dr.Rofiq Ahmad
NIP.19850321201101104
Penilaian dan pengendalian obat dan bahan medis habis pakai adalah suatu
kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan
strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/ kekosongan obat di unit pelayanan.
1.PENGERTIAN
Penggunaan dan penyediaan obat adalah proses kegiatan yang dilakukan dalam
rangka memenuhi kebutuhan obat yang meliputi aspek teknis dan non teknis
mulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi,
pelayanan, pengendalian obat, pencatatan dan pelaporan.
2.TUJUAN 1. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian
2. Mampu memenuhi kebutuhan obat yang bermutu guna tercapainya
pelayanan obat kepada masyarakat.
3. Agar tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan, kerusakan,
kadaluwarsa, dan kehilangan obat di unit pelayanan.
6.TAHAPAN 1. Petugas menghitung kebutuhan obat dan bahan habis pakai selama 1 tahun
berdasarkan pemakaian tahun sebelumnya dengan rumus :rata-rata
pemakaian 1 bulan × 18.
2. Membuat permintaan usulan kebutuhan tahunan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Blitar.
3. Menghitung atau mengontrol semua obat-obatan yang berada di tiap unit
pelayanan, pustu, poskesdes, polindes dengan laporan LPLPO tiap 1 bulan
sekali.
4. Membuat laporan LPLPO ( laporan pemakaian dan lembar permintaan obat)
ke Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar tiap 1 bulan sekali.
5. Membuat permintaan obat dan BMHP (bahan medis habis pakai) ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Blitar tiap 2 bulan sekali.
6. Menerima , menyimpan, dan menyediakan obat-obatan di gudang obat
puskesmas.
7. Setiap 1 bulan gudang puskesmas membagikan obat-obatan ke unit
pelayanan, pustu dan polindes yang sebelumnya sudah membuat LPLPO.
8. Menggunakan obat dengan peresepan yang rasional dan berdasarkan
formularium puskesmas.
Mencatat, melaporkan dan mengarsipkan LPLPO (laporan pemakaian dan lembar
permintaan obat).
RekamanHistoriPerubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan TanggalMulaiDiberlakukan
1.