Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS ARTI PENTING HKI BAGI PERKEMBANGAN

EKONOMI

Istilah HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan terjemahan dari
Intellectual Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 7
Tahun 1994 tentang pengesahan WTO (Agreement Establishing The World Trade
Organization). Pengertian Intellectual Property Right sendiri adalah pemahaman
mengenai hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang
mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia
(human right). HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang
diberikan suatu hukum atau peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas
karya ciptanya.1

Pada intinya HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari
suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HaKI adalah karyakarya yang
timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Setiap hak yang
digolongkan ke dalam HaKI harus mendapat kekuatan hukum atas karya atau
ciptannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HaKI. Tujuan dari penerapan HaKI
yang Pertama, antisipasi kemungkinan melanggar HaKI milik pihak lain, Kedua
meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi kekayaan
intelektual, Ketiga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan
strategi penelitian, usaha dan industri di Indonesia. 2

Dalam Economic Growth Smulus Theory, yang menyatakan bahwa


perlindungan atas HKI merupakan suatu alat dari pembangunan ekonomi. Hal
tersebut terbukti seperti yang dikutip dalam Ambadar.co.id diketahui bahwa pada
tahun 1999 negara Korea Selatan adalah negara yang memiliki tingkat pertumbuhan
ekonomi tertinggi di antara negara ASEAN+3 yaitu 9,49 % , sedangkan pada tahun

1
Enni Sopia Siregar, “Perlindungan Haki Dan Dampaknya Terhadap Perekonomian
Indonesia Di Era Pasar Bebas” Jurnal Niagawan, Vol 8, No 2, Juli 2019, hlm 76
2
Ibid, hlm 77
2008 negara Cina merupakan negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi
di antara negara ASEAN+3 yaitu 9,60 %.

Tingginya pertumbuhan ekonomi Cina pada tahun 2008 tersebut, berkorelasi


positif dengan tingginya jumlah permohonan perlindungan Paten Cina melalui WIPO,
yaitu sebanyak 289.838 permohonan, dan permohonan perlindungan Paten Sederhana
yaitu sebanyak 225.586 permohonan, tingginya permohonan perlindungan Paten
Sederhana, menempatkan Cina sebagai negara terbanyak dalam mengajukan
permohonan perlindungan Paten Sederhananya pada tahun 2008, lebih tinggi dari
Jerman (17.067 permohonan) dan Korea Selatan (17.405 permohonan). 3

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Perlindungan terhadap HKI atau
dapat disebut Hak Kekayaan Intelektual mempunyai peranan penting terhadap
pertumbuhan ekonomi dikarenakan perlindungan HKI tersebut dapat menjamin unsur
ekonomi yang terdapat didalamnya baik dalam HKI yang berbentuk, Hak cipta, Hak
paten, Merek, Rahasia Dagang, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit terpadu,
Indikasi Geografis ataupun Rahasia Dagang.

3
Agus Candra Suratmaja, “Dampak Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan ASEAN+3”, https://ambadar.co.id/news/dampak-
perlindungan-hak-kekayaan-intelektual-hki-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-di-kawasan-asean3/ ,
diakses pada tanggal 2 Januari 2021, pukul 15.55 WIB.

Anda mungkin juga menyukai