Anda di halaman 1dari 76

SOSIALISASI PROGRAM JKN-KIS

“Mengerti, Memahami dan Berpartisipasi”

Heny Ratnawati
Kabid. Penjaminan Manfaat Rujukan

Sangatta, 15 Agustus 2018


Agenda
Presentasi

Overview Program JKN-KIS


Regulasi Penyelenggaraan JKN

UU NO. 40 TAHUN 2004 • Sistem Jaminan Sosial Nasional

UU NO. 24 TAHUN 2011 • Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

PERPRES NOMOR 12
• Jaminan Kesehatan
TAHUN 2013
PERPRES NOMOR 111 • Perubahan atas Perpres Nomor 12 Tahun 2013
TAHUN 2013 tentang Jaminan Kesehatan
PERPRES NOMOR 19 • Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 12 Tahun
TAHUN 2016 2013 tentang Jaminan Kesehatan

PERPRES NOMOR 28 • Perubahan Ketiga atas Perpres Nomor 12 Tahun


TAHUN 2016 2013 tentang Jaminan Kesehatan

www.bpjs-kesehatan.go.id
Prinsip Penyelenggaraan JKN

Gotong Royong

Hasil Pengelolaan Dana untuk Nirlaba


Pengembangan Program

Dana Amanat Keterbukaan

Kepesertaan Wajib Kehati-hatian

Portabilitas Akuntabilitas

www.bpjs-kesehatan.go.id
Gotong Royong Besar Menuju Sehat

Sebelum JKN-KIS / ERA PT ASKES Sesudah JKN-KIS Mulai 2014 dst...

GOTONG ROYONG GOTONG ROYONG


KECIL BESAR
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Agenda
Presentasi

Kepesertaan dan Iuran


Pentahapan Kepesertaan

2019

2016 Universal Coverage

2015 Paling lambat


01 Januari 2016
2014 Paling lambat 01
Usaha mikro
Januari 2015
Mulai 01 Januari 2014 BUMN
PBI Usaha besar
TNI/POLRI Usaha
Eks Askes menengah
Eks Jamsostek Usaha kecil Pasal 6 (3)
PerPres Nomor: 111 Tahun 2013
Segmentasi Kepesertaan JKN-KIS

PBI NON PBI

PEKERJA PENERIMA PEKERJA BUKAN


BUKAN PEKERJA (BP)
UPAH (PPU) PENERIMA UPAH (PBPU)

Pekerja diluar hubungan


Pejabat Negara Pensiunan
kerja

TNI - POLRI PBPU/PEKERJA Mandiri Pemberi Kerja

PBPU/Kelompok
PNS / Pegawai Swasta Investor
kolektif

Pimpinan dan anggota Veteran dan Perintis


DPR Kemerdekaan

PPNPN Orang mampu


Kepesertaan Peserta PPU

PPU
yang ditanggung
5 (lima) orang

Anak kandung, anak tiri dan/atau


Isteri/Suami yang sah
anak angkat yang sah dari
dari peserta
peserta

Tidak atau belum pernah Belum berusia 21 (dua puluh satu)


menikah atau tidak tahun atau belum berusia 25 (dua
mempunyai penghasilan puluh lima) tahun yang masih
sendiri melanjutkan pendidikan formal

Peserta PPU, dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang lain, Anak ke 4 (empat) dan seterusnya, ayah,
ibu, dan mertua (keluarga tambahan) tambahan 1% dari gaji/upah untuk kerabat dan lainnya : Kakak, Adik,
Paman, Bibi, Ass. Rumah Tangga, Driver dll  Iurannya Nominal
Iuran Peserta Pekerja Penerima Upah

BUMN, BUMS, PNS,TNI/Polri, Pejabat


Negara, pimpinan dan
BUMD
anggota DPRD, PPNPN

Pekerja
3% Pemberi Kerja
Gaji Pokok +
Tunjangan tetap
2% Pekerja
Maks Rp. 8.000.000,-

Menanggung 5
Anggota Keluarga
Tambahan Keluarga
lainnya : 1%

Pemberi Kerja

SESUAI PERPRES NO. 19 TAHUN 2016 berlaku 01 April 2016


Iuran Peserta PBPU & BP

Rp 80.000/Org/Bln

Rp 51.000/Org/Bln

Rp 25.500/Org/Bln

*berlaku mulai tanggal 1 April 2016 (Perpres 28 tahun 2016)


PBI APBN/ APBD

Diberlakukan sejak
tanggal 1 Januari 2016
Identitas Peserta JKN

Pastikan Informasi yang tercantum pada Kartu Peserta Anda Sesuai


KIS Digital

Pastikan Informasi yang tercantum pada Kartu Peserta Anda Sesuai


17
Pendaftaran Peserta PBPU & BP Melalui
BPJS Kesehatan Care Center 1500 400

Langkah Awal Langkah Utama Langkah Akhir

a. Staf administrasi kepesertaan memeriksa


a. Calon Peserta menghubungi
a. Agent BPJS Kesehatan Care Center aplikasi kepesertaan, jika ada notifikasi
layanan BPJS Kesehatan Care
1500 400 melakukan entri data daftar peserta yang sudah bayar iuran dan
Center 1500 400 untuk pada aplikasi pendaftaran dengan kartu dapat dicetak, maka staf administrasi
melakukan pendaftaran. lengkap dan benar sesuai data kepesertaan mencetak kartu peserta dan
b. Agent BPJS Kesehatan Care Center peserta. Aplikasi pendaftaran akan menyampaikan ke pihak ketiga dengan
1500 400 menerima peserta dan memberikan nomor VA peserta, melampirkan daftar kirim kartu dan atau
menjelaskan persyaratan pembayaran iuran dan pengiriman mengirimkan e-ID melalui e-mail peserta.

pendaftaran. kartu kepada peserta, prosedur b. Pihak ketiga mengirimkan kartu peserta
pelayanan peserta. sesuai alamat yang di daftarkan peserta
c. Calon peserta memberikan
b. Agent BPJS Kesehatan Contact dan menyampaikan tanda terima
persetujuan untuk melanjutkan
Care 1500 400 menyampaikan kartu/kartu retur ke BPJS Kesehatan
proses pendaftaran, jika tidak
nomor VA peserta melalui setempat.
bersedia komunikasi diselesaikan.
SMS/email kepada peserta untuk c. Staf administrasi kepesertaan melakukan
d. Agent BPJS Kesehatan Care Center
pembayaran 14 hari kedepan. rekapitulasi tanda kartu peserta/kartu
1500 400 melakukan konfirmasi c. Peserta melakukan pembayaran retur. Jika ada kartu retur, staf administrasi
data peserta (NIK peserta, email, pertama melalui bank dan kepesertaan melakukan konfirmasi ke
No HP, alamat kirim kartu, FKTP mendaftarkan autodebet untuk peserta dan dan menyampaikan kembali
Pilihan & Kelas Rawat) pembayaran iuran selanjutnya. ke pihak ketiga untuk dikirim kembali ke
peserta.
Agenda
Presentasi

Manfaat dan Prosedur Pelayanan Kesehatan


PAKET MANFAAT JKN
JAMINAN PELAYANAN KOMPREHENSIF

Core penjaminan
PROMOTIF

1. Sesuai dengan kebutuhan medis


perorangan (UKP)
Kebutuhan
REHABILITATIF dasar PREVENTIF
kesehatan 2. Sesuai prosedur dan ketentuan

3. Dilayani di Faskes yang bekerja


KURATIF sama dengan BPJS Kesehatan,
kecuali gawat darurat

4. Belum dijamin oleh program


KENDALI MUTU pemerintah lainnya
UNTUK
OPTIMALISASI
HEALTH OUTCOME
MANFAAT PELAYANAN KESEHATAN
Sesuai dengan Perpres 19 Tahun 2016 (pasal 22)

PELAYANAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN


TK PERTAMA TK LANJUTAN

1. Administrasi pelayanan;
2. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi
Pelayanan kesehatan Non Spesialistik: medis dasar (pelayanan kesehatan pada unit
gawat darurat);
 Administrasi pelayanan
3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi
 Pelayanan promotif dan preventif.
spesialistik;
 Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi
4. Tindakan medis spesialistikm baik bedah
medis
maupun non bedah sesuai dengan indikasi
 Tindakan medis non spesialistik, baik operatif
medis;
maupun non operatif
5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
 Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
6. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan
 Pemeriksaan penunjang diagnostik
sesuai dengan indikasi medis;
laboratorium tingkat pratama.
7. Rehabilitasi medis;
 Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan
8. Pelayanan darah;
indikasi medis
9. Pelayanan kedokteran forensik klinik;
10. Pelayanan jenazah pada pasien yang
meninggal di Fasilitas Kesehatan;
11. Pelayanan keluarga berencana;
12. Perawatan inap non intensif; dan
13. Perawatan inap di ruang intensif;
Sesuai dengan Perpres No. 19 Tahun 2016 (pasal 25)

PELAYANAN YANG TIDAK DIJAMIN


a. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa i. Gangguan kesehatan/penyakit akibat
melalui prosedur sebagaimana diatur dalam ketergantungan obat dan/atau alkohol;
peraturan yang berlaku; j. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti
b. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang
fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama membahayakan diri sendiri;
dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus k. Pengobatan komplementer, alternatif dan
gawat darurat; tradisional, yang belum dinyatakan efektif
c. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh berdasarkan penilaian teknologi kesehatan
program jaminan kecelakaan kerja terhadap (health technology assessment);
penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja l. Pengobatan dan tindakan medis yang
atau hubungan kerja; dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen);
d. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh m. Alat dan obat kontrasepsi, kosmetik, makanan
program jaminan kecelakaan lalu lintas yang bayi, dan susu;
bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung n. Perbekalan kesehatan rumah tangga;
oleh program Jaminan Kecelakaan Lalu Lintas; o. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa
e. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah; dan
negeri; p. Pelayanan kesehatan pada kejadian tak
f. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik; diharapkan yg dapat dicegah (preventable
g. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas; adverse events)
h. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi); q. Pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan
dengan manfaat Jaminan Kesehatan yang
diberikan.
Pelayanan Kebidanan dan Persalinan
Permenkes No. 71 Tahun 2013 & Permenkes No. 59 Tahun 2014

Kebidanan & Neonatal Persalinan


1. Pemeriksaan ANC a. Persalinan per vaginam normal
Min 4 x pemeriksaan (1 TW 1, 1 TW 2 dan b. persalinan pervaginam dengan
2 TW 3)
tindakan emergensi dasar
2. Pemeriksaan PNC/neonatus
c. Pelayanan tindakan pasca
paket minimal 3 (tiga) kali kunjungan
ibu dan 3 (tiga) kali kunjungan bayi persalinan di Puskesms PONED
3. Pelayanan KB d. Pelayanan pra rujukan pada
a. Pasang atau cabut IUD/implan komplikasi kebidanan dan
b. Suntik KB neonatal
c. Penanganan komplikasi KB e. pertolongan neonatal dengan
d. Pelayanan KB MOP/vasektomi komplikasi; dan

PELAYANAN USG DI RS : IDEALNYA DILAKUKAN


4X DALAM 1 PERIODE KEHAMILAN
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
PERPRES NO.12 TAHUN 2013 PERMENKES NO. 71 TAHUN 2013
Tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
Pasal 21 Ayat 1 Pasal 19
Manfaat pelayanan promotif dan preventif 1) Obat dan Alat Kesehatan
meliputi pemberian pelayanan: Program Nasional yang
a. penyuluhan kesehatan perorangan; ditanggung oleh
b. imunisasi dasar; Pemerintah dan/atau
c. keluarga berencana; dan Pemerintah Daerah, tidak
d. skrining kesehatan. ditanggung oleh BPJS
Kesehatan
Pasal 21 ayat 3
Pelayanan keluarga berencana sebagaimana 2) Obat dan Alat Kesehatan
dimaksud meliputi konseling, kontrasepsi dasar, dimaksud pada ayat (1)
vasektomi dan tubektomi bekerja sama dengan meliputi:
lembaga yang membidangi keluarga berencana. a. Alat kontrasepsi
dasar ;
Pasal 25 huruf l (Pelayanan Tidak b. Vaksin untuk imunisasi
dasar; dan
Dijamin)
c. Obat program
l. Alat kontrasepsi, kosmetik, pemerintah.
makanan bayi, dan susu;
Sinergi BPJS Kesehatan
dengan Pemerintah (BKKBN) 22
Alur Pelayanan Kesehatan

Peserta Pelayanan
Rujuk/ Rujuk Balik
Kesehatan
Tingkat Pertama
(Faskes
Primer/Klinik/
Pelayanan
Dokter Keluarga)
Kesehatan
Tingkat Lanjutan
( RS
Provider BPJS)
Gawat
Darurat

UGD
TIDAK PERLU SURAT
Kapitasi
RUJUKAN FKTP
Klaim*)

*) Tidak ada klaim perorangan ke BPJS Kesehatan,


BPJS kecuali untuk kasus Gawat Darurat RS akan menagih
Kesehatan biaya ke BPJS Kesehatan
Manfaat Penjaminan Pelayanan Kesehatan
Fokus kepada Pelayanan Kesehatan Perorangan
Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, termasuk obat dan alkes dan BMHP sesuai
indikasi medis yang diberikan secara berjenjang sesuai indikasi medis

PROMOTIF DAN PREVENTIF:


Pelayanan Primer 1. Penyuluhan kesehatan
perorangan
2. Skrining Kesehatan (DM, HT,
Medis Pelayanan Rujukan Ca Servix)
3. Imunisasi Rutin (Dasar dan
Tidak terikat Pelayanan lanjutan)
iuran
Ambulance 4. Keluarga Berencana

Akomodasi KURATIF DAN REHABILITATIF


Rawat Inap 1. Rawat Jalan
2. Rawat Inap
Non 3. Kebidanan
Medis 4. Persalinan
5. Pelayanan Gawat Darurat
Terikat
iuran Suplemen (Kacamata) Vaksin, Obat, Alokon  disediakan oleh
Pemerintah/instansi terkait
A. PELAYANAN TINGKAT PERTAMA

Rawat Jalan • Konsultasi, pemeriksaan, tindakan, penunjang diagnostik dan obat

Rawat Inap • Akomodasi, visite dokter, tindakan, penunjang diagnostik dan obat.

• Pengobatan, tambal, cabut, pembersihan karang gigi ( 1x/th), gigi


Pelayanan Gigi
palsu
• Penyediaan dan pemasangan alat kontrasepsi, penanganan efek
Keluarga Berencana
samping kontrasepsi

Kesehatan Ibu dan Anak • Pemeriksaan kehamilan & nifas, persalinan, imunisasi bayi

Prolanis • Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Hipertensi

Program Rujuk Balik • Untuk 9 jenis penyakit yang ditetapkan Kemenkes

Ambulan • Antar fasilitas kesehatan

DETEKSI DINI • Skrining Riwayat Kesehatan, SADARI, Papsmear/IVA


B. PELAYANAN TINGKAT LANJUTAN
• Konsultasi dan pemeriksaan dokter spesialis, tindakan,
Rawat jalan
penunjang diagnostik dan obat

• Akomodasi sesuai hak kelas rawat, visite dokter, tindakan,


Rawat Inap
penunjang diagnostik dan obat.

• Sesuai Formularium Obat Nasional (paket INA CBG’s)


Obat • Obat di luar Paket INA CBGs (Kanker, Hemofilia,
thallasemia, obat kronis)

• Ada 7 macam alat kesehatan dengan limitasi tarif dan


Alat Kesehatan
ketentuan pelayanan

Ambulan • Antar Fasilitas Kesehatan

• COB dengan PT. Jasa Raharja dan Asuransi Tambahan


Coordination of Benefit (COB)
(Komersial)
Ketentuan Surat Rujukan
1. Surat rujukan dari FKTP ke FKRTL berlaku 1 (satu) kali untuk diagnosa dan tujuan rujukan yang
sama.
2. Dalam hal peserta yang dirujuk:
a. Merupakan diagnosa PRB atau penyakit kronis lain yang masih memerlukan perawatan lanjutan
(belum stabil), atau
b. Membutuhkan konsultasi dengan pelayanan spesialistik lain yang terkait dengan penyakitnya,
atau
c. Membutuhkan penanganan berkelanjutan seperti penanganan kasus dengan diagnosa
thalassemia, hemophilia, kanker, dan gagal ginjal kronik yang memerkukan hemodialisa
Maka dokter spesialis/subspesialis memberikan surat keterangan bahwa pasien masih memerlukan
perawatan di FKRTL.
3. Surat keterangan sebagaimana dimaksud tersebut di atas, harus diberikan oleh dokter penanggung
jawab pasien (DPJP) setiap kali pasien dibutuhkan untuk kontrol ulang, dan maksimal 3 (tiga) bulan
sejak tanggal rujukan awal dikeluarkan.
Kelengkapan Administrasi Penerbitan SEP
di FKRTL

1. Surat rujukan dengan identitas lengkap peserta (Nama/ Nomor Kartu


Peserta/Identitas dan Nomor rujukan online dari FKTP).
2. Ditandatangani oleh Dokter (FKTP) asli dan dengan stempel basah.
3. Diagnosis penyakit pada surat rujukan secara lengkap, bukan diagnosis “Kontrol
Ulang ataupun Kosong”.
4. Berlaku hanya untuk 1 (satu) Poliklinik kecuali atas indikasi medis peserta
diberikan rujukan secara internal RS ke Poliklinik lain. Dalam hal secara klinis
medis diperlukan penanganan lebih dari 1 (satu) Spesialisasi maka cukup
menggunakan rujukan internal antar Poliklinik.
5. Rujukan internal di FKRTL berlaku hanya untuk 1 (satu) kali kunjungan dan
pada episode selanjutnya peserta kembali ke FKTP dikecualikan kondisi klinis
medis peserta tidak memungkinkan untuk dilakukan penanganan di FKTP.
Kelengkapan Administrasi Penerbitan SEP
di FKRTL

6. Dalam hal penerbitan Surat Eligibilitas Peserta (SEP) peserta cukup menunjukkan
:
• Kartu JKN KIS
• Kartu Identitas lain yang masih berlaku (KTP, SIM, Kartu Keluarga, dll)
• Surat Rujukan Asli yang masih berlaku
SEP wajib ditandatangani oleh peserta dan selanjutnya dilampirkan untuk
pengajuan klaim.

Identitas Peserta untuk


kesesuaian data terdiri dari :
1. No NIK
2. Tgl lahir
3. Alamat
SURAT RUJUKAN DARI FKTP

Rujukan Online Rujukan Manual


KETENTUAN.....Lanjutan
5. Penjaminan kontrol ulang
• Dokter spesialis/subspesialis memberikan surat keterangan bahwa pasien
masih memerlukan perawatan di FKRTL
• Merupakan Diagnosa PRB atau Penyakit kronis lain yang masih memerlukan
perawatan lanjutan (belum stabil)
• Membutuhkan konsultasi dengan pelayanan spesialistik lain yang terkait
dengan penyakitnya atau
• Membutuhkan penanganan berkelanjutan seperti penanganan kasus
dengan diagnosa thalassemia, hemophilia, kanker dan gagal ginjal kronik yang
memerlukan hemodialisa

31
5. Penjaminan kontrol ulang (lanjutan)
Syarat penggunaan Surat
keterangan
• Memuat informasi yang berisi
paling sedikit
– Identitas Pasien,
– Indikasi medis diperlukannya
kontrol ulang serta
– Rencana tindak lanjut yang akan
dilakukan terhadap pasien
tersebut dan
• Harus diberikan oleh dokter
penanggung jawab pasien (DPJP)
setiap kali pasien dibutuhkan
kontrol ulang
I II

*Peserta yang tidak diberikan surat kontrol ulang sebagaimana dimaksud maka
peserta harus kembali ke FKTP 32
Alat Bantu Kesehatan
Kacamata
Nilai Jaminan yang Dibayarkan Syarat Penggantian
(minimal)
Peserta Kelas 1 Rp.300.000 – sferis 0,5D Paling cepat 2 Th.
Peserta Kelas 2 Rp.200.000 – silindris 0,25D Sekali sesuai dg.
indikasi medis
Peserta Kelas 3 Rp.150.000
Peserta datang Faskes Tingkat I, secara indikasi medis dirujuk ke polimata di RS jaringan BPJS
Kesehatan, mendapatkan resep kacamata, dilegalisir oleh Petugas BPJS Kesehatan, peserta
ke Optik jaringan BPJS Kesehatan

Alat Bantu Dengar Kruk


Nilai Jaminan yang Eilibility Nilai Jaminan yang
Dibayarkan Dibayarkan
Maksimal Paling cepat 5 tahun sekali Maksimal Paling cepat 5 tahun
Rp. 1.000.000 sesuai dengan indikasi Rp. 350.000 sekali sesuai dengan
medis indikasi medis
Pemberian Alat Bantu Kesehatan merupakan pelayanan di Fasilitas Tingkat Lanjutan di Rumah Sakit.
Diberikan dengan Sistem Rujukan dengan bukti penunjang diagnostic dari dokter Spesialis bahwa pasien
membutuhkan alat bantu kesehatan.
Alat bantu disediakan oleh Rumah Sakit untuk nantinya ditagihkan ke BPJS Kesehatan oleh Rumah Sakit yang
bekerjasama
Alat Bantu Kesehatan
Protesa Alat Gerak Collar Neck
Nilai Jaminan yang Nilai Jaminan yang
Dibayarkan Dibayarkan
Maksimal Tangan & kaki palsu Maksimal Paling cepat 2 tahun
Rp. 2.500.000 paling cepat 5 tahun Rp. 150.000 sekali sesuai dengan
sekali sesuai dengan indikasi medis
indikasi medis

Korset Tulang Belakang


Nilai Jaminan yang
Dibayarkan
Maksimal Paling cepat 2 tahun sekali
Rp. 350.000 sesuai dengan indikasi
medis

Pemberian Alat Bantu Kesehatan merupakan pelayanan di Fasilitas Tingkat Lanjutan di Rumah Sakit.
Diberikan dengan Sistem Rujukan dengan bukti penunjang diagnostic dari dokter Spesialis bahwa pasien
membutuhkan alat bantu kesehatan.
Alat bantu disediakan oleh Rumah Sakit untuk nantinya ditagihkan ke BPJS Kesehatan oleh Rumah Sakit yang
bekerjasama
Alat Bantu Kesehatan
Protesa Gigi
Nilai Jaminan yang Dibayarkan

Maksimal Paling cepat 2 th. sekali


Rp. 500.000 untuk masing2 rahang dengan Indikasi medis

Maksimal
Rp. 1.000.000
untuk gigi yang sama & full protesa

• Untuk prothese gigi dapat dilayani Faskes Tk I/ Faskes Primer atau Faskes Tk. Lanjutan
• Prothese gigi diberikan kepada Peserta BPJS Kesehatan yang kehilangan gigi sesuai indikasi medis
• Penjaminan prothese gigi diberikan atas rekomendasi dari Dokter Gigi,
• Prosedur pelayanan :
– Peserta datang ke Dokter gigi jaringan BPJS Kesehatan, untuk kemudian dilaksanakan prothese gigi dan
klaim akan ditagihkan oleh Faskes Dokter gigi .
– Atau atas rujukan dari Dokter gigi dirujuk ke Poli Gigi RS jaringan untuk kemudian dilakukan prothese gigi
dan klaim akan ditagihkan oleh RumahSakit.
Sesuai PMK : 99 Tahun 2015

Pasal 22 A:

(1) Rumah sakit wajib menginformasikan ketersediaan ruang rawat inap untuk
pelayanan JKN.
(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan secara
langsung dan atau tidak langsung.
(3) Pemberian informasi secara langsung dilakukan dengan menyediakan fasilitas
pelayanan informasi atau dilakukan oleh petugas Rumah Sakit.
(4) Pemberian informasi tidak langsung dilakukan melalui papan pengumuman
dan/atau website
KENAIKAN KELAS RAWAT
Akibat ruang sesuai hak penuh
PERMENKES No. 71 tahun 2013

Ruang sesuai
hak penuh

Dirawat di kelas
rawat satu Paling lama 3
tingkat lebih (hari)
tinggi

> 3 hari: peserta dirujuk ke BPJS membayar sesuai


faskes lain hak kelas peserta
37
PENURUNAN KELAS RAWAT
Akibat ruang sesuai hak penuh
PERMENKES No. 28 tahun 2014

Ruang sesuai
hak penuh

Dirawat di kelas
rawat satu Paling lama 3
tingkat lebih (hari)
rendah

> 3 hari: peserta dirujuk ke > 3 hari: BPJS membayar


faskes lain sesuai kelas dimana
peserta dirawat
38
KENAIKAN KELAS RAWAT
Atas permintaan sendiri

KENAIKAN
KELAS RAWAT

Peserta/anggota
Bisa dilakukan Dikecualikan keluarga harus
dengan: untuk peserta PBI menandatangani
APBN dan APBD pernyataan
tertulis*

Dibayar oleh
Bayar urun biaya Dibayar oleh asuransi
sendiri pekerja kesehatan
tambahan

39
Pelayanan Rujukan Parsial
Sesuai PMK : 28 Tahun 2014

Rujukan parsial dapat dilakukan antar fasilitas kesehatan dan biayanya


ditanggung oleh fasilitas kesehatan perujuk.

1. Rujukan parsial adalah pengiriman pasien atau spesimen ke FKRTL lain dalam
rangka menegakkan diagnosis atau pemberian terapi, yang merupakan satu
rangkaian perawatan pasien pada FKRTL perujuk.
2. Rujukan parsial dapat berupa:
a. Pengiriman pasien untuk dilakukan pemeriksaan penunjang atau tindakan; atau
b. Pengiriman spesimen untuk pemeriksaan penunjang.
3. Biaya rujukan parsial menjadi tanggung jawab FKRTL perujuk. FKRTL penerima
rujukan tidak dapat menagihkan secara terpisah kepada BPJS Kesehatan, pasien
tidak boleh dibebani urun biaya.
D. DENDA PELAYANAN

41
Tunggakan Iuran dan Denda
Mekanisme Perhitungan Denda

Peraturan Presiden Peraturan BPJS


Nomor 19 Tahun 2016 Kesehatan nomor 02
Tahun 2016

Tata Cara Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan dan Pembayaran Denda


Akibat Keterlambatan Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan

Berlaku per : 1 Juli 2016

Yang wajib dibayar peserta ketika ingin mengaktifkan kembali


kartunya adalah :
• Jumlah bulan tertunggak yang muncul di channel adalah maksimal 12
bulan sejak Bulan Agustus 2015 s/d Juli 2016
• Iuran bulan berjalan yaitu Iuran Bulan Agustus 2016
• Tarif Denda : 2.5% x Bulan Menunggak x Biaya Pelkes Rawat Inap RS
PESERTA PBPU & BP
DALAM HAL KETERLAMBATAN PEMBAYARAN IURAN

SIMULASI RAWAT JALAN TINGKAT LANJUTAN (RJTL)

Peserta Hak Rawat Kelas Kepesertaan non aktif


Telat membayar iuran 5
I dengan Premi sementara, Penjaminan
bulan sejak tgl 10 jatuh
Pelayanan diberhentikan
Rp 80.000,- tempo
sementara

a. Peserta membayar iuran


bulan tertunggak sebesar
Rp 80.000/bulan x 5 bulan Peserta menjalani
= Rp 400.000,- dan perawatan RJTL sesuai Dijamin BPJS Kesehatan
prosedur
b. Peserta membayar iuran
bulan berjalan Rp 80.000,-

Ketentuan pembayaran iuran dan denda dikecualikan untuk


*)Ketentuan pemberhentian sementara penjaminan Peserta
Peserta yang tidak mampu yang dibuktikan dengan surat
dan pengenaan denda mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2016.
keterangan dari instansi yang berwenang.
DENDA PESERTA PBPU & BP
DALAM HAL KETERLAMBATAN PEMBAYARAN IURAN

SIMULASI RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL)

Kepesertaan non aktif


Peserta Hak Rawat Kelas Telat membayar iuran 5 sementara, Penjaminan
I dengan Premi Rp bulan sejak tgl 10 jatuh Pelayanan
80.000,- tempo diberhentikan
sementara

Pada hari ke-5 sejak


Status Kepesertaan
a. Peserta membayar iuran aktif, pasien menjalani
bulan tertunggak sebesar RITL dengan kode WAJIB membayar denda
Rp 80.000/bulan x 5 bulan grouper INA CBG’s (I-1- sebsar 2.5% x Rp
= Rp 400.000,- dan 02-I) Prosedur Katup 55.871.700 x 5 = Rp
b. Peserta membayar iuran Jantung dengan 6.983.962,-
bulan berjalan Rp 80.000,- Kateterisasi Ringan;
biaya sebesar Rp
55.871.700,-

Ketentuan pembayaran iuran dan denda dikecualikan untuk


Peserta yang tidak mampu yang dibuktikan dengan surat *)Ketentuan pemberhentian sementara penjaminan Peserta
keterangan dari instansi yang berwenang. dan pengenaan denda mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2016.
PEMBAYARAN DENDA PELAYANAN DI FKRTL

Denda sementara
dihitung berdasarkan
diagnosa awal
Dalam waktu ≤ 45 hari sejak Peserta membayar
Denda sebesar 2,5% x bulan tertunggak
status Peserta aktif kembali, denda sementara
(paling banyak 12 bulan) x jumlah biaya
sebelum mendapat
Peserta memerlukan pelayanan pelayanan kesehatan  maksimal 30juta
SEP
kesehatan rawat inap jumlah bulan tertunggak
sebagai dasar perhitungan
denda pelayanan
Tidak Membayar Membayar
diperhitungkan sejak 1 Juli
2016

Dalam hal Peserta tidak melakukan Peserta mendapat Peserta


pembayaran denda selambat-lambatnya pelayanan rawat inap Pulang
3x24 jam hari kerja atau sebelum Peserta
pulang apabila dirawat kurang dari 3 (tiga)
hari  pelayanan rawat inap Peserta tidak
dijamin oleh BPJS

Denda diperhitungkan kembali kelebihan


atau kekurangannya setelah FKRTL
menyampaikan diagnosa akhir Peserta

Biaya pelayanan merupakan biaya pelayanan yang dihitung berdasarkan biaya


yang terbentuk dari diagnosa akhir Peserta yang disampaikan oleh FKRTL
46
E. KELENGKAPAN ADMINISTRASI
DI FKRTL

47
Kelengkapan Administrasi Penerbitan SEP
di FKRTL

1. Surat rujukan dengan identitas lengkap peserta (Nama/ Nomor Kartu


Peserta/Identitas dan Nomor rujukan online dari FKTP).
2. Ditandatangani oleh Dokter (FKTP) asli dan dengan stempel basah.
3. Diagnosis penyakit pada surat rujukan secara lengkap, bukan diagnosis “Kontrol
Ulang ataupun Kosong”.
4. Berlaku hanya untuk 1 (satu) Poliklinik kecuali atas indikasi medis peserta
diberikan rujukan secara internal RS ke Poliklinik lain. Dalam hal secara klinis
medis diperlukan penanganan lebih dari 1 (satu) Spesialisasi maka cukup
menggunakan rujukan internal antar Poliklinik.
5. Rujukan internal di FKRTL berlaku hanya untuk 1 (satu) kali kunjungan dan
pada episode selanjutnya peserta kembali ke FKTP dikecualikan kondisi klinis
medis peserta tidak memungkinkan untuk dilakukan penanganan di FKTP.
Kelengkapan Administrasi Penerbitan SEP
di FKRTL

6. Dalam hal penerbitan Surat Eligibilitas Peserta (SEP) peserta cukup


menunjukkan :
• Kartu JKN KIS/KIS Digital
• Kartu Identitas lain yang masih berlaku (KTP, SIM, Kartu Keluarga, dll)
• Surat Rujukan Online
SEP wajib ditandatangani oleh peserta dan selanjutnya dilampirkan untuk
pengajuan klaim.

Identitas Peserta untuk


kesesuaian data terdiri dari :
1. No NIK
2. Tgl lahir
3. Alamat
CEK STATUS!!!
• MOBILE JKN
• AKTIF
• APLIKASI V KLAIM
• SEP MANUAL
• APLIKASI IDA
• APLIKASI SIPP • TIDAK AKTIF
• APLIKASI LUPIS • INFORM
• SIKDA SAMARINDA CONSENT (TIDAK
• PIC BPJS KESEHATAN DIJAMIN)
• CARE CENTER 1
PELAYANAN KEPADA PESERTA
500 400 TETAP BERJALAN TANPA
MENUNGGU ADMINISTRASI
USER/PASS IDA : kcusmd/123456
NEXT…!!!!!
• CEK TANGGAL SURAT KOORDINASI DENGAN
RUJUKAN ONLINE PIC BPJS KESEHATAN
• INSTAL APLIKASI
MOBILE JKN PENERBITAN SEGERA
• SEP MANUAL DG SEP SETELAH APLIKASI
INFORM CONSENT KEMBALI NORMAL
JIKA STATUS
DIKETAHUI NON
AKTIF
Agenda
Presentasi

Kemudahan Akses Layanan Administrasi,


Informasi dan Pengaduan
Kemudahan Akses Layanan Pendaftaran dan
Perubahan Data Peserta

Pendaftaran PBPU dan PPU PNS/BP, Tambah kurang


Kantor Cabang BPJS Kesehatan ( Dropbox System ) anggota klg, Perubahan Identitas Peserta dan FKTP

Bank / PPOB dan Pihak III lainnya Pendaftaran PBPU

Pendaftaran PBPU, Perubahan


Mobile JKN
Identitas Peserta, Perubahan FKTP,

Website BPJS Kesehatan Pendaftaran PBPU

BPJS Kesehatan Care Center 1 500 400 Pendaftaran PBPU, Perubahan


Identitas Peserta, Perubahan FKTP

Pendaftaran PBPU dan PPU PNS/BP, Tambah kurang


Mobile Customer Service anggota klg, Perubahan Identitas Peserta dan FKTP

Kecamatan dan Kelurahan Pendaftaran PBPU


Fitur Layanan BPJS Kesehatan
Care Center 1500400

• KEMUDAHAN PENDAFTARAN
Lama ngantri? • PERUBAHAN DATA
Tidak punya waktu?

KEMUDAHAN AKSES
INFORMASI

KEMUDAHAN PENYAMPAIAN
PENGADUAN

TELECONSULTING
Kemudahan Akses Layanan Informasi
dan Pengaduan
KANAL LAYANAN
AKSES LAYANAN

1 500 400

www.lapor.go.id

PEMBERIAN INFORMASI DAN https:// sipp.bpjs-kesehatan.go.id


PENANGANAN PENGADUAN

Masing-masing Kantor Cabang/


Kantor Layanan Kabupaten Kota

61
Pemberian Informasi
Kepada Peserta JKN-KIS :

a. Informasi terkait pembayaran iuran dan peserta JKN-KIS wajib membayar iuran
paling lambat tanggal 10 setiap bulannya.
b. Informasi terkait pendaftaran peserta terutama untuk peserta yang belum masuk di
dalam asuransi BPJS Kesehatan (menanyakan apakah peserta sudah mendaftarkan
untuk menjadi anggota BPJS Kesehatan).
c. Informasi terkait pendaftaran bayi yang masih didalam kandungan (bahwa bayi
didalam kandungan boleh di daftar dengan surat keterangan dokter menyatakan
sudah ada denyut jantung).
d. Informasi terkait alur pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
e. Informasi terkait ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit.
f. Informasi terkait jam pelayanan dokter pada setiap poli.
g. Dalam memberikan informasi kepada Peserta JKN-KIS dengan menggunakan
bahasa magic word (misal : terima kasih, bisa dibantu, ditunggu sebentar dll)
Pemberian Informasi
Kepada Peserta JKN-KIS :

h. Apabila Peserta JKN-KIS memerlukan informasi selain ke BPJS Kesehatan dapat


menghubungi Care Center BPJS Kesehatan ke 1500 400.
i. Pelayanan Non Emergency dapat dilakukan di Rumah Sakit di Unit Gawat Darurat,
apabila kondisi saat itu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tutup.
j. Apabila terjadi keluhan oleh Peserta JKN-KIS terhadap pelayanan di rumah sakit,
maka dapat diselesaikan terlebih dahulu oleh Tim Penanganan Keluhan yang ada di
rumah sakit (RS wajib memiliki Tim Penanganan Keluhan Peserta) sebelum diarahkan
ke BPJS Kesehatan.
Aplikasi Mobile JKN

Android (Playstore) App Store (IOS)

Aplikasi Mobile JKN dapat diunduh di Android (Playstore)


maupun App Store (IOS)
FITUR PENDAFTARAN PENGGUNA MOBILE (LOG IN)

Cara Log In
Masukan Nomor Kartu
2. Isi No. Kartu, 6. Jika /Email/Username dan Password
KTP, tgl lahir, 4. Masuk ke Pendaftaran
1. Pilih Menu 3. Jika Berhasil 5. Masukan Lalu, Klik Log In
Nama ibu Akun email Berhasil maka
Pendaftaran akan Muncul Nomor Kartu
Kandung, email, dan cari Kode akan muncul
Pengguna keterangan dan Kode
No. Hp, dan Verifikasi keterangan
Mobile dibawah ini, verifikasi
password seperti seperti dibawah
dibawah ini ini
Lalu, Klik Tap OKE Klik Verif
Register Tap OKE

Tampilan Halaman Setelah Log In


Aplikasi
5 KEMUDAHAN MENGGUNAKAN
APLIKASI MOBILE JKN

1 Kemudahan Mendaftar dan Mengubah


Data Kepesertaan
2 Kemudahan Mengetahui Informasi Data
Peserta dan Keluarga
3 Kemudahan Mengetahui Informasi Tagihan dan
Pembayaran Iuran
4 Kemudahan Mendapatkan Pelayanan di Fasilitas
Kesehatan

5 Kemudahan Menyampaikan Pengaduan dan


Permintaan Informasi seputar JKN-KIS
LAYANAN Mobile JKN

KEPESERTAAN PELAYANAN PESERTA


1. Pendaftaran Peserta PBPU Baru 1. Pelayanan Informasi & Pengaduan
2. Mutasi Data (kelas rawat, fasilitas kesehatan, alamat domisili) Peserta
2. Pelayanan Online (Care Center)

LAYANAN KESEHATAN
1. Informasi riwayat pelayanan di FKTP LAYANAN INFORMASI
2. Skrining Riwayat Kesehatan
1. Informasi Fasilitas Kesehatan
2. Informasi Peserta (no VA, Data
Kel peserta, dll)
3. Informasi Tagihan & Pembayaran
Filler Mobile JKN PEMBAYARAN IURAN 4. Informasi Program JKN
Selisih Pembayar Klaim Jika Peserta JKN naik kelas lebih tinggi
dari Haknya (PERMENKES No. 4 th 2017)

Hak Kelas Rawat di Naik Kelas


No Keterangan
BPJS Kesehatan perawatan
1 III II Selisih Tarif INA CBG kelas II – INA CBG kelas III
2 III I Selisih Tarif INA CBG kelas I – INA CBG kelas III
3 II I Selisih Tarif INA CBG kelas I – INA CBG kelas II
Selisih Tarif INA CBG kelas I – INA CBG kelas III
4 III VIP +
Maksimal 75% dari tarif INA CBG kelas I
Selisih Tarif INA CBG kelas I – INA CBG kelas II
5 II VIP +
Maksimal 75% dari tarif INA CBG kelas I
6 I VIP Maksimal 75% dari tarif INA CBG kelas I
Di atas kelas Open Bill (FFS kelas diatas VIP) – Tarif INA CBG
7 III, II & I
VIP kelas I/II/III

HARUS DIINFORMASIKAN KEPADA PESERTA

62
PELAYANAN KOORDINASI MANFAAT/
COB (Coordination Of Benefit)

63
Status PESERTA!!!

AKTIF NON AKTIF

- BELUM BAYAR IURAN


- INFORM CONSENT
- RIWAYAT TERLAMBAT BAYAR IURAN (DENDA
- KARTU JKN KIS/KARTU ASURANSI LAIN
PELAYANAN <45 HARI DARI PEMBAYARAN
- TIDAK PUNYA ASURANSI – PASIEN
TUNGGAKAN IURAN)
PRIBADI/UMUM
- PENANGGUHAN PESERTA
- BUKAN PESERTA JKN KIS

- PESERTA MANDIRI : BAYAR IURAN DAN DENDA


PELAYANAN
- KARYAWAN BADAN USAHA : HUBUNGI HRD-PIC
- PNS/TNI/POLRI : SELALU AKTIF
- PBI APBN/APBD : KOORDINASI DG BPJS
KESEHATAN
Ketentuan COB

Rawat Inap

Dilakukan di Faskes Lanjutan yang


bekerjasama dengan BPJS Kesehatan

Mengikuti Rujukan berjenjang dari Faskes


Tingkat I BPJS Kesehatan atau Faskes
Tingkat I Asuransi Kesehatan Tambahan
COB DIMANA AKT SEBAGAI FIRST PAYER
Tidak harus Naik Kelas & Plafon AKT Habis, FKTP JKN Rujukan Rawat Inap Langsung
FKTP JKN KIS/AKT KIS/AKT dari FKTP AKT

• Peserta di rujuk Rawat • Peserta di rujuk Rawat • Peserta dirujuk RI ke RS


Inap sesuai hak Inap sesuai hak • Di luar kasus no spesialistik
kelas/naik kelas setelah kelas/naik kelas setelah • Tidak mengacu pada
mendapat pelayanan mendapat pelayanan
konsep wilayah
Rawat Jalan
Rawat Jalan
• Pembayaran kepada RS • Tidak mengikuti rujukan
• Selisih tarif naik kelas
sesuai polis/plafon yg berjenjang type RS
ditagihkan ke PESERTA
ada oleh AKT • AKT membayar ke RS
(peserta reimbursement ke
• BPJS Kesehatan sesuai kesepakatan
AKT)
membayarkan klaim
dengan RS
• BPJS Kesehatan
sesuai INA CBG Regional
• BPJS Kesehatan
, maksimal RS Tipe C ke membayarkan klaim
sesuai INA CBG Regional membayarkan klaim
AKT
, maksimal RS Tipe C ke sesuai INA CBG Regional ,
KETENTUAN: AKT KETENTUAN: maksimal RS Tipe C ke
KETENTUAN:
1. Kartu Co Branding 1. Kartu Co Branding 1. Kartu Co Branding
2. Tidak Harus Naik Kelas 2. Tidak Harus Naik Kelas 2. AKT
Tidak Harus Naik Kelas
3. Bisa gunakan FKTP BPJS 3. Bisa gunakan FKTP BPJS 3. FKTP AKT (Rujukan
Kesehatan atau FKTP AKT Kesehatan atau FKTP AKT Langsung Rawat Inap)
First Payer JKN

Rawat Inap : Naik Kelas Perawatan

Menggunakan Kartu JKN & Kartu Asuransi


Kesehatan Tambahan (Non C0– Branding)

Mengikuti Rujukan berjenjang dari Faskes


Tingkat I BPJS Kesehatan
COB DIMANA BPJS KESEHATAN SEBAGAI FIRST PAYER

RS Provider BPJS Kesehatan dan AKT RS Provider BPJS Kesehatan tapi bukan
Provider AKT

• Peserta dirawat di kelas rawat • Peserta dirawat di kelas rawat

LEBIH TINGGI dari hak kelas rawat LEBIH TINGGI dari hak kelas rawat

di BPJS Kesehatan di BPJS Kesehatan

• Klaim Rawat Inap ke BPJS • Klaim Rawat Inap ke BPJS

Kesehatan SESUAI KELAS RAWAT, Kesehatan SESUAI KELAS RAWAT,

SESUAI INA CBG Regional RS dan SESUAI INA CBG Regional RS dan

Tipe RS Tipe RS

• Selisih tariff naik kelas ditagihkan • Selisih tariff naik kelas ditagihkan ke

ke AKT PESERTA (peserta reimbursement ke


KETENTUAN:
• Pembayaran klaim ke RS KARTU JKN-KIS AKT)
1. sesuai
2. HARUS NAIK KELAS
• Pembayaran klaim ke RS sesuai
ketentuan yan berlaku/Polis/Plafon
3. FKTP BPJS KESEHATAN
ketentuan yan berlaku/Polis/Plafon
DAFTAR AKT

Daftar AKT yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan telah melakukan Perpanjangan Kerjasama :

1. Asuransi Jiwa Tugu Mandiri 9. Victoria Insurance Tbk


2. Hanwha Life Insurance Indonesia 10. PT. FWD Insurance Indonesia
3. Asuransi Reliance Indonesia 11. PT. Malacca Trust Wuwungan Insurance
4. BNI Life insurance 12. PT. Asuransi Ramayana
5. Asuransi Takaful Keluarga 13. Asuransi Umum Mega
6. Asuransi Tugu Kresna Pratama 14. PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia
7. PT. Sompo Insurance 15. Asuransi Jasa Indonesia
8. Arthagra General Insurance
Implementasi COB
Sesuai Peraturan BPJS Kesehatan No 4/2016
RITL
Peserta naik kelas perawatan KC
KONDISI I
BPJS setempat
PERPRES NO 19 TAHUN 2016
KLAIM RS
TARIF CBG SESUAI HAK
KELAS PESERTA JKN PESERTA

ASKES-T

PESERTA BIAYA SELISIH KENAIKAN KELAS


PERAWATAN BADAN
USAHA

KC
RITL
Prima

KONDISI II ASKES-T BPJS


PER BPJS NO 4/2016 KLAIM RS

MAKSIMAL TARIF INA


TARIF RS / DISCOUNTED TARIF CBG’S RS Tipe C
(AKT ↔ RS)
MANFAAT PELKES/OBAT
SESUAI POLIS YANG DI 70
PERJANJIKAN
KETENTUAN UMUM

PT Jasa Raharja BPJS Kesehatan


Penjamin Pertama Penjamin Kedua
Menerbitkan Surat Jaminan Jasa Raharja Belum dapat menerbitkan Surat Elijibilitas
yang ditujukan kepada fasilitas kesehatan Peserta (SEP) jika surat penjaminan dari PT
yang memberikan pelayanan kesehatan bagi Jasa Raharja (Persero) belum diterbitkan.
peserta BPJS Kesehatan yang terjamin oleh
program jaminan kecelakaan lalu lintas, dan
ditembuskan kepada BPJS Kesehatan.

Menjamin sampai dengan nilai yang Membayar sebesar selisih antara tarif plafon
ditanggung oleh program jaminan PT Jasa Raharja (Persero), dikurangi plafon,
kecelakaan lalu lintas. maksimal INA CBG’s sesuai dengan hak kelas
Dasar pembayaran : tarif umum Rumah peserta.
Sakit.
Alur Pelayanan Kecelakaan lalu Lintas

35.000.000
20.000.000

20.000.000

72
Besaran Penggantian dari Jasa Raharja

73
KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

KARYAWAN SWASTA PNS/TNI/POLRI

BPJS KETENAGAKERJAAN PT TASPEN/ASABRI

PENJAMIN PERTAMA

JIKA BLM TEGAK DIJAMIN OLEH BPJS KESEHATAN


74
KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

KARYAWAN SWASTA BELUM TERDAFTAR DI


BPJS TENAGA KERJA

TIDAK MEMILIKI PEMBERI


PESERTA MANDIRI/PBPU KERJA/BEKERJA UNTUK
DIRINYA SENDIRI

TIDAK DIJAMIN OLEH BPJS KESEHATAN

75
Terima Kasih

Kini Semua Ada


Dalam Genggaman!

Download Aplikasi Mobile JKN

www.bpjs-kesehatan.go.id

Anda mungkin juga menyukai