TENTANG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Mengangkat Tenaga Harian Lepas di Dinas Lingkungan
Hidup Tahun 2020, dan menetapkan Besaran Honor
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Tenaga Harian Lepas sebagaimana dimaksud pada Diktum
KESATU wajib mengikuti apel pagi sebelum mengawali
pelaksanaan tugas dan mengikuti apel siang/sore setelah
selesai menjalankan tugas.
KETIGA : Tenaga Harian Lepas yang tidak mengikuti apel pagi atau
apel sore sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA,
dilakukan pemotongan honor 2% (dua persen) dari jumlah
honor perbulan, dikecualikan Tenaga Harian Lepas yang ijin
dan sakit.
KEEMPAT : Ketentuan sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA
dan diktum KETIGA tidak berlaku bagi Petugas Keamanan,
Pengemudi, dan Peramu Kebersihan.
KELIMA : Tenaga Harian Lepas yang tidak hadir dalam pelaksanaan
tugas tanpa pemberitahuan kepada atasan, dilakukan
pemotongan honor sebesar 5% (lima persen) perhari dari
jumlah honor perbulan.
KEENAM : Tenaga Harian Lepas yang tidak hadir selama 5 (lima) hari
berturut-turut atau selama 5 (lima) hari berdasarkan
akumulasi dalam 1 (satu) bulan berjalan tanpa
pemberitahuan kepada atasan, maka yang bersangkutan
diberhentikan sebagai tenaga kontrak.
KETUJUH : Tenaga Harian Lepas mendapatkan perlindungan JKK
(Jaminan Kecelakaan Kerja) dan Jaminan Kematian (JKM)
dari BPJS Ketenagakerjaan dan Preminya ditanggung
sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah.
KEDELAPAN : Tenaga Harian Lepas sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini akan dilakukan Pemotongan
Jaminan Kesehatan sebesar 3% (tiga persen) yang
ditanggung oleh Pemerintah Daerah dan 2% (dua persen)
ditanggung oleh Peserta (Tenaga Kontrak) dari BPJS
Kesehatan yaitu tenaga kontrak yang mempunyai
penghasilan sebesar Rp.1.700.000 atau lebih, sedangkan
Tenaga Harian Lepas yang mempunyai penghasilan kurang
dari Rp. 1.700.000,- tidak dilakukan pemotongan.
KESEMBILAN : Dengan dikeluarkan surat keputusan ini maka, surat
keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan Nomor Tanggal 06 Januari
Tahun 2020, dinyatakan tidak berlaku lagi.