Anda di halaman 1dari 18

JURNAL

“KAJIAN HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA CV. SAUDAGAR KOPI DAN PEMILIK


TEMPAT USAHA PERORANGAN (STUDI KASUS : MAL
AMBASADOR, JAKARTA”

OLEH:
RIVALDO ARAS
NIM 20150168
T.A 2021/2022

1
KAJIAN HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA CV. SAUDAGAR KOPI
DAN PEMILIK TEMPAT USAHA PERORANGAN (STUDI KASUS : MAL
AMBASADOR, JAKARTA

Chrystofer*, Ery Agus Priyono, Rinitami Njatrijani.


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : fhchrys@gmail.com

Abstrak
Berdasarkan Pasal 1338 KUH Perdata, diatur mengenai kebebasan berkontrak. Kebebasan
berkontrak tersebut sebagai konsekuensi sistem terbuka dari hukum perjanjian yang diatur dalam
KUH Perdata. Kebebasan berkontrak ini membuat bentuk perjanjian diluar KUH Perdata
berkembang sangat cepat dan beranekaragam sesuai dengan kepentingan para pihak, Salah satu
perkembangan jenis perjanjian diluar KUH Perdata tersebut adalah Perjanjian Kerjasama antara
CV Saudagar Kopi dan Martin Suharlie dalam menjalankan kegiatan usaha Restoran Ratio
Specialty Coffee di Mal Ambassador, Jakarta, namun dalam perlaksanaan perjanjian kerjasama ini
masih terdapat ketidakseimbangan hak dan kewajiban diantara para pihak, yaitu dalam pembagian
keuntungan dan kewenangan pengelolaan operasional usaha. Hendaknya negosiasi ulang perlu
dilakukan dan dirumuskan bersama serta disepakati oleh kedua belah pihak agar kegiatan
operasional usaha terus berjalan baik dan memberikan keuntungan kepada dua pihak.
Kata kunci : Kebebasan Berkontrak, Perjanjian Kerjasama, Ketidakseimbangan Perjanjian, negosiasi.

Abstract
According to Article 1338 of Civil Law (KUH Perdata) set about freedom of contracts.
Freedom of contracts is the consequences of an open system of the law of treaties is regulated in
the Civil Law (KUH Perdata). Freedom of contracts makes the form of the agreement outside the
Civil Law (KUH Perdata) litigation is growing very fast and diverse in accordance with the
interests of the parties, one of the contract developing is in the cooperation agreement between CV
Saudagar Kopi and Martin Suharlie in business activities Restaurant Ratio Specialty Coffee at the
Mall Ambassador, Jakarta, but in the implementation of this cooperation agreement, there is still
an imbalances between the rights and liability of the parties in profit sharing and management
operational authority. The re-negotiations should need to be done and formulated and agreed
upon by both sides so that business operations continue to run well and give the profits to the two
parties.

Keywords : Freedom of contracts, cooperation agreement, inbalances, renegotiations

I. PENDAHULUAN proses tawar-menawar.1 Pendek kata,


Pada dasarnya kontrak pada umumnya kontrak bisnis justru
berawal dari perbedaan atau berawal dari perbedaan kepentingan
ketidaksamaan kepentingan di antara yang coba dipertemukan melalui
para pihak. Perumusan hubungan kontrak.
kontrak tersebut pada umumnya Melalui perjanjian/kontrak
diawali dengan proses negosiasi di muncul sebuah perikatan atau
antara para pihak. Melalui negosiasi, hubungan hukum. Hal ini
para pihak berupaya menciptakan menimbulkan hak dan kewajiban
bentuk-bentuk kesepakatan untuk
saling mempertemukan sesuatu yang
diinginkan (kepentingan) melalui 1
Agus Yudha Hernoko, 2010 Hukum
Perjanjian Asas Proporsionalitas Dalam
Kontrak Komersial, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, hlm. 1.

2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

pada masing-masing pihak yang dalam proses pembentukan atau


membuat perjanjian/kontrak. Pada penutupan perjanjian adalah
prinsipnya, perjanjian/kontrak akan perjumpaan kehendak, saling bertaut
berlaku sebagai undang-undang bagi nya masing-masing pernyataan
para pembuatnya. Hal tersebut kehendak dan adanya hubungan
berdasarkan Pasal 1338 ayat (1) timbal balik sebagaimana dipahami
KUH Perdata.2 oleh mereka masing-masing.4
Hukum Perjanjian atau Menurut Sudargo Gautama5
kontrak yang dianut di Indonesia kesepakatan atau persetujuan
bersifat terbuka. Artinya, ada kehendak itu merupakan hal yang
pemberian kebebasan yang seluas- paling penting dalam pembuatan
luasnya kepada siapa pun untuk perjanjian, dengan adanya kata
membuat perjanjian dengan isi dan sepakat untuk mengadakan
sifatnya sesuai yang dikehendaki, perjanjian diantara para pihak, maka
asalkan tidak melanggar undang- pada saat itu juga telah terjadi
undang, ketertiban umum, dan persetujuan atas pernyataan
kesusilaan. Selain itu, hukum kehendak dari masing-masing pihak
perjanjian merupakan hukum peleng- (overeenstemende wilsverklaring)
kap maksudnya, para pihak yang yaitu berupa pernyataan pihak yang
membuat perjanjian boleh membuat menawarkan dimana tawaran
atau mengatur ketentuan-ketentuan (offeree), serta pernyataan pihak
sendiri tentang isi dari perjanjianya yang menerima tawaran dinamakan
dengan ketentuan apabila tidak diatur akseptasi.
dalam perjanjian tersebut, yang Perjanjian Kerjasama antara
berlaku adalah pasal-pasal tentang CV. Saudagar Kopi dengan Martin
Perjanjian yang ada di dalam Kitab Suharlie sebagai pemilik tempat
Undang-Undang Hukum Perdata usaha yang berlokasi di Mal
(KUH Perdata).3 Ambasador dituangkan dalam sebuah
Suatu Perjanjian terjadi kontrak tertulis yang mengatur
melalui atau dengan perantaraan tentang segala hal yang berkaitan
pernyataan kehendak dari orang atau dengan hak dan kewajiban dalam
pihak yang bertindak, yang ditujukan pelaksanaan kegiatan usaha. Hal ini
pada timbulnya akibat hukum atau harus ditaati dan dipatuhi oleh kedua
karena pihak yang bertindak pihak karena di dalam Pasal 1338
memunculkan kepercayaan pada KUH Perdata diterangkan bahwa bila
pihak lainya bahwa kehendaknya itu segala perjanjian yang dibuat secara
tertuju pada terjadinya perjanjian. sah berlaku sebagai undang-undang
Pernyataan kehendak dari orang yang bagi mereka yang membuatnya, dan
bertindak mencakup penawaran dan ketentuan dari Pasal 1338 KUH
penerimaan sebelum ditutupnya
perjanjian. Satu momen penting 4
G.H.A. Schut, 1987, Rechtshandeling,
overeenkomst en verbitenis volgens, BW en
2
Yunirman Rijan, Ira Koesoemawati, 2009, NBW, Zwolle.
cara mudah membuat surat perjanjian 5
Sudargo Gautama, dalam Samuel M.P
atau kontrak dan surat penting lainya, Hutabarat, 2010, Penawaran dan
Depok : Raih Asa Sukses, hlm. 6. Penerimaan Dalam Hukum Perjanjian,
3
Ibid. hlm. 6. Jakarta: Grasindo, hlm. 35.

3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Perdata ini diperkuat oleh Pasal 1339 kelangsungan usaha dan


KUH Perdata, yaitu ikatan-ikatan menanggung biaya diluar operasional
tidak hanya mengikat untuk hal-hal usaha serta menanggung biaya mesin
yang secara nyata ditegaskan, kasir sebesar 50 (Lima Puluh)
melainkan pula untuk segala hal persen.8
yang wajib dilakukan berdasarkan Jangka waktu perjanjian
kepatutan,kebiasaan/undang- kerjasama ini berlaku selama 3
undang.6 Kontrak antara kedua belah tahun, namun pelaksanaan perjanjian
pihak inipun tidak begitu saja akan kerjasama yang telah berlangsung
mudah dilaksanakan bila kedua belah selama setahun ini mengalami
pihak tidak melakukan kewajiban beberapa masalah, seperti pembagian
mereka masing-masing. keuntungan yang tidak selalu
Pasal 1320 KUH Perdata dilaksanakan apabila dalam
memuat ketentuan bahwa objek operasional usaha mengalami
hukum perjanjian adalah harus kerugian dan kegiatan promosi usaha
tertentu atau setidaknya dapat yang masih menjadi tanggung jawab
ditentukan. Perjanjian dibuat oleh pihak pertama serta keseimbangan
para pihak dengan tujuan untuk hak pembagian keuntungan yang
membentuk, mengubah atau diperoleh antara pihak pertama dan
mengakhiri suatu perikatan. pihak kedua .
Perjanjian tersebut mewajibkan
kepada para pihak untuk memberikan II. METODE
sesuatu, berbuat sesuatu atau tidak Metode pendekatan yang
berbuat sesuatu.7 Objek perjanjian digunakan dalam penelitian dan
kerjasama ini adalah sebuah restoran penulisan hukum ini adalah yuridis
(penyediaan makanan dan minuman) empiris. Pendekatan yuridis
dengan nama “Ratio Speciality dimaksudkan bahwa penelitian ini
Coffee” di dalam Mal Ambasador ditinjau dari aspek-aspek hukum
dan usaha penyewaan ruang meeting perjanjian kerjasama ini berupa KUH
dan ruang kerja. Pihak pertama CV. Perdata, KUHD, Peraturan
Saudagar Kopi bertanggung jawab Kementerian Kebudayaan dan
untuk mengelola dan menanggung Pariwisata Nomor PM.
seluruh biaya kegiatan operasional 87/HK.501/MKP/2010 tentang Tata
usaha serta menanggung biaya yang Cara Pendaftaran Usaha Jasa
berkaitan dengan bahan baku dan Makanan dan Minuman, dan
service peralatan. Pihak kedua Peraturan Gubernur Provinsi Daerah
Martin Suharlie memiliki kewajiban Khusus Ibukota Jakarta Nomor 133
untuk menyediakan tempat untuk Tahun 2012 tentang Pendaftaran
Usaha Pariwisata, sedangkan aspek
6
Purwahid Patrik, 1994, Dasar-Dasar empiris ialah sebagai usaha
Hukum Perikatan, Bandung : Mandar mendekati masalah yang diteliti
Maju, hlm. 67. dengan melihat bagaimana
7
Muhammad Syaifuddin, 2012, Hukum pelaksanaan perjanjian kerjasama
Kontrak, Memahami Kontrak dalam
Perspektif Filsafat, Teori, Dogmatik, dan
Praktik Hukum, Bandung: Mandar Maju, 8
Isi Kontrak Perjanjian Kerjasama CV.
hlm. 67. Saudagar Kopi dengan Martin Suharlie

4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

antara CV Saudagar Kopi dan Martin


Suharlie serta melihat keseimbangan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
hak dan kewajiban diantara kedua
belah pihak dan akibat hukumnya A. HASIL PENELITIAN
apabila perjanjian kerjasama ini tidak 1. Gambaran umum CV Saudagar
memenuhi keseimbangan terhadap Kopi
para pihak. CV Saudagar Kopi berkedudukan
Penelitian ini menggunakan di Jl. Cikini Raya, Kelurahan Cikini,
spesifikasi penelitian Deskritptif Kecamatan Menteng, Kota Administr
Analitis yaitu pemecahan masalah asi Jakarta Pusat.
yang diselidiki dengan CV Saudagar Kopi memiliki
menggambarkan keadaan obyek cabang-cabang di tempat-tempat lain
penelitian pada saat sekarang, yang ditetapkan oleh para pesero
berdasarkan fakta-fakta yang tampak secara musyawarah, Pada Pasal 2
atau sebagaimana adanya. Bersifat dalam Akta Pendirian memuat
deskriptif karena penelitian ini maksud dan tujuan pendirian
mempunyai maksud untuk perseroan komanditer ini, yaitu:11
memberikan gambaran secara rinci, 1. Menjalankan usaha dalam
sistematis dan menyeluruh mengenai bidang perdagangan umum
segala sesuatu yang berhubungan diantaranya perdagangan kopi
dengan penelitian ini.9 dan biji kopi, termasuk ekspor-
Analisa penelitian ini impor, internasional dan lokal,
diharapkan dapat mengetahui baik atas perhitungan sendiri
bagaimana keadaan yang ada pada maupun atas perhitungan
teori dan praktek, sehingga dengan pihak lain secara
diharapkan pada akhir kegiatan dapat komisi, menjadi distributor,
memecahkan masalah yang ada. Bila leveransier dan supplier serta
digolongkan sebenarnya penelitian menjadi agen dari perusahaan
ini merupakan gabungan antara lain baik di dalam maupun di
observasi lapangan dan studi luar negeri (tidak termasuk
pustaka, sedangkan dalam mencari menjadi agen pariwisata).
dan mengumpulkan data-data yang 2. Mendirikan dan menjalankan
ada difokuskan pada pokok-pokok usaha dalam bidang
permasalahan yang ada, supaya perindustrian pada umumnya
dalam penelitian ini tidak terjadi diantaranya industry the dan
penyimpangan dan kekaburan dalam bio kopi, pengolahan kopi dan
pembahasan, atau dengan kata lain biji kopi, makanan dan
akurat.10 minuman kesehatan.
3. Melakukan kegiatan dalam
bidang jasa pada umumnya
9
Hadari Nawawi & Mimi Martini, Dalam
diantaranya jasaboga makanan
Skripsi Aditama Setya, 2016, Polis Asuransi
Jiwa sebagai Alat Bukti Penuntutan Klaim dan minuman dari kopi, jasa
dalam Perjanjian Asuransi Jiwa (Studi di PT rumah makan/restoran, jasa
Asuransi Jiwasraya Semarang Timur,
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro, hlm. 41. 11
Lihat di Dalam Akte Pendirian CV.
10
Ibid. Saudagar Kopi

