Dosen:
Disusun oleh:
Arti Rizki Fitriyani (20040122014)
Ajeng Ulfah Febriyatoyibah Solihah (20040122018)
Ilman Ramdhiansyah (20040122026)
Riris Tirani W Tambun (20040122022)
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BANDUNG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan menjalankan
manfaat pensiun, yang didirikan secara terpisah oleh perusahaan, dengan mencadangkan
dana untuk mengelola Dana Pensiun guna menjamin kesinambungan penghasilan
karyawan setelah purnakarya. Pada prinsipnya Dana Pensiun merupakan suatu alternatif
untuk memberikan manfaat kepada karyawan untuk memperkecil atau mengurangi
resiko-resiko yang bisa dihadapi di masa yang akan datang, seperti resiko kehilangan
pekerjaan, lanjut usia, kecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh atau meninggal
dunia. Resiko tersebut berpengaruh pada kelangsungan hidup mereka, karenanya untuk
mengatasi kemungkinan resiko tersebut diciptakan suatu usaha pencegahan antara lain
dengan menyelenggarakan program pensiun (pension plan), yang bisa dikelola oleh
perusahaan swasta atau pemerintah. Dana yang dikumpulkan oleh Dana Pensiun
merupakan kontribusi dari karyawan dan atau pemberi kerja. Untuk membiayai masa
pensiun ini maka program Dana Pensiun yang ada akan menyisihkan dana selama masa
kerja seorang karyawan sebagai pengganti upah yang diperoleh. Dengan kata lain
program Dana Pensiun dapat memberikan kesinambungan penghasilan kepada
karyawan setelah pensiun atau purnakarya.
PEMBAHASAN
Ini artinya aja jaminan dari pemerintah terkait dengan uang yang
teman-teman titipkan. Regulasi yang mengatur tentang Dana Pensiun
di Indonesia :
mengatur jenis-jenis Dana Pensiun, serta persyaratan bagi pihak yang ingin
besarnya hak atas manfaat pensiun bagi janda/duda atau anak yang belum dewasa
dari peserta. Peraturan ini juga mengatur tentang pengelolaan Dana Pensiun.
undang ini mengatur tentang pajak penghasilan yang dikenakan pada manfaat
undang ini mengatur tentang program pensiun yang wajib disediakan oleh
mengatur tentang program pensiun yang disediakan oleh perusahaan dan BPJS
Ketenagakerjaan.
Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program
yang menjanjikan manfaat pensiun.
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja, adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang
atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran
Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan
yang menimbulkan kewajiban terhadap Pemberi Kerja.
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan, adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh
bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun
Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang
terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan
asuransi jiwa yang bersangkutan.
Terdapat beberapa jenis produk dana pensiun yang bisa Sobat OCBC NISP
pertimbangkan, di antaranya sebagai berikut.
Jaminan Hari Tua (JHT) adalah program yang menerapkan sistem tabungan
pensiun bersifat wajib (iurannya harus dibayarkan tiap bulan) dalam jangka panjang
sampai memasuki masa pensiun. Contoh produk dana pensiun JHT di Indonesia seperti
halnya JHT dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Adapun
peserta dalam JHT BPJS Ketenagakerjaan merupakan seseorang yang telah membayar
iuran, termasuk juga warga negara asing dengan waktu kerja minimal 6 bulan di
Indonesia. Umumnya, peserta JHT yang bekerja di perusahaan akan diurus oleh pihak di
tempatnya bekerja. Sementara pekerja mandiri dapat melakukan pengurusan JHT
melalui bantuan wadah pengurus atau secara berkelompok. Dana iuran yang nantinya
terkumpul dapat diambil apabila peserta JHT memenuhi salah satu dari tiga syarat
berikut: Sudah memasuki usia 56 tahun Mengalami cacat total Meninggal dunia (dana
diturunkan kepada ahli waris tertanggung)
Jenis produk dana pensiun lainnya yang dapat Anda pertimbangkan adalah Dana
Pensiun Syariah. Dana pensiun syariah dikelola oleh suatu badan hukum dengan tujuan
untuk memberikan manfaat pensiun berdasarkan prinsip syariah sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Pada dasarnya, produk ini terdiri dari program
layaknya dana pensiun konvensional, yaitu DPPK, DPLK, dan Dana Pensiun
Berdasarkan Keuntungan (iuran hanya diberikan oleh pemberi kerja). Namun, dalam
prinsip pelaksanaannya dana pensiun syariah menggunakan ketentuan yang berbeda,
misalnya untuk iuran, hasil investasi, hingga manfaat pensiun. Dana Pensiun Syariah
telah diatur dalam Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) Nomor
88/DSN-MUI/XI/2013 tentang Panduan Umum Penyelenggaraan Program Pensiun
Berdasarkan Prinsip Syariah. Di dalamnya dijelaskan bahwa program pensiun syariah
dananya dikelola menggunakan prinsip syariah yang sesuai hukum Islam maupun Fatwa
dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain itu, OJK juga turut menerbitkan aturan
hukum penyelenggaraan Dana Pensiun Syariah dalam Peraturan No. 33/POJK.05/2016
tentang Pelaksanaan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah. Isinya membahas
bahwa program pensiun syariah harus memiliki Dewan Pengawas Syariah untuk
memonitor pelaksanaannya. Dengan demikian, produk ini dapat menjadi pilihan tepat
bila Anda ingin mengikuti praktik pengelolaan dana pensiun yang sesuai ketentuan
agama.
Indonesia:
a. Pendiri (Pendiri):
investasi dan kebijakan manajemen risiko yang disetujui oleh Dewan Pengawas.
Umum Peserta.
kepentingan.
d. Peserta (Peserta):
E. KEWENANGAN
program yang menjanjikan manfaat pension.1 Di Indonesia, ada dua jenis dana pensiun:
dana pensiun pemberi kerja (DPPK) dan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK).
1
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/1992/11TAHUN1992UU.htm
Kewenangan dana pensiun diatur oleh pemerintah, khususnya oleh Otoritas Jasa
dana pensiun. Berikut tugas dan wewenang Dewan Pengawas dana pensiun :
(Direksi).
Pengurus dan pegawai dana pensiun mempunyai tanggung jawab dan wewenang
sebagai berikut:3
investasi dan kebijakan manajemen risiko yang disetujui oleh Dewan Pengawas.
Umum Peserta.
kepentingan.
2
https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/dana-pensiun/peraturan-pemerintah/Documents/
ppdp3_1389349545.pdf
3
https://www.dapenpos.co.id/tata_kelola
f. Bertindak demi kepentingan terbaik dana pensiun dan pesertanya.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun (UU
No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun) mengatur persyaratan dan tata cara pendirian
berbagai aspek dana pensiun, termasuk jenis, tata kelola, pendanaan, investasi, dan
manfaatnya
Peran dana pensiun untuk kehidupan seseorang, baik itu karyawan yang bekerja di
perusahaan maupun pekerja mandiri sangat penting. Berikut ini adalah sejumlah
karakteristik utama dana pensiun:
4
UU NO. 11 TAHUN 1992 tentang Dana Pensiun
seperti proyek energi terbarukan, teknologi hijau, atau bisnis dengan praktik tata
kelola yang baik.
B. Risiko dan Peluang ESG: Dana pensiun dapat mempertimbangkan faktor-faktor
lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG) dalam analisis risiko
investasi. Ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi risiko lingkungan
atau sosial, seperti perubahan iklim atau masalah buruh, dan memanfaatkan
peluang bisnis yang berkelanjutan.
C. Kepatuhan dan Regulasi: Regulator dan badan pengawas keuangan di banyak
negara semakin mendorong institusi keuangan, termasuk dana pension
H. CONTOH KASUSNYA
Berikut adalah contoh kasus dana pensiun dan analisis :
lebih dari 464 ribu peserta pensiun pada 2022. 5Hal ini menunjukkan perbaikan
yang berlaku.
merupakan langkah yang sama dengan semangat Menteri BUMN, Erick Thohir,
ketika melaporkan data untuk mengungkap kasus Jiwasraya dan lain-lain. Pelaku
yang terlibat harus diusut tuntas dan dihukum karena kasus ini merugikan banyak
5
https://ekonomi.republika.co.id/berita/rwzok6502/setelah-diterpa-kasus-korupsi-
asabri-salurkan-dana-pensiun-rp-1609-triliun
6
https://news.republika.co.id/berita/rycp3l473/upaya-bongkar-kasus-korupsi-dana-
pensiun-di-bumn-memunculkan-harapan
pensiunan yang merugi karena kelakuan pejabat yang salah mengelola dana
pensiun.
terhadap pasar saham domestik, selain sentimen dari wabah virus corona. 7
Penurunan nilai investasi tersebut secara tidak langsung juga terjadi di dana
pensiun, sebagai dampak koreksi yang juga terjadi di pasar. Namun, mengingat
penempatan dana investasi yang diklaim berbeda dengan portofolio Jiwasraya, tak
dana pensiun, penerapan akuntansi, dan penegakan hukum terhadap kasus korupsi dana
pensiun. Hal ini dapat membantu perusahaan atau pemerintah dalam meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pengelolaan dana pensiun serta meminimalkan risiko terjadinya
KESIMPULAN
Dana pensiun adalah kumpulan dana yang diakumulasikan selama masa kerja
seseorang untuk menyediakan sumber penghasilan saat memasuki masa pensiun. Tujuan
utama dari dana pensiun adalah memberikan jaminan keuangan dan kesejahteraan bagi
individu setelah tidak lagi aktif bekerja. Dana pensiun dapat diinvestasikan untuk
memaksimalkan nilai investasi, dan cara pengelolaannya dapat bervariasi tergantung
pada aturan dan kebijakan dari program pensiun yang digunakan. Penting untuk
memulai menyisihkan dana pensiun sesegera mungkin agar dapat memastikan
keamanan finansial di masa pensiun. Dana yang dikumpulkan oleh Dana Pensiun
merupakan kontribusi dari karyawan dan atau pemberi kerja. Untuk membiayai masa
pensiun ini maka program Dana Pensiun yang ada akan menyisihkan dana selama masa
kerja seorang karyawan sebagai pengganti upah yang diperoleh. Dengan kata lain
program Dana Pensiun dapat memberikan kesinambungan penghasilan kepada
7
https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/pengumuman/Pages/Pembubaran-Dana-Pensiun-Pegawai-RS-
Budi-Kemuliaan.aspx
karyawan setelah pensiun atau purnakarya. Tujuan penyelenggaraan program pensiun
ditinjau dari kepentingan perusahaan atau pemberi kerja, terdapat dua aspek yaitu: aspek
ekonomi dan aspek sosial. Aspek ekonomis meliputi loyalitas dan kompetisi pasar
tenaga kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor /Pojk.05/2016 tentang penyelenggaraan
Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah. Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan. Diakses dari:
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/regulasi/peraturan-ojk-terkaitsyariah/
Documents/Pages/POJK-tentang-Penyelenggaraan-Program-Pensiun-
BerdasarkanPrinsip-Syariah/POJK-Penyelenggaraan-Dapensyah.pdf.
Santoso, Haris E. 2011. Manajemen Risiko Dana Pensiun. Jakarta
Sumadji, P., Pratama, Y. & Rosita. (2006). Kamus Ekonomi. Jakarta: Wipress.
Soemitra, A. (2009). Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.
Suryanto, A. (2018). Menguatkan Keuangan Syariah dengan Dana Pensiun Syariah.
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.