Anda di halaman 1dari 56

APOTEKER PENGURUSMILENIAL

DAERAH
IKATAN APOTEKER INDONESIA
ADAPTIF, INOVATIF, & KONTRIBUTIF
DKI JAKARTA
Dinamika Lingkungan Strategis
berubah cepat dan tidak paralel dalam hal

Cara Produksi
Informasi Teknologi
Barang/Jasa

Business Leader

Adaptif Inovatif Kontributif

Kemampuan Meningkatkan Fleksibilitas–Agilitas (Kelincahan)–Adaptabilitas


Mental, Pola Pikir, Perilaku, Budaya Kerja

2
• Mekanisasi • Produksi massal • Komputer • Cyber Physical System
• Tenaga air • Assemblyline • Otomasi • Internet of Things
• Tenaga uap • Tenaga listrik • Elektronika
PRAKTIK KEFARMASIAN
Transformasi Apoteker dari dispensing sediaan farmasi
menjadi penyedia pelayanan kefarmasian dan informasi
obat :

• Terapi obat
• Obat sebagai sebuah • Care giver
produk • Tim tenaga
• Dispensing kesehatan
• Solo (bekerja sendiri) • Informasi
• Pengetahuan bagi disampaikan
pada pasien
diri sendiri

Peningkatan outcome terapi pasien dalam


rangka peningkatan keselamatan pasien
4
DASAR HUKUM PEKERJAAN KEFARMASIAN
(UU 36/2009 )
Praktik Kefarmasian (Ps 108 ayat 1) meliputi :
 Pembuatan; termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,
 pengamanan,
 pengadaan,
 penyimpanan dan pendistribusian obat,
 pelayanan obat atas resep dokter,
 pelayanan informasi obat serta
 pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional

Pekerjaan Kefarmasian harus dilakukan oleh Tenaga Kesehatan


memiliki keahlian dan kewenangan sesuai peraturan perundang
-undangan.

“Tenaga Kesehatan = Tenaga Kefarmasian” 5


INGAT OBAT… INGAT APOTEKER!!!
DASAR HUKUM PEKERJAAN KEFARMASIAN
(UU 36/2009 )
Pelayanan Organisasi

 Registrasi Anggota
 Pembuatan KTA
 Mutasi Anggota
 Rekomendasi untuk SIPA
 Resertifikasi
 IURAN ANGGOTA
LAYANAN TERPADU

Pendaftaran Anggota dan Heregistrasi

Layanan MITRA dan WAHANA Entrepreneur,


Media Sosial

SINERGI KFN
Rekomendasi, Mutasi antar Daerah dan
Cabang

Resertifikasi

Lapor SKP

Informasi Kegiatan Organisasi dan Regulasi


MANFAAT

Efisiensi waktu dan biaya


Wahana
Entrepreneur
Efektifitas Proses
Layanan
E-Filing STRA
SIAP
Up To Date Informasi dan Regulasi

PERCEPTOR
Praktik Profesi Bertanggung Jawab

Sosial Media Internal


OSCE/OSPE
Feed Back
STATISTIK TESTIMONI
SIAP melibatkan anggota untuk terlibat
dalam menilai manfaat setiap layanan
yang digunakan. Hasil penilaian
menjadi bahan evaluasi pelayanan
STATISTIK PENILAIAN ANGGOTA
keanggotaan yang merupakan bagian
dari peningkatan kualitas organisasi.

MANTAP
61%

PUAS
31%

BIASA
TIDAK PUAS
7%

1%
Pola STRA

komunikasi KFN

PEMERINTAH
PEMERINTAH
• Informasi
Kerjasama keanggotaan,
• Profil organisasi • Aktifasi akun
• Pendidikan •
• Penelitian
• PKM
PP •
Resertifikasi
Pendaftaran
anggota,
• POPCA,
• Herregistrasi
MITRA
MITRA • Mutasi antar
Kerjasama Daerah
• Pendidikan • Cetak kartu

• Penelitian
• PKM PD Resertifikasi
ANGGOTA
• Rekomendasi
Perguruan
Perguruan • Resertifikasi
Tinggi • Mutasi antar
Tinggi cabang
Kerjasama
• Pendidikan
• Penelitian
PC
• PKM
Layanan Aplikasi
Pendaftaran
Mitigasi Data
Pendaftaran Akun
Login Anggota
Pengajuan layanan
PENDAFTARAN

apoteker.or.id
IURAN ANGGOTA
Iuran anggota baru lulusan lama
Iuran anggota buru lulusan baru
Iuran anggota bagi yang praktek antar cabang
Tahapan Pendaftaran

User akses aplikasi di https://apoteker.or.id

Muncul halaman access Aplikasi SIAP

Klik Daftar

Pastikan no anggota nasional anda 14 digit


04 10 1968 032741
Tgl - bl th lahir + 6 digit no urut
Login Anggota

Masukkan Nomor Anggota IAI

Masukkan Kata Sandi

Klik Masuk

Anggota login terlebih dahulu untuk


masuk ke Aplikasi dengan
menggunakan Nomor Anggota sebagai
Username dan kata sandi yang yang
telah dibuat sebelumnya.
Fullscreen Portfolio
CETAK KTA
Metode Pengambilan KTA
Terdapat 2 metode pengambilan Kartu Tanda Anggota

Dikirim ke alamat domisili

Diambil Ke
Sekretariat PD
Anggota mengambil Kartu
Kartu Tanda Anggota akan dikirimkan
Tanda Anggota ke Sekretariat
ke alamat anggota.
Ikatan Apoteker Indonesia.
Her-Registrasi

Klik her-Registrasi lalu Lengkapi


Persyaratan Dokumen jika ada.

Lengkapi Persyaratan Administrasi

Klik Ajukan

Permohonan Her-Registrasi telah


selesai diajukan. Perhatikan status
permohonan dipojok kanan atas dari
yang belum diajukan menjadi
menunggu konfirmasi Pengurus Daerah.
REKOMENDASI
1. Rekomendasi izin praktik/kerja hanya diberikan kepada Apoteker
anggota IAI.
2. Permohonan rekomendasi izin praktik/kerja oleh anggota
ditujukan kepada PC setempat dimana praktik/pekerjaan
kefarmasian akan dilaksanakan.
3. Surat Rekomendasi izin praktik/kerja ditujukan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dimana PC tersebut
berada dan memberikan tembusan kepada PD sebagai laporan.
4. Setiap permohonan rekomendasi izin praktik/kerja dikenakan
biaya sebesar Rp. 100.000., (seratus ribu rupiah).
5. Surat rekomendasi izin praktik/kerja yang tidak dipergunakan
harus dikembalikan kepada PC yang menerbitkannya selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan
Rekomendasi
• Klik pada tombol Tambahkan data
pekerjaan.
• Pilih ajukan Rekomendasi
• Pilih bidang Pekerjaan
• Pilih jenis fasilitas
• Pilih Bagian
• Pilih Posisi
• Klik Lanjut
Ketentuan Rekomendasi
• Rekomendasi sudah diberlakukan untuk SIPA ke 2 dan SIPA ke
3:

1. Dalam satu wilayah Kab/Kota


2. Beda wilayah Kab/Kota dalam satu Provinsi
3. Beda wilayah Kab/Kota antar Provinsi
Ketentuan Rekomendasi

 Satu apoteker yang namanya telah tercantum di


SIA tidak dapat mengajukan kembali rekomendasi
untuk hal yang sama
 Masa berlaku Rekomendasi adalah 6 bulan
 Rekomendasi yang tidak digunakan wajib
dikembalikan
 Menjaga rasionalitas praktik
Rasionalisasi praktek
• Adanya jeda istirahat/waktu berangkat dari sarana
satu ke lainnya. Maka tidak mungkin rekomnya ( 08-
14.00) lanjut lagi (14.00-18.00). Perlu ada jeda
meski 1 jam tergantung jarak. Tidak bentroknya Jam
Praktik antar fasilitas

• Perhatikan juga, siapa yang bertanggung jawab di


sarana kita saat kita sedang menjalani SIPA 2 di
sarana lain. Karena sampai saat ini jam operasional
sarana masih menjadi bagian dari tanggung jawab
kita. Maka adanya apoteker lain menjadi
kebutuhan.
Rasionalisasi praktek
• Implementasi 3 SIPA tidak merusak tatanan sebuah
tanggung jawab praktik.

• Lintas PC bukan serta merta diartikan sebuah kebebasan.


Harus dijaga benar rasional nya oleh seluruh jajaran
kepengurusan.

• Silahkan Cek SK PD tentang Pembekalan. Begitupun untuk


lintas cabang. Makna adanya keterlibatan Ketua PC asal
dalam mengirimkan/menghantarkan anggotanya (sesuai
dengan harapan Dinas Profinsi dan IAI Jabar) membantu
mereview kembali bagainana seorang Apoteker praktik di
SIPA satunya.
Bebas Praktik
Tahapan Pengajuan Bebas Praktik

Klik laman Profile pada menu


Beranda

Pilih laman Pekerjaan

Klik Ajukan Bebas Praktik


Permenkes 889/2011,

Sertifikasi Kompetensi dan


Resertifikasi
Resertifikasi
Tahapan Pengajuan Resertifikasi

Klik menu profile

Pilih laman Kompetensi

Klik Ajukan Resertifikasi

Syarat perolehan Sertifikat Kompetensi Apoteker, dengan cara Resertifikasi adalah 30 SKP per
tahun, atau 150 SKP selama 5 (lima) tahun yang tersebar dari berbagai kegiatan.

SK PP IAI Nomor : 010/PO/PP-IAI/XI/2012 tanggal 22 November 2012, tentang Peraturan


Organisasi tentang Petunjuk Teknis Resertifikasi dengan Metode Satuan Kredit Partisipasi
(SKP)
38
MUTASI ANGGOTA

1. Mutasi Anggota adalah perpindahan anggota atau


tempat praktik/kerja ke wilayah lain, baik antar
Kabupaten/Kota maupun antar propinsi.
2. Surat Keterangan Mutasi anggota adalah surat yang
dikeluarkan oleh Pengurus Cabang atau Pengurus
Daerah asal yang ditujukan kepada Pengurus Cabang
atau Pengurus Daerah tujuan
3.Surat keterangan mutasi berlaku selama 30 (tiga puluh
hari) hari sejak tanggal dikeluarkan.
 
Sertifikasi Kompetensi Profesi
1. Apoteker Lama (Pasal 9) :
a. Mengikuti Sertifikasi Kompetensi Profesi Apoteker
setelah mengikuti OSCE dari OP, dan/atau
b. Melalui pembobotan Satuan Kredit Profesi (SKP).

2. Apoteker Baru (Pasal 10) :


a. Dapat Sertifikat Kompetensi secara langsung setelah
mengikuti UKAI (sumatif test)
b. PTF secara kolektif mengajukan ke OP, 1 (satu) bulan
sebelum pelantikan dan pengucapan sumpah,
c. OP harus memberitahukan kepada KFN mengenai
sertifikat yang telah dikeluarkan, paling lama 2 (dua)
minggu sebelum pengucapan sumpah.
Mutasi

Mutasi Antar
Cabang Mutasi Antar
Daerah
Perpindahan Anggota atau tempat
praktik ke wilayah lain antar Perpindahan Anggota atau tempat
Kota/kabupaten yang masih satu praktik ke wilayah lain antar provinsi.
Provinsi.
Tahapan Pengajuan Mutasi
Klik
1 Keanggotaa 3 Pilih tujuan 5
n Mutasi Data Domisili
Pada halaman Pilih wilayah Lengkapi data
beranda klik mutasi tujuan domisili ditempat
keanggotaan dan baru.
pilih Mutasi.

Skrining
Data Lanjutkan
Sistem akan Klik Lanjutkan
melakukan untuk
proses skrining meneruskan
2 4
data. pengajuan
mutasi
Tahapan Pengajuan Mutasi

6 Unggah Surat 8 Review 10 Notifikasi


Domisili Permohonan Verifikasi
Unggah Surat Periksa kembali data Pemberitahuan
Domisili di tempat Pengajuan Mutasi status mutasi
baru

Persyaratan
Dokumen Eksekusi
Lengkapi Klik Ajukan untuk
persyaratan diteruskan ke
7 dokumen yang 9 Moderator.
dipersyaratkan dan
klik selanjutnya.
SIPA
SIKA
SIPA/SIKA, Dikeluarkan oleh Pejabat Berwenang di
Kabupaten / Kota, Dengan Syarat :

 Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA),


yang Dikeluarkan Oleh KFN,
 Mempunyai Sertifikat Kompetensi,
 Mempunyai/Ada Tempat Melakukan Pekerjaan
Kefarmasian Yang Legal,
 Memiliki Rekomendasi Dari Organisasi Profesi
Cabang setempat.
SURAT EDARAN NO. HK.02.02/MENKES/24/2017
PETUNJUK PELAKSANAAN PMK NO 31 TAHUN 2016
Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA)
a. Setiap apoteker yang akan menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib memiliki surat izin
berupa Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) sesuai tempat fasilitas kefarmasian.
b. Apoteker yang menjalankan pekerjaan kefarmasian di Fasilitas Produksi atau Fasilitas
Distribusi/Penyaluran hanya dapat diberikan 1 (satu) SIPA sesuai dengan tempatnya
bekerja.
c. Apoteker yang menjalankan pekerjaan kefarmasian di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
dapat diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) SIPA, berupa:
1) SIPA Kesatu;
2) SIPA Kedua; dan/atau
3) SIPA Ketiga.
d. Dikecualikan dari butir 1.b bagi apoteker yang bekerja di Instalasi Farmasi Pemerintah/TNI/POLRI
dapat memiliki paling banyak 3 (tiga) SIPA.
e. Apoteker hanya boleh mempunyai 1 (satu) Surat Izin Apotek (SIA). Dalam hal apoteker telah
memiliki SIA, maka apoteker yang bersangkutan hanya dapat memiliki 2 (dua) SIPA pada fasilitas
pelayanan kefarmasian lain.
f. Bagi apoteker sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di fasilitas pelayanan kefarmasian
milik pemerintah harus memiliki SIPA.
g. Dalam rangka permohonan untuk memperoleh SIA, apoteker dapat menggunakan SIPA Kesatu,
SIPA Kedua atau SIPA Ketiga.
PERMENKES RI No. 9 TAHUN 2017
TENTANG APOTEK
PERSYARATAN PENDIRIAN APOTEK

(1) Apoteker dapat mendirikan Apotek dengan modal sendiri


dan/atau modal dari pemilik modal baik perorangan maupun
perusahaan.

(2) Dalam hal Apoteker yang mendirikan Apotek


bekerjasama dengan pemilik modal maka
pekerjaan kefarmasian harus tetap dilakukan
sepenuhnya oleh Apoteker yang bersangkutan.
Surat Izin Apotek

 Setiap pendirian Apotek wajib memiliki


izin dari Menteri.
 Menteri melimpahkan kewenangan pemberian
izin kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
 Izin berupa SIA, yang berlaku 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang selama memenuhi
persyaratan.
Untuk memperoleh SIA

1. Apoteker harus mengajukan permohonan tertulis kepada


Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan menggunakan
Formulir 1.

2. Permohonan harus ditandatangani oleh Apoteker disertai


dengan kelengkapan dokumen administratif meliputi:
a. fotokopi STRA dengan menunjukan STRA asli;
b. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);
c. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak Apoteker;
d. fotokopi peta lokasi dan denah bangunan;dan
e. daftar prasarana, sarana, dan peralatan.
Apotek wajib memasang papan nama yang terdiri atas:

a. papan nama Apotek, yang memuat paling sedikit informasi


mengenai nama Apotek, nomor SIA, dan alamat; dan
b. papan nama praktik Apoteker, yang memuat paling sedikit
informasi mengenai nama Apoteker, nomor SIPA, dan jadwal
praktik Apoteker.
c. Papan nama harus dipasang di dinding bagian depan
bangunan atau dipancangkan di tepi jalan, secara jelas dan
mudah terbaca.
d. Jadwal praktik Apoteker harus berbeda dengan jadwal
praktik Apoteker yang bersangkutan di fasilitas kefarmasian
lain
Terwujudnya Apoteker Praktik Bertanggungjawab

 Apoteker Praktik harus nampak dan Bertanggungjawab


• Apoteker ber integritas
• Apoteker yang melakukan tindakan kefarmasian
• Apoteker yang belajar terus menerus melalui Pendidikan
berkelanjutan
• Apoteker yang memiliki pasien loyal

Menetapkan instrumen praktik Apoteker


1. Seragam Praktik/Jas Praktik
2. Papan nama Praktik
Model Jas Praktik Apoteker
warna : putih tulang
Contoh papan nama

APOTEK .............
Jalan Raya .................., Telepon: .......
No. SIA : .....................
 
APOTEKER:
1............................S.Si, M.Kes., APT.
No. SIPA : ...................., Praktik Setiap ............., jam ....... s/d ...........
 
2............................S.Farm, APT
No. SIPA : ...................., Praktik Setiap ............., jam ....... s/d ...........
 
3..........................S.Farm, APT
No. SIPA : ...................., Praktik Setiap ............., jam ....... s/d ...........
PENUTUP
 Apoteker Baru, HARUS memahami betul peraturan yang berkaitan
dengan pekerjaan kefarmasia.
 Tenaga Kefarmasian (Apoteker) Mempunyai Tanggung Jawab Besar
Atas Berlangsungnya Pekerjaan Kefarmasian Yang Legal Dan Berguna
Bagi Masyarakat.
 IAI Sebagai Satu-satunya Organisasi Profesi Para Apoteker Membina
Para Anggotanya, Agar Mempunyai Rasa Sense Of Belonging Yang
Tinggi, Menguasai Iptek Kefarmasian Mutakhir Dan Menjalankan
Praktek Kefarmasian Yang Baik Dan Legal.
 Sertifikat Kompetensi Apoteker, dapat diperoleh dengan cara
Resertifikasi , yaitu 30 SKP per tahun, atau 150 SKP selama 5 (lima).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai