NPM : 1706026374
Kelas : Penyusunan Kontrak Dagang - Paralel
1
Salim HS, Perancangan Kontrak dan Memorandum of Understanding, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm. 46.
2
Ari Wahyudi dan Dewi Lestari, “Memorandum of Understanding dan Letter of Intent Aplikasi dan Kontroversinya dalam
Praktek Hukum Bisnis Nasional”, Hukum dan Pembangunan 37 (April-Juni 2007), hlm. 235.
3
Rosa Agustina Pangaribuan, "Kedudukan Yuridis MoU/LoI”, disampaikan di Lyman Group, Jakarta 23 Agustus 2006
hal tersebut diperbolehkan dan tidak dapat dilakukan penuntutan akan pengunduran diri dari
pihak terkait.
Umumnya umur dari MoU adalah sekitar 6 bulan sampai dengan 1 tahun, di mana
setelah itu akan terdapat sebuah perjanjian antara kedua belah pihak yang telah disetujui oleh
keduanya. Sehingga barulah di dalam perjanjian ini mengatur hak dan kewajiban
masing-masing pihak yang mana mengikat mereka.
Di Indonesia, perjanjian dibuat berdasarkan Pasal 1313 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (KUHPer). Menurut Pasal 1313 KUHPer, perjanjian merupakan sesuatu
perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain
atau lebih. Seperti apa yang telah disebutkan sebelumnya, di dalam perjanjian, sebagai contoh
perjanjian jual beli, berisi hal-hal yang lengkap terkait kesepakatan di antara keduanya,
termasuk hak dan kewajiban dari masing-masing pihak dan penyelesaian sengketa seandainya
terdapat sengketa atau perselisihan di antara keduanya.
Dikarenakan isi dari sebuah perjanjian telah meliputi hak dan kewajiban dari para
pihak dalam perikatan, maka perjanjian mengikat kedua belah pihak secara hukum. Inilah
yang membedakan MoU dengan perjanjian. Jika salah satu pihak tidak memenuhi
kewajibannya sebagaimana tertulis dalam perjanjian, maka pihak tersebut dapat dikatakan
melakukan wanprestasi dan ia dapat digugat oleh pihak yang satunya. Hal tersebut
menyebabkan salah satu pihak tidak dapat sembarang menarik diri dari sebuah perjanjian
selayaknya MoU.