Anda di halaman 1dari 3

Penilaian, Pengendalian, Penyediaan dan

Penggunaan Obat
No.Dokumen : SOP/UKP/CNNK/082

No Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13/03/2018

Halaman : 1/3

dr. Yan Elfi


Puskesmas Cinunuk
NIP. 197801032009042006

1. Pengertian Penilaian dan Pengendalian obat adalah suatu kegiatan untuk


memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan
strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan/ kekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar.
Penyediaan dan Penggunaan obat adalah suatu kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan obat pasien dalam rangka meningkatkan
penggunaan obat yang rasional
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penilaian, pengendalian, penyediaan, dan
penggunaan obat di Puskesmas
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cinunuk Nomor 011/KAPUS CNNK/II/2018
tentang Pelayanan Penunjang
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
2. Buku Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat dan bahan :
Langkah-langkah a. Resep
b. LPLPO
c. Kartu Stok
d. Obat

2. Petugas yang melaksanakan :


a. Apoteker
b. Tenaga Teknis Kefarmasian

3. Langkah-langkah :
a. Penilaian
1) Petugas Farmasi membuat LPLPO untuk menghitung
permintaan obat berdasarkan penerimaan dan
penggunaan obat selama 1 bulan
2) Petugas farmasi melakukan permintaan obat melalui
LPLPO
3) Petugas Farmasi melaporkan LPLPO yang telah dibuat
kepada kepala Puskesmas untuk ditandantangani
4) Petugas Farmasi menyerahkan LPLPO ke UPT Obat Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung

b. Pengendalian
1) Petugas farmasi melakukan pengendalian obat dengan
membuat stok penyangga atau buffer stok dari LPLPO
yang disusun untuk kebutuhan 2 bulan
2) Petugas farmasi mencatat pemasukan dan pengeluaran
obat dalam kartu stok
3) Petugas farmasi melakukan pengelolaan obat dengan
metode FIFO (First InFirst Out) dan FEFO (First Expired
First Out)
4) Petugas farmasi mencatat obat hilang, rusak, dan
kadaluarsa
5) Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis
jika terjadi kekosongan obat untuk digantikan dengan obat
pengganti yang memiliki fungsi yang sama

c. Penyediaan obat
1) Petugas farmasi membuat permintaan melalui LPLPO yang
telah ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
2) Petugas farmasi menyerahkan LPLPO ke UPT Obat
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
3) Petugas farmasi menerima obat dari UPT Obat Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung disertai faktur

d. Penggunaaan obat
1) Petugas farmasi menerima permintaan obat untuk kegiatan
puskesmas keliling berdasarkan form permintaan obat
petugas kegiatan puskesmas keliling
2) Petugas farmasi menyediakan obat sesuai dengan form
permintaan
3) Petugas farmasi menerima resep dari dokter, dokter gigi,
bidan dan perawat yang sudah diberi wewenang
4) Petugas farmasi memberikan obat untuk pasien
berdasarkan resep
6. Hal-hal Yang 1. Menghitung buffer stock
Perlu 2. Pengelolaan obat dengan metode FIFO (First InFirst Out) dan
Diperhatikan FEFO (First Expired First Out)
7. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum

2/3
2. Pelayanan KIA
3. Pelayanan Gigi
4. Pelayanan MTBS
8. Dokumen Terkait LPLPO

9. Rekam Historis
Perubahan Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai