Anda di halaman 1dari 28

Webinar Hukum Online 2021

Kebijakan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko
melalui Sistem OSS
Kamis, 25 Maret 2021

Dr. Riyatno, S.H., LL.M – Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Outline Pembahasan

PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO BERDASARKAN UU CIPTA KERJA


1 DAN PP PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

2 PERBANDINGAN PERIZINAN BERUSAHA SEBELUM DAN SESUDAH UU CIPTA KERJA

3 UPDATE KEBIJAKAN PERIZINAN BERUSAHA SESUDAH UU CIPTA KERJA

2
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO BERDASARKAN UU CIPTA KERJA
1 DAN PP PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

3
Penyederhanaan Regulasi: UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja*

disederhanakan menjadi
Dengan metode Omnibus UU
Law, 79 Undang-Undang Cipta
186 Pasal
dan 15 BAB
direvisi sekaligus hanya
Kerja
dengan satu UU Cipta Kerja
yang mengatur 18 sektor dalam UU CK
*47 PP dan 4 Perpres
sebagai Peraturan
Pelaksana
jdih.setneg.go.id
11 Klaster
Peningkatan Ekosistem Investasi Pemerintah Pusat
Dukungan Riset dan Inovasi
Investasi dan Kegiatan Usaha dan Percepatan PSN

Perizinan Berusaha Pengadaan Lahan Administrasi Pemerintahan

Ketenagakerjaan Kawasan Ekonomi Pengenaan Sanksi

Dukungan Koperasi dan UMKM Kemudahan Berusaha


4
*UUCK berlaku pada tanggal diundangkan, atau 2 NOVEMBER 2020 (Ps. 186, UUCK No. 11/2020).
Amanat UU Cipta Kerja: Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

Pasal 6 UU Cipta Kerja:


Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha meliputi:
a. penerapan Perizinan Berusaha berbasis risiko;
b. penyederhanaan persyaratan dasar Perizinan Berusaha;
c. penyederhanaan Perizinan Berusaha sektor; dan
Pengaruh terhadap
Dunia Investasi d. penyederhanaan persyaratan investasi.

Pasal 7 ayat (1) dan ayat (7) UU Cipta Kerja:


• Perizinan Berusaha berbasis risiko dilakukan berdasarkan penetapan tingkat
risiko dan peringkat skala usaha kegiatan usaha.
• Tingkat risiko dan peringkat skala usaha kegiatan usaha ditetapkan menjadi:
a. kegiatan usaha berisiko rendah;
Pengembangan
Sistem OSS b. kegiatan usaha berisiko menengah; atau
c. kegiatan usaha berisiko tinggi.

5
PP No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (P2B2R)

Substansi PP P2B2R
BATANG TUBUH LAMPIRAN
• Bab I : Ketentuan Umum
• Bab II : Pengaturan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko I. Tabel Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan
• Bab III : Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Perizinan Tabel Perizinan Berusaha Untuk Menunjang
Berusaha Berbasis Risiko
• Bab IV : Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Melalui Layanan Sistem Kegiatan Berusaha (per Sektor, per KBLI atau
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online KBLI Terkait).
Single Submission) II. Tabel Persyaratan dan/ atau Kewajiban Perizinan
• Bab V : Tata Cara Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Berusaha dan Perizinan Berusaha untuk
• Bab VI : Evaluasi dan Pengembangan Kebijakan Perizinan Menunjang Kegiatan Berusaha (per Sektor, per
Berusaha Berbasis Risiko KBLI atau KBLI Terkait)
• Bab VII : Pendanaan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
• Bab VIII : Penyelesaian Permasalahan Dan Hambatan III. Pedoman Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko IV. Pedoman Penyusunan Batang Tubuh & Lampiran
• Bab IX : Sanksi
• Bab X : Ketentuan Lain-Lain Peraturan Menteri/Kepala Lembaga tentang
• Bab XI : Ketentuan Peralihan Standar Kegiatan Usaha dan Produk
• Bab XII : Ketentuan Penutup
6
Ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

1 NSPK Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dalam OSS merupakan acuan tunggal bagi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pelaku Usaha. (Pasal 21 ayat (2))

Sistem OSS wajib digunakan oleh K/L, Pemda, Administrator KEK, Badan Pengusahaan
2 Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) serta Pelaku Usaha. Proses
perizinan berusaha dilakukan dalam Sistem OSS yang disediakan oleh BKPM.
oss.go.id

Sistem OSS dibagi ke dalam 3 Subsistem, yaitu: 1) Subsistem Pelayanan Informasi;

3 2) Subsistem Perizinan Berusaha; 3) Subsistem Pengawasan


Sistem OSS berbasis risiko akan go-live diimplementasikan tanggal 2 Juni 2021
(Pasal 167)

Pengawasan secara terintegrasi dan terkoordinasi K/L, Pemda, KEK, KPBPB

4 melalui Sistem OSS.


(Pasal 211 ayat (1) dan Pasal 215 ayat (1))

7
Transformasi dari OSS berbasis PP 24/2018 ke OSS-RBA berbasis PP 5/2021*

Pasal-pasal terkait perizinan diintegrasikan dalam UU Cipta Kerja

Perizinan Berusaha Persyaratan dasar Perizinan Berusaha


Proses perizinan kegiatan berusaha diubah dari berbasis Mengintegrasikan & menyederhanakan sejumlah UU
izin ke risiko yang mengatur Persyaratan dasar Perizinan Berusaha

Risiko Rendah
Cukup Nomor Induk
Berusaha (NIB)
Sistem
Risiko Menengah
Rendah
OSS
NIB + Sertifikat Standar
(SS) (*Self Declare)

Risiko Menengah Tinggi Persetujuan


Kesesuaian Kegiatan
NIB + SS Lingkungan Pemanfaatan Ruang
(*Self Declare & (PL) (KKPR)

Verifikasi)
• 2 UU, 36 Pasal • 4 UU, 51 Pasal
• Integrasi dengan Persetujuan
Bangunan Gedung • Integrasi dengan
Risiko Tinggi AMDALNET (KLHK) (PBG) & Sertifikat GISTARU (ATR/BPN)
NIB + Izin (+SS) Laik Fungsi (SLF)
dan SIHANDAL
(KKP)
• 2 UU, 48 Pasal
• Integrasi dengan SIMBG (PUPR)
8
*P2B2R melalui Sistem OSS atau OSS-RBA mulai berlaku efektif 4 bulan sejak PP ini diundangkan, atau 2 JUNI 2021 (Ps. 566 huruf b, PP P2B2R No. 5/2021).
Persyaratan dasar Perizinan Berusaha
Menyederhanakan dan mengintegrasikan perizinan dasar dari sejumlah UU

Persetujuan
Kesesuaian Bangunan
Kegiatan Gedung (PBG)
Pemanfaatan 4 UU Persetujuan 2 UU dan Sertifikat Laik 2 UU
Ruang (KKPR) 51 Pasal Lingkungan (PL) 36 Pasal Fungsi (SLF) 48 Pasal
• Pemanfaatan ruang wajib mendapatkan • Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan • PBG untuk membangun baru,
Konfirmasi/ Persetujuan/ Rekomendasi KKPR, yang berdampak (penting/tidak penting) mengubah, memperluas, mengurangi,
berbasis RDTR (atau RTR, RZ KSNT dan RZ terhadap lingkungan hidup wajib dan/atau merawat BG sesuai standar
KAW). memiliki: Amdal, UKL-UPL atau SPPL. teknis BG.
• Berlokasi di Perairan Pesisir, wilayah perairan • PL merupakan persetujuan terhadap: • Bangunan tak berisiko tinggi boleh
dan wilayah yurisdiksi, wajib mendapatkan KKLH (Keputusan Kelayakan Lingkungan mengacu prototipe/purwarupa.
Persetujuan KKPR Laut (KKPRL). Hidup)-Amdal, atau PKPLH (Pernyataan • Bangunan berisiko tinggi wajib
• Berlokasi di Kawasan Hutan, wajib Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan disetujui pemerintah.
mendapatkan Persetujuan Penggunaan Hidup)-UKL-UPL. • SLF diterbitkan manajemen pengawas
Kawasan Hutan (P2KH). • Detail mengacu pada PP No. 22 Tahun konstruksi.
• Detail mengacu pada PP No. 21 Tahun 2021 2021 tentang Penyelenggaraan • Detail mengacu pada PP No. 16 Tahun
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, Perlindungan dan Pengelolaan 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan
dan PP No. 23 Tahun 2021 tentang Lingkungan Hidup. UU No. 28 Tahun 2002 tentang
Penyelenggaraan Kehutanan. Bangunan Gedung.
9
Alur Umum Proses Bisnis Penerbitan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko melalui Sistem OSS

Diterima Diverifikasi Dinotifikasi


Diterbitkan oleh: Output
oleh: oleh: oleh:

Lembaga OSS Lembaga OSS NIB

Sertifikat Standar, Izin, Perizinan Berusaha


Lembaga OSS a.n
Kementerian/Lembaga Untuk Menunjang Kegiatan Usaha,
Menteri/Kepala Lembaga Sertifikat Standar produk
Permohonan
Pelaku Perangkat DPMPTSP a.n Sertifikat Standar, Izin, Perizinan Berusaha
Usaha
ke Sistem DPMPTSP Daerah Teknis DPMPTSP Untuk Menunjang Kegiatan Usaha
Gubernur/Bupati/Walikota
OSS
Sertifikat Standar, Izin, Perizinan Berusaha
Administrator KEK Administrator KEK Untuk Menunjang Kegiatan Usaha

Badan Pengusahaan Sertifikat Standar, Izin, Perizinan Berusaha


Badan Pengusahaan KPBPB KPBPB Untuk Menunjang Kegiatan Usaha

Format Perizinan Berusaha terstandar pada sistem OSS tersedia untuk Melalui
masing-masing penerbit Perizinan Berusaha sesuai kewenangannya SISTEM OSS

10
Proses Bisnis Perizinan Berusaha Berbasis Risiko untuk masing-masing tingkat Risiko

11
Gambaran Umum Sistem OSS Berbasis Risiko

SISTEM OSS
SUB SISTEM PELAYANAN SUB SISTEM
SUB SISTEM PERIZINAN
INFORMASI PENGAWASAN

1. Persyaratan Perizinan 1. Pengawasan rutin,


Berusaha (NIB, Sertifikat 1. Penerbitan Perizinan Berusaha: 2. Pengawasan insidentil,
Standar, Izin) a. NIB 3. Jadwal pengawasan
2. Tahapan Proses b. Sertifikat Standar tahunan
3. KBLI berbasis risiko c. Izin 4. Surat tugas
4. Bidang Usaha Penanaman 2. Tingkat Risiko 5. Hasil pengawasan/BAP
Modal 3. Konfirmasi/Persetujuan Tata
6. Profil pelaku usaha
5. Informasi Lokasi Usaha Ruang
6. Fasilitas Berusaha 4. Persetujuan Lingkungan (SPPL, 7. Pengenaan sanksi
7. Mekanisme Pengawasan UKL/UPL, atau Amdal)
8. Kewajiban Pelaporan 5. Sertifikat Produk
9. Layanan Pengaduan

12
Ilustrasi Pemaknaan Lampiran I PP 5/2021 (cth: Sektor Perdagangan)

LAMPIRAN I SEKTOR PERDAGANGAN

13
Ilustrasi Pemaknaan Lampiran II PP 5/2021 (cth: Sektor Perdagangan)

LAMPIRAN II SEKTOR PERDAGANGAN

14
2 PERBANDINGAN PERIZINAN BERUSAHA SEBELUM DAN SESUDAH UU CIPTA KERJA

15
Penyederhanaan dan Percepatan Perizinan Berusaha
SEBELUM UU CK SETELAH UU CK
❑ Sistem OSS hanya digunakan untuk pengurusan ❑ Selain pengurusan perizinan berusaha, sistem OSS juga
perizinan berusaha digunakan untuk sistem pengawasan
(Pasal 91 ayat (1) PP 24/2018) (Pasal 167 ayat (2) PP 5/2021)

❑ Perizinan tersebar di berbagai portal dan tidak ❑ Seluruh Perizinan Berusaha wajib dilakukan melalui
terkoordinasi Sistem OSS (Pasal 167 ayat (3) PP 5/2021)

❑ NSPK Perizinan Berusaha tersebar dan diatur oleh ❑ NSPK Perizinan Berusaha hanya diatur dalam satu
NSPK
masing-masing K/L dalam peraturan peraturan (PP 5/2021) (Pasal 6 ayat (5) PP 5/2021)
menteri/peraturan badan yang seringkali
tumpang tindih

❑ Persyaratan investasi pada bidang usaha diatur ❑ Persyaratan investasi diatur dalam UU Cipta Kerja dan
pada berbagai aturan yang berbeda di masing- Perpres 10/2021 tentang Bidang Usaha Penanaman
masing sektor Modal

❑ Tidak terdapat pengaturan percepatan ❑ Terdapat percepatan penerbitan izin bagi PSN maupun
penerbitan izin bagi PSN maupun kegiatan usaha kegiatan usaha yang berlokasi di KEK, KI dan KPBPB
yang berlokasi di KEK, KI, dan KPBPB (Pasal 208 PP 5/2021)

16
Kewenangan Pengawasan

SEBELUM UU CK SETELAH UU CK

❑ Pengawasan Perizinan dilakukan SPK ❑ Pengawasan Perizinan dilakukan oleh


oleh masing-masing K/L dan masing-masing K/L dan Pemda yang
Pemda tanpa ada koordinasi dikoordinasikan oleh BKPM untuk
yang jelas dalam pengawasan yang menjadi kewenangan
pelaksanaannya pemerintah pusat dan DPMPTSP untuk
pengawasan yang menjadi kewenangan
pemerintah daerah
(Pasal 216 PP 5/2021)

17
Perlindungan dan Pemberdayaan UMKM serta Koperasi
Sebelum UU CK Peraturan Pelaksana UU CK
❑ NIB bagi UMK hanya berlaku sebagai ❑ NIB bagi UMK dengan kegiatan usaha risiko rendah
pendaftaran perusahaan berlaku sebagai izin berusaha, SNI, dan pernyataan
jaminan halal
(PP 5/2021 Pasal 12 ayat (2))

❑ Selain NIB, UMK wajib memiliki Izin ❑ UMK diberikan kemudahan perizinan berusaha
Usaha melalui perizinan tunggal
(PP 5/2021 Pasal 209)

❑ Pengawasan UMKM tersebar di 17 ❑ Pelaksanaan pengawasan dikoordinasikan oleh


Kementerian/Lembaga sesuai dengan BKPM (PP 5/2021 Pasal 216) dengan:
sektornya a. Kemudahan pengawasan berupa:
1. Usaha mikro tidak diwajibkan menyampaikan
LKPM; dan
2. Usaha kecil menyampaikan LKPM setiap 6
bulan dalam 1 tahun
(PP 5/2021 Pasal 227 ayat (2) huruf a)
b. Pengawasan rutin untuk pelaku UMK dilakukan
melalui pembinaan, pendampingan, atau
penyuluhan terkait kegiatan usaha
(PP 5/2021 Pasal 227 ayat (2) huruf b)
18
Perizinan Lebih Ramah UMKM

Sebelum Sesudah
1 2
1 2 3 6 7 9

Mendaftarkan Akun Pelaku Usaha


Di Sistem OSS mendapatkan NIB
4 5 8

NIB berlaku sebagai:

Izin
Pelaku Usaha Perizinan Berusaha
Mikro & Kecil

Sertifikat SNI*
• Rendahnya kepastian mendapatkan perizinan berusaha
• Tumpang tindih peraturan
• Ego sektoral Sertifikasi Halal*
• Layanan perizinan dan pemenuhan komitmen lebih banyak
luring dibandingkan daring

19
UPDATE KEBIJAKAN PERIZINAN BERUSAHA
3 SESUDAH UU CIPTA KERJA

20
Perpres No. 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal (BUPM)*

PENGATURAN INVESTASI YANG Perpres 44/2016 Perpres 10/2021


LEBIH BERDAYA SAING tentang “DNI” tentang “BUPM”
Perpres 44/2016 Perpres 10/2021 Lampiran I
Lampiran I Daftar Bidang Usaha Prioritas
Daftar Bidang Usaha Tertutup 245 Bidang Usaha
untuk Penanaman Modal *Berfasilitas Tax Holiday, Tax Allowance, dan Investment
Allowance.
20 Bidang Usaha
515 Lebih Berdaya
Saing
Lampiran II
Bidang Usaha Lampiran II Daftar Bidang Usaha yang
Daftar Bidang Usaha yang Dialokasikan atau Kemitraan
Orientasi Mendorong Dicadangkan atau Kemitraan dengan K-UMKM
pembatasan pengembangan bidang dengan K-UMKM 163 Bidang Usaha/KBLI dalam
bidang usaha usaha prioritas
145 Bidang Usaha/KBLI 89 Kelompok Bidang Usaha
PENGATURAN BIDANG USAHA YANG Lampiran III
TERTUTUP (SESUAI DENGAN UU CK) Lampiran III
Daftar Bidang Usaha yang Daftar Bidang Usaha yang
1. Budi daya/industri narkoba; Terbuka dengan
2. Segala bentuk perjudian; Terbuka dengan Persyaratan
3. Penangkapan spesies ikan yang tercantum dalam Tertentu Persyaratan Tertentu
Appendix I CITES; 46 43 Bidang Usaha
4. Pengambilan/pemanfaatan koral dari alam; 350 Bidang Usaha *3 bidang usaha terkait investasi baru pada industri
5. Industri senjata kimia; miras/minol dicabut oleh Presiden (2 Mar 2021),
6. Industri bahan kimia perusak ozon. menjadi bidang usaha yang tertutup.

21
*Perpres ini mulai berlaku 30 hari sejak tanggal diundangkan atau 4 MARET 2021 (Ps. 15 Perpres BUPM No. 10/2021).
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah

1 NSPK Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dalam OSS merupakan acuan tunggal bagi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pelaku Usaha.

2 Pemerintah Daerah wajib menggunakan sistem OSS dalam pelayanan Perizinan


Berusaha
OSS

Pemerintah daerah dapat mengembangkan sistem internal sebagai pendukung dalam melakukan

3 verifikasi Perizinan Berusaha (OSS) seperti pemenuhan persyaratan atau pembayaran retribusi daerah sesuai
dengan standar yang ditetapkan Pemerintah Pusat.

Gubernur atau bupati/wali kota mendelegasikan kewenangan Penyelenggaraan Perizinan Berusaha yang

4 menjadi kewenangan Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota kepada Kepala DPMPTSP
Provinsi/Kabupaten/Kota. (Pasal 4 dan Pasal 5 PP No. 6/2021)

• Kepala DPMPTSP Provinsi sebagai koordinator pengawasan terintegrasi untuk kewenangan provinsi
5 • Kepala DPMPTSP Kab/kota sebagai koordinator pengawasan terintegrasi untuk kewenangan
Kab/kota.

22
PP No.7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan K-UMKM

Kriteria UMKM berdasarkan Modal Kemudahan dan Dukungan Pemerintah Pusat &
Kriteria Sebelum Setelah Daerah bagi UMKM
Usaha UU CK UU CK • Pendirian Perseroan Perseorangan bagi
Mikro < Rp 50 Juta < Rp 1 Miliar Kemudahan UMK
Legalitas • NIB sebagai Perizinan Tunggal bagi UMK
Kecil Rp 50 – 500 Juta Rp 1 – 5 Miliar (Risiko Rendah: NIB sebagai identitas,
Menengah Rp 500 Juta – 10 Rp 5 – 10 Miliar legalitas, SNI, Pernyataan Jaminan Halal)
Miliar • Pembinaan pemenuhan standar produk
dan sertifikat halal oleh Pemerintah
Besar > Rp 10 Miliar > Rp 10 Miliar Kemudahan • Pembebasan biaya perizinan bagi UMK
• Kemudahan pembiayaan dan
*Untuk memperluas basis pembinaan dan pemberdayaan UMKM Produksi dan
permodalan;
Fokus BKPM dalam Peningkatan Pembiayaan • Kemudahan penyediaan bahan baku dan
Daya Saing K-UMKM: proses produksi;
• Peningkatan kualitas SDM UMK
Perizinan Berusaha dan Insentif bagi K-UMKM
Kemudahan • Alokasi 30% dari lahan komersial, tempat
Pemasaran perbelanjaan, maupun infrastruktur publik
Kemitraan K-UMKM: bagi UMK
• Kewajiban kemitraan bagi Usaha Besar (Perpres dan Pasca
10/2021) Produksi • Alokasi minimal 40% pengadaan
• Kemitraan dengan Usaha Besar yang barang/jasa pemerintah untuk produk
memperoleh insentif UMK.
23
Optimalisasi Kawasan Ekonomi: KEK, KPBPB, KI
Izin langsung diterbitkan* untuk Kegiatan Usaha dengan Risiko KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK)
Tinggi yang berlokasi di Kawasan Ekonomi.
*berlaku juga untuk PSN dan Perluasan. Kegiatan sektor
Pendidikan dan
KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN Kesehatan bisa
PELABUHAN BEBAS (KPBPB) dilakukan di KEK

Badan Pengusahaan
Kelembagaan Administrator
berwenang mengeluarkan
KPBPB berwenang
perizinan sesuai NSPK
mengeluarkan
5 KPBPB perizinan sesuai NSPK

TERSEBAR DI Badan Usaha bisa


INDONESIA mengusulkan KEK dengan
*PP 41/2021 syarat menguasai lahan
15 KEK minimal 50%

KAWASAN TERSEBAR DI
Pemda wajib
INDUSTRI (KI) INDONESIA mendukung KEK
*PP 40/2021
118* KI
TERSEBAR DI Penambahan Fasilitas untuk
impor barang konsumsi di
INDONESIA KEK Non-Industri
*data OSS
24
Penyusunan 3 Rancangan PerBKPM

BKPM sedang menyusun 3 Rancangan Peraturan BKPM untuk pelaksanaan ketentuan UU Cipta Kerja:

1 Peraturan BKPM tentang Sistem Penyelenggaraan Perizinan


Berusaha Berbasis Risiko secara Elektronik

2 Peraturan BKPM tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan


Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Fasilitas Penanaman Modal

3 Peraturan BKPM tentang Pedoman dan Tata Cara Pengawasan


Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

25
Pengaturan dalam RPerBKPM terkait
Pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Fasilitas Penanaman Modal*
*masih dalam bentuk Rancangan, ketentuan dapat berubah sewaktu-waktu

Menggantikan 2 Peraturan BKPM sekaligus, yaitu:


1 1. PerBKPM 6/2018 dan PerBKPM 5/2019 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Fasilitas Penanaman Modal
2. PerBKPM 1/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Terintegrasi Secara Elektronik (OSS)

Peraturan ini menjadi panduan bagi:

2 Lembaga OSS, K/L, DPMPTSP dan Perangkat Daerah Teknis Prov/Kab/Kota, Adm. KEK, BP
KPBPB, Pelaku Usaha dan masyarakat umum

Pengaturan layanan mencakup:

3 1. Penerbitan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko


2. Fasilitas Penanaman Modal

Jenis Perizinan Berusaha:

4 1. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (NIB, Sertifikat Standar, dan Izin)


2. Perizinan Berusaha untuk menunjang Kegiatan Usaha (Non KBLI),
yang terdiri dari 16 sektor perizinan berusaha dan 18 Kementerian/Lembaga

Pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dalam Keadaan Tertentu:


1. Atas kondisi kahar (force majeure), pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dilakukan secara manual.

5 2. Pelaku Usaha di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan/atau wilayah yang belum memiliki aksesibilitas yang
memadai, permohonan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dapat diajukan di kantor kecamatan atau kantor
kelurahan/desa atau nama lain..

26
Tindak Lanjut Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

Pengembangan Sistem OSS Berbasis Risiko, target go live tanggal 2 Juni 2021.

1 2 3 4

1
FEB – MAR APR – MEI AWAL JUL – DES
• Pembangunan • Uji coba Sistem • Penyempurnaan
OSS OSS
JUNI sistem OSS
• Koordinasi K/L/D • Peraturan Go Live Sistem • Sosialisasi
• Sosialisasi kepada OSS Berbasis kepada
BKPM terbit
K/L/Daerah dan K/L/Daerah dan
Risiko
Pelaku Usaha Pelaku Usaha

27
Terima
Kasih
Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC)

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)


Indonesia Investment Coordinating Board
Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 44
Jakarta 12190 - Indonesia
t +62 21 525 2008 | f +62 21 525 4945 | e info@bkpm.go.id

bkpm.go.id | investindonesia.go.id

Anda mungkin juga menyukai