Abstrak
PT. Karya Toha Putra merupakan satu dari sekian banyak banyak perusahaan percetakaan yang sudha
mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008. Mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 berarti perusahaan atau
organisasi harus menerapkan dan merealisasikan kausal-kausal yang terdapat di dalamnya. Salah satu kausal
yang terdapat dalam ISO 9001:2008 adalah mengenai pemasok yang terdapat pada kausal 7.4.1 yang
menyatakan bahwa salah satu hal yang harus dilaksanakan perusahaan adalah melakukan evalusai supplier
secara berkala.
PT.Karya Tohaputra sudah secara berkala melakukan evaluasi evaluasi kinerja supplier yang dilakukan
oleh PT. Karya Toha Putra masih terbilang sangat sederhana dan belum menggunakan pembobotan pada
kriteria-kriteria yang ada. Selain itu ditemukan juga satu kriteria yang memiliki dua penilaian untuk
dipertimbangkan namu kriteria tersebut tidak dipecah sebagai subkriteria melainkan dijadikan satu kesatuan.
Kriteria- kriteria penilaian perlu dibobotkan karena tingkat kepentingan tiap kriteria berbeda. Sedangkan jika
sebuah kriteria memiliki lebih dari satu penilaian maka lebih baik jika masing-masing penilaian tersebut
dipisahkan menjadi beberapa subkriteria. Sehingga pada penelitian kali ini peneliti meneliti menggunnakan
metode AHP, OMAX serta Traffict Light System untuk mengevaluasi 10 supplier.
Dari pengolahan data berdasarkan AHP maka di dapatkan terlihat bawah tingkat kepentingan kriteria
menurut PT.Karya Tohaputra secara berturut-turut adalah kualitas 0,336; harga 0,146 ; fleksibilitasdan
ketanggapan 0,137; pengiriman 0,128 dan Pembayaran 0,117. Sedangkan berdasarkan dari OMAX dan traffict
light system terlihat bahwa kinerja 10 supplier sudah baik karena total value yang di dapatkan semua supplier
ada di level 8, berdasarkan traffict light system level 8 mendapatkan indikator warna hijau yang berarti bahwa
kinerja supplier udah tercapai atau bahkan sudah melampui target.
Kata Kunci : AHP, Evaluasi Kinerja Supplier,OMAX , PT.Karya Toha Putra, Traffic Light System
1
2
Sebagai salah satu perusahan yang sudah mengetahui berapa bobot dari masing-masing kriteria
mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 maka dan subkriteria sedangkan metode OMAX dan Traffic
kegiatan evaluasi kinerja supplier pun secara berkala Light System akan digunakan untuk mengetahui
sudah dilaksanakan oleh pihak PT.Karya Toha Putra. kinerja dari masing-masing supplier dan juga
Pelaksanaan evaluasi kinerja supplier pada PT. Karya digunakan untuk mengetahui kelebihan dan
Toha Putra dilakukan berdasarkan beberapa kriteria kekurangan dari masing-masing supplier.
diantaranya adalah kualitas, harga, pembayaran dan
pengiriman dimana masing-masing kriteria sudah 2. Perumusan Masalah
memiliki standar yang telah ditetapkan oleh Bagaimana mengukur kinerja supplier dengan
perusahaan. Namun evaluasi kinerja supplier yang menggunakan metode Analytical Hierarchy
dilakukan oleh PT. Karya Toha Putra masih terbilang Process (AHP) dan Objective Matrix (OMAX)
sangat sederhana dan belum menggunakan dan trafic light system?
pembobotan pada kriteria-kriteria yang ada. Selain itu
ditemukan juga satu kriteria yang memiliki dua 3. Pembatasan Masalah
penilaian untuk dipertimbangkan namu kriteria Berikut merupakan batasan ruang lingkup
tersebut tidak dipecah sebagai subkriteria melainkan masalah yang akan dibahas dalam hasil penelitian dan
dijadikan satu kesatuan. Kriteria- kriteria penilaian pembahasan agar tidak menyimpang dari tujuan
perlu dibobotkan karena tingkat kepentingan tiap penelitian.
kriteria berbeda. Sedangkan jika sebuah kriteria 1. Responden kuisioner yang digunakan dalam
memiliki lebih dari satu penilaian maka lebih baik jika pengumpulan data adalah kepala bagian
masing-masing penilaian tersebut dipisahkan menjadi pembelian dan keuangan serta kepala seksi
beberapa subkriteria gudang bahan baku yang memiliki tugas dan
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk tanggung jawab yang berhubungan dengan
mengukur bobot kriteria dan subkriteria berdasarkan supplier.
berdasarkan dari tingkat kepentingan antara kriteria 2. Jumlah supplier yang di evaluasi sebanyak 10
dan tingkat kepentingan antar subkriteria adalah supplier berdasarkan keputusan pihak PT.Karya
dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Tohaputra.
Process (AHP). 3. Pengambilan data yang dilakukan berdasarkan
Selain belum menggunakan pembobotan pada dari kinerja supplier Bulan Juli 2016 –
kriteria yang dimiliki oleh PT.Karya Toha Putra Desember 2016
dalam mengevaluasi supplier, penentuan kelemahan
dan kelebihan dari masing-masing supplier juga 4. Tujuan Penelitian
masih menggunakan pertimbangan yang bersifat Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tugas
kualitatif. Penilaian secara kuantitatif diperlukan akhir ini adalah:
dalam menentukan kelemahan dan kelebihan dari 1. Mengetahui kriteria dan subkriteria untuk
masing-masing supplier agar hasil akhirnya lebih evaluasi kinerja supplier pada PT. Karya Toha
objektif. Metode Objective Martix (OMAX) Putra.
digunakan untuk melihat bagaimana kinerja 2. Mengetahui struktur hierarki AHP evaluasi
keselurahan dari masing-masing supplier PT.Karya kinerja supplier PT.Karya Tohaputra.
Tohaputra dan juga dapat digunakan untuk 3. Mengetahui bobot kepentingan kriteria dan
mengetahui kelebihan dari kekurangan dari masing- subkriteria evaluasi kinerja supplier.
masing supplier karena metode OMAX tidak hanya 4. Mengetahui nilai performnace dan tingkat level
menganalisa kinerja supplier secara keseluruhan tetapi dari tiap subkiteria dari masing-masing supplier
juga menganalisa kinerja dari tiap kriteria. menggunakan metode OMAX.
Berdasarkan dari penjelasan di atas maka terlihat 5. Mengetahui total value dari masing-masing
bahwa evaluasi supplier yang digunakan oleh supplier pada metode OMAX.
PT.Karya Toha Putra memiliki beberapa kekurangan. 6. Mengetahui kinerja masing-masing supplier
Kekurangan pertama yaitu tidak adanya pembobotan berdasarkan traffic light system.
pada kriteria dan subkriteria, tidak
dipertimbangkannya untuk memisah kriteria yang 5. Landasan Teori
memiliki lebih dari satu penilaian untuk dipecah 5.1 Sistem Manajemen Kualitas Internasional
menjadi subkriteria, serta identifikasi kelemahan dan ISO 9001
kelebihan masing-masing supplier yang masih bersifat ISO 9001 disusun berdasarkan delapan prinsip
kualitatif. Dengan adanya beberapa kekurangan manajemen kualitas. Prinsip-prinsip ini dapat
tersebut peneliti memutuskan untuk melakukan digunakan oleh manajemen senior sebagai suatu
evaluasi kinerja supplier pada penelitian ini dengan kerangka kerja yang membimbing organisasi menuju
menggunakan metode AHP, OMAX dan Traffic Light peningkatan kinerja. Delapan prinsip manajemen
System. Metode AHP akan digunakan untuk melihat kualitas yang menjadi landasan penyusunan ISO 9001
apa saja kriteria dan subkriteria yang akan digunakan adalah:
untuk melakukan evaluasi kinerja dan juga untuk
3
d. Level
Pada baris tepat dibawah badan matriks, setiap
nilai perfomansi yang dicapai dikonversikan menjadi
level dari badan matriks. Pengkonversian ini
mengikuti aturan: bila nilai perfomansi lebih rendah
dari nilai perfomansi pada level tertentu, namun masih
lebih tinggi dari nilai sebelumnya, maka nilai
performansi digolongkan pada level sebelumnya.
Contoh : Nilai level 4 adalah 10 dan nilai level 3
adalah 8, maka jika nilai perfomansi adalah 9 maka
nilai performansi ini tergolong pada level 3, sehingga
baris level diberi niai 3.
5
Tabel 7 Rekapitulasi Bobot Dan Rasio Konsistensi Untuk level 8 diisi dengan target minimal yang telah
Kriteria Weight CR SK Weight CR ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 80. Sedangkan
level 0 untuk kinerja terjelek diisi dengan nilai 0.
SK1 0,154
Maka interval antara antara level 10 dan level 8 :
SK2 0,070
Kualitas 0.336 0,044
SK3 0,055
SK4 0,056 = = = 10
SK5 0,122 Interval antara level 8 dan 0 :
Harga 0,146 ~
SK6 0,024
SK7 0,085 = = = 10
Pengiriman 0,128 ~
0,013 SK8 0,043 Maka setiap level akan diisikan nilai sebagai
SK9 0,058 berikut dengan rumus :
Pembayaran 0,117 ~
SK10 0,058 Nilai level X = Nilai Level (X+1) – Interval
SK11 0,091 kelas
Fleksibilitas 0,137 ~
SK12 0,046 Level 10 = 100
SK13 0,051 Level 9 = 100 – 10 = 90
SK14 0,030 Level 8 = 80
Ketanggapan 0,137 0,080 Level 7 = 80 – 10 = 70
SK15 0,023
SK16 0,033 Level 6 = 70 – 10 = 60
Level 5 = 60 – 10 = 50
Level 4 = 50 – 10 = 40
7.3 Perhitungan Value Menggunakan OMAX serta Level 3 = 40 – 10 = 30
Penentuan Indikator Berdasarkan Traffic Light Level 2 = 30 – 10 = 20
System Level 1 = 20 – 10 = 10
1. Penentuan target minimal, target maksimal, Level 0 = 0
kinerja terburuk dan data realisasi 4. Menentukan Nilai Level
Tabel 8 Rekapitulasi Nilai PT.Pabrik Kertas Noree Untuk pengisian level pada subkriteria tenggang
Real- waktu pembayaran dapat dilihat dari data realisasi.
Subkriteria Tmax Tmin Terburuk Data realisasi waktu pembayaran pada PT.Pabrik
sasi
SK1 90 72 0 90 Kertas Noree adalah 65% dan terletak antara level 6
SK2 100 80 0 100 dan juga level 7. Level 6 memiliki nilai 60%
SK3 100 80 0 0 sedangkan level 7 memiliki nilai 70%. Maka nilai
SK4 90 72 0 90 realisasi (performance) ini masih tergolong pada level
6, sehingga baris level diberi nilai 6.
SK5 100 80 0 100
SK6 100 80 0 70
5. Menentukan Nilai Value
SK7 90 72 0 90
Menentukan value untuk subkriteria tenggang
SK8 90 72 0 90 waktu pembayaran (SK-9)adalah sebagai berikut :
SK9 100 80 0 65 Value tenggang waktu pembayaran = level x weight
SK10 100 80 0 70 = 6 x 0,058
SK11 100 80 0 100 = 0.350
SK12 100 80 0 100
SK13 100 80 0 100
SK14 100 80 0 100
SK15 100 80 0 100
SK16 100 80 0 100
2. Mengisi baris performance
Baris performance di isi degan data realisasi
3. Melakukan scoring
Scoring dilakukan untuk mendapatkan nilai dari
setiap level. Perhitungan dilakukan dengan
menghitungan interval kelas menggunakan rumus (3)
Perhitungan scoring sebagai berikut :
Nilai persentase subkriteria tenggang waktu
pembayaran (SK-9) PT.Pabrik Kertas Noree :
Nilai maksimal (level 10) = 100
Nilai minimal (Level 8) = 80
Terjelek (Level 0) = 0
Untuk level 10 diisi dengan target maksimal
yang ingin dicapai perusahaan yaitu sebesar 100
9
Tabel 9 Tabel Scoring menggunakan OMAX dan Traffic Light System PT.Pabrik Kertas Noree
Elemen
Kualitas Harga Pengiriman Pembayaran Fleksibilitas Ketanggapan
SK-1 SK-2 SK-3 SK-4 SK-5 SK-6 SK-7 SK-8 SK-9 SK-10 SK-11 SK-12 SK-13 SK-14 SK-15 SK-16
Performance 90 100 0 90 100 70 90 90 65 70 100 100 100 100 100 100
10 90 100 100 90 100 100 90 90 100 100 100 100 100 100 100 100
9 81 90 90 81 90 90 81 81 90 90 90 90 90 90 90 90
8 72 80 80 72 80 80 72 72 80 80 80 80 80 80 80 80
7 63 70 70 63 70 70 63 63 70 70 70 70 70 70 70 70
6 54 60 60 54 60 60 54 54 60 60 60 60 60 60 60 60
Level 5 45 50 50 45 50 50 45 45 50 50 50 50 50 50 50 50
4 36 40 40 36 40 40 36 36 40 40 40 40 40 40 40 40
3 27 30 30 27 30 30 27 27 30 30 30 30 30 30 30 30
2 18 20 20 18 20 20 18 18 20 20 20 20 20 20 20 20
1 9 10 10 9 10 10 9 9 10 10 10 10 10 10 10 10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Level 10 10 0 10 10 7 10 10 6 7 10 10 10 10 10 10
Weight 0.154 0.070 0.055 0.056 0.122 0.024 0.085 0.043 0.058 0.058 0.091 0.046 0.051 0.030 0.023 0.033
Value 1.544 0.701 0.000 0.561 1.218 0.171 0.851 0.426 0.350 0.408 0.913 0.457 0.507 0.302 0.234 0.326
Total Value 8,969
10