Anda di halaman 1dari 54

Pelatihan Teknis Asuransi:

SURETY BOND
WDA OFFICER

1
SURETY BOND

Tujuan Yang Ingin Dicapai Pemerintah:

• Memberikan alternatif memilih jaminan (BG atau


SB)
• Menciptakan pasar jaminan yang kompetitip (biaya
lebih murah dan pelayanan yang lebih baik)
• Memberikan kesempatan bagi kontraktor yang
mempunyai kemampuan tehnis tapi kekurangan
modal kerja
• Agar “Insurance Minded” dikalangan Kontraktor
khususnya dan masyarakat umumnya.
HAMBATAN PELAKSANAAN SB

1. Kurangnya pengetahuan mengenai mekanisme dan


prinsip-prinsip asuransi (Spreading of Risks/ Penyebaran
Risiko)
2. Prinsip Surety Bond Non Collateral (Tanpa Jaminan)
3. Dalam U/W Consideraration mengacu kepada Select your
Client
4. Surety Bond menganut prinsip Ganti Rugi (prinsip ini tidak
selalu diterima Obligee)
5. Kurangnya pemahaman dasar HUKUM Surety Bond di
KUHPdt. (Perikatan jaminan dalam Surety Bond adalah
tanggung renteng/tanggung menanggung.
6. Sukar menganalisa secara obyektif kemampuan financial
perusahaan yang akan diberi jaminan.
7. Pelaksanaan Surety Bond di Indonesia pada hakekatnya
berbeda dengan prinsip Surety Bond yang sebenarnya
(Ketentuan dalam Kepres 14 A/1980 - Kepres no. 13/2000)
SIFAT JAMINAN
Sifat Jaminan :

 Tanpa Syarat (Unconditional) atau Atas Unjuk (On First


Demand) - Bank Garansi.
Ad. bahwa bank mencairkan jaminan setelah Obligee
meminta utk pertama kali (First Demand)
(adanya pelepasan atas hak istimewa penjamin dalam
pasal 1831 KUHP dt)

 Bersyarat (Conditional) - Surety Bond


Ad. bahwa Surety Coy mencairkan jaminan setelah
meneliti siapa yang salah, hak dan kewajiban yang
masih ada pada kedua belah pihak dan besar kerugian.
SIFAT JAMINAN

PASAL 1831 K.U.H. Perdata

Si Penanggung tidaklah diwajibkan membayar


kepada si berpiutang, selain jika si berutang
lalai, sedangkan benda-benda si berutang ini
harus lebih dahulu disita dan dijual untuk
melunasi hutangnya
SIFAT JAMINAN
PASAL 1832 K.U.H. Perdata

Si penangggung tidak dapat menuntut supaya benda-benda si


berutang lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutangnya :
1. apabila ia telah melepaskan hak istimewanya untuk menuntut
supaya benda-benda si berutang lebih dahulu disita untuk dijual;
2. apabila ia telah mengikat dirinya bersama-sama dengan si
berutang utama secara tanggung menanggung; dalam hal mana
akibat-akibat perikatannya diatur menurut asas-asas yang
ditetapkan untuk utang-utang tanggung menanggung;
3. jika si berutang dapat memajukan suatu tangkisan yang hanya
mengenal dirinya sendiri secara pribadi;
4. jika si berutang berada didalam keadaan pailit;
5. dalam halnya penanggungan yang diperintahkan oleh Hakim.
DIAGRAM ALIR PROSES PELAKSANAAN PROYEK

PRKUALIFIKASI PESERTA TEDER

PEMASUKAN DOKUMEN TENDER


(Diperlukan Jaminan Tender)

PEMERIKSAAN KELENGKAPAN & KEABSAHAN DOKUMEN

PENELITIAN HARGA PENAWARAN

PENGUMUMAN PEMENANG TENDER

SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

PENANDATANGANAN KONTRAK KERJA


(Diperlukan Jaminan Pelaksanaan)
SURAT PENYERAHAN LAPANGAN/SITE (SPL)

PELAKSANAAN PROYEK

EVALUASI DAN PENGAWASAN PROYEK

PENYELESAIAN PROYEK (100%)

PENYERAHAN TAHAP PERTAMA (BAST I)

MASA PEMELIHARAAN
(Diperlukan Jaminan Pemeliharaan)

PENYERAHAN TAHAP KEDUA (BAST II)

SELESAI
PARA PIHAK DALAM SURETY BOND

OBLIGEE : Pihak yang mempersyaratkan jaminan atau


pemilik pekerjaan (OWNER atau BOWHEER)
PRINCIPAL : Pihak pelaksana pekerjaan (KONTRAKTOR)
atau pihak yang membutuhkan jaminan.
SURETY : Pihak yg menerbitkan jaminan (ASURANSI)

Perjanjian/Kontrak
Owner Kontraktor

Surety Bond
Pencairan Jaminan
(Perjanjian Tambahan)

Perush. Asuransi
DEFINISI SURETY BOND
Definisi Surety Bond :
Adalah suatu perjanjian tertulis (perjanjian tambahan antara
Surety dan Principal untuk menjamin kepentingan Pihak III
(Obligee), bahwa Principal akan memenuhi kewajibannya
sesuai dgn perjanjian pokok (kontrak) yang dibuat antara
Principal dan Obligee.

Apabila Principal gagal memenuhi kewajibannya terhadap


Obligee maka Surety akan membayarkan kepada Obligee
sebesar kerugian yg diderita max. sebesar nilai jaminan.

Dan Principal bersedia membayar kembali kepada Surety


sebesar kerugian yg telah dibayarkan oleh Surety kepada
Obligee berikut bunga sesuai Agreement of Indemnity to
Surety yang telah ditandatangani oleh Principal.
JENIS-JENIS JAMINAN, al. :

1. Construction Contract Bond


a. Bid Bond (Jaminan Penawaran)
b. Performance bond (Jaminan Pelaksanaan)
c. Advance Payment Bond (Jaminan Uang Muka)
d. Maintenance Bond (Jaminan Pemeliharaan
2. Customs Bond
3. Installment Sales Bond
4. Supply Contract Bond
5. Payment Bond
6. Credit Card Insurance
CONSTRUCTION CONTRACT BOND

a. Bid Bond (Jaminan Penawaran)


- Untuk tender yg secara khusus disyaratkan
- Nilai jaminan antara 1% s/d 3% dari nilai yang
ditawarkan.
- Menjamin Obligee apabila Principal mengundurkan
diri atau gagal menandatangani kontrak.
- Kerugian dihitung dari selisih antara pemenang
pertama dengan harga pemenang berikutnya dgn
max. nilai jaminan.
- Jangka waktu biasanya ditetapkan pada undangan
tender.
CONSTRUCTION CONTRACT BOND

b. Performance Bond (Jaminan Pelaksanaan)


- Jaminan atas kesanggupan Principal melaksanakan
pekerjaan sesuai dgn kontrak.
- Nilai jaminan di tetapkan di Kontrak (5%)
- Menjamin Obligee apabila Principal lalai/gagal
melaksanakan pekerjaannya sesuai kontrak.
- Kerugian dihitung dgn cara menghitung besar biaya
meneruskan pekerjaan oleh pihak lain dgn kerugian
max. sebesar nilai jaminan.
- Jk waktu sesuai dengan jk waktu kontrak.
CONSTRUCTION CONTRACT BOND

c. Advance Payment Bond/APB (Jaminan Uang Muka)


- APB diberikan untuk membantu memperlancar
pembiayaan pekerjaan/proyek.
- Nilai Jaminan ditetapkan dalam kontrak
(biasanya antara 0% s/d 20% dari nilai kontrak)
- Menjamin Obligee bahwa uang muka tsb akan
kembali.
- APB dapat dicairkan jika Principal lalai / gagal
melaksanakan pekerjaannya sesuai dgn kontrak.
- Kerugian yang dicairkan adalah sebesar sisa uang
muka yang belum dikembalikan Principal.
- Jangka waktu sesuai dgn jangka waktu kontrak
CONSTRUCTION CONTRACT BOND

d. Maintenance Bond (Jaminan Pemeliharaan)

- Adanya ketentuan kontrak mengenai kewajiban Principal


untuk memelihara pekerjaan.
- Jika terjadi kerusakan atau ketidak puasan Obligee dlm
periode tsb. maka Principal wajib memperbaikinya.
- Sebagian uang Principal (biasanya 5%) ditahan Obligee
dan hanya akan dibayar pd saat berahirnya jangka waktu
pemeliharaan.
- MB diterbitkan sebagai pengganti dari uang yang ditahan
oleh Obligee.
- Ganti rugi yang akan dibayar adalah sebesar biaya yang
diperlukan untuk memperbaiki kerusakan dan/atau ke-
kurangan yg tidak diselesaikan oleh Principal, max. nilai
jaminan.
DASAR PENERBITAN SURETY BOND

