART
79
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART
Capaian Output
yang
diperhitungkan
maksimal 120
Nilai Efisiensi -20
sd 20
80
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART
81
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART
Jika Efisiensi
>20% maka NE
pada nilai
Kinerja
maksimal 100%
Jika efisiensi < -
20%, maka NE
dalam nilai
Kinerja min 0%
82
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART
4. Konsistensi anggaran
83
TATA CARA PENGUKURAN INDIKATOR SMART
84
SUPLEMEN
Dasar Hukum Pelaksanaan PEPP
UU No. 25/2004: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
1. Pasal 8 : Tahapan Perencanaan Pembangunan (Penyusunan Rencana → Penetapan Rencana → Pengendalian Pelaksanaan Rencana → Evaluasi
Pelaksanaan Rencana).
2. Pasal 28 : Pengendalian dan Evaluasi memerlukan data pelaksanaan/realisasi yang didapatkan melalui proses pemantauan
PP No. 39/2006: Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
1. Pasal 3: Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang
tertuang dalam rencana dilakukan melalui kegiatan pemantauan dan pengawasan.
2. Pasal 4: Pimpinan Kementerian/Lembaga/Daerah/SKPD-OPD/Satker melakukan pemantauan pelaksanaan Renja-KL yang meliputi pelaksanaan
program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya. (dirangkum)
3. Pasal 10: Menteri menghimpun dan menganalisis laporan pemantauan triwulanan Kementerian/Lembaga laporan triwulanan Bappeda Provinsi
untuk menilai kemajuan pelaksanaan rencana serta mengidentifikasi permasalahan yang memerlukan tindak lanjut. (dirangkum)
1. Pasal 33(1): Menteri Koordinator sesuai dengan bidangnya, bersama-sama dengan Menteri PPN, Menkeu dan menteri/pimpinan lembaga serta
instansi terkait melakukan koordinasi pengendalian dan pemantauan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan.
2. Pasal 33(2): Menteri PPN melakukan pengendalian dan pemantauan pelaksanaan program tahun berjalan bersama Menkeu.
3. Penjelasan pasal 5(2) : Menteri PPN melakukan evaluasi kinerja pembangunan dan tahun berjalan yang akan dilanjutkan
86
Pemantauan dan
Pelaporan
87
Bagian Keuangan , Subbagian Perbendaharaan
Perubahan Struktur Kebijakan
Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran (RSPP)
Bukan Output Riil Output Riil Unit Kerja Aktivitas riil unit kerja
Data Realisasi yang dilaporkan dalam aplikasi e-Monev adalah data realisasi pelaksanaan komponen dan
capaian rincian output (RO) serta indikator kinerja di level program dan kegiatan
89
RO dan KRO
90
Alur Pelaporan (Berjenjang)
Mekanisme pelaporan dalam aplikasi e-Monev dilakukan secara berjenjang, sebagaimana diatur dalam
PP No. 39/2006, pasal 4, 5,6,7 dan 8, sebagai berikut:
Indikator Indikator
Rincian Output Rincian kinerja
Komponen kinerja
(RO) satker Output (RO) Kegiatan Program
Pelaksana dan Pelaksana dan Pelaksana dan Pelaksana dan Pelaksana dan
penanggung penanggung penanggung jawab RO penanggung jawab penanggung jawab
jawab jawab RO di (UKE 2) melaporkan Kegiatan (UKE 2) Program (UKE 1)
komponen masing- masing realisasi RO berdasarkan melaporkan realisasi melaporkan realisasi
melaporkan satker data sebaran RO (satker) IKK berdasarkan data IKP berdasarkan data
pelaksanaan melaporkan dan realisasi komponen realisasi komponen, RO realisasi komponen, RO
komponen realisasi RO (satker) dan RO satker, RO dan IKK
• Data realisasi yang telah diinput oleh Satker/UKE-2/UKE-1 akan diverifikasi oleh Biro Perencanaan mewakili
kementerian/Lembaga.
• Model verifikasi ini merujuk pada mekanisme pelaporan sebagaimana diatur dalam PP 39/2006, pasal 9 ayat 4,
dimana pimpinan kementerian /Lembaga menyampaikan laporan triwulanan kepada Bappenas paling lambat 14
hari kerja setelah triwulan berakhir.
• Penyusunan laporan triwulanan akan menggunakan data yang telah diverifikasi tersebut.
92
Pengguna (User) aplikasi e-Monev
Sesuai dengan struktur kebijakan (program dan kegiatan Renja K/L), struktur pengguna (user) aplikasi e-
Monev adalah sebagai berikut:
K8 K5 K8 K5 K4 K3
(Input) (Output) (Outcome)
Komponen Rincian Output Indikator Kinerja
User User User User User User
User User User User User User
K8 K5 K8 K5 K5 K2
K7 K6 K7 K6 K4 K3
User User
User User User User
K4 K4
K3 K2 K3 K2
K6 Bappeda Provinsi dan Kabupaten/Kota • Pengendalian pelaksanaan Renja K/L di wilayah administrasinya
OPD dan instansi vertikal untuk beberapa KL • Pengendalian pelaksanaan Renja K/L atas satker-satker dalam OPD tersebut
K7 atau dalam kendali instansi vertikal tertentu
94
Pendekatan Entry
Data
95
Bagian Keuangan , Subbagian Perbendaharaan
Pendekatan Kerangka Logika
• Satuan Kerja (komponen dan RO
• Satuan Kerja
satker) • UKE-2 (IKK)
• Unit Kerja Eselon 2 (PJ
• UKE-2 (komponen dan RO • UKE-1 (IKP)
Kegiatan/RO)
satker)
Input
Anggaran dan sumber daya
96
Pendekatan Entri Data : Nilai Mutlak/absolut
• Nilai mutlak atau absolut yang dimaksud dalam aplikasi e-Monev merujuk untuk entri data realisasi komponen
dan rincian output yang produknya merujuk pada barang/jasa
• Untuk entri data realisasi indikator kinerja, dimana produknya beberapa berupa kondisi/perubahan kondisi,
maka entri data realisasinya disesuaikan dengan kareteristik indikator kinerja tersebut.
Ilustrasi:
Komunikasi Publikasi: Target 12 publikasi
September
Realisasi : 7 Publikasi
97
Pendekatan Entri Data : Status Pelaksanaan (1)
• Pendekatan status pelaksanaan dimaksudkan untuk melihat perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan
secara lebih baik.
• Entri data progres dalam persentase disesuaikan dengan koridor status pelaksanaan.
• Nilai progres yang dientrikan disesuaikan dengan pelaksanaan masing-masing program dan kegiatan sesuai dengan bisnis
proses, lingkungan strategis, tupoksi, wewenang dan lainnya.
• Pendekatan status pelaksanaan digunakan untuk semua tipe pelaksanaan (kontraktual, swakelola dan campuran)
• Status pelaksanaan dapat digunakan sesuai kebutuhan, tidak selalu harus dimulai dari tahap perencanaan.
• Status pemanfaatan merupakan indikasi atas kemanfaatan atas komponen dan rincian output. Status pemanfaatan dapat
dinilai dengan pendekatan proksi. Demikian juga dengan pemahaman beneficiaries/penerima manfaat yang lebih utuh
dan kontekstual
2020 2021 • Pencatatan progres pelaksanaan
(%) hanya dilakukan pada
Status pelaksanaan : pelaporan di level komponen.
Status pelaksanaan : 1. Perencanaan (1-10%) Nilai progres dalam persen akan
1. Perencanaan (1-10%) 2. Persiapan (11-25%) diakumulasikan menjadi nilai
2. Persiapan (11-25%) 3. Pelaksanaan (26-99%) progres di level rincian output
3. Pelaksanaan (26-99%) 4. Selesai (100%) (RO).
4. Selesai (100%) • Pencatatan progres dalam
5. dimanfaatkan (100%) persentase (%) secara kumulatif
Informasi : Status
pemanfaatan :
98
Pendekatan Entri Data : Status Pelaksanaan (2)
• Menyusun rencana pemilihan • Menilai kualifikasi Penyedia • Pekerjaan sesuai • Fisik 100% telah • Produk (barang/jasa) dari
Penyedia Barang/jasa. Barang/Jasa melalui Kontrak sudah selesai. pelaksanaan pekerjaan
• Menetapkan Dokumen prakualifikasi atau diterapkan/ diproksikan dapat
Pengadaan. pascakualifikasi. dilaksanakan. memberikan manfaat bagi
Pengadaan • Menetapkan besaran nominal • Melakukan evaluasi pihak lain.
