Anda di halaman 1dari 23

PENYELESAIAN

SENGKETA BISNIS

C.kastowo\ADR 1
Letigasi
UU No 48 th 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,
mengatur penyelasaian melalui :
• peradilan umum,
• peradilan militer,
• peradilan agama,
• peradilan tata usaha negara, dan
• peradilan khusus seperti peradilan anak,
peradilan niaga, peradilan pajak, peradilan
penyelesaian hubungan industrialdan lainnya.

C.kastowo\ADR 2
Landasan Yuridis Pilihan Penyelesaian Sengketa Non
Ajudikasi

Pasal 58 Undang-undang Nomor 48 Tahun


2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman, Menya-
takan Bahwa “ Upaya Penyelesaian Sengketa
Perdata Dapat Dilakukan Di Luar Pengadilan
Negara Melalui Arbitrase Atau Alternatif
Penyelesaian Sengketa”.
C.kastowo\ADR 3
Pasal 60 Ayat (1) UU 48/2009
tentang Kekuasaan Kehakiman

Alternatif penyelesaian sengketa


meru-pakan lembaga penyelesaian
sengketa atau beda pendapat melalui
prosedur yang disepakati para pihak,
yakni pe-nyelesaian di luar pengadilan
dengan cara konsultasi, negosiasi,
mediasi, konsiliasi, atau penilaian
ahli. C.kastowo\ADR 4
Non Letigasi
Penyelesaian melalui Non Litigasi diatur dalam:
• Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,
• Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, dan
• Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,

C.kastowo\ADR 5
Arah yang akan diraih
• yang dilakukan dengan pihak
perantara dengan cara musyawa-
rah mufakat, melalui Negosiasi,
Konsiliasi, dan Mediasi untuk win-
win solution, dan melalui
Arbitrase yang menentukan kalah
dan menang.

C.kastowo\ADR 6
Negosiasi
tujuan: upaya untuk mencapai kesepakatan dengan pihak
lain.
proses : interaksi dan komunikasi yang dinamis dan
beraneka ragam, dapat lembut dan bernuansa,
sebagaimana manusia itu sendiri.
orang bernegosiasi dalam situasi yang tidak terhitung
jumlahnya di mana mereka membutuhkan atau
menginginkan sesuatu yang dapat diberikan ataupun di-
tahan oleh pihak atau orang lain, bila mereka
menginginkan untuk memperoleh kerja sama, bantuan
atau persetujuan orang lain, atau ingin menyelesaikan
atau mengurangi persengketaan atau perselisihan,
C.kastowo\ADR 7
Mediasi
Adalah proses pemecahan masalah di mana
pihak luar yang tidak memihak (impartial)
dan netral bekerja dengan pihak yang
bersengketa untuk membantu mereka
memperoleh kesepakatan perjanjian dengan
memuaskan.
Berbeda dengan hakim atau arbiter;
mediator tidak mempunyai wewenang untuk
memutuskan sengketa para pihak.

C.kastowo\ADR 8
Arti dan Makna Konsiliasi

Konsiliasi : penyelesaian perselisihan yang


dilakukan melalui seorang atau beberapa
orang atau badan sebagi penengah yang
disebut konsiliator dengan mempertemukan
atau memberi fasilitas kepada pihak-pihak
yang berselisih untuk menyelesaikan
perselisihannya secara damai.
C.kastowo\ADR 9
Perdamaian di Pengadilan
Pasal 130 HIR/154 Rbg
1. Jika pada hari yang ditentukan, kedua belah pihak
datang, maka pengadilan ne-geri mencoba dengan
perantaraan ketuanya akan mendamaikan mereka.
2. Jika perdamaian yang demikian itu terjadi, maka tentang
hal-hal yang diperdamaikan diperbuat sebuah akte, dan
kedua belah pihak diwajibkan untuk mentaati perjanjian
yang diperbuat itu, dan surat (akta) itu akan berkekuatan
hukum dan akan diperlakukan sebagai putusan hakim yang
biasa.

C.kastowo\ADR 10
Arbitrase:
C.kastowo\ADR 11
Pengertian:

Arbitrase: cara penyelesaian suatu


sengketaperdata di luar peradilan
umum yg didasarkan pada perjanjian

C.kastowo\ADR
arbitrase yg dibuat secara tertulis
oleh para pihak yg bersengketa.

Macam: Ad Hoc Arbt & SettlementArbt

12
Perjanjian arbitrase:
Bentuk : tertulis
a. pada perjanjian (dibuat sbl sengketa)
(pactum de compromittendo)
b. terpisah dg perjanjian tersendiri
(stl terjadi sengkata)(akta kompromis)
Isi: Penyerahan kewenangan mengadili pada
lembaga arbitrase
Akibat:
PN tdk wenang memeriksa sengketa tsb

C.kastowo\ADR 13
PASAL - 16 contoh perjanj arbitrase.
PERSELISIHAN
1. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan ini terjadi perselisihan atau
perbedaan pendapat antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat antara kedua belah pihak.
2. Perselisihan dibidang teknik akan diselesaikan melalui
suatu Panitia Arbitrase, yang akan terdiri dari seorang
anggota yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA, seorang
yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA dan seorang yang Netral
sebagai ketua merangkap anggota yang disetujui oleh
kedua belah pihak.
3. Seandainya masih belum juga tercapai penyelesaian
lewat Panitia Arbitrase tersebut, maka akan dilanjutkan
melalui prosedur Hukum yang berlaku.
4. Semua biaya penyelesaian perselisihan yang terjadi, menjadi tanggung
jawab kedua belah pihak.
C.kastowo\ADR 14
Arbiter:
Tugas: memeriksa dan memutusan sengkata

Penunjukan: kesepakatan para pihak atau Ket Peng


jika tdk tercapai kesepakatan.
Jumlah: 1 atau lebih

Pengecualian: Jaksa, Hakim, Panitera & pejabat


pegadilan lain.

Tuntutan kpd Arbiter: jika tanpa alasan yg sah tdk


dp memberikan keputusan sesuai waktu

Hak ingkar: jika tdk mampu objektif dlm keputusan


(hub keluarga, keuangan/ pekerjaan)

C.kastowo\ADR 15
Acara Arbitrase: Tertutup
Sifat Pemeriksaan:
- Audi et alteram partem
Dimungkinkan penggunaan saksi ahli
• Pendapat dan Putusan Arbitrase:
Atas permohonan para pihak dapat
berikan pendapat yang bersifat
mengikat dan tidak dapat dilakukan
perlawanan.
C.kastowo\ADR 16
Putusan Arbitrase:

Isi memuat: titel eksekutorial, nama,alamat pihak, uraian


sengketa, pendirian para pihak, arbiter, amar, jangka waktu
putusan harus dilaksanakan.

Dasar Putusan:
Berdasarkan hukum (choice of law)
atau keadilan dan kepatutan.
Putusan diucapkan paling lama 30 hari setelah pemeriksaan ditutup.

Sifat putusan: final & mempunyai kekuatan mengikat para pihak.

C.kastowo\ADR 17
Pelaksanaan Putusan:
• Deponir: 30 hari
setelah diucapkan • Prinsip pelaksanaan:
putusan asli putusan dilaksanakan oleh
diserahkan dan para pihak dengan itilad
didaftar di baik.
Kepaniteraan PN. Jika tidak dlikukan dg
• Akibat jika tidak sukarela, dg perintah
dilakukan: putusan Ketua Pengadilan Negeri
tidak dapat atas permohoan para
dilaksanakan. pihak. Pelaksanaan sama
dg pelaksanaan Putusan
Peradilan perdata

C.kastowo\ADR 18
Arbitrase Internasional:

• Indonesia dan • Substansi sengketa dalam


negara forum lingkup hk.perdagangan
terapat perjanjian • Tdk bertentangan dg
bilateral/ keteriban umum
multilateral • Diberikan eksekuatoir KPN.
mengenai JakPus. Sebelumnya
dideponir.
pengakuan putusan
• Jika menyangkut negara
arbitrase.
indonesia eksekuatoir
dari MA.

C.kastowo\ADR 19
Pengakuan Putusan tidak dapat di ajukan
banding atau kasasi.

Penolakan pelaksanaan dapat diajukan


kasasi.

Pekasanaan putusan dilimpahkan kepada


Pengadilan yang mempunyai kompensi
relatif.
C.kastowo\ADR 20
Pembatalan putusan:
• Dapat terjadi jika:
Dokumen yang diperiksa arbiter ternyata
palsu
Ditemukan dokumen yg menentukan
Putusan diambil dari hasil tipu muslihat.

Pejabat yg membatalkan:
 Ket. PN
 atas permohonan 30hari stl deponir

C.kastowo\ADR 21
LITIGASI DAN NON LITIGASI
LITIGASI NON-LITIGASI
Berdasarkan sistem yang Berdasarkan konsensus
sudah baku
Menerapkan hukum secara Cenderung menggunakan
ketat pertimbangan rasa keadilan
dan kepatutan
Terbuka, diketahui oleh Rahasia
pihak
Kemungkinan banding, Putusan tergantung metode
mengandung resiko proses yang dipilih, dapat final
yang memakan waktu lama (arbitrase), dapat juga tidak
Formal Fleksibel
C.kastowo\ADR 22
Penyelesaian Sengketa Melalui Litigasi :

1. Penyelesaian relatif lambat


2. Biaya perkara mahal
3. Peradilan pada umumnya tidak
responsif
4. Putusan pengadilan tidak menyelesaikan
masalah
5. Kemampuan para Hakim bersifat generalis.

C.kastowo\ADR 23

Anda mungkin juga menyukai