0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merangkum prinsip-prinsip sistem Jaminan Sosial Nasional Indonesia yang mencakup prinsip kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan wajib, dan dana amanat. Jaminan sosial nasional meliputi jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, pensiun, hari tua, dan kematian bagi seluruh penduduk Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum prinsip-prinsip sistem Jaminan Sosial Nasional Indonesia yang mencakup prinsip kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan wajib, dan dana amanat. Jaminan sosial nasional meliputi jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, pensiun, hari tua, dan kematian bagi seluruh penduduk Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum prinsip-prinsip sistem Jaminan Sosial Nasional Indonesia yang mencakup prinsip kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan wajib, dan dana amanat. Jaminan sosial nasional meliputi jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, pensiun, hari tua, dan kematian bagi seluruh penduduk Indonesia.
NIM : 043441123 Mata Kuliah : Hubungan Industrial Program Studi : Manajemen Diskusi 5 Hubungan Industrial
Prinsip sistem Jaminan Sosial Nasional adalah sebagai berikut :
1. Prinsip kegotongroyongan : Melalui prinsip ini, jaminan sosial dapat menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mengapa demikian? Karena setiap peserta wajib membayar iuran sesuai tingkat kemampuan dilihat dari gaji, upah atau tingkat penghasilannya. Iuran tersebut untuk membantu peserta yang kurang mampu. 2. Prinsip nirbala : Tujuan utama penyelenggaraan jaminan sosial adalah untuk memenuhi kepentingan peserta. Pengelolaan dana amanat, hasil pengembangan dan surplus anggaran digunakan untuk kepentingan peserta tidak untuk mencari laba bagi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 3. Prinsip keterbukaan : Prinsip ini diterapkan dan mendasari seluruh kegiatan pengelolaan dana dari iuran peserta dan hasil pengembangannya, prinsip ini untuk mempermudah akses informasi yang lengkap, benar, serta jelas bagi setiap peserta mengenai dana yang terkumpul. 4. Prinsip kehati-hatian : Juga diterapkan dan mendasari seluruh kegiatan pengelolaan dana dari iuran dan hasil pengembangannya secara cermat, teliti, aman, dan tertib. 5. Prinsip akuntabilitas : Juga diterapkan dan mendasari pengelolaan dana dari iuran peserta dan hasil pengembangannya, serta pelaksanaan program yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. 6. Prinsip portabilitas : Jaminan sosial memberikan jaminan yang berkelanjutan meskipun peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Prinsip kepesertaan wajib : Maksudnya adalah seluruh rakyat wajib menjadi peserta agar dapat terlindungi, penerapan nya tetap disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rakyat dan pemerintah serta kelayakan penyelenggaraan program. Prinsip ini dilaksanakan secara bertahap, tahapan pertama mulai dari pekerja di sektor formal, lalu sektor informal juga dapat menjadi peserta secara suka rela agar dapat mencakup petani, nelayan, dan mereka yang bekerja secara mandiri sampai pada akhirnya sistem jaminan sosial nasional dapat mencakup seluruh rakyat. 8. Prinsip dana amanat : Iuran dan hasil pengembangannya merupakan dana titipan dari peserta kepada badan – badan penyelenggara untuk dikelola dalam rangka mengoptimalkan kesejahteraan peserta. 9. Prinsip hasil pengelolaan dana jaminan sosial nasional : Hasil berupa dividen dari pemegang saham yang dikembalikan untuk kepentingan peserta. Jaminan sosial diatur dalam undang – undang penyelenggaraan sistem jaminan sosial nasional meliputi : a. Jaminan Kesehatan b. Jaminan Kecelakaan Kerja c. Jaminan Pensiun d. Jaminan Hari Tua e. Jaminan Kematian bagi seluruh penduduk Sesuai dengan dinamika perkembangan jaminan sosial kemungkinan akan dibentuk badan penyelenggara baru. Sekian tanggapan diskusi dari saya, terima kasih. Sumber referensi : Buku Materi Pokok EKMA4367/ Modul 4