Barang/Jasa
Jaminan penawaran. administrasi, teknis dan
• Mengumumkan pelaksanaan harga terhadap penawaran
Pengadaan Barang/Jasa di yang masuk.
website K/L/D/I atau papan • kontrak telah
pengumuman resmi. ditandatangani/
• Menyusun jadwal ditetapkan.
pelaksanaan pekerjaan.
• Menyusun jadwal rencana • Penyusunan rencana • Pelaksanaan • Pekerjaan sudah • Produk (barang/jasa) dari
pelaksanaan/ implementation plan tindak berdasarkan pekerjaan. selesai 100 persen, pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan tahun berjalan berdasarkan rencana pelaksanaan • Kunjungan sesuai dengan volume diproksikan dapat
Swakelola TOR/Juknis/juklak • Pelaksanaan rapat-rapat lapangan. komponen/ rincian memberikan manfaat bagi
• Verifikasi data penerima • Pengambilan pihak lain.
• Menyusun rincian bantuan data. output yang
pelaksanaan kegiatan • Penulisan ditetapkan.
laporan.
• Penyaluaran
bantuan.
Rincian status pelaksanaan ini merupakan indikasi, User dapat menyesuaikan dengan pelaksanaan pekerjaan dan kondisi di
lapangan. Status pelaksanaan dapat digunakan secara fleksibel, tidak selalu harus berurutan dari perencanaan, persiapan,
pelaksanaan.
99
Pendekatan Entri Data : Permasalahan
Kategori Permasalahan :
• Entri data permasalahan dilakukan hanya untuk
1. Anggaran
2. Barang/Material. pelaporan komponen dan RO.
3. Penerima manfaat. • Entri data permasalahan dilakukan setiap bulannya
4. Waktu. • Apabila tidak ada permasalahan dalam pelaksanaan
5. Lokasi. pekerjaan di setiap bulannya, User dapat memilih “tidak
6. Desain Perencanaan/ ada masalah”
konsep. • Permasalahan di pelaksanaan pekerjaan di level komponen
7. Cara/Metode Pelaksanaan akan menjadi informasi bagi user penanggung jawab RO
8. Aparatur Pemerintahan. untuk menelusuri lebih lanjut dalam kerangka pengendalian
9. Stakeholder Terkait
10. Persepsi/ Pengendalian.
dan evaluasi
11. Force Majeure
100
Pendekatan Entri Data : Bukti Dukung
Sehubungan dengan keterbatasan pelaporan yakni hanya berdasarkan koridor entri data, aplikasi e-Monev membuka ruang
apabila kementerian/Lembaga sesuai dengan kebutuhannya memerlukan informasi pendukung dari data yang dilaporkan.
Saat ini pendekatan bukti dukung ini bersifat opsional, namun kementerian/Lembaga dapat memanfaatkan fitur ini sesuai
kebutuhan masing-masing kementerian/Lembaga.
Dokumen, upload
Fitur Bukti Pendukung hanya untuk entri realisasi di level
(Maksimal 5 MB)
komponen dan rincian output (RO).
Bukti pendukung berupa dokumen (format word dan Pdf)
dapat langsung diunggah (upload) di aplikasi
e-Monev.
Foto, tautan (url) Sementara untuk bukti pendukung berupa foto dan video,
user diminta menyimpannya di penyimpanan online dan
menuliskan tautan atau URL (Uniform resource locator)
atau Lokator Sumber Seragam (LSS) di kolom entri data
realisasi.
101