Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KASUS

PENANAMAN MODAL

OLEH :
FENDI DWI KURNIAWAN
170111100249

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN


TINGGI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS HUKUM
2019
Posisi Kasus
Kasus Dugaan penipuan ini berawal pada akhir tahun 2014, nasabah mendapatkan tawaran
produk investasi obligasi atau surat utang FR0035 oleh EP Larasati, ia menyebutkan bahwa ia
adalah karyawan dari PT Reliance Securities. Selanjutnya dana nasabah di transfer melalui
Magnus Capital yang merupakan pihak penampung dana, dan yang menjadi titik
permasalahan adalah investor tidak bisa menarik uang investasi mereka.
Saat ini Otoritas Jasa Keuangan telah memeriksa dan memanggil beberapa pihak terkait
mulai dari pidhak perusahaan sampai juga nasabah. Menurut mantan direktur Utama Reliance
Securities, Nicky Hogan, yang ikut diperiksa oleh OJK menyebutkan. Bahwa ia merasa
namanya di catut oleh larasati yang merupakan Mantan anak buahnya di PT Reliance
Securities. Pihak OJK pun telah melakukan pemeriksaan terhadap Larasati terkait kasus ini.

Analisi Kasus
Kasus ini diduga merupakan kasus penipuan dalam pasar modal yang merujuk pada pasal 90
uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal karena nasabah mendapatkan tawaran produk
investasi obligasi atau surat utang FR0035 oleh EP Larasati, yang mana ia menyebutkan
bahwa ia adalah karyawan dari PT Reliance Securities. Selanjutnya dana nasabah di transfer
melalui Magnus Capital yang merupakan pihak penampung dana, dan yang menjadi titik
permasalahan adalah investor tidak bisa menarik uang investasi mereka.
Dalam pasal 90 menyatakan bahwa Dalam kegiatan perdagangan efek setiap pihak dilarang
secara langsung atau tidak langsung :
a) Jika dilihat dari pasal 90 huruf c maka sudah jelas kasus ini masuk dalam tindakan
penipuan dalam kejahatan pasar modal karena semua unsur dalam pasal 90 huruf c telah
terpenuhi yang mana ep larasati selaku oknum telah membuat pernyataan tidak benar
mengenai fakta yang material atau tidak mengungkapakan fakta yang material terkait ep
larasati masih berstatus karyawan reliance untuk dapat mengelabui pemodal untuk
mentransfer dana investasi kepadanya namun ternyata oleh reliance sendiri menyatakan
bahwa ep larasati telah mengundurkan diri dan sudah bukan lagi merupakan karyawan
reliance.
b) Bukan hanya itu saja pernyataan yang dibuat oleh ep larasaty bertujuan untuk tidak
menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud
untuk menguntungkan diri sendiri dengan tujuan memengaruhi pihak lain untuk membeli
atau menjual efek keadaan yang dibuat buat oleh ep larasaty telah meyakinkan pihak
pemodal yaitu Alwi Susanto dan Sutanni (nasabah PT Reliance Securities Tbk) yang
mana setelah kedua nasabah selaku pemodal tersebut telah mentransfer dana investasi
kepada ep larasati, ep larasati secara otomatis mendapatkan keuntungan dari dana
investasi tersebut.
c) Kasus ini juga dapat dikaitkan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
Pasal 378 tentang penipuan, disebutkan bahwa penipuan adalah tindakan untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara:

Melawan hukum;
Yang dimaksud dengan melawan hukum adalah pihak ep larasaty melakukan
penipuan terhadap 2 pihak yang termasuk dalam nasabah PT Reliance securities Tbk

1. Memakai nama palsu atau martabat palsu;


Dalam hal ini ep larasati mmakai martabat palsu yaitu mengaku sebagai
karyawan dan mengatas namakan PT Reliance securities Tbk yang mana oleh PT
Reliance securities Tbk menyatakan bahwa ep larasaty sudah tidak termasuk
karyawan di PT Reliance lagi.

2. Tipu muslihat;
Tipu muslihat dalam hal ini mempengaruhi ke 2 nasabah tersebut dengan
mengaku sebagai karyawan agar ke 2 nasabah dari PT tersebut mengirimkan dana
investasi pada akunnya yang berada di magnus capital.

3. Rangkaian kebohongan;
Rangkaian kebohongan yang dimaksud dalam kasus ini adalah ep larasati
berbohong sebagai karyawan dari PT Reliance securities Tbk yang mana oleh PT
Reliance securities Tbk menyatakan bahwa ep larasaty sudah tidak termasuk
karyawan di PT Reliance lagi.
KESIMPULAN
Jika dilihat kesamaan unsur dalam pasal 90 huf a dan c dengan kasus yang terjadi,
maka ep larasati benar-benar terbukti telah melakukan penipuan yang termasuk dalam
kejahatan dan pelanggaran dalam pasar modal, dan seharusnya ep larasati selaku pelaku yang
terbukti melakukan penipuan dalam kegiatan perdagangan efek dapat dikenakan pidana
penjara paling lama 10 tahun dan denda maks 15.000.000.000,00.
Ancaman pidana dan denda yang begitu berat dapat membuat efek jera, mengingat
kegiatan perdagangan efek melibatkan banyaknya pemodal dan jumlah uang yang amat besar,
bila dibandingkan dengan KUHP pasal 378 ancaman hukumannya paling lama 4 tahun
penjara bagi mereka yang terbukti melakukan penipuan. Sedangkan dalam KUHP pasal 390
ancaman hukumannya adalah paling lama 2 tahun 8 bulan penjara.

Anda mungkin juga menyukai