Harus ada Perjanjian Pokok

Tanpa ada perjanjian Pokok = tidak dapat diterbitkan SB, karena :


1. SB merupakan perjanjian tambahan yang mengikuti perjanjian
pokoknya (kontrak)
2. SB menjamin semua hak dan kewajiban yang tertera dalam
perjanjian pokok (kontrak)
3. Didalam SB tercantum data yang harus ada dalam perjanjian
pokok, seperti :
a) Nama dan alamat Obligee
b) Nama dan alamat Principal
c) Pekerjaan yang dilaksanakan
d) Jangka Waktu Pekerjaan
e) Nilai KOntrak
f) Penal Sum (Nilai Jaminan) yg ditetapkan oleh obligee
KELEBIHAN SURETY BOND

• Fungsinya sama dengan Bank Garansi


• Penutupan dapat dengan valuta asing
• Kemampuan menjamin lebih besar.
• Tidak ada dana yang menganggur
• (Idle Money)
• Jangka Waktu (sesuai dengan kontrak)
• Mengesampingkan Collateral
• Lebih Fair (dengan prinsip Conditional)
KELEMAHAN SURETY BOND :

• Tanpa Agunan (Non Collateral)


• Administrasi Principal kurang baik.
• Tidak dapat memonitor Principal.
• Masyarakat terbiasa dengan Bank
Garansi
PERBEDAAN SURETY BOND DGN ASURANSI

Surety Bond Asuransi

1. Perjanjian pemberian jaminan 1. Perjanjian penggantian


kerugian
2. Perjanjian 3 (tiga) pihak 2. Perjanjian 2 (dua) pihak
3. Select your risks and claint 3. The law of large number
4. Premi sebagai service charge 4. Premi untuk ganti rugi
5. Data palsu tdk mempengaruhi 5. Dgn data palsu menyebab-
Obligee kan kontrak/polis batal
6. Tidak dpt dibatalkan secara 6. Dapat dibatalkan oleh
sepihak (non cencelation) salah satu pihak
(Tertanggung/Penanggung)
7. Klaim dibayar setelah 7. Klaim dibayar setelah
dinyatakan gagal. diketahui sebabnya.
PERBEDAAN SURETY BOND DGN BANK GARANSI

Surety Bond Bank Garansi

1. Tanpa jaminan (Non Collateral) 1. Setoran Jaminan


(Collateral).
2. Ditandatangani oleh dua pihak 2. Ditandatangani oleh satu
(Surety Coy dan Principal) pihak (oleh Bank)
3. Jangka waktu sesuai kontrak 3. Jangka waktu biasanya
satu tahun
4. Bersayarat (Conditional) 4. Unconditional
(tanpa syarat)
5. Diataur dlm perikatan tanggung 5. Diatur dlm perikatan
renteng/tanggung menanggung pertanggungan
6. Re – asuransi 6. Ditahan sendiiri
7. Dalam mata uang Rupiah atau 7. Dalam mata uang Rupiah
Asing. (Valuta asing diatur Bank
Indonesia)
POLIS/BOND WORDING

- Atas dasar “CONDITIONAL” atau “DEFAULT” basis


- Atas dasar “UNCONDITIONAL” atau “ON DIMAND” basis
- Atas dasar wording pilihan Obligee

SK penguurus AAUI No. 111/AAUI/03 ttg : Pemberlakuan


Polis Bond Wording untuk Jaminan Kontrak Konstruksi
(Bahasa Indonesia) :

a. Jaminan Penawaran (Unconditional-Penalty System)


b. Jaminan Penawaran (Unconditional-Indenity System)
c. Jaminan Pelaksanaan (Unconditional-Penalty System)
d. Jaminan Pelaksanaan (Unconditional-Indemnity System)
e. Jaminan Uang Muka
f. Jaminan Pemeliharaan
POLIS/BOND WORDING

Jaminan bersifat INDEMNITY :

Setiap pengajuan pencairan jaminan harus


dibuktikan terlebih dahulu bahwa benar-benar
terjadi kerugian / kegagalan dan disetujui
terlebih dahulu oleh Obligee dan Principal.
Kerugian yg dibayar oleh Surety Coy sebesar
kerugian yg benar-benar dialami Obligee atas
kelalaian yg dilakukan oleh Principal.
POLIS/BOND WORDING

Jaminan bersifat PENALTY :

Pengajuan pencairan jaminan dapat dilakukan


tanpa pembuktian terlebih dahulu dari Obligee
bahwa Pricipal telah gagal melaksanakan
ketentuan yang diatur dalam kontrak.
Surety Coy wajib membayar kepada Obligee
atas kegagalan Principal sebesar nilai jaminan.
AKSEPTASI SURETY BOND

A. BID BOND (JAMINAN PENAWARAN)


(Untuk Konstruksi dan Pengadaan Barang)

Fungsi Bid Bid Bond


 Untuk menjamin agar Principal benar-benar bertanggung
jawab atas penawaran yang diajukannya.
 Syarat dalam mengikuti tender.

Dasar Penerbitan BID Bond


Dokumen Umum : Undangan Tender / RKS
Dokumen Khusus : - Daftar Pengalaman Kerja (BAST II)
- Dukungan Vendor (Pabrik / Agen di
Indonesia)
Nilai Jaminan
antara 1% - 3% dari nilai penawaran yang diajukan.
B. PERFORMANCE BOND (JAMINAN PELAKSANAAN)
(Untuk Konstruksi dan Pengadaan Barang)

Fungsi Performance Bond


- Syarat untuk penandatangan kontrak
- Untuk menjamin pelaksanaan suatu proyek/
pekerjaan sesuai dengan kontrak.

Dasar Penerbitan Performance Bond


Dokumen Umum : SPK, Draft Kontrak / Kontrak
Dokumen Khusus : Daftar Pengalaman Kerja
(BAST II)

Nilai Jaminan :
% tertentu dari Nilai Kontrak (5%)
C. ADVANCE PAYMENT BOND
(JAMINAN PEMBAYARAN UANG MUKA)
(Untuk Konstruksi dan Pengadaan Barang)

Fungsi Advance Payment Bond

• Syarat untuk mengambil uang muka (diperjanjikan dalam


kontrak)
• Untuk menjamin pengembalian uang muka yang diterima
Principal

Dasar Penerbitan Advance Payment Bond


 Dokumen Umum : Kontrak
 Dokumen Khusus : Daftar Pengalaman Kerja, Detail
Pekerjaan, Progres Report (approved
by obligee), Time Schedule
Nilai Jaminan : 0% - 20% dari Nilai Kontrak
D. MAINTENANCE BOND (JAMINAN PEMELIHARAANAN)
(Untuk Konstruksi dan Pengadaan Barang)
Fungsi Maintenance Bond
- Syarat untuk mengambil uang yang ditahan
Obligee selama masa pemeliharaan.
- Untuk menjamin penyelesaian pekerjaan yang
belum sempurna selama masa pemeliharaan.
Dasar Penerbitan Maintenance Bond
Dokumen Umum : Kontrak, Progres 100%
Dokumen Khusus : Berita Acara Serah Terima
Pertama (BAST I)
Nilai Jaminan :
Biasanya 5% dari Nilai Kontrak
PROSES AKSEPTASI SURETY BOND

Undangan tender
SPK, Draft Kontrak/Kontrak, BAST

Perjanjian/Kontrak
Obligee Principal
- Surat permohonan
- Survey
Pencairan Jaminan SB - Analisa 5C/7C
- Indemnity Agreement
- Collateral
- Service Charge
Surety Coy
SURAT PERMOHONAN SURETY BOND
a. Mengisi Formulir Permohonan Surety Bond

• Formulir diisi dan ditandatangani Principal


• Data-data yang harus diisi :
- Keterangan tentang calon Principal (nama dan alamat …)
- Perincian surety bond yang dimohon (Jenis jaminan, nilai
jaminan, jangka waktu)
- Perincian pekerjaan yang dimintakan penjaminan
(nama Obligee, lokasi proyek, nilai proyek, nomor kontrak)
- Perincian pekerjaan yang sedang dilaksanakan
(nama Obligee, jenis pekerjaan, nilai dan jk waktu kontrak,
lokasi proyek, prestasi terakhir, nama penjamin)
- Keterangan tentang Direksi/Pengurus calon Principal
Surat permohonan dilampiri dengan dokumen
pendukung sesuai dengan Bond yang diminta :
- Bid Bond : Undangan Tender
- Performance Bond : Surat penunjukan pemenang/
SPK/Draft Kontrak.
- Advance Payment Bond : Kontrak
- Maintenance Bond : Kontrak atau SPK, BAST I

Dokumen pendukung tentang Calon Principal :


- Akte pendirian perusahaan beserta perubahannya.
- Laporan keuangan (3 tahun terakhir) dan R/C
- Struktur organisasi dan daftar personalia
- Daftar peralatan/mesin yang dimiliki & Pengalaman.
- Surat ijin yang dimiliki dan berlaku (SIUP, SIUJK dsb).
- Referensi Bank (diterbitkan dalam 2 bulan terakhir)
- KTP yang masih berlaku, NPWP
b. Survey Lapangan
Dilakukan Survey lapangan apabila Underwriter
berpendapat bahwa data yang diterimanya dianggap
belum cukup untuk mengetahui lebih jelas tentang
Principal dan Proyek.

C. Analisa Risiko (5C / 7C)


Untuk dapat mengambil keputusan, dilakukan Analisa
(Proses Underwriting) dengan menggunakan Analisa 5C
- Character - Ceding Company & Confidence
- Condition
- Capacity
- Capital
- Collateral
CHARACTER
Menilai moral hazard, performance & reputasi Principal
di masyarakat.

C0NDITION
Menjamin bahwa Principal merupakan bentuk badan
hukum yg sah dan dilindungi oleh kekuatan Hukum RI. ;
Legalitas perusahaan seperti Akta Pendirian, NPWP,
SIUP, TDP, Ijin Domisili dan dokumen lainnya serta faktor
ekonomi, politik, serta kondisi bisnis.

CAPACITY
Menilai kemampuan Principal dalam melaksanakan
kontrak yang akan dikerjakan berdasarkan pengalaman
kerja Principal selama ini dan dukungan peralatan serta
tenaga kerja (SDM) yang dimiliki.
CAPITAL
Menilai keadaan keuangan Principal. Beberapa rasio
digunakan untuk menilai likuiditas, solvabilitas dan
rentabilitas.

COLLATERAL
Merupakan dana dan asset yang diagunkan pihak Surety
dan berguna untuk memperkecil risiko yang ditanggung
oleh Surety Coy.

CEDING COMPANY & CONFIDENCE


Mengkaji kemampuan Surety Coy. Underwriter harus
paham mengenai Treaty of Reinsurance, kemampuan
keuangan Surety Coy.
CARA MENGANALISA CAPITAL :

Ratios Best Good Fair Poor


Current Ratio 3,1 x 2,1 – 3 1–2 0,99
Quick Ratio 4.1 x 3,1 – 4 1–3 0,99
Debt Ratio (%) 24,99 22,99 – 25 33 – 30 33,10
Time In Earned 8,1 7,1 – 8 6–7 5,99
Profit Margin (%) 9,1 7,1 – 9 5–7 4,99
R O I (%) 14,1 12,1 – 14 10 – 22 9,99
R.O Networth (%) 19,1 17,1 – 19 15 – 17 14,99
d. GENERAL AGREEMENT OF INDEMNITY TO SURETY
(Perjanjian Ganti Rugi Kepada Surety)
Adalah suatu bentuk janji yang dari dan ditandatangani
oleh Principal dan Indemnitornya yg menyatakan bahwa
mereka akan membayar kembali ganti rugi (klaim) yang
telah dibayarkan Surety kepada Obligee sebagai akibat
kegagalannya.

Pada prinsipnya Surety Bond atas dasar “Non Collateral”


Hal ini dapat diberikan jika :
Secara Financial Principal kuat
Modal dan asset Pricipal besar
Secara tehnis Principal mampu
Nilai jaminan hanya sebatas jumlah tertentu
Dilengkapi dengan Perjanjian Ganti Rugi Kepada Surety
YANG MENJADI INDEMNITOR DALAM
PERJANJIAN GANTI RUGI, adalah :

Mau bertanggungjawab atas apa yang dijaminnya.


