BAB I
PENDAHULUAN
disebut COVID-19) yang terjadi di Wuhan pada akhir Desember 2019, Covid-19
hingga saat ini telah menginfeksi lebih dari 977 ribu orang di seluruh dunia
dengan jumlah negara yang telah terpapar sebanyak 213 negara dan telah
dipulangkan ke Negara nya masing-masing bagi tenaga kerja asing. Hal ini pula
yang menimpa para pekerja migran Indonesia (Selanjutnya disebut PMI) yang
bekerja di luar negeri. Daerah yang paling banyak menempatkan PMI adalah Jawa
Timur.
Sama halnya dengan kondisi di Indonesia yang saat ini hampir di semua
menyisakan permasalahan di Negara tujuan. Belum lagi ada banyak PMI yang
tidak dapat pulang seperti PMI yang masuk ke Negara Malaysia secara non
1
Google Berita, Update corona 24 Sept: Seluruh dunia,
https://news.google.com/covid19/map?hl=id&mid=%2Fm%2F02j71&gl=ID&ceid=ID%3Aid,
Diakses pada hari Kamis, 24 September 2020, Pukul 20.40 WIB.
1
2
Kerja atau pengurangan para pekerjanya. Hal ini juga memaksa pekerja untuk
Work From Home (WFH) atau tidak bekerja sama sekali. Ini berarti berkurangnya
atau terhentinya sumber nafkah pekerja atau buruh dan keluarganya. Akibat
Ketenagakerjaan, pada bulan Mei sudat 1,7 juta orang yang di PHK, diperkirakan
umbas dari pandemic ini akan terdapat 3 juta orang yang di PHK 3, Ini belum
diambil dibidang ketenagakerjaan yaitu padat karya produktif dan padat karya
tengah pandemic. tenaga kerja yang di PHK di dalam negeri dengan PMI yang ter
PHK dari luar negeri, tentunya memerlukan perlakuan yang berbeda untuk itu
daerah berbasis pada kebutuhan perlu menjadi acuan dalam pembuatan kebijakan
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945, mengatur hak warga negara atas pekerjaan dan
dalam negeri tidak mencukupi semua permintaan kerja masyarakat maka sebagian
memilih kerja diluar negeri, untuk itu Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017
pekerja migran mulai dari sebelum bekerja, perlindungan selama bekerja, dan
untuk menyediakan pekerjaan bagi warga negaranya, sedangkan terkait PMI maka
Negara pun juga bertanggung jawab memberikan perlindungan saat PMI bekerja
kewajiban bagi pemerintah daerah selama proses pra, saat dan purna penempatan.
Kewenangan bagi daerah dalam merespon kepulangan para PMI di saat pandemic
luar daerah, termasuk bekerja ke luar negeri sebagai pekerja migran. Tujuan
utama PMI Madura adalah Malaysia dan Arab Saudi. Dalam konteks Madura
pada konteks berbasis kebutuhan, yaitu kebutuhan tenaga kerja Madura yang
memiliki pembeda dengan daerah lain. Selain itu diperlukan pula kajian kebijakan
pandemi serta adanya kebijakan pemerintah daerah dan pusat dalam menangani
kasus-kasus ketenagakerjaan untuk memenuhi hak PMI yang belum diberikan dan
para PMI yang tertahan di Malaysia. Oleh karena itu, diperlukan perangkat hukum
yang memadai untuk memberikan landasan yang kuat bagi Pemerintah dan
hukum atau tidak memadainya Undang-Undang yang saat ini ada; dan
c) kondisi kekosongan hukum yang tidak dapat diatasi dengan cara membuat
Undang-Undang secara prosedur biasa yang memerlukan waktu yang cukup lama
maka pada tanggal 31 Maret 2020, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan
dengan judul yang cukup Panjang, yaitu tentang “Kebijakan Keuangan Negara
4
Jimly Asshiddiqie, Seminar Nasional Online “PROBLEMATIKA PERPU COVID-19”
5
Jika diperhatikan dengan baik, PERPU dapat dipandang sebagai satu contoh
yang pertama dalam sejarah penerapan ide ini dalam praktik. Namun, PEPRU
kebijakan pada masa pandemi karena ingin melihat bagaimana memahami dan
kebijakan pemerintah pada masa baru di saat pandemi ini. Hal inilah yang
INDONESIA”
5
LNRI Tahun 2020 Nomor 87, TLNRI Nomor 6485.
6
sebagai berikut :
Penelitian ini secara garis besar diharapkan dapat memberikan kegunaan baik
Kebijakan Daerah.
1.5 Keaslian
6
Ega Ramadayanti, COVID-19 dalam Perspektif One Health Approach dan Law
Enforcement , diakses dari https://fh.unpad.ac.id/covid-19-dalam-perspektif-one-health-
approach-dan-law-enforcement/ pada tanggal 25 September 2020 pukul 15.35 WIB.
7
Yosia Hetharie, Perlindungan Hukum Terhadap Keselamatan Kerja Bagi Tenaga
Kesehatan Akibat Pandemi Covid-19, diakses dari
https://fhukum.unpatti.ac.id/jurnal/sasi/article/view/307 pada tanggal 25 September 2020 pukul
15.40 WIB.
8
Bagi Tenaga Kesehatan Akibat Pandemi Covid-19 sementara penelitian ini lebih
8
Romauly ferbiana silitonga, Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten
Bekasi Dalam Pengentasan Kemiskinan Masyarakat, diakses dari
https://lib.unnes.ac.id/31906/1/3312413045.pdf pada tanggal 25 September 2020 pukul 15.48
WIB.
9
hukum normatif adalah penelitian yang mempunyai objek kajian tentang susunan
norma (kaidah atau aturan) hukum terkait peristiwa hukum dengan memberikan
peristiwa hukum yaitu tentang adanya kebijakan pada masa pandemic terhadap
hukum yang berhubungan dengan tema yang diteliti. 10 Oleh sebab itu, fokus
pemerintah daerah dan norma-norma dalam Hukum terkait isu hukum yang diteliti
Indonesia.
Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
artinya mempunyai otoritas yang merupakan hasil dari tindakan atau kegiatan
9
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2010, hlm. 36.
10
Jhonny Ibrahim, Teori Dan Metodelogi Penelitian Hukum Normatif, Malang, Bayumedia
Publishing, 2007, hlm. 302.
10
yang dilakukan oleh lembaga yang berwenang untuk itu.”11 Adapun bahan hukum
primer dalam penelitian ini terdiri atas bahan hukum yang berasal dari peraturan
Migran Indonesia.
11
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum: Normatif dan Empiris,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2015, hlm. 157.
11
undangan, hasil penelitian, buku-buku teks, jurnal ilmiah, surat kabar (koran),
pamflet, brosur dan berita internet.” 12 Bahan hukum sekunder yang dipakai dari
penelitian ini seperti hasil penelitian, buku-buku teks, jurnal ilmiah, dan berita
internet yang berkaitan dengan pengaruh kebijakan pada masa pandemi terhadap
serta telaah isu hukum terhadap bahan-bahan hukum yang telah diperoleh untuk
menjawab isu hukum yang telah dirumuskan.13 Isu hukum dalam penelitian ini
Indonesia. “Metode analisis bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode preskriptif di mana analisis ini memberikan argumentasi atas hasil
penelitian yang telah dilakukan untuk memberikan penilaian benar atau salah atau
apa yang seyogianya dalam hukum terhadap suatu fakta atau peristiwa hukum dari
hasil penelitian.”14
BAB II
13
Pekerja Migran Indonesia dalam istilah Kamus Besar berarti orang yang
berpindah ke daerah lain, baik dalam maupun luar negeri untuk bekerja dalam
disebut sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI). Istilah TKI muncul dalam
Tenaga Kerja Indonesia di Luar negeri. Istilah TKI lebih sempit artinya daripada
Kerja Indonesia di Luar negeri disebutkan bahwa Tenaga Kerja Indonesia (yang
selanjutnya disebut sebagai TKI) adalah setiap warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka
Dalam pengertian pasal tersebut, yang disebut TKI hanyalah yang masih
Pekerja Migran Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia yang akan,
sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah
Republik Indonesia. Pengertian ini lebih luas karena mencakup 3 status pekerja
13
14
migran Indonesia sekaligus yaitu sebelum bekerja, selama bekerja, dan setelah
bekerja.
belakang yang dapat menarik pengertian buruh migran itu sendiri. Seperti yang
telah dirumuskan dalam Konvensi PBB No. 86 Tahun 1990 tentang Perlindungan
migran merupakan orang yang dilibatkan dalam urusan remunarasi di negara lain.
Remunerasi adalah pemberian balas jasa atau upah atas apa yang telah ia
kerjakan.15 Remunerasi yang dimaksud disini adalah gaji yang didapatkan oleh
Indonesia baik sebelum bekerja, selama bekerja, dan setelah bekerja yang
bahwa pekerja migran Indonesia adalah buruh yang bekerja di luar negeri baik
15
Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
(Jakarta, 2008), 1194.
16
Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,
hlm. 806.
17
Devi Rahayu. Hukum Ketenagakerjaan, Teori dan Studi Kasus. (Yogyakarta: New
Elmatera. 2011), 153.
15
kerja berjangka. Pada tahun 2017 melalui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017
Secara umum hak dan kewajiban pekerja migran Indonesia diatur dalam
calon pekerja migran Indonesia memilki hak dan kesempatan yang sama dalam:
penempatan,
dalam kontrak,
disepakati,
migran Indonesia dan pengiriman ini berakhir pada tahun 1939 dimana total
paling besar di kawasan Asia, baik karena jumlah tenaga kerja yang melimpah,
pendidikan rendah maupun karena sikap yang penurut terhadap orang lain. 20
18
Agusmidah. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Dinamika dan Kajian Teori. (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2010), hlm 85.
19
BNP2TKI, “Sejarah TKI”, http://www.bnp2tki.go.id/profil-sejarah, diakses tanggal 22
Oktober 2020 pukul 10.12
20
Devi Rahayu. Hukum Ketenagakerjaan, Teori dan Studi Kasus. (Yogyakarta: New
Elmatera. 2011), 149.
17
Jumlah pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri didominasi oleh para
sedangkan Arab saudi dipilih karena ada kedekatan religius dengan bangsa
pekerja migran Indonesia baru dimulai pada tahun 60-an diawali dengan
ditetapkan pada tahun 1980-an. Kebijakan ini berisi tentang penempatan dan
21
Database Dinas Tenaga Kerja Kota Malang,“DataKetenagakerjaan”,
https://disnaker.malangkota.go.id/database/data-pengangguran/, diakses anggal 22 Oktober 2020
pukul 10.40
22
Fimela, “Sejarah Awal Tenaga Kerja Indonesia” ,https://www.fimela.com/li festyle-
relationship/read/3725017/sejarah-awal-tenaga-kerja-indonesia, diakses tanggal 22 Oktober 2020
pukul 10.56
23
Ibid, 150.
18
tahun 1969 oleh Departeman Perburuhan. Kemudian pada tahun 1970 lahir PP
No. 4 Tahun 1970 yang mendasari diperkenalkannya program Antar Kerja Antar
Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN). 24 Lahirnya regulasi ini
tidak tentram namun semakin banyak kasus yang dialami oleh para pekerja
migran Indonesia.
Tujuan perubahan ini adalah untuk memberikan porsi tugas yang seimbang antara
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan juga pihak swasta dalam perlindungan
a. Perundang-Undangan
Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Tiap-
tiap warga negera berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
atas perubahan Undang- Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan
Indonesia disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 November 2017. Tujuan
penegakan hak asasi manusia sebagai pekerja migran Indonesia di luar negeri dan
memberikan jaminan bidang hukum, ekonomi, dan sosial terhadap pekerja migran
Pekerja Migran Indonesia mengatur tentang pekerja migran yang bekerja pada
26
Devi Rahayu. Hukum Ketenagakerjaan, Teori dan Studi Kasus, (Yogyakarta: New
Elmatera. 2011), Hal 155
27
Utami Diah Kusumawati, “Perlindungan TKI Rendah, DPR Desak Pemerintah Revisi
UU”,https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160224115013-32-113137/perlindungan-tkirenda
h- dpr-desak-pemerintah-revisi-uu, diakses tanggal 24 Oktober 2020 Pukul 15.45
20
rumah tangga), awak kapal dan perikanan, hak dan kewajiban pekerja migran
atap, pembiayaan, jaminan sosial, hukum, dan ekonomi. Selain terhadap pekerja
3) Peraturan Pemerintah
4) Peraturan Menteri
28
Jogloabang, “UU 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran
Indonesia” https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-18-tahun-2017-tentang-pelindungan-pekerja-
migran- indonesia diakses 20 Oktober 2019.
21
Tahun 2018 tentang Jaminan Sosial Pekerja Migran Indonesia. Sebenarnya dalam
Indonesia bisa disebut peraturan baru sehingga belum banyak peraturan turunan
Luar Negeri.
Daerah Asal.
berada dan apapun yang mereka kerjakan. Dalam Pasal 18 UU Nomor 37 Tahun
permasalahan hukum dengan perwakilan negara asing di Indonesia. Pada Pasal 19b
perlindungan, dan bantuan hukum bagi warga negara dan badan hukum Indonesia
di luar negeri.
dimaksudkan disini diberikan secara umum kepada semua warga negaranya yang
berada di luar negeri. Jadi, pekerja Indonesia di luar negeri mempunyai hak yang
setara atas perlindungan dan pengakuan, tanpa memandang status dan sektor kerja
mereka. Oleh sebab itu, pekerja Indonesia termasuk mereka yang bekerja di sektor
pekerja Indonesia yang didasarkan pada nilai non diskriminasi, keselamatan dan
perlakuan yang adil, pengakuan atas martabat dan hak asasi manusia, informasi
yang benar bagi pekerja Indonesia dan keluarganya, akses atas keadilan,
demokrasi dan representasi, kerjasama dan peran serta masyarakat, serta keadilan
mengenai perlindungan hukum yang berlaku dan wajib diikuti oleh setiap WNA
yang ada di negara tersebut. Oleh karena itu, dalam proses penempatan Pekerja
undangan bagi Tenaga Kerja Asing atau dengan negara penerima yang sudah
29
Artikel ILO, “Memerangi Kerja Paksa dan Perdagangan Pekerja Migran Indonesia”,
didownload tanggal 26 Oktober 2020 Pukul 17.55
23
untuk melindungi kepentingan dan hak- hak pekerja migran saat bekerja di luar
yang disebut sebagai asas penempatan tenaga kerja untuk melindungi hak-hak
baik di dalam maupun di luar negeri.31 Pasal ini mensyaratkan bahwa jelas tidak
1) Terbuka
calon pekerja migran meliputi jenis pekerjaan, besarnya gaji, serta jam kerja.
2) Bebas
sedangkan pemberi kerja berhak memilih tenaga kerja sehingga tidak ada unsur
pemaksaan.
30
Abdul Haris, Migrasi Internasional di Asia Tenggara: Prospek dan Implikasi yang
Ditimbulkan, (Malang: UMM Press, 1997), hlm 46.
31
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
32
Ibid
24
3) Objektif
kepada pencari kerja yang sesuai dengan kemampuan dan persyaratan jabatan
pencari kerja, tidak boleh berdasarkan ras, agama, suku jenis kelamin, dan
pembeda-pembeda lainnya.
d. Asas Demokrasi adalah asas yang menjamin pekerja migran untuk bebas
kewajiban,
memandang ras, suku, agama, etnis, kelompok, golongan, bahasa dan lain
sebagainya,
maupun isntitusi swasta. Lembaga swasta yang diberi kewenangan terkait urusan
keselamatan jiwa raga, harkat dan martabat warga negara yang menjadi pekerja
34
Arief Syafrianto, “Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah
Asal Kalimantan Barat yang Bekerja di Malaysia, Skripsi Universitas Tanjungpura, 2013.
35
Abdul Haris, Migrasi Internasional di Asia Tenggara: Prospek dan Implikasi yang
Ditimbulkan, (Malang: UMM Press, 1997), hlm 52.
36
Devi Rahayu. Hukum Ketenagakerjaan, Teori dan Studi Kasus, hlm 155.
27
4. Kantor Imigrasi,
perlindungan terhadap hak pekerja migran dalam menerima upah atau gaji dari
bekerja dibagi menjadi dua aspek yaitu perlindungan administratif dan juga
perlindungan teknis.
37
Muslan Abdurrahman, Ketidakpatuhan TKI Sebuah Efek Diskriminasi Hukum, (Malang:
UMM Press, 2006), hlm 31
38
Ibid
39
Ibid,.
28
setelah kontrak berakhir.Hal ini dikarenakan, pekerja migran sudah menjadi objek
yang dikelola oleh balai penampungan sehingga jangan sampai pekerja migran
selama Pekerja Migran Indonesia dan anggota keluarganya berada di luar negeri.
dinas luar negeri yang telah ditunjuk oleh negara. Ada berbagai bentuk
dasilitasi repatriasi atau pelayanan pemulangan. Pada skripsi ini fokus penelitian
adalah perlindungan pekerja migran selama bekerja yaitu fasilitasi repatriasi yang
a. Fasilitasi Repatriasi
karena urusan kontrak kerja ataupun pidana terkait kekerasan, pelecehan seksual
penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia bahkan TNI dan POLRI
yang telah ditunjuk sampai pada daerah asalnya. Debarkasi merupakan titik
kedatangan lainnya sedangkan shelter adalah tempat singgah sementara bagi para
kepulangan jika terjadi hal-hal sebagai berikut menurut Pasal 27 ayat (1) Undang-
disepakati,
3) terjadi masalah ketika pulang cuti dan kontrak kerja telah berakhir,
penempatan,
6) deportasi
7) sakit,
8) meninggal dunia,
1. memiliki surat bukti bahwa dia terdaftar sebagai pekerja migran Indonesia
jenis pelaksanaan yang mana pada Pasal 4 Peraturan Badan Nasional Penempatan
yang bisa dilalui oleh pekerja migran Indonesia yaitu pulang secara
32
instansi lain.
Indonesia dari agen di luar negeri yang telah di verifikasi oleh Perwakilan RI di
negara penerima. Dalam proses rekrutmen ini, dilakukan verifikasi data calon
pekerja Indonesia, apakah sudah sesuai dengan syarat sebagai calon pekerja
33
Indonesia, termasuk tes kesehatan dan psikologi bagi Calon Pekerja Indonesia di
Luar Negeri tersebut dinyatakan lulus dan memenuhi syarat, maka tahap
Bagi Calon Pekerja Indonesia di Luar Negeri dengan tujuan Negara Timur
Pelatihan dan Sertifikasi CTKI PLRT penempatan kawasan Timur Tengah untuk
Pada tahap ini, pelaksanaan PAP bertujuan untuk memberikan informasi tentang
bahasa negara penerima, kultur dan budaya, serta informasi lain menyangkut
keadaan dan kondisi negara penerima tersebut. Pekerja Indonesia yang sudah
tanah air. Tahap ini dimulai sejak pekerja Indonesia tiba di negara penerima dan
ulang data dan kontrak kerja pekerja Indonesia yang dilakukan di kantor
34
perwakilan negara tujuan. Hal ini untuk mendapatkan kepastian tempat kerja
kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya. Pada masa ini, atase
agar ketika pekerja Indonesia kembali ke tanah air, pekerja Indonesia bisa
melakukan pekerjaan lain dan tidak harus kembali lagi bekerja sebagai pekerja
kontraknya. Setelah itu, masuk kepada proses pemulangan ke tanah air yang
dilaporkan kepada Perwakilan RI. Melalui proses pendataan yang demikian, dapat
diketahui lebih awal setiap permasalahan yang menimpa pekerja Indonesia di luar
negeri.
