Nama : Nadia Tri Oktaviani

NIM : 16/397694/HK/2016

PASAL __
PENYELESAIAN SENGKETA
1. Musyawarah
Setiap terjadi suatu sengketa yang timbul dari Perjanjian ini, Para Pihak dengan
itikad baik harus menyelesaikan sengketa dengan cara musyawarah untuk mencapai
mufakat antara Para Pihak.
2. Mediasi
a. Dalam hal apabila sengketa antara Para Pihak tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat sebagaimana dimaksud dalam pasal x ayat
1, maka penyelesaian sengketa tersebut melalui penyelesaian secara mediasi;
b. Dalam melakukan mediasi, Para Pihak berkewajiban untuk menunjuk Mediator
yang memiliki kualifikasi dalam memimpin mediasi serta memiliki kompetensi di
bidang yang yang disengketekan;
c. Penunjukan sebagaimana pada Pasal x ayat (2) huruf b paling lama dilakukan 30
(tiga puluh) hari kalender sejak adanya pernyataan musyawarah untuk mencapai
mufakat tersebut tidak tercapainya kesepakatan;
d. Mediasi dilakukan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak terpilihnya
Mediator; dan
e. Segala biaya yang timbul diakibatkan oleh penyelesaian sengketa merupakan
tanggung jawab Para Pihak.
3. Arbitrase
a. Apabila penyelesaian sengketa melalui mediasi yang dilakukan oleh Para Pihak
tidak tercapai kesepakatan, maka cara selanjutnya untuk menyelesaikan sengketa
adalah melalui arbitrase;
b. BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia) adalah badan arbitrase beralamat di
Jalan Mampang Prapatan No. 2, RT.4/RW.1, Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan
Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang disepakati
oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua untuk menyelesaikan sengketa sesuai
dengan prosedur yang berlaku di BANI berdasarkan prinsip ex aequo et bono dan
asas-asas keadilan;
c. Segala biaya yang timbul akibat penyelesaian sengketa adalah tanggung jawab
Para Pihak;
Nama : Nadia Tri Oktaviani
NIM : 16/397694/HK/2016

d. Jumlah arbiter adalah 3 (tiga) orang yang memiliki kualifikasi di bidang arbitrase
dan memiliki kompetensi di bidang yang terkait dengan sengketa, dimana 1 (satu)
orang dipilih oleh Para Pihak paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah
penyerahan sengketa ke BANI;
e. Dalam hal penunjukan majelis arbiter dengan kesepakatan Para Pihak. Maka
Para Pihak masing-masing mengajukan 2 orang calon arbiter, yang memiliki
kualifikasi sebagai berikut :
I. Cakap melakukan tindakan hukum;
II. Berumur paling rendak 35 tahun;
III. Tidak memiliki hubungankeluarga sedara tau semenda sampai dengan
derajat kedua dengan para pihak;
IV. Memiliki pengalaman serta menguasa secara aktif bidang persaingan
usaha paling sedikit 15 tahun.
f.Dalam hal Para Pihak tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai pemilihan
arbiter maka Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dapat menunjuk arbiter;
g. Dalam hal arbiter telah menyatakan menerima penunjukan atau pengangkatan,
maka yang bersangkutan tidak dapat menarik diri, kecuali atas persetujuan Para
Pihak;
h. Dalam hal arbiter yang ditunjuk atau diangkat dapat menerima atau menolak
penunjukan atau pengangkatan tersebut dan wajib memberitahukan secara tertulis
kepada Para Pihak dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung
sejak tanggal penunjukan atau pengangkatan;
i. Dalam hal pihak keberatan terhadap penunjukan majelis arbiter yang dilakukan
oleh pihak lain, harus mengajukan tuntutan ingkar dalam waktu paling lama 14
(empat belas) hari sejak pengangkatan;
j. Dalam hal setelah penunjukan arbiter oleh Para Pihak, dalam waktu paling lama
7 (tujuh) hari penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase harus sudah dapat
dimulai;
k. Dalam hal penunjukan pemimpin arbiter, Para Pihak menentukan pemimpin
majelis arbiter dengan musyawarah;
l. Para Pihak melepas haknya untuk mengajukan banding atas putusan atau setiap
putusan arbiter yang terkandung di dalamnya mengingat hal tersebut sesuai
dengan pasal 60 UU No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Penyelesaian
Sengketa di Luar Pengadilan;
Nama : Nadia Tri Oktaviani
NIM : 16/397694/HK/2016

m. Bila belum terdapat pengumuman arbiter, maka Para Pihak akan terus
melakukan masing-masing kewajibannya sesuai dengan perjanjian ini.