Secara tehnik dan financial mempunyai kemampuan.
Harus mengenal apa yang dikerjakan Principal.
Berkepentingan atas selesainya pekerjaan dgn baik
Dapat dipercaya dan bersedia mengganti kerugian.
COLLATERAL

Walaupun pada prinsipnya Surety Bond tanpa


Collateral, dalam pelaksanaannya tergantung dari
hasil analisa 4C (Character, Conditions, Capacity
& Capital)

Apakah masih diperlukan agunan


Collateral?
Persyaratan Collateral :
Obyek Collateral
Nilainya
Status Hukumnya

Pengikatannya
CARA PENGIKATAN COLLATERAL

No. Jenis Cara Pengikatan Dokumen yang


Collateral Collateral Diterima
1 Deposito Dibawah tangan 1. Setifikat Deposito
Dilakukan Asli
pemblokiran atas 2. Dok pengikatan
dibawah tangan.
Deposito kepada
3. Surat kuasa
Bank Penerbit
mencairkan Depo
Deposito 4. Copy Standing
Instruction Pem-
blokiran dan pen-
cairan ke Bank
No. Jenis Cara Pengikatan Dokumen yang Diterima
Collateral Collateral
2. Kendaraan Nilai jaminan s/d 1. BPKP asli Blanko
Bermotor Rp.250 jt pengikatan Kwitansi
dilakukan dibawah 2. Perjanjian
(Penilaian harga tangan (Perjanjian Pemberian
kendaran Pemberian Jaminan Jaminan dengan
dihitung 80% penyerahan Hak
dgn penyerahan hak
dari harga Milik Berupa
milik), Surat Kuasa Kend. Bermotor
pasar)
Menjual dan 3. Srt kuasa Menjual
Menguasai Hasil dan menguasai
Penjualan penjualan
Nilai jaminan diatas 4. Salinan Akta
Rp.250 jt dibuat akta Fidusia
Fidusia oleh Notaris
No. Jenis Cara Pengikatan Dokumen yang
Collateral Collateral Diterima

3. Tanah berser Pengikatan 1. Setifikat Tanah


tifikat atau dilakukan secara Asli
tanah berser APHT 2. Dokumen APHT/
salinan akta
tifikat +
bangunan. Pemberian Hak
Tanggungan.
3. IMB
(nilai tanah
4. PBB thn terakhir
berdasarkan
nilai NJOP
dan/atau hsl
Appraisal
atau
penilaian
perusahaan
No. Jenis Cara Pengikatan Dokumen yang
Collateral Collateral Diterima

4. Alat Berat Misalnya Nilai  Bukti kepemilikan


Jaminan s/d Rp.  Factur/Invoice asli
250 jt dilakukan  BPKB asli (yg meng
pengikatan dibawah Gunakan No Polisi)
tangan + Srt Kuasa  Bukti jual beli
menjual dan (apabila dibeli dari
menguasai hasil pihak lain)
penjualan.  Surat pernyataan
Nilai Jaminan > Rp. bhw alat berat tsb
tdk dlm sangketa.
250jt dibuat akta
 Salinan akta
fidusia oleh Notaris Fidusia
SERVICE CHARGE

Penetapan besaran service charge pada dasarnya


dipengaruhi, al. :
Jenis Bond yang diminta
Jangka Waktu Penjaminan
Hasil Analisa Data
Apakah Principal Relasi lama atau baru
Nilai Jaminan
Kesediaan Pricipal memberikan Collateral

CARA MENGHITUNG SERVICE CHARGE

Jk Waktu Bond
x Rate x Nilai Jaminan
90
2. KLAIM SURETY BOND

PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KLAIM


SECARA UMUN DILAKUKAN, SBB :
Pengajuan klaim (Pencairan Jaminan) dari Obligee
Melakukan penelitian atas pengajuan klaim
Mengadakan perundingan dengan Pihak Obligee
maupun Principal
Bila diperlukan dilakukan survey ke lokasi proyek
Menghitung jumlah kerugian (Sifat Conditional)
Membayar Klaim
Mengusahakan agar Recovery semaksimal mungkin
KLAIM SURETY BOND
PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KLAIM
SECARA UMUN DILAKUKAN, SBB :
Pengajuan klaim (Pencairan Jaminan) dari Obligee
Melakukan penelitian atas pengajuan klaim
Mengadakan perundingan dengan Pihak Obligee
maupun Principal
Bila diperlukan dilakukan survey ke lokasi proyek
Menghitung jumlah kerugian (Sifat Conditional)
Membayar Klaim
Mengusahakan agar Recovery semaksimal mungkin.
2.1. KLAIM JAMINAN PENAWARAN /BID BOND :

