Anda di halaman 1dari 11

Nama : Dwi Agung Bowo L

Nim : 16/397610/HK/20932
Kelas : APS B
Surat Permohonan Pendaftaran Arbitrase

Yogyakarta, 1 November 2019

Nomor : 15/PER/XI/2019

Kepada Yth.,

Ketua Badan Arbitrase Nasional (BANI)

Jalan Mampang Prapatan Raya Nomor 2,


RT4 / RW1 Duren Tiga, Pancoran,
Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12760

Perihal : Pendaftaran Arbitrase

Dengan Hormat,

Kami yang bertanda tangan dibawah ini, Advokat dari kantor hukum Laksono and Partner
yang memiliki alamat di Jalan Ring Road Utara, Sanggrahan, Kaliwaru, Condongcatur, Kec.
Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang dalam hal ini bertindak atas
nama Bob Handsome, seorang manajer sebuah production house yaitu PT Lyric Opera yang
merupakan perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Anggaran Dasar PT Lyric Opera
Nomor 17/SK/PT/XI/2008 pada tanggal 15 Juni 2008 oleh Notaris Gunawan Wisnu, S.H.
yang beralamat Jl. Laksda Adisucipto No.32-34, Demangan, Kec. Gondokusuman, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sehubungan dengan sengketa yang terjadi dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasaama


pertunjukan musik Lyiric Opera Nomor Nomor 12/Yog/II/2019 Tanggal 12 Februari 2019
(“Perjanjian”) antara PT Lyiric Opera dan Sally Soprano, dengan ini kami mengajukan
permohonan Pendaftaran Arbitrase Kepada Ketua Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI) untuk menyelesaikan sengketa tersebut. Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 25
Oktober 2019 dengan ini mengajukan permohonan arbitrase, adapun uraian singkat Para
Pihak, Dasar Permohonan, Sengketa dan Tuntutan adalah sebagai berikut :
Nama : Dwi Agung Bowo L
Nim : 16/397610/HK/20932
Kelas : APS B
PARA PIHAK

Nama : Bob Handsome


Usia : 50 Tahun
Pekerjaan : Manajer Lyric Opera

Alamat : Jalan Magelang KM. 5,8 No. 18, Kutu Patran, Sinduadi, Kec. Mlati,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Dalam hal ini bertindak secara sah dan berwewenang untuk mewakili PT Lyric Opera
berdasarkan Anggaran Dasar Lyiric Opera Nomor 014/VII/2008 tanggal 1 Juli 2008.

Selanjutnya disebut sebagai “PEMOHON”

Nama : Sally Soprano

Usia : 37 tahun

Pekerjaan : Pekerja Seni

Alamat : Jl. Sagan No.III/4, Terban, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

Selanjutnya disebut sebagai “TERMOHON”

Kami mengajukan surat permohonan arbitrase ini dengan dalil dan pertimbangan sebagai
berikut:
I. Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) merupakan lembaga Arbitrase yang
memiliki kompetensi secara absolut untuk menyelesaikan segala sengketa antara
PEMOHON dan TERMOHON

A. PEMOHON DAN TERMOHON TERIKAT DALAM PERJANJIAN KERJASAMA


PERTUNJUKAN MUSIK

1. Pada tanggal 12 Agustus 2019 PEMOHON dan TERMOHON telah bersepakat


melalui penadatanganan suatu perjanjian, yaitu Perkanjian Kerjasama Pertunjukan
Musik Opera Norma, Nomor 12/Yog/VIII/2019 .
2. Perjanjian yang disepakati Para Pihak telah dinyatakan sah dengan didasari Pasal
1338 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) serta dengan
Nama : Dwi Agung Bowo L
Nim : 16/397610/HK/20932
Kelas : APS B
dilandasi asas pacta sunt servanda. Sehingga secara keabsahan mengikat Para Pihak
dngan berdasar perundangan di Indonesia.

B. PEMOHON DAN TERMOHON TERIKAT DALAM KLAUSULA ARBITRASE

1. Bahwa para pihak terikat klausula arbitrase dalam Perjanjian Kerjasama


Pertunjukan Musik Opera Norma Nomor 12/Yog/VIII/2019 dimana terdapat
klausula penunjukan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan juga peraturan
serta prosedur penyelesaian yang telah ditetapkan Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI) sebagai pilihan penyelesaian sengketa diantara para pihak. Hal ini dengan
tegas diatur dalam pasal 27 yang menyatakan sebagai berikut (lampiran):

PASAL 27
PENYELESAIAN SENGKETA

1. Musyawarah
Para Pihak dengan itikad baik harus menyelesaikan setiap sengketa yang timbul dari
Perjanjian melalui musyawarah untuk mufakat antara masing-masing pihak dengan
jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya sengketa.

2. Arbitrase
a. Apabila penyelesaian sengketa melalui musyawarah yang dilakukan oleh
Para Pihak tidak tercapai kesepakatan, maka cara selanjutnya untuk
menyelesaikan sengketa adalah melalui arbitrase;
b. Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) adalah badan arbitrase yang
disepakati adalah badan arbitrase beralamat di Jalan Mampang Prapatan No.
2, RT.4/RW.1, Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang disepakati oleh Para Pihak
untuk menyelesaikan sengketa sesuai dengan prosedur yang berlaku di BANI
berdasarkan prinsip ex aequo et bono dan asas-asas keadilan;
Nama : Dwi Agung Bowo L
Nim : 16/397610/HK/20932
Kelas : APS B
c. Jumlah arbiter adalah 3 (tiga) orang yang memiliki kualifikasi di bidang
arbitrase dan memiliki kompetensi di bidang yang terkait dengan sengketa,
dimana 1 (satu) orang dipilih oleh Para Pihak paling lama 30 (tiga puluh)
hari setelah penyerahan sengketa ke BANI;
d. Dalam hal penunjukan majelis arbiter dengan kesepakatan Para Pihak. Maka
Para Pihak masing-masing mengajukan 1 orang calon arbiter, yang memiliki
kualifikasi sebagai berikut :
- Cakap melakukan tindakan hukum;
- Berumur paling rendak 35 tahun;
- Tidak memiliki hubungankeluarga sedara tau semenda sampai dengan derajat
kedua dengan para pihak;
- Memiliki pengalaman serta menguasa secara aktif hukum konstruksi paling
sedikit 15 tahun.

e. Dalam hal arbiter telah menyatakan menerima penunjukan atau


pengangkatan, maka yang bersangkutan tidak dapat menarik diri, kecuali atas
persetujuan Para Pihak;
f. Dalam hal arbiter yang ditunjuk atau diangkat dapat menerima atau menolak
penunjukan atau pengangkatan tersebut dan wajib memberitahukan secara
tertulis kepada Para Pihak dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari
terhitung sejak tanggal penunjukan atau pengangkatan;
g. Dalam hal setelah penunjukan arbiter oleh Para Pihak, dalam waktu paling
lama 7 (tujuh) hari penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase harus
sudah dapat dimulai;
h. Segala biaya yang timbul akibat penyelesaian sengketa menjadi tanggung
jawab Para Pihak; dan
i. Para pihak melepas haknya untuk dapat mengajukan hak banding atas
putusan atau setiap putusan arbiter yang terkandung di dalamnya mengingat
hal tersebut sesuai dengan Pasal 60 Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999
tentang Arbitrase dan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan.

2. Klausula arbitrase telah bersesuaian dengan Pasal 2 Undang-undang Nomor 30 tahun


1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (“UU Arbitrase”), yang
berbunyi:
Nama : Dwi Agung Bowo L
Nim : 16/397610/HK/20932
Kelas : APS B

“Undang-undang ini mengatur penyelesaian sengketa atau beda pendapat


antar para pihak dalam suatu hubungan hukum tertentu yang telah
mengadakan perjanjian arbitrase yang secara tegas menyatakan bahwa
semua sengketa atau beda pendapat yang timbul atau yang mungkin timbul
dari hubungan hukum tersebut akan diselesaikan dengan cara arbitrase atau
melalui alternatif penyelesaian sengketa”.

C. TERMOHON MELAKUKAN WANPRESTASI YANG MENGAKIBATKAN


PEMOHON MENGALAMI KERUGIAN

1. Merujuk pada Perjanjian Kerjasama Pertunjukan Musik Opera Norma pasal 27 telah
diatur jika penyelesaian sengketa melalui musyawarah tidak tercapai, maka sengketa
ini diselesaikan dengan arbitrase melalui BANI.
2. Permasalahan hukum antara Pemohon dan Termohon diawali saat Sally Soprano
merusak salah satu properti berupa vas antik milik Lyric Opera yang ditaksir sehara
Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) saat melakukan Gladi Kotor persiapan
pertunjukan tertanggal 14 September 2019 .
3. Telah diatur dalam klausula pasal 15 dalam Perjanjian Kerjasama Pertunjukan
Musik Opera Norma mengenai Ganti Rugi yang ditanggung oleh Termohon bahwa
barang properti milik Lyric Opera sebagaimana keperluan pertunjukan harus diganti
secara penuh maksimal 7x24 jam setelah terjadinya kerusakan. Hal ini diatur dalam
pasal 16 yang menyatakan sebagai berikut :

PASAL 16
GANTI RUGI

1. Pihak Pertama menyatakan bahwa segala barang dan keperluan yang digunakan
untuk penyelenggaran pertunjukan musik Opera Norma disediakan pihak
pertama.
Nama : Dwi Agung Bowo L
Nim : 16/397610/HK/20932
Kelas : APS B
2. Apabila terjadi kehilangan atau kerusakan barang untuk penyelenggaran
pertunjukan musik bukan karena merupakan kesalahan atau kelalaian Pihak
Kedua maka tidak wajib melakukan ganti kerugian.
3. Apabila Pihak Kedua melakukan kesalahan atau kelalaian yang mengakibatkan
kehilangan atau kerusakan barang untuk penyelenggaran pertunjukan musik maka
wajib untuk melakukan ganti kerugian secara penuh sesuai nilai dari kerugian
yang dialami dalam jangka waktu maksimal 7x24 jam setelah terjadinya
kerusakan

4. Pada hakikatnya dalam perjanjian Termohon telah menyepakati bahwa akan


mengganti kerugian yang timbul namun, ketika diminta membayar ganti rugi Sally
Soprano menolak membayar dan tidak menyelesaikan dalam tenggat waktu tersebut
yaitu tanggal 21 September 2019.
5. Pemohon telah melakukan wanprestasi karena tidak melakukan pembayaran ganti
kerugian atas barang yang telah dirusakan termohon yaitu vas, bahwa tindakan
tersebut mngeakibatkan pemohon mengalami kerugian sebesar Rp 50.000.000 (lima
puluh juta rupiah)

D. PARA PIHAK GAGAL MENCAPAI KESEPAKATAN DALAM MUSYAWARAH

1. Sebelumnya telah diupayakan penyelesaian secara damai melalui musyawarah oleh


Pemohon dengan mengirimkan undangan pada Termohon pada tanggal 16 September
2019 untuk mencari solusi mufakat atas sengketa ini.
2. Akan tetapi upaya damai tersebut tidak mencapai kesepakatan kedua belah pihak
karena sampai jangka waktu musyawarah telah terlewati pada tanggal 1 Agustus 2019
berdasarkan perjanjian pasal 27 belum ada kesepakatan. Sehingga PEMOHON
berinisiatif mengajukan sengketa ini ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).
3. PEMOHON dan TERMOHON apabila dalam upaya penyelesaian sengketa gagal
menempuh upaya damai maka terdapat pilihan penyelesaian sengketa melalui Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) sesuai yang tertuang dalam pasal 27 Perjanjian
Kerjasama Pertunjukan Musik Opera Norma.
Nama : Dwi Agung Bowo L
Nim : 16/397610/HK/20932
Kelas : APS B
Bahwa berdasarkan uraian diatas telah diketahui bahwa para pihak telah membuat
Perkanjian Kerjasama Pertunjukan Musik Opera Norma Nomor 12/Yog/VIII/2019
yang secara secara sah mengikat kedua belah pihak sebagimana ketentuan pasal 1338
KUHPerdata. Bahwa telah diketahui bahwa termohon telah melakukan wanprestasi karena
tidak membayar ganti kerugian atas kerusakan vas yang terjadi pada tanggal 14 September
yang ganti kerugian tersebut telah diatur dalam pasal 16 dalam perjanjian. Akibat perbuatan
termohon tersebut pemohon mengalami kerugian sebesar Rp 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah)

Bahwa telah diketahui sebelumnya pemohon telah menempuh penyelesaian secara


damai melalui musyawarah sebagaimana ketentuan pasal 27 penyelesaian sengketa, oleh
Pemohon dengan mengirimkan undangan pada Termohon pada tanggal 16 September 2019
untuk mencari solusi mufakat atas sengketa ini. Akan tetapi musyawarah yang dilaksankan
tidak tercapai sebuah kesepekatan dan pada tanggal 1 September telah melewati jangka
waktu musyawarah yang ditentukan berdasarakan perjanjian. Bahwa para pihak terikat pada
klausula penyelesaian sengketa yang diatur dalam pasal 27 berdasar klausul perjanjian
tersebut apabila tidak tercapai kesepakatan melalui upaya damai maka penyelesaian sengketa
dapat diajukan melalui arbitrase di BANI.

Berdasarkan perjanjian para pihak dan fakta yang telah diketahui dan diuraikan diatas
serta menimbang Peraturan BANI. Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) memiliki
kompetensi Absolut untuk memeriksa dan memutus sengketa antara Pemohon dan
Termohon ini. Sehingga permohonan arbitrase ini sudah sepatutnya diterima oleh Majelis
Arbiter untuk diperiksa dan diputus. Terhadap putusan arbitrase tersebut menurut pasal 60
UU No. 30 tahun 1999 bahwa secara tegas menyatakan putusan arbitrase bersifat mengikat
dan mempunyai kekuatan hukum tetap bagi para pihak dan tidak boleh disimpangi atau harus
diakui oleh hakim pengadilan perdata.

II. PROSEDUR DAN MAJELIS ARBITRASE

Kami memohon kepada Ketua BANI menggunakan prosedur dan ketetapan yang
telah ditetapkan oleh BANI. Pemohon juga memohon Majelis Arbitrase yang
Nama : Dwi Agung Bowo L
Nim : 16/397610/HK/20932
Kelas : APS B
ditetapkan berjumlah 3 (tiga) orang, yaitu 2 (dua) Majelis Arbitrase masing-masing
dipilih oleh Pemohon dan Termohon dan satu (satu) dipilih oleh Ketua Bani.

Sebagai rujukan hak pemohon maka penunjukan arbiter melalui surat kepada BANI
secara terpisah.

III. BUKTI AWAL


Pemohon dengan ini mengajukan bukti-bukti awal yang relevan sebagai bukti untuk
membantu proses penyelesaian sengketa ini.
Dokumen-dokumen yang dapatpemohon lampirkan:

LAMPIRAN Surat Perjanjian Kerjasama Pertunjukan Musik Opera Norma


1
LAMPIRAN Surat undangan musyawarah dari pihak Pemohon
2
LAMPIRAN Struk bukti taksiran harga vas antik
3
LAMPIRAN Berita acara rusaknya vas antik yang telah ditandatangani saksi-
4 saksi

IV. DALAM POKOK PERKARA

A. Perjanjian Kerjasama Pertunjukan Musik Opera Norma Secara Sah dan Mengikat
Pemohon dan Termohon

1. Para pihak telah terikat dalam klausula-klausula yang telah tertulis dalam
perjanjian yang disepakati.
2. Perjanjian ini telah sesuai dengan kaidah KUHPerdata pasal 1320 yang mana
menjelaskan mengenai unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam suatu perjanjian.

B. Penyimpangan Atas Klausula Perjanjian Kerjasama Pertunjukan Musik Opera Norma


Nama : Dwi Agung Bowo L
Nim : 16/397610/HK/20932
Kelas : APS B
1. Telah tertuang dalam pasal 16 Perjanjian ini bahwa Termohon harus mengganti
kerugian atas vas antik yang telah dirusakan tersebut.
2. Tindakan Sally Soprano dengan tidak memenuhi biaya ganti kerugian merupakan
pengingkaran atas klausula dalam poerjanjian ini sehingga telah memenuhi bentuk
cidera perjanjian atau wanprestasi yang dilakukan oleh Termohon.
3. Awal mula permsalahan saat Termohon menolak memenuhi pembayaran dengan
melewati tenggat waktu tertanggal 21 September 2019 yang telah disepakati yakni
7x24 jam dari terjadinya kejadian pengrusakan tersebut yakni 14 September 2019.
4. Kemudian pada tanggal 16 September 2019 sampai 1 Agustus 2019 telah
diadakan musyawah dan telah melebih jangka waktu tetapi tidak ada kesepakatan.

C. Penentuan Biaya Ganti Kerugian Belum Terjadi Kesepakatan diantara Para Pihak

1. Dalam hal penyelesaian sengketa kasus ini Pemohon mengharap itikad baik dari
Termohon dengan mengganti kerugian sejumlah nominal Rp 50.000.000.
2. Namun dalam klausula tidak diatur skema cicilan penggantian kerugian serta
jumlah nominal yang menjadi tanggungjawab penggantian.
3. Sehingga Belum terdapat kesepakatan mengenai prosedur dan jumlah rigid terkait
nominal tersebut.
4. Upaya musyawarah yang diharapkan untuk mencari solusi namun tidak tercapai
karena Termohon tidak hadir maka upaya damai tersebut dianggap tidak mampu
menjadi arah penyelesaian sengketa.
5. Sehingga dalam upaya arbitrase ini diharapkan menjadi penyelesaian sengketa
yang menjadikan solusi final dan mengikat bagi kedua pihak.

V. PENGAJUAN BUKTI-BUKTI
Atas rujukan pasal 16 (3) Peraturan Prosedur Arbitrase Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) dijelaskan bahwa Pemohon berkewajiban melampirkan pada surat
permohonan salinan perjanjian dan bukti-bukti yang terikat dengan perjanjian
tersebut. Bukti-bukti yang diajukan merupakan bukti relevan yang menguatkan aspek-
aspek hak dan kewajiban yang harus dipenuhi para pihak.
Nama : Dwi Agung Bowo L
Nim : 16/397610/HK/20932
Kelas : APS B
Bukti-bukti tersebut dikirimkan melalui surat ke BANI dengan salinan keterangan
yang dikuatkan melalui cap atau tandatangan Pemohon maupun Termohon.

VI. PETITUM

Berdasarkan keterangan dan dasar bukti-bukti maka Pemohon dengan ini memohon kepada
Majelis Arbitrase Yang Terhormat untuk mengeluarkan putusan yang dapat menjadi
pedoman hukum untuk menyelesaiakan sengketa ini.

Selanjutnya Pemohon dengan ini memohon kepada Maejelis Arbitrase untuk mengeluarkan
dan menetapkan keputusan:

1. Menerima Permohonan Pemohon secara menyeluruh


2. Menyatakan bahwa perjanjian ini tetap berlaku hingga putusan dari Majelis Arbiter
berkehendak lain.
3. Menyatakan bahwa BANI berwenang secara absolut untuk memeriksa dan memutus
sengketa para pihak ini.
4. Memutuskan skema penggantian kerugian atau cara-cara yang dapat dilakukan untuk
diupayakan menjadi solusi sengketa ini.
5. Menentukan bentuk pembayaran dan jumlah nominal yang harus dipenuhi Termohon.
6. Menghukum Termohon untuk menanggung seluruh biaya perkara.
7. Menyatakan putusan arbitrase ini berlaku mengikat dan bersifat final bagi para pihak
8. Memerintahkan panitera BANI untuk melakukan pendaftaran putusan dan
melaksanakan pemeriksaan untuk memutuskan.
9. Memerintahkan para pihak untuk melakasankan hasil putusan arbitrase ini secara
sukarela dalam waktu 30 hari kalender sejak putusan arbitrase ini didaftarkan di
Pengadilan Negeri yang relevan.

Demikian Permohonan Arbitrase ini kami ajukan kepada Yang Terhormat Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta, atas perhatiannya kami ucapkan banyak terimakasih.

Hormat Kami,

Kuasa Hukum Pemohon


Nama : Dwi Agung Bowo L
Nim : 16/397610/HK/20932
Kelas : APS B

Agung Laksono, S.H., L.L.M.,

Anda mungkin juga menyukai