Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN

BAHAN MEDIS HABIS PAKAI


No.Dokumen : 445/PKM-SAWAH
/SOP/2023/381
SOP No.Revisi : 1
Tanggal Terbit : 11 Januari 2023
Halaman : 1/3

UPT Puskesmas Mismeri,S.Tr,Keb


Sawah NIP.197906052007012003

1. Pengertian Suatu kegiatan pelayanan farmasi yang terdiri dari perencanaan,


permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta pemantauan dan
evaluasi pengelolaan sediaan farmasi

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah bagi petugas farmasi


untuk melakukan pengelolaan sediaan farmasi dan
bahan medis habis pakai.
3. Kebijakan Surat Keputusan kepala UPT Puskesmas Sawah Nomor 445/PKM-
Sawah/SK/2023/182 tentang Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPT
Puskesmas Sawah.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 2020 tentang atas Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

5. Prosedur/ 1. Petugas Farmasi menyusun perencanaan obat dengan


Langkah- melakukan seleksi sediaan farmasi dan bahan medis habis
pakai dengan mempertimbangkan pola penyakit/pola konsumsi
langkah
periode sebelumnya.
2. Petugas Farmasi menyusun permintaan sediaan farmasi dengan
menyediakan data pemakaian dan permintaan sediaan farmasi
menggunakan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
(LPLPO) yang diajukan kepada Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar atau menyiapkan Surat Pesanan untuk pengadaan
secara mandiri oleh Puskesmas yang diajukan kepada Distributor
Farmasi
3. Petugas farmasi menerima sediaan farmasi yang diserahkan,
mencakup dosis, bentuk, jenis dan jumlah sediaan farmasi
sesuai dengan isi Surat Bukti Barang Keluar (SBBK) atau
faktur pembelian hasil pengadaan Puskesmas secara mandiri
sesuai dengan permintaan yang telah diajukan, dan
ditandatangani oleh Petugas farmasi (Apoteker /TenagaTeknis
Kefarmasian) dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
4. Petugas Farmasi melakukan penyimpanan sediaan farmasi di
gudang farmasi puskesmas sesuai dengan stabilitas masing-
masing obat dan dimasukan kedalam kartu stok agar
terdokumentasi.
5. Petugas Farmasi melakukan pendistribusian ke sub unit,
poskeskel, puskemas pembantu sesuai ketersediaan,
kebutuhan dan permintaan unit.
6. Petugas Farmasi melakukan kegiatan pencatatan dan
pelaporan dan evaluasi seluruh kegiatan pengelolaan sediaan
farmasi, pengendalian ketersediaan obat, obat rusak dan
kadaluarsa dengan melakukan Stock opname yang dilakukan
2 (dua) kali setahun pada gudang obat/BMHP dan 1 (satu)
kali sebulan di apotek puskesmas.

6. Bagan Alir

IFK melakukan kompilasi


Unit farmasi
menyediakan data dan analisa data kebutuhan
Perencanaan dan dan pemenuhan
permintaan permintaan
menggunakan LPLPO

Penerimaan

Penyimpanan

Pendistribusian

Pencatatan,pelaporan Pengendalian
dan evaluasi Persediaan

7. Hal-hal yg perlu -
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Unit farmasi
2. Ruang Poli Umum, Lansia,Poli Gigi, KIA, KB
9. Dokumen 1. Resep
Terkait 2. Form Pengkajian Resep
10. Rekaman
historis
perubahan Tanggal Mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Perubahan

1. Referensi Perubahan dari Peraturan Menteri Januari 2023


Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat ke
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

2 Kepala Diubah dari dr.Sri Winarsi menjadi Januari 2023


Puskesmas Mismeri, S.Tr.Keb
3 Nama Diubah dari UPTD Puskesmas Januari 2023
Puskesmas Kampar Utara menjadi UPT
Puskesmas Sawah

Anda mungkin juga menyukai