pengguna di negara penerima, kemudian ingin kembali ke tanah air. Pada tahap
ini, termasuk proses kepulangan pekerja Indonesia dari bandara negara penerima
sampai tiba di tanah air dan kembali ke daerah asalnya. Pada tahap ini, prosedur
kesehatan, baik jasmani maupun rohani guna mendeteksi lebih awal apakah
35
mereka terjangkit penyakit selama bekerja. Jika mereka sakit, maka segera
bandara debarkasi yang umum disebut sebagai rumah singgah, sementara bagi
undangan yang ada. Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan oleh Dinas kesehatan
ekonomi untuk pekerja Indonesia setelah kembali ke daerah asal. Program ini
berdokumen. Pekerja Indonesia yang memiliki dokumen lengkap dan sah serta
36
pekerja Indonesia yang tidak memiliki dokumen lengkap atau dokumen jati
dirinya dipalsukan dan atau yang direkrut dengan tidak melalui prosedur yang
Hak merupakan tuntutan yang sifatnya asasi yang dimiliki oleh semua
sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas. Setiap manusia mempunyai hak
untuk berbuat, menyatakan pendapat, memberikan sesuatu kepada orang lain dan
menerima sesuatu dari orang lain atau lembaga tertentu. 43 Dalam Kamus Bahasa
Indonesia hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik,
ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yang benar atas sesuatu
apa yang menjadi hak dan kewajiban pekerja Indonesia agar tujuan perlindungan
diyakini bahwa hak buruh migran dan anggota keluarganya belum diakui secara
Internasional yang layak. Konvensi ini dapat dijadikan salah satu referensi karena
bersifat multilateral yang mengikat bagi Negara yang ikut meratifikasi. Konvensi
migran itu sendiri, namun juga melindungi seluruh hak anggota keluarga buruh
migrant. Perlindungan hak yang diberikan kepada buruh migran itu seperti
a) Hak buruh migran sesuai dengan Konvensi PBB 1990 tentang Perlindungan
Hak-hak Buruh Migran dan Anggota Keluarganya. Setiap buruh migran dan
4) Hak untuk tidak dapat dijadikan sasaran penyiksaan atau perlakuan atau
6) Hak untuk tidak diwajibkan melakukan kerja paksa atau kerja wajib
10) Hak atas perlindungan yang efektif oleh Negara terhadap tindak
BAB III
BENTUK KEBIJAKAN BERBASIS KEBUTUHAN BAGI PEKERJA
MIGRAN INDONESIA PADA SAAT PANDEMI
Pandemi
disebut TKI) bermigrasi ke luar negeri oleh pemerintah Hindia Belanda lewat
perbudakan, pengganti tugas budak-budak asal Afrika yang pada tanggal 1 Juli
1863 telah dibebaskan untuk dapat memilih lapangan pekerjaan yang diinginkan.
Suriname turun drastis karena budak sudah tidak dipekerjakan lagi. Pemerintah
Belanda memilih tenaga kerja asal Jawa karena memiliki tingkat perekonomian
yang rendah akibat Gunung Merapi yang meletus, dan penduduk Jawa yang
padat.
wanita, 61 pria dan 2 anak-anak, pada gelombang pertama dari Batavia (Jakarta)
dengan 58 Kapal SS Koningin Emma pada 21 Mei 1890 dan tiba di Suriname
pada 9 Agustus 1890. Sejak tahun 1890 hingga 1939 ada 32.986 TKI yang telah
akhirnya Indonesia merdeka dan pada 3 Juli 1947 Kementerian Perburuhan Era
perburuhan di Indonesia.
Transmigrasi dan Koperasi pada awal orde baru sampai berakhirnya kabinet
pembangunan III, kemudian diganti lagi menjadi Departemen Tenaga Kerja dan
40
kekerabatan serta bersifat tradisional. Malaysia dan Arab Saudi menjadi negara
tujuan utama.
Orang Indonesia yang mengurus haji atau umroh di Arab Saudi merupakan orang
berangkat sendiri tanpa dokumen karena sejak dulu sudah terjadi lintas batas
antara kedua negara tersebut. Penempatan TKI baru dilakukan oleh pihak swasta
sejak tahun 1970 berdasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 4/1970 melalui
perlindungan TKI. Hingga pada tahun 2001 diganti namanya menjadi Balai
Pelayanan dan Penempatan TKI (Selanjutnya disebut BP2TKI) dan diubah nama
2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri. Hingga terbit
Migran Indonesia, yang merubah nama dari TKI menjadi PMI dan dari BNP2TKI
41
81 Tahun 2006 berganti nama menjadi BP2MI melalui peraturan Presiden Nomor
pelayanan yang mudah, murah, aman, cepat dan berkualitas dalam rangka
penempatan dan perlindungan PMI. Dalam PJTKI terdapat beberapa loket yang
BP2MI berkantor pusat di Jakarta dan memiliki unit kerja di daerah yang
Indonesia (Selanjutnya disebut P4TKI). Lima unit itu adalah P4TKI Madiun,
BP2MI:
Hubungan hukum antara BP2MI dan P3MI adalah berupa pembinaan yang
dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi yang mana telah dijelaskan pada Pasal
Tentang Tata Cara Penempatan Pekerja Migran Indonesia. serta merupakan pusat
verifikasi seluruh dokumen yang digunakan calon PMI sebagai persyaratan dalam
mendaftarkan diri menjadi PMI. BP2MI juga mengawasi P3MI yang berada pada
BP2MI.
43
(2) Meningkatkan pelayanan penempatan PMI yang mudah, murah, cepat dan
aman,
(4) Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih Dalam
menjalankan kebijakannya.
bidang kerja sama luar negeri dan promosi, deputi bidang perlindungan, deputi
anggota yang terdiri dari wakil-wakil instansi pemerintahan terkait dan dapat
keluarganya.
44
Titik Triwulan dan Ismu Gunadi Widodo. Hukum Tata Usaha Negara dan Hukum Acara
Peradilan Tata Usaha Negara Indonesia. (Jakarta : Kencana, 2011) hlm. 189
44
Indonesia bahwa belum ada kebijakan yang khusus pada pemerintah Kabupaten
diatur dari pusat, yaitu Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia yang
yang tidak sedikit. Persoalannya, banyak PMI yang bekerja di luar negeri menjadi
PMK) menyebut Jawa Timur merupakan daerah asal atau kantong PMI. Selain
itu, sebagai daerah transit bagi PMI dari luar negeri. Selama Pandemi Covid-19
Tahun 2017 tentang Pelindungan PMI, peran pemerintah daerah menjadi sangat
keterampilan atau skill calon PMI juga ditingkatkan melalui berbagai pelatihan
Perbankan.
Hal itu untuk mendorong agar Calon PMI atau PMI dapat bekerja melalui
prosedur yang benar dan memiliki dokumen yang legal, terhindar dari calo,
tindak pidana perdagangan orang. Sepanjang awal tahun 2020 hingga 26 Juli 2020
46
terdata sebanyak 41.543 PMI yang telah kembali ke Tanah Air. Jumlah tersebut
terbagi atas CPMI, PMI pulang karena sakit, pulang sebagai jenazah, PMI
bermasalah, serta ABK. Selain melalui jalur udara, jalur laut, maupun jalur darat,
kepulangan PMI dalam masa pandemi Covid-19 juga melalui Pos Lintas Batas
hingga PMI berangkat ke negara tujuan. Dalam hal ini pemerintah melalui
tersebut diharapkan PMI berangkat secara prosedural dan tercatat oleh sistem
negara dengan melalui PJTKI yang telah disediakan oleh pemerintah untuk
bukan melalui calon. BP2MI berkantor pusat di Jakarta dan memiliki unit kerja di
daerah yang bernama BP3MI atau LP3TKI, untuk yang di Jawa Timur disebut
sebagai LP3TKI, tapi untuk saat ini terkait dengan perubahan Undang-Undang
unit P4TKI ini memiliki wilayah kerja yang disesuaikan dengan wilayahnya.
47
melindungi PMI dari pendaftaran melalui calo. Dalam PJTKI tersebut terdapat
berbagai macam instansi dalam bentuk loket yang dapat mempermudah dan
mempercepat PMI untuk mendaftar karena telah berada pada satu tempat
(Selanjutnya disebut BPJS), Polres, dan imigrasi. Terkait dengan tugas utama
negara. Sistem negara disebut Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri
memenuhi prosedur yang ditetapkan, kalau tidak tercatat dalam siskotkln berarti
berangkat ke luar negeri tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. PMI
akhir-akhir ini dapat dikatakan tidak ada ilegal dan legal. Jika terlegalitas atau
terdapat lima poin yang menjadi dasar bagaimana Warga Negara Indonesia yang
penempatan dan perlindungan PMI secara terpadu. Begitu pula dengan yang
48
negeri dengan prosedural dan tercatat pada Siskotkln. Siskotkln yaitu sistem
pendataan bagi calon PMI yang akan berangkat ke luar negeri dengan
negara sejauh ini hanya dapat dilihat dari bentuk peraturan dan perundangan yang
perlindungan terhadap PMI setidaknya dapat dilihat dari tiga aspek yaitu pra
Permasalahan yang dihadapi oleh Pekerja Migran Indonesia di luar negeri belum
untuk memberikan perlindungan kepada pekerja migran dimulai dari tahap pra
luar negeri yang mana terkait pada Pasal 39 Undang-Undang Nomor 18 Tahun
kepada Pekerja Migran Indonesia dari masa pra penempatan, masa penempatan,
pekerja migran yang bekerja di luar negeri, Pemerintah bekerja sama dengan
Kementerian Luar Negeri, dan BNP2TKI, serta sektor swasta seperti Pelaksana
50
Perjanjian Kerja Sama Penempatan antara PPTKIS dengan Mitra Usaha atau
dengan calon Pekerja Migran Indonesia, dan Perjanjian Kerja antara Pekerja
untuk melindungi pekerja migran di luar negeri adalah Kementerian Luar Negeri
hukum kepada seluruh WNI yang bermasalah di luar negeri termasuk pekerja
39 Tahun 2004.
1. Pemeritah pusat
migran atau pekerja migran saja, akan tetapi keluarga calon pekerja
46
Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor: Per.14/KA/2010 2010 tentang Kepala Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.
52
Tahun 2017 ini mencantumkan secara jelas bentuk perlindungan apa saja yang
diberikan oleh Pemerintah pusat kepada pekerja migran pada masa sebelum
bekerja, selama bekerja, dan setelah bekerja. Adapun tata letak tanggung jawab
Pemerintah sangat jelas yang dimuat dalam satu bab yakni pada Bab lima dalam
2. Pemerintah provinsi
peran dari Pemerintah Provinsi melalui beragam tanggung jawab yang tercantum
3. Pemerintah Kabupaten/Kota
serangkaian tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kota. Hal
migran/pekerja migran namun juga melindungi kelurga pekerja migran dari segi
4. Pemerintah Desa
53
jawab dari Pemerintah desa. Undang-Undang ini mendorong peran kepala desa
dimana semua pekerja migran yang diberangkatkan harus diketahui oleh kepala
desanya sehingga jika pekerja migran terlibat masalah dapat dibantu dan
Sehingga, terlihat jelas wewenang yang dimiliki oleh Kementerian ini dalam
luar negeri untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan dari para pekerja
(BNP2TKI)
kewajiban dari BNP2TKI tertera dengan jelas yaitu sebagai pelaksana kebijakan
dari PPTKIS adalah untuk mendapatkan keuntungan atau bisa dikatakan orientasi
Undang-Undang ini masih lemah untuk melindungi pekerja migran di luar negeri.
pada PPTKIS dalam perlindungan pekerja migran di luar negeri. Sehingga, dapat
kompleks, karena hampir dalam setiap tahapan mulai dari perekrutan, masa
sektor domestik yang mana pekerjaan tersebut adalah sudah ditinggalkan atau
tidak diminati oleh warga negara pemberi kerja karena kondisi kerja yang keras,
upah, status rendah, dan perlindungan minim. Sehingga hal ini menyebabkan
seperti;
majikan
f. Tidak mendapatkan upah yang sesuai bahkan tidak dapat sama sekali.
56
optimal.
ini adalah:
Indonesia
47
Endar Susila, “Rekonstruksi Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Dalam
Perspektif UU No. 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia Di Luar Negeri Yang Berbasis Nilai Keadilan”, Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum QISTIE
Vol.9 No. 2 November 2006, hlm, 161.
57
tindakan yang dapat merendahkan harkat dan martabatn ya, dalam beberapa
bukti nyata bahwa hak-nya untuk mendapat perlakuan yang manusiawi telah di
rampas. Dalam hal ini, harusnya mereka mendapatkan rasa aman dan hak untuk
mungkin agar kasus cepat terselesaikan. Inilah yang harusmya di benahi oleh
masih belum mampu melindungi warga negaranya yang bekerja di luar negeri dari
tersebut tidak mencerminkan cita hukum bangsa Indonesia sebagai nilai positif
yang tertinggi yakni pancasila khususnya sila kedua kemanusiaan yang adil dan
beradab, yang menempatkan manusia sebagai makhluk yang memiliki harkat dan
martabat.
(tool) sarana untuk mewujudkan ide, cita dan harapan-harapan perwujudan nilai-
nilai keadilan kemanusiaan. Keadilan kemanusiaan hanya akan ada bila hak asasi
manusia di hormati.
perangkat hukum baik berupa represif atau preventif.48 Dimana represif bertujuan
sengketa. Perlindungan PMI dirasakan sangat perlu bagi PMI dan juga
ingin memastikan bahwa berangkat ke luar negeri, sebelum berangkat dan setelah
berangkat keluar negeri hingga pulang ke indonesia, yang biasa disebut pra, masa
dan purna, itu terpenuhi semua hak-haknya. Ibaratnya berangkat ke luar negeri
dalam kondisi nyaman, di luar negeri nyaman, dan pulang dengan kondisi
48
Muhshi Adam, Teologi Konstitusi Hukum Hak Asasi Manusia atas Kebebasan
Beragama di Indonesia, Yogyakarta: Printing Cemerlang, 2015, hlm 45
59
nyaman kembali. Ibaratnya hak-haknya mereka menjadi paham apa saja yang
dipersiapkan berangkat ke luar negeri karena yang menjadi hak dari PMI.
dilakukan pada saat PMI sebelum bekerja atau pra penempatan PMI termasuk ke
mengadakan perlindungan awal guna menghindarkan PMI dari hal-hal yang tidak
adalah karena masyarakat yang ingin menjadi PMI memiliki kategori tingkat
pengetahuan dan pemahaman terkait hal-hal yang berhubungan dengan PMI dan
menimbulkan PMI sering mengalami kendala dan hambatan ketika telah bekerja
desiminasi informasi kepada PMI melalui registrasi sesuai Pasal 8 ayat (3) huruf
60
keberangkatan PMI ke luar negeri itu dibagi menjadi 3, pra, masa dan purna. Pra
itu selama masih dalam negeri indonesia, dimulai pertama kali tercatat dalam
sistem negara di siskotkln, pertama kali tercatat pada saat yang bersangkutan
terdaftar di dinas tenaga kerja setempat. Setelah itu prosesnya akan dimulai,
pendaftaran siskotkln, setelah itu sudah daftar PMI mendapatkan ID, nomor urut
pendaftaran. Itu yang akan tercatat di sistem negara. Dari ID mereka akan terus
sudah dilalui itu tahap semuanya sampai tahap akhir tercatat dalam sistem negara
loket.
e. Pelatihan
f. Medical check up
g. Uji kompetensi
berangkat.
61
Skema pemberangkatan PMI yang berangkat keluar negeri itu ada 5 (lima)
skema, dan kelima skema itu di bawah kontrol dari PJTKI dengan harus tercatat
yaitu:49
tujuan. Program G2G ini baru ada MoU dengan dua negara, yaitu Korea dan
Jepang.
langsung. Untuk saat ini sekitar tahun 2018 bekerjasama antara pemerintah
Perusahaan Indonesia yang punya proyek di luar negeri, jadi tenaga kerjanya
4. PMI Mandiri
dokumen, maka PJTKI juga meminta kepada PMI terkait kelengkapan data.
seperti uji kompetensi atau sertifikat yang harus dikeluarkan, Visa, kontrak kerja,
perjanjian penempatan. Salah satu dokumen yang harus dilengkapi calon PMI
PJTKI diketahui oleh dinas tenaga kerja setempat. Perjanjian tersebut berisi tujuan
lulus uji kompetensi, serta tujuan keberangkatan maka terbuatlah Surat Perjanjian
Kerja. Perjanjian kerja ditandatangani oleh PMI itu sendiri dan pengguna (dalam
artian majikan) dan diketahui oleh kedutaan besar yang ada di luar negeri, tetapi
khusus untuk program G2P harus dilegalitas oleh perwakilan PMI setempat.
kementerian tenaga kerja. Isinya standar, yang membedakan itu hanya terkait
terkait pembiayaan. Jadi secara umum semua klausul dari a sampai terakhir tetap
sama.
jenis pekerjaan dan gaji. Sesuai dengan Pasal 13 poin g dan h, calon PMI wajib
memiliki surat perjanjian. Pada Pasal 14 juga disebutkan bahwa hubungan antara
PMI dan pemberi kerja bersangkutan dengan perjanjian kerja. Begitu pula dengan
memberikan pemahaman kepada PMI atas isi dan maksud surat perjanjian
tersebut.
l. Perjanjian Penempatan
Perjanjian yang dilakukan di awal saat PMI melakukan registrasi di dinas dengan
ditandatangani oleh calon PMI yang bersangkutan, P3MI dan Disnakertrans. Isi
dari perjanjian penempatan tersebut meliputi negara tujuan, jenis pekerjaan, waktu
disebut Kemnaker), kemudian dari P3MI diberikan kepada pihak BP2MI untuk
2. Perjanjian Kerja
(Selanjutnya disebut BLK) sampai dengan lulus uji kompetensi. Perjanjian ini
Perjanjian ini di tandatangani oleh calon PMI dan pemberi kerja (majikan di
negara tujuan) serta diketahui oleh kedutaan besar yang ada di luar negeri. Isi dari
perjanjian ini meliputi peraturan dan prosedur kerja, jangka waktu kontrak, hak-
hak dan lain sebagainya yang bersangkutan dengan pekerjaannya di luar negeri.
Bagan 3.3 Alur perjanjian kerja antara Pemberi kerja, BP2MI dan PMI
Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri. Kemajuan tersebut dapat dilihat dari
adanya Bab dan Pasal-pasal spesifik mengenai Perlindungan Buruh Migran, Hak-
hak Buruh Migran, Jaminan Sosial, Tugas dan Tanggung jawab Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah, serta Layanan Terpadu Satu Atap Penempatan dan
Pasal 29 ayat (1) UU No. 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran
Pekerja Migran Indonesia tidak lagi menggunakan asuransi swasta, tetapi BPJS
yang lebih besar kepada pemerintah dan mengurangi peran swasta dalam
ISSA di Jakarta bulan Juni 1980, mengatakan bahwa “Jaminan sosial dapat
Jaminan sosial dapat diartikan secara luas dan secara sempit. Pengertian luas
b. Pemulihan dan penyembuhan, seperti bantuan untuk bencana alam, lanjut usia,
yatim piatu, penderita cacat dan berbagai ketunaan yang dapat dikelompokkan
dan lainnya yang dapat dikategorikan dalam sarana sosial (social infra structure).
Sedangkan dalam pengertian yang sempit, jaminan sosial ini meliputi usaha-
asuransi sosial.51
Sosial bagi Pekerja Migran Indonesia yang selama ini dilaksanakan oleh
UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU No. 24
Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Untuk risiko tertentu
yang tidak tercakup dalam program Jaminan Sosial, BPJS dapat bekerja sama
pada saat pra penempatan yaitu pada masa pra penempatan ada beberapa item di
Terkait dengan fasilitas jaminan sosial sebagaimana pada Pasal 8 ayat (3)
narasumber yakni “Masa pra penempatan tersebut PMI sudah masuk dalam
kategori dilindungi dari sistem asuransi, karena sesuai pasal 5 tersebut salah
asuransi 5 bulan, jadi sesuai perjanjian penempatan, pada saat yang bersangkutan
namanya perjanjian penempatan antara PMI dengan PJTKI atau Perusahaan yang
memberangkatkan.
68
bahwa akan diberangkatkan dalam kurun waktu kurang lebih sekitar 5 bulan.
Masa tunggu waktu 5 bulan tersebut yang bersangkutan sudah dilindungi oleh
asuransi BPJS dalam pra penempatan, biayanya kurang lebih sekitar 37500 untuk
mengganti selama 5 bulan. Setelah berangkat masa penempatan itu juga tercover
oleh asuransi penempatan. Penempatan itu tercover sesuai lamanya masa kerja
ada yang 2 tahun atau 3 tahun, biayanya kurang lebih sekitar 270.000 untuk yang
2 tahun, kalau yang 3 tahun sekitar 525000 untuk mengcover 3 tahun, termasuk
bersangkutan pulang dari luar negeri. untuk teknis bisa dilihat di Permenaker No
b. Masa penempatan sesuai dengan lamanya masa kerja yang tertera dalam
perjanjian kerja
Masing-masing beberapa instansi dari BP2MI, BPTKI dan juga dinas memiliki
namanya kegiatan sosialisasi penempatan dan perlindungan TKI, jadi skop yang
yang baik dan benar. Detailnya untuk sosialisasi pada saat yang bersangkutan
mengikuti kegiatan pada saat registrasi, akan disampaikan terkait apa saja yang
ayat (3) huruf a bahwa perlindungan teknis sebelum bekerja adalah dengan
pemberian sosialisasi. Sosialisasi yang dilakukan oleh PJTKI setiap daerah adalah
registrasi. Selain itu pihak PJTKI dan instansi terkait juga mengadakan sosialisasi
yang prosedural.
Pendidikan dan pelatihan kerja juga dilakukan oleh PJTKI di BLK yang
dilakukan oleh BLK swasta, karena mereka ditampung di balai latihan kerja
dalam artian dilatih sesuai dengan kompetensi apa yang akan dilakukan di luar
negeri. pendidikan dan pelatihan kerja dilakukan selama proses perjalanan. Yang
sistem negara. Pelatihan tersebut mengikuti sesuai dengan negara tujuannya. Apa
saja yang dibutuhkan pelatihan dan pendidikan untuk ke negara tujuan selama
kurang lebih 5 bulan. Yang melakukan pendidikan dan pelatihan kerja bukan dari
BP2MI tapi oleh BLK swasta yang telah dilatih oleh instruktur yang sudah
Latihan Kerja (BLK) Swasta. Pelatihan tersebut dilakukan setelah PMI mendaftar
dan memiliki KTKLN, serta telah mengetahui di negara mana mereka akan
ditempatkan. Pada saat di BLK, PMI akan dilatih sesuai dengan negara tujuan dan
juga mengikuti ujian kompetensi yang bersertifikat sebagai salah satu syarat
Seleksi calon PMI pada pra penempatan juga diselenggarakan oleh BLK,
bukan dari BP2MI Pusat atau PJTKI. Sebelum pra penempatan, menurut Undang-
dilakukan oleh BLK, menyatakan bahwa seseorang akan mendaftar kemana dan
apa saja yang dibutuhkan tetapi untuk kedepannya sesuai paradigma Undang-
kewenangan dari Disnakertrans. Pembinaan dan pengawasan harus izin dari BLK
swasta itu sendiri karena keluar dari pemerintah kabupaten. Pembinaan dan
SOP, perlakuan di tempat BLK manusiawi dan tidak ada hal-hal yang keluar dari
SOP tersebut.
Pada perlindungan teknis pra penempatan, seperti pada pasal 8 ayat (3)
71
terjun langsung di BLK Swasta yang bersangkutan pada waktu tertentu tanpa ada
waktu yang rutin. Orientasi Pra Pemberangkatan (Selanjutnya disebut OPP) Pada
pasal 12 ayat (1) dijelaskan bahwa calon PMI yang akan berangkat wajib
dilakukan oleh BP2MI ini di bagian paling akhir dari semua proses yang dilalui
oleh PMI. Proses pertama verifikasi ID, proses terakhir yaitu PAP. OPP yang
calon PMI yang sudah lolos segala proses pendaftaran dalam satu hari. Kegiatan
perjanjian kerja, karena pada umumnya PMI hampir sebagian tidak memahami isi
dari perjanjian kerja, pada saat OPP itulah peran PJTKI untuk memastikan mereka
Dalam satu hari tersebut, OPP berlangsung dengan 5 (lima) materi yang
a. Perjanjian kerja
b. Peraturan Perundang-Undangan
e. Kepribadian.