5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

penyewaan ruangan, jasa hanya bertanggung jawab hingga


franchise (tidak termasuk jasa jumlah yang dimasukanya dalam
dalam bidang hukum dan perseroan.
konsultan pajak). Para pesero Yulius Elvino dan
4. Melakukan kegiatan dalam Nina Violenty dengan status mereka
bidang pertanian, peternakan, berturut-turut selaku Direktur Utama
perikanan, dan perkebunan dan Direktur, berhak dan berwenang
kopi. mewakili dan mengikat perseroan
5. Menjalankan usaha dalam dimanapun juga baik dimuka
bidang pengangkutan maupun diluar pengadilan (zo in als
Perseroan ini didirikian buiten rechtie) dan berhak untuk
untuk waktu yang tidak tertentu melakukan untuk dan atas nama
lamanya, Dalam keterangan barang perseroan segala perbuatan hukum,
dan jasa dagangan utama CV. baik perbuatan milik (daden van
Saudagar Kopi yang terdapat eigendom) maupun perbuatan
didalam Surat Izin Usha pengurusan (daden van beheer)
Perdagangan Menengah (SIUPM) demikian dengan batas-batas sebagai
yang dikeluarkan oleh Kantor berikut :
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota a) Untuk mendapat atau
Administrasi Jakarta Pusat juga melepaskan barang-barang yang
tercantum jenis kegiatan usaha dari tidak bergerak bagi perusahaan-
CV Saudagar Kopi meliputi : perusahaan
b) Untuk meminjam atau
1) Perdagangan besar bahan meminjamkan uang atas nama
makanan dan minuman hasil perseroan (tidak termasuk
pertanian dan bahan minuman mengambil uang perseroan yang
dari hasil pertanian Kopi. disimpan di bank-bank)
2) Perdagangan besar makanan c) Untuk mengendalikan atau
dan minuman lainya dari mempertanggungkan dengan
tembakau dan makanan dan cara apapun kekayaan perseroan
minuman. atau untuk mengikat perseroan
sebagai penjamin (borge atau
Para pesero dari CV Saudagar Kopi avaliste)
antara lain: d) Bekerja sama dengan pihak dan
diperlukan juga tandatangan
1. Yulius Elvino atau persetujuan pesero
2. Nina Violenty komanditer.
3. Leo Menoti Suhendra

Para pesero Tuan Yulius Elvino B. PEMBAHASAN


dan Nina Violenty adalah pesero 1. Keabsahan Pelaksanaan Perjanji
pengurus dari perseroan yang an Kerjasama antara CV.
bertanggung jawab sepenuhnya, Saudagar Kopi dengan Martin
sedangkan pesero Leo Menothi Suharlie Dalam Kegiatan Usaha
Suhendra tersebut adalah pesero Restoran Ratio Specialty Coffee.
komanditer dan oleh karena itu

6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Hukum perjanjian menganut 1. Kesepakatan mereka yang


sistem terbuka. Berdasarkan mengikatkan dirinya
pengertian tersebut, hukum 2. Kecakapan untuk membuat suatu
perjanjian memberikan kebebasan perikatan
kepada masyarakat untuk 3. Suatu pokok persoalan tertentu
mengadakan perjanjian yang 4. Suatu sebab yang tidak terlarang
berisi apa saja, asalkan tidak
melanggar undang-undang, a. Kesepakatan mereka yang
ketertiban umum dan kesusilaan. mengikatkan dirinya
Sistem ini kemudian melahirkan Kesepakatan ini merupakan
prinsip kebebasan berkontrak unsur subyektif. Unsur subyektif
(freedom of contract) yang mencakup adanya unsur
membuka kesempatan kepada kesepakatan secara bebas dari
para pihak yang membuat para pihak yang berjanji, dan
perjanjian. kecakapan dari pihak-pihak
Mengulas mengenai yang melaksanakan perjanjian.
perjanjian, hal yang harus Kesepakatan bebas di antara
diketahui terlebih dahulu adalah para pihak di antara para pihak
pengertian perjanjian pada ini pada prinsipnya adalah
umumnya yang diatur dalam Pasal pengejawantahan dari asas
1313 KUH Perdata yang berbunyi konsensualisme. Kesepakatan
“Perjanjian adalah suatu dalam perjanjian merupakan
perbuatan dengan mana satu perwujudan dari kehendak dua
orang atau lebih mengikatkan atau lebih pihak dalam
dirinya terhadap sati orang atau perjanjian mengenai apa yang
lebih lainya”. mereka kehendaki untuk
Perjanjian kerjasama ini dilaksanakan, bagaimana cara
dibuat oleh dua belah pihak yaitu melaksanakanya, kapan harus
Tuan Yulius Elvino selaku dilaksanakan, dan siapa yang
Direktur Utama dari CV. harus melaksanakan.
Saudagar Kopi sebagai pihak Dalam Perjanjian kerjasama
pertama dengan Martin Suharlie ini, para pihak telah bersepakat
sebagai pihak kedua. Perjanjian diantara mereka dan
Kerjasama ini dibentuk untuk mengikatkan diri dengan
mengadakan kegiatan usaha perjanjian kerjasama yang ada.
restoran secara bersama di area Para pihak, yakni pihak pertama
Mal Ambasador, Jakarta Selatan yakni CV. Saudagar Kopi
dengan nama restoran Ratio dengan Pihak Kedua Martin
Specialty Coffee. Suharlie telah memenuhi syarat-
syarat yang disepakati bersama
Untuk mengidentifikasi sahnya dan pembagian hak serta
perjanjian kerjasama ini dapat dilihat kewajiban dalam pemenuhan
dari ketentuan Pasal 1320 KUH bahan-bahan maupun proses
Perdata yang menyatakan sahnya perizinan dalam berlangsungnya
perjanjian, diperlukan empat syarat: kegiatan operasional usaha ini.

7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

b. Kecakapan untuk Membuat tindakan atau perbuatan hukum


Suatu Perikatan tertentu.
Adanya kecakapan untuk c. Tentang Hal Tertentu Dalam
bertindak dalam hukum Perjanjian
merupakan syarat subyektif Kitab Undang-Undang Hukum
kedua terbentuknya perjanjian Perdata menjelaskan maksud hal
yang sah di antara para pihak. tertentu, dengan memberikan
Kecakapan bertindak ini dalam rumusan dalam Pasal 1333 Kitab
banyak hal berhubungan dengan Undang-Undang Hukum Perdata,
masalah kewenangan bertindak yang berbunyi sebagai berikut:
dalam hukum. Jika masalah “Suatu perjanjian harus
kecakapan untuk bertindak mempunyai sebagai pokok perjanjian
berkaitan dengan masalah berupa suatu kebendaan yang paling
kedewasaan dari orang sedikit ditentukan jenisnya. Tidaklah
perorangan yang melakukan menjadi halangan bahwa jumlah
suatu tindakan atau perbuatan kebendaan tidak tentu, asal saja
hukum, maka masalah tersebut jumlah itu kemudian dapat
berkaitan dengan kapasitas ditentukan atau dihitung”.
orang perorangan tersebut yang Dalam Perjanjian kerjasama ini,
bertindak atau berbuat dalam objek perjanjian adalah Perjanjian
hukum. Kerjasama usaha di bidang Restoran
Dapat saja seorang yang (Penyediaan makanan dan minuman)
cakap bertindak dalam hukum dengan nama Ratio Specialty Coffee.
tetapi ternyata tidak berwenang Perjanjian Kerjasama ini dapat
untuk melakukan suatu dijadikan objek perjanjian karena
perbuatan hukum. Dan didalamnya memiliki prestasi (hak
sebaliknya seorang yang dan kewajiban) yang harus
dianggap berwenang untuk dilaksanakan oleh kedua pihak.
bertindak melakukan suatu Perjanjian Kerjasama ini
perbuatan hukum, ternyata dilaksanakan dalam jangka waktu 3
karena suatu hal menjadi tidak (Tiga) tahun dan mulai berlaku pada
cakap untuk bertindak dalam tanggal satu Oktober dua ribu lima
hukum.12 belas (1-10-2015) sampai dengan
Pada dasarnya yang paling pokok tanggal tigapuluh September duaribu
dan mendasar adalah masalah delapanbelas (30-9-2018) dan dapat
kecakapan untuk bertindak. Setelah diperpanjang lagi atas keputusan dari
seseorang dinyatakan cakap untuk kedua belah pihak.
bertindak untuk dan atas namanya
sendiri, baru kemudian dicari tahu d. Tentang Sebab yang Halal
apakah orang perorangan yang cakap
bertindak dalam hukum tersebut juga Sebab yang halal diatur dalam
berwenang untuk melakukan suatu Pasal 1335 hingga Pasal 1337 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
12
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Pasal 1335 Kitab Undang-Undang
2014, Perikatan Yang Lahir dari
Perjanjian, Jakarta:PT.RajaGrafindo, Hukum Perdata menyatakan bahwa:
hlm. 126-127.

8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

“Suatu perjanjian tanpa sebab, atau jenis aktivitas yang akan disepakati.
yang telah dibuat karena suatu sebab Dalam perjanjian kerjasama ini, yang
yang palsu atau yang terlarang, merupakan unsur essentialia, antara
tidaklah mempunyai kekuatan”. lain:
Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata tidak memberikan pengertian a) Para pihak yang melangsungkan
atau definisi dari “sebab” yang perjanjian kerjasama
dimaksud dalam Pasal 1320 Kitab b) Lokasi Perjanjian Kerjasama
Undang-Undang Hukum Perdata. c) Hak dan Kewajiban para pihak
Hanya saja dalam Pasal 1335 Kitab dalam melangsungkan perjanjian
Undang-Undang Hukum Perdata, d) Ruang lingkup usaha perjanjian
dijelaskan bahwa yang disebut kerjasama
dengan sebab yang halal adalah:
B. Unsur Naturalia
1. Bukan tanpa sebab Unsur naturalia suatu perjanjian
2. Bukan sebab yang palsu adalah unsur perjanjian yang pada
3. Bukan sebab yang terlarang umumnya melekat diatur dalam
undang-undang. Namun,
Perjanjian kerjasama ini tidak keberlakuanya unsur tersebut dapat
melanggar ketentuan sebab-sebab dikesampingkan oleh para pihak
yang sudah diatur dalam KUH yang berkontrak melalui suatu
Perdata. Hal ini dikarenakan objek kesepakatan yang tegas untuk
perjanjian tersebut bukanlah hal yang mengesampingkan keberlakuanya.
palsu dan terlarang serta dalam Dalam perjanjian kerjasama ini tidak
pelaksanaan perjanjian ini dilakukan ada ketentuan tegas yang
dengan tidak bertentangan dengan mengesampingkan hal tertentu yang
undang-undang, kesusilaan, maupun sudah diatur dalam undang-undang.
ketertiban umum.
Terjadinya suatu perjanjian C. Unsur Aksidentalia
secara hukum juga harus memenuhi Unsur aksidentalia adalah unsur
unsur-unsur yang dapat yang pada dasarnya menggambarkan
dikelompokan dalam tiga kelompok, keterbukaan dari suatu perjanjian
yakni unsur essensialia, unsur dalam mewujudkan prinsip
naturalia, dan unsur aksidentalia. kebebasan berkontrak bagi para
pihak. Para pihak dalam hal ini dapat
memperjanjikan hal-hal yang telah
A. Unsur Essentialia disepakati bersama dan
menuangkanya dalam perjanjian,
Unsur essentialia suatu perjanjian walaupun hal-hal yang disepakati
adalah unsur yang sangat penting dan tersebut tidak secara tegas diatur
mutlak harus dipenuhi dalam dalam undang-undang yang telah
lahirnya suatu perjanjian. Hal ini ada, sepanjang bentuk-bentuk
dimaksudkan untuk memberikan kesepakatan tersebut tetap memenuhi
kejelasan dari apa-apa sebenarnya dasar dari persyaratan keabsahan
yang mutlak harus disepakati dalam suatu perjanjian berdasarkan Pasal
suatu perjanjian, sehubungan dengan 1320 KUH Perdata.

9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Objek dalam perjanjian kerjasama 2. Memperoleh legitimasi usaha


ini adalah pengelolaan kegiatan (legalitas usaha) dan
usaha restoran Ratio Specialty memberikan kemampuan untuk
Coffee di Mal Ambasador, Jakarta. melakukan tindakan hukum
Sebagaimana usaha atau bisnis di (perikatan jual beli, dan lain
bidang lainya, usaha atau bisnis sebagainya).
restoran atau rumah makan 3. Memberikan rasa aman
memerlukan landasan bergerak dan terhadap pelaku usaha maupun
sekaligus perlindungan hukum usaha calon mitra usaha.
berdasarkan tata aturan nasional
maupun regional sesuai dan seiring
dengan berlakunya pendelegasian 2. Keseimbangan Hak dan Kewajib
kewenangan daerah (otonomi an antara CV. Saudagar Kopi dan
daerah) untuk menciptakan tata Martin Suharlie dalam Perjanjian
aturan atau hukum positif yang Kerjasama
mengatur sendi-sendi kehidupan Upaya untuk pencarian kriterium
bermasyarakat, sendi-sendi berbisnis, keseimbangan haruslah dimulai
dan mengatur perekonomian daerah, dengan memilah fakta mana di dalam
sehingga hukum sebagai payung perjanjian dan dapat dikualifikasikan
bisnis restoran dapat berfungsi sebagai fakta atau kondisi yang
sebagaimana mestinya. Selain memunculkan perikatan hukum yang
sebagai kelengkapan maupun payung pada giliranya dapat dinilai serta
hukum bisnis di bidang restoran, diuji berkenaan dengan keterikatan
peraturan perundang-undangan juga yuridikal yang dilandaskan pada asas
berfungsi sebagai rambu-rambu atau keseimbangan. Asas keseimbangan,
aturan main antar pelaku bisnis di samping harus memiliki
restoran sehingga akan tercipta karakteristik tertentu, juga harus
persaingan yang sehat dan secara konsisten terarah pada
kompetitif. 13 kebenaran logical dan secara
Secara umum, untuk mengurus memadai bersifat konkret.
legalitas perizinan usaha restoran, Keterjalinan prestasi dan
harus dilaksanakan sesuai dengan kontraprestasi tampak dalam hal
aturan hukum di domisili usaha mekanisme kontraktual telah
restoran tersebut berada. Manfaat berfungsi secara seimbang. Adanya
adanya legalitas kegiatan usaha kesetaraan para pihak dalam
restoran ini adalah sebagai berikut:14 memunculkan prestasi yang ada
secara seimbang. tiga aspek yang
1. Memberikan perlindungan dapat dimunculkan sebagai faktor
hukum terhadap bisnis yang penguji berkenaan dengan daya kerja
diusahakan. asas keseimbangan ini antara lain:15
1. Perbuatan para pihak
13
Bartono, Novianto, 2005, How To Win
Customers in Competitive Market,
Strategi Jitu Menarik Pelanggan di 15
Herlien Budiono, 2006, Asas
Bisnis Restoran, Jakarta: Gramedia, Keseimbangan bagi Hukum Perjanjian
hlm.77. Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti,
14
Ibid. hlm. 334.

10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Dalam perjanjian kerjasama ini, b) Bertanggung jawab dan


pihak pertama bertindak untuk dan menanggung biaya di luar
atas nama CV. Saudagar Kopi yang operasioal usaha atas segala
berusaha di bidang restoran dan sesuatu yang berkaitan dengan
memiliki usaha restoran (penyediaan ijin kepemilikan tempat yang
makananan dan minuman) memiliki diperuntukan atas kerjasama
tanggung jawab antara lain : ini.
a) Mengelola seluruh kegiatan c) Menanggung biaya mesin kasir
operasional usaha Ratio sebesar 50% lima puluh
Specialty Coffee berikut ijin persen) dan pihak kedua dapat
legalitas usaha tersebut dari mengakses system tersebut.
instansi yang berwenang.
b) Menanggung semua biaya yang 2. Isi Perjanjian
berkaitan dengan bahan baku Kedua belah pihak menyatakan
dan modal usaha selain setuju dan sepakat untuk
penyewaan tempat usaha. mengadakan perjanjian kerjasama.
Bahan baku dan modal usaha Perjanjian dibuat dalam bentuk
yang dimaksud termasuk: tertulis. Perjanjian kerjasama ini
persediaan barang, furniture, berisi 7 pasal yang akan diuraiakan
biaya renovasi, perlengkapan & sebagai berikut:
peralatan yang diperlukan 1. Pasal 1, mengenai Jangka
untuk kegiatan usaha tersebut. waktu berlakunya perjanjian
c) Menanggung semua biaya kerjasama
operasional usaha termasuk 2. Pasal 2, mengenai Kewajiban
bahan baku, maintenance, pihak pertama dan kedua
utilities, promosi dan gaji 3. Pasal 3, mengenai Hak pihak
pegawai. pertama dan pihak kedua
d) Menanggung biaya service 4. Pasal 4, mengenai Ruang
charge, air, listrik dan sinking lingkup usaha perjanjian
fund yang besarnya sesuai kerjasama
dengan pemakaian sejak ruang 5. Pasal 5, mengenai Perubahan
usaha diserah terimakan kepada kontrak
pihak ke pertama. 6. Pasal 6, mengenai Sanksi
e) Menanggung biaya POS (Point 7. Pasal 7, mengenai Penyelesaian
of Sales) sebesar 50% (lima perselisihan
puluh persen). 8. Ketentuan Penutup
Sedangkan pihak kedua
sebagai pemilik tempat usaha yang 3. Pelaksanaan Perjanjian
berlokasi di Mal Ambasador Lantai 1 Setelah isi perjanjian kerjasama
Nomor 48, Jalan Prof Satrio, disepakati dan ditandatangani oleh
Kelurahan Karet Kuningan, para pihak maka perjanjian mengikat
Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan, kedua belah pihak.
memiliki tanggung jawab antara lain: Masing-masing pihak harus
a) Menyediakan tempat untuk mematuhi serta melaksanakan isi
kelangsungan usaha di tempat perjanjian kerjasama. Ketika
yang telah di sepakati bersama. pelaksanaan perjanjian, ada kalanya

11
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

terjadi perubahan keadaan yang pengunjung mal, namun memang di


berpengaruh terhadap pemenuhan daerah Kuningan, cukup banyak
prestasi dan kontraprestasi yang didirikan mal sehingga persaingan
diperjanjikan, maupun keadaan yang bisnis restoran cukup dirasakan oleh
tidak dapat diperhitungkan atau tidak para pelaku usaha.
diduga sebelumnya diluar dari apa Permasalahan lain yang
yang telah disepakati sebelumnya. muncul adalah permasalahan dalam
Mengenai hal-hal yang belum diatur penyediaan Utilities atau perangkat
atau terjadi keadaan khusus setelah peralatan dari pembuatan produk
perjanjian telah terbentuk tersebut, kopi sendiri, seperti Grinder,
Pasal 6 perjanjian kerjasama ini Automatic Machine, dan brewers
mengakomodir dengan cara sangat mahal hingga belasan juta
diselesaikan secara musyawarah dan rupiah. Selain itu restoran juga cukup
mufakat diantara kedua belah pihak. sering mengadakan kegiatan promosi
Dalam pelaksanaan perjanjian, agar menarik antusias pengunjung
berdasarkan hasil wawancara dengan untuk datang ke restoran, namun hal
sekertaris Martin Suharlie, Ibu ini membutuhkan beban biaya
Rizkotul Hilaliah didapatkan operasional yang cukup besar.
keterangan bahwa CV. Saudagar Martin Suharlie sebagai pihak
Kopi sebagai pihak pertama yang kedua dan pemilik tempat kegiatan
berusaha di bidang restoran dan usaha tentu berharap akan
memiliki usaha restoran (penyediaan mendapatkan keuntungan dari
makanan dan minuman) Ratio kegiatan operasional usaha ini, hal
Specialty Coffee belum pernah ini dikarenakan bisnis makanan
melaksanakan pembagian hasil maupun minuman dalam bentuk
keuntungan/Profit Sharing sejak restoran cukup menarik antusias
perjanjian kerjasama ini pengunjung mal, baik itu untuk
dilangsungkan pada bulan Oktober kegiatan kumpul anak muda,
2015 sampai dengan Desember 2016. presentasi bisnis, quality time
Hal ini dikarenakan selama keluarga, dan kegiatan lainya,
pengelolaan seluruh kegiatan Namun terkait isi dari perjanjian
operational Usaha Ratio Specialty kerjasama memang hanya mengatur
Coffee mengalami kerugian terus- mengenai bentuk pembagian hasil
menerus dengan dibuktikan laporan keuntungan (Profit Sharing) diantara
keuangan yang diberikan oleh CV. para pihak dan tidak diatur ketentuan
Saudagar Kopi. mengenai pertanggungjawaban para
Biaya operasional yang pihak apabila kegiatan usaha ini
dikeluarkan selama ini lebih besar terus-menerus mengalami kerugian
dibandingkan dengan pendapatan atau terjadi kondisi khusus tertentu
(income) yang diterima, padahal yang mengakibatkan tidak dapat
menurutnya lokasi tempat restoran dilaksanakanya prestasi dan
Ratio Specialty Coffee cukup kontraprestasi. Ketidakseimbangan
strategis karena posisinya berada juga ditemukan dalam hal
pada Lantai 1 yang mana merupakan kewenangan dan tanggung jawab
lantai utama pintu masuk Mal pengelolaan seluruh kegiatan
Ambasador sehingga ramai dilewati operasional usaha restoran, yang

12
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

mana pengelolaan kegiatan usaha marketing, promosi, operasional


secara internal hanya menjadi dan pemotongan pajak.
tanggung jawab pihak pertama saja 2. Pembagian hasil dari usaha kerja
tanpa perlu melibatkan pihak kedua. sama ini dilakukan setiap bulan
Bagi hasil menurut terminology setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan
Inggris dikenal dengan profit berikutnya.
sharing. profit sharing dalam kamus Ruang lingkup usaha perjanjian
ekonomi diartikan sebagai kerjasama ini antara lain:
pembagian laba. Secara istilah profit 1. Usaha Restoran yang menyediakan
sharing merupakan distribusi makanan dan minuman.
beberapa bagian laba pada para 2. Usaha penyewaan ruang meeting
pegawai dari suatu perusahaan. dan ruangan kerja.
Bentuk-bentuk distribusi ini dapat
berupa pembagian laba akhir, bonus 3. Akibat Hukum Ketidakseimbangan
prestasi, dll. Dengan demikian, bagi Perjanjian Kerjasama antara CV.
hasil merupakan sistem yang Saudagar Kopi dengan Martin
meliputi tata cara pembagian hasil Suharlie.
usaha antar pemilik dana dan Pelaku bisnis umumnya akan
pengelola dana.16 menghindari terjadinya perkara
Berikut bentuk pembagian hasil yang dapat mengganggu kinerja
keuntungan yang dapat dilihat dari perusahaanya, serta dapat
Pasal 3 perjanjian kerjasama ini, menimbulkan reputasi buruk pada
yaitu: business community-nya. Akan
PASAL 3 tetapi, ketidakpedulian ataupun
A. Hak Pihak pertama ketidaksiapan dalam memahami
1. Berhak atas porsi pembagian perikatan-perikatan dalam kontrak
hasil usaha sebesar 65% yang telah disepakati, suka tidak
(enampuluh lima persen) dari suka akan menimbulkan hadirnya
total keuntungan bersih usaha perkara-perkara yang tidak
setelah pengeluaran marketing, diinginkan, jadi dalam keadaan
promosi, operasional dan sebaik apapun hubungan antara para
pemotongan pajak restoran. pihak ketika kontrak sedang
2. Berhak atas kepemilikan bahan dirancang, kontrak harus selalu
baku dan modal usaha dirancang dengan asumsi jika
termasuk barang modal yang nantinya harus terjadi permasalahan
menjadi beban pihak pertama. dalam pelaksanaan kontrak tersebut
ke depan. 17
B. Hak Pihak kedua Terhadap hubungan atau
1. Berhak atas porsi pembagian hasil keadaan ketidakseimbangan dalam
usaha sebesar 35% (tigapuluh lima perjanjian Kerjasama antara CV
persen) dari total keuntungan Saudagar Kopi dengan Martin
bersih usaha setelah pengeluaran Suharlie, diperlukan kehadiran asas

17
Ricardo Simanjuntak, 2011, Hukum
Kontrak Teknik Perancangan Kontrak
16
repository.uin-suska.ac.id/Diakses Bisnis. Jakarta: Kontan Publishing, hlm.
Tanggal 21 Januari 2017, Jam 18.50 WIB. 15.

13
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

keseimbangan untuk kepentingan dimana kepentingan


menyeimbangkan kepentingan para tersebut tidak dapat dicapai secara
pihak yang terikat pada perjanjian sendiri-sendiri dan memerlukan
kerjasama tersebut. Dalam hal ini, perjanjian untuk memenuhi
asas keseimbangan adalah keadaan kepentingan kedua pihak. Dengan
hening atau keselarasan karena dari demikian dalam perjanjian
pelbagai gaya yang bekerja tidak kerjasama ini terdapat hubungan
satupun mendominasi yang lainnya saling ketergantungan
atau karena tidak satu elemen kepentingan. 19

menguasai yang lainya.18 Kepentingan para pihak dalam


Berdasarkan perjanjian perjanjian kerjasama ini dapat
kerjasama antara CV Saudagar Kopi dideskripsikan sebagai berikut:
dengan Martin Suharlie ditemukan 1. Kepentingan pihak pertama yakni
suatu permasalahan, bahwa CV Saudagar Kopi yang memang
pembagian keuntungan dirasakan memilik kegiatan usaha pokok
belum berimbang, tidak adanya dalam Tanda Daftar Perusahaan
klausul tertentu dalam Persekutuan Komanditernya yakni
pertanggungjawaban kerugian perdagangan besar makanan dan
kegiatan usaha, dan kewenangan minuman yaitu mendapatkan
operasional usaha yang hanya keuntungan dari keberlangsungan
menjadi tanggung jawab pihak kegiatan usaha, dan tidak perlu
pertama. Martin Suharlie sebagai membayar sejumlah uang kepada
pemilik tempat usaha yang telah pemilik tempat usaha di Mal
menyediakan tempat tentu ingin Ambassador tersebut, karena
memperoleh hasil keuntungan dari pelaksanaan kegiatan operasional
operasional kegiatan usaha restoran usaha dilakukan berdasarkan
ini, sehingga dalam hal pengelolaan perjanjian kerjasama, bukanlah
seluruh kegiatan operasional usaha dengan sistem jual beli ruko atau
restoran yang seharusnya pihak sewa menyewa yang
kedua juga perlu dilibatkan dalam mengharuskan pihak pertama
perumusan dan penentuan membayarkan sejumlah harga yang
keputusan tertentu dalam kegiatan telah disepakati secara bersama.
usaha restoran tersebut. Hal ini 2. Kepentingan pihak kedua yakni
didasarkan bahwa perjanjian Martin Suharlie sebagai pemilik
kerjasama dibentuk atas adanya tempat usaha yang berlokasi di Mal
kepentingan bagi para pihak. Ambassador Lantai 1 Nomor 48,
Perjanjian kerjasama ini Kuningan, Jakarta Selatan ini
merupakan alat yang digunakan adalah memperoleh keuntungan
para pihak untuk mencapai tujuan dari operasional kegiatan usaha.
bersama yakni memperoleh Melalui restoran ini diharapkan
keuntungan dalam operasional antusias pengunjung Mal akan
kelangsungan kegiatan usaha. Hal terus semakin besar, dan seluruh
ini karena masing-masing pihak ruko yang berada di wilayah mal
dalam perjanjian tentu memliki
19
Analisis Perjanjian Kerjasama antara CV.
18
Agus Yudha Hernoko, Op.cit, hlm. 5. Saudagar Kopi dengan Martin Suharlie.

14
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

terus terpenuhi sehingga 2. Kesamaan pembagian hak dan


operasional kegiatan Mal secara kewajiban dalam hubungan
keseluruhan dapat berlangsung kontraktual seolah-olah tanpa
dengan baik. memerhatikan proses yang
Hubungan saling ketergantungan berlangsung dalam penentuan
diantara pihak pertama dan pihak hasil akhir pembagian tersebut.
kedua ini dalam memenuhi 3. Keseimbangan seolah sekadar
kepentinganya, mengharuskan merupakan hasil akhir dari
penyelarasan kepentingan para pihak sebuah proses.
agar kepentingan salah satu pihak 4. Intervensi Negara merupakan
tidak mendominasi kepentingan instrument memaksa dan
pihak lainnya. mengikat agar terwujud
Hal ini penting mengingat jika keseimbangan posisi para pihak.
terjadinya dominasi kepentingan 5. Keseimbangan posisi para pihak
maka pihak terdominasi tidak akan hanya dapat dicapai pada syarat
terpenuhi dan dengan demikian dan kondisi yang sama (ceteris
tujuan dilakkukanya perjanjian yaitu paribus).
agar bersama-sama dapat memenuhi Berdasarkan lima kriteria tersebut
kepentinganya tidak akan terwujud. yang dianalisis dari perjanjian
Dengan demikian kepentingan pihak kerjasama ini, dirasakan kedudukan
yang berposisi lebih tinggi tidak posisi para pihak baik antara pihak
boleh mendominasi kepentingan pertama CV. Saudagar Kopi dan pihak
pihak lainnya dan harus kedua Martin Suharlie sudah
diseimbangkan sebagaimana dimaks- berimbang hal tersebut dikarenakan
udkan Roscoe Pound bahwa hukum para pihak saling membutuhkan satu
itu merupakan keseimbangan sama lain dan memiliki kepentingan
kepentingan. Hukum tidaklah yang sama dalam operasional usaha ini
menciptakan kepuasan tetapi hanya yakni memperoleh keuntungan.
memberi legitimasi atas kepentingan Pembagian hak dan kewajiban
manusia untuk mencapai kepuasan diantara para pihak dirasakan belum
tersebut dalam keseimbangan.20 berimbang dan adil, dikarenakan
Pandangan yang fair dan dalam perjanjian kerjasama tidak
obyektif atas suatu perjanjian diatur mengenai kewenangan
mengenai keseimbangan harus operasional usaha dan pemutusan
diinterpretasikan secara luas sebagai kebijakan yang seharusnya
berikut:21 dilaksanakan dan dirumuskan secara
1. Lebih mengarahkan pada bersama-sama, selanjutnya tidak ada
keseimbangan posisi para pihak, pengaturan mengenai pertanggungjawa
dimana para pihak diberi ban kerugian usaha, sehingga tanggung
muatan keseimbangan jawab dalam penanggulangan resiko
berbisnis kurang terakomodir didalam
20
Darji Darmodiharjo dan Shidarta, dalam perjanjian.
Tesis Amin Imanuel Bureni, 2013, Asas Keseimbangan dalam perjanjian
Keseimbangan Dalam Perjanjian Kredit kerjasama ini seharusnya dilangsungkn
Bank, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, hlm. 14. sejak awal pembentukan perjanjian
21
Agus Yudha Hernoko, Op.Cit, hlm. 83-84. sampai kepada terlaksananya tujuan

15
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

perjanjian yang berimbang dan menyediakan kelangsungan tempat


mengakomodir kepentingan kedua usaha.
belah pihak. KUH Perdata memang tidak
Akibat hukum dari ketidakseimba- memberikan rujukan secara tegas
ngan dalam Perjanjian Kerjasama mengenai maksud dari batalnya suatu
antara CV Saudagar Kopi dengan perjanjian. Ketidak jelasan tersebut
Martin Suharlie dapat mengakibatkan memberikan kewenangan bagi hakim
perjanjian kerjasama dapat dibatalkan untuk menafsirkan maksud “batalnya
atas kesepakatan bersama kedua belah suatu perjanjian”, akibatnya penafsiran
pihak atau dinyatakan batal demi hakim menjadi berbeda-beda, namun
hukum oleh putusan hakim yang telah ada baiknya ketidakseimbangan ini
berkekuatan hukum tetap. Sebagai terlebih dahulu diselesaikan melalui
contoh bahwa dalam perjanjian proses negosiasi ulang.22
kerjasama ini tidak diatur tanggung Negosiasi ulang merupakan
jawab bagi para pihak apabila kegiatan tahapan yang dapat dilaksanakan untuk
usaha mengalami kerugian terus- mendahului penyesuaian perjanjian
menerus. sebagai upaya pemulihan
Akibat hukum dari tidak adanya keseimbangan, sebab dalam asas
pertanggung jawaban tersebut keseimbangan sudah terkandung
menyebabkan tidak adanya kewajiban kewajiban untuk melakukan negosiasi
diantara para pihak untuk misalnya ulang yang dibebankan kepada para
mengganti kerugian selama pihak dalam rangka pengaturan yang
berlangsungnya operasional kegiatan menguntungkan kedua belah pihak.23
usaha, namun disisi lain selama Negosiasi ulang dalam perjanjian
keberlangsungan usaha, pihak kedua kerjasama ini dapat ditempuh dengan
yakni Martin Suharlie telah cara pihak kedua yakni Martin
memberikan pengeluaran yang cukup Suharlie menyampaikan kepada pihak
besar dalam pelaksanaan perjanjian pertama terkait dengan keuntungan
kerjasama ini yaitu menyediakan yang diharapkan dalam
tempat untuk kelangsungan usaha serta keberlangsungan kegiatan usaha
bertanggung jawab dan menanggung restoran ini, penentuan keuntungan
biaya di luar operasional. Berdasarkan tentu harus didasarkan atas
kewenangan yang diatur dalam kesepakatan bersama dan dengan
perjanjian kerjasama tanggung jawab mempertibangkan perlindungan atas
untuk mengelola seluruh kegiatan kepentingan masing-masing pihak
operasional usaha hanya menjadi secara berimbang dan adil.
wewenang pihak pertama, sehingga Selanjutnya, kewenangan operasional
apabila kegiatan usaha terus-menerus secara internal juga perlu diberikan
mengalami kerugian, maka lebih adil dan dirundingkan kembali, agar setiap
bahwa pihak pertama tetap keputusan dalam rangka pengelolaan
memberikan ganti kerugian, karena restoran dapat berjalan dengan baik
selama ini kewenangan untuk dan penuh perhitungan yang jelas dan
mengelola operasional usaha hanya sistematis.
dimiliki pihak pertama dan pihak
kedua hanya bertanggung jawab
22
Ibid, hlm. 122.
23
Herlien Budiono, Op.cit, hlm 489.

16
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Pengelolaan kegiatan usaha Pelaksanaan dari operasional


restoran ini dapat dilaksanakan secara kegiatan usaha ini juga sudah sesuai
efektif dan efisien serta akan dengan Peraturan Gubernur Provinsi
mendapatkan permodalan dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta
keuntungan yang lebih baik. Nomor 133 Tahun 2012 tentang
Pemberian ruang negosiasi diantara Pendaftaran Usaha Pariwisata.
para pihak ini diperlukan sebab kondisi Pergub ini sebagai dasar
tidak menentunya risiko dalam dikeluarkanya izin usaha yang telah
berbisnis kegiatan usaha dan dipenuhi oleh para pihak dalam
persaingan usaha yang semakit ketat, melangsungkan perjanjian
dapat membuat sulit pihak tertentu. kerjasama.
Melalui proses negosiasi ulang 2. Pelaksanaan Perjanjian kerjasama
tersebut, diharapkan para pihak dapat antara CV Saudagar Kopi dengan
menyepakati perjanjian kerjasama baru Martin Suharlie sudah berjalan
yang lebih baik dan seimbang bagi cukup baik walaupun masih ada
para pihak dengan selalu beberapa hal yang tidak sesuai
mengedepankan nilai-nilai dengan asas keseimbangan dalam
musyawarah untuk mencapai mufakat pelaksanaan perjanjian.
dalam setiap pengambilan keputusan Keseimbangan ini berkaitan dengan
atau kebijakan. permasalahan Hak dan Kewajiban
para pihak dalam pelaksanaan
IV. KESIMPULAN perjanjian kerjasama, dalam hal
Berdasarkan hasil penelitian yang pelaksanaan kegiatan usaha
telah dijelaskan pada bab-bab permasalahan resiko baik yang
sebelumnya, maka dapat ditarik dilakukan oleh pengelola usaha
beberapa kesimpulan sebagai maupun pemilik tempat usaha,
berikut: keadaan memaksa ataupun
1. Perjanjian kerjasama yang overmacht tidak ada ketentuan yang
dilaksanakan antara CV Saudagar mengatur. Konsekuensi tersebut
Kopi dengan Martin Suharlie membuat pihak CV Saudagar Kopi
merupakan jenis perjanjian tidak tidak dapat melakukan prestasinya
bernama. Bentuk kerjasama ini untuk memberikan pembagian
adalah pengelolaan dalam kegiatan keuntungan kepada pihak Martin
usaha restoran Ratio Specialty Suharlie.
Coffee di Mal Ambassador, Jakarta. 3. Mengenai hubungan antara kedua
Pola kerjasama kegiatan usaha ini belah pihak dalam pelaksanaan
dilaksanakan oleh suatu badan usaha perjanjian kerjasama ini dirasakan
sebagai pihak yang bertanggung tidak memenuhi keseimbangan
jawab untuk mengelola seluruh terkait dengan hak dan kewajiban.
kegiatan operasional usaha, Secara hukum, akibatnya
sedangkan pihak Martin Suharlie perjanjian kerjasama ini dapat
sebagai pihak yang menyediakan dibatalkan atas kesepakatan
tempat untuk kelangsungan usaha. bersama atau dinyatakan batal
Perjanjian kerjasama ini telah demi hukum oleh putusan hukum
memenuhi Pasal 1320 KUH Perdata yang berkekuatan hukum tetap.
mengenai syarat sahnya perjanjian. Negosiasi merupakan jalur yang

17
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dapat ditempuh terlebih dahulu


agar perjanjian kerjasama restoran A. Undang-Undang
ini dapat terus berjalan dan Kitab Undang-Undang Hukum
memberikan keuntungan yang adil Perdata
bagi kedua belah pihak. Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang
V. DAFTAR PUSTAKA Peraturan Gubernur Provinsi Daerah
Buku-Buku Khusus Ibukota Jakarta Nomor
Bartono, & Novianto. (2005). How to 133 Tahun 2012 tentang
Win Customers in Competitive Pendaftaran Usaha Pariwisata.
Market, Strategi Jitu Menarik
Pelanggan di Bisnis Restoran. B. Internet
Jakarta: Gramedia. Repository.uin-suska.ac.id
Budiono, H. (2006). Asas
Keseimbangan bagi Hukum C. Wawancara
Perjanjian Indonesia. Bandung:
Citra Aditya Bakti. Wawancara dengan Ibu Rizkotul
Hernoko, A. Y. (2010). Hukum Hilaliah, Sekertaris Martin Suharlie.
Perjanjian Asas
Proporsionalitas Dalam Kontrak
Komersial. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Muljadi, K., & Widjaja, G. (2014).
Perikatan yang Lahir dari
Perjanjian. Jakarta:
RajaGrafindo.
Patrik, P. (1994). Dasar-Dasar
Hukum Perikatan. Bandung:
Mandar Maju.
Simanjuntak, R. (2011). Hukum
Kontrak Teknik Perancangan
Kontrak Bisnis. Jakarta: Kontan
Publishing.
Syaifuddin, M. (2012). Hukum
Kontrak, Memahami Kontrak
dalam Perspektif Filsafat, Teori,
Dogmatik, dan Praktik Hukum.
Bandung: Mandar Maju.
Yunirman Rijan, I. K. (2009). Cara
mudah membuat surat
perjanjian atau kontrak dan
surat penting lainya. Depok:
Asa Sukses.

18

Anda mungkin juga menyukai