Anda di halaman 1dari 4

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN

OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS


PAKAI (BMHP)
SOP/C/VIII/OBAT/
No. Dokumen :
02
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 13 Maret 2023
Halaman : 1/4

UOBF PUSKESMAS
dr. DIAN MEGAWATI
POHJENTREK
NIP. 198012232010012017
KABUPATEN PASURUAN

1. Pengertian Penyediaan dan penggunaan obat dan BMHP adalah proses


kegiatan yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan obat
dan BMHP yang meliputi aspek teknis dan non teknis mulai dari
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi
dan pelayanan obat dan BMHP.
2. Tujuan 1. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang efisien, efektif dan
rasional.
2. Meningkatkan mutu kehidupan pasien.
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala UOBF Puskesmas Pohjentrek
Nomor: 440/050/424.072.28/2023 tentang Pelayanan Farmasi.
2. Surat Keputusan Kepala UOBF Puskesmas Pohjentrek
Nomor: 440/051/424.072.28/2023 tentang Penanggung Jawab
Pelayanan Obat.

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74


Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2016.
2. Pedoman Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik, Ikatan
Apoteker Indonesia, 2011.
3. Pedoman Pengelolaan Obat di Puskesmas, Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasuruan, 2014.
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Komputer;
2. Alat tulis;
3. Printer;
Jaringan internet.
6. Langkah- Penyediaan :
Langkah 1. Petugas farmasi memilih obat dan bahan habis pakai yang
akan diusulkan berdasarkan kebutuhan yang disesuaikan
dengan DOEN, Fornas, dan Formularium Pusksemas.
1
2. Melakukan pengendalian perencanaan setiap satu tahun
sekali (Perencanaan Tahunan) dan setiap satu bulan sekali
dengan menggunakan metode konsumsi.
3. Membuat usulan pengadaan obat dan BMHP tahunan
berdasarkan perencaan tahunan.
4. Membuat perrmintaan (berdasarkan perencanaan bulanan)
dan pelaporan penggunaan setiap bulan dengan
menggunakan LPLPO paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan.
5. Petugas Farmasi menerima obat dan BMHP dari Dinas
Kesehatan, kemudian memeriksa kesesuaian nama,
jumlahnya, nomor bets, dan tanggal kadaluwarsa obat dan
BMHP yang diterima. Kalau tidak sesuai, Petugas farmasi
harus melakukam klarifikasi ke Dinas Kesehatan.
6. Petugas Farmasi menyimpan obat dan BMHP sesuai dengan
kondisi masing-masing obat dan BMHP.
7. Petugas Farmasi melakukan pendistribusian setiap bulan ke
unit-unit pelayanan menggunakan sistem FEFO dan FIFO.

Penggunaan:
1. Petugas Farmasi menerima resep.
2. Petugas Farmasi melakukan kajian terhadap resep yang
diterima.
3. Petugas Farmasi menyiapkan obat yang diresepkan.
4. Petugas Farmasi memeriksa kembali obat yang telah
disiapkan sebelum diserahkan ke pasien/keluarga pasien.
5. Petugas Farmasi menyerahkan obat kepada pasien/keluarga
pasien disertai dengan pemberian informasi Obat.
6. Petugas Farmasi melakukan konseling kepada pasien yang
membutuhkan konseling
7. Diagram alir Penilaian & Pengendalian Penyediaan

Memilih obat sesuai Fornas


dan Formularium

Membuat perencanaan dengan Perencanaan


metode konsumsi Tahunan

Perencanaan Usulan pengadaan


Bulanan obat dan BMHP satu
tahun

2
Menerima
barang dan
memeriksa
kesesuaian Tidak
nama, jumlah, sesuai
no bets dan Klarifikasi ke IFK

sesuai
sesuai

Menyimpan obat dan BMHP


sesuai kondisi masing-masing
obat dan BMHP

Penggunaan

Melakukan skrining Menyiapkan


resep obat

Menyerahkan obat kepada Memeriksa kembali obat


pasien/keluarga pasien disertai yang telah disiapkan
pemberian informasi obat

8. Unit Terkait 1. Gudang Obat Puskesmas;


2. Kamar Obat;
3. Subunit.
9. Dokumen 1. Register Pasien;
Terkait 2. Register Obat-Obatan;
3. Buku Bantu Gudang;
4. LP-LPO Sub Unit.

10. Rekaman Tanggal mulai


No Yang diubah Isi perubahan
Histori diberlakukan
Perubahan 1 Kop heading UPTD menjadi UOBF 13 Maret 2023
2 Kebijkan Sesuai kebijakan yang 13 Maret 2023
baru

3
5.

Anda mungkin juga menyukai