Pelaporan PAK
Pada Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja
Hiperkes , 04.04.2022
HIPERKES, 04.04.2022
Penyakit Akibat Kerja
Regulasi
Definisi
Manfaat
Alur Pelaporan Kasus PAK
HIPERKES, 04.04.2022
Penyakit Akibat Kerja
HIPERKES, 04.04.2022
REGULASI PELAKSANAAN PROGRAM JKK-JKm
HIPERKES, 04.04.2022 4
PENYAKIT AKIBAT KERJA – ILO CLASSIFICATION
Occupational disease (PAK) :
Penyakit yang disebabkan karena pekerjaannya / lingkungan kerja.
Misal : keracunan Pb, asbestosis
HIPERKES, 04.04.2022 5
Penyakit Akibat Kerja
Dasar regulasi sebagai pedoman BPJS Ketenagakerjaan dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja
dan Penyakit Akibat Kerja antara lain ;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bab V :
Pasal 43 ayat (1) Pemberi kerja selain penyelenggara negara wajib melaporkan Kecelakaan Kerja atau penyakit
akibat kerja yang menimpa pekerja kepada BPJS Ketenagakerjaan dan instansi setempat yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.
Pasal 43 ayat (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan laporan tahap I yang disampaikan
dalam jangka waktu paling lama 2 x 24 jam sejak terjadi Kecelakaan Kerja atau sejak didiagnosis penyakit akibat
kerja dengan formulir Kecelakaan Kerja tahap I yang telah ditetapkan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagian Ketiga :
Pasal 48 Hak atas manfaat JKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan apabila penyakit akibat kerja timbul
dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak hubungan kerja berakhir.
6
HIPERKES, 04.04.2022 6
Kadaluarsa Manfaat Kasus Penyakit Akibat Kerja
Sumber :
Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2019 tentang Perubahan Manfaat PP No 44 Tahun 2015
7
HIPERKES, 04.04.2022 7
Ketentuan Bagi Peserta Penerima Upah dan Bukan Penerima Upah
9
HIPERKES, 04.04.2022 9
PENYAKIT AKIBAT KERJA VS
PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA
Pemaparan di tempat kerja mungkin merupakan salah satu Adanya paparan /hazzard di tempat kerja merupakan hal
faktor yang penting
Belum dijamin dalam Program JKK BPJS Ketenagakerjaan Dijamin dalam Program JKK BPJS Ketenagakerjaan
10
HIPERKES, 04.04.2022 10
ALUR KOORDINASI LINTAS INSTITUSI
Kasus
DUGAAN
Terkait kerja Tidak terkait kerja
Terkait kerja
Meninggal Meninggal
Penyakit Penyakit
Dunia Dunia
Meninggal Penyakit
Mendadak Akibat Kerja
Lalu Lintas
Non Terbukti
Tunggal
Kecelakaan Kerja
Terkait
Lalu Lintas
Tunggal kerja
11
HIPERKES, 04.04.2022
HIPERKES, 04.04.2022
Prosentase Kecacatan Pada Program JKK
HIPERKES, 04.04.2022
Pemberian Manfaat JKK
PERMENAKER No.05 Tahun 2021
HIPERKES, 04.04.2022
7 LANGKAH PENENTUAN KASUS PAK
•Untuk menyatakan, bahwa suatu
Menentukan penyakit adalah akibat hubungan
pekerjaan, harus dibuat Diagnosis klinis
diagnosis klinis dahulu. •Identifikasi semua pajanan yang dialami oleh pekerja
tersebut. Untuk itu perlu dilakukan anamnesis pekerjaan yang
lengkap dan kalau perlu dilakukan pengamatan di tempat
Menentukan pajanan kerja dan mengkaji data sekunder yang ada.
yang dialami individu
tersebut dalam pekerjaan
•Untuk menentukan adanya hubungan antara pajanan
dan penyakit, harus berdasarkan dari bukti yang ada.
Menentukan apakah ada •Penentuan besarnya pajanan, dapat dilakukan
hubungan pajanan dengan secara kuantitatif dengan melihat data pengukuran
penyakit lingkungan dan masa kerja atau secara kualitatif
dengan mengamati cara pekerja bekerja.
Menentukan apakah
pajanan yang •Faktor individu apakah ada yang dapat mempercepat
atau memperlambat kemungkinan terjadi penyakit
dialami cukup besar akibat hubungan kerja, misalnya kebiasan
merokok,faktor genetik atau kebiasaan memakai alat
Menentukan apakah pelindung dengan baik.
data faktor-faktor •Apakah ada faktor di luar
pekerjaan yang juga dapat menjadi
individu yang berperan penyebab penyakit, misalnya
kanker paru selain dapat
Menentukan disebabkan oleh asbes, juga dapat
disebabkan oleh kebiasaan
apakah ada faktor merokok.
lain diluar
pekerjaan
•Apabila dapat dibuktikan,
bahwa paling sedikit ada
Menentukan satu faktor pekerjaan
diagnosis yang berperan sebagai
akibat kerja penyebab penyakit,maka
penyakit tersebut dapat
dikategorikan sebagai
PAK.
HIPERKES, 04.04.2022
PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
• Health Promotion
Pencegahan • Penyuluhan (Perilaku kesehatan, faktor bahaya ditempat kerja,
perilaku kerja yang baik)
Primer • Olah Raga
• Gizi Seimbang
• Specific Protection
• Pengendalian melalui perundang-undangan
Pencegahan • Pengendalian administratif/ organisasi (rotasi/ pembatasan jam
kerja)
Sekunder • Pengendalian teknis (Substitusi, isolasi, ventilasi, APD)
• Pengendalian jalur kesehatan (imunisasi)
HIPERKES, 04.04.2022
UPAYA DETEKSI PENYAKIT AKIBAT KERJA
1) Setiap unit pelayanan kesehatan harus mempunyai SOP:
✓ penegakan diagnose, pencegahan, deteksi dini (early diagnosis), dan prompt treatment bagi
pekerja
✓ Identifikasi & pemetaan potensi kasus PAK dan PTK di perusahaan/tempat kerja (misalnya:
penyakit kulit, penyakit otot, tulang dan sendi (musculoskeletal), gangguan pendengaran dan
penyakit paru akibat kerja).
2) PAK, suspek PAK & PTK pada pekerja dapat dideteksi oleh dokter perusahaan dan personil K3
serta petugas kesehatan lainnya melalui:
✓ pengamatan kesehatan kerja dan lingkungan kerja
✓ pemeriksaan kesehatan tenaga kerja,
✓ pengujian lingkungan kerja,
✓ pelayanan kesehatan kerja, dan
✓ pelayanan kesehatan lainnya
4) Jenis PAK dan PTK diidentifikasi dan dianalisa berdasarkan jenis pekerjaan dan potensi bahaya yang dihadapi sehari-hari di
lingkungan kerjanya.
5) Pekerja diduga/suspek PAK→ tindak lanjut dg 7 (tujuh) langkah menegakkan diagnosis PAK
HIPERKES, 04.04.2022 18
Penyakit Akibat Kerja
HIPERKES, 04.04.2022
Prosedur/ Alur Pengajuan Program JKK
Pada Kasus KK dan PAK
LAPORAN TAHAP I
Permenaker No 5 Tahun 2021 (Pasal 8)
HIPERKES, 04.04.2022
Prosedur/Alur Pengajuan Program JKK
Pada Kasus KK dan PAK
Jika kesimpulan adalah Kecelakaan Kerja atau PAK, maka BPJS Ketenagakerjaan
memberikan manfaat pelayanan JKK di Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama atau
tidak bekerja sama (namun penggantian dilakukan setelah Laporan tahap II)
HIPERKES, 04.04.2022
Prosedur/Alur Pengajuan Program JKK
Pada Kasus KK dan PAK
Santunan Kematian =
60 % X 80 X upah/bulan terakhir + Santunan berkala Rp. 500.000,- /Bln selama 24 Bulan
Pembuatan kesimpulan dan Kantor Cabang menyimpulkan paling lama 30 hari sejak laporan tahap I diterima
pemberitahuan hasil kesimpulan KK- Kesimpulan disampaikan Disnaker paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya
PAK peserta PU, BPU dan Jasa Tindak Lanjut atas kesimpulan bukan kasus kecelakaan kerja atau PAK paling lama 1 (satu) hari kerja
Konstruksi sejak kesimpulan dibuat
HIPERKES, 04.04.2022
Pemberian Manfaat JKK
PERMENAKER No.05 Tahun 2021
Pasal 111
Komorbiditas dan komplikasi yang berhubungan dengan Kecelakaan Kerja atau PAK ditanggung oleh
Komorbid - BPJS Ketenagakerjaan sejak Peserta menjalani perawatan dan pengobatan yang meliputi pelayanan
Komplikasi kesehatan pada saat rawat inap dan rawat jalan akibat Kecelakaan Kerja atau PAK sampai Peserta
dinyatakan sembuh, Cacat, atau meninggal dunia.
Penyelesaian
kasus PAK
HIPERKES, 04.04.2022
Pemberian Manfaat JKK
PERMENAKER No.05 Tahun 2021
Pasal 110
Manfaat meninggal • diberikan pada peserta yang tidak memungkinkan melanjutkan pengobatan ke RS karena
mendadak bagi peserta keterbatasan fisik dan/atau kondisi geografis
BPUHomecare • rekomendasi dokter penasehat dan atau dokter pemeriksa
• hanya di PLKK
• 1 (satu) tahun sejak direkomendasikan, maksimal 20 juta
• jika melewati 1 tahun / telah mencapai 20 juta, maka perawatan dilanjutkan di PLKK
HIPERKES, 04.04.2022
Prosedur
Pusat Layanan Kecelakaan Kerja
1 2
PEMBERI KERJA
• Koordinasi Kelengkapan administrasi
9 • Persetujuan Surat Pernyataan
APLIKASI e PLKK
3
• Pengecekan eligibilitas Peserta
• Permintaan validitas kasus
8 4 5
• Permintaan surat Jaminan
Perawatan dan Pengobatan
pada PLKK
HIPERKES, 04.04.2022
Penyakit Akibat Kerja
HIPERKES, 04.04.2022
Formulir Laporan Kasus PAK
1. Formulir PAK Tahap 1 2. Formulir PAK Tahap II Kondisi Akhir Kasus PAK
Formulir Formulir Formulir
LAPORAN KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA LAPORAN KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA 3a PAK 2 SURAT KETERANGAN DOKTER
3 PAK 1 TAHAP II BPJS Ketenagakerjaan 3b PAK 3
TAHAP I BPJS Ketenagakerjaan KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA BPJS Ketenagakerjaan
Segmen Kepesertaan : Penerima Upah/ PU Bukan Penerima Upah / BPU Jasa Konstruksi/ JAKON
Segmen Kepesertaan : Penerima Upah/ PU Bukan Penerima Upah / BPU Jasa Konstruksi/ JAKON Laporan Kasus Penyakit Akibat Kerja Tahap II Dengan ini saya dokter yang memeriksa peserta BPJS Ketenagakerjaan dibawah ini:
Formulir ini berfungsi juga sebagai pengajuan
Laporan Kasus Penyakit Abibat Kerja Tahap I Wajib dilaporkan dalam waktu 2 X 24 Jam Nama dokter : Dokter pemeriksa Dokter penasehat
pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja
Sejak pekerja dinyatakan sembuh, cacat, atau meninggal dunia No. telepon/Hp
Wajib dilaporkan dalam waktu 2 X 24 Jam sejak di diagnosis sebagai Penyakit Akibat kerja
1. Data Pemberi Kerja/ Wadah/ Mitra/ Pelaksana Penempatan Nama Fasilitas kesehatan :
1. Data Pemberi Kerja/ Wadah/ Mitra/ Pelaksana Penempatan Nama : ..................................................................................................................................... Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:
Nama : ..................................................................................................................................... NPP/NPW/Nama Proyek : .....................................................................................................................................
1. Nama Peserta : Tn /Ny /Nn.................................................................................................
NPP / NPW / Nomor Proyek : ................................................................................................................................. Alamat : .....................................................................................................................................
No Telepon/ HP ......................................................... / ...................................................................... No. Peserta : ....................................................................................................................
Alamat : ......................................................................................................................................
Nama Kontak Personil : .....................................................................................................................................
No Telepon/ HP : (..............)....................................................../.............................................................. NIK No. Paspor (WNA/PMI) : ....................................................................................................................
2. Data Peserta
Nama Kontak Personil : ................................................................................................................................. Nama : Tn /Ny /Nn ......................................................................................................................... 2. Nama Pemberi Kerja/ Wadah/ :
No. Peserta : ..................................................................................................................................... Mitra/ Proyek Jasa Konstruksi
2. Data Peserta NIK / No. Paspor (WNA/PMI) : .....................................................................................................................................
3. Tanggal tegak diagnosis : klinis : ..................................(dd/mm/yyyy) Penyakit Akibat Kerja : ..............................(dd/mm/yyyy)
Nama : Tn /Ny /Nn ................................................................................................................ Jenis Pekerjaan/jabatan : .....................................................................................................................................
4. Tanggal pemeriksaan oleh dokter : .........................................(dd/mm/yyyy)
No. Peserta : .............................................................................................................................. 3. Tanggal tegak diagnosis : klinis : ..................................(dd/mm/yyyy) Penyakit Akibat Kerja : ..............................(dd/mm/yyyy)
NIK / No. Paspor (WNA/PMI) : ............................................................................................................................ 5. Berdasarkan anamnesa :
4. diagnosis Penyakit Akibat Kerja : .....................................................................................................
Tanggal Lahir : …............/.............../................. (dd/mm/yyyy)
5. Kelompok penyakit akibat kerja Penyakit yang disebabkan oleh pajanan faktor-faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan :
Alamat Domisili dan No. telepon : .................................................................................no telp ……......................................... penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia penyakit yang disebabkan oleh faktor ergonomi 6. Berdasarkan pemeriksaan fisik :
3. Tanggal tegak diagnosis : klinis : ..................................(dd/mm/yyyy) Penyakit Akibat Kerja : ..............................(dd/mm/yyyy) penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika penyakit yang disebabkan oleh faktor psikososial
penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi
4. diagnosis Penyakit Akibat Kerja : .....................................................................................................
penyakit akibat kerja berdasarkan target organ
5. Upah peserta saat tegak diagnosis klinis*: Rp. ....................................... per hari per bulan borongan** penyakit saluran pernafasan gangguan otot rangka penatalaksanaan atau tindakan medis
penyakit kulit gangguan mental dan perilaku 7. :
yang diberikan
6. Status Peserta
penyakit kanker akibat kerja
Tegak diagnosis klinik : Masih bekerja Sudah tidak bekerja (non aktif kepesertaan maksimal 3 (tiga) tahun) penyakit spesifik lainnya
8. Diagnosa penyakit akibat kerja : .................................................................................................................
Tegak diagnosis Penyakit Akibat Kerja : Masih bekerja Sudah tidak bekerja (non aktif kepesertaan maksimal 3 (tiga) tahun) 5. Berdasarkan hasil pemeriksaan : Pada tanggal : ...................................(dd/mm/yyyy)
terakhir Sembuh Cacat total tetap untuk selamanya
alamat tempat bekerja : ............................................................................................................................... 9. Kelompok penyakit akibat kerja : Penyakit yang disebabkan oleh pajanan faktor-faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan :
Cacat sebagian fungsi Meninggal dunia
Jabatan pekerjaan terakhir : ............................................................................................................................. Cacat sebagian anatomis Masih dalam pengobatan penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia penyakit yang disebabkan oleh faktor ergonomi
Uraian pekerjaan terakhir : ........................................................................................................................... 6. Total Pengajuan Pembiayaan penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika penyakit yang disebabkan oleh faktor psikososial
penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi
Riwayat jenis pekerjaan : (berhubungan dengan diagnosis Penyakit Akibat Kerja) Penerima manfaat Perawatan dan Santunan Prothesa dan
Gigi tiruan Transportasi STMB Nama Bank No. Rekening Nama Rekening
pembiayaan pengobatan Cacat Orthesa penyakit akibat kerja berdasarkan target organ
Pemberi Kerja penyakit saluran pernafasan gangguan otot rangka
Peserta penyakit kulit gangguan mental dan perilaku
Ahli Waris
penyakit kanker akibat kerja
7. Fasilitas kesehatan (faskes) dan dokter : Nama Faskes : ............................................................. 7. Lamanya tidak bekerja (Jumlah hari) : hari (Sesuai dengan jumlah hari perawatan dan atau surat keterangan istirahat dokter) penyakit spesifik lainnya
yang mendiagnosis Penyakit Akibat Alamat : ............................................................. 8. Data ahli waris (diisi jika peserta meninggal dunia) 10. Hasil pemeriksaan/pengobatan : sembuh tanpa cacat
Nama dokter : ............................................................. Nama Ahli Waris : .....................................................................................................................................
NIK / No. Paspor (WNA) : ..................................................................................................................................... Cacat anatomis akibat kehilangan anggota badan ………………………………………………………………..
8. Keterangan lainnya jika diperlukan : Hubungan ahli waris dengan peserta : Janda/duda Anak Ayah/Ibu Kakek/Nenek Cucu
cacat fungsi pada anggota badan …………………………………………………….
Saudara Kandung Mertua Pihak yang ditunjuk dalam wasiat
dengan besarnya cacat fungsi ………………..…….. % terbilang (………………………….……………….)
No. Telepon / Hp : .....................................................................................................................................
9. persyaratan yang diperlukan : Nama Bank & No. Rekening : ......................................................................&............................................................... Memerlukan prothesa berupa ……………………………………………………...…………
Fotokopi kartu peserta untuk segmen kepesertaan Penerima Upah dan Bukan Penerima Upah Data wali anak (untuk ahli waris anak di bawah usia 18 tahun)
Fotokopi Katu Tanda Penduduk (KTP) bagi WNI/ Paspor bagi WNA a. Nama : ..................................................................................................................................... Memerlukan orthesa berupa ……………………………………………………………..
b. NIK : .....................................................................................................................................
Formulir Pendaftaran Proyek Jasa Konstruksi dan bukti pembayaran iuran terakhir (Khususuntuk Jasa Konstruksi) c. No. Telepon / HP & email : (..............)............................/...................................email : .............................................
Meninggal dunia tanggal : ..........................(dd/mm/yyyy)
d. Hubungan dengan anak Peserta : .....................................................................................................................................
Surat keterangan ahli dari dokter yang memiliki kompetensi terkait penegakan kasus penyakit akibat kerja 11. Setelah sembuh peserta dapat : Biasa dengan kondisi tertentu berupa ………………………………………………...……………………….
9. Memiliki anak berusia belum mencapai usia 23 tahun / belum bekerja / belum menikah *
Dokumen pendukung : ada** tidak ada melakukan pekerjaan
Ringan dengan kondisi tertentu berupa …………………………………..…………………….
hasil pemeriksaan kesehatan awal pekerja hasil pengujian lingkungan 10. Keterangan lainnya jika perlu :
hasil pemeriksaan kesehatan berkala selama pekerja bekerja riwayat pekerjaan 12. Lamanya perawatan/pengobatan : dari tanggal : ..........................(dd/mm/yyyy) sd tanggal : ........................................(dd/mm/yyyy)
11. Persyaratan yang diperlukan
hasil pemeriksaan khusus penyakit yang diderita hasil pemeriksaan kesehatan pekerja di bagian tersebut surat keterangan dokter kasus penyakit akibat kerja (formulir 3b PAK 3) 13. Diberikan istirahat : dari tanggal : ..........................(dd/mm/yyyy) sd tanggal : ........................................(dd/mm/yyyy)
riwayat kesehatan pekerja data medis/rekam medis surat keterangan asli dari dokter yang memiliki kompetensi terkait penegakan kasus penyakit akibat kerja
14. Keterangan lainnya jika perlu :
Kuitansi asli biaya pengobatan dan perawatan
Dokumen pendukung lain apabila diperlukan
Kuitansi asli biaya pengangkutan
Dokumen pendukung lain apabila diperlukan
Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan adalah benar dan bersedia
memberikan informasi perkembangan kondisi Peserta paling lama 14 (empat belas) hari kerja apabila BPJS Ketenagakerjaan meminta informasi Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan
dimaksud, Apabila data yang diberikan tidak benar, saya bersedia bertanggung jawab sesuai peraturan perundangan yang berlaku adalah benar. Apabila data yang diberikan tidak benar,
saya bersedia bertanggung jawab sesuai peraturan perundangan yang berlaku Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan adalah benar. Apabila data yang
Kota/kab : Keterangan : Kota/Kab : diberikan tidak benar, saya bersedia bertanggung jawab sesuai peraturan perundangan yang berlaku
Keterangan : Tanggal : Laporan ini diperuntukkan : Tanggal :
Laporan ini diperuntukkan : - Lembar pertama : Dinas Tenaga Kerja Setempat Kota/Kab :
- Lembar pertama : BPJS Ketenagakerjaan - Lembar kedua : BPJS Ketenagakerjaan .........................................(tanda tangan dan stempel perusahaan)
Keterangan : Tanggal :
- Lembar ketiga : Pusat Layanan Kecelakaan Kerja Nama :
- Lembar kedua : Dinas Tenaga Kerja Setempat ..............................................(tanda tangan dan stempel perusahaan) Laporan ini diperuntukkan :
- Lembar keempat : Perusahaan Jabatan :
- Lembar ketiga : Pusat Layanan Kecelakaan Kerja Nama : - Lembar pertama : BPJS Ketenagakerjaan
- Lembar keempat : Perusahaan Jabatan : *) Jika kondisi meninggal dunia atau cacat total tetap - Lembar kedua : Dinas Tenaga Kerja Setempat .............................(tanda tangan dan stempel fasilitas kesehatan)
*) Upah peserta adalah upah yang diterima Peserta pada saat terjadi KK / PAK **) Jika ada dan berhak atas manfaat beasiswa, harap mengisi formulir pengajuan manfaat beasiswa - Lembar ketiga : Pusat Layanan Kecelakaan Kerja Nama :
**) upah sebulan bagi borongan = upah rata-rata 3 bulan terakhir - Lembar keempat : Perusahaan
HIPERKES, 04.04.2022
Penyakit Akibat Kerja
HIPERKES, 04.04.2022
Medical Check Up di Tempat Kerja
•
“
Medical Check Up;
merupakan salah satu syarat yang harus dilalui oleh
calon pekerja ketika ingin masuk di tempat kerja baru.
30
Pelatihan Virtual Medical
HIPERKES,
Check Up
04.04.2022
dan Fit to Work, 14.09.2021
Dasar Hukum Medical Check Up di Tempat Kerja
•
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja;
Pekerja melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum
•
bekerja untuk memastikan;
Kondisi kesehatan tenaga kerja tersebut dalam
kondisi prima dan tidak sedang menderita suatu
penyakit menular yang berpotensi menularkan
•
penyakitnya tersebut kepada tenaga kerja lainnya.
Memastikan bahwa kondisi kesehatannya saat ini
cocok dengan pekerjaan yang akan dibebankan
kepadanya.
• Undang-Undang No.1 tahun 1970 pasal 2 ayat (2) ;
Semua perusahaan harus mengadakan Pemeriksaan Kesehatan
Sebelum Kerja.
31
HIPERKES, 04.04.2022
JENIS DAN TUJUAN PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
HIPERKES, 04.04.2022
Hal yang dilakukan Setelah MCU
HIPERKES, 04.04.2022
ANALISA HASIL MCU
Hasil MCU dianalisa secara
1. Individu
2. Kelompok Tenaga Kerja
A. Analisa Individu.
a. Rekam medis sebelumnya (sosiodemografi tenaga kerja)
b. MCU disesuaikan dengan risiko dan kebutuhan pekerjaan
c. Status kesehatan pada saat MCU (gangguan kesehatan yang dialami)
d. Perkembangan gangguan kesehatan dari waktu ke waktu.
e. Unit kerjanya (apakah pajanan mempengaruhi penyakitnya)
f. Bila menderita sakit perlu dilakukan tindak lanjut pengobatan / perawatan
g. Penetapan laik kerja atau tidak.
HIPERKES, 04.04.2022
Hasil MCU (individu) menggambarkan
HIPERKES, 04.04.2022
B. Analisa Kelompok Tenaga Kerja (komunitas)
a. Dikelompokkan per unit kerja (Similar Exposure Group /SEG)
untuk menemukan kasus pekerja pada kelompok dengan pajanan yang sama
b. Pengelompokan jenis gangguan kesehatan (tertinggi terendah)
Untuk mengetahui frekuensi/prevalensi / incident penyakit
c. Dikaji perkembangan dari waktu ke waktu (statistik)
Sebagai evaluasi program K3 yang telah dilakukan
d. Saran rekomendasi diberikan secara kelompok / unit disertai pengendalian
lingkungan kerja.
Sebagai dasar perencanaan program pelayanan kesehatan kerja.
HIPERKES, 04.04.2022
PREVENTIVE IS THE BEST ACTION
THAN
CURATIVE AND REHABILITATIVE
“TERIMA KASIH”
HIPERKES, 04.04.2022