Anda di halaman 1dari 56

Deputi Bidang .............................................................................

1. Kemajuan teknologi informasi, komunikasi dan globalisasi kian mempercepat arus


migrasi ke negara-negara maju. Informasi migrasi ini dengan mudah diperoleh
melalui akses internet, siapapun tidak ada yang dapat menghentikan arus migrasi,
yang dapat kita lakukan adalah memperbaiki proses migrasi ini;
2. Konstitusi Negara RI 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa “setiap Warga
Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
hak atas pekerjaan ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri;
3. Kebijakan penempatan TKI ke luar negeri tidak terbatas pada upaya pengurangan
angka pengangguran, kemiskinan dan untuk meningkatkan kesejahteraan (karena
mendapat gaji lebih tinggi), melalinkan juga dalam upaya memperkuat daya saing
bangsa;
4. Untuk itu, Reformasi Sistem Penempatan dan Perlindungan TKI wajib terus
dilakukan dan harus dijadikan prioritas dalam pembenahan, dengan maksud bahwa
hanya TKI profesional (baik formal maupun informal) yang dapat ditempatkan
untuk bekerja di luar negeri sebagai bagian dalam manajemen SDM Indonesia.

Deputi Bidang .............................................................................


Deputi Bidang .............................................................................
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2012 tentang Ratifikasi Konvensi
Internasional tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan
Anggota Keluarganya.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota.

Deputi Bidang .............................................................................


5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Penempatan oleh Pemerintah.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Penilaian dan Penetapan Mitra Usaha dan
Pengguna Perseorangan.
7. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006 tentang
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia;
8. Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2011 tentang
Pemeriksaan Kesehatan dan Psikologi Calon Tenaga Kerja
Indonesia.

Deputi Bidang .............................................................................


9. Kepmenakertrans RI Nomor 98 Tahun 2012 Tentang Komponen dan
Besarnya Biaya Penempatan Calon Tenaga Kerja Indonesia Sektor
Domestik Negara Tujuan Hong Kong SAR.
10. Kepmenakertrans RI Nomor 588 Tahun 2012 Tentang Komponen dan
Besarnya Biaya Penempatan Calon Tenaga Kerja Indonesia Sektor
Domestik Negara Tujuan Singapura.
11. Kep. Dirjen. Binapenta Nomor KEP. 152/PPTK/VI/2009 Tentang
Komponen dan Besarnya Biaya Penempatan Calon Tenaga Kerja
Indonesia Sektor Formal untuk Negara Tujuan Taiwan.
12. Kep. Dirjen. Binapenta Nomor KEP. 153/PPTK/VI/2009 Tentang
Komponen dan Besarnya Biaya Penempatan Calon Tenaga Kerja
Indonesia Sektor Informal untuk Negara Tujuan Taiwan.

Deputi Bidang .............................................................................


13. Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor : PER. 23/KA/XI/2013 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan PAP Calon TKI ke Luar Negeri.
14. Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor : PER. 26/KA/XII/2013 tentang
pedoman pelaksanaan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Indonesia di
Luar Negeri (SISKOTKLN).
15. Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor : PER. 30/KA/XII/2013 tentang Standar
Pelayanan Penempatan TKI ke Luar Negeri;
16. Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor : PER. 16/KA/IV/2014 Tentang Standar
Perjanjian Penempatan Antara Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia Swasta dan Calon Tenaga Kerja Indonesia.
17. Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor 21 tahun 2015 Tentang Tata Cara
Penerbitan Elektronik Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (E-KTKLN) kepada
Tenaga Kerja Indonesia.

Deputi Bidang .............................................................................


ISTILAH-ISTILAH
1. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah setiap warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja
untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah.
2. Calon Tenaga Kerja Indonesia (calon TKI) adalah setiap warganegara
Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pencari kerja yang akan
bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi pemerintah
kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.
3. Penempatan TKI adalah kegiatan pelayanan untuk mempertemukan TKI
sesuai bakat, minat, dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar
negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan, pengurusan
dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan
pemberangkatan, pemberangkatan sampai ke negara tujuan, dan
pemulangan dari negara tujuan.

Deputi Bidang .............................................................................


4. Perlindungan TKI adalah segala upaya untuk melindungi
kepentingan calon TKI/TKI dalam mewujudkan terjaminnya
pemenuhan hak-haknya sesuai dengan peraturan
perundangundangan, baik sebelum, selama, maupun
sesudah bekerja.
5. Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) adalah badan
hukum yang telah emperoleh izin tertulis dari Pemerintah
untuk menyelenggarakan pelayanan penempatan TKI di luar
negeri.
6. Mitra Usaha adalah instansi atau badan usaha berbentuk
badan hukum di negara tujuan yang bertanggung jawab
menempatkan TKI pada Pengguna.
Deputi Bidang .............................................................................
7. Pengguna Jasa TKI (Pengguna) adalah instansi Pemerintah,
Badan Hukum Pemerintah, Badan Hukum Swasta, dan/atau
Perseorangan di negara tujuan yang mempekerjakan TKI.
8. Perjanjian Kerja Sama Penempatan adalah perjanjian
tertulis antara pelaksana penempatan TKI swasta dengan
Mitra Usaha atau Pengguna yang memuat hak dan
kewajiban masingmasing pihak dalam rangka penempatan
serta perlindungan TKI di negara tujuan.
9. Perjanjian Penempatan TKI adalah perjanjian tertulis antara
pelaksana penempatan TKI swasta dengan calon TKI yang
memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam
rangka penempatan TKI di negara tujuan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Deputi Bidang .............................................................................
10. Perjanjian Kerja adalah perjanjian tertulis antara
TKI dengan Pengguna yang memuat syaratsyarat
kerja, hak dan kewajiban masing-masing pihak.
11. Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) adalah
kartu identitas bagi TKI yang memenuhi persyaratan
dan prosedur untuk bekerja di luar negeri.
12. Elektonik Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (E-KTKLN)
adalah KTKLN yang diterbitkan secara elektronik
/komputerisasi.

Deputi Bidang .............................................................................


13. Visa Kerja adalah izin tertulis yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang pada perwakilan suatu negara yang memuat
persetujuan untuk masuk dan melakukan pekerjaan di negara
yang bersangkutan.
14. Surat Izin Pelaksana Penempatan TKI (SIPPTKI) adalah izin
tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada perusahaan yang
akan menjadi pelaksana penempatan TKI swasta.
15. Surat Izin Pengerahan (SIP) adalah izin yang diberikan
Pemerintah kepada pelaksana penempatan TKI swasta untuk
merekrut calon TKI dari daerah tertentu, untuk jabatan
tertentu, dan untuk dipekerjakan pada calon Pengguna
tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Deputi Bidang .............................................................................


Deputi Bidang .............................................................................
KEBIJAKAN TEKNIS PENEMPATAN TKI

1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Penempatan TKI Berbasiskan Teknologi


Informasi;
2. Pengetatan Penempatan TKI Pekerja Domestik dan Mendorong serta
Meningkatkan Penempatan TKI Formal;
3. Penempatan TKI Yang Berkualitas dan Kompeten;
4. Pelayanan yang Transparan dan Memenuhi Azas Akuntabilitas.

TKI Berkualitas dan Kompeten


Melalui Pelayanan yang Akuntabel
Deputi Bidang .............................................................................
UU NO. 39 TAHUN 2004
TENTANG
“PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN
TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI”

PEREKRUTAN

PENGURUSAN DOKUMEN
KEGIATAN PELAYANAN
MEMPERTEMUKAN TKI PENDIDIKAN PELATIHAN
SESUAI BAKAT, MINAT DAN KEM PROSES :
AMPUANNYA DENGAN PENAMPUNGAN ( Informal)
PEMBERI KERJA DI LUAR NEGERI
PEMBERANGKATAN

KEPULANGAN

Deputi Bidang .............................................................................


SKEMA PENEMPATAN TKI 1. PEMERINTAH
(G TO G DAN G TO P)
KE LUAR NEGERI (Pasal 10 a)

2. PPTKIS
PENEMPATAN TKI (Pasal 10 b)
(UU 39/2004)
3. PERUSAHAAN
UNTUK KEPENTINGAN
SENDIRI
(Pasal 26)

4. PERSEORANGAN/
MANDIRI
(Pasal 105)
Deputi Bidang .............................................................................
• 2. PENEMPATAN TKI
PADA PENGGUNA PERSEORANGAN OLEH
PPTKIS

Deputi Bidang .............................................................................


PROSES/MEKANISME PENEMPATAN TKI KE LUAR NEGERI
1. Job Order : dilegalisasi oleh Perwakilan RI/KDEI;
2. SIP (ijin untuk merekrut yang diterbitkan berdasarkan job order);
3. Perekrutan : penyuluhan, pendaftaran dan seleksi;
4. Perjanjian Penempatan : ditanda tangani setelah lulus seleksi, di
sahkan/diketahui oleh Dinas Kab/Kota selanjutnya diterbitkan
rekomendasi paspor oleh Dinas Kab/Kota;
5. Penampungan (bagi TKI informal) : CTKI mengikuti pelatihan;
6. Pemeriksaan kesehatan dan psikologi;
7. Pelatihan dan dilanjutkan Uji Kompetensi;

Deputi Bidang .............................................................................


8. Pengurusan Dokumen (Paspor dan Visa);
9. Asuransi TKI (full Coverage);
10. Penandatangan Perjanjian Kerja;
11. PAP (Pembekalan Akhir Pemberangkatan);
12. Penerbitan Elektronik Kartu Tenaga Kerja Luar
Negeri (E-KTKLN);
13. Berangkat bekerja ke luar negeri;
14. Lapor ke Perwakilan RI di negara dimana TKI
ditempatkan;

Deputi Bidang .............................................................................


PROSEDUR PELAYANAN PENEMPATAN TKI PADA PENGGUNA PERSEORANGAN OLEH PPTKIS (penyesuaian dan LTSP)

ONLINE SISKOTKLN BNP2TKI (Jumlah Client 2.265)


52 Negara KBRI/KJRI DISNAKER PROP PPTKIS
Penempatan (Seleksi Agency, Endors JO, BNP2TKI ( Surat Pengantar (Penyuluhan, Seleksi
Legalisasi Draft PK, Monitoring (SIP)
Rekrut, Endorse PK) Dan Rekrut)
& Bantuan Hukum TKI) 1300
33
PPTKIS
50 2 Disnaker 3
Embarkasi
Debarkasi 1 4
EMBARKASI/
DEBARKASI 14 ADMINDUK
KEMENAKERTRANS KEMKES 5 (NIK NAS)
(Verifikasi KTKLN ) ( Ijin layanan Pemeriksaan
( Ijin PPTKIS, Ijin Perush
Asuransi ) Kesehatan )
BP3TKI POLRI
25 (Surat Keterangan
BP3TKI
(Verifikasi Dok
13 6
/ P4TKI DP3TKI, PAP, Catatan Kepolisian,
KTKLN) SKCK)

DB INTERFACE 400
10 ASURANSI SISKOTKLN DISNAKER Disnaker
Asuransi 12
(Entry data KPA) KAB/KOTA
( Registrasi CTKI,
7 BA Seleksi Perjanjian
LEMBAGA UJI Penempatan, KITKI,
5
KOMPETENSI Surat Jalan CTKI,
LUK 11 10 8 Rekom Paspor)
(Entry data Sertifikat
Kompetensi) 9
263
160
BLKLN BLKLN SARANA SARKES
Terkoneksi (Absensi Sidik Jari , DITJEN IMIGRASI KESEHATAN
Entry Data Sertifikat (Paspor) (Hasil Pemeriksaan,
Belum Terkoneksi BKLN) 1 Foto, Sidikjari)

Deputi Bidang .............................................................................


PENDAFTARAN/REGISTRASI ON LINE CTKI
DI DINAS KABUPATEN/KOTA
Tata Cara Registrasi On Line CTKI Di Dinas Kab./Kota, meliputi :
1. Calon TKI harus dihadirkan untuk dilakukan seleksi.
2. Calon TKI didaftarkan oleh Petugas PPTKIS dan teregister dalam database SISKOTKLN
dan memiliki ID.
3. Calon TKI telah memiliki dokumen lengkap, meliputi :
a. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
b. Akte kelahiran/surat kenal lahir dari instansi yang berwenang
c. Surat izin dari suami/isteri/orang tua/wali yang diketahui oleh Kepala Desa atau
Lurah
d. Buku nikah bagi yang sudah menikah dan surat status perkawinan.
4. Dokumen yang diterbitkan oleh Dinas Kabupaten/Kota kepada Calon TKI , adalah :
a. Berita Acara Seleksi Calon TKI
b. Rekomendasi Pembuatan Paspor TKI
c. Perjanjian Penempatan TKI.

Deputi Bidang .............................................................................


REGISTRASI ONLINE CALON TKI
1. REGISTRASI CALON TKI FORMAL/INFORMAL DI DISNAKER
KAB/KOTA
a. DISNAKER KAB/KOTA input data, foto dan sidik jari CTKI; data tsb
belum bisa diproses oleh PPTKIS.

b. PPTKIS PUSAT harus mengecek data CTKI di SISKOTKLN untuk


memastikan kebenaran data yang didaftarkan oleh kantor cabang atau
PPTKIS dan data tsb tidak bisa diubah, jika data sudah benar maka
dilakukan aproval sehingga data CTKI dapat diproses ke tahap
berikutnya (Paspor, Medical, Pelatihan, dll).

c. Jika data Calon TKI masih salah atau tidak sesuai dengan rekrut maka
PPTKIS PUSAT dapat mengajukan perubahan atau menghapus data CTKI
ke DISNAKER KAB/KOTA .

Deputi Bidang .............................................................................


d. DISNAKER KAB/KOTA dapat melakukan perubahan atau
menghapus data CTKI atas permohonan PPTKIS PUSAT.
e. JIKA PPTKIS PUSAT tidak melakukan aproval data selama 7
hari sejak data diinput oleh DISNAKER KAB/KOTA, maka
sistem akan mengaproval secara otomatis sehingga data tsb
bisa diproses ketahap berikutnya dan DISNAKER KAB/KOTA
sudah tidak bisa melakukan perubahan data.
f. PERUBAHAN DATA meliputi : kesalahan biodata CTKI,
Negara dan Agensi, Jabatan, Sektor Formal/Informal, TKI
new/ex, pelimpahan data CTKI ke PPTKIS lain dengan
persyaratan yang ditentukan.

Deputi Bidang .............................................................................


REGISTRASI CALON TKI PURNA PENEMPATAN
 Ditujukan bagi Calon TKI Purna Penempatan yang akan bekerja ke negara yang sama
dan telah dilakukan verifikasi dokumen persyaratan oleh BP3TKI/LP3TKI/P4TKI.
 Dilakukan di Dinas Kab/Kota
 Bagi Calon TKI Purna Penempatan yang sudah bekerja min 2 tahun dan berada di
Indonesia kurang dari 1 tahun, tidak wajib ikut pelatihan dan uji kompetensi
 Bagi Calon TKI Purna Penempatan yang sudah bekerja min 2 tahun dan telah berada
di Indonesia selama 1 tahun atau lebih, tidak wajib ikut pelatihan namun wajib
mengikuti uji kompetensi.
 PPTKIS wajib mendaftarkan Calon TKI Purna Penempatan yang diwajibkan mengikuti
uji kompetensi pada LSP yang telah mendapatkan lisensi dari BNSP.
 PPTKIS tidak diperbolehkan membebankan biaya pelatihan bagi Calon TKI Purna
Penempatan.
 PPTKIS dapat membebankan biaya uji kompetensi bagi Calon TKI yang diwajibkan
mengikuti uji kompetensi kecuali yang telah dibiayai negara.

Deputi Bidang .............................................................................


DOKUMEN YANG HARUS DIMILIKI TKI

1. Identitas diri (KTP Elektronik, Akte kelahiran);


2. Status perkawinan dan ijin dari orang tua/wali, istri/suami;
3. Sertifikat keterampilan/kompetensi kerja;
4. Surat keterangan layak untuk bekerja dari Lembaga Pemeriksaan Psikologi (LPP);
5. Surat keterangan sehat dari Sarana Kesehatan (Sarkes);
6. Paspor;
7. Visa;
8. Kartu Peserta Asuransi (KPA);
9. Perjanjian Penempatan;
10. Perjanjian Kerja;
11. Surat Keterangan telah mengikuti PAP;
12. E-KTKLN

Deputi Bidang .............................................................................


CONTOH – CONTOH DOKUMEN

FOTO

Deputi Bidang .............................................................................


PEMERIKSAAN KESEHATAN
DAN PSIKOLOGI (Pasal 48 UU 39/2004 )

 Untuk mengetahui derajat kesehatan dan tingkat kesiapan


psikis serta kesesuaian kepribadian CTKI dengan pekerjaan
yang akan dilakukan di negara tujuan.

 PPTKIS wajib membantu dan memfasilitasi CTKI yang lulus


seleksi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan
psikologi dibuktikan dengan sertifikat standar yang
dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.

Deputi Bidang .............................................................................


KOMPETENSI KERJA

1. CTKI wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja sesuai


dengan persyaratan jabatan.

2. Setiap CTKI wajib memiliki kemampuan/ kompetensi kerja


yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan kerja
dan/atau pengalaman kerja : Sertifikat BLKLN .

3. Memiliki Sertifikat dari lembaga sertifikasi profesi yang


dilisensi oleh BNSP.

Deputi Bidang .............................................................................


CONTOH : SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA

Deputi Bidang .............................................................................


ASURANSI TKI
1. Setiap CTKI wajib diikutsertakan dalam
program asuransi TKI yang dibuktikan
dengan KPA (Kartu Peserta Asuransi).
2. Program asuransi pra (saat lulus seleksi di
Dinas).
3. Program asuransi masa dan purna (pada
saat mengajukan PAP & E-KTKLN).

Deputi Bidang .............................................................................


CONTOH KARTU PESERTA ASURANSI

Deputi Bidang .............................................................................


PEMBEKALAN AKHIR PEMBERANGKATAN (PAP)

Tujuan PAP Adalah untuk memberikan pengetahuan kepada


Calon TKI sebelum diberangkatkan ke negara tujuan yang
berkaitan dengan :
1. Peraturan Perundang-undangan di Negara Tujuan
penempatan;
2. Perjanjian Kerja;
3. Pengenalan budaya dan adat istiadat negara penempatan;
4. Pembinaan Mental Kepribadian;
5. Bahaya Perdagangan Narkoba, pola hidup sehat (mencegah
infeksi menular seksual/IMS dan HIV/AIDS) dan bahaya
perdagangan orang/Trafficking.

Deputi Bidang .............................................................................


1. Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri, memiliki dokumen KTKLN
yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Berdasarkan Permenaker No. 07
Tahun 2015 KTKLN diberikan dalam bentuk e-KTKLN (Elektronik Kartu
Tenaga Kerja Luar Negeri) melalui sidik jari biometrik yang diperoleh
secara GRATIS di BP3TKI/ LP3TKI/P4TKI
2. E-KTKLN digunakan sebagai identitas TKI selama masa penempatan TKI di
negara tujuan.
3. Manfaat E-KTKLN, adalah :
a. Pengendalian penempatan TKI di luar negeri;
b. Salah satu Instrumen perlindungan TKI;
c. Memberikan kemudahan dalam penyelesaian masalah;
d. Memastikan bahwa TKI telah mengikuti prosedur penempatan.

Deputi Bidang .............................................................................


4. E-KTKLN dapat di akses di BP3TKI/
LP3TKI/P4TKI/LTSP
5. E-KTKLN digunakan sebagai identitas TKI selama
masa penempatan TKI di negara tujuan.

Deputi Bidang .............................................................................


Deputi Bidang .............................................................................
VISA KERJA
Izin tertulis yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang pada perwakilan suatu negara yang
memuat persetujuan untuk masuk dan melakukan
pekerjaan di negara yang bersangkutan.

Deputi Bidang .............................................................................


CONTOH VISA KERJA

Deputi Bidang .............................................................................


1. Perjanjian tertulis antara PPTKIS dengan CTKI yang memuat
hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam rangka
penempatan TKI di negara tujuan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

2. Perjanjian penempatan TKI dibuat secara tertulis dan


ditandatangani oleh Calon TKI dan PPTKIS serta disyahkan
oleh Dinas ketenagakerjaan Kab/Kota.

Deputi Bidang .............................................................................


ISI PERJANJIAN PENEMPATAN
1. Nama dan alamat PPTKIS; TKI
2. Nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, dan alamat CTKI;
3. Nama dan alamat calon pengguna;
4. Hak dan kewajiban para pihak;
5. Jabatan dan jenis pekerjaan CTKI sesuai permintaan pengguna;
6. Jaminan PPTKIS kepada CTKI dalam hal pengguna tidak memenuhi
kewajibannya kepada TKI sesuai perjanjian kerja;
7. Waktu keberangkatan CTKI;
8. Biaya penempatan yang harus ditanggung oleh CTKI dan cara
pembayarannya;
9. Tanggung jawab pengurusan penyelesaian masalah bila terjadi
pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah satu pihak; dan
10. Ditandatangani para pihak, yaitu CTKI dan PPTKIS diketahui Dinas
Kab/Kota setempat.
Deputi Bidang .............................................................................
PERJANJIAN KERJA
1. Perjanjian tertulis antara TKI dengan Pengguna yang
memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban
masing-masing pihak.
2. Isi perjanjian kerja, sekurang-kurangnya meliputi :
a.Nama dan alamat pengguna;
b.Nama dan alamat TKI;
c.Jabatan atau jenis pekerjaan TKI;
d.Hak dan kewajiban para pihak;

Deputi Bidang .............................................................................


PERJANJIAN KERJA
e. Kondisi dan syarat kerja yang meliputi jam kerja,
upah dan tata cara pembayaran, hak cuti dan
waktu istirahat, fasilitas dan jaminan sosial; dan
f. Jangka waktu perjanjian kerja.

3. Manfaat PK adalah untuk memperjuangkan hak-hak


dan kewajiban TKI

Deputi Bidang .............................................................................


DOKUMEN PENTING LAINNYA
1. Surat Izin Pelaksana Penempatan Tenaga
Kerja Indonesia (SIPPTKI).
2. Surat Izin Pengerahan (SIP).
3. Perjanjian Kerja Sama Penempatan antara
PPTKIS dengan Mitra Usaha di Luar Negeri.

Deputi Bidang .............................................................................


3. PENEMPATAN TKI
UNTUK KEPENTINGAN PERUSAHAAN SENDIRI

Deputi Bidang .............................................................................


PENEMPATAN TKI UNTUK KEPENTINGAN PERUSAHAAN SENDIRI

1. Perusahaan dapat menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan


perusahaannya sendiri atas dasar izin tertulis dari Menteri.
2. Penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri
harus memenuhi persyaratan :
a. perusahaan yang bersangkutan harus berbadan hukum yang
dibentuk berdasarkan hukum Indonesia;
b. TKI yang ditempatkan merupakan pekerja perusahaan itu sendiri;
c. perusahaan memiliki bukti hubungan kepemilikan atau perjanjian
pekerjaan yang diketahui oleh Perwakilan Republik Indonesia;
d. TKI telah memiliki perjanjian kerja;
e. TKI telah diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja
dan/atau memiliki polis asuransi; dan
f. TKI yang ditempatkan wajib memiliki E-KTKLN.

Deputi Bidang .............................................................................


PENEMPATAN TKI UNTUK KEPENTINGAN PERUSAHAAN SENDIRI

1. Perusahaan dapat menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan


perusahaannya sendiri atas dasar izin tertulis dari Menteri.
2. Penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri
harus memenuhi persyaratan :
a. perusahaan yang bersangkutan harus berbadan hukum yang
dibentuk berdasarkan hukum Indonesia;
b. TKI yang ditempatkan merupakan pekerja perusahaan itu sendiri;
c. perusahaan memiliki bukti hubungan kepemilikan atau perjanjian
pekerjaan yang diketahui oleh Perwakilan Republik Indonesia;
d. TKI telah memiliki perjanjian kerja;
e. TKI telah diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja
dan/atau memiliki polis asuransi; dan
3. TKI diberikan KTKLN di BP3TKI/ LP3TKI/P4TKI/LTSP.

Deputi Bidang .............................................................................


PROSEDUR PENEMPATAN TKI
UNTUK KEPENTINGAN PERUSAHAAN SENDIRI

BUMN / BUMD atau Perusahaan Swasta Non PPTKIS dapat


menempatkan TKI dalam hal :
a. Memiliki hub. kepemilikan dg. perusahaan di luar negeri
b. Memperoleh kontrak pekerjaan
c. Memperluas usaha di negara tujuan penempatan
d. Meningkatkan kualitas SDM

KEMNAKER

 Surat Persetujuan Penempatan TKI

BERANGKAT KE LUAR
BNP2TKI/BP3TKI/LP3TKI/P4TKI/LTSP NEGERI DAN MELAPOR
KE PERWAKILAN RI
 Asuransi  KTKLN
 PAP

Deputi Bidang .............................................................................


4. PENEMPATAN TKI
PERSEORANGAN/MANDIRI

Deputi Bidang .............................................................................


PENEMPATAN TKI YANG BEKERJA SECARA
PERSEORANGAN / MANDIRI

1. TKI harus melapor pada dinas kabupaten/kota yang


menangani ketenagakerjaan dan Perwakilan Republik
Indonesia di negara penempatan.
2. TKI diberikan KTKLN di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI/LTSP dengan
melampirkan persyaratan :
a. bukti permintaan calling visa dari pengguna TKI;
b. perjanjian kerja yang telah ditandatangani oleh pengguna
dan TKI.

Deputi Bidang .............................................................................


PROSEDUR PENEMPATAN TKI
PERSEORANGAN/MANDIRI
Pengguna CTKI mengajukan
1. CTKI mengajukan lamaran kepada mengirimkan : permohonan KTKLN
calon pengguna di luar negeri melalui dg. Melampirkan :
internet/ email atau korespondensi. 1. Perjanjian Kerja
1. Paspor
2. Dengan melampirkan biodata yang 2. Visa Kerja 2. Visa Kerja
lengkap Riwayat Hidup, Pasphoto, 3. Tiket Perjalanan 3. Perjanjian Kerja
Sertifikat Keterampilan, Kartu AK I 4. Tiket Perjalanan
5. Asuransi

CTKI 1 PENGGUNA 2 CTKI 3

1. PAP
BERANGKAT KE 2. Menerbitkan KTKLN
LUAR NEGERI DAN
MELAPOR KE
PERWAKILAN RI
BP3TKI 4

Deputi Bidang .............................................................................


Deputi Bidang .............................................................................
Deputi Bidang .............................................................................
Deputi Bidang .............................................................................
ONLINE SISKOTKLN BNP2TKI (Jumlah Client 2.265)
52 Negara KBRI/KJRI DISNAKER PROP PPTKIS
Penempatan (Seleksi Agency, Endors JO, BNP2TKI
( Surat Pengantar (Penyuluhan, Seleksi
Legalisasi Draft PK, Monitoring (SIP)
Rekrut, Endorse PK) Dan Rekrut)
& Bantuan Hukum TKI) 1300
33
PPTKIS
50 2 Disnaker 3
Embarkasi
Debarkasi 1 4
EMBARKASI/
DEBARKASI 14 ADMINDUK
KEMENAKERTRANS KEMKES 5 (NIK NAS)
(Verifikasi KTKLN ) ( Ijin layanan Pemeriksaan
( Ijin PPTKIS, Ijin Perush
Asuransi ) Kesehatan )
BP3TKI POLRI
25 (Surat Keterangan
BP3TKI
(Verifikasi Dok
13 6
/ P4TKI DP3TKI, PAP, Catatan Kepolisian,
KTKLN) SKCK)

DB INTERFACE 400
10 ASURANSI SISKOTKLN DISNAKER Disnaker
Asuransi 12
(Entry data KPA) KAB/KOTA
( Registrasi CTKI,
7 BA Seleksi Perjanjian
LEMBAGA UJI Penempatan, KITKI,
5
KOMPETENSI Surat Jalan CTKI,
LUK 11 10 8 Rekom Paspor)
(Entry data Sertifikat
Kompetensi) 9
263
160
BLKLN BLKLN SARANA SARKES
Terkoneksi (Absensi Sidik Jari , DITJEN IMIGRASI KESEHATAN
Entry Data Sertifikat (Paspor) (Hasil Pemeriksaan,
Belum Terkoneksi BKLN) 1 Foto, Sidikjari)

Deputi Bidang Penempatan


INFORMASI & KONSULTASI
 Call Center BNP2TKI:
• Telpon dari Dalam Negeri : 0 800 1000 (24 jam, bebas pulsa)
• Telpon dari Luar Negeri : +62 21 29244800

 SMS : 7266 (ACA#TKI#Nama Pelapor#Isi Pelaporan)


 Faksimili : +62 21 2924 4810 – 11
 Email : halotki@bnp2tki.go.id
 Surat menyurat : Jl. MT. Haryono Kav. 52, Pancoran-Jakarta Selatan 12770
 BP3TKI/ LP3TKI/ P4TKI/ LTSP
 Media Sosial :
www.bnp2tki.go.id Facebook.com/bnpptki @bnp2tki @bnp2tki_

Deputi Bidang Penempatan


Sistem yang sudah dikembangkan oleh BNP2TKI :

 Sistem Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia


(SISKOTKLN)
http://siskotkln.bnp2tki.go.id

 Sistem Pendataan Kedatangan dan Pelayanan Kepulangan TKI


http://sipendaki.bnp2tki.go.id

 Sistem Pelayanan Pengaduan TKI (Crisis Center)


http://halotki.bnp2tki.go.id

 Sistem Informasi Pasar Kerja Luar Negeri (+ Pendaftaran


Pencaker Online)
http://infokerja-bnp2tki.org

Deputi Bidang Penempatan


TERIMA KASIH

Deputi Bidang Penempatan

Anda mungkin juga menyukai