JAMINAN PENAWARAN AKAN DI-KLAIM


APABILA :
- Principal mengundurkan diri (setelah
memasukkan penawarannya kepada
Obligee).
- Principal tidak menyerahkan jaminan
pelaksanaan.
- Principal tidak bersedia menandatangani
kontrak.
LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN KLAIM
JAMINAN PENAWARAN
a. Untuk mengetahui lebih detail alasan Principal
melakukan wanprestasi.
b. Menegaskan kepada Principal agar masalah
tersebut dapat diselesaikan dengan Obligee.
c. Apabila Principal tidak dapat menyelesaikannya,
maka minta data pendukung klaim dari Obligee,
misalnya :
- Tuntutan tertulis dari Obligee dilengkapi dgn
alasan-alasan yang cukup.
- Surat keputusan pemenang tender.
- Surat pengunduran diri Principal.
- Certifikat Jaminan Penawaran yang asli.
2.2. KLAIM JAMINAN PELAKSANAAN /
PERFORMANCE BOND :
JAMINAN PELAKSANAAN AKAN DI-KLAIM
APABILA :
- Principal melakukan wanprestasi atas
kewajibannya sesuai dengan kontrak.
- Principal tidak memperpanjang Jaminan
Pelaksanaan apabila jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan diperpanjang
sesuai kesepakatan antara Principal
dengan Obligee.
LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN KLAIM
JAMINAN PELAKSANAAN/PERFORMANCE BOND
a. Mempelajari Wording Jaminan Pelaksanaan.
b. Minta data pendukung klaim dari Obligee,
antara lain :
- Tuntutan tertulis dari Obligee dengan alasannya.
- Surat-surat teguran Obligee kepada Principal.
- Surat pernyataan Principal mengenai ketidak
sanggupannya melanjutkan pekerjaan/kontrak.
- Surat keputusan PHK, diketahui oleh Principal.
- Berita Acara pengakuan prestasi kerja.
- Copy kontrak baru antara Obligee dengan
kontraktor yang terpilih utk melanjutkan
pekerjaan.
- Certifikat Jaminan Penawaran yang asli.
- Lain-lain yang dianggap perlu sesuai dengan
kasusnya.
c. Menanyakan Principal tentang alasan tidak
dilanjutkannya pekerjaan.
d. Meneliti apakah Principal betul wanprestasi.
e. Menghitung kerugian yang dialami oleh Obligee :
- Selisih lebih besar antara nilai Kontrak Principal dengan
Obligee dibandingkan dengan nilai Kontrak antara
Principal pengganti dengan Obligee.
- Selisih lebih besar antara realisasi pembayaran yang
diterima Principal dengan presatasi kerja yang dicapai
Principal pada saat Pemutusan Kontrak.
2.3. KLAIM JAMINAN UANG MUKA /
ADVANCE PAYMENT BOND :

JAMINAN UANG MUKA AKAN DI-KLAIM


APABILA :
“ Principal cidera janji (wanprestasi/
default) karena tidak dapat membayar
kembali Uang Muka atau sisa Uang Muka
yang dipersyaratkan dalam kontrak”
 DOKUMEN YANG DIPERLUKAN UNTUK PROSES
KLAIM JAMINAN UANG MUKA :
a. Tuntutan tertulis dari Obligee.
b. Surat teguran dari Obligee kepada Principal
c. Surat keputusan mengenai PHK (bila ada).
d. Berita Acara perhitungan dan penilaian
prestasi kerja pada saat terjadinya PHK.
e. Perhitungan hak dan kewajiban Principal dan
Obligee sehubungan PHK.
f. Bukti pembayaran termijn (bila ada)
g. Certifikat Jaminan Uang Muka yang asli.
h. Lain-lain yang dianggap perlu.
2.4. KLAIM JAMINAN PEMELIHARAAN /
MAINTENANCE BOND :

JAMINAN PEMELIHARAAN AKAN DI-KLAIM


APABILA :
“ Principal cidera janji (wanprestasi/
default) karena adanya kerusakan,
perbaikan-perbaikan pada masa
pemeliharaan yang tidak diperbaiki
Principal.”
 DOKUMEN YANG DIPERLUKAN UNTUK
PROSES KLAIM JAMINAN PEMELIHARAAN :

a. Tuntutan tertulis dari Obligee.


b. Perincian jenis kerusakan yang tidak
diperbaiki Principal selama masa
pemeliharaan.
c. Perincian biaya yang dibutuhkan untuk
memperbaiki kerusakan tersebut.
g. Certifikat Jaminan Pemeliharaan yg asli.
h. Lain-lain yang dianggap perlu.

Anda mungkin juga menyukai