Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Lembaga
Keuangan
Syariah
DANA PENSIUN SYARIAH

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

09
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi 041700005 Mariyam Chairunisa, SE, M.Ak

Abstract Kompetensi
Dana Pensiun adalah badan hukum Mengetahui dan memehami Lembaga
yang mengelola dan menjalankan Keuangan Dna Pensiun Syariah serta
program yang menjanjikan manfaat perkembangannya di Indonesia.
pensiun. dana pensiun merupakan
lembaga atau badan hukum yang
mengelola program pensiun yang
dimaksudkan untuk memberikan
kesejahteraan kepada karyawan suatu
perusahaan terutama yang telah
pensiun.
DSN MUI telah menerbitkan Fatwa
Nomor 88/DSN-MUI/XI/2013 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan
Program Pensiun berdasarkan Prinsip
Syariah. Dana pensiun syariah adalah
dana pensiun yang dikelola dan
dijalankan menurut prinsip syariah.

2015 Lembaga Keuangan Syariah


2 Mariyam Chairunisa, SE, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pembahasan
DANA PENSIUN SYARIAH

Pengertian Dana Pensiun

• Undang – undang Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun adalah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.

• Berdasarkan definisi di atas, dana pensiun merupakan lembaga atau badan hukum yang
mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada
karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun.

Pelaksana dana pensiun pemerintah di Indonesia antara lain :

- Jamsostek (UU No.3/1992)

- TASPEN (Tabungan Pensiun Pegawai Negeri Sipil)

- Program pensiun swasta (dana pensiun lembaga keuangan dan dana pensiun yang
disponsori pemilik usaha)

- ASABRI dana pensiun angkatan bersenjata.

Pengertian Dana Pensiun Syariah

DSN MUI telah menerbitkan Fatwa Nomor 88/DSN-MUI/XI/2013 tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Program Pensiun berdasarkan Prinsip Syariah. Dana pensiun syariah adalah dana
pensiun yang dikelola dan dijalankan menurut prinsip syariah.

Regulasi Dana Pensiun Syariah

1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.05/2016 Tentang Penyelenggaraan


Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah; dan

2015 Lembaga Keuangan Syariah


3 Mariyam Chairunisa, SE, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 88/DSN-MUI/XI/2013 Tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah.

Tujuan dan Manfaat Dana Pensiun

Perusahaan

• Kewajiban moral, dimana perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa
aman kepada karyawan terhadap masa yang akan datang karena tetap memiliki penghasilan
pada saat mereka mencapai usia pensiun.

• Loyalitas, karyawan diharapkan mempunyai loyalitas terhadap perusahaan serta


meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari

• Kompetisi pasar tenaga kerja, dimana perusahaan akan memiliki daya saing dalam usaha
mendapatkan karyawan yang berkualitas dan professional di pasar tenaga kerja.

• Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah mengabdi perusahaan.

• Agar usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh setelah
mereka bekerja di perusahaannya.

• Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.

Peserta

• Rasa aman para peserta terhadap masa yang akan datang karena tetap memiliki
penghasilan pada saat mereka mencapai usia pensiun.

• Kompensasi yang lebih baik, yaitu peserta mempunyai tambahan kompensasi meskipun baru
bisa dinikmati pada saat mencapai usia/ berhenti kerja

Penyelenggara dana pensiun

• Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan

• Turut membantu dan mendukung program pemerintah.

2015 Lembaga Keuangan Syariah


4 Mariyam Chairunisa, SE, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
• Sebagai bakti sosial terhadap para peserta.

Manfaat Program Dana Pensiun Bagi Peserta

• ASURANSI

Peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia pensiun dapat diberikan
uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun.

• TABUNGAN

Himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan untuk dan atas
namapesertanyan senditi. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan dapat dilihat setiap bulan
sebagai tabungan , dari para pesertanya

• PENSIUN

Seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil pengelolaannya akan
dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama sejak mencapai usia pensiun
selama seumur hidup peserta, dan janda/ duda peserta.

Jenis Dana Pensiun

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)

Dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku
pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti, bagi kepentingan
sebagian atau seluruh karyawan sebagai peserta dan yang menimbulkan kewajiban terhadap
pemberi kerja

2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

Dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perseorangan, baik karyawan maupun
pekerja mandiri yang terpisah dari DPPK bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa
yang bersangkutan

2015 Lembaga Keuangan Syariah


5 Mariyam Chairunisa, SE, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
• Terdapat dua jenis program pensiun, yaitu : (Huda dan Heykal, 2010)

1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) / Defined Benefit. Pada PPMP, besar manfaat
pensiun ditentukan berdasarkan rumus tertentu yang telah ditetapkan di awal. Rumus
tersebut biasanya dikaitkan dengan masa kerja dan besar penghasilan, sudah ditetapkan
dalam Peraturan Dana Pensiun.
2. Program Pensiun Iuaran Pasti (PPIP) / Defined Contribution. Pada PPIP, besar manfaat
pensiun sangat tergantung pada besar iuran yang di setor dan hasil pengembangan
dana. Jadi, sifatnya mirip tabungan, besar iuran baik dari pemberi kerja maupun peserta
ditetapkan dalam peraturan dana pensiun.

Jenis Pensiun

Secara umum, jenis pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan yang akan menghadapi pensiun,
antara lain sebagai berikut :

1. Pensiun normal, yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai
masa pensiun seperti yang telah ditetapkan perusahaan.

2. Pensiun dipercepat, yaitu jenis pensiun yang diberikan untuk kondisi tertentu, misalnya
karena adanya pengurangan pegawai diperusahaan tersebut.

3. Pensiun ditunda, yaitu pensiun yang diberikan kepada para karyawan yang meminta pensiun
sendiri, tetapi usia pensiun belum memenuhi usia pensiun. Karyawan yang mengajukan
tetap keluar dan pensiunnya baru dibayar pada saat usia pensiun tercapai.

4. Cacat, yaitu pensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih disebabkan karena
peserta mengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk dipekerjakan.
Pembayaran pensiun biasanya dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun normal ketika
masa kerja diakui seolah-olah sampai usia pensiun normal.

2015 Lembaga Keuangan Syariah


6 Mariyam Chairunisa, SE, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Manajemen Kekayaan Dana Pensiun

Investasi dana pension secara umum diarahkan pada:

• Surat berharga negara

• Tabungan pada bank

• Deposito berjangka pada bank

• Sertifikat Bank Indonesia

• Saham yang tercatat pada BEI

• Obligasi yang tercatat pada BEI

• Sukuk yang tercatat pada BEI

• Dll yang sesuai dengan PMK No 199/PMK.010/2008

Kebijakan Investasi Dana Pensiun Syariah

1. Tingkat Keuntungan (rate of return)


Dengan memaksimalkan keuntungan dengan memerhatikan keamanan dana dan kebutuhan
likuiditas. Beberapa strategi dapat dilakukan baik dengan tidak menyebutkan suatu jumlah
tetentu, menyebutkan besaran jumlah pengembangan yang diinginkan, atau menyatakan
tingkat bunga nominal keuntungan.

2. Risiko yang diterima


penentuan jumlah risiko yang mungkin dihadapi dalam kegiatan invetasi

3. Kebutuhan likuiditas
Dana pensiun membutuhkan likuiditas lebih kecil, apabila ada kebutuhan likuiditas khusus,
maka perlu ditetapkan dalam pedoman kebijakan investasi.

4. Diversifikasi
Metode untuk mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan, menjaga berkurangnya dana
dari risiko investasi, dan memenuhi kebutuhan likuiditas. Diversifikasi portofolio dapat

2015 Lembaga Keuangan Syariah


7 Mariyam Chairunisa, SE, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dilakukan dengan menggunakan jenis kekayaan, sector dan kualitas perangkat asset yang
akan dijadikan sebagai instrumen investasi.

Kebijakan dan Kendala Pengembangan Dana Pensiun Syariah

Pengelolaan Dana Pensiun yang sesuai dengan ajaran Islam akan memiliki banyak manfaat bagi
masyarakat yang loyal terhadap syariah. Al Quran sendiri nebgajarkan umatnya untuk tidak
meninggalkan keturunan yang lemah dan menyiapkan hari esok agar lebih baik.

Dalam penelitian OJK tingkat preferensi masyarakat mengenai dana pension syariah, terungkap
bahwa masih banyak masyarakat yang pengetahuannya minim terkait dana pension syariah, yaitu
sebanyak 72%. Namun jika dilihat dari tingkat minat terhadap dana pension syariah cukup tinggi
yaitu sekitar 74-85 persen. Hal ini tentu menjadi pintu masuk pengembangan dana pension syariah
ke depan.

Perkembangan dana pensiun yang beroperasi sesuai prinsip syariah masih lambat dikarenakan
keterbatasan regulasi, instrument investasi, belum jelasnya model tata kelola dan pensiun syariah
serta kurangnya sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya dana pensiun syariah.

Dalam Roadmap Lembaga Keuangan Non Bank 2015 – 2019 OJK menetapkan tiga strategi
pengembangan untuk indurstri dana pension syariah, yaitu:

1. Akselerasi pembentukan kelembagaan dana pension syariah


2. Mengembangkan pengawasan berbasis risiko secara bertahap
3. Mengembangkan sistem pelaporan dan monitoring yng mendukung penerapan early
warning system.

Dana pension syariah memiliki potensi besar untuk berkembang di Indonesia dengan sejumlah
alasan:

1. Masih sedikit sekali proporsimasyarakat yang mau mengikuti program dana pensiun.
2. Dengan berkembangnya lembaga keuangan dan bisnis syariah, membuat SDM yang bekerja
dalam institusi tersebut menjadi pasar khusus yang jelas bagi dana pensiun syariah
3. Rasa percaya, rasa memiliki, dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnaya industry
keuangan dan bisnis syariah yang terus membaik akan menjadi modal dasar yang penting
untuk terus memperbesar konsumen dan nasabah yang loyal bagi dana pensiun syariah.

2015 Lembaga Keuangan Syariah


8 Mariyam Chairunisa, SE, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kebijakan dan akselerasi sangat dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan dana pensiun
syariah. Hal ini diharapkan dapat mncukupi untuk dapat mendorong pertumbuhan dari sisi
penawaran dan permintaan secara seimbang dan memperkuat permodalan, manajemen, dan
sumber daya manusia bagi dana pensiun syariah. Selain itu, melibatkan seluruh stakeholder dana
pensiun syariah untuk berpartisipasi aktif dalam prodram akselerasi sesuai otoritas, tanggung jawab,
dan kompetensi masing-masing.

Menciptakan keyakinan pada stakeholder dana pensiun syariah bahwa aktifitas operasinya telah
benar-benar sesuai dengan prinsip syariah merupakan tanggung jawab yang paling mendasar bagi
dana pensiun syariah. Beberapa langkahyang bias ditempuh antara lain

1. Mendapatkan pengakuan formal dari dewan syariah tenyang kesesuaian semua aktivitasnya
dengan syariah.
2. Memastikan bahwa semua aktivitasnya berjalan sesuai dengan fatwa-fatwa dewan syariah

2015 Lembaga Keuangan Syariah


9 Mariyam Chairunisa, SE, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Huda, Nurul dan Heykal Mohamad. 2010. Lembaga Keuangan Islam, Tinjauan
Teoretis dan Praktis. Kencana. Jakarta.

Nurhayati, Sri dan Wasilah, 2019, Akuntansi Syariah di Indonesia, Edisi 5, Salemba Empat,
Jakarta

Soedarsono, Heri, 2015, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Ekonisia, Yogyakarta.

Soemitro, Andei, 2016, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah dari Teori ke Praktik, Gema
Insani, Jakarta

2015 Lembaga Keuangan Syariah


10 Mariyam Chairunisa, SE, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai