Anda di halaman 1dari 5

SUBYEK DAN PERTANGGUNGJAWABAN RATNA WATI, SH.MH.

PIDANA DLM DELIK DELIK KORUPSI.


SUBYEK DALAM DELIK DELIK KORUPSI.
BY.BU RATNA,FH.UNITOMO,SBY.
SUBYEK.DELIK KORUPSI ADALAH ORANG DAN KORPORASI.
Menurut pasal 1sub 3UU.N0.31TTG.PTPK 1999 JO UU.NO.20
THN.2001menyebutkan sbb “ Setiap orang adalah orang perseorangan atau
termasuk korporasi.
Menurut KUHP.,perlambang hanya orang yg menjadi subyek hukum pidana dalam
KUHP ,pada setiap pasal yang berisi perumusan delik selalu mulai dengan barang
siapa atau kata lain yang menunjuk orang sebagai subyek seperti kata ibu,
panglima tentara,pegawai negeri/orang lain yang diwajibkan untuk seterusnya
/untuk sementara waktu menjalankan jabatan umum, yang ada dalam pasal
415,416 ,417 KUHP ,yang semuanya ditarik menjadi delik korupsi .
ORANG/ PERSEORANGAN SEBAGAI SUBYEK DELIK
KORUPSI.
Dalam UU KORUPSI ,pegawai negeri menurut pasal 1sub 2 UU.PTPK 1999 jo UU NO.20
THN.2001,pegawai negeri meliputi :
1.Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam UU tentang
KEPEGAWAIAN9(UU.NO.43.THN.1999 ,yaitu setiap warga negara RI.yg telah memenuhi
syarat yg ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara
lainnya,dan digajih berdasarkan peraturan per UUan yg berlaku .
2.Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam KUHP ,pasal 92 KUHP.
3.Orang yg menerima gajih /upah dari keuangan negara /daerah.
4.Orang yg.menerima gajih /upah dari suatu korporasi yg menerima bantuan dari keuangan
negara/daerah....5.dari korporasi lain yg.mempergunakan modal /fasilitas negara/masy.
KORPORASI ADALAH SUBYEK DELIK KORUPSI.
MENURUT PASAL 20 UU.PTPK 1999,KORPORASI SEBAGAI SUBYEK DELIK KORUPSI
,artinya selain individu yg memimpin dilakukannya kejahatan /memberi perintah
,korporasinya sendiri dapat menjadi pelaku dalam delik korupsi ,tetapi banyak
kesulitan untuk menjadikan korporasi sebagai subyek ,karena sulit membuktikan
adanya kesalahan terutama dalam bentuk “SENGAJA “ suatu korporasi.
Tentulah tidak semua delik korupsi ,korporasi bisa menjadi subyeknya, misalnya
karyawan perusahaan yg di phk ,jika perusahaan ditutup ,maka ini adalah kerugian
bagi karyawan tsb ,karena ikut menanggung kesalahan dari perusahaan ,yang
merupakan korporasi jika perusahaan tsb melakukan delik korupsi.
PERLUASAN PENGERTIAN PEGAWAI NEGERI MENURUT
UU.PTPK(UU.NO.31/1999 JO UU.20/2001.
DIATUR PD PASAL 1AYAT 2,YG TELAH DIJLASKAN DIATAS,
Contohnya : pasal 5 ayat 2,mengancam dengan pidana pegawai negeri yang
menerima suap /penyuapan pasif ,atau pegawai negeri sebagai subyek delik.
KALAU PEGAWAI NEGERI SEBAGAI PENERIMA SUAP ,MAKA DIA BUKAN SEBAGAI
SUBYEK DELIK,KARENA DIA TIDAK MELAKUKAN DELIK PENYUAPAN TAPI MENERIMA
SUAP,HAL INI MENUNJUKKAN BAHWA UU.PTPK BELUM DETAIL MENGATUR
KORUPSI,berkaiatan dengan subyeknya,yg pegawai negeri.
Hal ini bisa diatasi dengan melihat KUHP ,yang ditarik menjadi delik korupsi , pada
bagian yang mengatur tentang “penyuapan pasif” /pegawai negeri sebagai
penerima suap yang menjadi subyek delik /pelaku yg menerima suap.

Anda mungkin juga menyukai