Disusun oleh:
1. Rifky Hamdan Fatoni (032111133025)
2. Septi Tri Cahyanti (032111133074)
3. Alvaro Rajendra Putra Rachmadi (032111133188)
4. Difa An Aqilah Adnani (032111133120)
5. Sita Vivi Rahayu (032111133034)
6. Tristania Faisa Adam (032111133122)
7. Jessica Angela Atihuta (032111133012)
8. Mochammad Saddam (032111133009)
9. Shabrina Maulida Hasni (032111133094)
10. Bhaqtyfine Ahmad Habiby (032111133155)
11. M. Adhitya Agung Dharmawan (032111133032)
12. Fadly Arisanto Kurniawan (032111133144)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
1. KRONOLOGI SENGKETA
Pada tanggal 16 Januari 2009, Amerika Serikat meminta konsultasi mengenai
langkah-langkah tertentu dengan Komunitas Eropa (European Communities) kepada
DSB (Dispute Settlement Body). Konsultasi ini sehubungan dengan adanya keberatan
Amerika Serikat atas aturan yang ditetapkan dari Komunitas Eropa yang melarang
Amerika untuk mengimpor daging unggas dan produk daging unggas dari Amerika
Serikat. Komunitas Eropa melakukan pelarangan ini bertujuan untuk mengurangi
jumlah mikroba yang terdapat pada daging unggas, yang dilakukan secara efektif
dengan melarang pengiriman hampir semua jenis unggas Amerika Serikat yang akan
diimpor kepada Komunitas Eropa, UE yang melarang impor daging unggas dan
produk daging unggas yang telah diproses dengan perlakuan kimiawi yang dirancang
untuk mengurangi jumlah mikroba pada daging unggas, kecuali perlakuan
pengurangan patogen tersebut ( "PRT") telah disetujui.
Adapun keberatan yang diajukan Amerika Serikat ini berkaitan erat dengan
Pasal 4 dari Pemahaman tentang Peraturan dan Tata Cara Penyelesaian Sengketa
(DSU), Pasal 11 dari Persetujuan Penerapan Sanitary and Phytosanitary Measures
(Perjanjian SPS), Pasal 19 dari Agriculture Agreement (Perjanjian tentang Pertanian),
Pasal XXII dari Persetujuan Umum tentang Tarif dan Perdagangan 1994 (GATT
1994), dan Pasal 14 dari Perjanjian tentang Hambatan Teknis Perdagangan (Perjanjian
TBT).
Lebih lanjut, keberatan Amerika Serikat ini salah satunya dikarenakan restriksi
perdagangan masih diberlakukan oleh Komunitas Eropa padahal saat itu telah
diberlakukan perdagangan bebas. Selain itu Komunitas Eropa juga merupakan salah
satu aktor perdagangan terbesar di dunia yang melingkupi 13% dari nilai impor dan
ekspor global. Amerika Serikat berpendapat bahwa langkah-langkah Komunitas
Eropa ini meniadakan atau merusak manfaat yang diperoleh Amerika Serikat secara
langsung atau tidak langsung berdasarkan perjanjian yang ada. Menindaklanjuti
permintaan konsultasi tersebut, akhirnya konsultasi diadakan pada tanggal 11 Februari
2009. Akan tetapi sebelumnya pada 30 Januari 2009, Komunitas Eropa memberi tahu
DSB bahwa mereka telah menerima permintaan Australia untuk bergabung dalam
konsultasi.
Analisis Kesimpulan
Penyelesaian sengketa perdagangan internasional yang berkaitan dengan
sanitary and phytosanitary telah diatur dalam SPS Agreement Article 11
tentang Consultations and dispute settlement. Sistem Penyelesaian Sengketa
berfungsi untuk melindungi hak dan kewajiban Anggota berdasarkan WTO
Agreement (Pasal 3.2 DSU). Putusan-putusan badan-badan yang terlibat (DSB,
Appellate Body, panel dan arbitrase) dimaksudkan untuk mencerminkan dan
menerapkan dengan benar hak dan kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam
WTO Agreement. Mereka tidak boleh mengubah ketentuan WTO yang berlaku
di antara para pihak atau, dalam kata-kata DSU, menambah atau mengurangi
hak dan kewajiban yang diberikan dalam WTO Agreement (Pasal 3.2 dan 19.2
dari DSU).
DAFTAR PUSTAKA