Anda di halaman 1dari 3

PENILAIAN PENGENDALIAN PENYEDIAAN DAN

PENGGUNAAN OBAT
NO. SOP : 24/SOP.B8/2017
UPT PUSKESMAS
WONOTIRTO TANGGAL
: 02 JANUARI 2017
PEMBUATAN

TANGGAL REVISI :

TANGGAL EFEKTIF : 13 FEBRUARI 2017


Kepala
DISAHKAN OLEH :
UPT Puskesmas Wonotirto

dr.ENDAH ROSITANINGSIH,SE.MM.
NIP. 19691230 201001 2 002

1. PENGERTIAN Penilaian dan pengendalian obat dan bahan medis habis pakai
adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran
yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah
ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/
kekosongan obat di unit pelayanan.

Penggunaan dan penyediaan obat adalah proses kegiatan yang


dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan obat yang meliputi
aspek teknis dan non teknis mulai dari perencanaan, permintaan,
penerimaan, penyimpanan, distribusi, pelayanan, pengendalian
obat, pencatatan dan pelaporan.
2. TUJUAN 1. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian
2. Mampu memenuhi kebutuhan obat yang bermutu guna
tercapainya pelayanan obat kepada masyarakat.
3. Agar tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan,
kerusakan, kadaluwarsa, dan kehilangan obat di unit
pelayanan.
3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas Wonotirto No. 440/108 /409.104.30/2017
Tentang Penilaian, pengendalian, penyediaan dan penggunaan
obat.
4. REFERENSI Permenkes no. 30 tahun 2014 tentang standar pelayanan
kefarmasian di puskesmas.
Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan di Puskesmas, DirjenYanfardanAlkesDepkes RI,2003

5. ALAT & BAHAN 1. LPLPO (Laporan Pemakaian Dan Lembar Permintaan Obat)
2. Format Ketersediaan Obat
3. Format RKO (Rencana Kebutuhan Obat)
4. Komputer
6. PROSES 1. Petugas menghitung kebutuhan obat dan bahan
habis pakai selama 1 tahun berdasarkan pemakaian tahun
sebelumnya dengan rumus :rata-rata pemakaian 1 bulan ×
18.
2. Membuat permintaan usulan kebutuhan tahunan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
3. Menghitung atau mengontrol semua obat-obatan
yang berada di tiap unit pelayanan, pustu, poskesdes,
polindes dengan laporan LPLPO tiap 1 bulan sekali.
4. Membuat laporan LPLPO ( laporan pemakaian dan
lembar permintaan obat) ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Blitar tiap 1 bulan sekali.
5. Membuat permintaan obat dan BMHP (bahan
medis habis pakai) ke Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar tiap
2 bulan sekali.
6. Menerima , menyimpan, dan menyediakan obat-
obatan di gudang obat puskesmas.
7. Setiap 1 bulan gudang puskesmas membagikan
obat-obatan ke unit pelayanan, pustu dan polindes yang
sebelumnya sudah membuat LPLPO.
8. Menggunakan obat dengan peresepan yang
rasional dan berdasarkan formularium puskesmas.
9. Mencatat, melaporkan dan mengarsipkan LPLPO
(laporan pemakaian dan lembar permintaan obat).
7. UNIT TERKAIT 1. Gudang obat puskesmas
2. Unit Pelayanan Puskesmas
3. Pustu
4. Polindes
5. Poskesdes
6. Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
8. DOKUMEN TERKAIT 1. LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat)
2. LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat)
sub unit
3. Kartu stok obat dan buku penerimaan obat
4. Buku pengeluaran obat.
9. BAGAN ALUR
Membuat permintaan
Menghitung jumlah obat
usulan kebutuhan
selama 1 tahun
tahunan ke DINKES
sebelumnya,
Kabupaten Blitar.
merencanakan
kebutuhan 1 tahun ke
depan.
Menghitung semua obat yang
Membuat permintaan obat berada di unit pelayanan,
dan BMHP tiap 2 bulan sekali Pustu, Poskesdes, Polindes
ke DINKES Kabupaten Blitar. dengan laporan LPLPO tiap 1
bulan.

Setiap bulan gudang


Menerima, menyimpan, dan puskesmas membagikan
menyediakan obat di gudang obat ke unit pelayanan,
obat puskesmas. Pustu, Poskesdes, Polindes.

Menggunakan obat dengan


Mencatat, melaporkan peresepan yang rasional
dan mengarsipkan dan berdasarkan
LPLPO. formularium puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai