Anda di halaman 1dari 72

M. Ridho Amrullah, S.H., M.H.

1
Materi
TATA KELOLA PELINDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA DALAM
01 MENCEGAH PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA SECARA
NONPROSEDURAL

PERMENAKER NOMOR 9 TAHUN 2019 TENTANG TATA CARA


02 PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA

PERMENAKER NOMOR 10 TAHUN 2019 TENTANG TATA CARA


03 PEMBERIAN IZIN PERUSAHAAN PENEMPATAN PEKERJA
MIGRAN INDONESIA

04 PILOT PROJECT SISTEM PENEMPATAN SATU KANAL (SPSK)

PERKEMBANGAN ATURAN TURUNAN UNDANG-UNDANG


05 NOMOR 18 TAHUN 2017
TATA KELOLA PELINDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA DAN
01 DALAM MENCEGAH PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA
SECARA NONPROSEDURAL
Sebelum Bekerja
keseluruhan aktivitas untuk memberikan pelindungan sejak
pendaftaran sampai pemberangkatan.
Selama Bekerja

keseluruhan aktivitas untuk memberikan pelindungan selama Pekerja


Migran Indonesia dan anggota keluarganya berada di luar
negeri
Setelah Bekerja
keseluruhan aktivitas untuk memberikan pelindungan sejak Pekerja
Migran Indonesia dan anggota keluarganya tiba di debarkasi di
Indonesia hingga kembali ke daerah asal, termasuk pelayanan
lanjutan menjadi pekerja produktif.
1 Calon Pekerja Migran Indonesia
Setiap tenaga kerja Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pencari kerja yang
akan bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi pemerintah kabupaten/ kota
yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

2 Pekerja Migran Indonesia


Setiap warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah
melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah
Republik Indonesia.
3 Keluarga Pekerja Migran Indonesia
Suami, istri, anak, atau orang tua termasuk hubungan karena putusan
dan/atau penetapan pengadilan, baik yang berada di Indonesia maupun yang
tinggal bersama Pekerja Migran Indonesia di luar negeri.
Jaminan
Calon Pekerja
Sosial melalui Sanksi pidana
Migran tidak
Skema Sistem yg tinggi thd
direkrut namun
Jaminan pelanggar UU
mendaftar
Sosial
(PMI sebagai
Nasional
Subyek Aktif)
Negara tidak Pekerja
memobilisasi Migran tidak
namun dapat dibebani
memfasilitasi Optimalisasi biaya
Peran Perlindungan
migrasi penempatan
Pemerintah Lebih
Pusat dan Diutamakan
Daerah serta (Kompetensi
Desa sebagai syarat
utama)
PENCARI KERJA

AGEN/PENGGUNA

PERJANJIAN KERJA
PERJANJIAN
PENEMPATAN KERJA

CALON TKI/PMI

DINAS TENAGA KERJA/LTSA

1. LAPOR KEDATANGAN
2. LAPOR KEPULANGAN
3. LAPOR PERMASALAHAN
4. LAPOR PERPANJANGAN
KBRI
Lengkap
6 Dokumen

1 18 Tahun 5 Kompenten

Sehat Jaminan
2 Jasmani &
Terdaftar pada
4 Sosial
Rohani
3 Disnaker/LTSA
Kab/Kota
1) Surat keterangan status perkawinan, bagi yang telah
menikah melampirkan fotokopi buku nikah;
2) surat keterangan izin suami atau istri, izin orang tua, atau
izin wali yang diketahui oleh kepala desa atau lurah;
3) sertifikat kompetensi kerja;
4) surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan
kesehatan dan psikologi;
5) paspor yang diterbitkan oleh kantor imigrasi setempat;
6) Visa Kerja;
7) Perjanjian Penempatan Pekerja Migran Indonesia; dan
8) Perjanjian Kerja.

Pasal 13 UU 18/2017
4
1
SIAP
SIAP FISIK DAN MENTAL
2 SIAP DOKUMEN
3 SIAP BAHASA, BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT NEGARA SETEMPAT
4 SIAP KETRAMPILAN/KOMPETENSI
LARANGAN
PENEMPATAN TKI LN
Kepmenaker No. 260/2015

11
a. Mempunyai peraturan perundang-
undangan yang melindungi tenaga
kerja asing;
b. Telah memiliki perjanjian tertulis
antara pemerintah negara tujuan
penempatan dan Pemerintah Republik
Indonesia; dan/atau
c. Memiliki Sistem Jaminan Sosial
dan/atau asuransi yang melindungi
pekerja asing.

NEGARA DI DUNIA Minimal memenuhi


satu syarat tsb......!!!!
Badan : Penempatan oleh Pemerintah
(misal: Korea dan Jepang)

Perusahaan Penempatan Pekerja


Migran Indonesia : (Sektor Formal dan
Informal (Domestik=Rumah Tangga)

Perusahaan yang menempatkan Pekerja


Migran Indonesia untuk kepentingan
perusahaan sendiri.
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PEMERINTAH PUSAT SAMPAI DESA
Pemerintah Daerah Kab/Kota (pasal 41)
Pemerintah Pusat (pasal 39) 1. menyosialisasikan informasi dan permintaan;
2. membuat basis data PMI;
1. menjamin pelindungan PMI dan keluarganya;
3. melaporkan hasil evaluasi terhadap Perusahaan kepada Pemerintah
2. mengawasi penyelenggaraan penempatan PMI;
Daerah provinsi;
3. menjamin pemenuhan hak PMI dan keluarganya;
4. mengurus kepulangan PMI bermasalah sesuai dengan kewenangannya;
4. membentuk dan mengembangkan sistem informasi
5. memberikan Pelindungan PMI sebelum bekerja dan setelah bekerja di
terpadu;
daerah kabupaten/kota;
5. koordinasi kerja sama antarinstansi terkait;
6. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kerja;
6. mengurus kepulangan PMI bermasalah;
7. melakukan reintegrasi sosial dan ekonomi bagi PMI dan keluarganya;
7. menyusun kebijakan mengenai Pelindungan PMI dan
8. memfasilitasi pelatihan vokasi yang anggarannya berasal dari fungsi
keluarganya;
pendidikan;
8. menghentikan atau melarang penempatan PMI;
9. membentuk layanan terpadu satu atap.
9. menerbitkan dan mencabut SIP3MI;
10. menerbitkan dan mencabut SIP2MI;
11. memfasilitasi pelatihan vokasi yang anggarannya berasal
dari fungsi pendidikan. Pemerintah Desa (pasal 42)
1. menerima dan memberikan informasi dan permintaan
Pemerintah Daerah Provinsi (pasal 40)
pekerjaan;
1. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kerja;
2. mengurus kepulangan PMI bermasalah sesuai dengan 2. melakukan verifikasi data dan pencatatan PMI;
kewenangannya; 3. memfasilitasi pemenuhan persyaratan administrasi
3. menerbitkan izin kantor cabang Perusahaan; kependudukan;
4. melaporkan hasil evaluasi terhadap Perusahaan kepada 4. melakukan pemantauan keberangkatan dan kepulangan
Menteri;
5. memberikan Pelindungan PMI sebelum bekerja dan setelah PMI;
bekerja; 5. melakukan pemberdayaan kepada PMI, dan keluarganya.
6. menyediakan pos bantuan dan pelayanan;
7. memfasilitasi pelatihan vokasi yang anggarannya berasal
dari fungsi pendidikan;
8. membentuk layanan terpadu satu atap.
3
Mencari Peluang Kerja
1

Menempatkan Pekerja Migran Indonesia


2

Menyelesaikan permasalahan PMI yang


ditempatkannya 3
Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia: badan
usaha berbadan hukum perseroan terbatas yang telah
memperoleh izin tertulis dari Menteri untuk
menyelenggarakan pelayanan penempatan Pekerja Migran
Indonesia.
Perusahaan yang akan menjadi Perusahaan Penempatan Pekerja Migran
Indonesia wajib mendapat izin tertulis berupa SIP3MI dari Menteri
Ketenagakerjaan.
SIP3MI tidak dapat dialihkan dan dipindahtangankan kepada pihak lain.

SIP3MI berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang.

Untuk dapat melakukan perekrutan dan penempatan PMI, P3MI


wajib memiliki SIP2MI dari Badan.
Perusahaan Penempatan Pekerja Migran
Indonesia dapat membentuk kantor cabang di
luar wilayah domisili kantor pusatnya.

Kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang


Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia
menjadi tanggung jawab kantor pusat
Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia

Kantor cabang P3MI wajib terdaftar di


Pemerintah Daerah provinsi.
Kepastian Umur Calon Pekerja Migran tidak boleh kurang dari 18
Tahun
1
Keberadaan dan Keabsahan dokumen persyaratan:
a. KTP dan KK
b. Surat Keterangan Status Perkawinan 2
c. Surat Ijin Ortu/Suami/Istri yg diketahui Kepala Desa
d. Kepesertaan dalam Jaminan Sosial
e. Surat Keterangan sehat dari RS/Klinik yg ditunjuk
f. Sertifikat Kompetensi Kerja
g. Perjanjian Penempatan
h. Perjanjian Kerja
i. Paspor
j. Visa Kerja
Cek negara mana yang akan dituju 3
NO SIAPA PELAKU TRAFIKING
1 Sponsor PMI/calo Mereka berbohong pada CPMI mengenai kondisi kerja atau
memberikan dokumen dgn info palsu (mis: usia, pekerjaan,
diberikan uang muka)
2 Agen Perekrut PMI Mereka menampung, atau memaksa orang melakukan
pekerjaan yang mereka tidak mau lakukan (mis: kerja seks),
menampung tanpa dokumen,
3 Aparat memalsukan dokumen, pelanggaran perekrutan atau
pemerintahan membantu melintasi perbatasan scara ilegal, meloloskan PMI
yang tidak memenuhi syarat, mengubah umur, status, alamat
4 Majikan/Pengguna Melakukan pekerja atau tidak membayar upahnya, menahan
upah
6 Kerabat Menjual anak, atau membuatkan kontrak bagi anak mereka
untuk pekerjaan yang eksploitatif, membantu memalsukan
dokumen, dll
PERMENAKER NOMOR 9 TAHUN 2019 TENTANG
02 TATA CARA PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN
INDONESIA
Penempatan Pekerja Migran Indonesia
LINGKUP PENGATURAN:
• penempatan Pekerja Migran Indonesia
oleh P3MI;
• penempatan Pekerja Migran Indonesia
oleh perusahaan untuk kepentingan
perusahaan sendiri; dan
• Pekerja Migran Indonesia Perseorangan.
Penempatan oleh
P3MI
•P3MI yang akan melaksanakan
penempatan wajib memiliki
SIP2MI
•SIP2MI diterbitkan oleh Badan
Syarat memperoleh SIP2MI, mengunggah
dokumen:
1. Perjanjian kerja sama penempatan;
2. Surat permintaan Pekerja Migran Indonesia
dari Pemberi kerja;
3. Rancangan Perjanjian Kerja; dan
4. Rancangan Perjanjian Penempatan.
Cara
Permohonan
SIP2MI

Secara Daring

Berlaku Nasional
SEBELUM
Tahapan BEKERJA

Pelaksanaan
Penempatan SELAMA
Pekerja BEKERJA

Migran
Indonesia SETELAH
BEKERJA
SEBELUM BEKERJA
Tahapan Sebelum Bekerja
1. Pemberian Informasi (informasi pasar kerja, tata cara penempatan, dan kondisi kerja di ljuar negeri)
2. Pendaftaran (di LTSA – Dinas Kab/Kota)
3. Seleksi (sesuai kebutuhan negara penempatan, dilakukan oleh P3MI dengan melibatkan pengantar
kerja atau petugas antar kerja, Apabila mengikutsertakan Mitra Usaha dan/atau Pemberi Kerja harus
melapor kepada LTSA atau Dinas Kabupaten/Kota)
4. Pemeriksaan Kesehatan dan Psikologi (dilaksanakan di Sarana Kesehatan dan Lembaga Psikologi)
5. Penandatangan Perjanjian Penempatan (CPMI dgn P3MI, diketahui oleh pejabat Dinas Kab/Kota)
6. Pendaftaran kepesertaan Jaminan Sosial (Sebelum Bekerja: Dibayar setelah menandatangani
Perjanjian Penempatan, Selama dan Setelah Bekerja: Dibayarkan setelah OPP)
7. Pengurusan Visa Kerja (sesuai dengan persyaratan negara penempatan)
8. OPP (u/ memberikan pemahaman thdp PUU, materi PK, dan lainnya; di LTSA atau difasilitasi oleh
Disnaker Kab/Kota)
9. Penandatanganan Perjanjian Kerja (standar PK, penandatangan dan verifikasi di atur dgn Peraturan
Badan)
10. Pemberangkatan (sebelum pemberangkatan melakukan pendataan sidik jari biometric melalui
SISKOTKLN/SISKO P2MI pada saat OPP)
Pemberian
Informasi

•Pasar Kerja
•Tata Cara
Penempatan
•Kondisi Kerja di
Luar Negeri
Dokumen
PENDAFTARAN Persyaratan CPMI
• KTP-el dan Kartu Keluarga;
• Surat Keterangan Status
Perkawinan dengan
melampirkan Buku Nikah;
• Surat keterangan izin
suami/istri, izin orang tua, atau
izin wali diketahui kepala
desa/lurah;
• Sertifikat Kompetensi Kerja;
• Surat Keterangan Sehat;
• Kartu Kepesertaan Jaminan
Kesehatan Nasional.
• Dilakukan oleh P3MI melibatkan
Pengantar Kerja atau Petugas Antar Kerja
• Dapat mengikutsertakan Mitra Usaha
dan/atau Pemberi Kerja

Seleksi
• Apabila mengikutsertakan Mitra Usaha
dan/atau Pemberi Kerja harus melapor
kepada LTSA atau Dinas Kabupaten/Kota
• Pengumuman Lulus Seleksi diumumkan
secara daring atau luring oleh LTSA
dan/atau Dinas Kabupaten/Kota
PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN PSIKOLOGI

1. P3MI dapat membantu dan memfasilitasi


CPMI yang telah lulus seleksi
2. Dilaksanakan di Sarana Kesehatan dan
Lembaga Psikologi
PERJANJIAN
PENEMPATAN
• CPMI yang lulus seleksi wajib
menandatangani Perjanjian
Penempatan dengan P3MI dan
diketahui oleh Pejabat Dinas
Kab/Kota.
• Perjanjian Penempatan dibuat
rangkap 3 (tiga) untuk masing-
masing pihak.
• Format sesuai Permenaker 9
Tahun 2019
Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan

• Sebelum Bekerja: Dibayar


setelah menandatangani
Perjanjian Penempatan
• Selama dan Setelah
Bekerja: Dibayarkan
setelah OPP
Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP)
• P3MI wajib mendaftarkan CPMI
• Pendaftaran harus melampirkan Perjanjian Kerja, Paspor, dan Visa
Kerja
• Diselenggarakan di LTSA dan/atau difasilitasi oleh Dinas Kab/Kota.
• Harus menyertakan Pengantar Kerja/Petugas Antar Kerja dan
Narasumber lain terkait penempatan dan pelindungan Pekerja
Migran.
• Paling lambat 2 hari sebelum CPMI berangkat ke Luar Negeri.
• LTSA / Dinas Kab/Kota menerbitkan Surat Keterangan telah
mengikuti OPP.
• CPMI yang telah memiliki Suket OPP dan akan bekerja kembali ke
negara tujuan yang sama dan tidak lebih dari 2 (dua) tahun sejak
kepulangan.
Perjanjian
Kerja
Perjanjian tertulis antara
Pekerja Migran Indonesia dan
Pemberi Kerja yang memuat
syarat kerja, hak, dan kewajiban
setiap pihak, serta jaminan Standar, penandatanganan,
dan verifikasi diatur Perka
keamanan dan keselamatan Badan.
selama bekerja sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
“CPMI sebelum
berangkat harus
melakukan pendataan
sidik jari biometrik
melalui Sisko P2MI
pada saat OPP”
SELAMA BEKERJA
• Dimulai sejak tiba di negara tujuan penempatan;
• Pekerja Migran Indonesia wajib melaporkan kedatangan
kepada Atase Ketenagakerjaan atau pejabat dinas luar
negeri yang ditunjuk di negara penempatan melalui
Mitra Usaha P3MI;
• Atnaker atau pejabat dinas luar negeri yang ditunjuk
melakukan pembinaan kepada PMI saat tiba di negara
tujuan penempatan;
• P3MI wajib melaporkan data kepulangan dan/atau data
perpanjangan Perjanjian Kerja kepada Atase
Ketenagakerjaan atau pejabat dinas luar negeri yang
ditunjuk di negara penempatan.
SETELAH BEKERJA
Di mulai sejak tiba di Debarkasi Indonesia
Dimulai sejak Pekerja Migran Indonesia tiba di Debarkasi Indonesia

Badan memfasilitasi Pekerja Migran


Indonesia yang bermasalah di debarkasi
Indonesia berdasarkan laporan Atase
Ketenagakerjaan
Penempatan untuk
Kepentingan
Perusahaan Sendiri
•BUMN
•BUMD
•Perusahaan Swasta
bukan P3MI

Ijin Tertulis dari Menteri


Ketenagakerjaan
Penempatan untuk Kepentingan Perusahaan
Sendiri

• Memiliki hubungan kepemilikan dengan


perusahaan di luar negeri
• Memperoleh kontrak pekerjaan pada bidang
usahanya;
• Memperluas usaha di negara tujuan penempatan;
• Meningkatkan kualitas SDM
PEKERJA MIGRAN PERSEORANGAN
PERSYARATAN

• Telah diterima bekerja pada Pemberi Kerja Berbadan


Hukum;
• Tidak dipekerjakan pada jabatan yang terendah pada
setiap sektor;
• Tidak dipekerjakan pada Pemberi Kerja perseorangan
atau sektor domestik;
• Melakukan pendaftaran pada LTSA atau Dinas
Kab/Kota
Pendaftaran Pekerja Migran Perseorangan
• Profil Pemberi Kerja Berbadan Hukum;
• Fotocopy Perjanjian Kerja;
• Fotocopy bukti kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan;
• Fotocopy Visa Kerja
• Surat Pernyataan bertanggungjawab terhadap segala resiko
ketenagakerjaan yang dialami.
• Terintegrasi melalui Sisnaker dan TIDAK DIPUNGUT BIAYA
PENGAWASAN
• Dilaksanakan oleh Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan;
• Pengawasan terhadap
penyelenggaraan penempatan dan
pelindungan Pekerja Migran
Indonesia sesuai dengan lingkup tugas
dan kewenangan masing-masing pada
instansi yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang
ketenagakerjaan.
02
03
PERMENAKER NOMOR 10 TAHUN 2019 TENTANG TATA
CARA PEMBERIAN IZIN PERUSAHAAN PENEMPATAN
PEKERJA MIGRAN INDONESIA
Tahapan Penerbitan SIP3MI

1. Perusahaan menyampaikan permohonan SIP3MI


melaui OSS;
2. OSS menerbitkan SIP3MI;
3. Perusahaan wajib memenuhi komitmen Izin Usaha
SIP3MI;
4. Dirjen menyampaikan notifikasi SIP3MI kepada
Lembaga OSS atas hasil pemenuhan komitmen; dan
5. SIP3MI berlaku efektif berdasarkan notifikasi.
KOMITMEN PERSYARATAN (SIP3MI BARU)
• Surat permohonan dari Penanggung Jawab perusahaan kepada Menteri melalui Dirjen di atas kertas
bermaterai cukjup;
• Bukti modal disetor yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan paling sedikit
Rp5.000.000.000,-;
• Bilyet deposito atas nama perusahaan sebesar Rp1.500.000.000,- pada bank pemrintah;
• Penguasaan sarana dan prasarana kantor;
• Rencana kerja penempatan dan pelindungan PMI paling singkat 3 (tiga) tahun berjalan;
• Struktur organisasi perusahaan;
• Pas foto penanggung jawab perusahaan berwarna merah ukuran 4x6; dan
• Surat pernyataan penanggung jawab perusahaan, yang memuat tidak merangkap jabatan sebagai
direksi P3MI lain, tidak pernah dijatuhi hukuman pidana yang berkaitan dengan penempatan PMI,
bersedia mengubah dan menyerahkan bilyet deposito atas nama perusahaan menjadi atas nam
Menteri q.q. P3MI, memiliki system manajemen mutu ISO 9001, melakukan proses penempatan PMI
dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun setelah mendapatkan SIP3MI.
KOMITMEN SIP3MI PERPANJANGAN
1. Permohonan perpanjangan kepada Menteri paling lama 30 hari kerja sebelum masa berlaku SIP3MI
berakhir.
2. Surat permohonan dari penanggung jawab kepada Menteri;
3. SIP3MI yang masih berlaku;
4. Surat rekomendasi BP2MI yang menyatakan P3MI telah menyelesaikan permasalahan dan kasus PMI;
5. Telah melaksanakan penempatan paling sedikit 75 % dari rencana penempatan dan pelindungan PMI;
6. Pas foto Penanggung Jawab P3MI bewarna merah ukuran 4x6;
7. Bukti rencana kerja penempatan dan pelindungan PMI paling singkat 3 (tiga) tahun berjalan;
8. Penguasaan sarana dan prasaran kantor;
9. Bukti penyampaian laporan penempatan secara periodic kepada Menteri;
10. Neraca keuangan selama 2 tahun;
11. Sertifikat ISO 9001;dan
12. Surat pernyataan penanggung jawab P3MI.
SIP3MI PERUBAHAN

1. PERUBAHAN
PENANGGUNG JAWAB (DIRUT ATAU 2. ALAMAT P3MI
PRESIDR) P3MI
1. PERUBAHAN PENANGGUNG JAWAB P3MI
Harus memenuhi Komitmen:
1. Permohonan tertulis dari Penanggung Jawab P3MI baru kepada
Menteri melalui Dirjen;
2. SIP3MI yang masih berlaku;
3. Akte notaris perubahan dan pengesahan akte perubahan;
4. Surat pernyataan penanggung jawab P3MI (memuat: tidak
merangkap jabatan sebagai Penanggung Jawab P3MI lain, tidak
pernah dijatuhi hukuman pidana berkaitan dgn penempatan PMI,
dan bertanggung jawab atas PMI yang telah ditempatkan)
2. PERUBAHAN ALAMAT P3MI
Harus memenuhi Komitmen:
1. Permohonan tertulis dari Penanggung Jawab P3MI baru kepada
Menteri melalui Dirjen;
2. SIP3MI yang masih berlaku;
3. Akte notaris perubahan dan pengesahan akte perubahan;
4. Penguasaan sarana dan prasarana kantor sesuai jangka waktu
berakhirnya SIP3MI
IZIN KANTOR CABANG P3MI
Tahapan:
1. P3MI menyampaikan permohonan izin Kantor cabang P3MI melalui
OSS;
2. OSS menerbitkan izin kantor cabang P3MI berdasarkan komitmen;
3. Pelaku Usaha wajib memenuhi komitmen Izin Kantor Cabang P3MI;
4. Kepala Dinas Provinsi notifikasi pemenuhan komitmen izin Kantor
Cabang P3MI kepada Lembaga OSS; dan
5. Izin kantor cabang P3MI berlaku efektif berdasrkan notifikasi.
PENGAKHIRAN IZIN
SIP3MI KANTOR CABANG P3MI
1. Jangka waktu SIP3MI berakhir; 1. Jangka waktu SIP3MI berakhir;

2. Atas Permintaan P3MI; atau 2. Atas Permintaan P3MI; atau


3. P3MI dikenakan sanksi 3. Izin Kantor Cabang P3MI
administrative pencabutan SIP3MI. dicabut.

SIP3MI berlaku selama 5 Tahun dan


dapat diperpanjang
KETENTUAN PERALIHAN
1. P3MI wajib menyesuaikan persyaratan paling lama 6
(enam) bulan sejak Permenaker No. 10 Tahun 2019
di undangkan (28 Juni 2019).
2. Dalam hal kewajiban tidak dipenuhi oleh P3MI,
Menteri mencabut SIP3MI.
PILOT PROJECT
04 SISTEM PENEMPATAN SATU KANAL
(SPSK)
Departemen baru dalam struktur

LATAR BELAKANG organisasi Kementerian Tenaga


Kerja dan Pembangunan Sosial
Arab Saudi untuk pelindungan
1. Kerajaan Saudi Arabia telah pekerja domestik
memiliki regulasi yang
Perbaikan tata kelola
melindungi pekerja asing dengan sistem MUSANED*)
domestic dan tta kelola baru
perlindungan bagi pekerja asing Pekerja Migran diberikan
kesempatan untuk berganti
domestik pengguna apabila terjadi
pelanggaran terhadap hak-haknya

2. Kesepakatan antara Mewujudkan tata kelola penempatan


Kementerian Ketenagakerjaan dan perlindungan PMI atas prinsip
Republik Indonesia dan saling menguntungkan, menghormati,
Ministry of Labour and Social aman, adil, bermartabat serta
Development Arab Saudi transparan.
*) MUSANED adalah sistem berbasis elektronik yang dikembangkan oleh Kementerian Tenaga Kerja
dan Pembangunan Sosial Arab Saudi salah satu fungsinya untuk mempermudah pekerja migran
memperoleh e-visa
DASAR HUKUM

Undang-Undang
Kepmenaker Nomor Kep. 260 Tahun 2015
Nomor 18 Tahun 2017
Tentang
Tentang Penghentian dan Pelarangan
Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Penempatan Tenaga Kerja Indonesia pada
Pengguna Perseorangan di Negara-negara
Kawasan Timur Tengah
Kepmen Nomor 291 Tahun 2018
Tentang
Pedoman Pelaksanaan Penempatan dan
Pelindungan
Pekerja Migran Indonesia di Kerajaan Arab
Saudi melalui Sistem Penempatan Satu Kanal Masih Tetap Berlaku
(SPSK)

Penyempurnaan tata kelola penempatan dan


pelindungan PMI di Luar Negeri
SISTEM PENEMPATAN SATU KANAL (SPSK)

1. Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) adalah sistem penempatan dan pelindungan Pekerja Migran
Indonesia yang terintegrasi secara online antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan
Arab Saudi, dimulai dari informasi, pendaftaan, seleksi, penempaan, dan pemulangan yang berada di
bawah kendali Pemerintah Republik Indonesia.

2. Sistem SPSK dilaksanakan:


1. Melalui hubungan kerja antara Pekerja Migran Indonesia dengan agensi penempatan di Kerajaan
Arab Saudi (Syarikah)
2. Penempatan Pekerja Migran Indonesia untuk jabatan housekeeper, babysitter, family cook,
elderly caretaker, family driver, dan child care worker dilakukan secara bertahap sejak
diluncurkannya Sistem Penempatan Satu Kanal dan disesuaikan dengan ketersediaan (supply)
dan permintaan (demand) Pekerja Migran Indonesia
3. Di Riyadh, Jeddah, Madinah dan wilayah timur (dammam, Dahran, dan Khobar)
4. Dengan tidak membebankan biaya dalam bentuk apapun kepada Pekerja Migran Indonesia
PRINSIP SISTEM PENEMPATAN SATU KANAL

6 Bulan Periode Pilot


Sesuai supply Project, dengan 2 Tahun
dan demand Masa Kontrak Kerja

Lokasi: Jeddah, Riyadh, Untuk jabatan: Housekeeper,


Madinah, dan Wilayah Timur Baby Sitter, Family Cook,
(Dammam, Dhahran, dan Elderly Care Taker, Family
Khobar) Driver, Child Care Worker

Evaluasi dapat dilakukan setiap 3


Dilakukan oleh kedua bulan oleh Joint Task Force kedua
negara dengan sistem pihak. Hasil evaluasi menentukan
yang terintegrasi kelanjutan pilot project.

61
HAK PMI DALAM SISTEM
SISTEM PENEMPATAN SATU KANAL (SPSK)
PENEMPATAN SATU KANAL

Hubungan kerja Menggunakan single


dengan Syarikah standar kontrak kerja

Gaji mimimum USD 400 tanpa


potongan dan pembayaran gaji
Tidak dibebankan melalui perbankan yang dibayarkan
biaya dalam setiap akhir bulan dan tidak lebih
bentuk apapun dari minggu kedua pada bulan
berikutnya.

62
PERUBAHAN SISTEM
SISTEM PENEMPATAN SATU KANAL (SPSK)

INDIKATOR SISTEM LAMA SISTEM BARU (SPSK)


Pelaksanaan Rekrutmen dan Manual Online
Penempatan
Penetapan Syarikah oleh Pemerintah Tidak Ada Ada
Tanggung Jawab Syarikah terhadap Tidak Langsung Langsung
Pekerja Migran Indonesia
Proses Pembayaran Gaji Tunai (by hand), Susah Melalui bank, dapat
Diawasi/Dimonitor diawasi/dimonitor
Kasus Pembayaran Gaji Sering Tidak Dibayar / Tidak Tepat Paling lambat dibayar 2 Minggu
Waktu setelah tanggal pembayaran
Job Order Tanpa verifikasi pemerintah Diverifikasi pemerintah
Joint Committee Tidak Ada Ada
Dispute Settlement Tidak Jelas Jelas
Call Center Tidak Ada Ada
ENJAZ Bebas didapatkan P3MI Melalui persetujuan pemri
Penerbitan Visa Kerja Dapat diminta oleh siapa saja Terkontrol dan ketat
63
LANJUTAN….. SISTEM PENEMPATAN SATU KANAL (SPSK)

INDIKATOR SISTEM LAMA SISTEM BARU (SPSK)


Akses Komunikasi Tidak terjamin Terjamin
Jam Kerja Tidak jelas / tidak diatur Jelas / diatur
Izin Sakit Tidak tersedia Tersedia
Upah Lembur Tidak wajib Wajib
Biaya Transportasi Tanggung jawab pmi Tanggung jawab syarikah
Biaya Pemulangan Tidak ditanggung pengguna Ditanggung pengguna
Asuransi Kesehatan Tidak wajib Wajib
Berganti Pengguna Tidak memungkinkan Memungkinkan
Penempatan secara Ilegal Besar Minim
Penjatuhan status Blagh Horoob Dilaporkan oleh pengguna Dilaporkan oleh syarikah
(mangkir / kabur)
Penerapan Sistem Kafalah Berlaku Tidak berlaku

64
Progres implementasi

Pada tanggal 16 September 2019 telah dilaksanakan Pertemuan Bilateral yang menyepakati:
1. Pilot Project SPSK akan dimulai pada tanggal 1 Oktober 2019;
2. Memperpanjang masa berlaku dokumen TA hingga April 2020;
3. Membentuk Joint Task Force untuk melakukan monitoring dan evaluasi implementasi SPSK, serta menyelesaikan
dispute settlement yang terjadi dari implementasi SPSK.

Selain itu, Delegasi Arab Saudi juga menyampaikan komitmen, antara lain:
1. Menetapkan jumlah Syarikah yang akan berpartisipasi dalam SPSK adalah sebanyak 42;
2. Memperbaharui materi Orientasi Pra-Pemberangkatan bagi Calon Pekerja Migran Indonesia;
3. Memastikan bahwa hotline service 24 jam di Arab Saudi dapat diakses oleh seluruh Pekerja Migran Indonesia
dalam Bahasa Indonesia

65
PERKEMBANGAN ATURAN TURUNAN
05 UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN
2017
Peraturan Pelaksana Amanat UU 18 Tahun 2017
5 PERMENAKER
2 PERATURAN PRESIDEN
a. Permenaker 18 Tahun 2018 Jamsos PMI
a. Badan Pelayanan dan
b. P3MI
Pelindungan Pekerja
c. Penempatan PMI
Migran Indonesia
d. Sanksi Administrasi P3MI
b. Tugas dan Wewenang
e. Penghentian dan Pelarangan
Atase Ketenagakerjaan
Penempatan PMI
3 PERATURAN PEMERINTAH
a. Pelaksana Pelindungan Pekerja 3 PERKA BADAN
Migran Indoneia a. Persyaratan sebelum
b. Penempatan dan Pelindungan
bekerja
Awak Kapal Niaga dan Awak
Kapal Perikanan
c. Penempatan Pekerja Migran
Indonesia oleh Badan
2019 b. Standar Perjanjian Kerja,
penandatanganan,
dan verifikasi
a. Biaya Penempatan PMI
PROGRAM PENYUSUNAN
PERATURAN PEMERINTAH DAN
PERATURAN PRESIDEN
Keppres 10 dan 11 Tahun 2019
Rancangan Peraturan Pemerintah
Keppres 11 Tahun 2019 tentang Program Penyusunan Peraturan Pemerintah Tahun 2019
.
PERATURAN PELAKSANA PROGRES
NO
1 Peraturan Pemerintah tentang • Telah dibentuk SK Panitia Antar Kementerian (PAK) Nomor
Pelindungan Pekerja Migran KEP.116/NAKER-SJ/W/2019 tanggal 11 April 2019
Indonesia. • Telah tersusun RPP Tim Kecil antar kementerian/lembaga
• Proses uji publik dengan Koalisi Masyarakat Sipil, Serikat Buruh,
Amanat Pasal 20, Pasal 23, Pasal 28, Asosiasi P3MI, Komnas Perempuan dan ILO pada tanggal 22 Juli,
Pasal 36, Pasal 38 ayat (4), Pasal 43, 9 Agustus dan 14 Agustus 2019
dan Pasal 52 ayat (2), Pasal 75 ayat • Pembahasan antar kementerian/lembaga untuk “inventarisir masukan
(3) dan Pasal 76 ayat (3) Koalisi Masyarakat Sipil, Serikat Buruh, Asosiasi P3MI, Komnas
Perempuan dan ILO”
• Pembahasan Antar Kementerian
2 Peraturan Pemerintah tentang • Telah selesai dilaksanakan pembahasan harmonisasi Kementerian
Pelaksanaan Penempatan Pekerja Hukum dan HAM
Migran Indonesia oleh Badan. • proses penandatangan Presiden

Amanat Pasal 50 ayat (2)


NO PERATURAN PELAKSANA PROGRES

3 Peraturan Pemerintah tentang • Telah dilaksanakan beberapa kali pembahasan antar kementerian/lembaga
Penempatan dan Pelindungan (Kemenaker, Kumham, Kemenhub, KKP, KemenkoPMK, Setneg, Setkab, dan
Pelaut Awak Kapal dan Pelaut BNP2TKI)
Perikanan. • Telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan HAM untuk proses
pengharmonisasian
Amanat Pasal 64
Rancangan Peraturan Presiden
Keppres 10 Tahun 2019 tentang Program Penyusunan Peraturan Presiden Tahun 2019
.

NO PERATURAN PELAKSANA PROGRES


1 Peraturan Presiden tentang Badan • Penyampaian Surat MenPAN tertanggal 4 September 2019 kepada
Pelindungan Pekerja Migran Sekretaris Negara untuk proses penandatangan Presiden.
Indonesia.

Amanat Pasal 48

2 Peraturan Presiden tentang Tugas • Telah dibentuk SK Panitia Antar Kementerian (PAK) Nomor
dan Wewenang Atase KEP.113/NAKER-SJ/W/2019 tanggal 11 April 2019
Ketenagakerjaan. • Tersusun Rancangan Perpres internal untuk dikoordinasikan
dengan K/L terkait.
Amanat Pasal 22 ayat (4)
Rancangan Peraturan Menteri
NO PERATURAN PELAKSANA AMANAT PROGRES

1 Peraturan Menteri tentang Jaminan Pasal 29 ayat (5) Permenaker Nomor 18 Tahun 2018
Sosial bagi Pekerja Migran Indonesia.
2 Peraturan Menteri tentang Perusahaan Pasal 37 ayat (2), Pasal 51 Permenaker Nomor 10 Tahun 2019
Penempatan Pekerja Migran ayat (3), Pasal 53 ayat (4),
Indonesia. Pasal 54 ayat (3), Pasal 55
ayat (3), Pasal 57 ayat (5) dan
Pasal 74 ayat (2)
3 Peraturan Menteri tentang Pasal 60, Pasal 61 ayat (3) dan Permenaker Nomor 9 Tahun 2019
Penempatan Pekerja Migran Indonesia Pasal 63 ayat (4)
(P3MI, Perusahaan Untuk Kepentingan
Perusahaan Sendiri, dan Pekerja
Migran Indonesia Perseorangan)
4 Peraturan Menteri tentang Penghentian Pasal 32 ayat (4) Proses Berita Negara Republik Indonesia (BNRI)
dan Pelarangan Penempatan Pekerja di Kementerian Hukum dan HAM
Migran Indonesia.

5 Peraturan Menteri tentang Sanksi Pasal 37 ayat (2) Menunggu hasil RPP Pelindungan Pekerja Migran
Administratif perusahaan Penempatan Indonesia karena salah satu substansi mengatur
Pekerja Migran Indonesia terkait sanksi administratif bagi P3MI.
72

Anda mungkin juga menyukai