A. Arbitrase
1. Pengertian Arbitrase
1
damai oleh arbiter atau wasit pangertian arbitrase adalah cara-cara
serta mengikat, yang mudah untuk melaksanakan karena akan di taati para
2
pihak.
Arbitrase adalah suatu prosedur yang oleh para pihak yang berselisih
secara suka rela setuju untuk terikat pada putusan pihak ketiga yang netraldi
luar proses peradilan yang normal. Logika dan kesederhanaan dari arbitrase
3
pertengahan. sementara itu, menurut undang-undang nomor 30 tahun
31
32
ditunjuk oleh para pihak sendiri dan putusannya mengikat kedua belah
pihak.”6
proses yang mudah dan simpel yang dipilih oleh para piahak secara suka
rela yang ingin perkaranya diputus oleh juru pisah yang netral sesuai dengan
4
Pasal 1Angka (1) Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1999,
TentangArbitrase dan Alternatif Penyelesaian sengketa
5
Priyatna Abdulrrasyid, arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa,(2003)
6
Zaini Asyhadie, Hukum Bisni Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Presada), edisi revisi, 2012 Cet ke 6 h. 326
33
yang bersama sama di tunjuk oleh para pihak yang berperkara dengan tidak
lebih sebagai arbiter dalam memutus perkara yang sifat putusannya adalah
7
final dan mengikat.”
2. Sejarah Arbitrase
Perjanjian ini terjadi antara Amerika dan Inggris. Dengan perjanjian ini,
internasional yang di dasarkan pada tata cara yang di atas prinsip hukum.
7
Subekti, Op.Cit H. 5
8
M. Yahya Harahap, Beberpa Tinjauan Mengenai Sistem Perdilan dan Penyelesaian
Sengketa, (Bandung: Citra Aditya Bakti 1997), h. 226
34
pedagang baik oleh eksportir maupun importir serta pengusaha lainnya. Ada
9
tiga badan arbitrase tetap yang di bentuk oleh pemerintah belanda yaitu:
Award atau The 1958 New York Konvention (Konvensi New York) yang
9
Gunwam Wijaja dan Akhmad Ynai, Seri Hukum bisnis Hukum Arbitrase, (Jakarta:Raja
Grafindo Persada 2000), h. 13
10
Rachmdi Usman, Hukum Arbitrase Nasional,(Jakarta:Grasindo 2002), h. 6
35
efisien dan tuntas, arbitrase menganut prinsip win-win solution, dan tidak
bertele-tele karena tidak ada lembaga banding dan kasasi. Biaya arbitrase
juga lebih terukur, karena prosesnya lebih cepat. Keunggulan lain arbitrase
adalah putusannya yang serta merta (final) dan mengikat (binding), selain
internasional.
a. Unsur-Unsur Arbitrase
pihak
yaitu semua jenis sengketa dibidang keperdataan. Dalam hal ini tentunya
dapat dikuasai oleh para pihak. Adapun yang dimaksud dengan hak
b. Azas-Azas Arbitrase
3. Azas final mengikat adalah putusan arbitrase bersifat final dan tidak
12
dapat dilakukan lagi upaya hukum lainya.
c. Syarat-syarat arbitrase
diadakan tanpa kesepakatan kedua belah pihak maka itu bukan perjanjian
14
arbitrase dengan adanya perjanjian arbitrase maka pengadilan negeri
15
tidak berwenang mengadili perkara tersebut, dalam hal para pihak
11
Ibid
12
H. Sudarto dan Zacni Asyhadie, Mengenal Arbitrase Salah Satu Alternatif
Penyelesaian Sengketa Bisnis, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), Cet ke 2, h. 32
13
Pasal (7)
14
Paustinus Siburian, Arbitrase Online Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdagangan
Secara Elektronik, (Jakarta: Djambatan, 2004), Cet ke 3, h. 42.
15
Pasal (3)
16
Pasal (9)
39
a) Keuntungan Arbitrase
puas dengan putusan itu akan naik banding dan kasasi sehingga
2. Prosesnya cepat
sering kali lebih cepat atau tidak terlalu formal, dan lebih murah
dalam waktu 180 hari atau enam bulan sejak arbiter atau majlis
sebagai berikut:
membutuhkan biaya.
(tidak ada upaya untuk banding). Namun, apabila ada hukum yang
akan mampu memberikan putusan yang cepat dan obkektif. Hal itu
pengadilan.
yang rumit
yang besar
17
Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis, (jakarta: PT. Raja grafindo persada,2009) , edisi revisi,
h.213-214
43
18
kedua nelah pihak.
b) Kelemahan Arbitrase
19
membawanya ke arbitrase tidaklah mudah.
18
Ibid
19
Ibid
44
etika bisnis.
e. Objek arbitarse
20
alternatif litigation. Apabila mengartikan ADR sebagai alternatif ad
judikation maka arbitrase bukanlah bagian dari ADR. Hal ini disebabkan
final dan mengikat para pihak. Pihak ketiga ini sering disebut dengan hakim
atau arbiter.
Konsoliasi.
belah pihak sehingga terjadi proses yang saling memberi dan menerima
melaluai dua proses, yaitu melalui proses litigasi dan non litigasi. Arbitrase
efisien, cepat dan biaya murah dan lebih menguntung kedua belah pihak
22
(win-win solution) yang berperkara.
digunakan yaitu:
a. Adjudiktif
diantara para pihak. Pihak ketiga dapat bersifat Voluntary (suka rela) atau
22
Jurnal Hukum Ros Angesti Anas Kapindha, Salvatia Dwi M, Winda Rizky
Febrina:Efektifitas dan Efisiensi Alternatif Dispute Resolution ( ADR) Sebagai Salah Satu
Penyelesaian Senketa Bisnis di Indonesia.
47
b. Konsensus kompromi
mencapai solusi yang Win win Solution. Kehadiran pihak ketiga kalaupun
konsolidasi (pemufakatan).
c. Kuasi adjudikatif
bisnis dapat dibagi dua yaitu melelui litagasi dan non litigasi. Jalur
lose solution (menang kalah). Padahal yang dikehendaki para pihak yang
23
bersenketa adalah win-win solution(sama-sama menguntungkan).
ini di pandang sebagai bagian dari APS walaupun hampir sama dengan
APS.
23
Ibid
49
24
Ibid
50
tersebut adalah:
lembaga arbitrase adalah “badan yang dipilih oleh para pihak yang
sengketa.” 25
arbitrase volunter karena jenis lembaga arbitrase ini dibentuk khusus untuk
25
Pasal 1 Angka (8), Undang-undang Negara Republik Indonesia Tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa.
51
penunjukan.
7. Prosedur Arbitrase
berikut.
1. Permohonan Arbitrase
perjanjian yang memuat klasula bahwa sengketa yang akan timbul dari
26
ibid
52
a. Nama lengkap dan tempat tinggal atau tempat kedudukan para pihak
dan
arbitrase yang dipilih akan menunjuk (membentuk) suatu tim yang terdiri
atas tiga orang arbiter yang akan akan memeriksa dan memutuskan
perkaranya.
perjanjian yang tegas dan tertulis, bebas untuk menentukan cara (proses
Demikian juga, para pihak bebas menentukan jangka waktu dan tempat
27
majelis arbitrase.
27
Ibid
53
Apabila para pihak tersebut dalam waktu paling lama 14 (empat belas)
hari dengan bantuan seorang atau lebih panehat ahli maupun seorang mediator
tidak berhasil mencapai kata sepakat, atau mediator tidak berhasil menemukan
kedua belah pihak, maka para pihak dapat menghubungi sebuah lembaga
28
menunjuk seorang mediator.
putusan pada tingakat akhir (final), dan karena secara langsung mengikat
28
Pasal 6 ayat (4), Undang-undang Negara Republik Indonesia Tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa
29
Ibid h. 218
54
a. Putusan Sela
b. Putusan Akhir
pihak sendiri, dengan bantuan mediator atau pihak pihak ke tiga lainya
30
Ibid
55
akhir atau final, dan tidak ada lagi upaya hukum yang dapat lagi
3. Eksekusi Arbitrase
yang dapat ditunjuk atau diangkat sebagai arbiter adalah mereka yang
31
Ibid