Anda di halaman 1dari 3

PENILAIAN PENGENDALIAN PENYEDIAAN

DAN PENGGUNAAN OBAT


SOP No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggalterbit : 01-04-2022
Halaman : 1/2
Kepala
UPT PUSKESMAS UPT PuskesmasKesamben
KESAMBEN

dr.Rofiq Ahmad
NIP.19850321201101104

Penilaian dan pengendalian obat dan bahan medis habis pakai adalah suatu
kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan
strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/ kekosongan obat di unit pelayanan.
1.PENGERTIAN
Penggunaan dan penyediaan obat adalah proses kegiatan yang dilakukan dalam
rangka memenuhi kebutuhan obat yang meliputi aspek teknis dan non teknis
mulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi,
pelayanan, pengendalian obat, pencatatan dan pelaporan.
2.TUJUAN 1. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian
2. Mampu memenuhi kebutuhan obat yang bermutu guna tercapainya
pelayanan obat kepada masyarakat.
3. Agar tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan, kerusakan,
kadaluwarsa, dan kehilangan obat di unit pelayanan.

3.KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas Wonotirto No. 440/ /409.104.16/2022


Tentang Penilaian, pengendalian, penyediaan dan penggunaan obat.
4.REFERENSI Permenkes no. 74 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di
puskesmas.
Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, DirjenYanfardanAlkesDepkes RI,2003
5.ALAT DAN 1. LPLPO (Laporan Pemakaian Dan Lembar Permintaan Obat)
BAHAN 2. Format Ketersediaan Obat
3. Format RKO (Rencana Kebutuhan Obat)
4. Komputer

6.TAHAPAN 1. Petugas menghitung kebutuhan obat dan bahan habis pakai selama 1 tahun
berdasarkan pemakaian tahun sebelumnya dengan rumus :rata-rata
pemakaian 1 bulan × 18.
2. Membuat permintaan usulan kebutuhan tahunan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Blitar.
3. Menghitung atau mengontrol semua obat-obatan yang berada di tiap unit
pelayanan, pustu, poskesdes, polindes dengan laporan LPLPO tiap 1 bulan
sekali.
4. Membuat laporan LPLPO ( laporan pemakaian dan lembar permintaan obat)
ke Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar tiap 1 bulan sekali.
5. Membuat permintaan obat dan BMHP (bahan medis habis pakai) ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Blitar tiap 2 bulan sekali.
6. Menerima , menyimpan, dan menyediakan obat-obatan di gudang obat
puskesmas.
7. Setiap 1 bulan gudang puskesmas membagikan obat-obatan ke unit
pelayanan, pustu dan polindes yang sebelumnya sudah membuat LPLPO.
8. Menggunakan obat dengan peresepan yang rasional dan berdasarkan
formularium puskesmas.
Mencatat, melaporkan dan mengarsipkan LPLPO (laporan pemakaian dan lembar
permintaan obat).

7.UNIT TERKAIT 1. Gudang obat puskesmas


2. Unit Pelayanan Puskesmas
3. Pustu
4. Polindes
5. Poskesdes
6. Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
8.DOKUMEN 1. LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat)
TERKAIT 2. LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat) sub unit
3. Kartu stok obat dan buku penerimaan obat
Buku pengeluaran obat.
9.BAGAN ALIR
Menghitung jumlah obat selama 1
Membuat permintaan
tahun sebelumnya, merencanakan
usulan kebutuhan
kebutuhan 1 tahun ke depan.
tahunan ke DINKES
Kabupaten Blitar.

Menghitung semua obat yang


Membuat permintaan obat berada di unit pelayanan,
dan BMHP tiap 2 bulan sekali Pustu, Poskesdes, Polindes
ke DINKES Kabupaten Blitar. dengan laporan LPLPO tiap 1
bulan.

Setiap bulan gudang


Menerima, menyimpan, dan puskesmas membagikan
menyediakan obat di gudang obat ke unit pelayanan,
obat puskesmas. Pustu, Poskesdes, Polindes.

Menggunakan obat dengan


peresepan yang rasional
dan berdasarkan
formularium puskesmas.

RekamanHistoriPerubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan TanggalMulaiDiberlakukan

1.

Anda mungkin juga menyukai