akan berangkat ke luar negeri untuk memastikan bahwa semua dokumen legalitas
yang PMI miliki adalah benar untuk perjanjian kerja, sudah di tanda tangani dan
Proses menunggu ini disebabkan oleh berbagai macam variabel, salah satunya
yang kebanyakan terjadi adalah PMI tidak kunjung mendapatkan majikan. PMI
setelah itu akan disampaikan bahwa ada WNI yang akan berangkat ke luar negeri
dengan persetujuan pengguna PMI. Biasanya akan dilakukan tes interview antara
PMI dengan pengguna, biasanya terkait dengan bahasa. Sehingga tidak tahu
Keluhan yang muncul tersebut karena biaya yang dikeluarkan oleh PMI melebihi
tidak diketahui. Sebenarnya pemerintah sudah menetapkan biaya-biaya ini dan itu
berapa total biayanya. Tapi dalam lapangan tidakn dan hal itu biasanya muncul
melebihi dari yang ada. Standar pembiayaan misalnya Hongkong Rp. 14.530.000,
(Empat Belas Juta Lima Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah) untuk Taiwan Rp.
17.925.000, (Tujuh Belas Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) dan
untuk Singapura Rp. 12.397.000. (Dua Belas Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh
Tujuh Ribu Rupiah). Ketiga negara tersebut adalah negara tujuan penempatan
yang paling banyak dituju oleh PMI. Biaya tersebut sebenarnya sudah termasuk
kontrak kerja telah habis, maka hal tersebut sudah menjadi kewajiban majikan
untuk membiayai kepulangan PMI. Namun jika sebelum kontrak berakhir yang
c. Masalah dokumen.
Dokumen yang menjadi salah satu permasalahan adalah terkait dengan surat izin
pemberangkatan. Apabila sudah menikah surat izin dengan suami, jika belum
menikah menggunakan surat izin dengan orang tua. Permasalahannya adalah surat
menjadi PMI banyak latar belakangnya. Pisah tetapi belum memiliki akta cerai
74
resminya. Hal tersebut akan menjadi sulit juga dalam artian sudah berpisah tapi
tidak ada landasan akta cerai, tidak diberikan nafkah berapa tahun, ingin
berangkat ke luar negeri, tidak diberikan izin suami karena suami tidak tau
tersebut.”
Calon PMI yang tidak mendapatkan izin sehingga dokumen yang harus digunakan
dalam syarat pendaftaran tidak lengkap maka PJTKI tidak mungkin mengikuti
dilindungi jika dilihat adalah aspek pembiayaan. Jadi pihak keluarga tidak
tidak dibebankan biaya apapun ketika ada permasalahan yang berkaitan dengan
biaya. Seperti halnya sakit dan kecelakaan. Karena PMI telah tercover dengan
asuransi kesehatan mulai dari sebelum bekerja, selama bekerja dan setelah bekerja
ayat (5) yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan perlindungan PMI juga
LTSA
kelengkapan dokumen yang digunakan untuk pergi ke luar negeri seperti visa,
paspor, asuransi kesehatan, dan administrasi ke loket yang telah tersedia di LTSA.
mendapatkan OPP.
kemudahan dan keefektifan proses pendaftaran bagi PMI, masih ada kendala yang
76
kendala PMI yang pulang ke Indonesia baik yang PMI yang bermasalah maupun
yang meninggal adalah yang berangkat secara non prosedural. Apabila PMI
dengan prosedural berangkat ke luar negeri yang tercatat dalam sistem negara
sehingga pemerintah tidak dapat memperjuangkan hak, baik hak PMI maupun hak
kembali terkait faktor yang menyebabkan PMI berangkat dengan cara non
prosedural yaitu banyak sekali dugaannya. Salah satunya adalah cepat. Ibaratnya
berangkat ke luar negeri hanya dengan bermodal visa pelancong atau visa
kunjungan atau visa wisata, disana berubah fungsi menjadi tenaga kerja.
membutuhkan waktu kurang lebih 5 bulan. Karena lamanya waktu tersebut, PMI
lebih cepat. Hal tersebut pasti bahaya, yang paling utama tidak terlindungi hak-
hak seorang PMI ketika terjadi permasalahan, hal tersebut juga menyalahi aturan
disalahgunakan peruntukannya untuk bekerja menetap di luar negeri dan itu bisa
deportasi.
yang terkait sudah sangat masif untuk melakukan kegiatan sosialisasi yang
sosialisasi tidak dapat mencakup secara keseluruhan. Masih ada beberapa daerah
yang tidak terjangkau. Terkait biaya apabila lewat calo pun sangat merugikan
karena tidak ada batasannya, karena mereka akan dikenakan biaya yang tidak
apa saja. Dari pernyataan di atas, kegiatan sosialisasi oleh KKBM ini
Penempatan bagi PMI Perlindungan pra penempatan dirasa sangat memiliki peran
pengaruh positif, yaitu mengurangi angka kekerasan yang timbul karena kurang
harmonisnya antara PMI dan pemberi kerja. Apabila kekerasan dilihat pada
umumnya mulai menurun, awal mula calon PMI pada saat OPP selalu
disampaikan untuk menjalin hubungan baik dengan majikan agar tidak timbul hal-
78
hal yang tidak diinginkan, dan selalu mengikuti peraturannya. Kekerasan masih
tetap ada tapi presentasenya menurun. Pernyataan tersebut adalah salah satu
pengaruh yang terjadi ketika PMI melakukan masa pra penempatan dengan baik
dan benar mengikuti peraturan yang ada dengan perlindungan yang diberikan oleh
Undang No. 18 Tahun 2017 Tentang Perlindungan Pekerja Migran Indoesia pada
harus bersinergi antara instansi satu dengan instansi lainnya itu tujuannya untuk
luar negeri. Tentunya dengan bekal pemahaman yang diberikan mulai dari
BAB IV
79
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
yang dipulangkan ke daerah asal di masa pandemi hingga saat ini belum
ini kebijakan pemerintah bagi Pekerja Migran Indonesia masih tetap diatur
Indonesia pada daerah asal, ternyata dari masa pandemic hingga sampai
saat ini belum dibuat secara spesifik atau khusus, bentuk kebijakan yang
79
80
illegal karena belum ada prosedural yang berarti mengikuti kaidah yang
4.2 Saran
berikut:
Peraturan Desa yang ada pada masing-masing desa yang mengatur secara