Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Konsiliasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “konsiliasi” adalah sebuah
kegiatan yang mempertemukan pihak-pihak yang sedang berselisih dengan tujuan mencapai
kesepakatan untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.

Konsiliasi adalah proses yang tercantum dalam undang-undang nomor 30 tahun 1999
tentang aribtrase dan alternatif penyelesaian sengketa pada pasal 1 ayat 10 yang berbunyi
“alternatif penyelesaian sengketa adalah Lembaga penyelesaian sengketa atau beea pendapat
melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan Dengan
cara konsultasi, negoisasi, mediasi, konsiliasi, atau penilaian ahli”.

B. Karakteristik Konsiliasi

Adapun ciri-ciri khas dari metode penyelesaian sengketa ini yaitu dengan konsiliasi
adalah sebagai berikut:

• Mempertemukan pihak-pihak yang berselisih.


• Proses penyelesaian bersifat formal.
• Identifikasi permasalahan melalui pemahaman situasi dan fakta-fakta yang diberikan
oleh pihak-pihak bersangkutan.
• Pihak lain yang bertugas sebagai konsiliator berhak memberikan pendapat mengenai
solusi yang akan diambil dalam menyelesaikan perselisihan.
• Hasil keputusan yang diambil bersifat tidak mengikat.

C. Tujuan Konsiliasi

Nah dalam undang undang tersebut sudah dijelaskan bahwa jika seorang individu atau
kelompok mempunyai masalah dapat dilakukan penyelesaian dengan cara konsiliasi. Sebagai
proses sosial tentu Konsiliasi ini mempunyai tujuan yaitu untuk:

a) Untuk memberikan solusi kepada pihak-pihak yang berselisih.


b) Untuk menghilangkan kesalahpahaman diantara para pihak yang
bersangkutan.
c) Untuk menghindari bias informasi yang diterima oleh para pihak yang
bersangkutan

D. Manfaat Konsiliasi

1
Selain mempunyai tujuan, metode penyelesaian sengketa melalui konsiliasi juga
memiliki sebuah manfaat, diantaranya:

1. Menjamin hak, wewenang, dan kewajiban para pihak yang berselisih.


2. Menyediakan dan meningkatkan kemampuan maupun keterampilan dalam membuat
keputusan.
3. Menghemat waktu dan efisiensi biaya.
E. Landasan Hukum Konsiliasi
Dalam melakukan proses penyelesaian sengketa melalui cara konsiliasi terdapat
dasardasar hukum yang harus dipatuhi, diantaranya:

a. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan dan


Kehakiman.
b. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Penyelesaian Sengketa.
c. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industri.

F. Mekanisme Proses Konsiliasi

Pada pelaksanaannya proses konsiliasi memiliki beberapa metode atau tahapan dalam
memulai perundingan hingga mendapatkan keputusan penyelesaian. Berikut tahapannya:

• Pihak yang menjadi konsiliator akan melaksanakan tugasnya setelah menerima


permintaan atau ajuan dari para pihak yang berselisih secara tertulis.
• Selambat-lambatnya dalam 7 hari setelah menerima permintaan atau ajuan secara
tertulis, pihak konsiliator harus segera melakukan identifikasi atas perkara atau
sengketa yang dialami oleh para pihak yang berselisih.
• Pada hari ke-8 pihak konsiliator wajib segera mengandalkan sidang perundingan
melalui sidang konsiliasi pertama dengan mempertemukan pihak-pihak yang
bersangkutan.

• Dalam sidang konsiliasi, pihak konsilator berhak mengundang pihak lain untuk
menjadi saksi.
• Apabila dalam sidang konsiliasi pertama telah memperoleh kesepakatan dari para
pihak yang berselisih, maka pihak konsiliator wajib mengajukan pendaftaran kepada

2
lembaga pengadilan setempat demi mendapatkan akta bukti pendaftaran untuk
penetapan tindakan eksekusi.
• Namun apabila dalam sidang konsiliasi belum memperoleh kesepakatan maka, o
Pihak konsiliator akan mengajukan anjuran kepada para pihak yang berselisih. o
Lalu pihak yang berselisih harus segera menanggapi dan memberikan jawaban atas
anjuran tersebut selambat-lambatnya dalam 10 hari.
o Jika lebih dari 10 hari setelah anjuran diberikan tidak ada tanggapan, akan
disimpulkan pihak yang berselisih “menolak”.
• Kemudian jika pihak yang berselisih menyetujui anjuran yang diberikan dalam waktu
3 hari setelah menerima balasan, pihak konsiliator wajib mendaftarkan akta
pendaftaran ke lembaga pengadilan untuk memperoleh penetapan eksekusi.
• Sementara itu, pihak yang bertugas menjadi konsiliator harus dapat menyelesaikan
sengketa para pihak yang berselisih minimal dalam 30 hari setelah diajukannya
permintaan secara tertulis.

G. Kelebihan & Kekurangan Konsiliasi

Kelebihan Konsiliasi

• Dapat menyelesaikan masalah dalam jangka waktu singkat.


• Tingkat tarif biaya rendah.
• Mendapatkan hasil keputusan yang efektif.

Kekurangan Konsiliasi

• Keputusan bersifat tidak mengikat.


• Karena tidak mengikat, maka hasil kesepakatan yang sesungguhnya akan ditentukan
oleh penerapan pihak yang berselisih di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai