2. KAHFI REFALDHI (13219212) 3. SILVY NURFADILA (16219071) Sejarah Singkat Hukum Perdata
Pada tahun 1804 Napoleon membuat satu kumpulan peraturan yang
bernama “Code Civil des Francais” atau disebut juga “Code Napoleon” Perancis menjajah Belanda dan pada tahun 1811 M menetapkan “Wetboek Napoleon Ingerighr Voor het Koninkrijk Holland” untuk dijadikan sumber Hukum Perdata di Belanda Tahun 1814, Belanda menyusun Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Sipil) atau KUHS Negeri Belanda, berdasarkan kodifikasi hukum Belanda yang dibuat oleh MR. J.M. Kemper Kemper meninggal dunia (1824) dan dilanjutkan oleh Nicolai dan selesai terbentuk pada tanggal 6 Juli 1830 Pada tahun 1848 Hukum Belanda diterapkan di Indonesia (Hindia-Belanda) pada waktu Belanda menjajah Indonesia Hukum Perdata yang berlaku di Indonesia
Hukum perdata barat Belanda yang pada awalnya berinduk pada Kitab Un- dang-Undang Hukum Perdata yang aslinya berbahasa Belanda atau dikenal dengan Burgerlijk Wetboek dan biasa disingkat dengan B.W.
Contoh Hukum Perdata yang ada di Indonesia:
1. Perkawinan 2. Hukum Waris 3. Kekeluargaan 4. Perceraian 5. Pencemaran Nama Baik HUKUM Pengertian Hukum Norma, Kaidah, Peraturan, UU, Patokan yang Mengikat
1. RECHT (BAHASA BELANDA,
2. HUKM (BAHASA ARAB) JERMAN)
3. LAW (BAHASA INGGRIS) 4. LE'i , DROIT (BAHASA PRANCIS)
DEFINISI HUKUM INDONESIA
Para Ahli Hukum Indonesia:
1. Sudiman Kartohadi projo Unsur pokok hukum adalah: • Sesuatu yang berkenan dengan manusia • Manusia dalam pergaulan hidup • Untuk mencapai tata tertib pergaulan hidup • Berdasarkan keadilan 2. Wirjono Prodjo Dikoro Hukum adalah rangkaian peraturan² mengenai tingkah laku orang² sebagai anggota masyarakat Keadaan Hukum di Indonesia
Indonesia adalah negara hukum yang senantiasa
mengutamakan hukum sebagai landasan dalam seluruh aktivitas negara & juga masyarakatnya.
Kondisi hukum di indonesia saat ini masih banyak
menuai kritik dari pada pujian. Berbagai kritik diarahkan baik yang berkaitan dengan penegakkan hukum, kesadaran hukum, kualitas hukum dan ketidakjelasan berbagai hukum. Kondisi Hukum Indonesia
1. Masalah Transparasi Penegakkan Hukum
Karna kata "tidak sengaja" sudah bisa
dijadikan alasan untuk mengurangi masa tahanan dalam hukum pidana, Maka kalian bilang saja tak sengaja mengerjakan tugas biar dosen juga bisa mengurangi nilai ipk mu WKWK 2. Hukum Terlihat Tajam ke Bawah dan Tumpul Keatas
Faktor efektif berlakunya "Dormiunt Aliquando
Leges, Nunquam Mo- hukum: riuntu" • Hukum "Hukum terkadang • Aparat penegak tidur, tetapi hukum hukum tidak pernah mati"
• Alat penegak hukum
• Masyarakat SISTEMATIKA HUKUM PERDATA DI INDONESIA Menurut ilmu pengetahuan hukum, hukum perdata terbagi ke dalam 4 kelompok, yaitu: 1.Hukum perorangan (Personenrecht), beberapa ahli hukum menyebutnya dengan istilah hukum pribadi. Hukum perorangan adalah semua kaidah hukum yang mengatur mengenai siapa saja yang dapat membawa hak dan kedudukan- nya dalam hukum. Hukum perorangan terdiri dari: 1. Peraturan-peraturan tentang manusia sebagai subyek hukum, kewenan- gan hukum, domisili, dan catatan sipil. 2. Peraturan-peraturan tentang kecakapan untuk memiliki hak-hak dan untuk bertindak sendiri melaksanakan hak-haknya itu 3. Hal-hal yang mempengaruhi kecakapan-kecakapan tersebut
2.Hukum keluarga (Familierecht), merupakan semua kaidah hukum yang men-
gatur hubungan abadi antara dua orang yang berlainan jenis kelamin dan akibat- akibatnya Hukum keluarga terdiri dari: 1. Perkawinan beserta hubungan dalam hukum harta kekayaan antara suami/isteri 2. Hubungan antara orang tua dan anak-anaknya 3. Perwalian 4. Pengampuan 3.Hukum harta kekayaan (Vermogensrecht), adalah semua kaidah hukum yang mengatur hak-hak yang didapatkan pada orang dalam hubungannya dengan orang lain yang mempunyai uang, Hukum harta kekayaan terdiri dari: 1. Hak mutlak, adalah hak-hak yang berlaku pada semua orang. 2. Hak perorangan, adalah hak-hak yang hanya berlaku pada pihak tertentu.
4.Hukum waris (Erfrecht), merupakan hukum yang mengatur mengenai
benda dan kekayaan seseorang jika ia meninggal dunia. Meskipun demikian, Burgerlijk Wetboek atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang merupakan sumber hukum perdata utama di Indonesia memiliki sistematika yang berbeda. Burgerlijk Wetboek terdiri dari 4 buku, yaitu: 1.Buku I tentang Orang (van Personen) 2.Buku II tentang Benda (van Zaken) 3.Buku III tentang Perikatan/perutangan (van Verbintenissen) 4.Buku IV tentang Pembuktian dan Daluarsa (van Bewijs en Verjaring) THANK YOU