Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI

DAN BMHP
No Dokumen : /SOP/PKM-
LPS/VIII/2022
No. Revisi : -
SOP
Tanggal : 1 Agustus
Terbit 2022
Halaman : 1/3
Marlina, SKM
PUSKESMAS
Nip.19770912
LAMPISANG
200801 2 001

1. Pengertian Suatu kegiatan pelayanan farmasi yang terdiri dari


perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan,
pengarsipan serta pemantauan dan evaluasi pengelolalaan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah bagi petugas
farmasi untuk melakukan pengelolaan sediaan farmasi dan
bahan medis habis pakai di Puskesmas Lampisang.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No. 048/SK/PKM-LPS/VII/2022
tentang Pelayanan Kefarmasian
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang standar pelayanan
kefarmasian di Puskesmas;
5. Alat Persiapan alat dan bahan:
a. ATK
b. Kartu Stok Obat
c. Wadah tempat penyimpanan obat
6. Prosedur / 1. Petugas yang melaksanakan
Langkah - a. Petugas farmasi
langkah 2. Langkah-langkah:
a. Pertugas Farmasi melakukan seleksi Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan dengan
mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi
Sediaan Farmasi periode sebelumnya, data mutasi
Sediaan Farmasi, dan rencana pengembangan.
b. Petugas Farmasi menyediakan data pemakaian Obat
dengan menggunakan Laporan Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat (LPLPO).
c. Petugas Farmasi mengajukan permintaan kebutuhan
obat melalui LPLPO kepada
d. Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
Besar.
e. Petugas Farmasi menerima Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai dari Instalasi Farmasi Kabupaten
Aceh Besar atau hasil pengadaan Puskesmas secara
mandiri sesuai dengan permintaan yang telah diajukan.
f. Petugas Farmasi melakukan pengecekan terhadap
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang
diserahkan, mencakup jumlah kemasan/peti, jenis dan
jumlah Sediaan Farmasi, bentuk Sediaan Farmasi sesuai
dengan isi dokumen LPLPO ditandatangani oleh Tenaga
Kefarmasian, dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
g. Petugas Farmasi melakukan penyimpanan terhadap
Sediaan Farmasi yang diterima agar aman (tidak hilang),
terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya
tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan
h. Petugas Farmasi melakukan pendistribusianke tiap unit
layanan dengan cara pemberian Obat sesuai resep yang
diterima (floor stock), pemberian Obat per sekali minum
(dispensing dosis unit) atau kombinasi.
i. Petugas Farmasi memastikan tercapainya sasaran yang
diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang
telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan Obat di Ruangan Farmasi.
j. Petugas Farmasi melakukan pencatatan dan pelaporan
terhadap seluruh rangkaian kegiatan dalam pengelolaan
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai, baik
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang
diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di
Puskesmas atau unit pelayanan lainnya.
k. Petugas Farmasi melakukan pemantauan dan evaluasi
pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai yang dilakukan sekali sebulan.
7. Diagram Alir

8. Hal – hal 1. Pada langkah nomor 5, bila tidak memenuhi syarat, maka
yang perlu Tenaga Kefarmasian dapat mengajukan keberatan.
diperhatikan 2. Pengendalian Sediaan Farmasi terdiri dari Pengendalian
persediaan, Pengendalian penggunaan, Penanganan
Sediaan Farmasi hilang, rusak, dan kadaluwarsa.
9. Unit terkait 1. Ruang Farmasi
2. Unit pelayanan
10. Dokumen LPLPO
terkait
11. Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
Historis
diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai