Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN SENGKETA DAN PENYELESAIAN SENGKETA

DALAM BIDANG EKONOMI

Disusun oleh :

Akbar Dwi N (10219386)


Bagas Wahyu K (11219264)

Kelas : 3EA15
Pengertian Sengketa
 Sengketa merupakan perbedaan kepentingan
antar individu atau lembaga pada objek yang
sama yang dimanifestasikan dalam hubungan-
hubungan diantara mereka. Hal ini dapat
bersifat individu, masyarakat, kelompok sosial
atau institusi.
PRINSIP PENYELESAIAN SENGKETA

Terdapat beberapa prinsip penyelesaian sengketa


internasional, antara lain:
1. Prinsip itikad baik (good faith)
2. Prinsip larangan penggunaan kekerasan dalam penyelesaian
sengketa
3. Prinsip kebebasan memilih cara-cara penyelesaian sengketa
4. Prinsip kebebasan memilih hukum yang akan diterapkan
untuk menyelesaikan pokok/obyek sengketa
5. Prinsip kesepakatan para pihak yang bersengketa (consensus)
6. Prinsip exhausion of local remedies
7. Prinsip-prinsip hukum internasional tentang kedaulatan,
kemerdekaan dan integritas wilayah negara.
Penyelesaian Sengketa Ekonomi
Internasional
• Penyelesaian sengketa dalam bidang ekonomi internasional 
sepenuhnya berada ditangan dan berdasarkan kesepakatan para pihak.
• Pasal 33 ayat (1) Piagam PBB : “the parties to any dispute... shall... seek a
solution by negotiation, inquiry, mediation, conciliation, arbitration, judicial
settlement resorting to regional agencies or arrangements, or otherpeaceful
means of their own choice.” 
•  berdasarkan pasal 33 ayat (1)  berikut beberapa metode penyelesaian
sengketa :
1. Negosiasi
2. Penyelidikan
3. Mediasi
4. Konsiliasi
5. Arbitrase
6. Pengadilan
7. Badan-badan regional
8. Cara damai lainnya
Cara Penyelesaian Cara Penyelesaian
Sengketa secara Sengketa secara
Diplomatik Hukum
• Negosiasi dan • Arbitrase
Konsultasi • Pengadilan
• Penyelidikan (fact Internasional
finding atau • Pengadilan
inquiry) Permanen
• Jasa-jasa Baik • Pengadilan Ad
• Mediasi dan Hoc
Konsiliasi
Negosiasi
• perundingan yang diadakan secara langsung antara para pihak dengan
tujuan untuk mencari penyelesaian melalui dialog tanpa melibatkan pihak
ketiga
• Negosiasi dalam pelaksanaannya memiliki 2 bentuk cara :
• Negosiasi bilateral
• Negosiasi multilateral
• Kelemahan
• Manakala para pihak berkedudukan tidak seimbang, satu pihak
berkedudukan kuat dan pihak yang lain lemah  salah satu pihak kuat
berada dalam posisi untuk menekan pihak lainnya.
• proses berlangsungnya negosiasi acapkali lambat dan memakan waktu
lama  sulitnya permasalahan-permasalahan yang timbul di antara
negara-negara

Konsultasi
• fungsi utama  untuk mencegah timbulnya suatu sengketa.
• Berbagai perjanjian internasional bidang hukum ekonomi internasional 
menggunakan cara konsultasi sebagai pangkal awal dalam proses untuk
menyelesaikan suatu persoalan.
Fact Finding atau Inquiry
• metode penyelesaian sengketa yang digunakan dengan cara
mendirikan sebuah komisi atau badan untuk mencari dan
mendengarkan semua bukti-bukti yang bersifat internasional,
yang relevan dengan permasalahan.
• Dengan dasar bukti-bukti dan permasalahan yang timbul,
badan ini akan dapat mengeluarkan sebuah fakta yang
disertai dengan penyelesaiannya.
• Tujuan utama  memberikan laporan kepada para pihak
mengenai fakta yang ada,
• Beberapa tujuan lain :
• Membentuk suatu dasar penyelesaian sengketa antar dua
negara;
• Mengawasi pelaksanaan suatu perjanjian internasional;
• Memberikan informasi guna membuat putusan ditingkat
internasional
Jasa-jasa Baik
• suatu cara penyelesaian sengketa melalui bantuan pihak ketiga.
• Pihak ketiga ini akan berupaya agar para pihak yang bersengketa
dapat menyelesaikan sengketanya melalui negosiasi.
• Syarat mutlak dalam penyelesaian sengketa ini adalah
kesepakatan para pihak yang dapat menjadi pihak ketiga adalah
terbatas kepada negara dan organisasi internasional saja.
• Fungsi utama  mempertemukan para pihak agar mereka mau
bertemu, duduk bersama dan bernegosiasi atau yang dikenal
dengan fasilitator.
• Keikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian sengketa dapat
bersumber dari :
• Atas permintaan para pihak;
• Atau berdasarkan inisiatif pihak ketiga itu sendiri yang
menawarkan jasa-jasa baiknya guna menyelesaikan sengketa.
Mediasi
• suatu cara penyelesaian sengketa melalui pihak ketiga, yang dapat berupa
negara, organisasi internasional maupun individu, dan pihak ketiga ini
dinamakan mediator
• Fungsi utamanya  mencari solusi (penyelesaian) mengidentifikasi, hal-hal
yang dapat disepakati para pihak serta membuat usulan-usulan yang dapat
mengakhiri sengketa, bersifat informal dan aktif.
• Para pihak bebas untuk menentukan prosedur, yang terpenting adalah
kesepakatan para pihak, mulai dari proses pemilihan mediator, cara
mediasi, diterima atau tidaknya usulan-usulan yang diberikan oleh
mediator, sampai berakhirnya tugas mediator

Konsiliasi
• cara penyelesaian sengekata yang sifatnya lebih formal
• suatu cara penyelesaian sengeketa oleh pihak ketiga atau suatu komisi
konsiliasi yang dibentuk oleh para pihak.
• Komisi tersebut ada yang sudah terlembaga namun ada juga yang bersifat
ad-hoc.
• Fungsi  untuk menetapkan persyaratan-persyaratan penyelesaian yang
diterima oleh para pihak. Namun putusanya tidak mengikat para pihak
Arbitrase
• Penyerahan sengketa secara sukarela kepada pihak ketiga yang netral
nserta putusan yang dkeluarkan bersifat final and binding.
• Arbitrase bisa mendasarkan keputusannya pada ketentuan hukum atau
juga mendasarkan pada kepantasan dan kebaikan.
• Pihak yang diberi kepercayaan untuk menyelenggarakan ini disebut
arbitator, yang bisa dibentuk berdasarkan persetujuan khusus dari
pihak-pihak yang bersengketa atau melalui perjanjian arbitrase yang
ada.
• Penyerahan suatu sengketa kepada arbitrase dapat dilakukan melalui :
• Clausul compromisse, pembuatan klausula aribitrase dalam suatu
perjanjian sebelum sengketa itu lahir;
• Akta compromise, penyerahan kepada arbitrase setelah sengketa itu
lahir.
• Putusan arbitrase bersifat mengikat dan final, artinya upaya banding
oleh suatu pihak tidak dimungkinkan.
• Namun apabila ada beberapa putusan arbitrase yang masih
memungkinkan pembatalan terhadap putusan arbitrase.
Kesimpulan
Sengketa merupakan perbedaan kepentingan antar
individu atau lembaga pada objek yang sama yang
dimanifestasikan dalam hubungan-hubungan
diantara mereka. Hal ini dapat bersifat individu,
masyarakat, kelompok sosial atau institusi.
Pada intinya Hukum Internasional menghendaki
agar sengketa-sengketa antar negara dapat
diselesaikan secara damai  he Hague Peace
Conference pada tahun 1899 dan 1907The Convention
on the Pasific Settlement on International Disputes 1907.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai