Puji syukur hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat yang
telah diberikan, sehingga laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) yang
berjudul “ Pengaturan dan manfaat Tenaga Kerja Asing di Indonesia “
ini bisa terselesaikan dengan baik.
Penulisan laporan PKL ini dalam rangka memenuhi kewajiban
penulis untuk memenuhi tugas pembutan laporan pada fakultas hukum
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya karena masih banyak kekurangan di dalam laporan PKL ini,
karena penulis sendiri juga merasa masih banyak kekurangan dan perlu
belajar lagi kedepannya agar semakin banyak ilmu pengetahuan yang
dapat diperoleh oleh penulis agar dapat bermanfaat dan berguna bagi
sesama dalam kebaikan.
Penulis berterima kasih kepada semua pihak, karena tanpa itu
semua penulis merasa tidak bisa menyelesaikan laporan PKL ini dengan
lancar. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan
dalam penulisan laporan PKL ini baik dari isi maupun penulisannya, oleh
karenanya dengan segenap hati memohon maaf dan meminta bimbingan.
Semoga sekiranya laporan PKL ini dapat menambah pengetahuan bagi
para pembacanya.
1
LEMBAR PENGESAHAN
I….……..........................
II………..........................
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................. 1
KATA PENGANTAR...................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................... 3
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan globalisasi dunia mendorong terjadinya
pergerakan aliran modal dan investasi ke berbagai penjuru dunia,
terjadi pula migrasi penduduk atau pergerakan tenaga kerja antar
negara. Pergerakan tenaga kerja tersebut berlangsung karena
investasi yang dilakukan di negara lain pada umumnya
membutuhkan pengawasan secara langsung oleh pemilik/investor.
Sejalan dengan itu, demi menjaga kelangsungan usaha dan
investasinya. Untuk menghindari terjadinya permasalahan hukum
serta penggunaan tenaga kerja asing yang berlebihan, maka
Pemerintah harus cermat dalam menjaga keseimbangan antara
tenaga kerja asing (modal asing) dengan tenaga kerja dalam
negeri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pengaturan Nasional Mengenai Tenaga Kerja Asing ?
2. Apa Dampak Positif Tenaga Kerja Asing di Indonesia ?
4
D. TINJAUAN PUSTAKA
5
Memberikan perluasan kesempatan kerja bagi TKI.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2
http://www.ilo.org/wcmsp5/grups/public/asia/robangkok/documents/publication/wcms
098256.pdg diunduh pada 19 Januari 2019
7
Kehadiran tenaga kerja asing dapat dikatakan sebagai salah
satu pembawa devisa bagi negara dimana adanya pembayaran
kompensasi atas setiap tenaga kerja asing yang dipekerjakan.
Pembayaran kompensasi ini dikecualikan pada pemberi kerja tenaga
kerja asing merupakan instansi pemerintah, perwakilan negara asing,
badan-badan internasional, lembaga sosial, lembaga keagamaan, dan
jabatan-jabatan tertentu di lembaga pendidikan. Besanya dana
kompensasi untuk tenaga kerja Indonesia di luar negeri sebesar
US$15, sedangkan kompensasi untuk tenaga kerja asing di Indonesia
sebesar US$100.3 Dalam rangka pelaksanaan Transfer of
Knowledge dari tenaga kerja asing kepada tenaga kerja Indonesia,
kepada pemberi kerja diwajibkan untuk mengadakan pendidikan dan
pelatihan bagi tenaga kerja pendamping (Pasal 49 UUK). Mengenai hal
ini diatur dengan Keputusan Presiden yang sampai saat ini belum
ditetapkan.
8
Tenaga Kerja Asing Sebagai Pemandu Nyanyi/Karaoke; Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.07/MEN/III/2006
tentang Penyederhanaan Prosedur Memperoleh Ijin Mempekerjakan
Tenaga Kerja Asing (IMTA); Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor PER.15/MEN/IV/2006 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.07/MEN/III/2006 tentang Penyederhanaan Prosedur Memperoleh
Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA); Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.34/MEN/III/2006 tentang
Ketentuan Pemberian Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA)
Kepada Pengusaha Yang Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing Pada
Jabatan Direksi atau Komisaris; dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
(Pasal 44).
9
bagan struktur organisasi perusahaan;
Jumlah TKA;
2) Pengesahan RPTKA
Dalam hal hasil penilaian kelayakan permohonan RPTKA telah
sesuai prosedur yang ditetapkan, Dirjen atau Direktur harus
menerbitkan keputusan pengesahan RPTKA. Penerbitan keputusan
pengesahan RPTKA dilakukan oleh Dirjen untuk permohonan
penggunaan TKA sebanyak 50 (lima puluh) orang atau lebih; serta
10
Direktur untuk permohonan penggunaan TKA yang kurang dari 50 (lima
puluh) orang. Keputusan pengesahan RPTKA ini memuat :
Jumlah TKA;
3) Perubahan RPTKA
Pemberi kerja TKA dapat mengajukan permohonan perubahan
RPTKA sebelum berakhirnya jangka waktu RPTKA. Perubahan RPTKA
tersebut meliputi :
a. penambahan, pengurangan jabatan beserta jumlah TKA;
b. perubahan jabatan; dan/atau
c. perubahan lokasi kerja.
4) Persyaratan TKA
Bagi Tenaga Kerja Asing yang dipekerjakan oleh pemberi kerja
wajib memenuhi persyaratan yakni: memiliki pendidikan dan/atau
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun yang sesuai
dengan jabatan yang akan didudukinya; bersedia membuat pernyataan
untuk mengalihkan keahliannya kepada tenaga kerja warga negara
Indonesia khususnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pendamping; dan
dapat berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia.
11
5) Perizinan
Izin Menggunakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) diberikan oleh
Direktur Pengadaan dan Penggunaan Tenaga Kerja Kementerian
Tenaga kerja dan Transmigrasi kepada pemberi kerja tenaga kerja
asing, dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan untuk
mendapatkan rekomendasi visa (TA-01) dengan melampirkan (Pasal
23) :
12
6) Perpanjangan IMTA
Mengenai perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
(IMTA) diatur dalam Pasal 27 dan Pasal 28. IMTA dapat diperpanjang
paling lama 1 (satu) tahun, bila masa berlaku IMTA belum berakhir.
Oleh karena itu permohonan perpanjangan IMTA selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari kerja sebelum jangka waktu berlakunya IMTA
berakhir. Permohonan perpanjangan IMTA dilakukan dengan mengisi
formulir perpanjangan IMTA dengan melampirkan :
Direktur untuk TKA yang lokasi kerjanya lebih dari 1 (satu) wilayah
propinsi;
13
7) IMTA Untuk Pekerjaan Darurat
Pekerjaan yang bersifat darurat atau pekerjaan-pekerjaan yang
apabila tidak ditangani secara langsung mengakibatkan kerugian fatal
bagi masyarakat umum dan jangka waktunya tidak lebih dari 30 (tiga
puluh) hari, yang mana jenis pekerjaan mendesak itu ditetapkan oleh
instansi pemerintah yang membidangi sektor usaha yang
bersangkutan. Permohonan pengajuan IMTA yang bersifat mendesak
ini disampaikan kepada Direktur dengan melampirkan :
14
Copy izin tinggal tetap yang masih berlaku;
15
pemerintah atau badan internasional lainnya harus mengajukan
permohonan rekomendasi alih status kepada Direktur. Rekomendasi
disampaikan kepada Direktur Jenderal Imigrasi untuk perubahan
KITAS/KITAP yang digunakan sebagai dasar perubahan IMTA atau
penerbitan IMTA baru.
16
14) Pelaporan
Pemberi kerja TKA wajib melaporkan penggunaan TKA dan
pendamping TKA di perusahaan secara periodik 6 (enam) bulan sekali
kepada Direktur atau Gubernur atau Bupati/Walikota dengan
tembusan kepada Dirjen. Direktur atau Gubernur atau Bupati/Walikota
melaporkan IMTA yang diterbitkan secara periodik setiap 3 (tiga)
bulan kepada Menteri dengan tembusan kepada Dirjen.
15) Pengawasan
Pengawasan terhadap pemberi kerja yang mempekerjakan TKA
dilakukan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
16) Pencabutan Ijin
Dalam hal pemberi kerja mempekerjakan TKA tidak sesuai dengan
IMTA, Direktur atau Gubernur atau Bupati/Walikota berwenang
mencabut IMTA.
17
Selain itu, mereka memiliki jam istirahat yang banyak, dalam
artian jam yang seharusnya mereka lakukan untuk bekerja tidak dapat
dimaksimalkan dengan baik. Didalam waktu bekerja, mereka
mengambil waktu dengan alasan untuk merokok, atau meminum kopi.
Sehingga waktu kerja mereka lebih banyak untuk beristirahat. Maupun
didalam bekerja, tenaga kerja lokal kurang memiliki konsentrasi yang
baik. Berbeda dengan tenaga kerja asing, jika mereka ditetapkan
masuk bekerja pada pukul 07.00 WIB, maka mereka pada pukul yang
telah ditetapkan itu telah hadir dilapangan. Selain tepat waktu,
didalam bekerja, mereka sangat memanfaatkan waktu tersebut
dengan baik. Jika tiba waktu istirahat, mereka juga mempergunakan
waktu itu dengan sempurna. Sehingga dalam bekerja mereka memiliki
efisiensi dan efektivitas yang baik. Hal lainnya, diadalam bekerja
tenaga kerja lokal memiliki tingkat konsentrasi yang kurang baik,
dimana mereka selalu berbicara dalam bekerja sehingga kurang fokus
dalam mengerjakan sesuatu.
Dan tenaga kerja asing yang berada disekitar mereka selalu
mencontohkan cara bekerja dan kualitas kerja yang baik. Yakni tidak
banyak berbicara, dan fokus dalam bekerja. Sehingga menghasilkan
produktivitas kerja yang baik. Dalam hal disiplin waktu dan kualitas
kerja yang dilakukan secara terus-menerus inilah tenaga kerja asing
perlahan dapat mengubah budaya kerja yang baik terhadap tenaga
kerja lokal. Ini merupakan hal positif yang didapatkan tenaga kerja
lokal terhadap cara kerja, disiplin waktu dan konsentrasi yang baik
dalam bekerja. Sehingga hubungan kerja yang terbangun dengan baik
di tempat kerja akan berdampak kepada terbangunnya suasana kerja
yang kondusif, sehingga setiap pekerja dapat didorong untuk bekerja
sama secara maksimal dan meningkatnya produktivitas kerja secara
signifikan guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. 4
4 http://hukumonline.com/berita/holl0388/kasus-nirmala-cermin-pentingnya
18
b) Adanya Transfer Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Teknologi sebenarnya merupakan hasil akhir dari suatu proses
yang terdiri dari rangkaian sub proses penelitian dan pengembangan,
invensi, rekayasa dan desain, manufaktur dan pemasraan. Teknologi
diciptakan manusia melalui penerapan (exercise) budidaya akalnya.
Manusia harus mendayakan akal pikirannya dalam me-reka teknologi
berdasarkan ratio (nalar) dan kemudian membuatnya, menjadi suatu
produk yang kongkrit. Oleh karena itulah, teknologi selalu disandingkan
dengan istilah ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan merupakan usaha manusia untuk memahami
gejala dan fakta alam, dan melestarikan pengetahuan tersebut secara
konseptional dan sistematis. Sedangkan teknologi adalah usaha
manusia untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan itu untuk kepentingan
dan kesejahteraan. Karena hubungan tersebut, maka perkembangan
ilmu pengetahuan selalu terkait dengan perkembangan teknologi.
Berdasarkan definisi di atas, maka transfer ilmu pengetahuan dan
teknologi memiliki arti sebuah proses untuk mengirimkan pengalaman,
pelajaran dan seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda
material yang digunakan dalam waktu tertentu yang melibatkan
komunikasi antara manusia dan komunikasi individu/organisasi.
Tujuan perusahaan mempekerjakan TKA mennurut Keppres 75
tahun 1995 adalah mewajibkan pengguna TKA melaksanakan program
alih teknologi dari TKA ke tenaga kerja Indonesia, disamping itu
pengguna TKA wajib untuk menunjuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
sebagai pendamping pada jenis pekerjaan yang dipegang oleh TKA,
serta menyelenggarakan pendidikan dan latihan bagi TKI yang
dikerjakan sendiri atau menggunakan jasa pihak ketiga. Selain itu ada
tujuan perusahaan mempekerjakan TKA menurut Peraturan Mentri
Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2010 menyatakan, bahwa keberadaan
TKA di Indonesia dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan
19
perkembangan perekonomian nasional sehingga perlu dipantau agar
keberadaannya sesuai dengan tujuan dan sasaran untuk menjamin
keamanan dan memberikan perlindungan TKA didaerah. 5
BAB III
5 http:/www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/12/19.id.html.serikat
pekerja, diakses pada 19 Januari 2019
20
PENUTUP
A. KESIMPULAN
masih diberlakukan.
21
2. Penempatan tenaga kerja asing dapat dilakukan setelah pengajuan
B. SARAN
Menurut saya sudah cukup baik, bahwa sudah ada aturan yang
mengatur tentang tenaga kerja asing di indonesia. Tenaga kerja di
Indonesia juga sudah memberikan dampak positif untuk masyarakat
indonesia. Tenaga kerjan asing perlu untuk di kembangkan lebih lagi
dengan memberi manfaat untuk tenaga kerja indonesia. Namun selain itu
tenaga kerja asing juga dapat menimbulkan masalah bagi indonesia jika
kurangnya pengawasan dan perlindungan hukum yang ada.
22
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Website :
http://www.ilo.org/wcmsp5/grups/public/asia/robangkok/docum
ents/publication/wcms 098256.pdg diunduh pada 19
Januari 2019
http://hukumonline.com/berita/holl0388/kasus-nirmala-cermin-
pentingnya-uu-perlindungan-tka-dan-tenaga-kerja-migran
diakses tanggal 19 Januari 2019
http:/www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/12/19.id.html.
serikat pekerja, diakses pada 19 Januari 2019
23