Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI

DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI


Ditetapkan Oleh Kepala
Puskesmas Angkinang
No. : 445/164/SOP/PKM-
Dokumen A/2023
No. Revisi : 0 Henny Mulyani, SKM
SOP Tanggal : 05 Januari 2023 NIP. 19780928 200501 2 010
Terbit
Halaman : 1/3

1. Pengertian Kegiatan pelayanan kefarmasian untuk menjamin


kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan
bahan medis habis pakai yang efisien, efektif, dan rasional.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pengeolaan
sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Angkinang Tentang
Pelayanan Kefarmasian.
4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri nomor 4 tahun 2019 Tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan di
Bidang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
HK.01.07/MENKES/1186/2022 Bagi Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Alat Tulis
2. Kalkulator
Bahan :

1 dari 3
1. LPLPO
2. RESEP
6. Prosedur/Langkah- LANGKAH-LANGKAH PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN
BAHAN MEDIS HABIS PAKAI:
langkah
1. Perencanaan kebutuhan obat dan bahan habis pakai.
Petugas puskesmas menyediakan dan mengajukan data
penggunaan obat dengan menggunakan LPLPO (laporan
pemakaian dan laporan permintaan obat)

2. Permintaan obat dan bahan habis pakai.


LPLPO yang sudah dibuat sesuai dengan kebutuhan maka
langsung diserahkan ke Instalasi Farmasi Kabupaten

3. Penerimaan obat dan bahan habis pakai


Petugas Farmasi puskesmas menerima dan mengecek obat
dan bahan habis pakai dari Instalasi Farmasi Kabupaten.

4. Penyimpanan obat dan bahan habis pakai


Obat dan bahan habis pakai yang sudah diberikan oleh
Instalasi Farmasi Kabupaten disimpan di gudang farmasi
puskesmas disesuaikan dengan bentuk, jenis sediaan, dan
stabilitas

5. Pendistribusian obat dan bahan habis pakai


Petugas membagikan obat yang sudah didapatkan ke sub-sub
unit dengan membuat SBBK yaitu:
a. Sub unit Puskesmas: UGD, Poli Gigi, Lab, Ruang
Bersalin
b. Puskesmas Pembantu, dan Poskesdes

6. Pengendalian obat dan bahan habis pakai


Petugas melakukan pengendalian obat berdasarkan
persediaan, penggunaan, obat hilang, rusak dan kadaluarsa.

7. Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan


Petugas melakukan catatan, laporan dan arsip obat yang
diterima, disimpan dan didistribusikan.

8. Pemantauan dan evaluasi


Petugas melakukan pemantauan dan evaluasi dalam
mengelola obat dan bahan habis pakai agar tidak terjadi
kesalahan secara periodic.
7. Diagram Alir PENGELOLAAN OBAT DAN BAHAN HABIS
PAKAI

Petugas puskesmas membuat LPLPO

2 dari 3
LPLPO diajukan dan diserahkan ke Instalasi Farmasi/ Gudang Farmasi
Kabupaten

GFK menerima dan mengecek LPLPO

Obat dan bahan habis pakai disimpan di Gudang Farmasi Puskesmas

Obat dan BHP didistribusikan ke sub unit dan jaringan puskesmas dengan
membuat SBBK

Petugas mengendalikan obat dan bahan habis pakai

Petugas melakukan pencatatan, pelaporan dan pengarsipan

Petugas melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap


obat dan bahan habis pakai

8. Unit Terkait 1. Petugas Instalasi Farmasi Kabupaten


2. Petugas Gudang Farmasi Puskesmas
3. Sub Unit Internal dan Eksternal (Pustu, Polindes dan
Poskesdes)
9. Dokumen Terkait 1. LPLPO
2. Buku Harian Pemakaian Obat
3. Kartu Stok

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai