0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan7 halaman
Dokumen ini menjelaskan prosedur pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Temon I meliputi perencanaan kebutuhan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan, dan pemantauan untuk menjamin ketersediaan obat secara efisien dan efektif. Prosedur tersebut meliputi peran apoteker, petugas farmasi, dan kepala puskesmas dalam setiap
Dokumen ini menjelaskan prosedur pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Temon I meliputi perencanaan kebutuhan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan, dan pemantauan untuk menjamin ketersediaan obat secara efisien dan efektif. Prosedur tersebut meliputi peran apoteker, petugas farmasi, dan kepala puskesmas dalam setiap
Dokumen ini menjelaskan prosedur pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Temon I meliputi perencanaan kebutuhan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan, dan pemantauan untuk menjamin ketersediaan obat secara efisien dan efektif. Prosedur tersebut meliputi peran apoteker, petugas farmasi, dan kepala puskesmas dalam setiap
No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 26 April 2016 Halaman :1/5
UPTD Dr. Rina Nuryati, MPH
PUSKESMAS NIP:197404262003122002 TEMON I
1. Pengertian Pengelolaan Obat dan Bahan medis Habis Pakai
merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian yang dimulai dari perencanaan, pemesanan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan, serta pemantauan dan evaluasi. 2. Tujuan Sebagai acuan untuk penerapan langkah-langkah petugas farmasi dalam proses pengelolaan obat dan perbekalan farmasi agar dapat menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang efisien, efektif, dan rasional, meningkatkan kompetensi / kemampuan tenaga kefarmasian, mewujudkan sistem informasi manajemen, dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan. 3. Kebijakan Keputusan kepala UPTD Puskesmas Temon I Nomor : 047 tentang Pelayanan Kefarmasian. 4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas 5. Prosedur a. Perencanaan Kebutuhan 1) Apoteker menyediakan data pemakaian obat menggunakan LPLPO 2) Gudang Farmasi Kabupaten (GFK), akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan Obat Puskesmas di wilayah kerjanya, menyesuiakan pada anggaran yang tersedia dan PENGELOLAAN OBAT
No. Dokumen : 023/SOP/FARM/2016
No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 26 April 2016 Halaman :2/5
memperhitungkan waktu kekosongan Obat, buffer
stock, serta menghindari stock berlebih. b. Permintaan Obat dan BMHP Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian mengajukan permintaan Obat dan BMHP dengan menggunakan LPLPO atau Surat Permintaan yang ditandatangani oleh Kepala UPTD Puskesmas. c. Penerimaan Petugas Penerimaan wajib melakukan pengecekan terhadap Obat dan BMHP, mencangkup jumlah kemasan, jenis, jumlah obat, bentuk obat, dan tanggal kadaluarsa Obat sesuai dengan isi dokumen LPLPO, ditandatangani oleh petugas penerima, dan diketahui oleh Kepala UPTD Puskesmas Temon I. Bila tidak memenuhi syarat maka petugas penerima boleh mengajukan keberatan. d. Penyimpanan Penyimpanan Obat dan Bahan medis Habis pakai mempertimbangkan hal-hal berikut : 1) Bentuk dan jenis sediaan 2) Stabilitas ( suhu, cahaya, kelembaban ) 3) Mudah atau tidaknya meledak/terbakar 4) Narkotika dan sikotropika di simpan dalam lemari Narkotika e. Pendistribusian Pendistribusian ke unit (ruang tindakan, Unit Gigi, Unit pustu, Unit KIA, Unit Laboratorium, Unit Ranap) PENGELOLAAN OBAT
No. Dokumen : 023/SOP/FARM/2016
No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 26 April 2016 Halaman :3/5
dilakukan dengan cara penyerahan Obat sesuai
dengan kebutuhan (floor stock), untuk pasien dilakukan dengan cara pemberian Obat sesuai resep yang diterima ( Individul prescription ). f. Pengendalian Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Pengendalian Obat terdiri dari : 1) Pengendalian persediaan 2) Pengendalian penggunaan 3) Penanganan Obat hilang, rusak, dan kadaluarsa g. Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan dilakukan sebagai : 1) Bukti bahwa pengelolaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai telah dilakukan 2) Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian 3) Sumber data untuk pembuatan laporan h. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan secara periodik 6. Unit Terkait a. Unit Pemeriksaan Umum b. Unit Gigi c. Unit KIA d. Unit Pustu e. Unit Ranap f. Unit Laboratorium PENGELOLAAN OBAT
No. Dokumen : 023/SOP/FARM/2016
No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 26 April 2016 Halaman :4/5
7. Dokumen terkait a. LPLPO
b. Resep c. Buku Penerimaan Obat dan BMHP PENGELOLAAN OBAT
No. Dokumen : 023/SOP/FARM/2016
No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 26 April 2016 Halaman :5/5
8. Catatan revisi Diberlakukan No. Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl. PENGELOLAAN OBAT
No. Dokumen : 023/SOP/FARM/2016
No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 26 April 2016 Halaman :6/5 PENGELOLAAN OBAT
No. Dokumen : 023/SOP/FARM/2016
No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 26 April 2016 Halaman :7/5