1
Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah, IAIN Pekalongan
2
Dosen Pengampu Mata Kuliah Perpajakan, IAIN Pekalongan
*e-mail : muh.fatur98@gmail.com
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Pekerjaan pada setiap orang sangatlah penting, diman orang bekerja untuk
mendapatkan penghasilan untuk menghidupi kebutuhan keluarganya. Hal yang
berhubungan dengan kebutuhan tersebut tidak akan berhenti walaupun individu
tersebut sudah tidak produktif lagi dalam pekerjaan. Kebutuhan yang dicukupi
merupakan suatu bentuk dari kesejahteraan hidup yang diinginkan semua orang,
ketika mereka sudah memasuki usia tua tanpa memikirkan urusan pekerjaan lagi,
maka yang dibutuhkan adalah sebuah jaminan.
Jaminan yang diberikan itu dalam bentuk pensiun atau dana pensiun.
Jaminan tersebut dapat memberikan ketenangan untuk para karyawan karena
adanya kepastian di masa depan (setelah pensiun). Dari adanya dana pensiun
tersebut maka setiap pekerja akan bekerja dengan sebaik baiknya, tetapi dengan
usaha bekerja sebaikpun tidak cukup jika para karyawan tidak menysiihkan
pendapatan di setiap bulanya saat masih aktif bekerja. Penyisihan dalam hal ini
dapat difungsikan sebagai pungutan untuk dikumpulkan baik secara mingguan
ataupun bulanan yang akan dipungut oleh perusahaan atau suatu lembaga yang
disesuaikan dengan penerimaan gaji ataupun upah yang dikumpulkan sebagai
dana pensiun.
KAJIAN TEORI
Dana pensiun merupakan salah satu lembaga keuangan bukan dari bank Indonesia
yang mempunyai aktifitas pemberian jaminan kesejahteraan teraan kepada
masyarakat baik untuk kepentingan pensiun ataupun kepentingan kecelakaan.
Menurut UU No 11 Tahun 1992 "Dana Pensiun adalah badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program menjanjikan manfaat pensiun. Suatu
tabungan dimana dana tersebut sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan
pada saat sudah tidak bekerja lagi. Sendankan menurut fatwa DSN MUI No
88/DSN-MUI/XI/2013 bahwa dana pensiun syariah adalah dana yang dijalankan
dan dikelola berdasarkan prinsip Syariah islam.
Dana pensiun secara umum dapat dikatakan bahwa dana yang dipungut oleh
perusahaan dari karyawan untuk memberikan pendapatan bagi karyawan tersebut
yang mengikuti program tersebut sesuai dnegan perjanjian. Artinya bahwa dana
pensiun tersebut dikelola oleh suatu lembaga atau perusahaan yang nantinya dana
dipungut dan akan dikembalikan lagi kepada karyawan sesuai jangka waktu yang
ditetapkan dan disepakati antara kedua belah pihak. Di Indonesia progam dana
pensiun dilaksanakan oleh lembaga swasta dan pemerintah, seperti PT ASABRI,
PT Jamsostek, dan PT Taspen.
Tujuan pemberian dana pensiun ini bagi perusahaan sebagai pemberi kerja.
Kewajiban moral
Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan jasa aman
kepada karyawan pada saat mencapai faktor produksi.
Loyalitas
Jaminan yang diberikan kepada karyawan akan memberikan dampak
positif pada perusahaan. Karyawan akan termotivasi untuk lebih bekerja
lebih baik dengan loyalitas dan dedikasi yang tinggi.
Kompetisi pasar tenaga kerja
Dengan memasukkan dana pensiun sebagai suatu bagian dari total
kompensasi yang diberikan kepada karyawan diharapkan perusahaan
akan memiliki daya saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan
karyawan yang berkualitas dan profesional dipasaran tenaga kerja.
Dana Pensiun terdapat 2 (dua) macam yang ada di Indonesia yaitu dana pensiun
pemberi kerja dan dana dan dana pensiun lembaga keuangan.
a) Dana Pensiun Penberi Kerja (DPPK)
Yang dimaksud dana pensiun pemberi kerja itu merupakan dana pensiun
yang dibentuk oleh suatu perorangan atau badan (perusahaan) yang
mempunyai karyawan, selaku sendiri, untuk menyelenggarakan program
pensiun. Manfaat dari program pensiun tersebut pasti bagi kepentingan
sebagian atau seluruh karyawan yang bersifat kewajiban bagi pemberi
kerja. Dana pensiun tersebut diambil atau diperoleh dari Iuran pemberian
kerja, Iuran pemberian peserta, Hasil investasi, Pengalihan dari dana
pensiun lain. Peserta harus bisa memenuhi syarat ketentuan agar bisa
memperoleh manfaat dari dana pensiun tersebut. Untuk pensiun Normal
dama diberikan kepada karyawan disaat usia sudah mencapai masa
pensiun sekitar 55, dan ada 3 pensiun lainya yaitu Pensiun dipercepat
merupakan Pensiun yang diberikan pada kondisi tertentu, Pensiun ditunda
merupakan dana yang diberikan kepada karyawan yang mengajukan untuk
keluar bekerja tetapi dana pensiun tersebut dibayarkan setelah usianya
mencapai masa pensiun yang sudah ditetapkan, dan pensiun Cacat yang
disebabkan oleh kecelak.an yanh mengakibatkan karyawan tidak mampu
untuk bekerja lagi.
a) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
DPLK merupakan dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau suatu
perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran
pasti bagi perorangan baik karyawan maupun pekerja mandiri yang
terpisah dari DPPK bagi karyawan perusahaan yang sudah terpisah dan
masih bersangkutan. Hak yang akan diperoleh peserta yaitu Iuran
yangbtelas disetorkan, Menetapkan dan mengubah pikiran jenis investasi ,
memperoleh informasi mengenai dana yang dimiliki, menunjuk pihak
yang berhak untuk menerima jika peserta yang ikut telah meninggal dunia.
Di negara Indonesia ini ketentuan tentang dana pensiun diatur dalam Undang-
undang Nomor 11 tahun 1992 Tentang dana pensiun. Dalam permasalahan hukum
dana pensiun dalam sudut Islam ini dimaksudkan sebagai penghasilan oada waktu
masa tua nanti, ketika peserta sudah tidak mampu bekerja lagi.
Sedangkan Peraturan dana syariah secara umum berdasarkan hasil kajian dan
mudzakarah yang dilakukan oleh DSN-MUI dengan IKNB OJK dan asosiasi dana
pensiun. Berdasarkan hal tersebut maka sudah jelas bahwa dana pensiun sebagai
tidak bertentangan dengan humuk syariah islam. Karena secara jelas bahwa dana
pensiun ini dapat dimanfaatkan secara nyata untuk peningkatan dan kesejahteraan
masyarakat seperti apa yang tertulis pada syrat al-Hasy ayat 18 yang berbunyi :
Akad Hibah : akad berupa pemberian dana dari seorang pemberi kerja
kepada pekerjanya dalam penyelenggaraan Pensiun tersebut.
Akad hibbah Muayyadah : dimana orang akan dipilih oleh pihak yang
bertugas untuk mendapatkan hak penerima pensiun tetapi tidak boleh
mengambil manfaat pensiun sebelum waktunya.
Akad wakalah : akada bwrupa kelimpahan kuasa kepada pihak lain yang
diwakilkan sudah disepakati dan disesuaikan oleh pemberi kuasa .
Akad Mudharabah : akad ini disebut dnegan akad kerjasama usaha antara
pihak dana pensiun syariah dengan pihak lain yang dimana dana pensiun
syariah sebagai shohibul mal dan pihak lain sebagai mudharib.
Keuntungan yang dihasilkan akan dibagi secara adil sesuai dengan
ketentuan yang sudah disepakati ke dua belah pihak.
Kebijakan dan kendala pada dana pensiun syariah memiliki potensi besar untuk
berkembang pesat di Indonesia tetapi membutuhkan beberapa jumlah alasan yang
meliputi :
METODE PENELITIAN
Dari penjelasan di atas, dari sisi pengelolaan dana pensiun syariah mengacu
kepada peraturan perundang-undangan dan prinsip syariah; sedangkan dana
pensiun konvensional hanya mengacu kepada perundang-undangan saja.
Selanjutnya pada dana pensiun syariah jika peserta telat membayar iuran maka
akan dikenakan hukuman dan dana iuran tersebut akan dipergunakan untuk
kegiatan sosial (dana sosial) sedangkan pada dana pensiun konvensional jika
peserta telat membayar iuran maka akan dikenakan denda berupa bunga.
Instrumen yang digunakan dalam dana pensiun syariah harus sesuai dengan
prinsip syariah, dan untuk konvensional tidak mengacu kepada prinsip syariah.
Perbedaan yang paling mencolok dari dana pensiun syariah dan konvensional
terletak pada akad; dana pensiun syariah menggunakan akad di setiap
transaksinya, sedangkan dana pensiun konvensional tidak menggunakan akad
dalam transaksinya.Akad yang terdapat dana pensiun syariah dan kegunaannya,
antara lain:
a. hibah bi syarth: akad ini digunakan antara pemberi kerja dengan peserta dalam
hal pembayaran iuran
c. wakalah: digunakan antara pemberi kerja atau peserta dengan Dana Pensiun
yang menyelenggarakan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah.
d. wakalah bil ujrah: digunakan antara pemberi kerja atau peserta dengan Dana
Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah.
Pemberi kerja yang kita kenal dengan Wahid kerja melakukan iuran pemberi kerja
menggunakan akad wakalah kepada penghimpun dana pensiun (Lembaga
Pensiun), dan peserta atau yang kita kenal dengan Mauhud lah juga melakukan
iuran peserta kepada penghimpun dana pensiun (Lembaga Pensiun) menggunakan
akad wakalah juga. Selanjutnya dana pensiun tersebut diinvestasikan, investasi
juga harus kepada hal-hal yang memenuhi prinsip syariah dengan hasil invetasi
tersebut akan masuk kembali kepada Lembaga pengelola dana pensiun tersebut.
Dana yang diperoleh dari penghimpunan dana (Wahid & Mauhud lah) dan hasil
investasi digunakan oleh Dana Pensiun untuk: Pertama, untuk biaya operasional
lembaga pengelola dana pensiun tersebut seperti untuk pembayaran gaji
karyawan, sewa kantor dan biaya operasional; Kedua,untuk membayar manfaat
kepada peserta pensiun, atau janda/duda dari peserta, atau anak dari peserta atau
pihak yang ditunjuk oleh peserta.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA