Anda di halaman 1dari 15

Rujukan pasien emergensi

No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
UPTD Puskesmas H, SKM
abcde NIP. 1 002
1. Pengertian Rujukan pasien emergensi adalah suatu proses pengiriman pasien
gawat darurat ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
rujukan emergensi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas abcde Nomor I/UKP/001/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas abcde
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/langkah- 1. Petugas medis mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi
langkah pada pasien,
2. Petugas medis menentukan layanan yang akan diberikan
kepada pasien berupa rujukan faskes yang lebih tinggi, karena
keterbatasan layanan di puskesmas
3. Petugas memberikan informasi kepada pasien/keluarga
mengenai kondisi kesehatan yang dialami pasien,
4. Petugas menjelaskan bahwa masalah kesehatan yang dihadapi
pasien tidak mampu ditangani di Puskesmas sehingga harus
dirujuk,
5. Petugas menyampaikan informasi RS rujukan yang bisa
melayani dan meminta pasien/keluarga pasien memilih RS
rujukan.
6. Petugas melakukan informed consent,
7. Petugas melakukan komunikasi dengan Faskes yang menjadi
tujuan rujukan untuk memastikan kesiapan Faskes menerima
rujukan,
8. Petugas menginformasikan kepada pasien/keluarga mengenai
kesiapan Faskes tujuan rujukan,
9. Petugas menyiapkan dokumen surat rujukan yang berisi nomor
surat rujukan, tujuan rujukan, identitas pasien, diagnosa,
prosedur pemeriksaan dan pengobatan yang telah diberikan,
nama dan tanda tangan perujuk,
10. Petugas melakukan stabilisasi pasien sebelum dirujuk,
11. Petugas meminta sopir ambulan untuk mempersiapkan mobil
ambulan
12. Petugas melakukan monitoring selama pasien dirujuk,
13. Setelah sampai di Faskes Rujukan, Petugas menyerahkan
pasien kepada petugas Faskes rujukan,
14. Petugas menjelaskan kepada faskes rujukan tentang kondisi
pasien dan alasan dirujuk,
15. Petugas kembali ke Puskesmas
16. Petugas mendokumentasikan kegiatan.
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang perlu Ketepatan dan kecepatan penanganan pasien


diperhatikan
8. Unit terkait Ruang tindakan
Unit Pelayanan Umum
Unit Pelayanan KIA
9. Dokumen terkait Rekam Medis
Form rujukan
Resume klinis
10. Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
terkait diberlakukan
Rujukan internal

No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
UPTD Puskesmas H, SKM
abcde NIP. 1 002
1. Pengertian Rujukan internal adalah rujukan pasien berdasarkan diagnosis
dan kebutuhan pasien yang ditujukan atau berasal dari sub unit
lain dalam lingkungan Puskesmas meliputi Unit pelayanan
umum, pelayanan gigi, pelayanan KIA/KB, pelayanan imunisasi
dan pelayanan penunjang pemeriksaan laboratorium
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
rujukan internal di Puskesmas abcde
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas abcde Nomor I/UKP/001/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas abcde
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/langkah- 1. Petugas memanggil pasien sesuai urutan
langkah 2. Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekam medis
pasien
3. Petugas melakukan anmnesa pasien
4. Petugas melakukan pengukuran vital sign
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
6. Petugas menegakan diagnosa berdasarkan hasil anamnesa dan
pemeriksaan fisik
7. Apabila diperlukan, petugas merujuk pasien ke poli terkait atau
ke pemeriksaan penunjang.
8. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di rekam medis
9. Petugas mencatat apa yang akan dikonsultasikan ke unit lain di
rekam medis
10. Petugas membubuhkan tanda tangan / paraf di rekam medis
11. Petugas mengisi blanko rujukan internal
12. Petugas mempersilahkan dan menunjukan pasien unit yang
dirujuk
13. Petugas unit yang dirujuk melakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik sesuai indikasi
14. Petugas unit yang dirujuk memberikan jawaban secara tertulis di
rekam medis
15. Petugas unit yang dirujuk membubuhkan tanda tangan/ paraf di
rekam medis
16. Petugas unit yang dirujuk mempersilahkan pasien kembali ke
unit yang merujuk
17. Petugas unit yang merujuk menelaah hasil konsultasi
18. Petugas unit yang merujuk menegakan diagnosa
19. Petugas memberi resep
20. Petugas mempersilahkan pasien kebagian pelayanan obat
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang perlu Ketepatan diagnosis


diperhatikan
8. Unit terkait Semua Unit Pelayanan
9. Dokumen terkait Rekam Medis
Form rujukan internal
10. Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
terkait diberlakukan
Rujukan eksternal

No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
UPTD Puskesmas H, SKM
abcde NIP. 1 002
1. Pengertian Rujukan eksternal adalah suatu proses pengiriman pasien ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi untuk mendapatkan
penanganan yang tepat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
rujukan eksternal
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas abcde Nomor I/UKP/001/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas abcde
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/langkah- 1. Petugas medis mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi
langkah pada pasien,
2. Petugas medis menentukan layanan yang akan diberikan kepada
pasien berupa rujukan faskes yang lebih tinggi, karena keterbatasan
layanan di puskesmas
3. Petugas memberikan informasi kepada pasien/keluarga mengenai
kondisi kesehatan yang dialami pasien,
4. Petugas menjelaskan bahwa masalah kesehatan yang dihadapi
pasien tidak mampu ditangani di Puskesmas sehingga harus
dirujuk,
5. Petugas menyampaikan informasi RS rujukan yang bisa melayani
dan meminta pasien/keluarga pasien memilih RS rujukan.
A. Rujukan kasus non Emergensi:
a. Petugas menyiapkan dokumen surat rujukan yang berisi
nomor surat rujukan, tujuan rujukan, identitas pasien,
diagnosa, prosedur pemeriksaan dan pengobatan yang
telah diberikan, nama dan tanda tangan perujuk.
b. Petugas menyerahkan surat rujukan kepada pasien
c. Pasien membawa surat rujukan ke loket untuk mendapatkan
nomor rujukan
B. Rujukan kasus Emergensi :
a. Petugas melakukan informed consent,
b. Petugas melakukan komunikasi dengan Faskes yang
menjadi tujuan rujukan untuk memastikan kesiapan Faskes
menerima rujukan,
c. Petugas menginformasikan kepada pasien/keluarga
mengenai kesiapan Faskes tujuan rujukan,
d. Petugas menyiapkan dokumen surat rujukan yang berisi
nomor surat rujukan, tujuan rujukan, identitas pasien,
diagnosa, prosedur pemeriksaan dan pengobatan yang telah
diberikan, nama dan tanda tangan perujuk,
e. Petugas melakukan proses stabilisasi pasien sebelum
dirujuk,
f. Petugas meminta sopir ambulan untuk mempersiapkan mobil
ambulan
g. Petugas melakukan monitoring selama pasien dirujuk,
h. Petugas melakukan identifikasi kebutuhah/ pilihan pasien
selama proses rujukan
i. Setelah sampai di Faskes Rujukan, Petugas menyerahkan
pasien kepada petugas Faskes rujukan,
j. Petugas menyampaikan informasi kepada faskes rujukan
tentang kondisi pasien dan alasan dirujuk,
k. Petugas kembali ke Puskesmas
l. Petugas mendokumentasikan kegiatan.
6. Petugas melengkapi resume klinis pasien
7. Petugas mencatat tindakan yang telah dilakukan
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang perlu Ketepatan diagnosis


diperhatikan
8. Unit terkait Semua Unit Pelayanan
9. Dokumen terkait Rekam Medis
Form rujukan
10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
historis terkait
Persiapan pasien rujukan

No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
UPTD Puskesmas H, SKM
abcde NIP. 1 002
1. Pengertian Persiapan pasien rujukan adalah langkah–langkah yang harus
dilakukan sebelum pasien dikirim ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk persiapan pasien
sebelum dilakukan rujukan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas abcde Nomor I/UKP/001/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas abcde
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/langkah- 1. Petugas menjelaskan alasan pasien dirujuk,
langkah 2. Petugas menyiapkan lembar informed consent,
3. Petugas menjelaskan isi informed consent kepada pasien
dan keluarga,
4. Petugas meyakinkan pasien dan keluarga bahwa setuju
untuk dirujuk,
5. Petugas meminta pasien atau keluarga untuk
menandatangani informed consent,
6. Petugas menandatangani informed consent yang telah
ditandatangani pasien dan keluarga,
7. Petugas menyiapkan surat rujukan,
8. Petugas melengkapi surat rujukan berupa nomor, identitas
pasien, diagnose, tanda tangan petugas dan stempel
Puskesmas,
9. Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil,
10.Petugas memastikan alat - alat kesehatan yang terpasang
pada pasien dalam keadaan baik,
11.Petugas menyiapkan alat kesehatan dan obat – obat yang
diperlukan dalam proses rujukan
12.Petugas menyiapkan ambulance,
13. Petugas mengantarkan pasien.
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang perlu Stabilitas pasien saat dirujuk


diperhatikan
8. Unit terkait Semua Unit Pelayanan
9. Dokumen terkait Rekam Medis
Form Rujukan
Resume klinis
10. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
terkait diberlakukan
Pemulangan pasien

No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
UPTD Puskesmas H, SKM
abcde NIP. 1 002
1. Pengertian Pemulangan pasien adalah suatu proses akhir dari pelayanan
kesehatan dimana dokter atau petugas yang diberi wewenang
mengijinkan pasien pulang dan sudah dilengkapi / dipenuhi kewajiban
administrasinya
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memulangkan
pasien yang telah dilakukan tindakan medis di Puskesmas abcde
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas abcde Nomor I/UKP/001/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas abcde
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/langkah- 1. Petugas memeriksa kondisi fisik pasien
langkah 2. Petugas menulis hasil pemeriksaan pada rekam medis pasien
3. Petugas membuat kesimpulan dari hasil pemeriksaan terakhir
4. Petugas menjelaskan pada pasien atau keluarga bahwa pasien
sudah diperbolehkan pulang
5. Petugas membuat resep dan mengambilkan obat yang dibutuhkan
pasien
6. Petugas menghitung total biaya, obat, alat kesehatan dan tindakan
7. Petugas mempersilahkan keluarga menyelesaikan administrasi
8. Petugas menyarankan ke pasien untuk kontrol 3 hari lagi
9. Petugas memberi konseling tentang penatalaksanaan pasien
dirumah
10. Petugas mempersilahkan pasien pulang
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang perlu Sasaran Keselamatan Pasien


diperhatikan
8. Unit terkait Semua Unit Pelayanan Klinis
9. Dokumen terkait Rekam Medis
Form pemulangan pasien
10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
historis terkait
Pemulangan pasien meninggal

No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
UPTD Puskesmas H, SKM
abcde NIP. 1 002
1. Pengertian Pemulangan pasien meninggal adalah pemulangan pasien yang
dinyatakan sudah meninggal dunia oleh tenaga medis
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memulangkan
pasien yang telah meninggal dunia
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas abcde Nomor I/UKP/001/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas abcde
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/langkah- 1. Petugas memeriksa kondisi terakhir pasien
langkah 2. Petugas memastikan bahwa pasien sudah meninggal dunia
3. Petugas melepas peralatan medis yang masih terpasang pada
jenasah
4. Petugas mengatur posisi jenasah
5. Petugas menyampaikan kepada keluarga bahwa pasien sudah
meninggal dunia
6. Petugas mencatat jam kematian dan penyebab kematian pada
rekam medik
7. Petugas mencatat identitas dan jam kematian di blanko
kematian
8. Petugas membuat rincian biaya
9. Petugas membuat rincian biaya penggunaan mobil ambulan
10. Petugas menyerahkan rincian biaya padakeluarga
11. Petugas menghubungi sopir Ambulan untuk mengantar jenasah
kealamat
12. Petugas menyerahkan blanko kematian kepada keluarga
13. Petugas memasukan jenasah kedalam ambulan
14. Petugas mengantar ke rumah duka
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang perlu Validitas identitas pasien


diperhatikan
8. Unit terkait Semua Unit Pelayanan
9. Dokumen terkait Rekam Medis
Balangko kematian
10. Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
terkait diberlakukan
Tindak lanjut terhadap umpan balik
dari sarana kesehatan rujukan
yang merujuk balik

No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
UPTD Puskesmas H, SKM
abcde NIP. 1 002
1. Pengertian Tindak lanjut terhadap umpan balik dari sarana kesehatan rujukan
yang merujuk balik adalah tindakan petuga Puskesmas setelah
menerima rujuk balik pasien dari sarana kesehatan lainnya.
Rujuk Balik adalah respon berupa hasil atau instruksi selanjutnya
dari sarana kesehatan lainnya terhadap kelanjutan pengobatan
pasien yang telah dirujuk sebelumnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memulangkan
pasien yang telah meninggal dunia
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas abcde Nomor I/UKP/001/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas abcde
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/langkah- 1. Petugas Puskesmas menerima pasien .
langkah 2. Petugas Puskesmas meminta hasil rujukan balik dari Rumah
Sakit.
3. Petugas meneliti hasil pemeriksaan, Diagnostik, dan terapi yang
diinstruksikan dari Rumah Sakit atau dokter spesialis atau klinik
sebagai rujukan pasien.
2. Petugas menulis Diagnosa dan terapi lanjutan hasil rujukan di
rekam medis pasien
3. Petugas melaksanakan instruksi terapi dari fasilitas rujukan
kepada pasien, jika tersedia di puskesmas
4. Petugas memberikan urat rujuk lanjut apabila pasien
memerlukan kontrol kembali

6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang perlu Ketepatan diagnosis dan kebutuhan perawatan pasien


diperhatikan
8. Unit terkait Semua Unit Pelayanan
9. Dokumen terkait Rekam Medis
Blangko Rujuk Balik
10. Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
terkait diberlakukan
Alternatif penanganan pasien yang
memerlukan rujukan tetapi tidak
mungkin dirujuk

No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
UPTD Puskesmas H, SKM
abcde NIP. 1 002
1. Pengertian Alternatif penanganan pasien yang memerlukan rujukan tetapi tidak
mungkin dirujuk adalah pilihan lain dalam penanganan pasien yang
memerlukan rujukan tetapi tidak mungkin dirujuk dikarenakan
berbagai sebab yang mengharuskan tenaga medis memberikan
penanganan sesuai kebutuhan pasien yang sesuai kemampuan
tenaga medis dan sarana prasarana kesehatan yang tersedia di
Puskesmas
Keadaan yang tidak mungkin dilakukan rujukan adalah suatu
keadaan dimana pasien dalam keadaan umum buruk sehingga
harapan hidupnya sangat rendah dan/atau pasien/keluarga pasien
menolak dilakukan rujukan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
penanganan pasien yang memerlukan rujukan tetapi tidak mungkin
dirujuk
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas abcde Nomor I/UKP/001/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas abcde
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/langkah- 1. Dokter atau Petugas yang diberi kewenangan melakukan
langkah pemeriksaan kepada pasien
2. Dokter atau Petugas yang diberi kewenangan menentukan
untuk melakukan rujukan
3. Karena keadaan umum buruk sehingga harapan hidupnya
sangat rendah dan/atau pasien/keluarga pasien menolak
dilakukan rujukan. Sehingga, Dokter atau Petugas yang diberi
kewenangan memutuskan tidak dilakukan rujukan terhadap
pasien tersebut.
4. Dokter atau Petugas yang diberi kewenangan menjelaskan
kondisi pasien kepada pasien dan keluarga pasien.
5. Dokter atau Petugas yang diberi kewenangan meminta pasien
mengisi form penolakan dilakukan tindakan rujukan.
6. Dokter atau Petugas yang diberi kewenangan memberikan
perawatan bantuan hidup dasar sesuai dengan prosedur
Puskesmas bagi pasien dengan kondisi umum buruk dan
harapan hidupnya rendah.
7. Dokter atau Petugas yang diberi kewenangan memberikan
pendidikan kepada pasien tentang penyakit termasuk diet dan
gaya hidup yang mempengaruhi penyakit yang diderita.
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang perlu Kondisi pasien


diperhatikan
8. Unit terkait Semua Unit Pelayanan Klinis
9. Dokumen terkait Rekam Medis
Form Informed Consent
10. Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
terkait diberlakukan
Transportasi rujukan

No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
UPTD Puskesmas H, SKM
abcde NIP. 1 002
1. Pengertian Transportasi rujukan adalah proses pengiriman pasien dari
Puskesmas menuju fasilitas kesehatan yang telah direncanakan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
pengiriman pasien dengan menggunakan Ambulans Puskesmas
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas abcde Nomor I/UKP/001/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas abcde
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/langkah- 1. Petugas memastikan pasien perlu dirujuk sesuai dengan kriteria
langkah pasien-pasien yang perlu/harus dirujuk.
2. Petugas memastikan bahwa pasien dan keluarga pasien
bersedia dirujuk ke fasilitas rujukan.
3. Petugas memastikan pasien yang dirujuk perlu didampingi
oleh petugas yang kompeten serta diantar dengan ambulan,
sesuai dengan SOP Rujukan Pasien Emergensi
4. Petugas berkoordinasi dengan fasilitas rujukan, memastikan
bahwa fasilitas rujukan bersedia menerima pasien yang
dirujuk.
5. Petugas mempersiapkan dan melengkapi surat rujukan, surat
persetujuan rujukan, resume klinis sesuai dengan SOP
persiapan rujukan dan SOP rujukan dan membuat rincian biaya
penggunaan ambulan sesuai dengan Perda yang berlaku.
6. Petugas menjelaskan tentang administrasi yang harus
dilengkapi untuk rujukan.
7. Keluarga pasien melengkapi administrasi rujukan. Untuk pasien
yang tidak dijamin biaya ambulan, maka pasien dan keluarganya
berkewajiban melakukan pelunasan biaya ambulan.
8. Petugas lain segera menghubungi sopir ambulan dan
menyiapkan alat medis dan obat – obat yang diperlukan
dalam proses rujukan.
9. Sopir ambulan memastikan ambulan dalam keadaan baik
dan layak digunakan.
10. Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil pada saat
dirujuk dan selama proses merujuk, petugas terus memonitor
kestabilan kondisi pasien.
11. Pasien segera dirujuk ke fasilitas rujukan dengan didampingi
petugas yang kompeten.
12. Setelah selasai mengantarakan dan kembali ke puskesmas,
sopir menulis laporan kegiatan pada buku penggunaan
ambulan.
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang perlu Kelengkapan peralatan ambulan


diperhatikan
8. Unit terkait Semua Unit Pelayanan Klinis
9. Dokumen terkait Rekam Medis
Form Rujukan
Form Monitoring Pasien selama proses rujukan
10. Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
terkait diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai