Anda di halaman 1dari 50

Social Security

1
Outline
Program social security di AS
Apa itu program social security?
Implikasi keuangan publik thd Social Security
Alasan intervensi pemerintah
Reformasi social security
Program Jaminan Sosial di Indonesia
UU SJSN
UU BPJS

2
What Is Social Security and How Does It Work?

Social Security: program pemerintah


pusat mengenakan pajak bagi pekerja
untuk menyediakan dukungan penghasilan
bagi para orang tua.
Bagaimana Social Security dibiayai?
o Pengenaan pajak Federal Insurance
Contributions Act (FICA) pada
penghasilannya (total tarif 12,4%).
Siapa yg berhak menerima Social
Security?
o Seseorang harus bekerja dan membayar
pajak payroll ini sekurang2nya 40 kuartal
(10 tahun) selama masa kerjanya, dan 3
Bagaimana manfaat Social Security dihitung?

Penerima manfaat menerima pembayaran


annuity payments.
o Annuity payment: pembayaran yg
akan terus diterima sampai ybs
meninggal dunia.
Nilai pembayaran tergantung pada rata-
rata penghasilan tertinggi selama periode
35 tahun, disebut juga Average Indexed
Monthly Earnings, atau AIME.
Nilai Manfaat adalah fungsi redistribusi dari
penghasilan di masa lalu.

4
Bagaimana Social Security berjalan sepanjang
waktu

Sistem Pension dapat bersifat funded atau


unfunded.
Funded: tabungan hari ini diinvestasikan
dalam berbagai investasi guna membayar
benefit di masa depan.
Unfunded: pembayaran yg diterima
sekarang tidak sempat diinvestasikan
namun langsung digunakan untuk
membayar pensiunan saat ini.
Social Security bersifat partially funded:
pajak yg dikenakan sekarang sebagian
digunakan untuk membayar manfaat di
masa depan.
Hal ini menyebabkan adanya redistribusi 5
Ida May Fuller

Penerima manfaat pensiun dari program


Social Security pertama di AS adalah Ida
May Fuller.
Bekerja selama 3 tahun setelah penerapan
sistem social security, dan berkontribusi
pajak terkait social security sebesar
$24.75 :
o Cek dari Social Security pertama
diterbitkan untuk namanya pada 31
January 1940, senilai $22.54.
o Ida May kemudian bertahan sampai usia
100 tahun (hingga 1975) menikmati
manfaat social security selama 35 tahun
dengan total nilai $22,888.92.
6
Lessons Learned

Sistem Unfunded Social Security


meredistribusi orang yg tua oleh yang
muda, dan generasi penerima manfaat
pertama adalah the big winners.
Sistem Unfunded ini menciptakan utang
antargenerasi (legacy debt).
o Legacy debt: utang yang timbul bagi
pemerintah karena generasi awal
menerima lebih banyak manfaat
dibanding pajak yg dikontribusinya.

7
Alasan intervensi pemerintah dalam program Social
Security:

Salah satu alasan adalah kegagalan dalam


pasar dalam annuities market:
o Semakin lama seseorang hidup, semakin
sedikit uang yang diterima dari kontrak
anuitas.
o Hal ini menyebabkan tingginya tingkat
harga anuitas sehingga kebanyakan
orang tidak sanggup membayar.
Alasan sebenarnya: paternalism.
o Pembuat kebijakan khawatir bahwa
orang-orang tidak menabung cukup.
o Kebanyakan pekerja menabung lebih kecil
dibanding Social Security (dan private
pensions). 8
Social Security Reform

Social Security menghadapi permasalahan


tingginya fiscal imbalance yang
menyebabkan semakin sulit bagi generasi
muda untuk mambayar manfaat generasi
yg lebih tua.
o Meningkatnya tingkat harapan hidup
o Menurunnya angka kelahiran
o Menurunnya pertumbuhan penghasilan

9
Reformasi tahap pertama: The Greenspan Commission

Pada tahun 1983 menyetujui untuk


meningkatkan pembiayaan Social Security.
Rekomendasi utama:
o Sistem Social Security harus keluar dari
sistem unfunded.
o Pemerintah harus mengakumulasi nilai
tabungan dana Social Security trust fund
sehingga ketika generasi baby boomers
pensiun, akan tersedia dana yg cukup
untuk membayar benefitnya.

1
Reformasi lanjutan

Terdapat kemungkinan upaya tambahan:


Meningkatkan kontribusi pajak
Meningkatkan nilai dasar upah yg dikenai
pajak
Meningkatkan ketentuan usia pensiun
Menurunkan manfaat
Mengurangi manfaat bagi kelompok
dengan penghasilan tinggi

1
Kesimpulan program social security di AS

Social Security adalah program asuransi


sosial terbesar di Amerikas Serikat, dan
jenis pengeluaran tunggal terbesar dari
pemerintah pusat.
Social Security menghadapi potensi
masalah pembiayaan di masa depan yang
sulit diselesaikan.
Hal tersebut menjadi sumber perdebatan
politik pada masa-masa terutama di awal
abad 21.
Permasalahan tersebut sebenarnya berlaku
juga di Indonesia yg mulai menerapkan
program jaminan sosial ketenagakerjaan
1
UU SJSN & UU BPJS

Kuliah Keuangan Publik


4 Juli 2015
Badan Kebijakan Fiskal

Kementerian Keuangan
Republik Indonesia
Outline

Pengantar
UU SJSN
UU BPJS
Tantangan

14
Pengantar
UUD 1945
Salah satu tujuan dibentuknya Pemerintah
Negara Indonesia adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia
Perlu dikembangkannya suatu sistem jaminan
sosial
Orang miskin sulit mengakses layanan
kesehatan
Kualitas layanan kesehatan yang rendah

15
UU SJSN

16
UU SJSN dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar hidup yg layak

Program SJSN sudah dimulai sejak


program Jamsostek
UU SJSN menambah coverage ke dalam 5
program yang dijamin secara nasional
(tambahan jaminan pensiun yg sbelumnya
belum termasuk dalam Jamsostek
UU SJSN juga mensyaratkan seluruh rakyat
(termasuk petani, nelayan, pedagang,dsb)
mendapatkan jaminan sosial yg sama

17
Materi UU SJSN

6. Pengelolaan 5.
2.
3.
1. Dana Jaminan
4. Kepesertaan dan Iuran
Program
Azas, Sosial
Jaminan
BPJS
DJSN
tujuan, Sosial
prinsip SJSN

19
Materi UU SJSN

6. Pengelolaan5.
2.
3.
1. Dana Jaminan
4. Kepesertaan
Azas : kemanusiaan, manfaat,dan
danIuran
keadilan sosial.
Program Sosial
Jaminan
BPJS
DJSN Sosial
Azas, tujuan, prinsip SJSN
Tujuan : memberi jaminan terpenuhinya kebutuhan
dasar hidup yang layak.
Prinsip :
Gotong-royong, Nirlaba, Keterbukaan ,Kehati-hatian,
Akuntabilitas, Portabilitas, Kepesertaan bersifat wajib,
Dana Amanat, Hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial
sepenuhnya untuk pengembangan program. 20
(Pasal 2 s.d. Pasal 4)
Prinsip Sistem Jaminan Sosial Nasional

Gotong-royong: Nirlaba: pengelolaan Keterbukaan:


mekanisme redistribusi dana amanat tidak kemudahan dalam
kaya miskin, untuk mencari akses thd informasi yg
sehat sakit keuntungan lengkap

Kehati-hatian: Akuntabilitas: dikelola


Portabilitas: jaminan
pengelolaan dana dengan
berkelanjutan meskipun
secara cermat, teliti, pertanggungjawaban
peserta berpindah
aman, dan tertib yg jelas & akurat

Hasil pengelolaan
Dana Jaminan Sosial
Kepesertaan bersifat
Dana Amanat: dana sepenuhnya untuk
wajib: agar semua
bersifat titipan (milik pengembangan
rakyat dapat terjamin
publik), bukan aset program: dividen
(tercover) dalam
pengelola dikembalikan untuk
program ini
kepentingan jaminan
sosial

21
Materi UU SJSN

Pembentukan BPJS dengan


6. Pengelolaan 3.
5. Dana Jaminan
2.
1.
4.(Pasal
Undang-Undang 5)
Kepesertaan dan Iuran
Program
Azas, tujuan,Sosial
DJSN
Jaminan
prinsipSosial
BPJS SJSN
diatur lebih lanjut dalam UU
BPJS

22
Materi UU SJSN
DJSN bertanggung jawab kepada Presiden
Berfungsi merumuskan kebijakan umum dan sinkronisasi
penyelenggaraan SJSN
Tugas:
Kajian dan penelitian
Usulan kebijakan investasi DJS
Usulan anggaran PBI
Wewenang:6. Pengelolaan
monitoring
3.
5.
2.
1. Dana
dan Jaminan
evaluasi penyelenggaraan
4. Kepesertaan dan Iuran
Program
Azas,
jaminan sosial tujuan,Sosial
DJSN
Jaminan
BPJS
prinsip Sosial
SJSN
DJSN beranggotakan 15 orang terdiri dari unsur
Pemerintah, ahli, organisasi pemberi kerja, dan organisasi
pekerja

23
Materi UU SJSN
Setiap peserta wajib membayar iuran
Iuran fakir miskin dan orang tidak mampu dibayar Pemerintah
Tahap pertama untuk program jaminan kesehatan
Tahap selanjutnya mencakup ketenagakerjaan
Pemberi kerja mendaftarkan pekerja formal menjadi peserta;
Pembayar6. Pengelolaan
iuran 5.
2.
3.
1. Dana Jaminan
4. Kepesertaankerja
adalah pemberi
4. Kepesertaan dandan pekerja;
Iuran
dan Iuran
Program Sosial
Jaminan
BPJS
DJSN Sosial
(Pasal 13 s.d.Azas, tujuan,
Pasal 17) prinsip SJSN

24
Materi UU SJSN

Jenis program jaminan sosial


meliputi:
Jaminan Kesehatan;
Jaminan Kecelakaan Kerja;
3.
5.
2.
1.
6. Pengelolaan Dana Jaminan
4. Kepesertaan dan Iuran
Program
Azas, Sosial
DJSN
Jaminan
prinsip
BPJS
tujuan, Sosial
Jaminan Kematian;
SJSN
Jaminan Pensiun (manfaat
pasti); dan
Jaminan Hari Tua.
(Pasal 18 s.d. Pasal 46)
25
26
Program jaminan guna memberikan bekal kepada peserta
Jaminan Hari Tua:
ketika memasuki masa purnabakti/meninggal/cacat tetap
Program jaminan untuk menjamin kebutuhan hidup
(manfaat pasti):
minimum yg layak ketika peserta menjalani pensiun/ cacat
tetap
Jaminan Pensiun
Kematian:
Program Jaminan/santunan kematian bagi keluarga ahli waris
yg meninggal dunia
Jaminan
Kerja:
Program jaminan pelayanan dan santunan apabila tenaga
kerja mengalami kecelakaan saat menuju, menunaikan, dan
Kecelakaan
setelah menunaikan tugas pekerjaan serta berbagai penyakit
yg berhubungan dgn pekerjaan
Jaminan
Program jaminan sosial dengan tujuan memberikan Kesehatan:
kepastian menjamin agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
Jaminan
kebutuhan dasar kesehatan
Program Jaminan Sosial
Materi UU SJSN

Dana Jaminan Sosial dikelola dan dikembangkan


oleh BPJS;
6. Pengelolaan 5.Dana Jaminan
2.
3.
1.
4. Kepesertaan
SubsidiAzas,
silang antar dana dan Iuran
jaminan tidak
Program Sosial
tujuan,Jaminan
prinsipSosial
BPJS
DJSN SJSN
diperbolehkan;
Cadangan teknis wajib dibentuk oleh BPJS;
Pengawasan terhadap pengelolaan keuangan
BPJS dilakukan oleh instansi berwenang
Pemerintah dapat melakukan tindakan khusus
guna menjamin terpeliharanya tingkat kesehatan
keuangan BPJS 27
UU BPJS

28
UU BPJS

JumlahTransformasi
Status
Tugas
Dewasdan
dan dan
dan Fungsi
Wewenang
Direksi
Ruang Lingkup

29
UU BPJS
Jumlah dan Ruang Lingkup

RUU BPJS membentuk 2 (dua) BPJS, yaitu:


BPJS Kesehatan (transformasi dari PT Askes
(Persero))
BPJS Ketenagakerjaan (transformasi dari PT
Jamsostek (Persero))
Ruang Lingkup BPJS Kesehatan
Jaminan Kesehatan
Ruang Lingkup BPJS Ketenagakerjaan
Jaminan Pensiun
Jaminan Hari Tua
Jaminan Kecelakaan Kerja
Jaminan Kematian
30
UU BPJS
Status dan fungsi

BPJS merupakan Badan Hukum Publik


BPJS bertanggungjawab langsung kepada
Presiden
BPJS berfungsi menyelenggarakan
program jaminan sosial.

31
UU BPJS
Tugas dan Wewenang

Tugas BPJS antara lain:


memungut dan mengumpulkan Iuran dari Peserta dan Pemberi
Kerja;
mengelola Dana Jaminan Sosial yang berasal dari Iuran untuk
kepentingan Peserta;
mengumpulkan dan mengelola data Peserta program jaminan
sosial;
Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan
kesehatan;
memberikan laporan mengenai penyelenggaraan program
Jaminan Sosial kepada Presiden; dan
memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program
Jaminan Sosial
Wewenang BPJS antara lain
Menagih pembayaran iuran
Menempatkan Dana Jaminan Sosial pada instrumen investasi
32
Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas
UU BPJS
Model Bisnis BPJS

33
Tantangan

34
Tantangan
Umum

V
ol
Adequacy
u
nt
ar
Mandator
y
y Social
Insurance
Sustainabi Affordabili
lity ty Social assistance

35
Tantangan
Jaminan Kesehatan

Besar iuran, khususnya iuran


Skema pembayaran ke provider, dari fee
for service menjadi paket tarif
Sistem rujukan
Jumlah PBI
Target Universal Health Coverage pada
tahun 2019

36
Proses Penentuan Iuran
37

Terdapat beberapa studi untuk menghitung besar iuran program


jaminan kesehatan:

Lembaga Alternatif Kisaran Iuran


(PMPM)
1. World Bank Intermediate 20.542
(2010) High 25.677
2. TNP2K (2012) Terdapat 14 skenario 10.500
22.900
3. DJSN (2012) Skenario I 17.501 - 22.615
Skenario II 22.471 - 28.188
Skenario III 33.660 - 41.285
Keputusan Rapat Pleno 27.000

Tim Pokja Kesehatan menyepakati bahwa model yang


digunakan dalam penentuan besaran iuran PBI adalah model
TNP2K
Proses Penentuan Iuran Ilustrasi

38

A B
1000 orang 1000 orang
10 orang 100 orang
yang sakit yang sakit

Total cost: 10xRp200rb = Rp2 Total cost: 100xRp200rb = Rp20


juta juta
Iuran yang dibutuhkan = Iuran yang dibutuhkan =
Rp2 juta/1000 Rp20 juta/1000
= Rp2.000 = Rp20.000

Asumsi rerata biaya untuk 1 orang yang sakit =


Rp200.000
Base Rate: Tingkat Utilisasi Rawat
Jalan Tingkat Pertama Jamkesmas
di Puskesmas - 2011
Rerata
(2009 s.d.
2012)
peserta
Askes
Full cost
+12%
RJTP di
Puskesm
as Non-
TT
2011 GIZ/AusAi RJTP CPMPM
Rata-Rata Klaim RJTP Rp 53.36 milyar ds
/bulan Median Rp Rp
Rata-rata Kunjungan 3.979.067 51.109 2.661,8
RJTP/bulan Mean Rp Rp
CPMPM Rp 698,40 88.240 4.595,7
Sumber data: Cost of Delivering Health Services in Indonesia, 2012

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN Sumber data: Diolah dari PPJK, KemenKes,
39 20
Utilisasi Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) dan Rawat
Inap Tingkat Lanjut (RITP) di RS Menurut Program
Saat
60 Ini54.34
. 56.33 53.30
51.32 52.57
47.15
50 Utilisasi RJTL
40 PMPM per 1,000
30 peserta
22 21 22
19 20
20 13.99
12.58 11.14 13.11
10.42 10.80
103.35 5.35 5.59 3.70 5.13 4.61

-
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Susenas Jamkesmas Jamsostek Askes

6 5.71
5.22 5.28
5 4.91
4.32 4.34 4.40
4 3.95
Utilisasi RITL 3.37 3.28
3 2.84 2.99
PMPM per 1,000 2.19 2.07
2 1.96
1.87 1.99
peserta 1 1.30
1.17 1.21 1.04
1.46 1.29

-
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Susenas Jamkesmas
Jamsostek Askes
40
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN Jakarta, 20 April
KEMISKINAN 40
INA-CBGs
41

Tarif Indonesian - Case Based Groups (INA-CBGs) adalah besaran


pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada FasilitasKesehatan
Tingkat Lanjutan atas paket layanan yang didasarkan kepada
pengelompokan diagnosis penyakit (Permenkes 69/2013).
Budi Hidayat 2012: JK Ideal Akses, Kontrol Biaya dan Kualitas Layanan

Fakta di Indonesia: peresepan obat (2)


Kasus 3: Ketidakpatuhan thd Kasus 4: Resep berlebihan
formularium (Dwiprahasto, 2010)
Mhs S2 KARS FKM UI mengkaji pola
peresepan dan menemukan
ketidakpatuhan para dokter dalam
meresepkan 50%. (DO: resep diluar
formularium ketentuan Healthcare
Group X)

Ada juga fakta yang berlaku tidak hanya di Indonesia, tapi juga mengglobal: pasien
tidak tahu thd produk-produk layanan kesehatan yang dibutuhkan, termasuk obat.
Ada asymmetric information, jadi butuh polisi sebagai pihak ketiga, serta wasit
dalam praktik pelayanan kesehatan. INILAH urgensinya regulated social health
insurance.
42
Sistem rujukan
Data kunjungan tahun 2011
43

Kunjungan RSCM
Dampak :
Overcrowding
14%
Severity 1 Hospital infection
Severity 2
25%
61% Severity 3
unnecessary
deaths

Kunjungan RS dr. Kariadi


Semarang
18%
Severit
y1
52%
Severit
30% y2
44
Sumber: LPEM UI, 2014
Tantangan
Jaminan Ketenagakerjaan

Besaran iuran
Capped salary
Pengelolaan Aset dan Liabilitas
Skema manfaat pasti program Jaminan
Pensiun

45
Tantangan
Lain-lain

Risiko Fiskal
Aspek perpajakan
Aspek Akuntansi
Standar Aktuaria

46
Risiko Fiskal
Potensi tambahan defisit APBN yang
disebabkan oleh sesuatu di luar kendali
Pemerintah

Sumber risiko fiskal:


Realisasi ekonomi makro yang berbeda dengan
asumsi yang digunakan dalam menyusun APBN
Syarat dan ketentuan dalam utang Pemerintah
Pusat
Realisasi kewajiban penjaminan Pemerintah
Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
Konsekuensi kebijakan desentralisasi fiskal
47
Modal Awal BPJS

Pasal 42 ayat (1) UU.24 /2011 tentang


BPJS

Modal awal untuk BPJS Kesehatan dan BJS


Ketenagakerjaan ditetapkan masing-masing
paling banyak sebesar Rp.2 triliun yang
bersumber dari APBN

48
Beban Kontinjensi BPJS(1)

Pasal 48 UU 40 tentang SJSN

Pemerintah dapat melakukan tindakan-


tindakan khusus guna menjamin
terpeliharanya tingkat kesehatan keuangan
BPJS

49
Beban Kontinjensi BPJS(2)

Pasal 56 ayat (2) dan (3) UU tentang BPJS

Dalam hal terjadi krisis keuangan dan kondisi


tertentu yang memberatkan perekonomian,
Pemerintah dapat melakukan tindakan khusus
untuk menjaga kesehatan keuangan dan
kesinambungan penyelenggaraan program Jaminan
Sosial.

Tindakan khusus: Penyesuaian manfaat, Iuran,


dan/atau usia pensiun sebagai upaya terakhir

50
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai