Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP

Nomor : 440/ /Pusk-SBN


SOP Terbit ke : 01
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlakukan : 04-01-2021
Halaman : 1/1

Ditetapkan Kepala FITRI MULYANI, SKM


Puskesmas Sioban NIP. 197610242001122002

1. Pengertian Suatu kegiatan pelayanan farmasi yang terdiri dari


perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan,
pengarsipan serta pemantauan dan evaluasi pengolaan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas
farmasi untuk melakukan pengelolaan sediaan farmasi dan
bahan medis habis pakai di Puskesmas Sioban
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sioban No…………………….tentang
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan dan
Penunjang Puskesmas Sioban.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

5. Alat dan Bahan 1. ATK


2. Kartu Stok Obat
3. Wadah tempat penimpanan obat
6. Prosedur 1. Petugas farmasi melakukan seleksi Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai dilakukan dengan
mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi Sediaan
Farmasi periode sebelumnya, data mutasi Sediaan
Farmasi, dan rencana pengembangan
2. Petugas farmasi menyediakan data pemakaian obat
dengan menggunakan Laporan Pemakian dan Lembar
Permintaan Obat (LPLPO)
3. Petugas farmasi mengajukan permintaan kebutuhan obat
melalui LPLPO kepada Instalasi Farmasi Kabupaten
Kepulauan Mentawai
4. Petugas farmasi menerima Sedian Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakaidari Instalasi Farmasi Kabupaten
Kepulauan Mentawai atau hasil pengadaan Puskesmas
secara mandiri sesuai dengan permintaan yang telah
diajukan
5. Petugas farmasi melakukan pengecekan terhadap Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai ysng diserahkan,
mencakup jumlah kemasan/peti, jenis dan jumlah
Sediaan Farmasi, bentuk Sediaan /Farmasi sesuai
dengan isi dokumen LPLPO ditandatangani oleh Tenaga
Kefarmasian, dan diketahui oleh Kepala Puskesmas
6. Petugas Farmasi melakukan penyimpanan terhadap
Sediaan Farmasi yang diterima agar aman (tidak hilang),
terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjami, sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan
7. Petugas farmasi melakukan pendistribusian ke tiap unit
layanan dengan cara pemberian obat sesuai resep yang
diterima (floor stock), pemberian obat per sekali minum
(dispensing dosis unit)atau kombinasi
8. Petugas farmasi memastikan tercapainya sasaran yang
diinginkan sesuia dengan strategi dan program yang
telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan / kekosongan obat di ruangan farmasi
9. Petugas farmasi melakukan pencatatan dan pelaporan
terhadap seluruh rangkaian kegiatan dalam pengelolaan
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai, baik
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang
diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di
Puskesmas atau unit pelayanan lainnya
10. Petugas farmasi melakukan pemantauan dan evaluasi
pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai yang dilakukan sekali sebulan
1. Pada langkah nomor 5, bila tidak memenuhi syarat, maka
7. Hal yang perlu Tenaga Kefarmasian dapat mengajukan keberatan
diperhatikan 2. Pengendalian Sediaan Farmasi terdiri dari Pengendalian
persediaan, Pengendalian penggunaan, penanganan
Sediaan Farmasi hilang, rusak dan kadaluarsa
8. Unit Terkait Semua unit pelayanan

9. Dokumen Terkait LPLPO

10. RekamanHistorisPerubahan

NO. YANG DIRUBAH ISI PERUBAHAN Tglmulaidiberlakukan

Anda mungkin juga menyukai